Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariam Tadjoedin
"Teori, two-step flow, cultivation theory, limited effect theory dan lain-lain hingga pada wilayah gratification theory. Kepuasan dalam penggunaan media bisa kita temukan dan lihat dalam kondisi media semacam internet. Internet merupakan sebuah jaringan global yang memungkinkan komunikasi antar kota dan bahkan antar negara dapat dilakukan dengan biaya yang murah. Kita bisa mengirim surat elektronik (e-mail), ngobrol (chatting), mendengarkan radio (streaming) dan mencari informasi (browsing) dengan siapapun, darimanapun dan kemanapun dengan biaya pulsa telepon lokal. Di dalam internet sangat dipadati dengan materi pendidikan juga hiburan. Tidak seluruh isi di internet dapat bermanfaat bagi penggunanya. Beberapa isinya bahkan cenderung "merugikan". Hal yang merugikan dan kepuasan tersebut terdapat di situs-situs "negatif', misalnya pornografi, madat, rasisme, kekerasan, perjudian dan games.
Games dengan online sudah menjadi kebutuhan banyak orang ketika memainkannya. Games online (Ragnarok dan RYL) yang merupakan bagian internet, yang telah menjadi ajang interaksi antar pengguna media (internet). Sebagai ajang bisnis (warnet) persoalan dampak bagi pemilik terhadap pengguna tidaklah menjadi keharusan bagi mereka (warnet) untuk mengatur dan melakukan batasan-batasan tertentu yang merugikan. Bagi mereka (warnet) peroalan itu bukanlah urusan mereka, mereka hanya menjalankan usaha dan bisnis saja.
Penulisan tesis ini melihat bagaimana internet dikalangan remaja yang menggunakan warnet sebagai media informasi, namun dalam penelitian kali ini peneliti melihat lebih jauh penggunaan jasa internet di kalangan remaja. Dengan menganalisis persoalan media internet didalammnya, peneliti angkat untuk mengetahui secara interpretatif dalam kondisi itu. Dalam temuan penelitian ini menunjukan, bahwa terjadi polarisasi penggunaan internet dikalangan remaja ibukota, di satu sisi mereka (remaja) menggunakan internet untuk kesenangannya secara pribadi, dan hal yang lain adalah, internet bagi mereka dapat mengatasi tugas-tugas yang diberikan sekolah terhadapnya. Dalam kesenangan yang ditemukan, mereka mengakses intemet untuk bermain game online. selain game mereka juga mengakses berita dan informasi yang mereka inginkan.
Game online sangat digemari dibeberapa warnet ibu kota, ada perbedaan antara warnet dan game center, bahwa warnet adalah jasa pelayanan internet, sedangkan game center adalah khusus menyajikan game online di dalamnya.. Ragnarok (RO) dan RYL (Risk Your Life) adalah permaianan game online yang sedang marak digandrungi banyak remaja ibukota. Permainan ini berasal dari Korea (RO) dan Taiwan (RYL), kebanyakan dari mereka yang memainkannya merupakan pelajar dan mahasiswa, juga tidak ketinggalan para pekerja ataupun orang dewasa. Terjadi interaksi sosial dalam permainan tersebut, artinya mereka yang bermain game online bisa saling berkomunikasi antar pemain satu dengan yang lainnya. Dengan menggunakan fasilitas Chatt atau Cam (kamera).
Secara sosial penelitian ini, memberi pemahaman akan persoalan game online bagi masyarakat. Bahwa game merupakan trend bagi kalangan remaja kebanyakan, ada sisi negatif dalam permainan game dan juga ada sisi positif dalam game pula. Secara akademik penelitian ini menggambarkan bagaimana ilmu komunikasi memberikan kontribusi untuk melihat dan membuka ruang konteks dinamika warnet sebagai penyebaran informasi dan komunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Maryani
"Kajian kritis yang dilakukan terhadap penggunaan teknologi komunikasi ini berangkat dari suatu pengamatan terhadap keberadaan Internet sebagai sebuah media komunikasi yang cenderung akan makin meningkat penggunaannya. Peningkatan tersebut tidak saja dilatarbelakangi oleh berbagai manfaat teknik yang ditawarkan oleh sebuah teknologi, akan tetapi juga dikarenakan sebagai media baru, Internet menempatkan para penggunanya sebagai sentral kegiatan komunikasinya.
