Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153696 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Umar
"Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah kegiatan layanan rujukan kearsipan di Bidang Layanan Arsip Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta dan masalah yang sama di Bagian Akses Arkib Negara Malaysia (ANM) di Kuala Lumpur sebagai pembanding.
Secara rinci masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) petugas layanan rujukan kearsipan, (2) proses layanan rujukan kearsipan meliputi; (a) peraturan akses, (b) peraturan penggunaan, (c) metode layanan, (d) jenis-jenis layanan dan (e) fasilitas layanan di Bagian Layanan Arsip ANRI dan Bagian Akses ANM sebagai pembanding.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbandingan pelaksanaan kegiatan layanan rujukan kearsipan di ANRI dan ANM.
Penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan menggunakan metode kualitatif yang menjelaskan semua variabel yang ditemukan dalam penelitian dan membandingkan perbedaan dan persamaannya. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara, pengisian kuesioner dan penelitian dokumen.
Hasil penelitian adalah (1) ANRI belum memiliki peraturan pelaksanaan dari UU No. 7/1971 yang terkait dengan layanan rujukan sebaliknya ANM sudah memiliki peraturan pelaksanaan dari UU No. 44/1966 berkaitan dengan layanan rujukan, (2) secara kuantitas, ANM memiliki petugas layanan rujukan kearsipan lebih banyak daripada ANRI. Demikian pula, secara kualitas, ANM memiliki petugas profesional kearsipan yang bertugas di bagian layanan lebih banyak daripada ANRI, (3) peraturan akses di ANRI dan ANM adalah semua arsip dapat diakses oleh pemakai terkecuali arsip rahasia, kondisinya rapuh dan yang mengganggu keamanan negara, perbedaannya ANRI menentukan ketentuan arsip tidak dapat diakses apabila belum ada sarana temu kembalinya, ketentuan ini tidak ada di ANM dan ANM menetapkan arsip dapat diakses apabila sudah melebihi usia 25 tahun, ketentuan ini tidak ada di ANRI, (4) peraturan penggunaan berbeda antara ANRI dan ANM dalam jam layanan dan proses registrasi dan identifikasi pemakai, sedangkan persamaannya dalam persyaratan pemakai, pernyataan kebijakan untuk pemakai, larangan membawa masuk barang-barang bawaan pemakai dan peraturan umum untuk memperlakukan bahan arsip, (5) metode layanan di ANRI sama dengan ANM yaitu tatap muka, melalui surat dan komunikasi telepon, (6) Persamaan jenis layanan ANRI dan ANM adalah layanan penelitian, pertanyaan dan permintaan bahan arsip, layanan penggandaan fotokopi, foto, mikro film, print out mikro film dan layanan pengesahan salinan bahan arsip. Perbedaan jenis layanan yang diberikan oleh kedua lembaga ini adalah ANRI memberikan layanan penggandaan film dan kaset yang tidak diberikan oleh ANM dan ANM memberikan layanan peminjaman bahan kepada lembaga-lembaga pemerintah dan layanan membuat transliterasi yang tidak diberikan oleh ANRI, (7) fasilitas layanan yang terdapat di ANRI dan ANM adalah lobi, ruang pameran, ruang konsultasi, ruang baca, ruang transit/penggandaan dan ruang perpustalcaan. Fasilitas layanan yang dimiliki ANM yang tidak ada di ANRI adalah kaunter pendaftaran/registrasi, kaunter layanan, ruang mikro film, ruang audio, ruang video, ruang diskusi dan ruang finding aids.

The main issue exposed in this study is comparing reference services at The Reference Service Department of The National Archives of The Republic of Indonesia (NARI) in Jakarta and The Access Department of The National Archives of Malaysia (NAM) in Kuala Lumpur.
The detailed issues discussed in this study are (1) reference staff, (2) access policies, (3) policies for use, (4) service method, (5) types of service, (6) reference facilities at The Reference Service Department of NARI and The Access Department of NAM as a compared institution.
The purpose of this study is to describe the comparison of reference services at NARI and NAM.
This research is a comparative study using qualitative method by describing all of variables related to the issues to be studied, and comparing the similarities and or the differences found in the study. The data of the research are collected through various techniques such as observation, interview, questionnaires, and studying documents.
