Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vancasius Gunawan Meyer
"Keberadaan papan reklame diduga dapat mempengaruhi pengemudi, khususnya pengemudi yang melintasi Jalan Muhammad Husni Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta Pusat. Pengemudi yang merespon papan reklame bereaksi terhadap rangsangan stimulus dari luar pengemudi melalui penginderaan yang peka terhadap bentuk - bentuk energi tertentu (gambar, cahaya, warna dan bentuk) dari papan reklame. Jika sejumlah penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat saraf yang lebih tinggi (otak) maka pengemudi dapat mengenali dan menilai suatu objek papan reklame, yang menyebabkan pengemudi bereaksi secara fisik.
Penelitian ini menggunakan desain korelasional, untuk mendapatkan prediksi yang akibat dan konsisten mengenai bagaimana pengemudi (sebagai responden) merespons atau memberi tanggapan mengenai objek papan reklame.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disampaikan kepada responden atau subjek penelitian berupa sejumlah pertanyaan atau pernyataan. Teknik ini dipilih karena subjek atau orang yang diteliti adalah mengetahui keadaan dirinya sendiri. Apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dipercaya serta interpretasi subjek tentang pertanyaan/ pernyataan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Penskoran atas kuesioner merujuk pada skala model Likert. Selain itu, sebagai pelengkap, digunakan pula instrumen penelitian lain berupa kamera video dengan stopwatch untuk mengetahui perbedaan waktu reaksi di pemberhentian lampu merah (traffic light) yang ada papan reklame dan yang tidak ada papan reklame.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi Pearson Produk Momen untuk menghitung koefisien korelasi antara skor total X (persepsi terhadap papan reklame sebagai variabel babas) dan skor total Y (reaksi pengemudi dalam mengemudikan kendaraan sebagai variabel terikat). Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel - variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, untuk itu digunakan koefisien multi korelasi atau koefisien determinasi. Pengujian hipotesis dengan T-test digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen secara individual untuk setiap variabel.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengemudi kadang-kadang saja merasa terganggu penglihatannya ketika menyaksikan papan reklame dan adakalanya pula mereka mengurangi kecepatan kendaraannya. Pengemudi tidak pernah melakukan gerakan menyilang (zig zag) dan terkesima di pemberhentian lampu merah ketika menyaksikan papan reklame. Terdapat hubungan korelasi yang positif, namun tergolong rendah antara penyajian papan reklame dengan reaksi pengemudi dalam mengemudikan kendaraan. Nilai korelasinya adalah 0,351, koefisien determinasi 12,3% dan t hitung (4,245) > t label (1,645).
Dengan hasil penelitian ini diharapkan penyelenggara papan reklame hendaknya perlu lebih mempertimbangkan keselamatan para pengemudi dan kelancaran lalu lintas. Kecenderungan pengemudi berhenti terlalu lama di traffic light yang ada papan reklamenya juga dapat menghambat arus lalu lintas. Mungkin perlu ditinjau kembali kebijakan daerah putih (white area) di pemberhentian lampu merah (traffic light) dari pemasangan papan reklame dan sejenisnya.

Existence of advertisement board anticipated can influence driver, specially the driver getting through Muhammad Husni Thamrin Street and Jendral Sudirman Street in Central Jakarta_ Driver which respond to the advertisement board then react to excitement of stimulus from outside driver through sensitive sense over the forms of certain energy (picture, light, color and form) from the advertisement board. If a number of the united senses and coordinated in center of higher level nerve (brain) hence the driver can recognize and assess an object of advertisement board, so that cause the driver react in the physical.
This research use correlation design, its reason because making consistent and accurate prediction about how driver (as responder) react or give response to the object of advertisement board.
Instrument of Research that used is questionnaire submitted to responder or subject of research in the form of a number of question or statement. This technique is selected because subject or one who is checked knows his self-circumstance. What expressed by subject to researcher it is true and trusted and also interpretation of subject about question I statement raised is equal to what such by researcher. Score for questioner refer at scale model of Likert. Beside that, as complement, used also instrument of other research how many camera of video with stopwatch to know difference of time react in red light cessation (traffic light) existing of advertisement board and which is there is no advertisement board.
