Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria E. Pandu
"INTISARI
Kedudukan dan peranan wanita dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat di mana wanita itu berada. Selain itu, bentuk tertentu dari masyarakat pun memberikan ciri tersendiri pula pada kedudukan dan peranan wanitanya.
Wanita sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat tentunya tidak hanya mempunyai satu kedudukan dan satu peranan saja, bertambah kompleks masyarakat di mana mereka berada bertambah bervariasi pula peranan mereka. Tetapi dari berbagai peranan yang diperankannya, menurut penulis tentu ada peranan-peranan khusus yang sangat spesifik yang justru dapat menandai seberapa jauh kedudukan dan peranan mereka baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat di mana mereka berada.
Di Sulawesi Selatan terdapat 4 suku bangsa utama yaitu suku Makassar, suku Bugis, suku Toraja dan suku Mandar. Kelompok etnik Mandar mempunyai sub kultur tersendiri, penulis beranggapan paling tidak orang Mandar mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri pula untuk mengatur peranan dari anggota-anggota masyarakatnya termasuk juga pengaturan tentang kedudukan dan peranan wanitanya yang biasa tercermin pada nilai dan norma yang mereka panuti. Sebagai kelompok etnik yang mendiami daerah, Sulawesi Selatan di mana pada umumnya penduduknya terkenal sebagai nelayan dan pelaut sejak dahulu kala, maka orang Mandar pun merupakan nelayan dan pelaut yang tak kalah cakapnya dengan orang Makassar maupun Bugis.
Pada masyarakat nelayan di mana laki-laki sebagai bapak dan kepala rumah tangga lebih sering meninggalkan rumah untuk waktu yang relatif cukup lama karena tergantung pada tempat dan daerah mana mereka akan memperoleh ikan yang banyak untuk ditangkap. Selama suami/bapak tidak ada di rumah banyak hal yang harus ditanggulangi oleh kaum wanita baik sebagai isteri maupun sebagai seorang ibu.
Pada masyarakat di mana suami/bapak lebih sering tidak ada di rumah untuk waktu yang relatif lama adakalanya terdapat kelainan dalam pembagian peranan dalam keluarga dan rumah tangga. Ada beberapa peranan yang terpusat pada wanita sebagai isteri/ibu, yang oleh beberapa ilmuwan soisial disebut sebagai matrifokalitas. konsep matrifokalitas mempunyai beberapa dimensi dan beberapa ciri. Matrifokalitas oleh Tanner dipakai untuk mengidentifikasikan kedudukan wanita dalam keluarga dan di masyarakat. Konsep ini pula dipergunakan oleh penulis untuk menelusuri sampai seberapa jauh kedudukan dan peranan wanita Mandar dalam keluarga dan masyarakatnya.
Untuk menunjuk ketidakbenaran keberadaan matrifokalitas pada wanita Mandar sebagai isteri nelayan penulis menyusun beberapa hipotesa kerja. Untuk mencegah terjadinya kesimpangsiuran pengertian dilakukan operasionalisasi konsep-konsep yang digunakan, antara lain konsep tingkat pendapatan, konsep kelas sosial bawah, konsep kedudukan marjinal dalam kelompok, konsep perubahan sosial yang cepat, konsep nilai sosial budaya, konsep matrifokalitas itu sendiri.
Bentuk penelitian yang dipilih yaitu bentuk penelitian yang bersifat deskriptif. Sedangkan daerah penelitian sengaja dipilih dua dusun yaitu dusun Ujung Lero dan dusun Kassi Putte yang terletak di Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Prc'pinsi Sulawesi Selatan, di mana pada umumnya penduduknya adalah kelompok etnik Mandar dan mata pencaharian mereka pada umumnya adalah sebagai nelayan.
Karena tujuan penelitian tidak bermaksud mengukur hubungan antar wariabel maka teknik pemilihan sampel yang tergolong dalam "Non Probability Sampling Technique" nampaknya cukup memadai dengan bentuk yang lebih spesifik lagi yaitu "Dimensional Sampling". Berdasarkan teknik ini diperoleh sampel yang terdiri dari beberapa sub sampel yang sesuai dengan kebutuhan penqungkapan masalah.
Untuk mendapatkan data yang akurat diqunakan metode pengumpulan data antara lain metode pengamatan tak terlibat, metode wawancara langsunq tak berstruktur, metode wawancara langsung terstruktur Setelah data terkumpul lalu dianalisis baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian adalah ;
1. bahwa tingkat pendapatan kepala keluarga tidak ada hubungannya dengan matrifokalitas.
