Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Isti Surjandari Prajitno
"The increasing competitiveness of todays industry forced each company to improve the quality of its products by considering customer demand One way to improve the quality is by doing a product development process using the Quality Function Deployment (QFD). Regardless of all the benefits of QFD possessed this method is subjective by nature, especially in the determination of engineering characteristics target efforts. This study uses Fuzzy QFD method to point out the optimal engineering characteristics value for towing tractor product, produced by PTT United Tractors Pandu Engineering, with special acknowledgement on uncertainties and vagueness in determining importance rating. satisfaction level the relationship between customer attributes with engineering characteristics, and technical correlation. The first step is to decide on parameter coeficients between attributes using fuzzy linear regression technique. These coefficients will act as constraints in determining the optimal engineering characteristics value with the means of multiobjective decision making, along with other constraints."
2005
JUTE-19-4-Des2005-345
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asrianti Mira Anggraeni
"Dunia industri yang semakin kompetitif membuat setiap perusahaan berupaya meningkatkan kualitas produknya dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Salah satu langkah yang ditempuh dalam meningkatkan kualitas suatu produk adalah dengan melakukan proses pengembangan produk dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Walaupun QFD memiliki beberapa kelebihan, namun metode tersebut cenderung bersifat subyektif terutama dalam penenluan target karakteristik teknis.
Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy QFD untuk menentukan nilai karakteristik teknis yang optimal bagi produk rowing tractor yang diproduksi oleh PT United Tractors Pandu Engineering dengan mempertimbangkan ketidakpastian dan kekaburan dalam penentuan tingkat kepentingan, kepuasan, hubungan antara atribut keinginan konsumen dengan karakteristik telmis dan antar karakteristik teknis. Langkah pertama adalah menentukan koefisien parameter antar atribut dengan regresi linear fuzzy. Selanjutnya koefisien tersebut akan menjadi pembatas dalam menentukan nilai karakteristik teknis yang optimal melalui multiobjective decision making beserta pernbatas-pembatas lainnya.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai karakteristik teknis yang optimal untuk produk towing tractor yang berfokus pada peningkatan horse power, tire size, gradeability serta penurunan height, length, width, wheelbase, tread rear, dan service weight.

The increasing competitiveness of today’s industry forced each company to improve the quality of its products by considering customer demand. One way to improve the quality is by doing a product development process using the Quality Function Deployment (QFD). Regardless of all the benehts QFD possessed, this method is subjective by nature, especially in the detemiination of technical characteristics target efforts.
This study uses lirzzy QFD method to point out the optimal technical characteristics value for towing tractor product, produced by PT. United Tractors Pandu Engineering, with special acknowledgement on uncertainties and vagueness in determining importance rating, satisfaction level, the relationship between customer atributes with technical characteristics, and technical correlation- The first step is to decide on a parameter coeficient between atributes using fuzzy linear regression technique- This coefficient will act as a boundary in determining the optimal technical characteristics value with the means of multiobjective decision making, along with other boundaries.
Consequently, technical characteristics values for towing tractor product, with the emphasis on improvement on horse power, tire size, gradeability and on the reducing height, length, width,wheelbase, tread rear, and service weight will be obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wheelwright, Steven C.