Data Analyses Method that used in this research is coefficient correlation Pearson Product Moment to calculate correlation coefficient among total score of X (perception to advertisement board as independent variable) and the total score of Y (react driver in driving their cars as dependent variable). Coefficient Determination is used to measure how big the variables independent can explain dependent variable, which used by coefficient multi Correlation or coefficient determination. Hypothesis examination by T-test is used to know significant or not the independent variable to dependent variable individually to every variable.
Result of this research shows that, drivers sometime just to feel annoyed by its eyesight when witnessing advertisement board, and sometimes lessen speed, Driver have never conducted movement traverse (zigzag) and agape in cessation of red light when witnessing the advertisement board. There are correlation which are positive but pertained to lower between advertisement board presentation with driver reaction in driving their cars with its value correlation is 0,351, determination coefficient 12,3% and t count (4,245) > t table (1,645).
With this research result is expected that an advertisement board organizer shall consider safety of all traffic fluency and driver. Driver tendency desist too long at traffic light with there is advertisement board also can pursue traffic current. It may be necessary revised a white area policy (white area) in red light cessation (traffic light) from advertisement board installation and of a kind.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuspin Dramatin
"Visi dan misi Pemerintah Propinsi DKI Jakarta menjadikan Jakarta sebagai kota jasa dan perdagangan di Asia, menuntut adanya peningkatan kualitas layanan. Sebagai upaya peningkatan layanan dalam pemberian izin penyelenggaraan reklame, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta merombak manajemen pengelolaan ijin reklame yang dikelola oleh Tim Pertimbangan Teknis Penyelenggaraan Reklame (TPTPR) yaitu dengan mengembalikan ke masing-masing Unit atau Dinas terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini dilakukan agar fungsi pengaturan (regulasi) dan pembiayaan (budgeter) dapat berjalan bersama. Pengaturan tersebut tercermin melalui SK.Gubernur DKI Jakarta Nomor 37 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame di Propinsi DKI Jakarta.
Berangkat dari keadaan tersebut, penelitian ini mengevaluasi layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di Propinsi DKI Jakarta yang diukur dari kepuasan wajib pajak atas pelayanan yang diberikan. Tujuan analisis ini adalah untuk menjelaskan efektivitas layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta yang diukur dari kualitas layanan yang diberikan, tax peformance index dan tax ratio, kontribusinya terhadap pajak daerah dan PAD, efisiensi biaya pemungutan serta menjelaskan faktor-faktor yang menentukan efektivitas layanan.
Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Daerah dan Unit terkait, sebagai penyelenggara ijin reklame di DKI Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis deskripsi evaluatif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder, wawancara mendalam (in-dept-interview) dan kuesioner dengan menggabungkan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen Service Quality (ServQual) dan instrumen Seven-S (7-S) dari Mc-Kinsey. Instrumen SerQual terutama dimaksudkan untuk mengukur kesenjangan tirigkat kepuasan pelanggan antara persepsi dan harapan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh Dispenda DKI Jakarta dan Unit terkait, dengan menggunakan lima dimensi ServQual yaitu tangibility, reliability, responsiveness, assurance dan empathy.
Dari hasil analisis, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta berjalan kurang efektif. Layanan ijin penyelenggaraan reklame yang dilakukan oleh Dipenda DKI Jakarta dan Unit terkait sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2001, menunjukkan penurunan secara drastis pengguna jasa reklame di DKI Jakarta tertutama sejak tahun 2000.
Pada analisis kepuasan pelanggan (ServQual), dimensi kualitas pelayanan yang paling penting dalam memberikan kepuasan bagi pelanggan ijin reklame di DKI Jakarta saat ini adalah dimensi tampilan fisik (tangiblelity) dan dimensi pemberian jaminan (assurance). Dimensi tampilan fisik dimasudkan sebagai kemampuan petugas (Dipenda dan Unit terkait) dalam memberikan fasilitas yang memadai bagi pemarifaat layanan ijin reklame seperti ruang tunggu, peralatan kantor, tekhnologi dan dokumen-dokumen. Dimensi jaminan dimaksudkan sebagai kemampuan petugas memberikan kepastian atas pelayanan yang diberikan.