Hasil dari pengamatan tersebut memperlihatkan bahwa sebagai media Internet memiliki beberapa karakteristik yang sangat berbeda dengan media-media sebelumnya, yang mampu menempatkannya dalam posisi yang makin menguat di tengah khalayaknya. Sementara itu media-media sebelumnya surat kabar, majalah, radio dan televisi - sebagai sebuah institusi media, justru saat ini makin terpojok dalam berbagai konflik antara kepentingan khalayak, kepentingannya sebagai sebuah institusi, dan kepentingan pemerintah dalam menyuarakan kebenaran akan realitas disekitarnya.
Landasan teoritik yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pemikiran Habermas yang berkaitan dengan public sphere (ruang publk). Adapun pemikiran Habermas yang dijadikan acuan adalah pemikirannya mengenai ideal speech situation dan theory of discourse. Seperti lazimnya para pemikir kritis, maka teori yang ditawarkan Habermas pun bersifat dan berfungsi kritis. Teori kritis ini bersifat normatif, dan memberikan kesadaran untuk membebaskan manusia dari irasionalisme. Oleh karena itu teori ini berfungsi emansipatoris dalam kehidupan manusia.
Pada tataran metodologis, secara onttologis melihat penggunaan Internet secara historis yang terbentuk melalui suatu proses sejarah, dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya, ekonomi dan politik. Berikutnya secara epistemologis dengan asumsi yang mengungkapkan sifat transaksional dan subjectivist, dimana hubungan antara peneliti dan realitas yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti melalui proses yang interaktif menggali makna-makna realitas yang tersembunyi. Terakhir adalah asumsi metodologis yang mensyaratkan suatu analisis yang komprehensif, kontekstual dan jenjang analisis yang bersifat multi-level analysis maka Analisis Wacana yang dilakukan adalah dengan menggunakan Critical Discourse Analysis.
Gagasan Teoritik lain yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah beberapa teori yang diperlukan untuk memberi kerangka pemahaman . terhadap analisis yang bersifat multi level yaitu mencakup level individu, kelompok dan masyarakat. Teori-teori tersebut adalah hegemony theory, cultivation theory, information seeking theory, dan the construction social of reality theory.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pada data primer hasil dari wawancara mendalam dengan para ahli, praktisi, serta pengguna internet maupun data sekunder -berdasarkan studi literatur yang dilakukan- maka ditemukan bahwa potensi Internet menjadi sebuah media altematif memungkinkan sebuah ruang publik berkembang di dalamnya sebagai hasil dari suatu hubungan yang interaktif diantara penggunanya dan kebebasan yang dimiliki pengguna baik dalam proses produksi maupun konsumsi pesan. Selain itu penelitian ini menggambarkan adanya proses transformasi berkaitan dengan perubahan di level makro dan mikro. Di level makro dengan penggunaan Internet terjadi perubahan sistem komunikasi, sedangkan di level mikro proses transformasi mencakup perubahan kesadaran yang terjadi pada kelas menengah sebagai pengguna Internet.
