Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meliala, Adrianus Eliasta, 1966-
"ABSTRAK
Penelitian ini berangkat dari pengamatan bahwa fenomena korupsi terjadi di masyarakat Indonesia dalam volume yang luar biasa dan bentuk yang beragam. Berbagai sanksi yang disiapkan oleh pranata hukum ternyata tidak mengurangi angka korupsi. Salah satu penyebabnya adalah kemungkinan adanya budaya dan nilai yang permisif terhadap korupsi sebagai perilaku, yang kemudian mempengaruhi penilaian seseorang tentang perilaku tersebut.
Sebagai suatu studi dengan mempergunakan kaidah-kaidah psikologi sosial, penelitian memperlihatkan bahwa posisi penilaian tidak setara dengan sikap, intensi dan lain-lain. Dengan pendekatan konvergensi, dipergunakan teori atribusi guna memahami pola penilaian yang muncul.
Penelitian kemudian mencoba mempertanyakan pola penilaian yang bagaimana yang muncul dalam menilai korupsi. Dipertanyakan pula perihal faktor-faktor apa yang muncul saat seseorang menilai penyebab korupsi. Pencarian data dilakukan terhadap 214 responden, terdiri dari kelompok pegawai, aktif dan pensiun, tingkat manajerial ke atas dari lingkungan swasta maupun negeri.
Terhadap pertanyaan tentang pola penilaian dielaborasi menjadi pertanyaan tentang apa yang termasuk korupsi dan penyebab korupsi. Untuk pertanyaan pertama dianalisis secara deskriptif dan pertanyaan kedua dengan analisis faktor.
Sebagai hasilnya, ditemukan sebagai berikut: Pertama, dalam keempat kelompok terdapat pola penilaian yang berbeda secara signifikan (p
Atas dasar itu, dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap korupsi memang kompleks, kontekstual dan multi faktor. Dikaitkan dengan teori atribusi, hal tersebut diinterpretasi sebagai akibat sari desakan group mind yang membuat anggota kelompok melakukan konformitas setiap kali memberikan penilaian terhadap perilaku tersebut."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Fuadi
"Penelitian ini menguji pengaruh desentralisasi fiskal, kapabilitas unit audit internal, reformasi birokrasi, dan akuntabilitas kinerja terhadap korupsi pemerintah daerah. Korupsi dalam penelitian ini diukur menggunakan jumlah kasus korupsi pemerintah daerah berdasarkan hasil putusan pengadilan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi berganda. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dari populasi seluruh pemerintah kabupaten/kota di Indonesia dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 225 kabupaten/kota (900 observasi). Hasil pengujian menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh signifikan dalam meningkatkan jumlah kasus korupsi pemerintah daerah, sedangkan kapabilitas unit audit internal/APIP dan reformasi birokrasi berpengaruh signifikan dalam menurunkan jumlah kasus korupsi pemerintah daeerah. Di sisi lain, akuntabilitas kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan atau penurunan korupsi pemerintah daerah. Berdasarkan hasil tersebut, pemerintah pusat dapat mempertimbangkan pemberian dana insentif tambahan kepada pemerintah daerah yang berhasil mencapai tingkat kapabilitas unit audit internal/APIP dan penilaian reformasi birokrasi yang tinggi. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah meningkatkan kapabilitas unit audit internal/APIP dan reformasi birokrasi mereka yang terbukti berpengaruh signifikan dalam menurunkan tingkat korupsi pemerintah daerah."
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021
336 ITR 6:4 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Kurniati
"Tesis ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menabung seorang muslim. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa pemerintah dan masyarakat bersama-sama meningkatkan pendapatan agar dapat membantu pertumbuhan ekonomi melalui menabung; selain itu perlunya kegiatan gerakan menabung; produk yang dapat dikembangkan dalam merangsang seseorang untuk menabung adalah sesuatu yang bertujuan untuk kesehatan, bencana alam atau kejadian lainnya yang tidak diprediksi dan biaya pendidikan.

The focus of this study is the influence factors of saving behaviors of a moslem. This study is quantitative. The researcher suggest that government and society should improve the income which can help economic growth by saving; besides that need to organize the saving movements, the product should be improved for stimulate the people for saving is something that purpose for health, act of God or unpredictable incidents and education expenses."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25360
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Sosial RI. Pusat Pengembangan Ketahanan Sosial Masyarakat, 2004
306.74 FAK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Baldwin M
"ABSTRAK
Usaha memahami kepentingan khalayak pendengar radio semakin perlu dilakukan oleh setiap pengelola lembaga penyiaran radio, sebagai dampak perubahan perubahan yang terjadi. Pengelola radio penyiaran berusaha membentuk kelompok-kelompok pendengar, sambil memantau, memahami dan memberikan apa yang diharapkan pendengar. Perilaku mendengar dan kepuasan pendengar kini menjadi saiah satu fokus perhatian setiap pengelola radio penyiaran yang ingin tetap bertahan dan unggul dalam persaingan menggaet pendengar.
