Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57969 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susilastuti Sunarya
"Kedatangan pemukim kulit putih pertama di Australia tahun 1788 tidak hanya membawa serta budaya Inggris, termasuk sastra tulis dan genrenya, tetapi juga diwarnai dengan friksi antara para pendatang dengan masyarakat Aborijin yang merupakan penduduk pribumi. Drama di Australia dimulai dengan datangnya penduduk kulit putih yang sebagian besar terdiri dari para narapidana. Selain sebagai sarana hiburan, lakon-lakon yang dipentaskan pada masa koloni penjara tersebut memiliki fungsi didaktis sebagai sarana mengajarkan moral dan cara hidup yang baik kepada para narapidana.
Dengan dihapuskannya koloni penjara dan datangnya masa pendulangan emas muncullah kemudian lakon-lakon melodrama dengan tokoh utama yang dikenal luas oleh masyarakat di daerah sekitar tambang emas seperti tokoh digger, new chum, dan sebagainya. Melodrama masa itu umumnya mengisahkan keberhasilan tokoh Australia serta keunggulan mereka dalam segala hal dari tokoh yang datang dari Inggris; latar yang ditampilkan adalah latar Australia yang akrab dengan penonton. Tema seperti ini merupakan suatu perwujudan upaya para dramawan native born-sebutan bagi orang kulit putih kelahiran Australia-untuk melepaskan diri dari pengaruh Inggris dan menghasilkan drama yang berciri Australia (Kramer, ed., 1981: 190). Adapun sisi Australia yang ditampilkan dalam melodrama masa itu lebih berfokus pada penampilan latar dan tokoh yang Australia dan yang kesemuanya lebih bersifat kasat mata; unsur pendalaman tokoh dalam karakterisasi belum banyak dikupas. Masa pendulangan emas ini juga merupakan masa emas bagi kelompok-kelompok teater yang berkeliling dari satu kota ke kota lainnya dan dari daerah tambang emas satu ke daerah tambang emas lainnya sambil mementaskan karya-karya dramawan Australia.
Berlalunya masa pendulangan emas dan munculnya film bisu lama kelamaan semakin menggeser kedudukan teater sebagai sarana hiburan bagi masyarakat umum. Di samping itu, kejenuhan masyarakat akan tema dan tokoh-tokoh lakon melodrama yang senantiasa sama juga berperan dalam membawa kesurutan popularitas teater.
Tahun-tahun selanjutnya tidak menghasilkan drama yang istimewa. Kelompok-kelompok teater yang masih bertahan lebih banyak berpusat di kota-kota, yang masyarakatnya lebih makmur dan mampu menikmati hiburan seperti teater, dan lebih banyak berupa pemeritasan ulang dari karya-karya drama klasik Inggris seperti karangan Shakespeare.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D483
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilastuti Sunarya
"Sejarah perkembangan drama di Australia menunjukkan bahwa sampai ,dengan paruh kedua abad 20 karya-karya dramawan Australia laki-laki berfokus pada tokoh bushman dan kemudian ocker yang diyakini merupakan tokoh yang khas Australia dan mencakup segenap ciri masyarakat Australia yang male-dominated. Tokoh perempuan tidak mendapat peranan dan sengaja ditampilkan hanya sebagai foil characterdan pendukung tokoh laki-laki. Menyimak hal ini, maka karya-karya Louis Nowra merupakan suatu pengecualian dan pembaruan karena keberaniannya untuk menentang arus dengan menciptakan tokoh-tokoh perempuan yang kuat dan berperan, yang tidak hanya kulit putih saja, tetapi juga berasal dari kelompok etnis non-kulit putih. Pembaruan dalam penciptaan tokoh perempuan ini juga membawa pembaruan dalam unsur tematik dan perspektif gender dibanding karya-karya dramawan pendahulunya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
D1822
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
W.S. Hasanuddin
Bandung: Angkasa, 2009
808.82 HAS d;808.82 HAS d (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alinda Febrina
"Isu mengenai gender merupakan salah satu bentuk keanekaragaman fenomena sosial yang cukup sensitif di kalangan masyarakat. Setiap individu memiliki kebebasan dalam memilih peran gendernya masing-masing. Akan tetapi, akibat adanya paham dan nilai-nilai masyarakat patriarki yang mengkategorikan peran gender telah memunculkan pakem tertentu tentang peran gender perempuan dan laki-laki. Seiring berjalannya waktu mulai terjadi perubahan peran gender tradisional dalam masyarakat Korea. Representasi dari peran gender perempuan salah satunya tercermin dalam drama berjudul My Mister. Penelitian ini menganalisis peran gender perempuan yang direpresentasikan melalui tiga tokoh perempuan dalam drama My Mister, dengan melihat narasi visual dan oral yang disajikan melalui gambar dan dialog antar tokoh. Hasil penelitian menunjukkan peran gender perempuan dalam drama My Mister terbagi menjadi tiga kategori, yaitu perempuan dalam sektor publik, perempuan dalam sektor domestik, dan maskulinitas perempuan dalam melawan kekerasan yang membuktikan adanya perubahan peran gender perempuan yang cukup signifikan dengan berubahnya stereotipe perempuan dalam peran gender tradisional.