The results of this study are that: (1) NARI do not have the technical regulation of Archives Act of Indonesia 7/1971 in relation to reference services, while NAM already have the technical regulation of Archives Act of Malaysia 44/1966 in relation to reference services (2) NAM have more reference staff than NARI and also NAM have more reference professional staffs than NARI, (3) access policies at NARI and NAM are that all archival materials could be accessed by user except confident records, damaged records, and records containing sensitive issues which may threaten national stability; The while differences between NARI and NAM lie on that NARI determines archives could not be accessible if they have no finding aids and NAM determines that public archives should be made available to the public after twenty-five years, (4) the differences of the policies for use between NARI and NAM lie on hours of operation and registration and identification of users process, while their similarities lie on rule of users, policy statements for users, limiting personal materials and general rules for handling materials, (5) the methods of reference services at ANRI and ANM are face-to-face, letters and telephone calls, (6) the types of reference services at NARI and NAM are research, general inquiries and requesting materials services; reprographic services including photocopy, photographic reproduction, microfilm duplication, microfilm off-prints and certification of archival materials as true copies, while they differ in that NARI provides film and cassette reproduction and NAM provides loan of archival materials to creating agencies especially Government Departments and transliteration services, (7) both NARI and NAM have the same reference facilities such as lobby, exhibition room, reader- consultant room, photocopy room and library room, while the reference facilities which are available only in NAM are registration counter, service counter, microfilm room, audio room, video room, discussion room, and finding aids room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardy Pratama K.R.
"Penelitian ini tentang kegiatan pemberkasan surat oleh sekretaris pejabat eselon I di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan pemberkasan surat yang dilakukan oleh sekretaris pejabat eselon I di ANRI. Penelitian menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara and observasi. Hasil penelitian menunjukkan pemberkasan surat oleh sekretaris sudah memenuhi kriteria pemberkasan. Kegiatan pemberkasan surat dapat meningkatkan kinerja sekretaris pejabat eselon I, sehingga temu kembali informasi dan keutuhan informasi dapat terjaga.

This study of the activity of filing a letter by the secretary of echelon I officials at the National Archives of the Republic of Indonesia ( ANRI ). The aim of this study was to determine the activities undertaken by filing a letter secretary echelon I officials in ANRI. Research using the case study method. Collecting data through interviews and observations. The results showed filing a letter by the secretary meets the filing criteria. Letter filing activities can improve the performance of the secretary of echelon I, so information retrieval and information integrity can be maintained.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnilasa Pratiko
"Skripsi ini mengenai pemanfaatan Gedung Arsip Nasional sebagai cagar budaya. Faktor-faktor keseimbangan antara kegiatan pemanfaatan dan pelestarian cagar budaya menjadi perhatian utama dalam skripsi ini. unit Analisis dari penilitian ini adalah berbagai macam kegiatan pemanfaatan yang dilakukan pada Gedung Arsip Nasional kemudian dibanding dengan keadaan ideal pada beberapa literatur serta peraturan dan perundangan yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan evaluasi serta saran dalam hal pemanfaatan Gedung Arsip Nasional.
This thesis is discuss about utilization of the Ntional Archieves Building as a cultural heritage. The balance factors between utilization and conservation of cultural heritage is amajor concern in this thesis. The unit of analysis in this thesis is a wide range of activities conducted on the utilization of the National Archieves Building and then compared with the ideal state in some literature as well as rules and regulations. The purpose of this study is to provide evaluation and advice in the use of the National Archieves Building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S273
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Widyarsono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh aksesibilitas akan informasi arsip. Hal ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan informasi dari berbagai sumber serta dinamika dan lingkungan masyarakat yang telah berubah dalam meletakkan peranan informasi.
