Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halidia
"Hotel Sofyan merupakan hotel bintang tiga di Jakarta yang dikelola dengan konsep syariah. Sebagai hotel bintang tiga yang dikelola dengan konsep syariah, Hotel Sofyan tidak dapat menghindar dari persaingan hotel bintang tiga di Jakarta. Persaingan hotel yang ketat membuat Hotel Sofyan harus memiliki strategi yang baik agar dapat bersaing dengan hotel lainnya. Hotel Sofyan juga harus menganalisis lingkungan eksternal dan internalnya, menentukan posisi persaingan dalam industri, dan membuat formulasi strategi agar berhasil dalam persaingan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hotel Sofyan memiliki peluang yang besar untuk berkembang dan bersaing, strategi harga yang dijalankannya mempengaruhi tingkat hunian secara signifikan meskipun strategi marketingnya tidak mempengaruhi tingkat hunian, serta nilai Islam yang digunakan oleh Hotel Sofyan dapat membuat Hotel Sofyan memiliki pendapatan yang lebih baik daripada sebelum menggunakan nilai Islam.

Sofyan Hotel is a three stars sharia hotel in Jakarta. As a three stars sharia hotel, Sofyan Hotel can not avoid the competition that is happening among three stars hotel in Jakarta. In order to face the competition, Sofyan Hotel must have competitive strategy to get succeed in competition. Sofyan Hotel must analyze the external and internal environment of company, find the competitive position in industry, and make strategy formulation.
The results of this research are Sofyan Hotel has good opportunities to get succeed in competition, its strategy of price influence occupancy rate significantly but its strategy of marketing does not influence occupancy rate, and Islam value that is used by Sofyan Hotel can make Sofyan Hotel get better revenue than before Sofyan Hotel use Islam value.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik Sunuantari
"ABSTRAK
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan image pelanggan terhadap suatu hotel. Salah satu faktor yang menonjol dalam pembentukan citra hotel adalah dari budaya hotel yang bersangkutan. Ini tercermin dalam perilaku, norma, nilai-nilai baku yang dianut, filsafat, peraturan-peraturan, dan iklim komunikasi yang ada di suatu hotel.
Pemilihan lokasi penelitian yaitu Hotel Sentral dan Hotel Sofyan Betawi yang pada awalnya adalah satu grup. Tetapi karena adanya berbagai perbedaan maka masing-masing memutuskan untuk memisahkan diri, dan berkembang sesuai dengan keinginan pendiri. Antara kedua hotel tersebut ternyata setelah terpisah, masing-masing memiliki budaya yang khas yang pada akhirnya menciptakan segmen pasar yang berbeda. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti, sehingga memutuskan untuk melakukan penelitian di kedua lokasi tersebut.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah proses terbentuknya budaya perusahaan hotel sehingga tercipta citra perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya perusahaan yang ada di Hotel Sentral dan Hotel Sofyan Betawi sehingga masing-masing membantu terbentuknya citra perusahaan. Teori yang digunakan adalah teori budaya dari Heskett, dengan menggunakan pendekatan konstruktivis, sebab pembentukan budaya tidak terlepas dari peranan setiap individu dalam menangkap fenomena yang ada di sekitarnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat eksploratif, dengan menggali sebanyak mungkin informasi yang ada di kedua lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi langsung, dan observasi terlibat, serta dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah method of agreement dan method of difference. Untuk melihat kesamaan dan perbedaan yang ada di kedua lokasi bersangkutan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya yang penulis temukan di lapangan hanya berlaku untuk jenis perusahaan perhotelan, khususnya yang berbintang tiga. Berkaitan dengan masalah budaya perusahaan hotel dan citra hotel di mata pelanggan. Setelah dilakukan komparasi maka bahwa masing-masing perusahaan perhotelan mempunyai karakteristik budaya dan pelanggan yang berbeda, meskipun berasal dari sejarah yang sama, maupun peringkat bintang yang sama. Sehingga dari hasil penelitian di lapangan menunjukkan adanya kontribusi dari budaya perusahaan dalam usaha suatu hotel membentuk citra di mata pelanggan.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Amelia
"Penelitian ini akan rnelihat pertama apa sebenarnya faktor dominan yang mempengaruhi keputusan customer untuk menggunakzr jaea Hotel Sofyan Betawi, kedua ada hubungan atau tidak antara karakterislik respcnden (customer) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusannya untuk nienggunakan jasa Hotel Sofyan Betawi. Unluk menjawab permasalahan pertama digunakan teknik analisa faktor (fiactor analysis) sedangkan untuk menjawab permasalahan kedua digunakan teknik analisis Cross Tabulation Chi Square ;X2) pada tingkat signifikasi a = 5%
