Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahruddin Kaseng
"Valensi morfologi dan penentuan kelas kata tanpa mengurangi pentingnya hasil pekerjaan para peneliti BB yang bekerja lebih dahulu daripada saya (B.F. Matthes, 1875.; N. Noorduyn, 1955: 8-20; R.A. Kern, 1940; Samsuri, 1962), sumbangan yang ingin saya berikan dalam rangka penelitian bahasa tersebut ialah pemerian (deskripsi) yang berkisar dalam kata kerja. Pemilihan kata kerja sebagai obyek tidak bersangkut paut dengan ciri linguistik pada tahun-tahun terakhir yang ditimbulkan oleh pengaruh dari ahli-ahli yang dikenal dengan nama tata bahasa generatif-transformasional,yang banyak mencurahkan perhatian pada soal-soal universal bahasa. Walaupun kata kerja (verb, predicator) telah dicanangkan sebagai salah satu unsur universal oleh ahli-ahli tersebut, tetapi pemilihan saya di sini hanyalah secara kebetulan saja karena, menurut hemat saya, mencari dan mengejar soal-soal universal lebih dahulu kemudian meneliti hal-hal khusus dalam bahasa yang belum diperkenalkan atau dideskripsikan secara sempurna, merupakan pekerjaan yang lebih sulit (dan mungkin tidak akan mungkin) jika dibandingkan dengan usaha meneliti hal-hal khusus lebih dahulu kemudian menentukan soal-soal universalnya.
Di samping itu, perlu dijelaskan bahwa penelitian ini mendasarkan diri pada valensi morfologi dasar kata. Yang dimaksud valensi morfologi ialah sejumlah penggabungan dengan berbagai-bagai imbuhan, dan yang dimaksud dasar kata ialah kata yang biasa disebut kata dasar oleh penulis-penulis tata bahasa BI (S. Takdir Alisjahbana, 1959; Tardjan Hadidjaja, 1967; C.A. Maas, 1969).
Penelitian seperti ini akan berguna dalam usaha mendapatkan patokan pemberian ciri atau karakteristik formal dasar kata (atau membandingkan satu dasar kata dengan dasar kata lain). Saya berpendapat bahwa pemberian ciri dasar kata akan besar sumbangannya pula terhadap penelitian lain yang bersifat struktural, yang menyangkut segi-segi gramatika, morfologi dan sintaksis, dan terhadap penelitian yang bukan struktural--tetapi erat hubungannya dengan penelitian struktural-- yaitu leksikografi.
Identifikasi unit-unit penting bagi setiap bahasa termasuk BB. Apakah tudang itu dalam kalimat Tudang'i ri olona sumpang e 'ia duduk di depan pintu' sama dengan sumpang? Kalau tidak sama, ciri-ciri apa yang membedakannya? Selanjutnya, apakah iitu sama dengan i dalam tudangi 'duduki'? Apakah ri di sini sama dengan ri dalam katarienung 'diminum' ?
