Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206004 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita M. Ridwan
"ABSTRAK
Kematian perinatal masih tinggi di Indonesia. Menurut SKRT 1986, sebanyak 42 kematian perinatal per seribu kelahiran di masyarakat; sedangkan AKP di rumah sakit rujukan sekitar 70 per seribu kelahiran. Di RSPAD Gatot Soebroto, AKP ini lebih rendah, ini kemungkinan disebabkan pengunjung sebagian besar dari golongan ABRI, hanya sebagian kecil dari masyarakat umum.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk menyusun kebijaksanaan dalam bidang pelayanan kesehatan; sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui AKP, proporsi kasus dan kontrol dar berbagai faktor pelayanan kesehatan, serta hubungan antara faktor pelayanan kesehatan dan kematian perinatal, lahir mati dan kematian neonatal dini, dan berapa besar pengaruh hubungan itu.
Telah banyak penelitian tentang kematian perinatal, tetapi peneliti berusaha melihat hubungan antar faktor-faktor pelayanan kesehatan secara analitis memakai cara studi kasus kontrol di RSPAD Gatot Soebroto. Faktor-faktor pelayanan yang dimaksud adalah kejelasan pemeriksaan antenatal (terdaftar dan tidak terdaftar), frekuensi pemeriksaan antenatal, penolong persalinan, lama persalinan, jenis persalinan dan faktor-faktor lain ("extraneous variables") yang ikut mempengaruhi kematian perinatal. "Extraneous variables" itu antara lain adalah pendidikan ibu, umur ibu, paritas, pekerjaan suami atau isteri dan berat badan lahir bayi. Data yang dikumpulkan secara retrospektif selama 3 tahun (1 Januari 1987 sampai dengan 31 Desember 1989) adalah data sekunder catatan medik semua ibu yang melahirkan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Sebagai kasus adalah ibu yang mengalami kematian perinatal dan kontrol adalah semua kelahiran hidup pada tahun yang sama dengan kejadian kematian perinatal. Perbandingan antara sampel kasus dan kontrol adalah satu dibanding dua. Sampel kasus diambil seluruhnya selama 3 tahun tersebut, sedangkan sampel kontrol diambil secara "simple random sampling". Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif dan analitis (analisa sederhana, stratifikasi dan analisa regresi ganda serta perhitungan "attributable risk") dengan bantuan komputer menggunakan program "Epi-info version 3" dan"MULTLR?.
Adapun hasil yang diperoleh adalah AKP di RSPAD Gatot Soebroto menurun (23 per seribu) dibandingkan dengan penelitian Salman tahun 1979-1900 (42 per seribu). Angka lahir mati tidak berubah (13 per seribu), sedangkan kematian neonatal dini mengalami penurunan menjadi 10 per seribu dari 29 per seribu. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya peningkatan dalam mutu pelayanan kesehatan, di mana sudah digunakannya USG (ultra sono grafi) dan CTG (cardio taco grafi). Keduanya merupakan alat untuk mendeteksi adanya kelainan baik pada janin maupun ibu dalam keadaan dini, sehingga bisa cepat mengembil keputusan untuk menentukan tindakan. Pengaruh pelayanan antenatal dalam hal ini ibu yang terdaftar mengalami kematian perinatal yang jauh lebih rendah daripada ibu yang tidak terdaftar, begitu juga pada ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal lebih atau sama dengan 4 kali di RSPAD akan mengalami kematian perinatal yang lebih rendah daripada ibu yang memeriksakan kehamilannya kurang dari 4 kali. Dari hasil yang diperoleh setelah dikontrol dengan variable-variabel lain, maka kalau semua ibu yang melahirkan di RSPAD terdaftar, akan menurunkan kematian perinatal sebesar 42 %; sedangkan kalau semua ibu yang melahirkan di RSPAD melakukan pemeriksaan antenatal lebih atau sama dengan 4 kali akan menurunkan kejadian lahir mati sebanyak 13 % dan kematian neonatal dini 21%.
Faktor-faktor pelayanan persalinan yang diperoleh menunjukkan hasil yang tidak bermakna, tetapi hasil ini belum berarti betul-betul tidak bermakna, karena faktor kebetulan belum dapat disingkirkan, antara lain besar sampel untuk faktor pelayanan -tersebut tidak cukup besar.
