Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hesdanina Damly
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti Buku Cerita Bergambar (BCB) anak di RFJ tahun 1970-1990 dilihat dari segi pedagogis dan sosial politis masyarakatnya. Buku-buku yang dipilih yaitu yang mendapat hadiah tahunan dan nominasi Deutscher Jugendbuch--preis (DJP) antara tahun 1970 sampai 1990 dan berjumlah 38 buah.
Penelaahan dalam tesis dilihat dari metode kritik ideologi (dalam perkembangan terakhir teori ini desebut Teori Kritis) yang dikembangkan oleh Malta Dahrendorf. Kritik tersebut berasal dari teori Wissenssoziologie. Teori ini berasal dari Sosiologi Sastra yang terbagi atas dua aliran yaitu aliran Marxistis dan Wissenssoziologi. Karl Mannheim dari aliran Wissenssoziologie berpendapat bahwa suatu konsep akan muncul sebagai ide/ gagasan jika diamati dari dalam dan sebagai ideologi sejauh ia diamati dari luar.
Tujuan kritik ideologi/ teori kritis adalah membuat suatu teks transparan yang berarti bahwa minat, tujuan pengarang harus dibuat menjadi jelas.
Dengan demikian kritik ideologi/ teori kritis berupaya untuk membuka tabir ideologi (ide, gagasan) dalam suatu teks, harus menerangkan motivasi dan penyebab adanya ideologi tersebut.
Harus pula diterangkan mengapa suatu ide dianggap wajar atau tabu.
Untuk mengetahui penyebab dan motivasi tersebut dan untuk lebih mengerti sastra anak dan remaja (SAR) tahun 1970-an maka harus diketahui latar belakang politik dan sosial budaya RFJ tahun 60-an sampai 90-an.
Demonstrasi mahasiswa pada tahun 70-an sangat berperan bagi kesusteraan anak dan remaja pada kurun waktu itu. Bersamaan dengan itu filsafat Kritische Theorie(Teori Kritis) dari aliran Frankfurter Schule yang dikembangkan oleh Horkheimer dan Adorno yang lebih dikenal sebagai aliran Neue Linke (aliran Kiri Baru ) atau Dialektik.
Bertitik tolak dari perdebatan antara golongan Dialektik dan Positivismus (para ahli psikologi sosial) mengenai pendidikan, pada tahun 70-an timbullah dua aliran dalam Kesusasteraan Anak dan Remaja yaitu : 1) aliran yang politis-revolusioner atau disebut juga aliran sosiologis-marxistis dan 2) aliran antiotoriter atau aliran reformeris-emansipatoris.
Da1am tesis ini juga diuraikan apa yang dimaksud dengan buku cerita bergambar (BCB), pembagian jenis (genre), sedikit sejarah perkembangannya, penilaian dan fungsi SAR yang sering berbeda-beda menurut kebutuhan jaman (umpamanya fungsi dan tujuan BCB dalam zaman Nazi berbeda dengan BCB sesudah perang dunia kedua)
Analisis BCB secara tematis dan kritik ideologis terhadap 38 karya--karya pilihan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1) 35% dari BCB yang diteliti dapat dikategorikan ke dalam BCB yang baik menurut kriteria Dahrendorf, Haas dan Freund. Termasuk ke dalam golongan ini yaitu BCB yang termasuk butir 5.2, 5.3 dan 5.4 dalam tesis.
2) 65% dari BCB yang diteliti adalah BCB yang mempunyai misi dari suatu golongan tertentu dengan ide-ide, gagasan, tujuan-tujuan tertentu, tidak murni untuk anak, melainkan lebih sesuai untuk konsumsi orang dewasa, karena sukar ditangkap daya pikir anak 3-8 tahun. Dengan kata lain BCB tersebut dipolitisasi atau dimanipulasi demi kepentingan kelompok tertentu. Termasuk ke dalam golongan ini yaitu butir-butir 5.1, 5.5, 5.6 dan 5.7.
Akan tetapi pada akhirnya BCB anak tak mungkin luput dari suatu ide, gagasan maupun ideologi tertentu, karena seperti kata Kluckhohn yang dikutip oleh Mussen, seorang ahli psikologi anak, adalah bahwa setiap masyarakat akan mendidik generasi mudanya menurut apa yang diinginkan oleh lingkungannya. Selanjutnya ia mengatakan bahwa setiap masyarakat mempunyai warisan leluhurnya berupa adat sopan santun, ajaran hidup, pengetahuan, kebudayaan dan cara berpikir masyarakat tersebut.
