Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pamudji Santoso
"Masalah lalu lintas secara garis besar terdiri atas kemacetan lalu lintas, pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas. Penelitian menunjukkan faktor manusia terutama pengemudi memegang peran utama sebagai salah satu penyebab timbulnya masalah dibidang lalu lintas terutama kecelakaan lalu lintas.
Dalam upaya penanggulangan masalah lalu lintas utamanya kecelakaan lalu lintas Polri melakukan berbagai upaya melalui pelaksanaan fungsi kepolisian dibidang lalu lintas (fungsi lantaspol) yakni :
-Penegakkan hukum dibidang lalu lintas
-Pendidikan lalu lintas
-Enjinering Ialu lintas
-Registrasi dan identifikasi pengemudi
Salah satu bentuk kegiatan registrasi dan identifikasi pengemudi adalah penyelenggaraan Surat Ijin Mengemudi, dan untuk pengujian kecakapan jasmani dan rohani para pemohon SIM umum, Polri telah membentuk Klinik Pengemudi.
Dengan diharuskannya para pemohon SIM umum diuji kecakapan jasmani dan rohaninya di Klinik Pengemudi diharapkan kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh faktor kecakapan jasmani dan rohani pengemudi yang kurang baik dapat dicegah.
Untuk membuktikan harapan tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan tujuan ingin membuktikan hubungan/pengaruh tes klinik pengemudi dan unsur-unsur pada pengemudi dengan kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas.
Dalam penelitian tersebut, peneliti mengemukakan 7 hipotesa dan yang dapat dibuktikan dari 7 hipotesa tersebut adalah: 
1. Bahwa tes Klinik Pengemudi yang baik mempunyai pengaruh menurunkan pelanggaran/Kecelakaan lalu lintas.
2. Bahwa penguasaan terhadap peraturan dan sopan santun lalu lintas mempunyai pengaruh menurunkan pelanggaran/kecelakaan lalu lintas.
Disamping kedua hipotesa yang dapat dibuktikan tersebut faktor-faktor lain seperti: 
1. Riwayat perkawinan pengemudi
2. Penghasilan pengemudi
3. Tajam penglihatan pengemudi
4. Kelainan fisik pengemudi.
Ternyata merupakan faktor resiko yang belum/tidak dapat diabaikan pengaruhnya terhadap pelanggaran/kecelakaan lalu lintas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Previanto Pradipta
"Kecelakaan lalu lintas selalu menjadi salah satu penyebab umum cedera atau bahkan korban meninggal dunia di seluruh dunia. Kecelakaan lalu lintas tidak selamanya terjadi hanya karena kesalahan manusia, namun terkadang keadaan alam atau buruknya infratruktur seringkali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Provinsi NTB sendiri merupakan sebuah provinsi yang baru saja dilakukan audit setelah dilakukan pembangunan jalan besar-besaran. Maka pada penelitian ini penyebab-penyebab kecelakaan tersebut akan dijadikan sebagian faktor dalam menentukan tingkat keparahan korban pada kecelakaan lalu lintas. Dengan empat buah tingkat keparahan yaitu tidak ada luka, luka ringan, luka berat, dan meninggal. Faktor yang ada akan direduksi dengan dua cara yaitu uji kolinearitas dan uji korelasi. Faktor yang berhasil melewati reduksi dan diolah model bersama tingkat keparahan secara logistik multinomial. Hasil dari regresi regresi logistik multinomial menunjukan orang yang memakai perlengkapan keselamatan berkendara secara berturut-turut pada tingkat keparahan meninggal, luka berat, dan luka ringan sebesar 0,193; 0,659; dan 0,47 lebih kecil dibanding orang yang tidak memakai perlengkapan keselamatan berkendara apapun. Orang yang tidak menggunakan perlengkapan berkendara memiliki kemungkinan meninggal lebih dari lima kali lebih besar dibanding orang yang memakai perlengkapan berkendara.