Sedangkan dimensi yang lemah menurut penilaian responden adalah pada dimensi keterandalan (reliability), daya tanggap (responsibility) dan perhatian (emphaty). Ketiga dimensi tersebut lebih mengarah kepada kemampuan petugas baik secara individu maupun lembaga dalam memberikan pelayanan. Hal ini tercermin dari kurangnya keterampilan petugas pelayanan ijin reklame dalam memahami prosedur secara menyeluruh, lemah dalam merespon setiap persoalan yang muncul dan dihadapi oleh pelanggan, serta kurang perhatian secara khusus yang diberikan kepada pelanggan baik dalam bentuk meluangkan waktu atau perhatian terhadap persoalan pelanggan.
Pada analisis efektivitas layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta yang diukur dari tax peformance index (TPI) dan tax ratio menunjukkan bahwa secara umum TPI untuk pajak reklame cukup baik, walaupun terlihat sangat fluktuatif. Secara absolut TPI pajak reklame cukup tinggi dengan rata-rata diatas 100%, artinya Dipenda DKI Jakarta dan Unit terkait mampu memenuhi target penerimaan seperti yang direncanakan. Namun demikian, secara relatif peningkatan perolehan pajak reklame dan peningkatan TPI lebih disebabkan karena adanya kenaikan tarif pajak yang diberlakukan sejak tahun 2000 melalui SK Gubernur No.74 tahun 2000, Untuk kontribusi pajak reklame terhadap PDRB (tax ratio) secara umum juga mengalami penurunan yan cukup drastis terutama sejak tahun 1999 dan 2000. Besarnya kontribusi pajak reklame terhadap PDRB hanya terjadi pada tahun 1996 dan 1997, yang kemudian terns mengalami penurunan sampai pada level angka 0,03% pada tahun 2000/2001. Kondisi yang sama juga terjadi pada analisis kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah dan PAD serta analisis efisiensi biaya pemungutan.
Sejalan dengan temuan diatas, dari hasil analisis terhadap faktor-faktor dalam organisasi yang paling menentukan dalam menciptaan efektivitas layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta adalah skill, system dan structure. Sebagian besar responden menilai bahwa yang terpenting untuk diperbaiki oleh pemerintah DKI Jakarta khususnya Dipenda DKI Jakarta dan Unit terkait guna meningkatkan pelayanannya adalah peningkatan keterampilan petugas pelayanan, perbaikan dalam sistem organisasi dan pelayanan, dan perubahan struktur organisasi yang lebih memudahkan proses pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winardi
Bandung: Mandar Maju, 1992
659.1 Win p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winardi
Bandung: Mandar Maju, 1992
659.1 Win p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Abdurrahman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh positif secara signifikan pada respon konsumen terhadap suatu iklan yang terdapat di suatu website dan mengambil studi kasus iklan Pizza Hut di website detik.com. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode (cross sectional design).Peneliti menggunakan sampel 198 orang yang pernah melihat iklan Pizza Hut pada bulan November 2012 dengan metode nonprobability sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji reliabilitas, validitas, dan analisis regresi. IBM SPSS Statistics 15.0 digunakan sebagai alat bantu penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif yang signifikan antara cognitive response terhadap website attitude, cognitive response terhadap brand attitude, cognitive response terhadap purchase intention, website attitude terhadap brand attitude, dan brand attitude terhadap purchase intention. Selain itu, tidak terdapat pengaruh positif antara affective response terhadap website attitude, affective response terhadap brand attitude dan affective response terhadap purchase intention meskipun terdapat pengaruh yang signifikan.

This study aims to know positively variable influence significantly on consumer response against an advertising websites and take a case study advertising Pzza Hut at detik.com website. This research uses exploratory and descriptive design research conducted one time in one period (cross sectional design). Researcher uses sample of 198 people who have seen the advertising Pizza Hut at detik.com website in November 2012 using nonprobability sampling method. Data analysis methods used are frequency distribution, reliability test, validity test, and regression analysis. IBM SPSS Statistics 15.0 used as a research tools.