Diperlukan suatu penelitian khusus mengenai tindakan resusitasi maupun faktor pelayanan persalinan dan sudah waktunya dipikirkan untuk menetapkan apa yang dimaksud dengan pelayanan antenatal yang memadai dibandingkan frekuensi sebagai tolok ukur keteraturan.
Daftar bacaan : 34 (1976 - 1989)"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Arik Susmiatin
"Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat bagi ibu hamil belum berkembang pada aspek psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan adaptasi dan stimulasi janin pada ibu hamil. Desain yang digunakan adalah?Quasi experimental pre-post test with control group?, dengan sampel 52 orang ibu hamil yang terbagi menjadi 2 yaitu 26 kelompok intervensi dan 26 kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan adaptasi dan stimulasi janin lebih tinggi secara bermakna pada kelompok ibu hamil yang mendapat terapi kelompok terapeutik (p-value<0,05). Terapi kelompok terapeutik bila dilaksanakan secara konsisten berpeluang meningkatkan kemampuan adaptasi emosi sebesar 48,1%, adaptasi sosial 28,5% dan stimulasi janin 34,5%. Terapi ini direkomendasikan dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa pada ibu hamil.

Comunity mental health service with public health care but hasn?t promoted yet for the health group of pregnancy. This research discusses the therapeutic effect of group therapy in pregnant women on the ability of adaptation and stimulate the fetus. This research is quantitative design ?Quasi-experimental pre ? post with control group.Sampling in this study with a purposive sample of 52 pregnant women. Therapeutic group therapy aims to develop empathy among fellow members of the group in which group members provide each other to form a reinforcement of adaptive behavior.
Results showed an increase adaptability adaptable and pregnant women in fetal stimulation significantly (p-value <0.05). Increased capacity was significantly higher in the group of pregnant women who received therapy compared with therapeutic groups who do not receive the therapeutic group therapy (p-value <0.05). Therapeutic group therapy is recommended to be done in order of community-based healthvservices as a form of mental health services for pregnant women."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28479
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Susilowati
"[ABSTRAK
Fokus penelitian kualitatif berperpektif feminis ini menjelaskan pergulatan
mempertahankan kehamilan di luar nikah dalam pendampingan perempuan hamil
diluar nikah di Rumah aman Kongregasi Gembala baik. Simone de Beauvoir,
Carol Gilligan dan Maria Euphrasia dengan pandangan teorinya masing-masing
menanggapi situasi perempuan terpinggirkan khusunya perempuan yang hamil di
luar nikah. Dalam penelitian ini ditemukan empat temuan. Pertama, kisah
kekacauan yang dialami oleh Ibu dari perempuan yang hamil di luar nikah demi
mempertahankan diri sebagai ?perempuan yang tepat? terjadi juga pada anak
perempuannya melalui multi beban dan kekerasan. Hal ini dipengaruhi oleh
konstruksi sosial akan buruknya stigma sebagai seorang janda. Kedua, relasi
perempuan yang hamil di luar nikah dan pasangannya didominasi relasi kuasa
laki-laki yang menganggap perempuan hanya sebagai ?objek? dan perempuan
dipandang setara ketika menguntungkan dan tidak ada tuntutan. Ketiga,
perempuan hamil di luar nikah dan orang disekitarnya sangat berat menerima
beban stigma dan aib yang dibebankan hanya pada perempuan. konsep mitos
keperawanan dan aturan moral masyarakat mempengaruhi perempuan hamil di
luar nikah dalam menilai dan bersikap terhadap diri sendiri dan orang lain.
Keempat, pendampingan bagi perempuan hamil di luar nikah di Rumah Aman
yang kelola oleh Suster Gembala Baik menyediakan suasana yang memberi
ketenangan dan saling menguatkan, namun sistem pendampingan yang dijalankan
perlu mendapat pembaharuan dan pendampingan lebih berperspektif gender.

