Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Whyte, W.S.
Chichester: John Wiley & Sons, 2001
658.84 WHY e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Whiteley, David
London: McGraw-Hill, 2000
380.1 WHI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Suryakim
"Di era perdagangan elektronik yang berkembang pesat, mengoptimalkan infrastruktur untuk skalabilitas dan efisiensi menjadi hal yang sangat penting. Untuk memenuhi kebutuhan ini, sebuah sistem yang disebut Kubernetes diperkenalkan dan menjadi standar de facto untuk manajemen dan penskalaan aplikasi yang efisien karena dapat memfasilitasi orkestrasi aplikasi terkontainerisasi dengan baik. Termotivasi oleh faktor-faktor ini, serta diciptakannya model arsitektur baru — Virtual Cluster (VC) — penelitian ini mengeksplorasi dan menganalisis efeknya dengan membandingkannya dengan model namespace-based (NS) untuk mengimplementasikan multi-tenancy di Kubernetes. Secara khusus, penelitian ini berfokus pada perbandingan kedua model tersebut untuk menentukan mana yang lebih tepat digunakan dalam konteks aplikasi e-commerce. Penelitian ini menemukan bahwa model NS yang diterapkan pada Google Compute Engine (GCE) melalui K3s memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan model VC, yang juga diterapkan pada GCE, dan model NS yang diterapkan pada Google Kubernetes Engine (GKE). Selain itu, ditemukan juga bahwa pada tenant yang diuji coba dengan load reguler, terdapat tren penurunan throughput seiring meningkatnya jumlah pengguna pada tenant yang memonopoli resources, yang diamati bersamaan dengan penurunan response time. Oleh karena itu, disarankan bagi penyedia layanan e-commerce yang ingin mengimplementasikan aplikasi single cluster multi-tenant untuk menggunakan model NS di GCE. Temuan dan hasil yang dipaparkan dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan dalam mengimplementasikan arsitektur multi-tenant Kubernetes untuk aplikasi e-commerce.

In an era where electronic commerce is rapidly growing, optimizing infrastructure for scalability and efficiency has become paramount. To meet this need, a system called Kubernetes was introduced and has become the de facto standard for efficient management and scaling of applications as it facilitates seamless orchestration of containerized applications. Motivated by these factors, combined with the introduction of a new architectural model — the Virtual Cluster (VC) model — this study intends to explore and analyze its effects by comparing it with another model to implement multi-tenancy in Kubernetes: the namespace-based (NS) model. Specifically, this research focuses on comparing both models to determine which is more appropriate in the context of e-commerce. This study found that the NS architecture deployed on Google Compute Engine (GCE) using K3s performed better than the VC architecture, also deployed on GCE, and the NS architecture deployed on Google Kubernetes Engine (GKE). However, as for the perceivable impacts on its partnering tenant, this study found that there is a decreasing trend in throughput as the peak number of concurrent users in the monopolizing tenant increases, which is observed alongside a decrease in response time. Therefore, it is recommended for e-commerce providers looking to implement a single cluster multi-tenant application to use the NS architecture in GCE. The findings and results presented in this study are expected to be used as guidelines in implementing Kubernetes multi-tenant architectures for e-commerce applications."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""This book presents scientific, theoretical, and practical insight on the software and technology of social networks and the factors that boost communicability, highlighting different disciplines in the computer and social sciences fields""
Hershey, P.A.: Igi Global, 2014
302.3 CIP a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Internet + and Electronic Business in China is a comprehensive resource that provides insight and analysis into E-commerce in China and how it has revolutionized and continues to revolutionize business and society. Split into four distinct sections, the book first lays out the theoretical foundations and fundamental concepts of E-Business before moving on to look at internet+ innovation models and their applications in different industries such as agriculture, finance and commerce. The book then provides a comprehensive analysis of E-business platforms and their applications in China before finishing with four comprehensive case studies of major E-business projects, providing readers with successful examples of implementing E-Business entrepreneurship projects."
United Kingdom: Emerald, 2018
e20469546
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hassan Shibghotulloh
"Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh kepuasan, kepercayaan, dan keterlibatan pelanggan pada online review intention. Responden penelitian ini adalah para pengguna internet yang dalam enam bulan terakhir pernah melakukan pembelian lebih dari sekali di salah satu aplikasi belanja online Tokopedia/ Bukalapak/ Shopee/ Lazada (n=312). Untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan, kepercayaan, dan keterlibatan pelanggan memiliki pengaruh langsung yang positif pada online review intention. Variabel keterlibatan pelanggan memediasi sebagian pengaruh kepuasan dan kepercayaan pada online review intention. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepercayaan pelanggan, akan semakin tinggi pula pengaruh keterlibatan pelanggan pada online review intention. Yang menarik dari hasil penelitian ini adalah semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan maka pengaruh keterlibatan pelanggan pada online review intention justru akan semakin rendah.

