Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60233 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
A.B. Susanto
"Paul D. Wolfowitz's career path often collides with Indonesia's interest. Intensive interaction has tightened cultural relationship between Wolfowiiz and Indonesia The existing relation becomes a promising one for a better diplomatic relationship between Indonesia and America This hope is expressed in the statements. of Indonesia's officials; in the mass media."
2005
JSAM-X-2-JulDes2005-70
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Schuman, Gary
Jakarta : International Studies Group, 1990
327.598 GAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sayidiman Suryohadiprojo
"In this era of Globalization relation among stales have become much more important than before. No nation can afford to isolate itself without harming its national interests. Among the relations of Indonesia with many nations In the world, relation with the US definitely belongs to the most important ones. Many factors are bringing about this necessity, in particular geostrategic factors. However, Indonesia?US relations have never been an easy matter, ever since the proclamation of the Republic of Indonesia in 1945, The US wants to influence developments in Indonesia, aiming to bring it on its side. Indonesia-US relations improved in 1965 when Indonesia defeated a communist coup and terminated the existence of the Indonesian Communist Party PKI which was the largest communist party in the world outside the communist bloc. Closer relations between Indonesia and the US started to flourish, enabling Indonesia to start economic developments, although without leaving its non-alignment policy. An important development affected Indonesia-US relations when the US on September II, 200! had to experience a terrorist attack on the World Trade Center in New York and the Pentagon by a Muslim group calling itself At Qaeda under the leadership of Osama bin Laden. Improvement of Indonesia-US relations very much depends on the establishment of an effective and stable government in Indonesia, which is able to end confusion, instability and disorder, and demonstrate good governance to improve the national economy, social and political stability."
Jakarta: [publisher not identified], 2006
JHII-3-3-April2006-297
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Soebadio
Tangerang, Banten : Pramita Press , 2005
327.910 73 HAD h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jendral DPR-RI,
327 POL
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Fadjari Iriani Sophiaan
Jakarta: JICA, 2006
355.03 YUD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : P3DI, {s.a}
POL 4:1 (2013)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Adel Gustaf
"ABSTRAK
Dalam masa revolusi (1945-1949) perjuangan dalam bidang diplomasi memainkan peranan yang sangat penting, selain perjuangan bersenjata Diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam usaha untuk memperolah pengakuan terhadap kemerdekaan dari negara-negara lain. Pemilihan cara diplomasi dalam perjuangan kemerdekaan didasarkan pada keinginan Indonesia untuk menghindari pertumpahan darah, terutama dan pihak rakyat Indonesia. Selain itu, Indonesia tidak memiliki kekuatan persenjataan yang kuat untuk menandingi kekuatan persenjataan Belanda. Sehingga cara diplomasi dianggap sebagai cara yang paling rasional. Walaupun demikian, tidak semua golongan menyetujui cara diplomasi. Kelompok Persatuan Perjuangan yang dipimpin Tan Malaka tidak menyetujui cara diplomasi. Mereka menginginkan perjuangan bersenjata. Salah seorang yang dianggap memainkan peranan penting dalam perjuangan diplomasi adalah Sutan Sjahrir. Ia adalah Perdana Menteri Indonesia pertama dan salah seorang tokoh pergerakan nasional. Pandangannya mengenai diplomasi diuraikannya dalam pamflet Perdjoeangan Kite' Menurut pendapatnya, cara terbaik dalam mernperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan cara diplomasi yang luwes dan pintar. Dalam masa pemerintahannya, Sjahrir melakukan diplomasi dengan cara melakukan perundingan dengan, Belanda dan melakukan hubungan dengan negara lainnya untuk mendapatkan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Salah satu negara yang menjadi tujuan dalam kebijaksanaan diplomasi Sutan Sjahrir adalah Amerika Serikat. Menurut Sjahrir, setelah berakhirnya Perang Dunia II Amerika Serikat telah menjadi kekuatan yang paling besar di Pasifik. Dengan demikian, Amerika memainkan peranan penting dalarn menyelesaikan masalah internasional, terutama di Pasifik. Namun dalam melakukan diplomasi dengan Amerika, Sjahrir menghadapi dua kendala, yaitu: dari dalam negeri dan dari Amerika Serikat. Dari dalam negeri, kendalanya adalah adanya kelompok yang menentang kebijaksanaan diplomasi yang dilakukan Sjahrir. Sedangkan dari Amerika adalah sikap Amerika yang tidak ingin ikut campur dalam masalah Indonesia. Dalam diplomasinya terhadap Amerika Serikat, Sjahrir berusaha bersikap bersahabat dengan Amerika sehingga dapat memperoleh simpati Amerika. Selain itu, Sjahrir juga menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan rasa permusuhan dengan Amerika, seperti bekerja sama dengan blok komunis yang merupakan musuh Amerika Dari usaha-usaha yang dilakukan Sjahrir tersebut, ia berhasil memperoleh simpati dari Amerika. Sesudah Linggarjati ditandatangani Amerika Serikat memberikan pengakuan kedaulatan secara de facto kepada Indonesia. Dan pads saat Sjahrir mengundurkan diri, Amerika Serikat mengirim aide memoire kepada KNIP yang isinya menyatakan bahwa Amerika mendukung Sjahrir. Namun pesan tersebut sampai setelah Sjahrir mengundurkan diri, dan Sjahrir menolak untuk ditunjuk kembali.

"
1996
S12145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hubungan bilateral Indonesia – Belanda memiliki hubungan yang berlangsung sangat lama. Sejarah telah mencatat kolonialisme Belanda di tanah air Indonesia selama tiga abad lamanya. Hubungan yang masih terjalin pasca dekolonialisasi atau proklamasi kemerdekaan RI hingga kini menandakan bahwa hubungan Indonesia – Belanda memiliki kedekatan yang khusus yang telah melalui sejarah. Tulisan ini berisikan hasil wawancara khusus bersama Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh Nicholas van Dam yang fasih berbahasa Indonesia tentang keadaan perkembangan hubungan bilateral Indonesia – Belanda dan kesinambungan hubungan tersebut …. "
IKI 5 : 28 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>