ABSTRACT
The focus of this qualitative feminist study is to explicate struggles of unwed
women to keep their pregnancy and assisting practices in maternity home of the
Good Shepherd Sisters. Borrowing Simone de Beauvoir, Carol Gilligan and Sr
Euphrasia approaches to respond situation of marginalized women especially
women who become pregnant out of wedlock, I came with four findings. Firstly,
the chaos to maintain herself as a ?proper woman? that is experienced by the
mother of unwed woman is also experienced by her daughter through multi loads
and violence. It?s influenced by the social construction of bad stigma being a
widow. Secondly, relationship between women who become pregnant out of
wedlock and her partner is dominated by male who consider women as "objects",
women are seen as equal if it gives benefit to male and does not request male
responsibilities. Thirdly, unwed pregnant women and the family members receive
heavy burden of society stigma due to unwed pregnancy. Mythical concept of
virginity and moral rules of society affects unwed women in assessing and
treating towards themselves and others. Fourthly, assisting for unwed pregnan
women in the maternity home of the Good Shepherd Sister provide peacefull
environment and support each other, but the assisting system needs upgrading
and a gender perspective mentoring system;The focus of this qualitative feminist study is to explicate struggles of unwed
women to keep their pregnancy and assisting practices in maternity home of the
Good Shepherd Sisters. Borrowing Simone de Beauvoir, Carol Gilligan and Sr
Euphrasia approaches to respond situation of marginalized women especially
women who become pregnant out of wedlock, I came with four findings. Firstly,
the chaos to maintain herself as a ?proper woman? that is experienced by the
mother of unwed woman is also experienced by her daughter through multi loads
and violence. It?s influenced by the social construction of bad stigma being a
widow. Secondly, relationship between women who become pregnant out of
wedlock and her partner is dominated by male who consider women as "objects",
women are seen as equal if it gives benefit to male and does not request male
responsibilities. Thirdly, unwed pregnant women and the family members receive
heavy burden of society stigma due to unwed pregnancy. Mythical concept of
virginity and moral rules of society affects unwed women in assessing and
treating towards themselves and others. Fourthly, assisting for unwed pregnan
women in the maternity home of the Good Shepherd Sister provide peacefull
environment and support each other, but the assisting system needs upgrading
and a gender perspective mentoring system, The focus of this qualitative feminist study is to explicate struggles of unwed
women to keep their pregnancy and assisting practices in maternity home of the
Good Shepherd Sisters. Borrowing Simone de Beauvoir, Carol Gilligan and Sr
Euphrasia approaches to respond situation of marginalized women especially
women who become pregnant out of wedlock, I came with four findings. Firstly,
the chaos to maintain herself as a “proper woman” that is experienced by the
mother of unwed woman is also experienced by her daughter through multi loads
and violence. It’s influenced by the social construction of bad stigma being a
widow. Secondly, relationship between women who become pregnant out of
wedlock and her partner is dominated by male who consider women as "objects",
women are seen as equal if it gives benefit to male and does not request male
responsibilities. Thirdly, unwed pregnant women and the family members receive
heavy burden of society stigma due to unwed pregnancy. Mythical concept of
virginity and moral rules of society affects unwed women in assessing and
treating towards themselves and others. Fourthly, assisting for unwed pregnan
women in the maternity home of the Good Shepherd Sister provide peacefull
environment and support each other, but the assisting system needs upgrading
and a gender perspective mentoring system]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid Novianti H.W.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The effort made by group of women to increase the number of women in parliament by democratic electoral mechanism wil collide with obstacles derived from political parties,both at leadership and parliament members'level...."
JUILPEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The discussion on the status and the role of women in our society has become a controversial topic. Some have the opinion that women have to keep silence in public meeting and submit to their husbands....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yovsyah
"Penelitian ini mengkaji faktor yang berhubungan (berasosiasi) dengan Pengetahuan, Sikap dan Praktek (PSP) yang kurang dari Ibu hamil terhadap Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Ruang lingkup penelitian ini menilai hubungan pada faktor kehadiran dalam Kegiatan Penyuluhan KIA (antara tidak hadir dan hadir), Umur Ibu (antara <19 atau > 35 tahun dan 20 - 35 tahun), Pendidikan (tamat Sekolah Dasar (SD) dan lebih rendah dari SD dengan lebih tinggi dari SD), Pekerjaan (Tidak bekerja dan bekerja), Waktu Pengamatan (sebelum ada program KPKIA dan setelah ada program KPKIA), dan Kabupaten (Kabupaten Serang dan Kabupaten Bogor).
