Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154826 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucia Sukartini
"Penelitian ini bermula dari terbatasnya penelitian yang dilakukan pada salah satu kegiatan manajerial khususnya kemampuan pengambilan keputusan dikaitkan dengan prestasi kerja para manajer. Ini menimbulkan keingintahuan untuk meneliti hubungan antara proses pengambilan keputusan intuitif dan rasional terhadap prestasi kerja para manajer di bidang pemasaran dan produksi.
Manajer selaku ujung tombak perusahaan, semua kegiatan yang dilaksanakan harus diarahkan demi kemajuan perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan prestasi kerja (performance) para manajernya. Dalam penelitian ini faktor yang menentukan prestasi adalah faktor kuantitatif, kualitatif dan karakteristik perorangan.
Proses pengambilan keputusan intuitif yang cenderung menggunakan fungsi belahan otak sebelah kanan diduga banyak dilakukan oleh para manajer pemasaran. Ini disebabkan tugas manajer pemasaran harus berhubungan dengan lingkungan yang berubah cepat dan tidak menentu. Urgensi keputusan yang harus segera diambil menyebabkan mereka tidak dapat rnemperoleh data yang lengkap dan akurat untuk menentukan keputusan. Sehingga dalam proses pengambilan keputusannya lebih mengandalkan pada persepsi, pengalaman, perasaan, dugaan dan sebagainya. Sedangkan pengambilan keputusan rasional cenderung dilakukan manajer produksi karena tugas yang dilaksanakan lebih stabil sehingga menyebabkan mereka mempunyai waktu untuk memikirkan dengan lebih rinci keputusan yang akan dibuat dibandingkan manajer pemasaran. Sehingga dalam prosesnya dimungkinkan dapat diperoleh data yang akurat, lengkap, dilakukan secara rasional dengan menggunakan tahaptahap tertentu. Dalam proses tersebut akan lebih digunakan fungsi belahan otak sebelah kiri.
Penelitian ini berusaha mengungkapkan, pertama, bagaimanakah kecenderungan umum manajer di bidang pemasaran dan produksi dalain proses pengambilan keputusan. Kedua, adakah perbedaan yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan antara manajer pemasaran dan manajer produksi. Ketiga, adakah hubungan antara proses pengambilan keputusan intuitif dan rasional terhadap prestasi kerja manajer tingkat pertama pemasaran dan produksi.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dilakukan studi lapangan, non eksperimental, di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan barang. Sebagai sampel penelitian adalah : 18 manajer tingkat menengah pemasaran, 16 manajer tingkat menengah produksi, 37 manajer tingkat pertama pemasaran dan 35 manajer tingkat pertama produksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dengan pengukuran model Likert yang berskala I sampai 6. Teknik analisis pengolah data yaitu Analisis Varian (Anava) AB Dua Arah, Uji T dan Regresi Berganda dengan taraf signifikansi 0.05.
Hasil olahan data dengan Anava AB Dua Arah menunjukkan bahwa manajer tingkat pertama pemasaran cenderung lebih intuitif dan rasional dibandingkan manajer tingkat pertama produksi dalam pengambilan keputusan. Analisis data dengan Uji T membuktikan bahwa ada perbedaan secara signifikan dalam proses pengambilan keputusan intuitif antara manajer tingkat pertama pemasaran dan produksi. Regresi Berganda membuktikan pengambilan keputusan rasional mempunyai korelasi bermakna terhadap prestasi manajer tingkat pertama produksi. Tetapi korelasi pengambilan keputusan intuitif terhadap prestasi manajer tingkat pertama pemasaran kurang bermakna."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadi Agus Triono
Jakarta: Salemba Empat, 2014
658.8 RAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gellerman, Saul W.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1983
658 Gel m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soliyah Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh motivasi belajar, perilaku belajar, dan model pembelajaran konstruktivisme terhadap prestasi belajar. Perilaku belajar terdiri dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan mengikuti ujian. Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini dihasilkan melalui teknik pengambilan sampel bertujuan dari mahasiwa-mahasiwa jurusan akuntansi, manajemen, dan ilmu ekonomi studi pembangunan kelas reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sampel akhir dari penelitian ini adalah 202 mahasiswa. Data dianalisis dengan menggunakan regresi berganda. Hasil dari penelitian ini memberikan dukungan secara empiris bahwa perilaku belajar dalam hal kebiasaaan mengikuti pelajaran dan kunjungan ke perpustakaan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Namun, hasil penelitian ini tidak memberikan dukungan secara empiris bahwa motivasi belajar, perilaku belajar dalam hal kebiasaan membaca buku teks dan kebiasaan mengikuti ujian, serta model pembelajaran konstruktivisme berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2014
650 ESENSI 4:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar belakang penelitian ini didasarkan atas pernyataan
Presiden, Menteri Tenaga Kerja, pendidik, praktisi, bahwa ada
kesenjangan antara kuantita dan kualitas tenaga kerja baik untuk
tingkat pelaksana maupun manajerial di Indonesia saat ini. Hal ini
perlu segera dicarikan jalan keluar. Untuk ini diperlukan informasi
dan data masukan untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan
tindak lanjutnya.