Akhirnya berdasarkan berbagai temuan yang diperoleh, penelitian ini merekomendasikan bahwa munculnya sebuah ruang publik di Internet harus diantisipasi dengan keterbukaan pemerintah dalam menciptakan sistem komunikasi politik maupun sosial- yang tidak mengabaikan rasionalitas manusia sebagai sentral pemaknaan akan dirinya, masyarakatnya dan lingkungan dalam kehidupannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmat Budiman
"Perkembangan kajian tentang Internet di Indonesia, antara lain, ditandai oleh beberapa kajian yang umumnya difokuskan pada upaya untuk menjelaskan relasi antara perkembangan pemanfaatan internet oleh masyarakat di satu sisi, dan kemungkinan potensial bagi perbaikan kualitas kehidupan politik demokrasi di sisi lain. Ungkapan-ungkapan seperti cyberdernocracy, information superhighway, atau medium of liberation, sering dipakai ketika membahas Internet sebagai domain politik. Pada level konseptual, kajian-kajian semacam ini biasanya merujuk, paling tidak, pada dua argumen teoritis. Yang pertama adalah filsafat politik tentang keutamaan sebuah ruang publik ( public sphare) dalam memelihara semangat berbeda pendapat yang menjadi ciri dari kehidupan politik demokratis. Sementara argumen kedua adalah penjelasan yang dititikberatkan pada reformulasi konsep-konsep tentang identitas individu dalam cyberspace yang dianggap memungkinkan orang bisa lebih bebas menyatakan pendapatnya.
Studi ini mencoba memberikan kontribusi pada beberapa kajian tentang Internet yang telah dilakukan sebelumnya, paling tidak untuk konteks sosiologi di Indonesia, dengan pertama-lama melakukan penelusuran peta teoritis dalam wacana ilmu sosial, yang bisa dijadikan acuan konseptual untuk mengkaji internet bukan hanya sebagai domain politik, melainkan juga sebagai sebuah fenomen kultural masyarakat di dunia. Dari penelusuran tersebut ditemukan bahwa dalam bidang kajian tentang internet atau, secara lebih luas, masyarakat yang berbasis teknologi jaringan elektronik (electronically networked society), ilmu sosial telah berkembang jauh lebih luas dari sekedar upaya teoritik untuk mencari kemungkinkan atau potensi internet dalam mengembangkan kehidupan politik demokrasi.
Cyberspace secara historis dibentuk oleh dua komunitas kultural yang bertolak belakang, yakni antara kultur para hacker komputer yang terobsesi dengan kebebasan dan membenci sensor, dan kultur bisnis militer yang terobsesi oleh keinginan melakukan kontrol dengan dalih keamanan.Menghindar dari kecenderungan semata-mata hanya memberi penekanan pada romansa kebebasan yang dijanjikan oleh teknologi internet, studi ini mencoba menelusuri beberapa kajian yang menghasilkan gambaran bahwa dalam banyak aspek cyberspace pada dasarnya dibentuk dan sekaligus membentuk berbagai hal yang kontradiktif satu dengan lainnya. Demikian, misalnya, sementara pada sisi yang satu internet, seperti tampak dalam beberapa analisa tentang relasi internet dengan kehidupan politik demokrasi, itu dicirikan oleh demikian terbuka dan bebasnya ia sebagai sebuah ruang sosial baru, tapi pada sisi yang lain beberapa temuan dan telaah mutakhir yang telah dilacak dalam studi ini memperlihatkan bahwa internet ternyata bisa juga dimanfaatkan sebagai instrumen kontrol sosial dalam apa teknologi kekuasaan beroperasi secara sangat eksesif.
Di lain pihak, pertumbuhan titik akses internet publik dalam bentuk warung internet atau Warnet juga menjadi salah satu fenomen yang dikaji secara kritis dalam studi ini. Kalau sejauh ini mungkin ada kecenderungan Warnet dilihat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wacana tentang internet sebagai pendorong demokratisasi, studi ini mencoba memeriksa Warnet pertama-tama dengan menempatkannya sebagai sebuah lokus tempat aktivitas ekonomi pengetolanya. Dengan demikian, daripada menempatkan Warnet sebagai salah satu indikasi penling dalam upaya pemanfaatan internet untuk perbaikan kualitas demokrasi, studi ini melihatnya hanya sebagai pertemuan temporer antara dua kepentingan yang tidak sejalan: kepentingan produksi ekonomi para pengelola Warnet, dan kepentingan penggunanya unluk mendapatkan atau layanan akses internet berbiaya relatif lebih murah atau sekedar pemenuhan gaya hidupnya.