Penelitian ini menggunakan desain kros-seksional (survei) dengan menggunakan kuesioner data sekunder dari "Studi Intervensi Rujukan obstetrik perinatal di Kabupaten Serang dan Kabupaten di Bogor, Jawa Barat, 1996 - 1998". Survei dilaksanakan dua kali yaitu pada tahun 1996 dan tahun 1998. Analisis didasarkan pada data percontoh 804 ibu hamil yang diwawancara. Analisis data akhir menggunakan analisis multivariat.
Kajian data menunjukkan proporsi ibu hamil yang tidak hadir dalam Kegiatan penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak 19,3%; berumur < 20 atau >35 tahun 19,0%; berpendidikan tamat SD dan lebih rendah dari SD 76,5%; yang tidak bekerja Bogor 52,2%. Proporsi ibu hamil yang berpengetahuan kurang 72,4%; yang bersikap kurang 39,9% dan yang berpraktek kurang 25,7% berpraktek kurang terhadap kesehatan Ibu dan Anak. Pada variabel kehadiran, Ibu yang tidak hadir pada KPKIA dan berada dalam Kabupaten Serang mempunyai rasio odds (RO) sebesar 6,65 [95% IK (interval konfidens) 2,98 - 14,86] untuk berpengetahuan kurang; Ibu yang tidak hadir pada KPKIA dan berada dalam Kabupaten Bogor mempunyai RO =1,36 (95% IK 0,61 - 3,04); pada variabel Waktu pengamatan RO = 1,73 (95% IK: 1,17 - 2,56); pada variabel Kabupaten Serang dan tidak hadir RO 4,16 (95% IK: 2,60 - 6,66) setelah dikontrol variabel lainnya. Tidak ada variabel independen yang signifikan berhubungan dengan Sikap. Pada variabel kehadiran, ibu hamil yang tidak hadir pada KPKIA mempunyai rasio odds (RO) = 2,45 (95% IK: 1,46 - 4,13) untuk berpraktek kurang; pada variabel Umur, RD = 0,49 (95% IK: 0,31 -0,78); pada Pendidikan RO = 1,63 (95% IK: 1,07 - 2,49); pada Kabupaten RO 0,49 (95% IK: 0,35 - 0,68), setelah dikontrol variabel lainnya.
Kesimpulannya faktor kehadiran dalam KPKIA dan Kabupaten,adalah yang berhubungan dengan Pengetahuan yang kurang dan Praktek yang kurang dari ibu hamil terhadap kesehatan ibu dan anak.
Perlu dilakukan studi lanjut dengan rancangan studi kohort dengan melakukan pengamatan awal kemudian dilakukan pengamatan akhir. Kehadiran ibu hamil dalam KPKIA dan Kabupaten perlu menjadi perhatian, dan pihak penyuluh kesehatan dapat menggunakan masukan kegiatan penyuluhan KIA dengan tujuan dapat meningkatkan proporsi jumlah ibu-ibu hamil yang memahami tentang kesehatan ibu dan anak.

The Relationship of Some Factors to Knowledge, Attitude, and Practice of Pregnant Women in Maternal and Child Health in Serang District and Bogor district, West Java, Year 1996 ? 1998The objective of this research is to find out relationship between independent factors namely attendance in Maternal and Child Health Promotion or MCHP (absence and presence), Age group (<19 or > 35 and 20 - 35 years), level of Education (elementary school or less than elementary school and higher than elementary school), Occupation (not working and working), Time of Observation (before and after presence activity of MCHP), and District (Serang District and Bogor District) and dependent factors namely Knowledge, Attitude, and Practice (KAP) of Pregnant women in Maternal and Child Health. The scope of the research assessed relationship both them.
Cross-sectional (Survey). Instrument: questionnaire from ?Intervention Study on Obstetric Prenatal Reference in District Serang and District Bogor, West Java, years 1996 - 1998". Conducting of survey in 1996 and 1998. Total samples 804 pregnant women.