Mencari jawaban untuk pertanyaan seperti itu merupakan usaha yang bertujuan memberi kelengkapan pemerian suatu bahasa. Ambil saja contoh bahasa Inggris, yang sudah lanjut tingkat pemeriannya. Penelitian yang intensif dan ekstensif terhadap bahasa Inggris dapat dilihat dalam hasil yang berupa uraian gramatika atau penyusunan daftar leksikon yang lebih sempurna. Kelengkapan ciri yang dijelaskan dalam setiap leksikon, kelasnya (apakah kata benda atau kata kerja atau kelas lain), subkelasnya (apakah transitif atau intransitif) yang jauh melebihi daftar leksikon bahasa yang belum lanjut deskripsinya, tidak dapat diartikan sepenuhnya bahwa bahasa Inggris mempunyai sistem lain, yang biasa dilakukan dalam membandingkan antara leksikon bahasa Inggris dan leksikon BI (sehingga, bagi mereka, dalam daftar leksikon BI tidak perlu dicantumkan ciri leksikon seperti dalam bahasa Inggris). Begitu juga dengan unit-unit lain dalam bahasa Inggris. Imbuhan-imbuhan dalam bahasa itu telah diperinci, mana imbuhan derivasi dan mana imbuhan fleksi. Bahkan, dalam hasil penelitian Hans Marchand dapat dilihat sejarah beberapa imbuhan, kapan imbuhan itu mulai dipakai. Perlu saya tambahkan bahwa mengemukakan hasil pemerian bahasa Inggris yang lebih sempurna bukanlah maksud saya menyatakan bahwa setiap ciri itu harus dicari-cari pula dalam bahasa lain, BB dan BI misalnya; tetapi yang penting ialah mencari ciri berdasarkan penelitian dalam bahasa itu sendiri."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1974
D164
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahruddin Kaseng
Jakarta: Djambatan, 1982
499.22 SJA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syahruddin Kaseng
Jakarta: Djambatan, 1982
499.251 SJA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanti
"Skripsi ini membahas kesalahan gramatikal pada karangan berbahasa Jerman khususnya kesalahan pada artikel kata benda, pembentukan kata benda jamak, dan konjugasi kata kerja, yang merupakan tiga contoh aturan gramatikal dalam bahasa Jerman yang berbeda dengan bahasa Indonesia, selaku bahasa ibu responden. Kesalahan tersebut dianalisis menurut teori interferensi gramatikal dari Weinrich yang dikaitkan dengan teori Fehleranalyse menurut Putzer. Sumber data penelitian ini diambil dari karangan UAS mahasiswa Program Studi Jerman tingkat I tahun ajaran 2010/2011 Universitas Indonesia. Berdasarkan penelitian ini, kesalahan dalam konjugasi kata kerja merupakan kesalahan yang paling banyak muncul. Kesalahan terbanyak kedua yang muncul adalah kesalahan dalam artikel kata benda. Selanjutnya, kesalahan pada pembentukan kata benda jamak merupakan kesalahan yang paling sedikit.

The focuses of this study are the grammatical errors in the usage of articles in nouns, plural forming, and verb conjugation, which are the three examples of German grammatical structure that are different from Indonesian?s. The errors were analyzed according to the theory of grammatical interference by Weinrich associated with the theory of error analysis by Putzer. The sources of this research were drawn from the essays made by the first year students of German Studies Program at Universitas Indonesia in academic year 2010/2011. The results of this study indicate that the errors in the verb conjugation are considered as the most frequently occuring errors. It is than followed by the usage of articles in nouns and plural forming."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Lukito Dewi
"Internet saat ini menjadi sebuah media bagi setiap manusia untuk memperoleh atau mengakses informasi, serta berkomunikasi dengan mudah. Dari internet juga muncul berbagai media sosial dan teknologi digital. Istilah dan kata dalam media sosial dan teknologi digital yang sebagian besar berasal dari bahasa Inggris banyak diserap oleh bahasa lain, seperti bahasa Belanda. Permasalahan mengenai proses morfologis pembentukan kata serapan dari bahasa Inggris dalam bahasa Belanda dan penyesuaian kata tersebut dalam konteks gramatikal bahasa Belanda menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hal yang menjadi fokus utama pada penelitian ini adalah proses morfologis pembentukan kata serapan tersebut. Selain itu, penggunaan kata tersebut dalam konteks kaidah gramatikal bahasa Belanda juga menjadi hal lain yang menarik dalam skripsi ini. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris tersebut dapat menjadi kata bahasa Belanda yang disesuaikan dengan aturan morfologis Belanda, sehingga dari hal tersebut dapat ditarik simpulan bahwa kata-kata serapan yang mengalami perubahan bentuk dalam bahasa Belanda tersebut sebagian besar merupakan loanwords atau vreemde woorden yang dapat menjadi bastaardwoorden setelah mengalami penyesuaian kaidah morfologis bahasa Belanda.