New York: The Free Press, 1992
658.575 WHE r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lehmann, Donald R.
Boston: McGraw-Hill, 2005
658.503 LEH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pessemier, Edgar A.
New Jersey: John Wiley & Sons, 1982
658.5 PES p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brahmanti Prameswari
"Tesis ini meneliti tentang pengaruh informasi (misalnya iklan) yang disampaikan melalui televisi terhadap kecenderungan terjadinya pembelian impulsif. Semakin banyak iklan tentu diharapkan akan semakin banyak pula pembelian impulsifnya. Namun di dalam teori juga disebutkan bahwa semakin tinggi informasi yang diberikan akan menyebabkan semakin tinggi pula pengetahuan konsumen akan produk tersebut, dan pengetahuan produk akan membuat konsumen menjadi pembeli yang rasional (bukan impulsif). Dengan menggunakan informasi sebagai variabel independen, pengetahuan produk sebagai variabel intervening, dan pembelian impulsif sebagai variabel dependen (serta ditambahkan dengan empat variabel kontrol yaitu gender, usia, kesensitifan harga, dan kecenderungan pada promosi), hasil dari penelitian ini ternyata memperlihatkan bahwa tidak ada hubungan apapun diantara ketiga variabel yang diujikan. Beberapa hal yang dapat dianalisis mengenai penolakan hipotesis itu antara lain disebabkan oleh adanya perbedaan tipe produk dan profil responden yang diteliti.

This thesis examined the influence of information exposure (example: advertising) delivered via television to the likelihood of impulse purchasing behavior. More and more ads are expected of the more impulsive purchases. But in theory also says that the higher the information given will cause the higher the consumer's knowledge of these products, and knowledge will make consumer products into a rational buyer (not impulsive). By using the information as an independent variable, product knowledge as intervening variables, and impulse purchasing behavior as the dependent variable (and added to the four control variables of gender, age, price consciousness, and deal proneness), the results of this study was to show that there is no relationship Any of the three variables tested. Some things that can be analyzed on the rejection of the hypothesis that among other things due to the differences in product type and profile of respondents in the study."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Adiwinoto
"Universitas Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Industri minuman ringan berkarbonasi di Indonesia mengalami perkembangan pesat. Dengan pertumbuhan sebesar 15% per tahun, industri ini menarik minat produsen-produsen luar negeri maupun lokal. Produsen luar negeri seperti Coca-Cola dan Pepsi harus menghadapi merk-merk baru bahkan house-brand yang diproduksi oleh distributor lokal. Pangsa pasar minuman ringan di Indonesia 95% dikuasai oleh merk-merk Coca-Cola seperti Coke, Sprite dan Fanta.
Diantara produk-produk Coca-Cola di Indonesia, Fanta merupakan produk yang cukup potensial untuk dikembangkan. Walaupun penjualannya cukup stabil tetapi kontribusinya terhadap total penjualan perusahaan hanya sebesar 27%, dibanding Sprite sebesar 43,7% dan Coke sebesar 29,3%.
Masalah yang dihadapi oleh PT Coca-Cola Indonesia seba-gai produsen Fanta adalah bagaimana meningkatkan penjualan dan pangsa pasar Fanta dalam industri minuman ringan berkarbonasi non-kola. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui posisi bersaing Fanta dalam industrinya dan bagaimana strategi pemasaran PT Coca-Cola Indonesia dalam rangka memperkenalkan Fanta aroma baru. Aroma yang digunakan pada produk Fanta baru ini adalah aroma lychee.
Fanta lychee ini ditujukan bagi segmen wanita dan anak-anak dengan daerah penyebaran di DKI Jakarta dan seki-tarnya. Adapun sasaran pasar yang dituju pada segmen ini adalah remaja dan wanita berusia antara 12 sampai 25 tahun. PT Coca-Cola Indonesia memposisikan produk ini untuk konsu-men minuman ringan yang mencari kesegaran rasa dan penyegar dahaga.
Strategi pemasaran yang dijalankan oleh PT Coca-Cola Indonesia dalam rangka peluncuran Fanta lychee berdasarkan bauran pemasarannya yaitu penggunaan kemasan botol kecil ukuran 6,5 dan 7 ons dengan harga jual sesuai dengan harga produk-produk Fanta lainnya. Sedangkan jalur distribusinya menggunakan vertical marketing system yaitu dengan memberi-kan lisensi kepada perusahaan pembotolan untuk melakukan pengolahan, pembotolan dan pemasaran produ-produk Coca-Cola. Untuk promosi produk baru ini digunakan materi POP (point of purchase) seperti poster, logo dan truck back sign. Selain itu jug a dilakukan promo si dagang y'aitu pemberian insentif bagi para dealer dan salesman.