Sehubungan dengan ini, peneliti ingin turut partisipasi
dengan mengadakan penelitian kecil dan permulaan mengenai
manajer, dengan topik gaya kepemimpinan manajer dan calon
manager yang efektif dalam proses pengambilan keputusan. Cara
pengambilan keputusan melalui yaitu cara proses spontan dan cara
Vroom dan Jago.
Cara proses spontan adalah berdasarkan pengalaman, intuitif,
heuristik; sedangkan care. Vroom dan Jago adalah berdasarkan
prosedur, kriteria yang ditetapkan oleh Vroom dan Jago seperti yang
dibahas dalam bukunya "The New Leadership, Managing
Participation in Organization", 1988.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya
kepemimpinan manajer dan calon manajer dengan menggunakan
kedua macam gaya itu dalam proses pengambilan keputusan.
Selajn itu dapat diketahui pula respon manajer dan calon
manajer dalam menggunakan kedua macam gaya tersebut, sehingga dapat diketahui pula prosedur dan alat Vroom dan Jago
apakah dapat digunakan di Indonesia.
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan
untuk menemu kenali gaya kepemimpinan seseorang dalam proses
pengambilan keputusan sehingga dapat dipertimbangkan tindak
lanjut yang tepat, seperti dalam seleksi, pengenalan diri, pelatihan
kepemimpinan yang efektif.
Analisa data berdasarkan perhitungan perbedaan mean dan
distribusi frekuensi dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian adalah tidak berbeda signifikan antara mean
manajer dan calon manajer dengan menggunakan cara proses
spontan dan cara Vroom dan Jago. Sedangkan bila pada manajer
dan calon manajer digunakan masing-masing kedua cara tersebut,
maka hasilnya ada yang berbeda dan tidak berbeda signifikan. Ada
2 kasus yang tidak berbeda signifikan pada manajer, calon manajer
dengan menggunakan kedua cara tersebut dan Secara kualitatif
hasilnya adalah respon manajer dan calon manajer pada umumnya
lebih mendekati norma dengan menggunakan cara proses spontan
dari pada dengan menggunakan cara Vroom dan Jago.
Kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian ini adalah
masih perlu diadakan penelitian yang lebih luas dan lebih banyak
respondennya supaya dapat dipenoleh data tentang: reliabilitas,
validitas dengan kriteria yang jelas, norma dan relevansi dari kasus-
kasus yang dipakai."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
T38274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisa Febriani
"Berkembangnya sekolah sebagai sebuah bisnis yang banyak diminati membawa banyak dampak bagi pihak pengelola sekolah. Salah satunya adalah semakin ketatnya persaingan antar sekolah dalam memperebutkan murid. Untuk dapat unggul dalam persaingan, sekolah harus memiliki keunggulan yang membedakannya dengan pesaing. Namun, memiliki daya pembeda saja tidak cukup untuk menjadikan sebuah sekolah unggul dalam persaingan. Daya pembeda tadi harus disampaikan pada publik melalui kegiatan komunikasi pemasaran.