The issue of gender is one form of the diversity of social phenomena that is quite sensitive in the community. Each individual has the freedom to choose their respective gender roles. However, due to the understanding and values of patriarchal society that categorize gender roles, it has given rise to certain standards regarding the gender roles of women and men. Over time, the traditional gender roles in Korean society began to change. The representation of women's gender roles is reflected in a drama called My Mister. This study analyzes the gender roles of women represented through three female characters in the drama My Mister, by looking at the visual and oral narratives presented through pictures and dialogues between characters. The results of the study show that the gender role of women in the drama My Mister is divided into three categories, namely women in the public sector, women in the domestic sector, and women's masculinity in fighting violence which proves that there is a significant change in women's gender roles with the changing stereotypes of women in traditional gender roles."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Talha Bachmid
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wessels, Charlyn
Oxford: Oxford University Press, 1991
407 WES d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asyraf Nadhif Bellamy
"Budaya Jepang identik dengan sikap ketergantungan ketika memiliki suatu ikatan dalam berhubungan dengan orang lain. Sikap ini disebut sebagai amae, dimana pelaku amae berusaha untuk mendapatkan perhatian penuh terhadap orang lain. Amae tidak terbatas pada hubungan orang tua anak, tetapi juga di setiap hubungan lain, termasuk hubungan antar sesama jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis perilaku amae dan patologi amae yang terdapat pada drama Restart After Come Back Home. Tujuan yang lain dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perasaan homoseksualitas yang terjadi pada tokoh utama dalam drama tersebut. Teori utama yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah teori amae menurut Takeo Doi (1992). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini juga dibantu dengan teknik sinematografi menurut Bordwell dan Thompson (2003) untuk meneliti data. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa perasaan homoseksualitas tokoh Mitsuomi dapat menyebabkan berbagai perilaku amae seperti toriiru, suneru, higamu, hinekureru, dan uramu. Selain itu, juga terjadi patologi amae seperti toraware, rasa takut terhadap orang lain, kuyamu dan kuyashii, perasaan terluka.

Japanese culture is identical with the attitude of dependence when it has a bond in dealing with other people. This attitude is referred to as amae, where the amae perpetrator tries to get the full attention of others. Amae is not limited to parent-child relationships, but also in every other relationship, including same-sex relationships. This study aims to describe the types of amae behavior and amae pathology found in the drama Restart After Come Back Home. Another purpose of this study is to describe the feelings of homosexuality that occur in the main character in the drama. The main theory used in conducting this research is the amae theory according to Takeo Doi (1992). The method used in this research is descriptive analysis method. This research is also assisted by cinematographic theory according to Bordwell dan Thompson (2003) to examine the data. The results of this study found that Mitsuomi's feelings of homosexuality can cause various amae behaviors such as toriiru, suneru, higamu, hinekureru, and uramu. In addition, amae pathologies also occur such as toraware, fear of others, kuyamu and kuyashii, feelings of hurt."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Amanah, 2006
808.8 Ant
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pfister, Manfred
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1993
801.952 PFI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eman Kusdiyana
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>