Persaingan pada segmen minuman ringan berkarbonasi non-
kola ini cukup ketat. Mudahnya produsen untuk meniru aroma yang laku di pasaran, menyebabkan kemasan produk menjadi perhatian konsumen. Penggunaan kemasan 6,5 dan 7 ons pada produk Fanta lychee ini tampaknya kurang tepat karena selain dari volumenya yang hampir sama, warna yang kurang menarik dari Fanta lychee ini tidak dapat diraanipulasi. Kombinasi yang tepat adalah penggunaan kemasan kaleng dan botol, tetapi hal ini akan meningkatkan biaya produksi. Rekomendasi pemecahan maslah yang ditawarkan penulis adalah penggunaan tetrapack untuk mengganti kemasan kaleng. Dengan menggunakan tetrapack maka Fanta lychee dapat dijual dengan harga yang lebih murah dan masalah warna dapat diatasi.
Promosi yang dilakukan dalam memasarkan Fanta lychee lebih dititik beratkan pada promosi dagang bagi para dealer dan salesman. Sedangkan promosi untuk meningkatkan awarness konsumen akan adanya Fanta lychee di pasar masih kurang. Karena Fanta lychee ini merupakan produk baru yang.ditujukan pada konsumen remaja dan wanita maka menurut penulis penggunaan iklan televisi lebih tepat."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.S. Anthes
"Karya akhir ini memiliki tujuan utama yaitu menganalisis positioning PT. Cipta Busana Jaya studi kasus produk Accent. Analisis difokuskan dengan melihat alasan atau perilaku belanja pclanggan serta pandangannya terhaclap positioning Accent. Beberapa literatur dalam beberapa buku sumber, antara lain seperti yang dinyatakan oleh David W. Craven dan Nigel F. Piercy dalam Strategic Marketing mengkonfirmasi bahwa efektivitas positioning dapat dievaluasi dengan melakukan analisis terhadap pelanggan, pesaing serta internal perusahaan.
Analisis terhadap pelanggan diperoleh melalui pengolahan hasil survey dengan mengumpulkan informasi tentang profil serta berbagai motif yang melatarbelakangi mereka dalam membeli Accent. Disamping itu mereka diminta menyatakan pandangannya mengenai sejumlah faktor yang dirasakan merupakan competitive advantage dari produk Accent termasuk pandangannya terkait dengan apakah tag line "Speak fashion with an Accent? mewakili seluruh faktor dalam competitive advantage tersebut. Secara deskriptif mereka rata-rata menyatakan ?setuju? bahwa Accent memiliki seluruh competitive advantage yang ditanyakan kepada mereka dan juga menyatakan ?setuju? bahwa tagline "Speak fashion with an Accent? rnewakili seluruh competitive advantage tersebut. Namun ada hal lain yang cukup penting yaitu dimana terdapat sejumlah temuan yang mengindikasikan adanya perbedaan dengan persepsi yang selama ini dipahami perusahaan terhadap profil pelanggan.
Analisis terhadap kompetitor diperoleh melalui pengolahan terhadap hasil survey serta data-data faktual tentang performance penjualan, market share dan outlet pesaing. Analisis ini menyajikan beberapa pemahaman baru yakni adanya indikasi bahwa pelanggan Accent memiliki ingatan yang cukup baik terhadap sejumlah merek yang menjadi kompetitor terdekat Accent. Mereka juga selalu melakukan evaluasi kritis terhadap produk Accent yakni membanding-bandingkan Accent dengan merek-merek kompetitor tersebut, dalam hal ini terkait kualitas fabric. harga, mncangan dan corak serta layanan yang mereka terima pada saat berbelanja.
Analisis internal difokuskan pada analisis terhadap berbagai kebijakan korporasi dan divisi penjualan yang terkait dengan proses bisnis Accent serta performance Accent untuk kurun waktu tertentu. Secara umum, dapat dikatakan bahwa PT. Cipta Busana Jaya telah melakukan berbagai upaya yang diyakini memperkuat performance Accent untuk jangka pendek maupun jangka panjang meski hingga saat ini Accent belum memperlihatkan dominasinya pada segmen ladies.