2. bahwa kedudukan sosial seseorang tidak ada hubungannya dengan matrifokalitas.
3. bahwa perubahan sosial yang cepat yang terjadi di kalangan masyarakat nelayan Mandar di desa Lero turut mendukung terjadinya matrifokalitas.
4. bahwa unsur-unsur nilai budaya yang telah mendarah daging pada masyarakat nelayan Mandar di desa Lero, turut mendukung terjadinya matrifokalitas.
5. bahwa ketidakhadiran suami/bapak dalam keluarga/rumah tangga untuk waktu yang relatif lama memperkuat gejala matrifokalitas.
Berdasarkan keadaan yang ditemui dilapangan, upaya-upaya yang perlu ditempuh untuk meningkatkan keterampilan wanita/isteri nelayan Mandar di desa Lero, sekaligus keluarga mereka antara lain adanya keterampilan tradisional yang dikerjakan oleh wanita/isteri nelayan Mandar di desa Lero, yang dapat menunjang pertambahan pendapatan keluarga, perlu mendapat perhatian yang lebih serius. Hal lainnya himbauan bagi organisasi sosial wanita antara lain Dharma Wanita dan PKK untuk menyusun program kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan wanita/isteri nelayan Mandar di desa Lero. Mengingat Program Keluarga Berencana belum merakyat, perlu digalakkan pemahaman nilai keluarga kecil bahagia sejahtera.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartini Retnaningsih
"Penelilian ini menyoroti tentang pc-,mberdayaun masyarakat miskin melalui
Program UP2K PKK di Desa Pakualam. Permasalahannya adalah, bahwa Desa
Pakualam yang terletak di lingkungan kola industri masih memiliki warga miskin yang
perlu diberdayakan Program UP2K PKK mcrupakan program pomerimah yang
bertujuan memberdayakan masyarakat miskin tersebut, dan program itu masih bertahan
sampai sekarang. Padahal diasumsikan, akan banyak kendala dalam pelaksanaan
program lerscbul, karcna masyamkat Desa Pakualam telah mcngalami pergeseran nilai-
nilai akibal pcmbauran dcngan penduduk pendatang. Tanlangan hidup di Desa
Pakualam lclah sangat variatif, dirnana masyarakat setcmpat harus bersaing ketal dengan
ponduduk pendalang yang umumnya memjliki motivasi dan dayajuang iebih tinggi.
Pertanyaan yang dikemukakan dalam pcnclitian ini adalah I (1) Scbcrapa jnuh
manfaat Program UPZK PKK bagi masyarakat golongan ckonomi Icmah (miskin) di
Desa Pakualam ?; (2) Faklor-faktor apa yang menyebabkan Program UPZK PKK di
Desa Pakualam Lcrap bcrtahan sampai sekarang ?
Konscp utama yang digunakan untuk memahami pcncliiian ini adalah konsep
?pcmbordayaan? menurut Malcolm Payne dan ?kemiskinan rclatif? mcnurul Solo
Socrnardjan, serla ditambah dengan referensi-refcrensi lain yang mendukung
Melode pcnelilian yang digunakan adalah deskriptif, dcngan pcndckatan
kualilatif dan spesifikasi studi kasus_ Pomahaman leoritik lerhadap informam dilakukan
secara fenomenologis, untuk memahami informan dari sisi kchidupan mcrcka sendiri
sehubungan dengan Program UPZK PKK.
Dalam penclitian ini diambil 10 orang informan yang dibagi menjadi dua
kategorl, yaitu : (1) 4 orang informan utama (diambil dari Anggota Program UPZK PKK
yang masa keanggolaannya lerlama). Penonluan infomaan tersebul didasarkan pada
pertimbangan, bahwa mcrcka akan dapal mcmberi gambaran rcnlang seberapa jauh Pemberdayaan masyarakatu., Hartini Retnaningsih, FISIP UI, 2000.
manfaat Program UPZK PKK bagi masyarakat miskin (dalam hal ini para pedagang
kccil) di Dcsa Pakualam; (2) 6 orang informan tambahan (diambil dari Pengurus
Program UP2K PKK dan orang lain yang dianggap mengerti Program UPZK PKK).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (I)
Wawancara; (2) 'Pengamatan Iapangan; (3) Studi kcpusrakaan. Sodangkan teknik
anaiisisnya meliputi : (I) Tclaah data; (2) Rcduksi data; (3) Penyusunan ke dalam
satuan-Satuan; (4) Kalcgorisasi; (5) Pcmcriksaan keabsahan data; (6) Analisis dan
pcnafsiran data.