SMA Cakra Buana merupakan salah satu sekolah yang mengandaikan komunikasi pemasaran dalam bersaing dengan sekolah Iain. Namun tampak bahwa sekolah ini mengalami lingkaran masalah dimana jumlanbangku yang belum sepenuhnya lerisi menyebabkan pendapatan di bawah target dan juga berpengaruh terhadap terbatasnya anggaran untuk kegiatan komunikasi pemasaran. Selama ini, komunikasi pemasaran terus dijalankan, namun jumlah murid tetap dibawah target. Untuk menyikapi hal ini, maka pihak sekolah harus memahami bahwa jika tidak dilakukan penyempurnaan terhadap kegiatan komunikasi pemasarannya, maka penurunan jumlah murid ini dapat terus terjadi dan tentunya sangat merugikan. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi pemasarannya dapat disempumakan maka pertama-tama SMA Cakra Buana harus memahami proses pengambilan keputusan yang dilakukan dalam memilih SMU, sehingga dapat diketahui komunikasi pemasaran yang tepat untuk dilakukan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan 2 orang pihak manajemen sekolah, 8 murid SMP Cakra Buana, 16 murid SMA Cakra Buana, dan 2 orang murid sekolah lain yang menjadi pesaing SMA Cakra Buana, Untuk pihak manajemen, penarikan sampel dilakukan secara nin-probability yaitu dengan convenience sampling, sedangkan untuk murid, penarikan sampel dilakukan secara probability yaitu clengan random sampling.
Dari data tentang proses pengambilan keputusan pemilihan sekolah yang diperoleh, ditemukan bahwa sumber informasi yang paling barpengaruh adalah teman dalam bentuk komunikasi word-of mouth. Penyampaian informasi yang sifatnya informal ini lebih dipercaya dibandingkan dengan penyampaian secara formal dalam bentuk komunikasi pemasarn oleh pihak sekolah. Sedangkan dalam hal kriteria pemilihan, jark antara lokasi sekolah dengan tempat tinggal merupakan kriteria yang paling menentukan, dimana murid dapat mengorbankan kualitas sekolah demi jarak yang lebih dekat. Dengan begitu, maka kegiatan komunikasi pemasaran dapat difokuskan pada wilayah Depok dimana sekolah ini berada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Samuel Ramli
"Perilaku pengambilan risiko merupakan salah satu hal penting dalam menjalankan perusahaan. Perilaku pengambilan risiko dibutuhkan saat perusahaan menghadapi situasi sulit. Perilaku pengambilan risiko didasarkan pada pemilihan risiko yang berbeda di setiap perusahaan maupun individu. Pada tingkat manajemen, keberagaman menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku pengambilan risiko.
Tinjauan literatur sebelumnya mengenai keberagaman manajemen seperti gender, usia, pendidikan, pengalaman dan lainnya menunjukan hasil yang tidak konsisten terhadap perilaku pengambilan risiko. Berdasarkan perbedaan hasil dari penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan analisa terhadap hubungan keberagaman manajemen puncak sebagai pengambil keputusan di perusahaan terhadap perilaku pengambilan risiko.
Penelitian ini menggunakan regresi generalized least square (GLS) terhadap data panel dari 333 perusahaan Indonesia nonkeuangan yang terdaftar selama 3 tahun dari tahun 2015 sampai 2017. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku pengambilan risiko. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keberagaman manajemen puncak dalam hal gender, usia, bangsa, pendidikan, dan pengalaman. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran, profitability, dan pertumbuhan perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa keberagaman manajemen puncak dalam hal gender, usia, bangsa, pendidikan, dan pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko. Sementara itu, karakteristik perusahaan seperti ukuran, profitability, dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko.

Risk-taking behavior is one of important thing in running the company. Risk-taking behavior is needed especially when the company faces difficult situation. Risk-taking behavior is based on risk preference which differs among companies as well as individuals. At management level, diversity may be one of important factor affects risk-taking behavior.
Previous literature review studied about diversity in management such as diversity in gender, age, education, experience, etc shows inconsistent results towards risk-taking behavior. Based on inconsistency of previous researchs, author is interested to analyze the association between top management diversity as decision maker in the company to risk-taking behavior.
This research uses generalized least square (GLS) regression on panel data from 333 Indonesian listed non-financial companies for 3 years period from 2015 to 2017. Dependent variable of this research is risk-taking behavior. Independent variables of this research are top management diversity in gender, age, nationality, education background, and experience. Control variables of this research are company size, profitability, and growth.