Dalam konteks yang lebih luas Warnet, dengan demikian, ternyata bukanlah sebuah ruang publik (public sphere) yang bisa menjadi pusat perbincangan politik, seperti konsep ideal yang diajukan oleh Jurgen Habermas dengan mengambil model historis kale dan salon di Eropa abad 17 dan 18. Sebaliknya, Warnet hanyalah sebuah lokasi spasial tempat ruang-ruang privat para pengguna internet berdampingan, dan terkoneksi ke dalam sebuah ruang sosial yang lebih besar di dalam internet. Di samping itu, melalui pelacakan leoritis studi ini juga mencoba memperlihatkan limitasi konseptual yang sering terjadi selama ini dalam kajian-kajian lentang internet sebagai sebuah domain politik: kecenderungan melihat internet sebagai ruang publik dalam pengertian Habermasian tadi. Konklusinya, ilmu sosial membutuhkan sebuah model atau metafor baru yang bisa lebih lepat merepresentasikan realitas-realitas kontradiktif dalam cyberspace."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Munadi
"Pertumbuhan trafik pengguna internet dari waktu kewaktu mengalami perkembangan yang menakjubkan, oleh karena itu penelitian untuk meningkatkan unjuk kerja jaringan terus dilakukan guna memberikan solusi terhadap penanganan lonjakan trafik yang terjadi dan tuntutan akan kualitas pelayanan oleh end user. Pada disertasi ini dilakukan perancangan dan simulasi dari layanan Available Bit Rate (ABR) dan layanan Guaranteed Frame Rate (GFR) di jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM), guna membantu peningkatan parameter unjuk kerja trafik data TCP/IP (sebagai trafik data internet), juga diharapkan mampu mencegah jaringan dari kondisi kongesti yang sering terjadi jika jumlah pengguna bertambah dan beban trafik terus meningkat.
Simulasi layanan ABR yang dilakukan di jaringan ATM adalah dengan menggunakan mekanisme penambahan sumber aktif dan penentuan ukuran buffer. Penggunaan ukuran paket yang berbeda yaitu dengan MSS=512 byte dan MSS=1024 byte sebagai input utama, disamping parameter lainnya. Sedangkan sebagai output-nya adalah total throughput, efisiensi dan fairness ruder.
Dari hasil-hasil simulasi melalui layanan ABR dapat ditunjukkan bahwa total throughput dapat mencapai harga maksimumnya selama kapasitas buffer memenuhi dan diperoleh nilai ukuran buffer yang optimal. Disamping itu diperoleh nilai fairness indeks yang tinggi untuk setiap sumbernya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa integrasi antara TCP dan layanan ABR di Jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) dalam teknologi komunikasi data merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk memperbaiki unjuk kerja trafik data TCP/IP.
Simulasi layanan GFR yang dilakukan di jaringan ATM adalah dengan mengimplementasikan logika fury sebagai metode kendali manajemen buffer yang dikenal dengan nama mekanisme Fuzzy Fair Buffer Allocation (FFBA). Sebagai parameter input pada simulasi ini adalah ukuran buffer sisa dan jumlah sel terkirim, sedangkan parameter output-nya adalah tindakan pembuangan paket dan pengaturan kecepatan terhadap paket yang datang berikutnya.
Dari hasil simulasi melalui layanan GFR yang berbasiskan logika fuzzy dapat ditunjukkan bahwa mekanisme FFBA mampu menjamin Minimum Cell Rate (MCR) kendatipun beban trafik yang terus meningkat pada ukuran buffer yang relatif terbatas. Disamping itu, total throughput yang dihasilkan dengan metode ini rata-rata diatas 10% lebih besar dibanding dengan menggunakan metode konvensional (non-fuzzy) dengan pendudukan buffer yang tinggi.

The growth of Internet traffic user From time to time indicates a tremendous development in telecommunication, therefore the research toward improving the network performance, will be continued to give the solution for handling of enormous traffic that happened, and the user's demand of service quality. In this dissertation it is proposed the design and simulation of AUR and GFR services on ATM network, in order to increase the performance of data traffic of TCP/IP and to avoid the network from the congestion condition when the increasing of the user and traffic loads.