The secondary data analysis showed that pregnant women did not attendance in activity of MCHP 19,3%; Age < 20 or > 35 year are 19,0%; level of Education (elementary school or less than elementary school) are 76,5%; working 93,6%; observed after activity of MCHP 50,2%; live in Bogor District 50,2%. There are 72,4% pregnant women with less knowledge, 39,9% less attitude, and 25,7% less practice to Maternal and Child Health. Logistic regression modeling used to estimate the association between KAP and attendance in MCHP and others variables. Subject with not attendance in MCHP and live in Serang District were more likely to less Knowledge [OR = 6,65; 95% Confidence Interval (Cl): 2,98 - 14,86]; subject in Bogor District and not attendance OR = 1,36 (95% CI: 0,61 - 3,04); subject in Time Observation before activity MCHP OR = 1,73 (95% CI: 1,17 - 2,56], subject live in Serang District and not attendance OR 4,16 (95% CI: 2,60 --- 6,66) after adjusting others variables. There is no variables association with Attitude. Subject with not attendance in MCHP were more likely to less Practice [OR = 2,45; 95% CI: 1,46 - 4,13]; level of Education OR = 1,63 (95% CI: 1,07 - 2,49) and District OR = 0,49 (95% CI: 0,35 - 0,68) other variables.
The conclusion is attendance in MCHP and District are closely associated factor with less Knowledge and less Practice of the subject. Attendance of Pregnant women in MCHP is very important to increase proportion good KAP of Pregnant women. Heath Promotion about MCH was held in reserve sustainability."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djono Kudziyono
"ABSTRAK
Angka prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia menurut SKRT 92 masih tinggi (63,50 %), yang penyebab utamanya adalah kekurangan tablet besi. Hal ini sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan tablet Fe secara dini kepada ibu hamil semasa kehamilannya oleh petugas pelaksana distribusi Fe.
Cakupan Fe 3 di Kabupaten Serang masih relatif rendah, yaitu selama 3 tahun terakhir target 80 % dari sasaran ibu hamil tidak pemah tercapai.
Survei cepat cakupan K4 tahun 1996 yang dilaksanakan di Kabupaten Serang menunjukkan 76,5 % ibu hamil yang tidak mendapat tablet Fe sebanyak 90 tablet selama masa kehamilannya. Dalam hubungan ini diperoleh informasi sisi pemberian pelayanan (provider) terutama mengenai manajemen distribusi tablet Fe, selain informasi dari sisi masyarakat/ dan lingkungan.
Penelitian ini melihat manajemen distribusi tablet Fe, cakupan Fe 3 dan hubungan antara keduanya.
Disain penelitian adalah " cross - sectional " dengan sampel 40 puskesmas yang ada di Kabupaten Serang untuk periode 1996/1997. Berdasarkan uji statistik "chi-square" dengan p = 0,05, penelitian menunjukkan ada perbedaan bermakna dalam hal cakupan Fe 3 antara Puskesmas yang mempunyai rencana kerja tahunan Puskesmas (PGA Puskesmas) dengan yang tid,ak mempunyai, antara Puskesmas yang peranan lintas sektoral dalam program distribusi Fe berlangsung baik dengan yang tidak baik dan antara Puskesmas yang mempunyai dana penunjang dengan yang tidak mempunyai dana penunjang.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar setiap Puskesmas di Kabupaten Serang dapat membuat rencana kerja upaya meningkatkan cakupan Fe 3 yang lebih terarah.
Selain itu disarankan pula agar para kepala Puskesmas dapat lebih aktif dalam upaya meningkatkan pesan lintas sektoral dan meningkatkan dana penunjang distribusi Fe dengan memadukan dana-dana yang terdapat dalam program lainnya, seperti program KIA dan Imunisasi, juga bisa menggali, menghimpun dan meningkatkan kemampuan pembiayaan dengan mengembangkan sumber dana dari masyarakat guna meningkatkan pelayanan distribusi tablet Fe.

ABSTRACT
The Management Relation Of Fe Distribution With Percentage Of Fe 3 For Pregnant Woman At The Public Health Centres In The Distric Of'serang In 1996-1997.Recording to Family Health Survey (SKRT 92), prevalence number of anemia for pregnant woman in Indonesia was still high (63,50 %), the main cause was increasing of Fe 3. Actuality, this condition could be prevented; providing Fe for pregnant woman early by the officer of Fe distribution.