This research was conducted to examine the influence of satisfaction, trust, and customer engagement on online review intention. Respondents of this study were internet users who had made purchases more than once in the last six months on one of the Tokopedia/ Bukalapak/ Shopee/ Lazada mobile shopping applications (n = 312). To analyze the data, this study using Structural Equation Modeling (SEM). The results of this study indicate that satisfaction, trust, and customer engagement have a positive direct influence on online review intention. Customer engagement partly mediates the influence of satisfaction and trust on online review intention. In addition, the result of this study also shows that the higher the level of customer trust, the higher the influence of customer engagement on online review intentions. What is interesting from the result of this study is that the higher the level of customer satisfaction, the influence of customer engagement on online review intention will be even lower."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book constitutes the thoroughly refereed post-conference proceedings of the Second International ICST on Auctions, Market Mechanisms and Their Applications (AMMA 2011) held in New York, USA, August 22-23, 2011. The 22 revised full papers presented were carefully selected from numerous submissions covering topics such as school choice, markets for housing, energy, and advertising, prediction markets, and the theory of market design."
Heidelberg: Springer, 2012
e20410490
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Aulawi
"Perkembangan e-commerce tidak terlepas dari laju pertumbuhan Internet, hal ini mengingat Internet merupakan infrastruktur bagi e-commerce. Tak kurang dari 45 juta orang di dunia pada bulan Juli 1999 telah menggunakan Internet. Memang tak dipungkiri bahwa sejumlah pengguna Internet itu akan menggunakan jasa internet untuk melakukan transaksi E-commerce.
E-commerce sebagai suatu perangkat transaksi perdagangan yang menggunakan teknologi yang cukup tinggi, tentunya dihadapkan oleh sekelumit permasalahan hukum yang kompleks. Tidak saja bagaimana hukum mengatur tentang sistem keamanan transaksinya, namun juga lebih jauh dan itu, bagaimana hukum menjamin perlindungan atas pihak-pihak yang terlibat di dalam transaksi e-commerce itu Secara garis besar permasalahan e-commerce dalam perlindungan konsumen muncul pada mekanisme pembayaran, kontrak dan perlindungan terhadap data-data individual konsumen yang diberikan kepada perusahaan atau pelaku usaha.
Aspek hukum perlindungan konsumen terutama pada perlindungan terhadap hak-hak konsumen saat ini merupakan suatu perhatian yang mendapat tanggapan secara global, terutama bagi negara-negara yang mengaktualisasikan e-commerce ini sebagai bagian dari proses perdagangan. Perhatian ini cukup ditekankan mengingat telah banyaknya kasus yang menyebabkan terlanggarnya hak-hak konsumen dalam transaksi e-commerce. Berdasarkan analisa terhadap studi kasus yang dilakukan oleh Lembaga Konsumen Internasional, terjadi beberapa kasus pelanggaran terhadap hak-hak konsumen.
Perlindungan terhadap hak konsumen untuk mendapat keamanan dalam transaksi e-commerce dapat dikaji dan perlindungan atas hak konsumen untuk mendapatkan keamanan dari sudut mekanisme pembayaran, kontrak dan perlindungan atas data-data individu konsumen yang diberikan kepada pelaku usaha. Sedangkan kajian atas analisa yuridis terhadap perlindungan terhadap hak konsumen untuk mendapat keamanan dalam transaksi e-commerce dilakukan dengan memperhatikan kajian atas peraturan perundang-undangan dan studi kasus, walaupun sampai saat ini Indonesia belum memiliki peraturan yang relevan yang mengatur tentang hal tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T16657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius
"Tak pelak lagi teknologi Internet dan Electronic Commerce ( e-commerce ) menimbulkan paradigma baru dalam kehidupan. Melalui jaringannya yang bersifat global memungkinkan dilakukannya transaksi dan penjelajahan ke seluruh pelosok dunia hanya melalui komputer personal tanpa sedikitpun harus berpindah tempat. Teknologi ini benar-benar menghilangkan batas ruang dan waktu. Pemanfaatannya tidak hanya sebatas lembaga teknologi dan usaha saja tapi telah menyebar sampai dunia perbankan.