Traffic accidents have always been one of the common causes of injuries or even deaths in the world. Traffic accidents do not always occur only because of human error, but sometimes the state of nature or poor infrastructure is often the cause of accidents. NTB Province itself is a province that has just been audited after major road construction was carried out. So in this study the causes of the accident will be used as a part of the factors in determining the severity of victims in traffic accidents. With four levels of severity, there were no injuries, minor injuries, severe injuries, and death. The existing factors will be reduced in two ways, namely the cholinearity test and the correlation test. Factors that succeed in passing the reduction then processed by model of multinomial logistical with severity. The results of multinomial logistic regression show that people who use driving safety equipment are respectively the severity of death, serious injuries, and minor injuries of 0.193; 0.659; and 0.47 smaller than people who don't use any driving safety equipment. People who do not use driving equipment are more than five times more likely to die than people who use driving equipment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leksono S. Putranto
Jakarta: Indeks, 2003
388.312 LEK r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Margreth
"Situasi kecelakaan lalu-lintas di Indonesia pada saat ini telah mencapai kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Penyebab kecelakaan ini pada umumnya adalah salah satu maupun kombinasi dari ketiga faktor, yaitu : manusia, kendaraan dan lingkungan jalan. Ketidakselarasan antar faktor-faktor tersebut dapat berdampak terhadap meningkatnya kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Untuk menganalisa hal tersebut lebih lanjut, perlu dilakukan penelitian berupa studi konflik yang didasarkan bukan pada data statistik kecelakaan untuk analisisnya, melainkan berdasarkan data konflik lalu-lintas yang sengaja dikumpulkan pada lokasi yang diselidiki. Studi konflik ini dilakukan pada persimpangan-persimpangan utama di Kotif Depok, yaitu persimpangan Jl. Margonda Raya - Jl. Arif Rahman Hakim dan Jl. Arif Rahman Hakim - Jl. Nusantara. Survei dilakukan dengan menggunakan kamera video dan analisisnya menggunakan analisis statistik. Tujuan dari studi konflik ini adalah untuk menganalisa perilaku pengemudi di persimpangan dan mengidentifikasikan gerakan-gerakan lalu-lintas yang dapat membahayakan keselamatan lalu-lintas maupun menyebabkan meningkatnya kemacetan lalu-lintas. Dari analisa ini diperoleh, untuk persimpangan Ramanda gerakan berbahaya terbesar adalah gerakan berputar arah (U-turn) padakaki persimpangan dan jenis konflik terbesar yang dianggap paling berpotensi menimbulkan kecelakaan adalah konflik antara kendaraan yang belok kanan dari Jl. Arif Rahman Hakim, memotong kendaraan yang bergerak lurus ke arah Depok atau Pasar Minggu. Sedangkan untuk persimpangan Jl. Arif Rahman Hakim - Jl. Nusantara, gerakan berbahaya terbesar adalah gerakan kendaraan belok kanan yang mengambil posisi terlalu ke kanan, dan konflik terbesar adalah konflik antara kendaraan yang belok kiri dari Jl. Arif Rahman Hakim, memotong kendaraan yang bergerak lurus ke arah Pasar Depok Lama. Dengan menggunakan hasil analisis ini dilakukan audit keselamatan lalu-lintas berupa audit geometrik persimpangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yosep Dani Putro
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan implementasi penanganan keselamatan lalu lintas pada persimpangan jalan Permata Hijau-Patal Senayan, Jakarta Selatan dengan menganalisis data-data kecelakaan, data-data konflik dan kecepatan lalu lintas pada pra implementasi penanganan dan pasca implementasi penanganan. Selain itu menilai keefektifan penanganan dalam penggunaan Traffic Conflict Technique (TCT) yang didasarkan atas prinsip ?before-after analysis?. Data ?before? dikumpulkan sebelum implementasi perangkat keselamatan dan sebelum pembangunan flyover dari arah Senayan dan Permata Hijau maupun sebaliknya, dan data konflik ?after? dikumpulkan setelah dilakukan implementasi dengan menggunakan aplikasi simulasi Vissim. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya flyover terjadi penurunan konflik secara signifikan di beberapa titik potensi konflik, seperti pada titik T16 terjadi penurunan signifikan sebesar 94.69%.