The results of this study indicate that there is a significant positive influence between cognitive response to the website attitude, cognitive response to the brand attitude, cognitive response to purchase intention, website attitude to the brand attitude, and brand attitude to the purchase intention. Whereas, there was no positive influence of affective response to the website attitude, affective response to the brand attitude, and affective response to the purchase intention although there is a significant influence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winardi
Bandung: Alumni, 1984
659.1 WIN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gama Ramadita
"Perkembangan tingkat kebutuhan manusia seiring dengan perkembangan kemajuan tingkat dan pola konsumsi masyarakat tidak akan pernah berhenti. Kebutuhan manusia akan hiburan dan informasi, merupakan suatu kesempatan dalam memperkenalkan produk-produk kebutuhan utama maupun kebutuhan akan informasi. Dunia informasi tidak akan berakhir selama manusia masih membutuhkan tingkat kehidupan yang Iebih baik dan untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang mendasar. Dengan mendapatkan informasi mengenai tingkat perkembangan kebutuhan akan hiburan, pendidikan dan dunia disekitar kita, maka media informasi sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan inforrnasi terhadap perkembangan tehnologi, sosial, budaya, dan ekonomi. Diperlukan suatu wadah sebagai penunjang akan kebutuhan tersebut yakni media informasi televisi.
Perkembangan tehnologi dan informasi yang perlu disampaikan oleh sebuah media yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Biro lklan dan media televisi sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam melakukan kegiatan usahanya memberikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada pemirsanya. Perkembangan dunia periklanan semakin kompetitif. Kekuatan - kekuatan biro iklan membawa pandangan konsumen akan penawaran - penawaran terhadap produk -produk yang dihasilkan oleh advertiser. Persaingan semakin ketat terhadap perkembangan media televisi, cetak maupun radio. Pada awal tahun 2005, perkembangan televisi semakin besar. Ditandai dengan hadimya stasiun televisi dengan jangkauan terbatas dengan area (Lokai TV) dan bertambahnya media televisi dengan jangkauan area nasional.
Seiring dengan pertumbuhan televisi, persaingan biro iklan mengikuti dan berkompetisi dengan para kliennya dalam menghadirkan ide ~ ide kreatif iklan yang dilakukan. Perkembangan biro iklan dan media televisi membawa perubahan yang dinamis terhadap perkembangan advertiser dengan memproduksi berbagai produk unggulan sehingga pada akhimya akan berpengaruh pada pemirsa televisi sebagai target audiens dari suatu produk/ jasa yang diiklankan. Pertumbuhan media televisi, sangat dirasakan oleh masyarakat dengan adanya stasiun - stasiun televisi swasta yang baru hadir ke layar kaca. Persaingan sangat ketat dalam memperoleh jumlah pemirsa yang akan mempengaruhi dalam ranking masing-masing televisi melalui program acara yang disajikan ke layar lcaca. Data -data mengenai pertumbuhan televisi dan beberapa media advertising, dipercayakan kepada suatu lembaga penelitian AC Nielsen Media Research.
Panduan yang dikeluarkan oleh AC Nielsen Media Research membantu dalam perjalanan media televisi dan biro iklan serta media lainnya (seperti radio, Surat kabar, tabloid dan majalah). Detail data yang dikeluarkan oleh AC Nielsen dapat membantu dalam melakukan penelitian strategi bersaing Biro lklan di stasiun televisi TPI terhadap pemirsa TPI. Dunia periklanan (advertising), membawa pengaruh kepada pemirsa yang melihat iklan yang ditayangkan melalui media televisi TPI. Kategori masing-masing audience tergolong menjadi beberapa bagian yakni, dari segi gender, umur dan kelas sosial di masyarakat sebagai pemirsa televisi pada umumnya. Pemilihan program dan stasiun televisi sangat mempengaruhi dari Biro lklan dalam mengiklankan brand/produk dari kliennya (advertiser).
Pemilihan coverage area dari stasiun televisipun mempengaruhi pula pemilihan dari Biro lklan, dikarenakan produk yang dipromosikan dapat tercakup secara luas dan secara langsung target audiencepun akan semakin banyak. Akhimya penilaian media advertising terhadap media televisipun akan lebih selektif. Keunggulan dari program - program yang disajikan oleh media televisi TPl pun akan difokuskan pada hiburan dan edukasi pada kategori masyarakat berkelas BCD dan memberikan tayangan dengan nuansa religius untuk membimbing audiencenya dalam tingkat kehidupan sehari-hari. Dampak positif yang dialami media televisi TPI dari pemirsanya sangat dirasakan pada program - program unggulan dan jumlah iklan yang masuk di media televisi TPI.