I-Iasil penelitian menunjukkan, Program UPZK PKK telah dirasakan manfaalnya
oleh para pedagang kecil di Desa Pakualam, meskipun manfaat tcrsebul belum optimal.
Manfaat yang dirasakan oleh para pcdagang adalah L (1) Pcningkatan akscs, lcrutama
akses pemasaran; (2) Peningkatan pengetahuan, yaitu pcngetahuan sehubungan dengan
pengelolaan modal dan produksi kue; (3) Peningkatan ketrampilan, yailu ketrampilan
berdagang dan memproduksi makanan; (4) Peningkatan kepercayaan diri, yaitu
kepercayaan diri untuk borusaha; (5) Peningkatan motivasi usaha, yaitu untuk tetap
berjuang dan bertahan. Manfaal tcrscbut dapat dicapai herkal usaha keras Pengums
Program UPZK PKK yang meliputi : (I) Penggerakan partisipasi masyarakat, yang
bcrtujuan agar para peciagang kecil mau bergabung dalam Program UPZK PKK; (2)
Penggalian dan pengembangan potcnsi masyarakar., agar potensi yang dimiliki lidak sia-
sia; (3) Pemanfaatan faktor pendukung, dalam hal ini terutama lingkungan alam/sosial;
(4) Minimalisasi kendala, yaitu berusaha membatasi kemungkinan akan kegagalan.
Ada beberapa kendala dalam pelaksanaan Program UP2K PKK, yaitu : (1)
Scdikitnya dana rutin yang digulirkan; (2) Tanggapan masyarakat, dalam hal ini
provokator yang berusaha menghalangi kclancaran Program UPZK PKK; (3)
Profesionalisme pengelola, yang bcrkaitan dcngan sifat kcrja sukarela para kader PKK
(tanpa gaji). Sedangkan Program UPZK PKK tetap bcrtahan di Dcsa Pakualam sampai
saat ini, dikarcnakan hchcrapa faktor pcndukung, yailu : (1) Kepemimpinan Kcpala
Dcsa; (2) Aparar Dcsa; (3) Lingkungan alamlsosial; (4) Kepemimpinan Kclua PKK; (5)
Manajemen PKK; (6) Kesungguhan Pengurus PKK; (7) Kebutuhan masyarakat. Asumsi
bahwa akan banyak kcndala dalam pelaksanaan Program UP2K PKK di Desa Pakualam
(schubungan dengan kondisi wilayah) tidak scpenuhnya benar, karena ternyata
masyarakat miskin di Dcsa Pakualam adalah pcnduduk asli yang masih memiliki ikatan
tradisional dcngan dcsa clan pimpinannya.
Dalam pcnclitian juga terungkap, bahwa Program UPZK PKK sekarang ini
scdang kchabisan dana, sehingga tak dapat Iagi meminjamkan modal kepada
anggotanya. Namun demikian, keglatan koopcratif untuk mcmasarkan dagangan ke PT
Pratama Abadi Industri tetap berlangsung. Kegiatan menyisihkan keunrungan
(menabung) juga tetap dilakukan oleh para pedagang, dengan jumlah yang bervariasi
sesuai kemampuan. Jadi dapat dikatakan, Program UPZK PKK saat ini tetap bcrjalan
seperti blasa, hanya saja minus peminjaman modal. Ketua PKK dan Kepala Desa yang
sekarang mcnjabal di Desa Pakualam sc-:dang laerusaha mencari donatur telap umuk
membangkitkan kombali Program U P2K PKK.
Bcrdasarkan kesimpulan hasi] penelilian, maka saran yang dikcmukakan untuk
perbaikan Program UPZK PKK di Desa Pakualam pada masa mcndatang adalah 1 (I)
Dana rulin yang kuat, karena Lanpa dana rutin yang kual maka pembinaan usaha kecil
akan mengalami banyak kcndala; (2) Profcsionalisme pengclola, karena tanpa
profesionalisme pcngclola maka lujuan pcmbcrdayaan akan sulit dicapai."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T6480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Human's artitude is oriented to rules (ordnung), which guide them to an organization this means that member's attitude is determined by existence of rules which obligated themselves to do something...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Devina Rosdiana Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh sosialisasi keluarga terhadap perilaku prososial remaja awal (13-14 tahun). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan teknik survei untuk mengumpulkan data utama, dan teknik wawancara untuk mengumpulkan data tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sosialisasi keluarga berpengaruh terhadap perilaku prososial anak, dengan kekuatan hubungan antar varaibel yang cukup kuat (nilai uji kekuatan hubungan menggunakan somers'd = 0,451). Sosialisasi keluarga diukur dari empat proses, yaitu terpaan yang selektif, keteladanan, ganjaran/imbalan, dan hukuman. Masing-masing proses sosialisasi keluarga ini terbukti memiliki pengaruh terhadap perilaku prososial anak, walaupun memiliki kekuatan yang berbeda-beda.