Penelitian ini menghasilkan.jawaban jawaban atas kedua permnsatahan tersebut di atas. Pertama, faktor domtnan yang mempengaruhi keputusan customer untuk menggunakan jasa Hotel Sofyan Betawi adalah faktor syariah yang terdiri dari 5 atribut faktor yaitu: Keinginan untuk ikut serta dalam rangka memajukan ekonomi syariah (Islam), Adanya sertifikat hotel syariah yang diterima Hotel Sofyan dari MUI, Kebijakan Hotel Sofyan meniadakan minuman beralkohol, makanan dari babi, diskotik, health center, Kebijakan Hotel Sofyan menyisihkan zakat dari harga produk jasa yang ditawarkan (zakat penghasilan hotel',, Kebijakan Hotel Sofyan menyisihkan dana sosial untuk kepentingan umat islam. Faktor dominan tersebut Eernyata adalah faktor-laklor yang berkailan dengan atribut-atribut syariah islam (Faktor syariah) sebagaimana dugaan awal (hipotesis) dalam penelitian ini. Kcdua, ada hubungan anlara beberapa karakteristik responden (customer) yang terdiri atas jenis kelamin, agama, pendidlkan, penghasilan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusannya untuk menjadi customer Hotel Sofyan Betawi. Hasil ini sesuai dengan dugaan awal (hipotesis) pada penelitian ini.

This Research will see what first in fact the dominant Factor influencing decision of customer to use service of Hotel of Soly2n Betawi, second there is relation or do not between responder characteristic customers with factors influencing its decision to use service of Hotel of Sofyan Betawi. To reply used by first problems of technique analysis factor (factor analysis) while to reply problems of second used by a technique analysis Cross Tabulation Chi Square (X2) of store level signification = 5%
This research yield answers to second of above mention The problems. First, dominant factor influencing decision of customer to use service' of Hotel of Sofyan Betawi is factor of Moslem law consisted of 5 attribute of factor that is: Desire to join in order to moving forward Moslem law economics (Islam), Existence of Certificate of hotel of Moslem law accepted by Hotel of Sofyan from MUI, Policy of Hotel of Sofyan negate grog, food from pig, discotheque, health center, Policy of Hotel of Sofyan cast aside religious obligatory from price of product of service which on the market ( religious obligatory of hotel production), Policy of Hotel of Sofyan cast aside social fund for the sake of people islam. The Dominant factor turns out to be factors of related to attribute of Moslem law islam (Moslem law factor) as anticipation of early (hypothesis) in this research. Second, there is relation between some responder characteristic (customer) consisted of gender, religion, education, production with factors influencing its decision to become customer of Hotel of Sofyan Betawi. This Result as according to anticipation of early (hypothesis) at this research."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsudin
"Menentukan struktur modal bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena setiap ada perubahan dalam struktur modal perusahaan akan mempengaruhl biaya modal secara keseluruhan, hal disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri-sendiri, dan besarnya biaya modal keseluruhan ini nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu kebijakan struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi dengan demikian perusahaan perlu memilih struktur modal untuk kebijakan perbaikan keuangan dan dengan struktur modal yang tepat dapat memaksimumkan nilal perusahaan. Struktur modal yang kuat hanya dapat dicapai dengan menciptakan suatu struktur modal yang terbaik atau optimal. Struktur modal optimal adalah struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan guna meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan memiliki biaya modal yang rendah. Dengan demikian para pemegang saham akan menurunkan modal mereka kedalam perusahaan dengan harapan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi atau meningkatkan keuntungan mereka. Tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui mengetahui kondisi struktur modal perusahaan PT Hotel Sofyan Syariah yang menyangkat kebijakan yang diterapkan dalam menentukan struktur modal perusahaan, menganalisis dan menentukan struktur modal bagi perusahaan PT Hotel Sofyan Syariah serta menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan PT Hotel Sofyan Syariah sehingga dapat digunakan untuk kebijakan perbaikan keuangan sehingga dapat diterapkan perusahaan untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tricia Lelonowati Sumarjanto
"ABSTRAK
Kebijakan Pemerintah pada periode tahun 1980-an telah memberi peluang yang sangat luas pada perkembangan pariwisata di Indonesia. Dengan Tap MPR No 11/MPR/1988 telah memberikan dimensi yang lebih luas pada pembangunan, pembinaan dan pengembangan pariwasata. Hasil dari kebijaksanaan pemerintah terlihat dalam peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dalam kurun waktu Pelita V dan periode 1989- 1999. Tahun 1990-an jumlah kedatangan wisatawan meningkat secara dramatis, bahkan pernah melewati 30% per tahunnya.