Penelitian ini melihat pengaruh dari media advertising terhadap pemirsa TPI dengan program dan iklan yang dipromosikan melalui media televisi TPI. Dan bagaimana persaingan industri televisi dalam kreatifitas program yang berkualitas dengan maksud menarik perhatian dari pemirsa yang membawa pengaruh terhadap rating dan pendapatan iklan suatu media televisi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Larasati
"Penempatan produk menjadi sangat diminati sejak Reeses Pieces melakukan penempatan produk pada film E.T di tahun 1982. Alasan para pengiklan menggunakan penempatan produk diantaranya tidak terdapat zapping atau pengindaran iklan.
Penempatan produk juga terdapat pada film ?Twilight?, yaitu film adaptasi dari novel dengan penjualan terbaik karangan Stephanie Meyer ini terdapat 23 merek yang melakukan penempatan produk. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kesadaran khalayak terdapap penempatan produk dalam film?Twilight?. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kesadaran penonton.
Metodologi penelitian menggunakan paradigma positivis, pendekatan kuantitatif, bersifat deskriptif (univariat). Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, dengan mengambil sampel sejumlah 100 responden dengan metode sampel acak sederhana.
Hasil penelitian ini yaitu penonton sadar dengan adanya penempatan produk dalam film ?Twilight? dalam tingkatan top of mind, brand recall, dan brand recognition, dan terdapat tiga merek yang terdapat di brand unaware.

Many marketers interest to uses product placement to promote their brand since 1982 when Reeses Pieces appears in E.T. One of the reason is because there is no zapping or avoiding advertising in product placement.
The movie ?Twilight? is adapted from a bestseller novel written by Stephanie Meyer, and the movie includes 23 product placements. This research inquires the awareness of the audience towards product placement in the movie ?Twilight?? The aim of this research is to find out the awareness of the audience.
Positives paradigm is used with descriptive quantitative methods and survey methods to collect the sample. The data collection technique uses questionnaire with 100 responden.
Result of this research is the audience aware of the product placement in the movie ?Twilight? in brand awareness stages top of mind, brand recall, and brand recognition and there is three brand in stage brand unaware."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lenitya R. Almatsier
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan menjelaskan perbandingan antara hubungan sikap khalayak pada iklan Molto Ultra versi iklan televisi yang menggunakan teknik animasi dan teknik live-action terhadap sikap pada merek Molto Ultra. Hubungan antara kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh penilaian dan perasaan yang dimiliki khalayak terhadap iklan.
Penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen completely randomized design dengan laboratory experiment dan jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif komparatif. Model-model teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah model Attitude toward the Ad serta model Hierarchy of Effect. Sedangkan konsep-konsep yang digunakan adalah konsep sikap, konsep iklan, dan konsep khalayak.
Iklan Molto Ultra versi ?Tantangan kesegaran 7 hari? digunakan sebagai treatment pada kelompok eksperimen 1 yakni iklan dengan teknik animasi. Sedangkan iklan Molto Ultra versi ?Ramadhan kumpul bersama anak-anak? digunakan sebagai treatment pada kelompok eksperimen 2 yakni iklan dengan teknik live-action. Sampel pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga, SSE A-B, serta tinggal di wilayah perumahan Merak, Bintaro Jaya Sektor 1. Keseluruhan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 40 orang dengan komposisi masingmasing 20 responden untuk kelompok eksperimental 1 dan kelompok eksperimental 2, sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampel probabilita dengan sampel acak sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan yang menggunakan teknik liveaction mampu menciptakan sikap pada iklan yang lebih positif ketimbang iklan yang menggunakan teknik animasi. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa iklan yang menggunakan teknik live action menimbulkan sikap pada merek yang lebih positif dibandingkan iklan yang menggunakan teknik animasi.

This research aimed at proving and explaining correlation comparison between the audience?s attitude on Molto Ultra ad using animation technique and live-action technique to their attitude on Molto Ultra. The correlation that exists was affected by the audience?s judgements and feeling toward the advertisement.