Teknik evaluasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan mengamati permasalahan akses di unit layanan informasi Arsip Nasional RI. Subyek penelitian dalam hal ini adalah para peneliti yang sudah biasa menggunakan arsip, peneliti pemula, arsiparis dan pejabat penentu kebijakan. Sedangkan obyek penelitian adalah masalah kewenangan hukum, sarana bantu penemuan kembali, fungsi layanan dan fasilitas layanan. Dari sini dapat diidentifikasi sejauh mana koleksi arsip telah dimanfaatkan serta kendala apa saja yang dihadapi dalam hal akses. Populasi penelitian yaitu pengguna jasa layanan kearsipan dari tahun 1995 sampai dengan 2000, sedangkan sampel diambil berdasarkan sampel purposif, sebanyak 85 responden.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif jenis studi kasus. Sedangkan data dikumpulkan dengan melakukan pengamatan, survei, riset dokumentasi dan wawancara sebagai pengkayaan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pemanfaatan arsip belum optimal, ini terlihat dari jumlah rata-rata peneliti per hari sekitar 7-8 orang sedangkan kapasitas layanan yang tersedia sekitar 10-15 peneliti per hari dan masih terdapat kendala dalam hal akses terhadap informasi arsip sebagai akibat belum adanya ketegasan dalam peraturan dan ketetapan hukum, belum sempurnanya alat bantu temu kembali, serta terbatasnya sumber daya layanan yang ada.

The research aims to measure archival accessibility with regard to the need of information. Social dynamic and modern living environment demand the role of improvement of information technique in society.
The main technique being used for evaluation is observation, focusing on the problem of access in the reference services and mechanism operated in the reading room of the Arsip Nasional RI Research subject deals with both avocational and vocational users, archivists and policy makers on archival matters. Questionnaire on legal authority, finding aids, function of reference services and facilities had been distributed among them, as parts of data collection details are obtained from interviews. From observation and survey, the main question on the perusal of archives materials, and the real problem of archival access have been identified survey's participants are persons who frequented the reference services in 1995-2000, purposive samples totaling 85 respondents were taken among them.
My research employed descriptive method on a case study, i.e. the Arsip Nasional RI. Observation, survey, library research and interview were made for data collecting. The research concludes that problem of access, particularly on obtaining information from archives, is due to insufficient and poorly- defined rules and regulations, inadequacy of finding aids and personnel?s lack of skills. The average daily number of researchers is 7-8, is still lower rate compared to the existing service capacity of 10-15 researchers per day, This saws the archival utilization is not yet optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yekti Mufidati
"Penelitian ini membahas tentang penyelenggaraan pameran arsip virtual sebagai upaya peningkatan penjangkauan kearsipan (archival outreach) di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga kearsipan yang relevan dengan fungsi ANRI dalam mengelola arsip arsip statis (arsip bernilai kesejarahan). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penyelenggaraan pameran arsip virtual oleh ANRI sebagai upaya peningkatan penjangkauan kearsipan oleh ANRI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada Februari 2021 sampai Mei 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pameran arsip virtual di ANRI sebagai inovasi dalam pengelolaan arsip statis yang didukung dengan adanya kebijakan dalam pengaturan tahapan penyelenggaraan, pengelolaan sumber daya pameran, kolaborasi dan keberlanjutan pameran arsip virtual akan mendukung upaya peningkatan penjangkauan kearsipan. Penyelenggaraan pameran arsip virtual sesuai dengan visi dan misi ANRI dalam mengelola arsip statis sebagai memori kolektif dan jati diri bangsa dengan memanfaatkan platform media sosial website, instagram, youtube, twitter, dan facebook. Dengan pemanfataan media sosial dalam penyelenggaraan pameran arsip virtual oleh ANRI dapat menjangkau pengguna arsip yang lebih luas. Upaya ANRI dalam mewujudkan pameran arsip virtual yang dapat mendukung peningkatan penjangkauan kearsipan adalah adanya kebijakan dalam implementasi dan keberlanjutan pameran arsip virtual yang diselenggarakan.

