Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yasyam Eddy
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid Munar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latar Muhamad Arif
"Dalam rangka untuk meningkatkan pembinaan dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana terrnuat dalam Undang Undang no,14 tahun 1969 dalam Bab IV pasal 9 dan pasal 10, dan Undang - Undang no.1 tahun 1970, tentang keselamatan kerja. Untuk mengetahui besarnya niliai intensitas getaran dan kebisingan pada ruang kamar yang bersumber dari motor induk motor diesel 4- langkah di kapal ferry, maka dilakukan , 'study' cross sectional yang mencoba melihat kedudukan masing faktor yang mempengaruhi seperti : jumlah silinder, putaran motor, berat jenis motor induk, volume jenis ruang kamar mesin, umur pakai motor, dan jumlah daun propeller yang digunakan untuk mendorong kapal, terhadap besarnya tingkat getaran dan kebisingan pada ruang kamar mesin.
Populasi penelitian ini adalah sebanyak 23 kapal ferry yang menggunakan motor diesel 4- langkah sebagai alat pengerak utama di pelayaran selat sunda dan selat madura. Cara pengumpulan data variabel dependen, yaitu untuk getaran diukur dengan Vibration Meter ' standard ISOMDS 5349 dan untuk kebisingan diukur dengan ` Sound Level Meter standard JIS, sedangkan varibel - varibel Independen dengan cara observasi dan pengisian questioner, dengan analisa univariate, bivarite, multivariate dengan uji statisk ANOVA.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa besarnya tingkat intensitas getaran dan kebisingan pada ruang kamar mesin dengan percepatan 9,18 m/det 2 dan kebisingan 121,14 dBA. Besar tingkat getaran pada ruang kamar mesin, melalui, kedudukan katub 11,95 m/det 2, kedudukan pondasi 5,17 m/det 2, sistim transmisi 9,72 m/det 2 dan lantai ruang kamar mesin 3,69 m/det 2. Besar tingkat kebisingan pada ruang kamar mesin melalui hasil pembakaran motor melalui turbo ke stage gas buang 112,7 dBA dan kedudukan katub buang 112,3 dBA.
Dari hasil evaluasi bahwa adanya hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara jumlah silinder, putaran motor, berat jenis motor dan umur pakai motor terhadap tinggi rendahnya tingkat getaran dan kebisingan pada ruang kamar mesin, sedangkan volume jenis ruang kamar mesin dan jumlah daun proppeller tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan tinggi rendahnya tingkat getaran dan kebisingan pada ruang kamar mesin. Dimana pemakaian jumlah silinder, putaran motor, berat jenis motor induk, dan umur pakai motor sangat menentukan besarnya tingkat intensitas getaran dan kebisingan."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Sanggul H
"Akibat meningkatnya pemakaian dan harga minyak bumi pada akhir-akhir ini, persediaan minyak semakin menipis dan rnasaiah dampak lingkungan yang diakibatkannya sehingga diversifikasi bahan bakar sangat dibutuhkan. Biodiesel salah satu alternatif bahan bakar memberi harapan karena merupakan energi terbarukan dan ramah lingkungan. Pengolahan biodiesel minyak kelapa dan minyak jagung dilakukan secara transesterifikasi menggunakan pereaksi spiritus dengan prosesor jenis susun.
Hasil proses transesterifikasi ini diperoleh karakteristik kedua biodiesel tersebut menyerupai minyak solar setelah uji propertis laboratorium. Saiah satu propertis yang paling menonjol dari biodiesel ini, memiliki bilangan Setana lebih tinggi dari minyak solar. Dengan metoda pencampuran dengan minyak solar sebesar 10 % sampai 30 %, pengaruh biodiesel ini berkontribusi terhadap peningkatan bilangan Setana campuran antara 2,3 % sampai 13 %, tingginya bilangan Setana ini membantu meningkatkan kualitas penyalaan, performa mesin dan menurunkan emisi gas buang (opasitas). Formulasi campuran biodiesel minyak kelapa dan minyak jagung yang digunakan adalah 1310, B20 dan 1330. Pengujian performa mesin dilakukan pada Engine Research and Test Bed Mesin Nissan tipe SD-22 tanpa modifikasi mesin (standard). Pengujian dilakukan pada variasi putaran (rpm) dan variasi bukaan throttle (%).
Dari basil pengujian diperoleh bahwa pengaruh biodiesel kelapa dan jagung terhadap performa mesin meliputi pemakaian spesifik bahan bakar, brake horse power, efisiensi thermal secara umum masih dibawah performa minyak solar. Perbedaan signifikan terjadi pada level opasitas, dengan penambahan konsentrasi biodiesel penurunan opasitas berkurang sampai 40,7 %. Secara umum dari variasi campuran diantara kedua jenis biodiesel tersebut, B20 Kelapa memiliki basil yang paling baik.