PERJAN RRI yang melakukan kegiatan usaha jasa penyiaran Tadio berusaha meningkatkan mutu pemberian pelayanan (service delivery) dalam usaha meningkatkan jumlah pendengamya. Adanya kecenderungan polarisasi di kalangan kelompok pendengarnya merupakan hal pertarna yang perlu diketahui kebenarannya. Setelah dipastikan adanya. kelompok pendengar yang dikategorikan sering dan yang jarang mendengar, RRI ingin mengetahui faktor-faktor citra pelayanannya yang membedakan kedua kategori perilaku mendengar audience tersebut.
Data diperoleh dari pendengar RRI melalui penyebaran angket kepada 174 responden. Responden adalah sampel yang diampil menggunakan teknik random atas dasar starata proporsional (proporsional stratified random sampiling) dari Populasi yang berjumlah 872 orang, yaitu anggota Kelompok PaguyupanPendengar{PAP) RRI.
Data diproses dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 9.01 for Windows dengan bantuan beberapa buku penuntun penggunaan SPSS dalam Pengoiahan Statistik. Alat bantu statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah Analisis Diskriminan.
Ditemukan, ,dari total 174 responden terdapat 100 res ponden adalah pendengar yang sering mendengar RRI dan 74 responden adalah yang jarang mendengar RRI Jakarta. Dari 10 atribut citra pelayanan RRI Jakarta terdapat 4 atribut yang jelas membedakan kedua kelompok pendengar RRI, yailu Frekuensi Gelombang, Mutu suara, Musik, Siaran-Siaran promosi dan partisipasi audience dalam siaran. Dari 4 faktor tersebut Frekuensi Gelombang adalah faktor yang paling dominan membedakan (discriminates the most) sering mendengar atau jarang mendengar RRI jakarta. Faktor Mutu Suara dan musik merupakan faktor pembeda berikutnya. Sedangkan pembeda yang terkecil (discriminates the least) adalah Siaran Promosi & Partisipasi Audience dalam siaran. Fenomena dan hasil temuan ini tentu akan menjadi bukti dan masukan bagi manajemen pengelola radio, khususnya pihak RRI Jakarta.

ABSTRACT
Attempts to understand the need of radio listening to be done more and more by all the executive of the radio broadcasting institution, as the effect of the changings happened. The radio broadcasting executive try to make the group of listeners at the some times they are observing, understanding and giving what the listener's need. To day listening behaviour and the listener's satisfactory becomes the attention focus af the radio broadcasting executive waho want to stay alive and excellent in audience attract competition.
PERJAN RRI who makes service in radio broadcastin try to encrease the quality of the service delivery. The polarisation tendency in the audience group is the most important thing should be known. After getting the category of the people who often on rarely listen to the radio, RRI want to know the factors of service quality that can make them differ.
The data is found from RRI audience bay making questionaries to 174 respondens. The respondens are the sample taken by using the proporsional stratified random sampiling from 872 person, they are the members of listeners Kelompok Paguyupan Pendengar (PAP) RRI.
The data is processed with the aid of SPSS program version 9.01 for Windows with the help of SPSS guidance books in stattistic process. Statistic aid used to analysis is discriminant analysis.
A mong the 174 respondens, there are 100 respondens who often listen to RRI and 7 4 respondents listen rarely. Among the 10 attributs of Jakarta RRI service image qquality there are 4 atrributs which discriminate the two RRI listeners group : they are wave frequency, sound quality, music, promotion broadcast and audience participation in broadcast. From the 4 mentioned factors the wave frequency discriminates the most. The next are sound quality factor and music. Promotion broadcast and audience participation in broadcast discriminate the least The phenomena and the result founded becomes the prove and input for the radio executive- especiaii for RRI, Jakarta Institution (Station)."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2018
364.132 STA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Guntoro
"Avian Influenza atau flu burung adalah jenis penyakit yang berasal dari virus H5N1. Penyakit ini menyebar dengan sangat cepat dan sangat potensial untuk menyebabkan kematian. Virus ini dapat menular melalui perantaraan unggas dan dapat menular dari unggas kepada manusia sehingga masyarakat Indonesia perlu berhati-hati dalam melakukan tindakan preventif dalam menghadapi penyakit flu burung ini.