This research is quantitative with completely randomized design experiment research with laboratory experiment and the type is an comparative explanative research. Theories that have been used in this research were Attitude toward the Ad model and also Hierarchy of Effect model. Concepts that have been used were attitude concept, advertising concept and also audience concept.
The Molto Ultra ?Tantangan kesegaran 7 hari? ad was used as a treatment in experimental group 1 which was the ad with animation technique, while the Molto Ultra ?Ramadhan kumpul bersama anak-anak? ad was used as a treatment in experimental group 2 which was the ad with live-action technique. The sampel of this research was the housewives, SES A-B, and live in Merak in Bintaro Jaya Sector 1. The overall number of respondents in this research were 40 people with a composition of 20 respondents for each experimental group 1 and experimental group 2. Sampling technique which was used in this research was probability sample with simple random sampling.
The research findings revealed that advertisement using live-action technique created more positive attitude toward the ad from respondent than the ad using animation technique. Researcher also found that ad which was using live-action technique generated more positive brand attitude than ad which was using animation technique."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saladin Ghalib
"ABSTRAK
Iklan melalui radio dewasa ini nampaknya masih bertahan sebagai salah satu alat bagi produsen dalam mempromosikan hasil produksinya. Salah satu produsen yang masih menggunakan radio sebagai media periklanannya adalah produsen merek X, yang merupakan produsen salah satu produk obat-obatan yang dapat dijual secara bebas dan berguna untuk memberikan tambahan vitamin kepada tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sejauh mana pengaruh secara umum dari iklan produk X yang disampaikan melalui radio terhadap pendengarnya dan sejauh mana iklan tersebut dapat mendorong tindakan pembelian dari pendengarnya.
Sehubungan dengan tujuan penelitian seperti di atas, penelitian ini dilakukan dengan mengambil kasus produk X yang wilayah penelitiannya mencakup Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Untuk keperluan ini, diambil 2 kelompok responden, yaitu kelompok yang terdiri dari 100 orang ibu rumah tangga yang pernah mendengarkan iklan produk X melalui radio dan 30 orang ibu rumah tangga yang tidak pernah mendengarkannya. Pemilihan keseluruhan responden tersebut dilakukan secara acak dengan cara undian.
Penelitian ini menemukan bahwa pada umumnya iklan produk X yang disampaikan melalui radio mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam menimbulkan kesadaran, pengetahuan, kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian pendengarnya terhadap produk X.
Diantara ketiga prediktor yang digunakan dalam penelitian ini terlihat bahwa prediktor kepercayaan memiliki derajat korelasi yang lebih erat dengan timbulnya kesukaan, preferensi, keyakinan dan tindakan pembelian pendengar ter hadap produk X, dibandingkan dengan prediktor kelengkapan dan kesenangan.
Dilihat secara keseluruhan, kemampuan menerangkan iklan produk X ini terhadap tindakan pembelian adalah lemah, yaitu sebesar 18,5%. Sedangkan kemampuan menerangkan variabel usia, pendidikan dan pendapatan keluarga responden hanya mencapai 6,9%. Dengan demikian, variasi dalam tindakan pembelian diterangkan pula oleh variabel lainnya yang berada diluar lingkup penelitian ini, yaitu sebesar 74,6%.
Berdasarkan temuan dari penelitian ini, maka penulis mencoba mengajukan saran-saran seperti berikut :
a. Disarankan agar produsen mempertimbangkan kembali serta meneliti lebih lanjut mengenai efektifitas penggunaan alternatif media lainnya, seperti media cetak yang juga sudah pernah digunakan oleh perusahaan ini sebagai media periklanan.
b. Disarankan agar perusahaan meneliti lebih lanjut mengenai segmen pendengar yang dimiliki oleh masing-masing stasiun radio, baik yang selama ini dipergunakan maupun stasiun radio yang direncanakan akan dipergunakan sebagai media penyampaian iklan produk X. Dengan demikian akan diketahui secara lebih pasti tentang stasiun radio mana saja yang memiliki segmen pendengar yang sesuai dengan sasaran konsumen yang dituju oleh perusahaan.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>