The recent increase in petroleum consumption and world petroleum price, gradual depletion of world petroleum reserves and the impact of environmental problems so that fuel diversification hardly is required. Biodiesel is a promising alternative because it is renewable energy and environ-friendly. In this research, processing of biodiesels of coconut oil and corn oil were processed by using processor series type with transesterification process.
From result obtained properties almost same as diesel oil properties. One of the both biodiesel properties have higher cetane number as compared from cetane number of pure diesel oil. By adding biodiesel concentration 10 % to 30 %, the new cetane number of blending increased 2,3 % to 13 %. The improvement of cetane number effected combustion quality, engine performance and exhaust gas emission (opacity level). The biodiesel blending formulations in this research are 1310, B20 and B30. Engine performance test was conducted on Engine Research and Test Bed with Nissan tipe SD-22 at variated rotational engine speed (rpm) and throttle valve open (%) without any engine modification.
The result showed that the effect of biodiesel blends gave fuel consumption, specific fuel consumption, brake horse power and thermal efficiency, generally less than from diesel oil engine performance. The biggest difference happened at opacity level where by adding biodiesel concentration the opacity level decreased around 40,7 % from diesel oil. From all blending variations, the best result is B20 Coconut Oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24390
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sudianto
"Perkembangan teknologi otomotif yang begitu pesat terutama kendaraan bermotor berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Penggunaan kendaraan bermotor untuk berbagai macam keperluan baik untuk kendaraan transportasi maupun keperluan lain. Jenjs yang paling banyak dipakai adalah motor bensin 4 langkah. Bahan bakar premium yang dipasarkan saat ini seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja maupun kadar emisi gas buang yang dihasilkan. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi hal ini salah satu caranya adalah dengan penambahan aditif pada bahan bakar maupun pada oli pelumas. Dengan penambahan aditif ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas bahan bakar sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Penambahan aditif ini pun seringkali menimbulkan berbagai macam kendala. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengujian terhadap berbagai macam aditif, baik aditif bahan bakar (fuel additive) maupun aditif pelumas (oil treatment) agar penambahan aditif ini baik untuk mesin maupun lingkungan. Dari uji coba yang dilakukan pada mesin uji stasioner (Otto engine test bed) dengan memilih berbagai merek aditif bahan bakar dan aditif pelumas secara acak. Secara umum aditif-aditif tersebut berpengaruh terhadap kenaikan daya output mesin (BHP), tertinggi sebesar 13,33% pada 1700 rpm, penurunan konsumsi bahan hakar (BFC) tertinggi sebesar 5,18% pada 2200 rpm dan penurunan emisi gas buang CO sebesar 4,63% pada 1200 rpm dan HC 9,12% pada torsi 20 Nm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andree, Edbert
"Minyak jarak dimungkinkan dapat dipakai sebagai pengganti bahan dasar minyak pelumas yang selama ini menggunakan minyak mineral sebagai bahan dasarnya (base oil) tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi dan karakteristik minyak jarak sebagai bahan dasar pelumas melalui kurva aliran dari minyak jarak, minyak jarak disirkulasikan dengan pompa roda gigi pada suatu sistem pemipaan. dari aliran minyak tersebut diukur kerugian tekanan per satuan panjang dan laju aliran minyak, lalu menghasilkan tegangan geser dan gradien kecepatan hasil memprlihatkan tegangan geser proposional terhadap gradien kecepatan, oleh karena itu dapat disimpukan minyak jarak adalah fluida newtonian.