Merek Accent, saat penulisan ini dibuat merupakan sebuah produk busana bagi wanita karir yang dimiliki oleh PT. Cipta Busana Jaya. Merek ini merupakan hasil akuisisi oleh perusahaan saat ini dari pemilik lamanya., yakni PT. Texmaxo Graha Busana. Pada tahun 2005, produktivitas Accent jatuh pada titik yang rendah, dan hal ini dianggap sebagai titik kritis dari produktivitas Accent. Namun, pada akhir 2005 secara perlahan-lahan produktivitas Accent mulai menunjukkan angka yang lebih baik. Bahkan pada tahun 2006, angka produktivitas Accent mencapai angka yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelum proses akuisisi dilakukan dan terus meningkat hingga semeseter I 2007. Perusahaan optimis bahwa tahun ini mereka akan dapat mencapai angka produktivitas yang lebih tinggi lagi.
Dari studi ini didapat beberapa masukan bagi perusahaan, terutama terkait dengan langkah untuk mempertahankan dan meningkatkan performance Accent melalui upaya mengevaluasi kembali segmentasi pelanggannya, memperjelas positioning Accent, mempertegas representasi positioning ke dalam suatu tag line, misalnya ?Speak fashion with an Accent? serta upaya yang berkelanjutan untuk lebih meningkatkan kinerja setiap saluran distribusinya.

This research has been analyzed customer behavior and the efectivity of Accent positioning as primary objectives. Some references like David W. Craven and Nigel F. Piercy stated in Strategic Marketing confirm the positioning efectivity can be evaluated by analyzing the three factors which are the customers, competitors and internal company.
The customers behavior and their perceptions to Accent positioning are explored by survey with collects infomation related to customer buying motives, demographically segmentation and the tag line "speak fashion with an Accent? that company believes as Accent positioning. The descriptive result shows the customers generally agreed to some statement that describe Accent competitive advantages and its repesentative in the tag line. However, there are important issues that indicate some facts are different than what company perceives to their customer profile and behavior.
Competitors analyzing based on sales and outlets perfomtances, market share and customer survey. Related to survey results, Accent customers have strong association to some others brand and critize attitude for product evaluation like quality of fabric, design and style, price, store image and its services.
Internal analyzing has been focused to all corporate policy and sales division marketing program for some periods. Generally the company has been implemented several strategy and methods to improve the Accent performance for long and short terms even actually Accent did not perform yet as a dominant player in the ladies segment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudian Alkasyah
"ABSTRAK
PT. Krakatau Steel khususnya divisi canai dingin atau Cold Rolling Mill
Indonesia ( CRM] ) memproduksi baja dengan ketebalan berbeda mulai dari 0,2 mm -
3 mm yang dikenal dengan nama Cold Rolled Coil ( CRC ).
Keuntungan merupakan variabel penting yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasional dan pengembangan perusahaan. Untuk itulah upaya peningkatan
upaya yang kontinu dan terpadu.
Masing-masing jenis CRC tersebut memberikan tingkat keuntungan yang
berbeda-beda. Untuk itu perlu dihitung jumlah produksi yang paling menguntungkan
untuk tiap-tiap jenis produk agar didapat optimalisasi dan utilisasi dari mesin-mesin
yang ada sesuai dengan production time yang direncanakan, sehingga keuntungan
yang optimal dapat dicapai pada tingkat produksi yang disesuaikan dengan kapasitas
disain menurut manual handbook pabrik tersebut.
Penelitian ini adalah untuk menghitung keuntungan maksimum pembuatan baja
canai dingin dari product-mix yang berdasarkan ketebalan produk dengan
menggunakan metoda Simpleks dan program linier serta analisa sensitivitas dengan
bantuan software Lindo.

"
1996
S36523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>