This research discusses the holding of virtual archives exhibitions as an effort to increase archival outreach at the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI) as an archival institution and relevant to ANRI's function in managing archives (historical value archives). The purpose of this study is to describe the holding of a virtual archives exhibition by ANRI as an effort to increase archival outreach by ANRI. This research uses a qualitative approach with a case study method, data collection is carried out by making observations, interviews, and document analysis. Data gathering of this study was conducted from February 2021 to May 2022. The results of this study show that the holding of a virtual archive exhibition at ANRI as an innovation in archives management supported by policies in regulating the stages of organizing, managing exhibition resources, collaboration and sustainability of virtual archive exhibitions will support efforts to increase archival outreach. The virtual archives exhibition is held in accordance with ANRI's vision and mission in managing archives as a collective memory and national identity by utilizing social media platforms websites, Instagram, YouTube, Twitter, and Facebook. With the use of social media in organizing a virtual archive exhibition by ANRI, it can reach a wider range of archives users. ANRI's efforts in realizing virtual archive exhibitions that can support the improvement of archival outreach are policies in the implementation and sustainability of virtual archives exhibitions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Apinino
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengolahan arsip Komando Operasi Tertinggi (KOTI) yang
dilakukan Arsip Nasional Republik Indonesia. Pembahasan pengolahan arsip
KOTI di dalam skripsi ini adalah pembahasan tentang bagaimana arsip KOTI
diolah hingga menghasilkan sarana temu kembali. Pembahasan mengenai
pengolahan arsip KOTI juga berkaitan dengan pembahasan mengenai proses
akuisisi dan akses yang merupakan bagian dari proses pengelolaan arsip secara
keseluruhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa pengolahan arsip KOTI dilakukan dengan berdasarkan
Protap. Namun, dalam prakteknya terdapat modifikasi terhadap Protap. Dalam
proses akuisisi, penyerahan arsip KOTI tidak dilengkapi dengan Berita Acara
Penyerahan dan Daftar Pertelaan karena belum adanya regulasi untuk hal tersebut.
Ditinjau dari segi akses, arsip KOTI yang sebelumnya digolongkan sebagai Arsip
Tertutup, saat ini telah dapat diakses publik. Terbukanya akses terhadap arsip
KOTI ini didukung oleh sebuah Naskah Akademik yang disahkan oleh ANRI

ABSTRACT
This thesis discusses archival processing of Supreme Operations Command
(Komando Operasi Tertinggi/KOTI) conducted the National Archives of the
Republic of Indonesia. In this thesis, the discussion of archival processing of
KOTI –which previously included as Closed Archives because in it there are
many archives of the Indonesian Communist Party (Partai Komunis
Indonesia/PKI) and it’s affiliates- is a discussion of how the archive is processed
to generate retrieval tool. The discussion of the archival processing of KOTI also
relates to the discussion on the process of acquisition and access that are part of
the archival management as a whole. This study used qualitative methods. The
results showed that the KOTI archival processing is done by SOP. However, in
practice there are modifications of SOP. In the acquisition process, KOTI archive
not equipped with the Minutes of Submission and Listing Descriptions because
there are no regulations for it. In terms of access, archive KOTI previously
classified as Closed Archive, has now publicly accessible. Opening up access to
archives KOTI is powered by an academic paper that was passed by ANRI"
2014
S57545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Putri Yuwono
"ABSTRAK
Dalam pengelolaan arsip statis di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI terdapat direktorat atau bagian - bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya. Bagian ini terletak di salah satu Deputi yaitu bidang Konservasi arsip di ANRI. Direktorat tersebut yaitu bagian Akuisisi, Pengolahan, Preservasi / Penyimpanan dan Layanan. Jika akses arsip statis sudah tersedia di bagian layanan, maka arsip siap untuk disajikan kepada pengguna. Di dalam melayani arsip kepada pengguna tak jarang memiliki suatu masalah dan kendala yang dihadapi oleh layanan. Permasalahan yang muncul adalah: 1 Pengguna arsip sering kecewa dengan lamanya proses peminjaman arsip, 2 Pengguna arsip sering mengalami kesulitan dalam mencari kode klasifikasi katalog arsip yang tersedia di komputer, 3 pengguna arsip sering mengalami kesulitan dalam menemukan kode arsip 4 Pengguna arsip sering kecewa dengan lamanya proses penggandaan arsip yang bisa lebih dari satu hari, 5 Pengguna arsip sering mengeluh tentang tingginya biaya pengkopian atau penggandaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menggambarkan manajemen pengelolaan arsip di ANRI sehingga dapat melihat hambatan apa yang dihadapi dalam pengelolaan arsip di ANRI dan hubungannya dengan kualitas layanan publik di ANRI. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Metode pengumpulan data yaitu purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah arsiparis, Kepala Subdirektorat Pengolahan Arsip I, pengguna Arsip. Hasil penelitian menyarankan bahwa ANRI perlu meningkatkan semua direktorat terkait dalam pengelolaan arsip statis dengan menyempurnakan pelaksanaan ISO 9001: 2015, kepada semua direktorat yang berada di bawah deputi bidang konservasi arsip. Hal itu dikarenakan masih ada satu direktorat yang belum mendapat ISO adalah direktorat Akuisisi. Selain itu diharapkan ANRI memelihara dan mengembangkan SIKS Sistem Informasi Kearsipan Statis yang berbasis online dan mulai diuji tahun ini dan telah diterapkan untuk per unit bagian dari ANRI dan terintegrasi dengan bagian akuisisi sampai dengan layanan.Kata Kunci: Arsip Statis; Manajemen Kearsipan; Pelayanan Publik.