Selain itu Malta Dahrendorf menyatakan bahwa pemikiran atau cara berpikir seseorang tak dapat dihindari dari sifat ideologis, karena orang itu tak dapat berdiri di luar perdebatan politis, sebab ia harus mengambil sikap.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam BCB di RFJ yang mendapat hadiah DJP antara tahun 1970 sampai 1990 ini terdapat kritik terhadap teknologi modern, beserta dampaknya. Teknologi yang telah menghasilkan masyarakat industri membawa dilema yaitu kesejahteraan dan sekaligus malapetaka.
Jalan keluar satu-satunya adalah menyadarkan generasi muda akan hal itu dan berupaya mengurangi dampak buruk teknologi seringan mungkin. Para pengarang melakukan tugas mereka dengan menulis BCB untuk anak umur 3-8 tahun, karena pendidikan harus di mulai sedini mungkin, walaupun dalam penelitian ini terbukti bahwa 65% BCB yang diberi penghargaan yang bergengsi di RFJ itu dikategorikan sebagai buku yang lebih cocok untuk orang dewasa. "
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lu`Luam Mantsura
"Menuturkan cerita merupakan hal yang mudah dan dapat dilakukan oleh kalangan manapun. Pada anak, kegiatan ini banyak memberikan manfaat bagi perkembangannya. Ternyata terdapat dua cara penyajian cerita yang saling dan dengan mudah dilakukan oleh pencerita yaitu, menuturkan cerita dibantu dengan buku cerita bergambar dan tanpa buku cerita bergambar. Hasil dari kegiatan ini tentunya diharapkan anak dapat memahami cerita yang dituturkan.
Bila dilihat melalui proses pengolahan informasi, maka cerita yang dituturkan merupakan sebuah informasi baru bagi anak. Kemudian informasi itu akan terpapar pada sensory memory kemudian di teruskan ke short term memory hingga bermakna dan tersimpan dalam long term memory. Dalam long term memory terdapat script, yaitu representasi pengetahuan secara mental. Jadi bila diteliti lebih jauh maka, cerita yang disampaikan dengan Cara berbeda, maka pengolahan informasinya akan berbeda, sehingga akan menghasilkan script yang berbeda pula. Maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah, bagaimana proses pemerolehan script sebagai hasil pemahaman anak terhadap cerita yang disajikan. Hal ini dapat diketahui melalui uraian komponen script yang diperoleh anak ketika menceritakan kembali cerita tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail pada subjek maka dilakukan pendekatan penelitian melalui studi kasus. Teori yang digunakan adalah teori pengolahan informasi, script dan diuraikan pula karakteristik anak usia tiga tahun.
Subjek penelelitian adalah 4 orang anak usia tiga tahun (dengan rentang usia 3 tahun sampai 3 tahun 8 bulan). Anak sudah mampu berbicara paling sedikit mampu merangkaikan dua kata menjadi sebuah kalimat. Anak mampu berinteraksi dan bercakap-cakap berbentuk tanya jawab yang terbuka terhadap topik yang beragam. Ibu dari keempat subjek merupakan bagian dad 30 orang ibu yang mengisi daftar kata yang disarikan dad Kamus Besar Bahasa Indonesia (WJS Poerwadarminta, 1988). Melalui daftar kata ini dapat diketahui kata yang telah diucapkan dan dipahami anak usia tiga tahun.
Script adalah representasi pengetahuan, sehingga untuk mengetahui bagaimana anak memaharni informasi dapat dilihat melalui bagaimana struktur script anak. Setiap script diaktifkan oleh judul script. Script terdiri atas beberapa komponen yaitu variabel-variabel dan benda yang mendukung berlangsungnya peristiwa(prop), tokoh dan peran yang dimainkan (role), tindakan (scene) dan kumpulan uraian yang menjelaskan tindakan (slot). Analisa hasil akan dilihat melalui uraian komponen script cerita narasi yang anak peroleh, sehingga akan terlihat pemahaman anak terhadap cerita.