Globalisasi sudah di depan mata, sebagai gambaran di Asia [AFTA] akan berlangsung pada tahun 2003. Kompetisi di banyak sektor telah terjadi dan tidak dapat dihindari. Bagaimanakah cara untuk memenangkan bisnis ? Bagaimana sektor perbankan dapat selamat menghadapi globalisasi ini ? Bagaimana bank dapat mengimplementasikan electronic commerce (e-commerce)?
Tesis ini menjelaskan dan memberikan analisa bagaimana bank dapat mengimplementasikan e-commerce. Aspek apa saja yang harus disiapkan sebelum menuju jaringan global ? Tesis mengambil sampel 3 bank besar. Bank tersebut telah menggunakan komputer dan komunikasi data dalam rutin operasionalnya. Bank tersebut juga telah menjalankan layanan ATM, kartu kredit dan jasa layanan lainnya. Bank juga meiliki cabang yang banyak, dan juga nasabahnya.
Setelah melakukan evaluasi situasi kondisi bank dan pelayanan jaringan internet ternyata untuk melakukan e-commerce masih memerlukan banyak hal. Tetapi ada beberapa tahap yang dapat menolong bank untuk masuk menuju e-commerce. Tahapan tersebut adalah Pembenahan kedalam, membangun internet banking sebagai e-commerce B-to-C, membangun e-commerce B-to-B dengan bekerjasama dengan perusahaan retail yang besar, dan yang terakhir adalah dengan mempersiapkan jasa layanan baru bagi semua nasabahnya.

No point of return thai Internet and Electronic Commerce technology shift paradigm of lives. That global network give the possibility for everyone to find, search something, and make transaction, without need moving the position and only use personal computer connect to the network. There are no-borders of time and geographical anymore. And these technologies not just used on technical environment but it's already use also on banking application.
Globalization will come soon, for example in Asia [AFTA] will start on next 2003. Competition on any sector will happen. How to win in business? How banking sector can survive on that global situation? How bank can implement e-commerce?
This thesis gives explanations and an analyzing of how the bank can implement e-commerce. What aspects have to be prepared before go to global network. The thesis takes 3 big-banks that already used computer and data communication on they routine banking operations. They already implement ATM services, Credit Card services and others. The banks also have numbers of branches and have many of customers.
After evaluate the situation and condition of banking and internet network service, prediction of implement e-commerce in banking still need many thing to be done. But there are many steps can help the bank make the preparation for becoming a player in globalization. And the steps are Internal system and networks preparation, Running internet banking as a B-to-C e-commerce system, Running B-to-B e-commerce system by joint with big retail customers, and Develop new services for all customers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandarsyah
"Tesis ini berfokus pada pembahasan pembuatan perjanjian antara kedua pihak yang sepakat untuk melakukan jual-beli via internet, serta masalah terjadinya sengketa pada perjanjian jual-beli yang dilakukan melalui media internet.
Hasil penelitian menunjukan terdapat kesepakatan pada perjanjian jual-beli melalui internet, seperti yang juga terjadi pada perjanjian jual-beli konvensional. Namun dalam melakukan kesepakatan, penjual dan pembeli tidak harus bertemu langsung dalam arti kedua pihak hadir secara fisik untuk menyampaikan kehendak dalam suatu perjanjian.
Jika dikemudian hari terjadi perselisihan antara apa yang dikehendaki dengan apa yang dinyatakan oleh salah satu pihak, maka pernyataan itulah yang dijadikan sandaran bagi pihak lainnya untuk menuntut prestasi.
Terdapat pola untuk mencapai sepakat dalam transaksi elektronik yang dikenal dengan 3 klik. Klik pertama: calon pembeli melihat penawaran. Klik kedua: calon pembeli menerima penawaran tersebut, dan klik ketiga merupakan peneguhan dan persetujuan calon penjual/penawar terhadap penerimaan calon pembeli.
Jika ada salah satu pihak wanprestasi, maka pihak yang dirugikan dapat menuntut pelaksanaan prestasi sesuai dengna Hukum Acara Perdata.
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dapat dilakukan melalui arbitrase atau penyelesaian sengketa alternatif berdasarkan itikad baik dengan mengesampingkan penyelesaian dengnan litigasi di pengadilan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>