Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58929 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilda Rusiana
"Penelitian ini bertujuan menyusun rancangan silabus Bahasa Inggris untuk mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Mesin semester satu. Silabus ini merupakan silabus yang terintegrasi yaitu perpaduan topik (content areas) dan penguasaan berbahasa (language requirements). Topik dan penguasaan berbahasa yang mencakup kosakata, struktur dan fungsi disusun berlandaskan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan melakukan survei. Survei dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner dan mengadakan wawancara serta menganalisis dokumen. Kuesioner diberikan kepada alumni Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), pihak industri, pihak PNJ yaitu pengajar Bahasa Inggris, Direktur, Pembantu Direktur, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan dosen senior mata kuliah bidang teknik. Dokumen yang dianalisis adalah kurikulum Jurusan Teknik Mesin, silabus sementara, tiga buku materi ajar Bahasa Inggris dan tiga buku materi ajar bidang teknik.
Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif. Temuan yang diperoleh adalah bahwa pihak industri mengharapkan lulusan PNJ mampu berbahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan di lingkungan pekerjaan. Bahasa Inggris yang berkaitan dengan tujuan pekerjaan disebut bahasa Inggris untuk tujuan kerja (English for Occupational Purposes/EOP).
Dokumen yang ada dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa silabus yang ada adalah silabus fungsional. Silabus sementara ini masih menekankan pada Bahasa Inggris untuk tujuan umum. Buku-buku materi ajar Bahasa Inggris yang ada disusun berlandaskan pada silabus berbasis gagasan, topik dan silabus fungsional. Buku-buku yang disusun berdasarkan silabus berbasis gagasan dan berbasis topik tidak mengajarkan kosakata, struktur dan fungsi yang digunakan secara efektif. Topik yang termuat tidak lengkap seperti yang diuraikan pada kuesioner. Buku yang disusun berlandaskan silabus fungsional juga tidak menguraikan topik, kosakata dan struktur dengan jelas.
Rancangan silabus yang telah dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat melengkapi rumpang yang ada. Rancangan silabus yang baru menyajikan topik yang dibutuhkan pihak industri dan topik tersebut dilengkapi dengan language requirements yang mencakup kosakata, struktur dan fungsi yang sesuai. Bahasa Inggris yang digunakan menekankan pada bahasa Inggris untuk tujuan kerja (EOP).

The aim of this research is to design a proposed English syllabus for the first semester students of the Mechanical Engineering Department, State Polytechnic of Jakarta. The syllabus which combines content areas and language requirements is called an integrated syllabus. The content areas and language requirements which cover vocabulary, structure and functions were designed on the basis of needs analysis gained through a survey. The survey was conducted by distributing questionnaires, having interview and analyzing documents. The questionnaires were given to State Polytechnic of Jakarta (PHI) graduates, personnel of PT. Trakindo and Indonesia Power, and PNJ English lecturers, Director, Assistant Director of Academic Affair, Head of Mechanical Engineering Department, Head of Study Program and senior lecturers of technical subjects. The documents which were analyzed were mechanical engineering curriculum, existing English syllabus, three English lesson books and three technical lesson books.
The data were obtained by analyzing the questionnaires using a quantitative method. Thy findings show that the stakeholders need PNJ graduates who have the ability to use English in accordance with the needs in the workplace. The English related to the workplace is usually called English for Occupational Purposes (EOP).
The documents were analyzed using qualitative methods. On the basis of the analysis which was carried on, it can be concluded that the existing syllabus is a functional syllabus. This syllabus focuses on English for general purposes, The English lesson books are designed on the basis of topical, notional and functional syllabi. The books which are based on topical and notional syllabi do not teach vocabulary, structure and functions effectively. Also, they do not provide all topics mentioned in the questionnaire and needed by the stakeholders. The other which is based on the functional syllabus does not also teach vocabulary and structure clearly.