ABSTRACT
AbstractIn the management of static archives in the National Archives of the Republic of Indonesia ANRI there are directorates or parts that are interconnected with each other. This section is located in one of the Deputy namely the Conservation of archives in ANRI. The Directorate is part of Acquisition, Processing, Preservation Storage and Services. If static archive access is already available in the service section, then the archive is ready to be presented to the user. In serving the archives to users often have a problem and constraints faced by the service. The problems that arise are 1 Archive users are often disillusioned with the length of the archiving process, 2 Archive users often have difficulty in finding the archive catalog classification codes available on the computer, 3 archival users often have difficulty finding archive codes 4 Archive users are often disappointed with the length of the duplicate archive process that can be more than one day, 5 Archive users often complain about the high cost of copying or duplication. This study aims to identify, describe the management of archives in ANRI so it can see what obstacles faced in the management of archives in ANRI and its relationship with the quality of public services in ANRI. This research method is qualitative with Case Study approach. Data collection method is purposive sampling. Data were obtained through structured in depth interviews, observation, and documentation. Informant in this research is archivist, Head of Subdirektorat Pengolahan Arsip I, user of Archive. The results suggest that ANRI needs to improve all relevant directorates in the management of static archives by improving the implementation of ISO 9001 2015, to all directorates who are under the archive conservation deputy. That is because there is still one directorate that has not got ISO is the Acquisition directorate. In addition, ANRI is expected to maintain and develop a SIKS Static Information Filing System Static based online and began to be tested this year and has been applied to per unit part of ANRI and integrated with the acquisition section up to the service.Keywords Archives Management Archive Static Public Service"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lufi Herawan
"Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang mempunyai tugas di bidang kearsipan. Tahun 2013 mulai mengembangkan Sistem Informasi Kearsipan Nasional SIKN yang merupakan bagian dari rencana pengembangan e-government di Indonesia yang dicanangkan sejak tahun 2003. SIKN merupakan bagian back-end dari sistem kearsipan nasional sebagai pengolahan dan penyimpanan data, sedangkan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional JIKN merupakan bagian front-end yang berfungsi sebagai sarana pelayanan arsip secara nasional kepada masyarakat.
Implementasi SIKN sebagai program prioritas nasional mempunyai target yang harus dicapai dari tahun 2015-2019, tetapi dari tahun 2015-2016 target hanya tercapai 81,33 dari target pencapaian. Permasalahan tersebut penting untuk diselesaikan karena SIKN berfungsi untuk mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara, menjamin penggunaan informasi hanya untuk pihak yang berhak dan menjamin ketersediaan arsip sebagai memori kolektif bangsa. Dari permasalahan yang timbul, penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan SIKN pada simpul jaringan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan strategi implementasi SIKN dikemudian hari.
Penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model TAM dengan menggunakan 9 variabel independen dan 3 variabel dependen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Kuesioner yang disebar berjumlah 220 dan 159 yang kembali. Setelah dilakukan verifikasi hanya 103 responden yang dipergunakan dalam penelitian ini. Pengolahan dan penarikan kesimpulan menggunakan Structural Equation Modeling SEM sebagai alat analisisnya dengan pendekatan Partial Least Square PLS-SEM dengan menggunakan tool SmartPLS v 3.2.7.
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang memiliki pengaruh adalah Self-Efficacy, Facilitating Condition dan Top Management Support yang memengaruhi Perceived Ease of Use. Faktor Perceived Ease of Use bersama User Training memengaruhi Perceived Usefulness. Dan faktor Perceived Usefulness bersama Perceived Value of Records memengaruhi Intention to Use.

ABSTRACT
National Archives of the Republic of Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia, hereafter ANRI is a non ministerial government institution that has duties in the field of archives. 2013 developed the National Archives Information System Sistem Information Kearsipan Nasional, hereafter SIKN which is part of e government development plan in Indonesia launched since 2003. SIKN is a back end of the national archives system as data processing and storage, while the National Archives Information Network Jaringan Information Kearsipan Nasional, hereafter JIKN is a front end that serves the archives to the public.