Castor oil has the potential to replace mineral oil -which has been used as base oil for lubricants these days. The objective of the research is to figure out the potential and the characteristics of castor oil as a base oil for lubricants through the flow curve chart. Castor oil -was circulated with a gear pump in a piping system. Pressure drop per unit of length and the flow velocity was measured. Moreover from the parameter measured, shear stress and velocity gradient -were obtained. The result shows the shear stress is proportional to the gradient velocity, therefore the castor oil is a Newtonian fluids."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi kelautan terbesar didunia. Hal ini karena luas lautan Indonesia mencapai 75 % dari luas keseluruhan wilayah Indonesia. Walaupun memiliki potensi yang besar, tetapi pemanfaatan terhadap sumber kelautan ini belum optimal. Salah satu kendalanya adalah kurangnya armada kapal untuk menangkap ikan. Armada kapal yang digunakan oleh sebagian besar nelayan saat ini merupakan kapal yang memiliki keterbatasan dalam hal jarak tempuh, kapasitas muat ikan dan peralatan untuk menangkap ikan. Kondisi ini diperparah dengan cepatnya umur pemakaian mesin pada kapal nelayan tersebut. Sebagian besar mesin yang digunakan pada kapal nelayan ini, merupakan mesin yang bukan diperuntukan digunakan dilaut (marine use). Penggunaan mesin ini (nonmarine use) dilakukan para nelayan karena harganya yang lebih murah jika dibandingkan dengan harga mesin untuk digunakan dilaut (marine use). Meskipun demikian, mesin jenis ini (non-marine use) belum tentu sesuai jika diaplikasikan pada kapal nelayan. Hal ini dapat dilihat dari cepatnya umur pemakaian mesin ini. Salah satu penyebabnya adalah kurang cocoknya cooling system pada mesin tersebut. Kendala ini dapat diatasi dengan merancang cooling system yang lebih sesuai. Aspek desain yang digunakan untuk merancang cooling system ini adalah terpenuhinya kebutuhan heat transfer requirement dan dimensi cooling system yang compact. Desain cooling system yang dihasilkan, diharapkan sesuai untuk digunakan pada non-marine use engine sehingga dapat menambah umur pemakaian mesin itu sendiri.

Indonesia is one of the countries with the highest sea potential in the world. This is due to the sea area that covers Indonesian territory up to 75%. Even though with this large potential on the sea, but the use of this resource has not yet come to optimal stage. One of the main obstacles is the lack of the ship armada to catch fish. The ships armadas that have been used by most fishermen today are ships that have limitation on sailing distance, load capacity and equipment to catch fishes. This condition becomes more severe with the sort period of the engine usage. Most of the engine that is use on the fishermen ship is not meant to operate on the sea (marine use). The used of this engine by the fishermen due to the lower price compared with the price of marine-use engine, even though this non-marine use engine can not be 100% compatible to apply on the fishermen ship. This condition can be identified by the short period of the engine usage. One of the causes the engine to break down is because the cooling system can not work properly. This problem could be overcome by designing cooling system that more suitable to applied on the non-marine use engine. The design aspects that will be used to design this cooling system are the heat transfer requirements are achieve and the compactness of the cooling system dimension. The cooling system design that will be produce hopefully will suitable to work on the nonmarine use engine and finally it can make the engine usage period longer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Harun Utama
"Salah satu permasalahan yang ada pada motor diesel adalah kurangnya kinerja yang dimilki dikarenakan aliran udara yang masuk belum memiliki tingkat olakan yang cukup baik untuk mendukung terjadinya proses pembakaran yang cepat. Turbojet accelerator merupakan suatu alat yang mampu untuk menghasilkan olakan udara dengan menciptakan energi kinetik yang lebih besar. Pemasangan turbojet accelerator pada mesin diesel dilakukan dengan dua peletakan yang berbeda pada kondisi putaran konstan, pada awal saluran penghubung (peletakan ke-l) dan awal katup penurup udara (peletakan ke-2).
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Termodinamika Jurusan Teknik Mesin FTUl pada mesin diesel SD-22 dihasilkan data yang menunjukkan bahwa pemasangan pada peletakan ke-2 memilki persentase peningkatan BHP sebesar 3,I2 % pada putaran mesin 1500 rpm dan sebesar 10,16 % pada putaran mesin 1800 rpm dari peletakan ke-1, sedangkan pada BSFC terjadi persentase peningkatan pada peletakan ke-1 sebesar 2,6 % dari peletakan 2 pada putaran mesin 1500 rpm dan sebaliknya terjadi persentase peningkatan pada peletakan ke-2 sebesar 22,15 % dari peletakan ke-1 pada putaran mesin 1800 rpm. Pemakaian turbojet acccelerator memberikan hasil kinerja terbaik pada peletakan ke-2 pada putaran konstan dan beban tinggi.

One of the problem on diesel engine is a lack of performance caused by air flow which does not have enough swirl to support rapid combustion. Turbojet accelerator is a tool which is resulting air swirl by creating sufficent kinetic energy. Turbojet accelerator on the diesel engine is installed by laying down it at two difference locations on constant speed at the beginning of connecting duct (1 st instalation) and the entrance of throttle valve (2nd instalatian).