The simulation of ABR service applied on ATM network with using increment of source and determine of buffer size mechanism. The main input of simulation with different of packet size are MSS-512 byte and MSS-1024 byte, beside other parameters included. The outputs of simulation are throughput total, efficiency and fairness index.
From the results of simulation on the ABR service, it is found that TCP can achieve high throughput total when it using sufficient buffer size and optimal buffer size will be found. Beside of this we found high fairness index for all sources. From the results showed that, integration between TCP network and ATM-ABR technology in data communication is one of the available solutions to improve the performance of data traffic of TCP/IP on ATM network.
Using the implementation of fuzzy logic as buffer management control, which is called Fuzzy Fair Buffer Allocation (FFBA) mechanism, did the simulation of GFR service applied on ATM network. The input parameters of simulation are rest of buffer size and the amount of sending cells, where the output parameters are dropping action and rate action for the next packets arrival.
From the results of simulation on the GFR service based of fuzzy logic, it can be showed that a mechanism of the FFBA provides a Minimum Cell Rate (MCR) although, the load of traffic increase continuously on limited buffer size. The throughput total of the system can be achieved 10% (in average) above the usage of conventional mechanism with high buffer occupancy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
D562
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismanti Amalia Nurahmawati
"E-grocery merupakan sistem penjualan yang diterapkan oleh ritel atau supermarket untuk memasarkan produk secara online. Dukungan dari teknologi yang semakin meningkat dan anggaran untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang besar menyebabkan aplikasi e-grocery semakin banyak dikembangkan dan diperkenalkan di masyarakat. Walaupun demikian, minat masyarakat dalam menggunakan e-grocery di Indonesia masih cukup kurang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih konsumen dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari secara langsung menjadi daring dengan menggunakan efek moderasi jenis kelamin. Kemudian, dari hasil pengumpulan data terkumpul sebanyak 522 responden valid. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode Covariance Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) dengan bantuan software AMOS 21.0. Hasil pengolahan data dan analisis data menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi niat beralih konsumen dari berbelanja secara langsung menjadi daring di Indonesia adalah perceived in channel-risk, perceived in price-search intentions, mobilty, perceived in delivery. Selain itu, efek moderasi jenis kelamin secara signifikan memoderasi faktor yang memengaruhi niat beralih konsumen.

ABSTRACT
E-grocery is a system applied by retail or brick-and-mortar supermarket to sell their products online. The advancement of technology and budget to meet daily needs has caused e-grocery applications to be more developed and introduced to consumers. However, there is a low consumer's intention to use e-grocery in Indonesia. Therefore, this study is conducted to find out factors that affect consumer's intention to switch from offline grocery shopping to online grocery shopping using the moderating effect of gender. From the results of data collection, has managed to collect 522 valid respondents. The data is then analyzed using the Covariance Based Structural Equation Modeling (CB- SEM) method with the help of AMOS 21.0 software. The results of data processing and data analysis show that the factors that influence consumers' intention to switch from shopping offline to online in Indonesia are perceived in channel-risk, perceived in price- search intentions, mobility, and perceived in delivery. In addition, the moderating effect of gender significantly affect the factors that influence consumers` intention to switch.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhityo Priyambodo
"Pada tulisan ini, penulis melakukan penelitian dalam membangun sebuah sistem komunikasi yang dapat menjembatani dua buah media network yang berbeda yaitu jaringan bluetooth dan IP based network. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah membangun sebuah prototipe sistem komunikasi yang dapat memberikan fasilitas messaging maupun
percakapan voice antara alat komunikasi bergerak dengan komputer melalui sebuah IP based network. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, penulis menggunakan Session Initiation Protocol (SIP) sebagai protokol komunikasi. Penulis melakukan pengkajian terhadap SIP, analisa dan perancangan hingga melakukan implementasi sistem. Dalam melakukan implementasi sistem, penulis menggunakan beberapa perangkat lunak penunjang dari research group National Institute of Standard and Technology (NIST) antara lain NIST Proxy, NIST Presence Server dan NIST User Agent. Connected Limited Device (CLD) adalah sebuah entitas yang merepresentasikan alat komunikasi bergerak yang mempunyai keterbatasan catu daya maupun komputasi. Agar
dapat menghubungkan CLD dengan sebuah IP based network, penulis melakukan implementasi bluetooth gateway.