Kekuatan hubungan antara terpaan yang selektif/selective exposure (proses pemberian penjelasan) dengan perilaku prososial anak terbilang cukup kuat (somers'd =0,524). Kemudian, kekuatan hubungan antara keteladanan/modelling (proses pemberian contoh perilaku) dengan perilaku prososial anak terbilang sedang (somers'd = 0,414). Sedangkan, kekuatan hubungan antara ganjaran/reward (pemberian imbalan) dengan perilaku prososial anak terbilang cukup lemah (somers'd = 0,308). Hasil ini tidak jauh berbeda dengan kekuatan hubungan antara hukuman/punishment (pemberian hukuman) dengan perilaku prososial anak (somers'd = 0,305).
ABSTRACT
The focus of this study is to explore the effect of family's socialization toward the teenage's prosocial behavior. This study is using quantitative method, with the survey technique to collect the main data and depth interview technique to collect secondary data.
The results of this research had proved that the family's socialization has an effect toward teenage's prosocial behavior, where the score correlation between those variables are strong (somers'd 0,451). The family's socialization is measured by four process (selective exposure, modeling, reward, and punishment). The statistic test using somers'd has proved that each process has correlation with the teenage's prosocial behavior, tough with different results.
The correlation between selective exposure (the instruction process) and teenage's prosocial behavior is strong (somers'd = 0,524), and the correlation between modeling (and teenage's prosocial behavior is average (somers'd = 0,414). The correlation between reward and teenage's prosocial behavior is quite weak (somers'd 0,308). This result is not far different from the correlation between punishment and teenage's prosocial behavior (somers'd 0,305).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dinamika keluarga Jawa dan komunitas desa tidak bisa dinyatakan sebagai suatu hubungan langsung.Ikatan teritorial sedesa menguat kala seajalan dengan ikatan kekerabatan,etnis,atau pemimpin yang otoritatif...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Wazar
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara lamanya penugasan ayah yang menyebabkan ketidakhadiran ayah dalam keluarga dengan kepribadian dan prestasi belajar remaja di lingkungan keluarga ABRI. Ayah adalah salah seorang tokoh penting dalam kehidupan keluarga. Ketidak-hadiran ayah dalam keluarga mempengaruhi suasana kehidupan keluarga yang kemudian mempengaruhi anggota-anggota keluarga terutama istri dan anak. Namun demikian, ketidakhadiran ayah secara kuantitatif ini menurut teori-teori dan penelitian-penelitian dapat diimbangi dengan kualitas kehadiran ayah yaitu perhatian ayah terhadap anak.
Prajurit ABRI sebagai seorang ayah harus mendahulukan kepentingan tugas daripada kepentingan keluarga ataupun pribadi, sehingga ketidakhadiran ayah dalam keluarga dalam jangka waktu yang cukup lama sebagai akibat penugasan sering terjadi dalam kehidupan keluarga ABRI. Kepribadian dan prestasi belajar merupakan aspek yang banyak menentukan keberhasilan hari depan setiap orang. Orang tua selalu menginginkan keberhasilan anak, sehingga mereka banyak mencurahkan perhatian terhadap kepribadian dan prestasi belajar anak. Pada kondisi tertentu hal ini dapat mempengaruhi suasana emosional ayah sehingga dapat mengganggu pelaksanaan tugas.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah EPPS untuk mengungkap kepribadian, NEM untuk mengungkap prestasi belajar, PM untuk mengungkap inteligensi, angket pertama untuk mengungkap perhatian ayah terhadap anak dan angket kedua untuk mengungkap data pribadi. Kedua macam angket ini dikonstruksi oleh penulis.
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Ada hubungan yang signifikan antara ketidakhadiran ayah dalam keluarga dengan beberapa variabel kepribadian remaja di lingkungan keluarga ABRI.
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara ketidakhadiran ayah dalam keluarga dengan prestasi belajar remaja di lingkungan keluarga ABRI.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara perhatian ayah dengan kepribadian dan prestasi belajar remaja di lingkungan keluarga ABRI.