The percentage of Fe 3 in Serang is still low, target 80 0/0 of pregnant woman was out of its reach in 3 years. The Rapid Survey K4 in 1996 in Serang showed 76,5 % of pregnant woman weren't able to get 90 Fe tablets.
In this case, we are able to get the information of service provider, especially about the management of Fe distribution, beside of the information from public and environment.
These research showed the management of Fe distribution, the percentage of Fe 3 and the relationship between both of them.
Design of research was "cross-sectional° by using sample 40 Public Health Centres in Serang in 199611997. Based on statistic exam "chi-square where p < 0,1; research showed; there was important difference in percentage of Fe 3 between Public Health Centre that had good programme of Fe distribution with it hadn't, and between Public Health Centre that had enough funds and it hadn't. Based on result of the research, the writer suggests each Public Health Centre are able to strive for increase their programs and increase funds of Fe distribution by combining funds in another programs, such as KIA program & immunization program, searching, collecting & increasing capability of fund, also developing source of fund from public to increase service of Fe distribution.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintari Puspasari
"Latar Belakang : Pandemi COVID-19 merupakan sebuah kejadian dengan dampak luar biasa terutama pada populasi berisiko seperti ibu hamil. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah pasien COVID-19 tertinggi di dunia memiliki banyak kasus kehamilan dengan luaran maternal dan perinatal yang buruk akibat infeksi COVID-19. Namun, hingga saat ini belum terdapat studi yang secara komprehensif menilai faktor klinis dan non-klinis yang berpengaruh terhadap luaran buruk pada pasien hamil dengan COVID-19.
Tujuan : Mengetahui faktor klinis dan non-klinis yang berhubungan dengan luaran buruk maternal dan perinatal pada ibu hamil dengan COVID-19.
Metode : Penelitian kohort retrospektif dilakukan pada perempuan hamil yang terinfeksi COVID-19 yang dirawat Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto selama periode Januari 2021 - April 2022. Pasien dengan data tidak lengkap dieksklusi dari penelitian. Faktor klinis yang dinilai adalah usia maternal, usia gestasi, beratnya gejala COVID-19 saat admisi, status obstetrik, status vaksinasi COVID-19, lama rawat instalasi gawat darurat, lama rawat inap biasa, lama rawat inap intensif, dan komorbiditas. Fakotr non-klinis yang dinilai adalah lama waktu sejak gejala hingga datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, keengganan datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan.
Hasil : Didapatkan sebanyak 79 subjek penelitian yang diikutsertakan dalam penelitian. Sebanyak 9 subjek mengalami luaran buruk berupa kematian ibu (n = 1), janin meninggal (n = 5), dan gejala COVID-19 berat (n = 6). Faktor klinis yang berpengaruh terhadap luaran yang buruk adalah usia maternal yang lebih tua, usia gestasi yang lebih muda, gejala COVID-19 yang lebih berat, serta durasi perawatan di instalasi perawatan intensif yang lebih lama (p < 0,05). Faktor non-klinis yang berpengaruh terhadap luaran yang buruk adalah lama gejala awal yang lebih lama, keberadaan kendala mencari pertolongan, dan pendapatan yang lebih rendah (p < 0,05).
Kesimpulan : Luaran maternal dan perinatal yang lebih buruk pada kehamilan dengan COVID-19 terjadi akibat interaksi dari faktor klinis dan non-klinis. Diperlukan edukasi terhadap klinisi maupun masyarakat guna meningkatkan luaran pada kehamilan dengan COVID-19.
Kata Kunci : COVID-19, infeksi, kehamilan, maternal, perinatal.

Background: The COVID-19 pandemic is an event with a tremendous impact, especially on higher risk populations such as pregnant women. Indonesia as one of the countries with the highest number of COVID-19 patients in the world has many cases of pregnancy with adverse maternal and perinatal outcomes due to COVID-19 infection. However, there have been no studies that have comprehensively assessed clinical and non-clinical factors that influence adverse outcomes in pregnant patients with COVID-19.
