Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179633 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H. Azhary
"

Dalam uraian singkat ini akan saya coba untuk menjawab masalah yang merupakan tantangan bagi para pakar Hukum Tatanegara Indonesia yang mempunyai dampak langsung terhadap kehidupan bernegara bangsa Indonesia, baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

Apabila kita memperhatikan teori-teori Hukum Tatanegara yang ada dalam kepustakaan, maka akan ditemukan teori-teori Hukum Tatanegara dari para pakar Hukum Tatanegara bagi Hukum Tatanegaranya masing-masing. Teori Hukum Tatanegara Belanda dikemukakan oleh pakar Hukum Tatanegara Belanda, Teori Hukum Tatanegara Inggris dikemukakan oleh pakar Hukum Tatanegara Inggris, Teori Hukum Tatanegara Rusia oleh Pakar Hukum Tatanegara Rusia. Dan setiap Hukum Tatanegara dari suatu negara atau bangsa menunjukan adanya sifat atau ciri-ciri dari bangsa yang bersangkutan.

Hampir tidak ada hal yang sama dan serupa dari Hukum Tatanegara suatu bangsa dibandingkan dengan Hukum Tatanegara bangsa yang lain. Perbedaan itu disebabkan oleh tidak samanya sejarah dan latar belakang suatu bangsa juga oleh kepribadian yang dimiliki oleh setiap bangsa. Oleh karena itu tidak heran kalau Logemann membedakan asas formal (formele stelselmatigheid) dan asas material (materiele stelselmatigheid) dalam Hukum Tatanegara.

Dari penelitian diketahui bahwa Hukum (termasuk Hukum Tatanegara) terdiri atas dua unsur, yaitu unsur kerohanian yang bersifat abstrak dan unsur lingkungan yang bersifat nyata Unsur kerohanian disebut sebagai unsur ideal dan bersumber pada pikiran manusia Sebagai bangunan hukum, unsur ideal ini dikenal sebagai pengertian-pengertian. Karena bersumber pada pikiran manusia, maka pengertian-pengertian bersifat umum (universal), misalnya saja dimanapun di dunia ini orang akan berpikiran sama bahwa dua tambah dua adalah empat. Demikian juga dalam Hukum Tatanegara, pengertian bentuk negara "Republik" ialah negara yang dikepalai oleh Presiden, bukan oleh Raja. Sedangkan unsur yang kedua ialah unsur yang bersifat nyata yaitu alam dan lingkungan dimana manusia ini hidup. Herman Heller rnenyebutkan sebagai unsur alam dan budaya setempat. Karena alam dan lingkungan hidup manusia termasuk nilai-nilai, keperibadian, tradisi di mana manusia itu hidup berbeda-beda, maka hasilnya juga berbeda satu dengan yang lainnya. Unsur ini disebut sebagai asas-asas. Itulah sebabnya dimungkinkan terjadi perbedaan dalam asas-asas, misalnya asas demokrasi dan suatu bangsa tidak sama dengan bangsa lainnya. Amerika dalam demokrasinya lebih memberi bobot pada kebebasan sedangkan Rusia lebih memberikan bobot pada persamaan. Jadi meski pengertiannya sama yaitu demokrasi, tetapi isinya berbeda, hal ini tergantung pada asas-asas yang dianggap demokrasi.

"
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0366
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Nurtjahjo
Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
320.1 HEN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"The proclamation of the Independence of Indonesia as a governmental act bears a highly fundamental function in terms of the establishment of its identity and sovereignty. This article explores the practical and juridical consequences of the proclamation both as a legal and political act. As a political statement, the proclamation effectively changed the fate of the Indonesian people embodying their rejection of colonialism, a practice viewed as inconsistent with humanity and fairness. As a legal event, the proclamation accorded the country a new legal status as an independent state with a sovereign government, legal order and legal certainty under an autonomous and free governance regime."
LRUPH 12:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Nurtjahjo
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
320.1 HEN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christine S.T. Kansil
Jakarta: Erlangga, 1993
320.1 KAN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan. Begitu banyak jumlah manusia di dunia ini, tetapi tak ada satupun yang persis sama satu sama lain, sekalipun mereka terlahir kembar. Itulah uniknya manusia. Kondisi Indonesia, yang penduduknya tersebar di pulau-pulau dan masing-masingnya dipisahkan oleh lautan, tentu mempunyai tata cara kehidupan, adat-istiadat, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, beraneka ragam budaya, bahasa dan kebiasaan dimiliki oleh kelompok-kelompok suku yang begitu asri jika memiliki kesadaran untuk bersatu. Sebagaimana dicita-citakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia: ?bersatu kita teguh?bercerai kita runtuh?. Jauh-jauh hari Bung Karno menetapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya 'berbeda-beda tapi satu jua', karena Bung Karno mempunyai pandangan jauh ke depan. Beliau sangat menyadari bahwa bangsa yang besar seperti Indonesia ini cukup 'rentan' konflik. Oleh karena itu pemahaman tentang ke-Bhinneka-an dan pluralisme harus benar-benar 'didarahdagingkan' (diinternalisasikan) disetiap insan Indonesia, sehingga tercipta kebersatuan, kerukunan, dan keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara di tanah air Indonesia."
330 ASCSM 27 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"All legal norms that govern society must be born from a higher legal norm. This legal norm for Indonesia is embodied in the Pancasila which prescribes the basic principles underlying the 1945 Constitution. The unifying function of the Pancasila is operationalized in the agreement to form a Unitary Republic of Indonesia (NKRI) whose motto "Bhinneka Tunggal Ika" expressly recognizes unity in diversity. The Pancasila has four pillars which in the constitutional history of Indonesia have become the subject of varying political interpretations to justify policies of incumbents. This paper will explore the normative concept of the four pillars and their influence on indonesia as a nation."
LRUPH 12:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Penerangan Perserikatan Bangsa-bangsa, 1993
341.23 PER p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Jafar Hafsah
Jakarta: PSP-PRESS, 2021
320.5 MOH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Mohamad Ali
959.8 Ali p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>