Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101831 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochammad Riyadi
"ABSTRAK
Metoda gaya berat secara cepat dapat digunakan dalam eksplorasi untuk mengetahui daerah jebakan baluan kontak yang terkaolinisasi ataupun cekungan tua yang diperkirakan mengandung mineral yang bernilai ekonomis.
Untuk pemisahan anomali regional-sisa diterapkan metoda pencocokan permukaan ( surface fitting ) menggunakan polinomial non-ortogonal dalam koordinat " geografi " X dan Y yang dikenal sebagai Trend Surface Analysis.
Penafsiran data gaya berat menggunakan pemodelan tiga dimensi metoda Talwani & Ewing dilakukan untuk mendapatkan model geometri bawah permukaan di daerah penelitian ( Pemali-Bangka ), dengan ditunjang oleh data geologi daerah tersebut sebagai data kontrol.
Hasil pemodelan menggunakan metoda Talwani dan Ewing membuktikan aclanya struktur jebakan kontak antara granit dan metasedimen. Batuan kontak ini berbentuk topi ( kopula ) yang menutupi tonjolan granit. Batuan kontak ini secara geologi banyak mengandung timah.

ABSTRACT
The Gravity methods are used for preliminary in geophysical interpretation to delineate mineral deposit.
The surface fitting method using non-orthogonal polynomial was applied for separation of the regional-residual anomaly in the geographical coordinate (){,Y) which is known as Trend Surface Analysis.
The gravity data interpretation was used by three dimensional model of Talwani & Ewing ( 1960 ) to obtain the geometrical model of anomaly body under surface at the research area in Pemali-Bangka, this interpretation is supported by the geological map of the area as the reference.
The result by this method showed that there is a structure between the granite and metasedimen. This structures form a cap covered the granite intrusion that geologically contain tin deposit. ;The Gravity methods are used for preliminary in geophysical interpretation to delineate mineral deposit.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Ega
"Skripsi ini membahas mengenai perizinan dan pelaksanaan kegiatan pertambangan batu kapur di kawasan hutan oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tipe penelitian yang digunakan menurut jenisnya adalah penelitian yuridis normatif, menurut tujuannya adalah penelitian problem solution, menurut penerapannya adalah penelitian berfokus masalah, dan menurut ilmu penerapannya adalah penelitian monodisipliner. Simpulan dari penelitian ini ialah kebijakan kegiatan pertambangan pada kawasan hutan Indonesia saat ini telah diatur oleh masing-masing sektor, yaitu pertambangan dan kehutanan, serta berdasarkan kewenangan pemerintah daerah dalam pemberian perizinan pertambangan legalitasnya sudah ada kepastian hukum yaitu Pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah terkait desentralisasi dan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara terkait peran pemerintah daerah yang memberikan Izin Usaha Pertambangan. Akan tetapi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. pada prakteknya masih menghadapi beberapa kendala perizinan pertambangan terutama dalam perizinan dan pelaksanaan kegiatan pertambangan batu kapur di kawasan hutan Kabupaten Tuban, antara lain mengenai kompensasi lahan dan perbedaan prinsip di dalam penafsiran Bupati Kabupaten Tuban dalam pemberian izin. Hasil penelitian menyarankan kedepannya diharapkan penerapan pola perizinan sebagai pola pengusahaan pertambangan, seharusnya di tunjang oleh administrasi pemerintahan dan pelayanan publik yang baik dan lebih memberikan kepastian hukum. Dan diharapkan Pemerintah dapat menjalankan fungsi pemerintahan dengan baik dengan cara mengatur seluruh kegiatan pertambangan di Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan negara sesuai dengan amanat Pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar 1945, sehingga kekayaan alam di Indonesia dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia.