Basil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua penyajian cerita, anak memiliki indikasi mernahami cerita yang disampaikan. Hal ini terlihat dari bagaimana anak menceritakan kembali cerita tersebut. Perbedaan strategi pengolahan informasi sangat jelas terlihat, dimana pada penyajian dengan buku cerita bergambar anak sangat sederhana menggunakan strategi elaborasi dan visual imagery. Hal ini jauh berbeda dengan penyajian tanpa buku cerita bergambar, dimana anak sangat kaya dan kuat melakukan visual imagery dan elaborasi, sehingga tampak adanya penyimpangan alur cerita dan membuat rangkaian cerita selanjutnya berbeda dengan alur cerita naskah instrumen. Walau demikian, tujuan akhir cerita sangat mirip dengan apa yang terurai dalam naskah instrumen."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Wahyunarso
"ABSTRAK
Psikolinguistik merupakan cabang ilmu linguistik. Cabang ilmu ini merupakan penggabungan psikologi dan linguistik. Psikolinguistik membahas proses pembelajaran bahasa yang berkaitan dengan perkembangan mental. Aspek linguistik dan psikologi menjadi landasan penelitian ini, dengan penekanan sudut Pandang semantik.
Penelitian ini menganalisis kesesuaian bahasa dalam empat Buku Cerita Bergambar Anak. yaitu : Frau Meier , die Amsel ; Oh, wie schon ist Panama,' Die Kannincheninsel dan Der Bar, der ein Bar bleiben wollte dengan tingkat perkembangan bahasa anak. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran kepada pembaca mengenai perlunya memperhatikan perkembangan bahasa anak, sehingga para pembaca dapat menyeleksi buku bacaan yang bermanfaat dan dapat dimengerti oleh anak-anak dari segi pemahaman bahasa. Dari hasil analisis dapat disimpulkan unsur-unsur Buku Cerita Bergambar Anak yang sesuai dengan perkembangan kognisinya dan unsur-unsur mana yang belum dipahami anak.

"
1999
S14697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wahono
"Penelitian ini adalah mengenai penyampaian informasi yang ditujukan bagi anak-anak. Tujuan penelitian ini memahami penyampaian informasi kepada anak-anak, yang disampaikan melalui media buku bacaan bergambar. Metode yang dipakai adalah analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Objeknya adalah dua buah buku bacaan bergambar berjudul Aku Diganggul dan Tidak Adil. Kedua buku ini tergabung dalam buku seri Kenali Perasaanmu. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa dalam penyampaian informasi kepada anak-anak, ilustrasi adalah faktor yang paling dominan karena dapat menarik minat anak-anak untuk mengaksesnya. Ketiadaan aliterasi dan bentuk kalimat yang kurang sesuai bagi anak-anak ini kemungkinan disebabkan karena buku_-buku ini adalah karya terjemahan dari Bahasa Inggris. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah buku-buku ini diperuntukkan bagi anak usia 2 atau 3 s.d. 6 tahun dan hendaknya dibaca bersarna orangtua agar informasi yang terdapat dalam buku dapat tersampaikan dengan baik kepada anak-anak. Ilustrasi-ilustrasi dalam buku ini sangat tepat sesuai dengan fungsi-fungsinya. Ketiadaan aliterasi dan bentuk-bentuk kalimat yang terlampau panjang dapat menjadi faktor penghambat buku ini sebagai media penyampaian informasi yang baik bagi anak-anak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesdanina Damly
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Nurlita
"[ABSTRAK
Kecemasan merupakan hal yang sering dilaporkan ketika anak dihadapkan pada proses
operasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak penggunaan buku cerita
bergambar terhadap kecemasan sebelum operasi. Design Penelitian adalah quasi
eksperiment:Post test-only non equivalen control group. Sampel penelitian adalah 34
anak usia sekolah yang akan menjalani operasi, dipilih dengan teknik Consecutive
sampling. Kelompok intervensi diberikan informasi dengan buku cerita bergambar dan
kelompok kontrol mendapatkan informasi rutin rumah sakit. Hasil penelitian
menunjukan anak yang mendapatkan persiapan dengan buku cerita bergambar
mengalami kecemasan sebelum operasi lebih rendah (p=0,003). Penelitian ini
merekomendasikan pemberian informasi dengan buku cerita bergambar sebagai salah
satu intervensi persiapan operasi

ABSTRACT
Anxiety is often reported among preoperative children. This study aimed to identify the
impact of story book on preoperative anxiety among school-age children. Research
design was quasi experiment: Post test -only non equivalent control group toward 34
which were selected with consecutive sampling technique. Children on intervention