Berbagai kemudahan diberikan pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang, seperti negara yang diberikan kebebasan visa kunjungan yang sebelumnya hanya 29 negara pada tahun 1983, meningkat hingga 46 negara di tahun 1995. Perkembangan kunjungan wisatawan yang cukup mencolok ini membuat perkembangan industri perhotelan di Indonesia pada masa itu juga meningkat cukup signifikan.
Namun semua pembangunan itu terhenti pada saat Indonesia dihantam krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997. Krisis ini telah menyebabkan multi krisis, termasuk krisis kepercayaan dan politik. Akibat semua itu, kinerja perekonomian pada hampir semua aktivitas ekonomi mengalami penurunan drastis yang belum pernah terjadi sebelumnya, ditambah dengan berbagai kerusuhan di berbagai tempat di Indonesia, akhirnya pariwisata juga mengalami penurunan.
Dampak krisis ini berpengaruh pada hotel semua kelas, dari kelas melati hingga bintang lima. Salah satunya adalah, Hotel Dharmawangsa yang mulai dibangun tahun 1996 dan baru mulai beroperasi di Indonesia tahun 1997 tepat saat krisis terjadi. Hotel ini adalah anggota jaringan internasional Rosewo9d Group, sebuah grup internasional yang terkenal di bidang hotel, resort eksekutif.
Dengan jumlah wisatawan yang menurun drastis, berarti pangsa pasar Dharmawangsa yang memang sudah tidak besar semakin berkurang. Sementara hotel-hotel lain sekelasnya terus melakukan berbagai macam strategi yang tidak saja menjaring pasar asing, tapi juga wisatawan lokal. Salah satu strategi yang dilakukan oleh kebanyakan hotel adalah menurunkan standard harga kamar dengan penghematan di berbagai pos.
Berbeda dengan hotel lain, Hotel Dharmawangsa yang hanya memiliki 100 kamar, memposisikan dirinya sebagai hotel bintang lima plus, strategi yang dilakukan tidak sama dengan strategi hotel-hotel berbintang lainnya. Eksklusifitas hotel dan privacy tamu selalu dijaga. Target market yang sangat selected membuat Hotel Dharmawangsa harus memiliki strategi yang jitu dan mengena sasaran, tanpa merusak image I citra.
Salah satu faktor yang menjadi keunggulan Hotel Dharmawangsa ini adalah lokasinya di daerah pemukiman elit, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sementara "' kebanyakan hotel bintang 5 lainnya berada di pusat kota atau dekat dengan pusat bisnis dan perbelanjaan. Faktor lainnya adalah layanan personal, jaringan internasional serta Bimasena Club & Spa yang memberikan berbagai layanan dan fasilitas olah raga.
Dalam Nine Cell Matrik GE, Hotel Dharmawangsa memiliki market attractiveness yang tinggi (high). Sedangkan untuk business strengthnya berada di antara medium dan weak akibat krisis, sehingga Hotel Dharmawangsa harus build selectively dengan mencapai strategi yang tepat untuk penetrasi ke pasar yang sangat selected dan jika kondisi politik terguncang kembali lebih baik menunggu saat yang tepat.