ABSTRACT
This study aims to asses the implementation of traffic safety improvement scheme at Permata Hijau-Patal Senayan Jakarta Selatan Junction by analyzing the data of accidents, conflict and speeds in pre-implementation handling and post-implementation handling. In addition, this study also aims to measure the effectiveness in Traffic Conflict Technique (TCT) handling, which is based on the principle of before-after analysis. ?Before? data is collected before safety equipment implementation and development of ?Senayan-Permata Hijau? flyover, while ?after? conflict data is collected after implementation of Vissim simulation application. The result of study shows significant conflicts reduction in potential conflict spots caused by the existence of flyover, e.g.: in spot T16 the conflict is decreased to 94.69%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tjahjono
Bandung: Lubuk Agung, 2011
363.125 TRI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sherena Athadi Gayo
"Distraksi dalam mengemudi merupakan kontributor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas, dimana tugas verbal atau yang dikenal dengan percakapan ialah salah satu faktor penyebabnya. Percakapan adalah aktivitas rumit yang melibatkan pertukaran informasi verbal. Ketika tuntutan untuk mengemudi dan tugas verbal meningkat, kemampuan pengemudi untuk membagi perhatian antara tugas menurun dan menghasilkan peningkatan risiko kecelakaan mobil. Gangguan verbal yang dikenal luas adalah percakapan dengan penumpang dan melakukan panggilan telepon. Sementara penelitian ini menambahkan potensi distraksi verbal lainnya dari maraknya tren rapat daring (Online Meeting) akibat COVID-19. Korelasi dengan faktor manusia terletak pada pengaruh distraksi terhadap performa berkendara dan beban kerja mental. Penelitian ini akan berfokus pada pengemudi wanita yang terbukti secara statisik mengemudi lebih aman dibandingkan pengemudi pria. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh distraksi verbal yaitu Berbicara dengan Penumpang, Melakukan panggilan telepon, dan Rapat Daring terhadap kinerja mengemudi dan beban kerja mental pengemudi menggunakan simulator mengemudi. Metodologi yang digunakan adalah perhitungan kesalahan pengemudi untuk performa berkendara dan NASA-TLX untuk beban kerja mental, dan selanjutnya menerapkan analisis statistik untuk mendapatkan analisis yang konkrit. Dari 12 responden pengemudi wanita, hasilnya terungkap bahwa baik dalam performa berkendara maupun beban kerja mental Melakukan panggilan telepon memiliki pengaruh terbesar dan diikuti oleh Rapat Daring dengan perebedaan kecil. Sementara itu, Berbicara dengan Penumpang hanya memiliki sedikit efek tau tidak ada efeknya dibandingkan tanpa gangguan.

Distracted driving is a main contributor to traffic accidents, where verbal tasks or known as a conversation are one of the contributing factors. A conversation is a demanding activity that involves an exchange of verbal information. As demands for driving and verbal tasks increase, the ability of drivers to divide attention between tasks degrade and results in an increased risk of car crashes. The widely known verbal distractions are having a conversation with passengers and calling on the phone. While this study adds another verbal distraction potential from the rise of the online meeting trend due to COVID-19. The correlation with human factors lies in the effect of distraction on driving performance and mental workload. This research will focus on female drivers who are statically proven to drive safer than male drivers. Thus, the research aims to analyze the effect of verbal distractions, namely Talking with Passengers, Calling on the Phone, and Online Meeting, with respect to drivers driving performance and mental workload using a driving simulator. The methodology used is a driver errors calculation for driving performance and NASA-TLX for the mental workload, before further applying statistical analysis to have a concrete analysis. From the 12 female driver respondents, the result revealed that in both driving performance and mental workload, Calling on the Phone has the largest effect and is followed by Online Meeting with a minor gap. Meanwhile, Talking with Passengers has a small or no effect in comparison with no distraction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Tommy Franata
"Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah serius dengan mneyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya terhadap pengguna jalan tersebut, termasuk pada persimpangan di Indonesia. Faktor seperti ketidakpatuhan terhadap aturan, kecepatan tidak terkendali, dan kurangnya infrastruktur berkontribusi pada tingginya angka kecelakaan Namun kecelakaan hampir celaka sering diabaikan dalam upaya pencegahan kecelakaan dan meminimalisir resiko fatalitas kecelakaan lalu lintas. Melalui metode Swedish TCT dan analisis probit ordinal model dapat menganalisis tingkat keparahan konflik, memprediksi pengaruh konflik terhadap kecepatan kendaraan dan jarak antar kendaraan, serta memberikan arah perbaikan untuk meningkatkan keselamatan simpang pada Jl. Letnan Sutopo-Jl. Promoter-Jl Boulevard BSD Timur Tangerang Selatan. Perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil analisis penelitian ini yaitu dengan memberikan marka bantu pada persimpangan. Dimana hasilnya menunjukkan bahwa pemasangan marka bantu menurunkan konflik serius dari 93.06% menjadi 81.25%, membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan keselamatan. Secara keseluruhan, pemasangan marka bantu menunjukkan hasil positif dalam upaya meningkatkan keselamatan lalu lintas di persimpangan ini, terutama melalui pengaruh signifikan variabel jarak antar kendaraan dengan konflik serius yang terjadi. Dengan adanya marka bantu, pengaturan jarak antar kendaraan tampaknya lebih efektif, membantu mengurangi risiko konflik serius. Oleh karena itu, strategi keselamatan lalu lintas di persimpangan ini sebaiknya tetap mempertahankan dan memperkuat intervensi yang melibatkan pemasangan marka bantu serta mempertimbangkan peningkatan edukasi dan pemeliharaan marka untuk memastikan efektivitas jangka panjang. Pedoman dari Manual on Uniform Traffic Control Devices (MUTCD) menekankan pentingnya marka yang jelas dan dirancang dengan baik untuk efisiensi dan keselamatan lalu lintas. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk peningkatan keselamatan di persimpangan lainnya di Indonesia melalui pemasangan dan pemeliharaan marka jalan khususnya marka bantu yang efektif serta edukasi kepada pengemudi mengenai pentingnya menjaga jarak aman dan kecepatan yang sesuai peraturan yang berlaku. Diharapkan, dengan penerapan hasil penelitian ini, keselamatan berlalu lintas di Kota Tangerang Selatan dan di Indonesia secara umum dapat ditingkatkan.

Traffic accidents are a serious issue, causing millions of deaths annually among road users, including at intersections in Indonesia. Factors such as non-compliance with rules, uncontrolled speeding, and lack of infrastructure contribute to high accident rates. However, near-miss accidents are often overlooked in accident prevention efforts aimed at minimizing the risk of fatalities in traffic accidents. Through the Swedish TCT method and ordinal probit model analysis, it is possible to assess the severity of conflicts, predict the impact of conflicts on vehicle speed and following distance, and provide directions for improving intersection safety at Jl. Letnan Sutopo - Jl. Promoter - Jl Boulevard BSD Timur, South Tangerang. Improvements based on this research analysis include installing intersection markings. The results show that installing these markings reduced serious conflicts from 93.06% to 81.25%, proving their effectiveness in enhancing safety. Overall, installing intersection markings has yielded positive results in enhancing traffic safety at this intersection, particularly through the significant influence of vehicle spacing on serious conflicts. With the markings in place, regulating vehicle spacing appears more effective, helping to reduce the risk of serious conflicts. Therefore, traffic safety strategies at this intersection should maintain and reinforce interventions involving intersection markings, alongside considering enhanced education and maintenance of these markings for long-term effectiveness. Guidelines from the Manual on Uniform Traffic Control Devices (MUTCD) emphasize the importance of clearly designed markings for traffic efficiency and safety. This study recommends enhancing safety at other intersections in Indonesia through effective installation and maintenance of intersection markings, particularly those proven effective, and educating drivers on the importance of maintaining safe distances and complying with speed limits. It is hoped that implementing the findings of this research will improve traffic safety in South Tangerang and across Indonesia as a whole."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnisa Damarany