group were prepared with pictured story book, while children on control group were
prepared with hospital routine information. The result showed that children whose
prepared with pictured story book experienced less preoperative anxiety (p=0,003). This
research recommends pictured story book as one of interventions for preoperative
preparation;Anxiety is often reported among preoperative children. This study aimed to identify the
impact of story book on preoperative anxiety among school-age children. Research
design was quasi experiment: Post test -only non equivalent control group toward 34
which were selected with consecutive sampling technique. Children on intervention
group were prepared with pictured story book, while children on control group were
prepared with hospital routine information. The result showed that children whose
prepared with pictured story book experienced less preoperative anxiety (p=0,003). This
research recommends pictured story book as one of interventions for preoperative
preparation., Anxiety is often reported among preoperative children. This study aimed to identify the
impact of story book on preoperative anxiety among school-age children. Research
design was quasi experiment: Post test -only non equivalent control group toward 34
which were selected with consecutive sampling technique. Children on intervention
group were prepared with pictured story book, while children on control group were
prepared with hospital routine information. The result showed that children whose
prepared with pictured story book experienced less preoperative anxiety (p=0,003). This
research recommends pictured story book as one of interventions for preoperative
preparation.]"
2015
T46560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyastuti Purbani
"Disertasi ini ditulis berdasarkan hasil penalitian terhadap lima fiksi anak unggulan Indonesia yang lahir pada masa akhir Orde Baru berjudul Pulau Sangta Penuh Misteri, Kabul Murungkayu, Si Perung, Tiga Sekawan di Rimba Belantara dan Raja Kate Dikepung Asap. Kelima fiksi tersebut merupakan pemenang sayembara penulisan naskah fiksi anak Depdiknas sekaligus penerima penghargaan buku bacaan anak nasional tahun 1996-2001. Penelitian tekstual dan kontekstual ini bertujuan mengungkap ideologi anak ideal yang mengada dalam kelima fiksi yang diperiksa, termasuk bagaimana level dan cara ideologi-ideologi tersebut beroperasi, serta relasi kekuasaan yang terbangun. Penelitian ini juga memeriksa wacana tentang pendidikan, tentang anak dan sastra anak yang berkembang pada masa Orde Baru.
Penelitian kajian budaya yang dilakukan menggunakan teknik kajian ideologi/relasi kekuasaan Hollindale, John Thompson dan Nodelman ini menemukan bahwa lima teks yang diperiksa mengandung ideologi perfeksionisme, yakni ideologi yang menempatkan anak-anak sebagai the perfect hero yang ditunjukkan dengan penggambaran anak-anak yang memiliki watak- watak bertakwa, pandai, berbudi pekerti, berjiwa kebangsaan, pemberani, cinta alam dan Iingkungan, berjiwa kepemimpinan, dan pada akhirnya dinobatkan menjadi pahlawan. Anak-anak yang diidealkan dalam teks ini juga hidup dalarn ideologi-ideologi paternalisme, patriarki dan instanisme yang menempatkan anak-anak dalam perlindungan kaum dewasa, merayakan kebebasan anak laki-laki, meminggirkan anak perempuan dan membiarkan anak-anak tanpa proses menjadi.
Ideologi-ideologi tersebut pada umumnya beroperasi secara eksplisit melalui narator dan fokalisator dewasa yang otoritatif dengan menggunakan strategi-strategi legitimasi, fragmentasi dan disimulasi yang semakin menampakkan pesan serta memperkuat didaktisisme teks. Teks-teks ini membangun relasi kekuasaan yang timpang yang mengerdilkan anak-anak, memahami mereka secara kelim dan menempatkan mereka sebagai objek. Ideologi-ideologi tersebut mengada melalui cara sedemikian karena teks-teks tersebut lahir pada masa Orba yang sangat menekankan pembangunan manusia seutuhnya. Kecuali itu, sayembara penulisan tiksi yang diselenggarakan dengan tatanan yang ketat mempakan kepanjangan tangan dari insititusi ideologis Orba untuk mencetak anak didik sebagai manusia yang utuh sesuai cita-cita pemerintah. Teks-teks itu lahir dalam masa yang mempercayai bahwa anak merupakan tabula rasa yang wajib dibina dan ditumbuhkembangkan secara baik oleh orang tua. Teks-teks tersebut Iahir pada konteks yang percaya bahwa astra anak merupakan wadah serta sarana pembelajaran tentang nilai-nilai luhur serta suri teladan bagi anak didik sehingga didaktisisme dianggap sebagai sesuatu yang lumrah.