The proposed syllabus design is expected to replace the existing one. The reason is that the proposed syllabus offers topics which are needed by stakeholders and the topics are integrated with vocabulary, structure and functions which are included in the language requirements. The integrated syllabus concentrates on English for Occupational Purposes (EOP).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Sigrid Juliet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan silabus kursus bahasa Inggris bagi
pemandu Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa di lingkungan Arsip Nasional
Republik Indonesia. Penelitian ini berpusat pada pemelajar dan menggunakan
ancangan kualitatif dan kuantitatif. Ancangan kualitatif digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan komunikatif dan mendeskripsikan silabus yang tepat
guna berdasarkan analisis kebutuhan yang diperoleh melalui hasil wawancara,
sedangkan ancangan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang
diperoleh dari kuesioner dan dari tes kemahiran berbahasa Inggris. Hasil
kuesioner digunakan untuk menyusun profil calon pemelajar. Hasil wawancara
digunakan untuk memperoleh data tentang kebutuhan bahasa Inggris pemelajar.
Analisis kebutuhan yang diterapkan meliputi situasi kini dan analisis situasi
sasaran. Silabus yang dirancang memuat tugas, keterampilan, sasaran, dan fungsi
komunikatif. Silabus yang dihasilkan digunakan sebagai acuan kursus bahasa
Inggris pemandu Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa di lingkungan Arsip
Nasional Republik Indonesia.

Abstract
This research is conducted to produce English course syllabus for diorama guide
of the Nation?s Journey History at Arsip Nasional Republik Indonesia. The
research is focused on learners and it is a qualitative and quantitative research.
The qualitative research is used for identifying the communicative needs and
describing the suitable syllabus based on needs analysis which is obtained from
interviews, meanwhile the quantitative research is used for analyzing data
obtained from the questionnaires and English proficiency test. The results of
questionnaires are used to create profile of the learners. The results of interviews
are used to get English needs of the learners. Present situation analysis and target
situation analysis are needs analysis applied for this research. Syllabus produced
contains tasks, language skills, goals, targets, and communicative functions. It
will be used as guidance of special English course for diorama guide of the
Nation?s Journey History at Arsip Nasional Republik Indonesia."
2012
T31286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titien Diah Soelistyarini
"ABSTRAK
Sehubungan dengan semakin pentingnya peran bahasa Inggris di dalam era globalisasi ini semakin banyak orang Indonesia mempelajari bahasa Inggris. Bahasa Inggris yang digunakan oleh para pembelajar ini menjadi fokus di dalam skripsi saya, yang khususnya membahas tentang tindak tutur permintaan maaf di dalam bahasa Inggris yang direalisasikan oieh penutur bahasa Indonesia sebagai pembelajar bahasa Inggris. Bentuk ujaran yang digunakan untuk merealisasikan tindak tutur ini akan dikaitkan dengan strategi-strategi tertentu (Olshtain dan Cohen, 1983) yang diterapkan sebagai sebuah upaya untuk melindungi keterancaman muka para peserta tutur serta dalam kaitannya dengan prinsip kesantunan dan prinsip keseimbangan dalam hubungan antarpeserta tutur (Brown and Levinson, 1992). Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Dipilih sebagai responden adalah para mahasiswa dari jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, yang sedang atau telah menempuh tahun ketiga. Berdasarkan hasil analisis dari data yang terkumpul, saya sampai pada kesimpulan bahwa para responden mempunyai kecenderungan untuk menggunakan IFID (Illocutionary Force Indicating Device) di dalam tindak tutur permintaan maaf yang mereka lakukan, atau dengan kata lain mereka cenderung untuk mengungkapkan permintaan maaf secara eksplisit dengan verba-verba tertentu yang menjadikan daya ilokusioner ujaran-ujaran tersebut jelas. Satu temuan yang menarik dari penelitian ini adalah munculnya sebuah strategi dalam meminta maaf secara tidak langsung yang tidak ada dalam penelitian Olshtain dan Cohen yang terdahulu, yakni penutur menyatakan harapannya agar petutur bersedia untuk menerima permintaan maafnya, seperti dalam ujaran I hope you're not angry with me. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh latar belakang budaya responden sebagai orang Indonesia yang cenderung untuk menjunjung norma-norma kesopanan. Miskinnya khazanah tutur (repertoire) yang tampak dari pilihan kata untuk mengungkapkan permintaan maaf dapat dikaitkan dengan kompetensi komunikatif yang dimiliki responden. Hal ini juga mengandung implikasi bahwa perlu adanya perbaikan dan peningkatan mutu pengajaran bahasa Inggris sehingga pengajaran bahasa Inggris pada masa-masa mendatang lebih berlandaskan pada aspek-aspek sosiologis dan komunikatif bahasa.