This mini thesis discusses about the licensing and implementation of limestone mining in forest areas by PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. This type of research is used by species normative research, according to the research purpose is problem solution, according to its application is the focus of research problems, and according to science is the application of research monodisipliner. The conclusion of this study is, mining policy in Indonesia's forest area has been regulated by each sector which is mining sector and forestry sector, and by the authority of the local government in granting mining licenses legally existing rule of law which is Article 1 paragraph (7) of Law Number 32 Year 2004 about Regional Government especially about Decentralization and Article 37 of Law Number 4 of 2009 about Mineral and Coal mining related role of local government that provides Mining Permit. However PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. in practice still faces some obstacles, especially in the mining permitting and licensing activities limestone mining in the forest area of Tuban, which is the principle of compensation for land and differences in the interpretation of the Tuban district Mayor in giving permission. The results suggest the future is expected adoption pattern as patterns mining business licenses, should be supported by public administration and better public services and more legal certainty. And the government is expected to run well the government functions by regulating all mining activities in Indonesia for the welfare state in accordance with the mandate of Article 33 paragraph (3) of the 1945 Constitution, so the benefit from natural resources in Indonesia can be felt by the people of Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S52495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashita Anjani
"Metode utama IP dan resistivitas yang didukung dengan data magnetik dapat mendelineasi zona mineralisasi emas berdasarkan nilai chargeability dan resistivitasnya. Pengukuran metode IP menggunakan domain waktu dan konfigurasi dipole-dipole sebanyak 4 lintasan dengan spasi elektroda 25 m. Pengukuran dilakukan di daerah ‘X’ yang mempunyai kondisi geologi pembentukan mineralisasi emas sistem epitermal sulfida tinggi yang terbentuk dengan kedalaman dangkal 100-500 m. Pengukuran metode IP menggunakan instrumen Supersting R8/IP. Dan dari pengukuran didapatkan data yang berupa chargeability semu dan resistivitas semu yang selanjutnya diinversi menggunakan software Res2Dinv untuk mendapatkan nilai chargeability dan resistivitas yang sebenarnya. Hasil pengolahan data IP ditampilkan secara 2D dengan software Res2Dinv dan visualisasi 3D menggunakan software Geoslicer-X.
Dari integrasi data IP, resistivitas dan magnetik didapatkan korelasi hasil berupa 3 zona menarik yang diinterpretasikan sebagai mineralisasi vuggy quartz dengan nilai chargeability > 400 ms yang disertai dengan nilai resistivitas > 800 Ohm.m dan respon profil magnetik yang berundulasi pada lintasan 200. Dan adanya zona lemah berupa patahan terdeteksi dengan nilai chargeability yang rendah yaitu sekitar < 50 ms, nilai resistivitas < 20 Ohm.m dan profil intensitas magnetik yang drop, yang merupakan jalur bagi larutan hidrotermal naik ke permukaan.

The main methods of IP and resistivity, supported by magnetic data can delineate zones of gold mineralization based on their chargeability and resistivity values​​. Measurement using time domain IP and dipole-dipole configuration of resistivity along 4 profiles with electrode spacing of 25 m. Measurements were carried out in the area "X" which had gold mineralization geological conditions of formation of high sulphidation epithermal systems formed in shallow depth of 100-500 m. Measurement was done by using instruments Supersting R8/IP IP. The data obtained from measurements in the form of apparent chargeability and apparent resistivity were subsequently inverted using the Res2Dinv software to get the value of the true chargeability and resistivity. IP data processing results displayed in 2D view using Res2Dinv software and 3D visualization using Geoslicer-X software.
From the integration of IP, resistivity and magnetic data correlation, resulted 3 interesting zone interpreted as mineralization of vuggy quartz with chargeability values​​ > 500 ms, resistivity values​​> 600 Ohm.m and undulated magnetic’s response curve along the profile 200. The existence of zone in form of the fault was detected as a low chargeability, at values ​ about < 50 ms, low resistivity at value about < 50 Ohm.m and dropped magnetic intensity profiles, which is interpreted as the pathway for hydrothermal solutions up to the surface.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januarista Amartya Dyasti
"Sukabumi merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bijih timbal. Pada area penelitian terdapat endapan mineral skarn dengan host rock batugamping. Namun, karakteristik host rock batugamping dan tipe skarn belum diketahui. Kedua hal tersebut perlu diketahui untuk kepentingan penentuan zona prospek bijih. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik batugamping di sekitar endapan skarn sehingga dapat diketahui tipe endapan skarn daerah penelitian. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif pada analisis petrologi, petrografi, mineragrafi, pemodelan eksplisit, dan atomic absorption spectrometry (AAS). Karakteristik batugamping di sekitar endapan skarn terdiri dari parameter lithofasies, tingkat metamorfisme, jenis alterasi, jenis mineralisasi bijih, dan kadar bijih. Batuan yang ditemukan memiliki tiga kelompok, yaitu batugamping, metagamping, dan marmer. Lithofasies di sekitar endapan skarn terdiri dari wackestone, packestone, floatstone, rudstone, boundstone, litho-bioclastic limestone, dan marmer. Sementara itu, kelompok metagamping dan marmer mengalami metamorfisme dalam tiga tingkat, yaitu slighly metamorphed, moderately metamorphed, dan highly metamorphed. Batuan teralterasi progradasi dan retrogardasi. Mineral progradasi yang ditemukan didominasi klinopiroksen anggota aegirin, augit, hedenbergit, dan diopsid. Sementara alterasi retrogradasi menghasilkan mineral klorit, serpentin, epidot, amfibol, dan mineral bijih sulfida. Mineral bijih pada batuan terdiri dari pirit, pirhotit, sfalerit, dan galena dengan jenis mineralisasi fossil casted mineralization dan non-fossil casted mineralization dan kadar bijih didominasi unsur Pb dan Zn. Host rock mineralisasi bijih pada endapan skarn berupa boundstone dan unknown limestone facies yang paralel dengan boundstone. Mineralisasi pada fasies boundstone dikontrol oleh open space berupa moldic pore, sementara unknown limestone facies dikontrol oleh secondary pore. Endapan skarn daerah penelitian merupakan Pb-Zn skarn yang berada dalam posisi distal terhadap intrusi.