"Kegiatan transportasi batu bara memiliki potensi bahaya dan risiko terjadinya kecelakaan. Faktor manusia seperti kelelahan (fatigue) dan mengantuk (sleepiness) telah menjadi perhatian utama sebagai penyebab terjadinya kecelakaan. Hal ini terlihat dari tingginya kasus kecelakaan di jalur hauling akibat mengantuk dan/atau kelelahan pada pengemudi dump truck PT. X Distrik KCMB tahun 2007-2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal (usia, kuantitas tidur, masa kerja) dan eksternal (shift kerja, pola kerja, durasi mengemudi) dengan tingkat kantuk (sleepiness) dan kelelahan (fatigue) pada pengemudi dump truck PT. X Distrik KCMB tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2012 di jalur hauling PT. X Distrik KCMB, Kalimantan Selatan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 orang. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dan menggunakan desain studi cross sectional. Tingkat kantuk (sleepiness) diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner The Epworth Sleepiness Scale (ESS) dan hasilnya menunjukkan bahwa 6,7% responden diindikasikan memiliki tingkat kantuk berlebih (excessive daytime somnolence). Sedangkan tingkat kelelahan (fatigue) diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner The Fatigue Severity Scale (FSS) dan hasilnya menunjukkan bahwa 31,7% responden memiliki tingkat keparahan kelelahan yang signifikan. Rata-rata tingkat kantuk tertinggi yang diukur dengan menggunakan kuesioner The Wits SleepWake Skale terjadi pada periode Pukul 04.01-05.00 WITA. Sedangkan gejala kelelahan paling banyak dirasakan pada akhir shift yang diukur dengan menggunakan kuesioner RCIF Fatigue Scale adalah letih pada kaki. Hasil uji statistik menujukkan hasil bahwa hanya durasi mengemudi yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kantuk (sleepiness) dan hanya pola kerja yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kelelahan (fatigue). Durasi mengemudi >9 jam mempunyai peluang 12,3 kali diindikasikan memiliki tingkat kantuk berlebih jika dibandingkan dengan pengemudi dengan durasi mengemudi ≤9 jam. Pola kerja 13 hari kerja 1 hari off adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat keparahan kelelahan jika dibandingkan dengan pola kerja yang lain. Pola kerja 13 hari kerja 1 hari off mempunyai peluang 0,2 kali untuk mengalami tingkat keparahan kelelahan yang signifikan dibandingkan dengan pola kerja 6 hari kerja 1 hari off.

Abstract
Coal transportation activities has potential dangers and risks of accidents. Human factors such as tiredness (fatigue) and somnolence (sleepiness) has become a major concern as the cause of the accident. It is seen from the high incidence of accidents due to sleepiness hauling lines and / or dump truck driver fatigue on PT. District X KCMB years 2007-2011. This study aims to determine the relationship of internal factors (age, quantity of sleep, period of employment) and external (shift work, work patterns, duration of driving) to the level of sleepiness (sleepiness) and tiredness (fatigue) on the dump truck driver PT. X District KCMB 2012. The research was conducted in April-May 2012 in line hauling PT. X KCMB District, South Kalimantan. Number of respondents in this study is 60 people. This study uses quantitative observational and cross sectional study design. The level of sleepiness (sleepiness) was measured subjectively using the Epworth Sleepiness Scale The questionnaire (ESS) and the results showed that 6.7% of respondents indicated having excess levels of sleepiness (excessive daytime somnolence). While the level of fatigue (fatigue) was measured subjectively using the Fatigue Severity Scale questionnaire (FSS) and the results showed that 31.7% of respondents have a significant level of fatigue severity. Average of the highest level of sleepiness as measured using the questionnaire The Wits SleepWake Skale occurred in the period 04:01 to 05:00 o'clock pm. While the most widely perceived symptoms of fatigue at the end of shift is measured using a questionnaire RCIF Fatigue Scale was tired in the legs. The results of the statistical test results showed that only duration of driving which have significant relationship with the level of sleepiness (sleepiness) and only the work patterns that have a significant relationship with levels of fatigue (fatigue). Driving duration> 9 hours had 12.3 times the odds have indicated excessive levels of sleepiness when compared with drivers with a duration of ≤ 9 hours driving. Work pattern 13 days working a day off is the most dominant variables associated with the severity of fatigue when compared with other working patterns. Work pattern 13 days working a day off to have 0.2 times the chance to experience significant fatigue severity compared with the pattern of six days of work a day off."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30486
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>