Based on an experiment at Laboratorium Termodinamika Jurusan Teknik Mesin FT UI on diesel engine type SD-22, resulted that installation at the 2nd instalation had increased percentage of BHP by 3.12 % on engine speed 1500 rpm and 10.16 % on engine speed 1800 rpm from the 1st installation,while for BSFC there had increased percentage at 1st instalation by 2.6 % from the 2nd instalation on engine speed 1500 rpm and meanwhile there had mereased percentage at the 2nd instalation by 22,15 % from the 1 st instalation on engine speed 1800 rpm. The use of turboje accelerator give the best performance result at the 2nd instalation on high constant speed and load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuril Imansyah
"Meningkatnya perhatian pemerintah terhadap energi terbarukan, memaksa perusahaan pelayaran untuk mengganti bahan bakar kapal dari semula berbahan bakar fosil menjadi campuran biodiesel yang dikenal sebagai B20 dan B30. Dalam tulisan ini, analisis teknis dilakukan dengan mengevaluasi trend konsumsi bahan bakar minyak dalam volume per waktu dan juga trend suhu gas buang dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar biodiesel terhadap konsumsi bahan bakar dan suhu gas buang. Analisis ekonomis dilakukan dengan mengevaluasi trend biaya bahan bakar yang mengacu pada trend konsumsi bahan bakar minyak dan juga fluktuasi harga bahan bakar dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar biodiesel terhadap biaya bahan bakar per jarak tempuhnya. Selanjutnya analisis juga dilakukan melalui perbandingan konsumsi bahan bakar kapal saat ini dengan umur mesin 22 (duapuluh dua) tahun dibandingkan dengan saat kondisi mesin baru dan analisis lanjutan yaitu mengestimasi tingkat emisi gas buang yang dihasilkan. Analisis data menunjukkan bahwa secara umum pada semua jenis kapal bahwa penggunaan biodiesel dapat meningkatkan volume konsumsi bahan bakar minyak sebesar 4,54% untuk B20 dan 6,25% untuk B30. Selanjutnya, pengamatan terhadap suhu gas buang menunjukkan bahwa ada peningkatan suhu saat menggunakan B20 sebesar 7.8 oC dan B30 sebesar 13,4 oC. Analisis ekonomis mengenai biaya bahan bakar rata-rata untuk semua jenis kapal menunjukkan peningkatan biaya bahan bakar saat menggunakan B20 sebesar 1,66% dan B30 sebesar 9,63% walapun tidak dapat disimpulkan hal tersebut sepenuhnya karena konsumsi yang bertambah namun juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan bakar. Konsumsi bahan bakar saat ini terbukti lebih tinggi dibandingkan dengan saat kondisi mesin baru hal ini dipengaruhi berkurangnya tingkat efisiensi dari mesin itu sendiri. Untuk emisi gas buang HC, CO dan SO2 meningkat sebesar 2,3%, 11,5% dan 38,2% berurutan untuk B20 dan 3,4%, 16,4% dan 53,3% untuk B30 seiring bertambahnya kadar biodiesel, kondisi sebaliknya terjadi pada jenis emisi NOx dengan penurunan besar -9,4% untuk B20 dan -13,5% untuk B30.

The increasing of government attention in renewable energy, forced ship management split fossils fuel to mix biodiesel which is known as B20 and B30. In this paper, technically analysis observed trend of fuel oil consumption in volume per time and also trend of exhaust gas temperature aims to knowing the effect of using biodiesel fuel in term of fuel consumption and exhaust gas temperature. Economically analysis observed fuel cost considered to fuel oil consumption trend and also price fluctuation aiming to knowing effect of using biodiesel fuel on fuel cost. Furthermore, analysis being done by compared fuel oil consumption in today condition to new engine condition which is engine lifetime is 22 (twenty-two) years and analysis also conduct by estimating exhaust gas emission resulted. Data analysis shows that in general all type of ships indicates that using biodiesel is raising up the fuel oil consumption up to 4,54% using B20 and 6,25% using B30. Furthermore, observation to exhaust gas temperature shows that there is increasing number of temperature when B20 up to 7.8 oC and B30 up to 13,4 oC. Economically analysis regarding to fuel oil cost in average for all ships type shows increase of fuel cost when using B20 up to 1,66% and B30 up to 9,63%, even though this condition cannot conclude influenced by just only raising up fuel oil consumption but also by bunker price fluctuation. Comparison of fuel oil consumption in today engine condition proof higher then new engine condition due to reduction of engine efficiency itself. Exhaust gas emission prove that for HC, CO and also SO2 are increase up to 2,3%, 11,5% and 38,2% respectively for B20 and 3,4%, 16,4% and 53,3% for B30 along with increase of biodiesel content, but the opposite result for NOx is decrease up to -9,4% for B20 and -13,5% for B30."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>