This dissertation is based on a study on tive best Indonesian children's fictions written in the late New Order era. The five iictions entitled Puiau Sangia Penuh Misreri, Kabir! Munmgkayu, Si Perung; Tiga Selrawan di Rimba Belantara and Riga Kate Dikepung Asap are winners of Children's Fiction Writing Competition and Award Winners of National Children's Books in the year of 1996-2001. This textual and contextual study aims at revealing the idealized child ideology existing in the texts, including the kinds of ideology, the level, the mode of operation and the power relation established. This study also examined the discourses of education, children and children's literature that operate inthe time the texts were written.
This cultural study employing Hollindale's, John Thompson's and Perry NodeIman's theories of ideology finds out that the five texts under study embody perfectionism, paternalism, patriarchy and instant ideologies. The texts worship perfect heroes with the following traits: religious, intelligent, well-mannered, nationalist, brave, environmentalist, and leading. The texts place children under the control and protection of adults; celebrate freedom for boys, marginalize girls, and hinder children Hom the process of becoming. The dominant ideologies operate explicitly employing adult narrator and focalizer authoritatively.
The ideologies operate using legitimation, fragmentation, dissimulation strategies making the ideologies more explicit and strengthening the didacticism. The texts establish in-equal power relation which see children as inferior beings, and treat them more as objects rather than subjects. The texts were written when manusia seutuhnya or perfect individual ideology was entitled as an important agenda by the New Order govemment. In this era children were seen as rabula rasa or blank sheet, therefore always in need of parental guidance. Children's literature was considered to be the source of wisdom in which didacticism was viewed as a common sense.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
D966
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Romadhona
"Sajak yang ditulis oleh anak mencerminkan perkembangan bahasa dan kosakata mereka. Sajak juga memperlihatkan pemahaman mereka tentang lingkungan sekitar. Sementara itu, latar belakang sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kemampuan bahasa seorang anak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S10959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sally Joice
"[Skripsi ini membahas tentang penggunaan verba refleksif berdasarkan kategorikategori makna dalam kumpulan cerita anak-anak Vse Luč?ie Skazki i Rasskazy karya Leo Tolstoy. Analisis skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu memaparkan data kemudian menganalisis data tersebut dengan teori morfologi Savko dan teori verba refleksif Vinogradov. Berdasarkan hasil analisis, kategori makna verba refleksif yang mendominasi adalah kategori ?makna refleksif sejati?.;This thesis discusses about the usage of reflexive verbs according to meaning categories in a collection of children?s stories Vse Luč?ie Skazki i Rasskazy by Leo Tolstoy. The analysis of this thesis uses analytical descriptive method which explains and analyses data by using theory of morphology by Savko and theory of reflexive verbs by Vinogradov. According to the result of this analysis, meaning category of reflexive verbs which dominates: ?meaning category of actual
reflexive verbs?.;This thesis discusses about the usage of reflexive verbs according to meaning categories in a collection of children?s stories Vse Luč?ie Skazki i Rasskazy by Leo Tolstoy. The analysis of this thesis uses analytical descriptive method which explains and analyses data by using theory of morphology by Savko and theory of reflexive verbs by Vinogradov. According to the result of this analysis, meaning category of reflexive verbs which dominates: ?meaning category of actual
reflexive verbs?.;This thesis discusses about the usage of reflexive verbs according to meaning categories in a collection of children?s stories Vse Luč?ie Skazki i Rasskazy by Leo Tolstoy. The analysis of this thesis uses analytical descriptive method which explains and analyses data by using theory of morphology by Savko and theory of reflexive verbs by Vinogradov. According to the result of this analysis, meaning category of reflexive verbs which dominates: ?meaning category of actual
reflexive verbs?.;This thesis discusses about the usage of reflexive verbs according to meaning categories in a collection of children?s stories Vse Luč?ie Skazki i Rasskazy by Leo Tolstoy. The analysis of this thesis uses analytical descriptive method which explains and analyses data by using theory of morphology by Savko and theory of reflexive verbs by Vinogradov. According to the result of this analysis, meaning category of reflexive verbs which dominates: ?meaning category of actual