Sukabumi is one of the areas that has lead ore potential. In research area, there is skarn mineral deposit with limestone as host rock. However, the characteristics of the limestone host rock and the type of skarn are not yet known. These two things need to be known for the purpose of determining the ore prospect zone. This research aims to identify the characteristics of limestone around the skarn deposits so that the type of skarn deposits in the study area can be identified. The research uses quantitative and qualitative methods in petrological, petrography, mineragraphy, explicit modeling, and atomic absorption spectrometry (AAS). The characteristics of limestone around skarn deposits consist of lithofacies, metamorphism level, alteration type, ore mineralization type, and ore grade. The rocks found have three groups, namely limestone, meta-limestone, and marble. Lithofacies around skarn deposits consist of wackestone, packestone, floatstone, rudstone, boundstone, litho-bioclastic limestone, and marble. Meanwhile, the metalimestone and marble groups have three levels of metamorphism, there are slighly metamorphed, moderately metamorphed, and highly metamorphed. The limestone is impacted by prograde and retrograde altered rock. The prograde minerals found were dominated by clinopyroxene members of aegirin, augite, hedenbergite, and diopsid. While retrogradation alteration produces chlorite, serpentine, epidote, amphibole, and sulfide ore minerals. The ore minerals in the rock consist of pyrite, pyrrhotite, sphalerite, and galena with the type of mineralization fossil casted mineralization and non-fossil casted mineralization and the ore grade is dominated by Pb and Zn elements. The host rock of ore mineralization in skarn deposits is boundstone and unknown limestone facies that is parallel to the boundstone. Mineralization in the boundstone facies is controlled by open space in the form of a moldic pore, while the unknown limestone facies is controlled by a secondary pore. The skarn deposit in the study area is a Pb-Zn skarn which is in a position distal to the intrusion."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Susanda
"Wilayah Provinsi Bangka Belitung terkenal sebagai penghasil timah. Kegiatan pertambangan hampir di seluruh wilayahnya, membuat rona muka tanah mengalami perubahan dan meninggalkan ratusan kolong atau lobang bekas tambang yang berisi air. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa peran Polri dalam mencegah dan menegakkan hukum dalam kegiatan pertambangan timah tanpa izin, menganalisa kegiatan pertambangan timah tanpa izin di lokasi penelitian, mengetahui kualitas tanah dan air di sekitar wilayah pertambangan timah, dan mengetahui peran Polri yang tepat dalam menjaga kualitas tanah dan air di sekitar wilayah pertambangan timah.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi mix-method. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi, wawancara, Sistem Informasi Geografis dan pengujian di laboratorium.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi konflik peran Polri dalam pencegahan dan penegakkan hukum pertambangan tanpa izin di wilayah Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah. Pertambangan tanpa izin di kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah bersifat masif. Kualitas tanah di sekitar wilayah pertambangan timah kurang subur, sedangkan kualitas air termasuk dalam kelas 3. Kesimpulan penelitian ini adalah diperlukan model pemolisian masyarakat berbasis lingkungan untuk Polri di wilayah kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah. Kegiatan pertambangan tanpa izin tidak akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan perlu dihentikan. Diperlukan reklamasi untuk memperbaiki kualitas tanah dan air di sekitar wilayah pertambangan.