"
1996
S14229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Yulida
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kesaint Blanc, 2004
428 Bis
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
420.07 SER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Idaryani
Depok: Rajawali Press, 2023
428 IDA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Estherina Susanto-Wiyana
"Mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa saya sebagai mahasiswi seksi Inggris yang mempelajari bidang linguistik tertarik untuk melakukan analisis kesilapan terhadap penguasaan bahasa Inggris siswa SMA di Ambon. Dalam butir 1.1 ini saya akan mencoba menguraikan secara umum tentang latar belakang dari penelitian ini, sedangkan alasan yang lebih khusus akan diuraikan dalam butir 1.2 (Alasan penelitian). Motivasi belajar bahasa asinq. Komunikasi berkembang sangat pesat. Radio, film, televisi, surat kabar mengalami kemajuan yang tak ada taranya. Apa yang terjadi di London dapat langsung disaksikan oleh penduduk Indonesia melalui layar televisi. Suatu kejadian di desa kecil seperti Muncar dalam sekejap sudah dapat diketahui oleh jutaan penduduk dunia. Perhubungan yang semakin lancar, juga mempermudah seseorang untuk bepergian. Arus wisatawan meningkat dengan cepat, sehingga jumlah wisatawan dalam setahun di negara Singapura dan Spanyol melebihi jumlah penduduk yang berdiam di masing-masing negara tersebut. Bukan hanya dalam bidang pariwisata, kontak antar bangsa juga meningkat di bidang lain, caperti: industri, perdagangan, pendidikan, diplomatik dan sebagainya. Akibat dari kontak antar bangsa yang meningkat, kebutuhan akan belajar bahasa asing makin dirasakan (Trim, 1979: 101)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Santy
"This study investigated the use or the strategies or the speech act of criticizing by learners of English as a foreign language using a modified discourse completion. The purpose of this study was to know the realization of the speech act of criticizing by learners of English in four given speech situations. The speech situations differed in three contextual variables, i.e. power, solidarity, and the presence of a third party in every speech situation.
The subjects of this study were the students of the English Department, Atma Jaya Catholic University of Indonesia, sitting in semesters 2, 4, 6, and 8. This was a case study. The subjects consisted in 128 respondents. They were grouped by sex, class of semester, duration of stay in English speaking countries, duration of learning English in an English course, and their TOEFL score in the last one or two years, all of which were treated as independent variables in this study. However, as only a few respondents stayed in an English speaking country, the duration of stay in the English speaking country was not analyzed in this study.
This study revealed that the strategies of criticizing performed by learners of English as a second language, especially by students of the English Department, Atma Jaya Catholic University of Indonesia, differed in terms of the categories, such as sex, class of semester, duration of stay in English speaking countries, duration of learning English in an English course, and their TOEFL score in the last one or two years. The differences were caused by power and solidarity in the four speech situations. However, the public parameter investigated by the presence of a third party in every speech situation did not affect the realization of the speech act of criticizing in the four given situations. There was a tendency that the respondents used solidarity parameter when expressing criticism. In a speech situation where the hearer was superior to the respondent and they had close relationship, the respondents tended to express criticism baldly and off record. On the contrary, in the circumstances where the hearers were superior to the respondents and they did not have close relationship, the respondents tended to choose the strategy of criticizing by using negative politeness. Sub-strategies of negative politeness the respondents often used included the use of hedges, terms of deference, conventionally indirect utterance, and apologizing expression.
By using the T-test, this study revealed that there was no significant difference in four given speech situation between semester 2/4 respondents and semester 6/8 respondents. The same is true in the four speech situations between male and female respondents. By using ANOVA, this study found out that there was no significant difference in the four given speech situations between the respondents that learned English in an English course for 1 year, 1 until 3 years, and more than 3 years. In addition, ANOVA revealed that there was no significant difference in the four speech situations between the respondents with TOEFL score of 400-450, 451-500, and 501-550. Furthermore, although there were no substantial differences between respondents in terms of dependent variables, the performance of criticizing reflected communicative styles and interference of Indonesian as L1 socio-cultural strategies in their second language behavior. In other words, the respondents failed to use communicative competence in interaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>