Internet has now become a media for people to access information and to communicate with ease. Through internet many social medias and digital increase. Terms and words in social medias and digital technologies that are mostly from English are borrowed by other foreign languages, like Dutch. The problems of the morphological word formation of the English loanwords in Dutch and the adaptation of the words in Dutch grammatical context are interesting to be researched. The method used in this research is qualitative. The main focus in this research is the morphological processes of word formation of those loanwords. Furthermore, the use of the words in the the Dutch grammatical context is another interesting case. The result of this research indicates that the English loanwords would be adopted in Dutch after the morfphological adjustment. The conclusion of this research is that the borrowed words in Dutch are mostly loanwords or vreemde woorden lsquo foreign words rsquo that would become bastaardwoorden lsquo hybrid words."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2001
808 LAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Mawar Gempita, 1998
808 LAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Mawar Gempita, 2000
808 LAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harimurti Kridalaksana, 1939-
"ABSTRAK
Perpaduan leksem merupakan masalah yang sangat penting dalam bahasa Indonesia. Dipandang dari sudut praktis tampak bahwa dalam bidang ini, kreativitas dalam bahasa menunjukkan peranannya, karena dengan makin kompleksnya kehidupan masyarakat bahasa Indonesia memerlukan ungkapan-ungkapan baru untuk menggambarkan pelbagai konsep yang terus-menerus bermunculan. Pengungkapan konsep dengan perpaduan leksem jauh lebih umum dan lebih mudah daripada dengan penciptaan leksem tunggal yang baru sama sekali. Penciptaan leksem tunggal menuntut daya kreativitas yang tinggi, dan bila bahasawan sanggup memunculkan leksem tersebut, ia masih harus menembus benteng konvensi yang tinggi dan tebal supaya ciptaannya itu dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat bahasa. Perhatikan, misalnya, kata anda yang terpakai sejak tahun 1957 dan yang memang benar telah memperkaya kosakata bahasa Indonesia, tetapi belum menyederhanakan sistem tutur sapa sebagaimana dimaksud oleh pengusulnya.
Kebalikannya dengan perpaduan leksem yang dipergunakan untuk mengungkapkan konsep-konsep baru: bahasawan tunggal menggali potensi yang ada dengan pelbagai cara memperkenalkannyya ke tengah masyarakat.
Bahwasanya bahasawan lebih cenderung mempergunakan paduan leksem daripada leksem tunggal, tampak dalam salah satu sektor bahasa Indonesia yang paling kreatif, yakai penciptaan istilah. Tujuh bidang tersebut di bawah yakni bidang teknik mesin (hasil kerja Departemen Mesin Institut Teknologi Bandung), bidang anatomi (hasil kerja Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga), bidang pertanian (hasil kerja Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran), bidang geografi (hasil kerja Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia), bidang psikologi (hasil kerja Fakultas Psikologi Universitas Indonesia), bidang manajemen (hasil kerja Lembaga Pendidikan dan Pembinaan manajemen), dan bidang administrasi (hasil kerja Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia}, diambil sebagai contoh untuk menjelaskan kenyataan tersebut.
Kecenderungan kuat untuk mengambil gabungan leksem lebih daripada leksem tunggal ternyata dari perbandingan 67:33 dalam ketujuh bidang itu. Dalam hubungan ini pasti akan dipertanyakan, bukankah kebanyakan istilah dalam daftar istilah itu terjemahan dari bahasa asing. Pertanyaan itu betul, tetapi perlu dikemukakan beberapa catatan di sini. Pengungkapan konsep dalam proses penerjemahan tidak dapat melepaskan diri dari kosakata dan struktur gramatikal bahasa sasaran; jadi bila orang akan mencari padanan suatu istilah, maka ia akan mencari unsur-unsur leksikal dalam bahasa Indonesia, dan kemudian menyusunnya berdasarkan struktur bahasa Indonesia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
D173
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1976
R 495.102 BUK
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>