Implementation of SIKN as a national priority program has a target to be achieved from 2015 to 2019, but from 2015 to 2016, the target is only achieved 81,33 of the target. The problem is important to solve because SIKN serves to realize the archives as the backbone of state management, ensuring the use of information only for the entitled parties and ensuring the availability of the archive as the nation rsquo s collective memory. From the problems that arise, this study wanted to know the factors that affect the acceptance of SIKN on the network node, so it can be used to determine the implementation strategy of SIKN in the future.
This study uses Technology Acceptance Model TAM using 9 independent variables and 3 dependent variables. The data were collected using questionnaires with purposive sampling technique. The questionnaires were distributed totaling 220 and 159 returning. After verification only 103 respondents used in this research. Processing and conclusion using Structural Equational Modeling SEM as its analysis tool with Partial Least Square PLS SEM approach using SmartPLS v 3.2.7 tool.
The results showed that factors that have influence are Self Efficacy, Facilitating Condition and Top Management Support that affect Perceived Ease of Use. Perceived Ease of Use and User Training affects Perceived Usefulness. And Perceived Usefulness and Perceived Value of Records affects Intention to Use. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marwah Leilawati
"Penelitian ini membahas mengenai nilai guna sekunder arsip komunitas sebagai memori kolektif bangsa pada Belantara Budaya Indonesia. Kontrol kegiatan tertanam di dalam kelompok yang bersangkutan karena arsip komunitas bersifat independen. Arsip komunitas digambarkan sebagai “ruang generatif politik” atau “rumah memori” bagi komunitas dalam mendapatkan kendali atas pengambilan keputusan di masa depan. Komunitas mempertimbangkan penciptaan arsip berdasarkan keterlibatannya dengan pelestarian budaya atau motivasi lainnya. Arsip menjadi memori kolektif yang mengandung nilai mendasar bagi pendidikan karakter, jati diri bangsa, serta berperan dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai guna sekunder arsip dan faktor yang memotivasi pembentukan arsip di Belantara Budaya Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Informan penelitian dipilih berdasarkan metode purposive sampling dengan kriteria yaitu anggota komunitas selama lebih dari 6 tahun, terlibat aktif dalam aktivitas dan perkembangan sejarah komunitas, serta mendokumentasikan, mempublikasikan, dan mengakses arsip komunitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arsip Belantara Budaya Indonesia dapat menjadi memori kolektif bagi bangsa Indonesia, meskipun belum memiliki tenaga profesional bidang arsip. Pengelolaan arsip di Belantara Budaya juga memerlukan kebijakan sesuai dengan pedoman dan standar kearsipan. Selain itu, perlu adanya tautan antara arsip Belantara Budaya Indonesia dengan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) dan Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) milik ANRI sehingga memori kolektif dapat diakses oleh bangsa Indonesia.

This research discusses the secondary use value of community archives as a nation's collective memory in the Belantara Budaya Indonesia. Control of activities embedded in the group because community archives are independent. Community archives are described as "political generative spaces" or "memory houses" for communities to gain control over future decision-making. The community considers the creation of archives based on its involvement with cultural preservation or other motivations. Archives becomes a collective memory that contains fundamental values for character education, the identity of the nation, and plays a role in cultivating the spirit of nationalism. This research aims to identify the secondary use value of archive and factors that motivate community archives in Belantara Budaya Indonesia. The research approach used is qualitative with a case study method. The data is collected by interview, observing, and document studies. The informants are chosen by purposive sampling methods with the criteria of being community members for more than 6 years, actively involved in community activities and historical developments, as well as documenting, publishing, and accessing community archives. The result of this study shows that the archives of the Belantara Budaya Indonesia can be a collective memory for the Indonesian nation, even though it does not yet have professionals in the field of archives. However, there is a need for a link between the archives of Belantara Budaya Indonesia and the ANRI’s National Archives Information Network (JIKN) and National Archival Information System (SIKN) thereby that collective memory can be accessed by the Indonesian nation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan , penerimaan, pengumpulan , pengaturan , pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem tertentu dimana pada saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan kembali...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>