Objective: To determine clinical and non-clinical factors associated with adverse maternal and perinatal outcomes in pregnant women with COVID-19.
Methods: A retrospective cohort study was conducted on pregnant women infected with COVID-19 who were treated at the Gatot Soebroto Army Central Hospital (RSPAD) during the period January 2021 - April 2022. Patients with incomplete data were excluded from the study. The clinical factors assessed were maternal age, gestational age, severity of COVID-19 symptoms upon admission, obstetric status, COVID-19 vaccination status, length of stay in the emergency department, length of regular hospitalization, length of intensive hospitalization, and comorbidity. The non- clinical factors assessed were the length of time from symptoms to arrival to health care facilities, reluctance to come to health care facilities, income level, and education level.
Results: There were 79 research subjects who were included in the study. A total of 9 subjects experienced adverse outcomes in the form of maternal death (n = 1), fetal death (n = 5), and severe COVID-19 symptoms (n = 6). Clinical factors that influenced poor outcomes were older maternal age, younger gestational age, more severe COVID-19 symptoms, and longer duration of treatment in intensive care (p < 0.05). The non- clinical factors that influenced the poor outcome were a longer duration of initial symptoms, the presence of obstacles in seeking help, and lower income (p < 0.05).
Conclusion: The worse maternal and perinatal outcomes in pregnancies with COVID-19 occur due to the interaction of clinical and non-clinical factors. Education for clinicians and the public is needed to improve outcomes in pregnancies with COVID- 19. Keywords: COVID-19, infection, maternal, perinatal, pregnancy
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiastuti Witjaksono
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendidikan kesehatan mengenai laktasi terhadap pengetahuan, sikap, perilaku ibu dalam menyusui bayinya dihubungkan dengan kejadian diare pada bayi usia 0 - 4 bulan.
Populasi adalah seluruh ibu hamil trimester terahir yang memeriksakan dirinya di. Puskesmas kecamatan kebayoran Lama dan Puskesmas kelurahan Pondok Pinang. Sampel adalah ibu hamil 28 - 32 minggu di 2 Puskesmas tersebut yang penentuan kelompoknya berdasarkan randomisasi pada kedua puskesmas tersebut.
Sumber data pada penelitian ini adalah data primer hamil studi eksperimen yang dilakukan peneliti di Puskesmas kecamatan Kebayoran Lama dan Puskesmas Kelurahan Pondok Pinang 1991. Setelah melalui proses pembersihan data, diperoleh jumlah responder untuk kelompok kontrol sebanyak 39 orang dan untuk kelompok eksperimen sebanyak 67 orang.
Eksperimen untuk melihat pengaruh intervensi pendidikan kesehatan mengenai masalah laktasi pada ibu hamil trimester III terhadap pengetahuan, sikap, perilaku ibu dalam menyusui bayinya dan dihubungkan dengan kejadian diare pada bayi 0 - 4 bulan. Pendidikan kesehatan mengenai laktasi diberikan oleh bidan puskesmas eksperimen yang telah mendapat pelatihan, bersamaan dengan waktu ibu periksa hamil.
Pengumpulan data pengetahuan dan sikap dilakukan sebelum dan sesudah intervensi, pengumpulan data perilaku dan diare dilakukan setelah intervensi.
Dari hasil analisa data menggunakan uji t ditemukan bahwa pendidikan kesehatan mengenai masalah laktasi dapat meningkatkan pengetahuan, sikap ibu dalam menyusui bayinya. Dari analisa logistic regression ditemukan bahwa pengetahuan ibu mengenai laktasi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan perilaku ibu dalam menyusui dalam menyusui bayinya. Sedangkan sikap ibu terhadap masalah laktasi tidak jelas pengaruhnya terhadap peningkatan perilaku ibu dalam menyusui bayinya. Variabel-variabel perilaku yang mempunyai pengaruh terhadap penurunan kejadian diare yaitu pemberian makanan tambahan dan saat mulai menyusui.
Dalam upaya menurunkan angka kematian bayi melalui penurunan kejadian diare perlu kiranya dibuat materi dan alat Bantu yang sesuai, diadakan pelatihan bagi petugas medis, paramedic dari kader dan perencanaaan program penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan mengenai masalah laktasi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T9993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>