Dengan beragamnya perbedaan perilaku masyarakat Indonesia, tentunya akan menyebabkan perbedaan pula dalam melakukan penyikapan menghadapi flu burung. Sebuah lembaga tertentu melakukan survey di beberapa provinsi di Indonesia dimana telah terjadi kasus penularan flu burung kepada manusia. Terdapat 60.016 responden dengan 19 variabel kategorik yang akan dilibatkan dalam penelitian. Berdasarkan data ini, dilakukan analisis data yang menghasilkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam menyikapi flu burung adalah provinsi, jenis kelamin, pengetahuan mengenai penularan flu burung, sarana pembuangan, pemeliharaan unggas, kepemilikan binatang peliharaan dan jarak rumah ke pasar. Diantara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling mempengaruhi perilaku masyarakat dalam menyikapi flu burung adalah pengetahuan mengenai penularan flu burung.
Profil masyarakat yang mempunyai perilaku baik dalam menyikapi flu burung adalah memiliki pengetahuan penularan FB yang baik, berasal dari provinsi Jambi dan Nusa Tenggara Barat, memiliki tempat penampungan air limbah, saluran pembuangan air limbah, tempat sampah diluar rumah, punya tempat penampungan sampah organik, tidak memiliki binatang peliharaan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27798
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sulistyowati Abbas
"ABSTRAK
Penilaian karya adalah suatu proses yang dilakukan oleh penisahaan
dengan harapan membedakan setiap karyawan dari sudut pandang kinerja yang
dihasilkannya. Selain itu tujuan dari peniiaian karya adalah menjembatani semua
fungsi praktis dari human resource management. Oleh karena itu sistem peniiaian
karya dianggap sebagai audit dalam sistem kontrol perusahaan. Dengan
dilaksanakannya secara efektif, maka peniiaian karya dapat memberikan
keuntungan bagi atasan sebagai penilai dan karyawan sebagai yang dinilai. Tetapi
pada kenyataannya berdasarkan penelitian di lapangan perusahaan, peniiaian
karya menjadi kehilangan maknanya. Selain itu muncul persepsi negatif dari
penilai dan yang dinilai akan pelaksanaan peniiaian karya berdasarkan
pengaiaman mereka di masa lalu. Adanya gap antara kajian teoritis dan penerapan
peniiaian karya dilapangan mengharuskan kita untuk melihat peniiaian karya
sebagai suatu keseluruhan dari proses emosional atau psikologis dan juga dari
proses mekanisasi pengoperaiannya.
Dalam penelitian ini lebih dilihat pada masalah emosional atau psikologis
dimana munculnya sikap negatif karyawan terhadap peniiaian karya disebabkan
oleh kurangnya rasa percaya karyawan pada pihak manajemen/perusahaan dalam
hal keakuratan data dan hubungan reward dengan kinerja. Oleh karena itu penuiis
mempunyai asumsi bahwa ada hubungan antara rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen dan penerimaan karyawan terhadap sistem peniiaian
karya.
Maka dilakukan penelitian dengan menggunakan dasar teoritis dari
Mayer, Davis & Schoorman (1995) dimana variabel trustworthiness yang
terdiri dari faktor ability, benevolance dan intregrity dihubungkan dengan
variabei acceptability yang terdiri dari faktor accuracy dan outcome
instrumentality.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trustworthiness
dengan acceptability melalui tiga permasalahan umum yaitu; pertama,
gambaran faktor trustworthiness {ability, benevolance, integrity); kedua'
gambaran faktor acceptability (accuracy dan outcome instrumantality)\ ketiga* hubungan masing-masing faktor irusiworthines.s dangan acceptability. Subyek
penelitian adalah karyawan pada PT "X" yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Dimana PT.'X' telah melakukan perubahan beberapa kali dalam format dan
pelaksanaan sistem penilaian karyanya guna menyempurnakannya.
Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa dari gambaran faktorfaktor
trustworlhiness, karyawan cukup percaya terhadap ability, benevolence
dan integrity yang dimiliki oleh pihak manajemen. Sedangkan dari gambaran
acceptability, karyawan menerima terhadap accuracy dan outcome
instrumentality dari sistem penilaian karya. Selain itu selalu didapat adanya
hubungan yang signifikan antara faktor-faktor rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen (trustworthiness) yang terdiri dari ability,
benevolence, integrity dan penerimaan karyawan terhadap sistem penilaian
karya (acceptability) yang terdiri dari accuracy, outcome instrumentality
Sementara hasil tambahan berdasarkan data kontrol, temyata perbedaan
yang terjadi tidak banyak yaitu subyek berbeda: pada faktor outcome
instrumentality antara subyek laki-laki dan perempuan; pada faktor accuracy
antara subyek yang belum menikah dan subyek yang sudah menikah; pada
faktor ability antara subyek dengan jabatan produksi dan subyek dengan
jabatan administrasi; pada faktor accuracy dan outcome instrumentality
antara subyek dengan penghasilan
Rp.l.OOO.OOO-
Rp2.500.000. Selain itu didapatkan hasil tambahan berupa interkcrelasi dari
faktor-faktor trustworthiness dimana korelasi antara faktor ability dan integrity
memiliki nilai koefisien korelasi yang paling tinggi dibandingkan
interkorelasi faktor-faktor trustworthiness yang lain
Kekurangan penelitian ini mungkin disebabkan oleh pengalihan bahasa
yang mungkin kurang tepat dari kuesioner yang dipakai; variabilitas sarapel yang
kurang besar; adanya sosial desirability pada pengisian kuesioner; tidak
dikontrolnya faktor-kator lain yang mungkin berpengaruh terhadap
trustworthiness dan acceptability diluar kuesioner yang dibuat oleh Mayer, Davis
& Schoorman; kurangnya referensi yang membahas rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen dan penerimaan karyawan terhadap sisitem penilaian
karya serta lemahnya penentuan acuan data kontrol yang digunakan.
Oleh karena itu disarankan untuk perbaikan dalam alih bahasa kuesioner;
memperbesar variabilitas sampel; pengontrolan terhadap faktor lain diluar
kuesioner yang dibuat oleh Mayer, Davis & Schoorman; perlu dilakukan kajian
referensi terhadap kedua variabel pengukuran yaitu trustworthiness dan
acceptability. Sedangkan saran untuk perusahaan, sebaiknya pihak manajemen
lebih mengelahui reaksi positif dan negatif karyawan terhadap kepemimpinan
mereka sebagai umpan balik bagi pihak manajemen dalam memimpin perusahaan,
mempertimbangkan bahwa penerimaan terhadap sistem penilaian karya di
perusahaan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kepercayaan karyawan terhadap pihak manajemen yang pada akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas dan efektivitas perusahaan, dan tinjauan kembali
terhadap pihak manajemen dimana hasil penilaian karya dengan reward
yang diterima karyawan"
2002
S2834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Ronald Hasudungan
"Untuk meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas BUMN, diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi. Dan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam perusahaan dibutuhkan suatu sistem yang mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas. Salah satu sistem yang memacu peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai adalah sistem kompensasi yang mengkaitkan kinerja dengan balas jasa (Merit System). Dalam sistem ini, dibutuhkan penilaian prestasi pegawai yang akurat. Untuk menilai prestasi pegawai dengan tepat, dibutuhkan sistem penilaian karya (Performance Appraisal) yang tepat pula. Untuk menelaah sistem penilaian karya, kita dapat melihat dari terbuka atau tertutupnya sistem, desain dan metode yang digunakan, serta pola hubungan orang-orang yang terlibat didalamnya. Dalam desain sistem penilaian karya terdapat faktor-faktor penilaian karya. Penelitian ini menelaah pemilihan faktor-faktor penilaian karya yang digunakan dalam sistem penilaian karya PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia yang diadakan di kantor pusat Jakarta. Kriteria Faktor penilaian karya yang dipakai dalam penelitian ini adalah : relevansi faktor, distorsi dalam penekanan faktor, defisiensi pemilihan faktor, dan kontaminasi antar faktor. Di PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia, faktor-faktor yang digunakan berbeda-beda untuk tiap tingkat jabatan. Untuk tingkat pelaksana administrasi digunakan 14 faktor penilaian. Untuk tingkat pejabat fungsional digunakan 16 faktor penilaian, untuk tingkat pejabat struktural digunakan 17 faktor penilaian. Masing-masing faktor ditelaah menurut kriteria relevansi, distorsi, defisiensi dan kontaminasi seperti yang telah disebutkan diatas. Kriteria relevansi ditelaah dengan membandingkan faktor-faktor tersebut dengan uraian jabatan. Kriteria distorsi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antara bobot faktor dan jumlah penilaian. Kriteria defisiensi ditelaah dengan meneliti uraian jabatan, dan kriteria kontaminasi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antar faktor. Dari hasil penelitian diatas, penulis mengambil kesimpulan dan mengemukakan beberapa saran kepada PT. (Persero) Asuransi Jasa Indonesia. Juga diungkapkan beberapa keterbatasan penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>