Dari hasil percobaan yang dilakukan pada saat penelitian, dapat disimpulkan bahwaimplementasi sistem komunikasi antara bluetooth enabled Connected Limited Device (CLD) dengan IP based network, untuk aktifitas messaging dapat diwujudkan. Pada saat melakukan
penelitian penulis mendapatkan kendala ? kendala yang dihadapi pada tahapan implementasi.
Kendala tersebut adalah tidak tersedianya Real Time Protocol (RTP) pada library multimedia yang terdapat pada perangkat keras, sehingga mengakibatkan belum berhasilnya implementasi fitur percakapan voice. Prototipe sistem yang dihasilkan pada penelitian dapat memberikan fasilitas pengiriman pesan teks antara Personal Computer (PC) dan CLD, serta antar CLD."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fittania Cendikia
"ABSTRAK
Adanya online reviews memungkinkan pelanggan dapat berbagi pengalaman berbelanja online kepada semua orang. Wisatawan biasanya menggunakan online rerviews untuk mencari informasi mengenai tujuan wisata dan untuk melakukan transaksi online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari online reviews pada online travel website terhadap online hotel booking intention serta mengetahui apakah faktor-faktor online reviews berbeda berdasarkan perbedaan gender. Penelitian ini menemukan bahwa faktor usefulness of online reviews, timeliness of online reviews, volume of online reviews memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap online hotel booking intention, sedangkan negative online reviews berpengaruh negatif secara signifikan terhadap online hotel booking intention. Faktor reviewer expertise, positive online reviews, dan comprehensiveness of online reviews tidak berpengaruh signifikan terhadap online hotel booking intention. Serta terdapat perbedaan antara pria dan wanita dalam hal reviewer expertise, timeliness of online reviews, volume of online reviews, positive online reviews dan negative online reviews.

ABSTRACT
Online Reviews allow customer to share their online shopping experience to everyone. Travelers usually use the online review to search for the information about destinations and to conduct online transactions. This thesis aims to determine the effect of online reviews on online travel websites to online hotel booking intention and to know whether the factors of online reviews is different based on gender differences. This study found that usefulness of online reviews, timeliness of online reviews, the volume of online reviews have a significant positive effect on online hotel booking intention, whereas negative online reviews a significant negative influence on the online hotel booking intention. The reviewer expertise, positive online reviews, and the comprehensiveness of online reviews are not significantly influence the online hotel booking intention. And there are differences between men and women in terms of reviewer expertise, timeliness of online reviews, the volume of online reviews, online positive reviews and negative online reviews."
2017
S66475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riansyah Sumajaya
"Skripsi ini berisi tentang konsep dasar, implementasi, serta hasil analisis dari messaging protocol yang dapat diterapkan pada sistem Internet of Things. Tujuan dari skripsi ini ialah untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan protokol tersebut dalam aspek kinerja sehingga pengembang sistem IoT dapat menentukan apakah protokol tersebut sesuai untuk diimplementasikan kedalam sistem yang mereka kembangkan.
Penelitian kali ini akan menganalisis kinerja metode messaging protocol umum yang sering digunakan dalam sistem IoT. Messaging protocol tersebut berada di Application Layer. Protokol tersebut ialah Message Queuing Telemetry Transport MQTT dan Constrained Application Protocol COAP.
Untuk menganalisis metode tersebut, dilakukan implementasi kedua protokol untuk menentukan tingkat kinerja terhadap skenario lingkungan tertentu.
Hasil analisis dari studi literatur menunjukkan bahwa penggunaan MQTT lebih realibel dibandingkan COAP. Akan tetapi pada situasi lingkungan yang terbatas, CoAP lebih unggul dibandingkan MQTT.