The result of this research shows that top management diversity in gender, age, nationality, education background, and experience arenot significantly associated with risk-taking behavior. However, company characteristic such as size, profitability, and growth are significantly associated with risk-taking behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adri Eko Prakoso
"Peranan sponsorshrp sebagai pilihan utama didalam komunikasi pemasaran telah menjadi bagian yang sangat vital didalam mendanai berbagai macam kegiatan seperti olahraga, musik, soni budaya dan kegiatan sosial. Pangsa pasar secara menyeluruh untuk sponsorship telah berkembang dari sebelumnya diestimasikan sebesar USD 2 milyar pada lahun 1984 menjadi USD 24 milyar pada tahun 2001. Kegiatan keolahragaan adalah tipe kegiatan yang paling populer, diperkirakan 67 % dari total dana sponsorship dunia masuk ke kegiatan keolahragaan (Roy dan Comwell, 2003).
Penelitian ini meneliti mengenai kegiatan sponsorship dimana obyektivitasnya adalah memahami reaksi konsumen yang akan mempengaruhi sikap mereka didalam pengambilan keputusan dilihat dari kegiatan olahraga, penn sponsor dan persepsi kecocokan antara kegiatan olahraga dan sponsor. Perilaku terhadap kegiatan olahraga terbagi menjadi kegemaran pribadi terhadap kegiatran olahraga dan slams dari kegiatan olahraga. Perilaku terhadap sponsor terbagi Perilaku terhadap sponsor, ketulusan sponsor dan dukungan sponsor. Dan terakhir adalah kecoookan antara kegiatan olahraga dan sponsor, sehingga terbcntuknya pengambilan keputusan konsumen untuk tenarik dan menyukai sponsor dan ingin memakai produk sponsor. Penelitian ini meneliti kompetisi proliga yang disponsori olah Sampoerna Hijau.
Hasil penelitian menyatakan bahwa konsumen tertarik kepada sponsor karena melihal status kegiatan olahraga tersebut, perilaku terhadap sponsor dan kecocokan antara kegiatan olahraga dan sponsor. Sedangkan konsumen menyukai sponsor karena melihat ketulusan sponsor dan kecocokan antara kegiatan olahraga dan sponsor. Konsumen berkeinginan untuk mencoba memakai produk sponsor muncul dari status kegiatan olahraga.
Dapat dikatakan sponsorship cukup efektif untuk menciptakan awareness dan meningkatkan citra produk dan perusahaan. Hubunan antara kegiatan olahraga dengan sponsor berkorelasi negatif, dalam hal ini sponsor merupakan produsen rokok dan didalam olahraga tidak dikenal kegiatan merokok, karena dapat merusak kesehatan.
Di dalam penelitian ini hubungan yang ada adalah negatif karena kita tahu pengunaan rokok bertentangan dengan kegiatan olahraga. Dengan kegiatan olahraga disponsori oleh sponsor yang memiliki kecocokan dalam hubungannya berkorelasi positif diharapkan hasilnya akan lebih baik dan menjadikan kegiatan sponsorship menjadi efektif.

Sponsorship has become a vital part of funding for a wide range of sporting, artistic, and social events. The worldwide sponsorship market has grown ftom an estimated U.S $ 2 billion in 1984 to S 24 billion in 2001 (Roy and Comwell, 2003). Sporting event is the most popular event that company would like to sponsor. Estimated 67% of the total sponsorship budget goes into the sporting area. Major sporting event in particular have become dependent on sponsorship. The 1996 Atlanta Olympics raise $540 million in sponsorship from companies.
This research examines the effect of consumer's attitude about sponsorship in their decision making. The attitude about sport is divided into personal interest in the event and status of the event. Attitude about sponsor is divides into attitude toward the sponsor, perceived sincerity of the sponsor and perceived ubiquity of the sponsor. Last, sponsor-event fit. With this research we will know whether the consumer will have interest toward the sponsor, favorable toward the sponsor and then use the sponsor product. The research examines Sampoerna Hijau which sponsored the Proliga competitions.
The results suggest that status of the event, attitude toward the sponsor, and sponsor-event tit are key factors in generating an interest response to the sponsor. Perceived sincerity ofthe sponsor, sponsor-event fit are the key factors in generating a favorable response to the sponsor. But, the interaction effect between sponsor-event fit with personal interest in the event and attitude toward the sponsor can also make the consumer to have a favorable response toward the sponsor. Only the status of the event can make consumer to use the sponsor's product.
According to the result, the sponsorship that Sampoema Hijau does to Proliga competitions is not effective. Because it is a cigarette company and we all know that smoking is not good for your health, it has a negative correlation. So in order to have a good result of what company have to do in their sponsorship, one of the suggestion is that the event and the sponsor must have a positive correlation, and then the sponsorship would become effective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T16982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>