reflexive verbs?.;This thesis discusses about the usage of reflexive verbs according to meaning categories in a collection of children?s stories Vse Luč?ie Skazki i Rasskazy by Leo Tolstoy. The analysis of this thesis uses analytical descriptive method which explains and analyses data by using theory of morphology by Savko and theory of reflexive verbs by Vinogradov. According to the result of this analysis, meaning category of reflexive verbs which dominates: ?meaning category of actual
reflexive verbs?.;This thesis discusses about the usage of reflexive verbs according to meaning categories in a collection of children?s stories Vse Luč?ie Skazki i Rasskazy by Leo Tolstoy. The analysis of this thesis uses analytical descriptive method which explains and analyses data by using theory of morphology by Savko and theory of reflexive verbs by Vinogradov. According to the result of this analysis, meaning category of reflexive verbs which dominates: ?meaning category of actual
reflexive verbs?., This thesis discusses about the usage of reflexive verbs according to meaning categories in a collection of children’s stories Vse Lučšie Skazki i Rasskazy by Leo Tolstoy. The analysis of this thesis uses analytical descriptive method which explains and analyses data by using theory of morphology by Savko and theory of reflexive verbs by Vinogradov. According to the result of this analysis, meaning category of reflexive verbs which dominates: ‘meaning category of actual
reflexive verbs’.]"
2015
S57836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiek Rachmawati
"Dalam menciptakan masyarakat yang multikultural, dibutuhkan pemahaman konsep multikulturalisme. Pemahaman multikulturalisme dapat diberikan sejak dini. Hal ini perlu agar anak-anak dapat lebih menghargai, menghormati, mengakui, dan memahami setiap perbedaan agama, bahasa, suku, etnis, dan bentuk yang ada di kehidupan mereka serta siap untuk menghadapi lingkungan yang beragam. Pemberian pemahaman multikulturalisme kepada anak-anak dapat melalui buku bacaan bergambar bertema multikultural. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penggambaran multikulturalisme melalui alur dan penokohan pada buku Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri (AABBMDS) 3 (2018) Karya Watiek Ideo dan Nindia Maya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data penelitian ini menggunakan buku bacaan bergambar AABBMDS 3. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku AABBMDS 3 mengandung empat kriteria sebagai buku bacaan bergambar bertema multikultural yang dapat ditemukan melalui alur dan penokohan dalam cerita. Buku ini juga mengandung tiga konsep dasar multikulturalisme, yaitu (1) mempelajari dan menghargai budaya seseorang; (2) menghormati dan berkeinginan untuk memahami kebudayaan orang lain; dan (3) menghargai, mengakui keberadaan, dan merasa senang dengan perbedaan kebudayaan orang lain. Namun, demikian, secara umum isi buku AABBMDS 3 lebih kepada pengenalan konsep multikulturalisme kepada anak-anak.

In creating a multicultural society, an understanding of the concept of multiculturalism is needed. Understanding of multiculturalism can be given early. This is necessary so that children can appreciate, respect, acknowledge, and understand every difference in religion, language, ethnicity, and physical form in their lives and are ready to face a diverse environment. Giving an understanding of multiculturalism to children can be through multicultural themed picture books. This study aims to explain the description of multiculturalism through the plot and characterization of the book Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri (AABBMDS) 3 (2018) By Watiek Ideo and Nindia Maya. The method used in this research is qualitative method. The data source of this study uses AABBMDS 3 reading books. The technique of collecting data uses the of reading and writing. The results showed that the AABBMDS 3 book contained four criteria as a multicultural picture reading book that could be found through the plot and characterization of the story. This book also contains three basic concepts of multiculturalism, namely (1) learning and respecting one's culture; (2) respect anns desire to understand the culture of others; and (3) respect, acknowledge existence, and feel happy with other people's cultural differences. However, in general the contents of the AABBMDS 3 book are more about the introduction of the concept of muticulturalism to children."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>