Hasil analisis dari data pengamatan yang dilakukan pada ESP8266 menunjukkan bahwa protokol MQTT memiliki throughput, delay, dan jitter yang lebih besar dibandingkan dengan protokol CoAP, sedangkan packet loss CoAP lebih besar dibandingkan MQTT. Hal ini menunjukkan bahwa prototype MQTT pada ESP8266 lebih realibel dibanding CoAP, tetapi membutuhkan bandwidth yang besar untuk dapat memaksimalkan implementasi protokol. Sedangkan prototype CoAP pada ESP8266 cocok diimplementasikan pada kondisi bandwidth yang terbatas.

This thesis contains the basic concepts, implementation, and analysis results of messaging protocol that can be applied to the system of Internet of Things. The purpose of this thesis is to know the advantages and disadvantages of the protocol in the performance aspect so that IoT system developers can determine whether the protocol is suitable to be implemented into the system they develop.
The study will analyze the performance of common messaging protocol methods that are often used in IoT systems. The messaging protocol is in the Application Layer. The protocols are Message Queuing Telemetry Transport MQTT and Constrained Application Protocol COAP.
To analyze these methods, two protocols are implemented to determine the level of performance against certain environmental scenarios.
The results of the analysis from the literature study indicate that the use of MQTT is more reliable than COAP. However, in limited environmental situations, CoAP is superior to MQTT.
The results of the observational data analysis conducted on ESP8266 indicate that the MQTT protocol has greater throughput, delay, and jitter than the CoAP protocol while CoAP's packet loss is greater than MQTT. This indicates that the MQTT prototype on ESP8266 is more reliable than CoAP, but requires large bandwidth to maximize protocol implementation. While the prototype CoAP on ESP8266 suitable implemented in limited bandwidth conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nurviyandari
"Internet of things (IoT) bertujuan untuk membuat dunia cerdas dimana realita dan virtual bersatu untuk membuat lingkungan pintar dengan cara menyediakan kemampuan lebih pada bidang daya, kesehatan, transport, kota, industri, bangunan dan lainnya dalam kehidupan sehari - hari. IPv6 sudah menjadi standar de-facto untuk aplikasi Internet of Things (IoT) terutama pada sistem automasi perumahan dan bangunan dan LLN adalah salah satu perangkat jaringan sensor nikabel dengan daya rendah yang mendukung IoT. Pada penulisan ini dijelaskan rancang bangun pengembangan dari Routing Protocol for Low Power and Lossy Network (RPL), yang merupakan protokol routing yang menggunakan metode Destination Oriented Directed Acyclic Graph (DODAG) dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja sistem LLN. Desain sistem ini menggunakan penggabungan objective function zero dan algoritma ME trickle bertujuan untuk menurunkan penggunaan daya. Perancangan dan simulasi dilakukan dengan software Contiki OS: Cooja simulator yang merupakan simulator jaringan yang dirancang khusus untuk jaringan sensor nirkabel. Kinerja sistem dievaluasi berdasarkan parameter konsumsi daya, Packet Delivery Ratio, latensi dan Convergence time pada jaringan. Hasil simulasi menunjukan bahwa sistem dengan OF trickle modification dapat mereduksi convergence time hingga 15%, konsumsi daya 8% dan latensi 9%. Sistem ini juga tetap memberikan performa yang efisien dengan rata – rata PDR 93.8%.