Penulis menyarankan agar hasil penelitian ini diinformasikan kepada para prajurit dalam. rangka pembinaan mental pratugas, agar mereka lebih konsentrasi dalam melaksanakan tugas. Namun demikian agar hasil penelitian ini lebih meyakinkan perlu diadakan penelitian lanjutan yang lebih luas dengan menggunakan instrumen penelitian dan metode analisa yang lain. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Social class has been the interesting subject in consumer behavior studies,so does the collective decision making. This study explore the consumer decision making whether as individual or as family reganding some behavior
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Wulandari Nurullita
"Remaja merupakan masa yang rentan terhadap teijadinya krisis (Hurlock, 1996). Pada masa ini remaja menghadapi berbagai perubahan dalam waktu yang bersamaan. Menurut Sarlito (1989) perubahan tersebut teijadi secara biologis (munculnya landa seksual sekunder), psikologis (perubahan fisik menuntui dilakukannya perubahan dalam psikologis, misalnya adanya ketertarikan terhadap lawan jenis) dan sosial ( adanya timtutan dari masyarakat untuk berperilaku seperti oraang dewasa). Menghadapi perubahan ini diperlukan penyesuaian diri (adjustment), bukan saja penyesuaian terhadap dirinya, namun juga penyesuaian terhadap lingkungan. Dengan dicapainya penyesuaian ini , akan mudah untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki remaja yang pada akhimya dapat menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan bagi individu tersebut. Kondisi psikologis seseorang yang dibcnluk dari pcngalaman yang dihadapinya dalam kegiatan sehari-hari dan usahanya dalam merealisasikan diri ini disebut kesejahteraaii psikologis.
Di sisi lain, masyarakat Jakarta telah mengalami pergeseran/perubahan sosial sebagai akibat adanya modemisasi dan globalisasi, dan ikut mempengaruhi interaksi dalam sebuah keluarga. Kedekatan anlar anggota keluarga mulai berkurang (Cockerham,1995). Kedekatan keluarga yang merupakan gambaran seberapa jauh keluarga terhubung atau terpisah antara satu anggota dengan anggota lain. Di samping ilu keluarga juga ditunlul untuk dapat mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Kemampuan keluarga merubah peran dan fiingsinya dalam menghadapi stress dan tantangan dari lingkungan itulah yang disebut adaptabilitas.
Berdasarkan hal di atas muncul permasalahan apakah dimensi kedekatan dan adaptabilitas keluarga berhubungan dengan kesejahteraan psikologis remaja? Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: (1) gambaran nilai rata-rata dimensi kedekatan dan adaptabilitas keluarga , (2)garabaran kesejahteraan psikologis remaja , (3)hubungan dimensi kedekatan dan adaptabilitas keluarga dengan kesejahteraan psikologis. Dimensi Kedekatan dan adaptabilitas Keluarga akan diukur menggunakan FACES III (Family Adaptatability and Cohesion Evaluation Scales 111 berdasarkan teori Olson yang diadaptasi Pumamasari , A,T (1990). Sedangkan kesejahteraan psikologis akan menggunakan Psychological Well being yang dibual oleh Ryff, C.D (1989)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Dimensi kedekatan dan dimensi adaptabilitas memiliki nilai yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan nilai rata-rata teoritik, walaupim dimensi kedekatan lebih tinggi nilainya daripada dimensi adaptabilitas. Yang mempunyai peranan besar dalam dimensi kedekatan adalah ikatan emosi, sedangkan yang mempunyai peranan besar dalam dimensi adaptabilitas adalah stniktur kekuasaan.
2. Gambaran kesejahteraan psikologis remaja secara umum berada di atas rata-rata mean teoritik. Secara berurutan adalah pertumbuhan diri, hubungan positif dengan orang lain, tujuan hidup, penerimaan diri, penguasaan lingkungan dan otonomi.
3. Terdapat korelasi yang signifikan antara dimensi kedekatan dengan dimensi hubungan positif dengan orang lain, penerimaan diri dan tujuan hidup.
Sebagai hasil tambahan ditemukan adanya peranan antara pendidikan ibu dengan dimensi tujuan hidup, dimensi otonomi, dan pertumbuhan diri; pendapatan berperanan dalam arah yang terbalik dengan kedekatan ; umur berperan dalam batas intemaljenis kelamin berperan dalam dimensi otonomi, dan tujuan hidup; pekeijaan ibu berperan dalam adaptabilitas keluarga ; agama berperan dalam hubungan baik dengan orang lain."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>