Sedangkan dalam Competitive Position, Hotel Dharmawangsa termasuk dalam question mark, karena masih relatif baru dalam industri perhotelan di Jakarta. Hotel Dharmawangsa masih terus berusaha menempatkan posisi sebagai hotel kelas papan atas di Jakarta. Hal ini relatif lebih mudah dilakukan di luar Indonesia, terutama di negara-negara yang telah memiliki hotel dari jaringan Rosewood, seperti Jepang dan Amerika.
Strategi dasar yang digunakan Hotel Dharmawangsa untuk bisa bersaing dalam industri perhotelan yang begitu ketat adalah menggunakan strategi fokus diferensiasi, yaitu dengan narrow target dan uniqueness.
Hotel Dharmawangsa dengan pertumbuhan pasar yang masih lambat namun memiliki posisi persaingan yang kuat, melakukan strategi concentric diversification. Dimana strategi ini mengembangkan produk yang tetap berhubungan dengan produk lama, lebih kepada product development.
Sambil menunggu kondisi market membaik, Hotel Dharmawangsa terus melakukan berbagai usaha untuk memperkuat posisinya di pasar hotel bintang lima. Jika hotel lain memiliki kamar paling tidak 400-an, Hotel Dharmawangsa yang hanya memiliki 1 00 kamar mau tidak mau melakukan pengembangan layanan atau diversifikasi dari produk yang ada selama ini disesuaikan antara visi grup Rosewood dan kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya.
Mengingat kondisi industri perhotelan dan pariwisata yang lesu, Hotel Dharmawangsa harus lebih proaktif dalam melihat peluang yang ada secara internal. Terutama melihat bahwa membidik wisatawan lokal tidaklah mudah, akibat berbagai faktor (harga, lokasi, fasilitas, dll). Penduduk Jakarta lebih dapat dioptimalkan melalui restauran dan club & spa. Bagi kalangan tertentu, bisa bersantap di Hotel Dharmawangsa adalah suatu prestis dan menunjukkan golongan mereka. Sayangnya hal ini tidak ditunjang dengan pilihan makanan atau promo di restauran, terutama dalam hal pilihan makanan dan rasa."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatia Noor Anissa
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh kualitas pelayanan yang dirasakan pelanggan hotel Sofyan saat proses service encounter terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan, serta citra merek yang terbentuk di benak pelanggan. Kualitas pelayanan terdiri dari dimensi wujud nyata, keandalan, ketanggapan, jaminan dan kepastian, dan empati. Untuk menjaga relevansi penelitian terhadap kasus yang diamati, peneliti menambahkan dimensi Islamic value factors pada variabel laten kualitas pelayanan. Sejumlah 200 responden tamu pada unit Hotel Sofyan Betawi dan Sofyan Inn Tebet yang minimal pernah menginap 1 malam. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan secara langsung. Pengaruh kualitas pelayanan sangat lemah terhadap citra merek, namun berpengaruh kuat secara tidak langsung melalui kepuasan pelanggan. Maka dari itu, penting untuk membangun citra merek sebagai unique value proposition di tengah persaingan industri perhotelan yang didominasi hotel konvensional.

This research investigates the effect of service quality on customer satisfaction, customer loyalty and brand image of Hotel Sofyan as a Sharia Compliant Hotel. Service quality consists of dimensions: tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. In order to keep the relevancy of the research, researcher adding up Islamic Value Factors as a dimension of service quality. The 200 respondents are guests at Hotel Sofyan Betawi and Sofyan Inn Tebet. Structural Equation Modeling with LISREL 8.5 has been used to process the data.
The results show that hotel service quality affect directly to customer satisfaction and customer loyalty. Direct effect of service quality to brand image is relatively weak, however the indirect effect indicating a strong effect mediated by customer satisfaction. Therefore, building brand image of Sharia Compliant Hotel as an unique value proposition have greater importance to deal with the hotel and accomodation industry competition that dominated by conventional hotel-base."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bowen, Elizabeth, 1899-1973
London: Penguin Books, 1928
823.9 BOW h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rasyidah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S47977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>