Internet of things (IoT) aims to create a smart world where reality and virtuality unite to create smart environments by providing more capabilities in the fields of energy, health, transportation, cities, industry, buildings and more in everyday life. IPv6 has become the de-facto standard for Internet of Things (IoT) applications, especially in residential and building automation systems and LLN is one of those low power device that support IoT. This paper explains the enhancement design of Routing Protocol for Low-Power and Lossy Networks (RPL), which is a routing protocol that uses the Destination Oriented Directed Acyclic Graph (DODAG) method to improve the performance of LLN system. The system design uses a combination of objective function zero and the ME trickle algorithm aims to reduce power usage. The design and simulation is done with Contiki OS software: Cooja simulator which is a network simulator designed specifically for wireless sensor networks. System performance is evaluated based on parameters of power consumption, Packet Delivery Ratio, latency and convergence time on the network. Simulation results show that a system with OF trickle modification can reduce convergence time by 15%, power consumption by 8% and latency by 9%. This system also continues to provide efficient performance with an average PDR of 93.8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rike Maya Puspasari
"Pertumbuhan penerapan e-learning di Indonesia mulai pesat sejak tahun 2004. BNI sebagai salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan e-learning di Indonesia pada tahun 2007 memperoleh predikat The Best Online Learning Subkategori Perusahaan pada SWA Award. Namun terjadi penurunan yang drastis penggunaan program e-learning BNI sejak 2008 hingga 2012. Karena itu penelitian ini bertujan untuk menganalisa hubungan 1) kepuasan pengguna elearning dan intensi melanjutkan penggunaan e-learning pada karyawan BNI?46, 2) konfirmasi dan kepuasaan pengguna e-learning pada karyawan BNI-46, 3) kegunaan yang dirasakan dan kepuasan pengguna e-learning pada karyawan BNI?46, 4) kegunaan yang dirasakan dan intensi melanjutkan penggunaan elearning pada karyawan di BNI?46, 5) konfirmasi dan kegunaan yang dirasakan pengguna e-learning bagi karyawan BNI?46. Untuk menjawab permasalahan tersebut akan digunakan Expectation Confirmation Model dari Bhattacherjee (2001) sebagai acuan analisis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Pengambilan sampel penelitian mmenggunakan teknik non probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 106 karyawan BNI?46 yang pernah menggunakan e-learning minimal 1 modul. Teknik analisa data primer memakai korelasi pearson. Instrumen yang dipakai diadaptasi dari Bhattacherjee (2001), Davis (1989). Uji validitasnya menggunakan KMO-Barlet, sedangkan uji reliabilitas menggunakan cronbach's alpha, dengan signifikansi 0,05.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kelima hipotesa nul ditolak. Ini berarti model ECM yang berasal Bhattarcherjee (2001) merupakan model yang sahih dan ajeg, serta bisa digunakan untuk memprediksi intensi melanjutkan penggunaan elearning pada karyawan BNI-46. Diharapkan hasil penelitian ini selanjutnya bisa berguna sebagai fondasi untuk pengembangan dan modifikasi dari berbagai model untuk diperoleh model yang paling tepat dan kuat dalam memprediksi intensi melanjutkan penggunaan e-learning.

E-learning implementation in Indonesia started to grow rapidly since 2004. At 2007, BNI as one of the company that has been succeeded to implement e-learning in Indonesia received an award as The Best Online Learning subcategory Company in SWA Award. But then from 2008, there is a decreasing of the e-learning program implementation until 2012. Therefore, purposes of this study are to analyze the correlation of 1) e-learning user?s satisfaction and intention to continue using e-learning program on employees at BNI?46, 2) confirmation and e-learning user?s satisfaction on employees at BNI-46, 3) usefulness of e-learning felt by e-learning user and their satisfaction on employees at BNI?46, 4) usefulness of e-learning felt by e-learning user and intention to continue using e-learning on employees at BNI-46, 5) confirmation and usefulness of e-learning felt by e-learning user on employees at BNI-46. To answer those problems, Expectation Confirmation Model from Bhattacherjee (2001) will be used as reference of analysis.
This study used quantitative approach with explanative research method. Using non probability sampling technique with samples consist of 106 employees at BNI?46 whom has used e-learning, minimum 1 modul. Analysis technique of primary data used Pearson Correlation. Instrument used in this study was adapted from Bhattacherjee (2001), Davis (1989). Validation test used KMO-Barlet, while reliability test used cronbach?s alpha, with significant level 0,05.
Result of this study shows that all five null of hypothesis are rejected. This means ECM model from Bhattarcherjee (2001) is valid and reliable, and can be used to predict the intention to continue using e-learning on employees at BNI-46. It is expected that result of this study can be utilized as foundation to develop and modify other models in order to obtain the most appropriate and strongest model to predict the intention to continue using BNI e-learning."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31886
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>