The region of Bangka Belitung Province is well known as tin producer. Mining activities covers almost all of its entire territory, making soil surface texture change and leaving hundreds of ex-mining pits or holes containing water. The purpose of this study is to analyze the role of Polri (Indonesian State Police) in preventing and enforcing law in illegal tin mining activities, analyzing tin mining activities without license at research sites, to know the quality of soil and water around tin mining area, and to know the appropriate role of Polri in securing soil and water quality around the tin mining area. This research used qualitative approach with mix-method methodology. Data collection method being used is literature study, observation, interview, Geographic Information System, and laboratory testing.
Research's result indicate there is role conflict in Polri when preventing and law enforcing law regarding illegal mining in Lubuk Besar District, Central Bangka Regency City. Illegal (Unlicensed) mining in Lubuk Besar District of Central Bangka is massive. Soil quality surrounding the tin mining area is less fertile, while water quality is in the category of class 3. Conclusion of this study that it is necessary to apply community policing baseda on environment for Polri (Indonesian State Police) in Lubuk Besar District of Central Bangka Regency City. Illegal mining will not upgrading community welfare and shoul be stoped. Reclamation needed to improve soil and water quality around mining area.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sely Charolina Sari
"Proyek eksplorasi dan eksploitasi minyak yang dilakukan India sebagai bentuk kerjasama dengan Vietnam di Laut Cina Selatan menimbulkan sikap oposisi dari Cina, hingga kemudian untuk menghargai sikap Cina tersebut, India memutuskan untuk menunda proses eksplorasi di tahun 2011. Kemudian di tahun 2012, setelah Vietnam melakukan renegosiasi India berkenan untuk melanjutkan eksplorasi kembali. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui motivasi yang India kejar lewat proyek eksplorasi dan eksploitasi minyak tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang mengacu pada paradigma struktural realisme dalam memfokuskan objek penelitian menurut kerangka pemikiran Foreign Policy Behaviour milik Frederic S. Pearson dan J. Martin Rochester. Hasil temuan yang penelitian yang penulis dapatkan adalah bahwa kebijakan India untuk melanjutkan eksplorasi dan eksploitasi minyak di wilayah sengketa Laut Cina Selatan adalah bentuk dari implementasi “Look East Policy” sekarang yang mendorong India untuk lebih proaktif dalam menanggapi isu yang berkembang di kawasan Asia Tenggara dan upaya India untuk dapat mengimbangi pengaruh Cina di kawasan.

Oil exploration and exploitation projects is one of cooperation between India and Vietnam in the South China Sea that raises opposition gesture from China. To show some respect with China‟s oposition toward the project, India halt the project in 2011. Then in 2012, Vietnam offered new proposal and new offering in this project, after some negotiation between two countries, India agreed to continue the exploration project. This thesis aimed to study the motivation of India‟s pursue through exploration and exploitation of oil projects by using a qualitative approach. Structural realism paradigm used to focus Foreign Policy Behaviour‟s Frederic S. Pearson and J. Martin Rochester as framework. The finding in this study shows that India‟s policy to continue the exploration and exploitation of oil in the contested area South China Sea as a form of new Look East Policy that encouraging India to be more proactive towards developing issue that raises in Southeast Asia Region and India‟s intention to balance China‟s influence in the region.;"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrah Athirah
"Tambang Bawah Tanah Kucing Liar adalah salah satu tambang prospek yang sedang dikembangkan oleh PT Freeport Indonesia. Berbagai kajian mengenai kondisi batuan di area Tambang Bawah Tanah Kucing Liar sedang dilakukan sebelum kegiatan penambangan dengan metode block caving dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi batuan di area Kucing Liar melalui metode klasifikasi massa batuan. Metode klasifikasi massa batuan yang digunakan ialah metode Rock Mass Rating (RMR) Bieniawski (1989) berdasarkan data geophysical borehole logging. Dari hasil pengolahan data pada empat lubang bor yang digunakan, pendekatan dengan metode geophysical borehole logging telah mampu mengidentifikasi dan mengkarakterisasi parameter RMR untuk setiap klasifikasi domain geologi. Dari hasil perhitungan dan analisis menunjukkan bahwa klasifikasi massa batuan (RMR) untuk setiap domain Formasi, Litologi, dan Alterasi tergolong ke dalam kelas baik (2) hingga sangat baik (1). Kondisi ini terindikasi akan berdampak pada proses block caving yang berpotensi menghasilkan blok-blok batuan berukuran besar sehingga mengakibatkan batuan tidak dapat runtuh dengan baik.

The Kucing Liar Underground Mine is one of the prospect mines being developed by PT Freeport Indonesia. Various studies on the rock conditions in the Kucing Liar Underground Mine area are being conducted before mining activities with the block caving method begin. This study aims to determine the rock conditions in the Kucing Liar area through the rock mass classification method. The rock mass classification method used is the Rock Mass Rating (RMR) method of Bieniawski (1989) based on geophysical borehole logging data. From the results of data processing on the four borehole used, the geophysical borehole logging approach has been able to identify and characterize the RMR parameters for each geological domain classification. The calculation and analysis results show that the rock mass classification (RMR) for each Formation, Lithology, and Alteration domain is classified as good (2) to very good (1). This condition is indicated to have an impact on the block caving process which has the potential to produce large rock blocks, causing the rocks not being able to collapse properly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Benhardi Wastuwidya
"ABSTRAK
Air asam tambang (AAT) merupakan salah satu dampak negatif dari kegiatan
pertambangan yang dapat menyebabkan masalah lingkungan dan memerlukan
penanganan yang efisien dan efektif. Pemanfaatan mikroalga dalam remediasi atau
fikoremediasi merupakan sebuah alternatif pengolahan AAT, namun memiliki
keterbatasan aplikasi. Kendala pada aplikasi fikoremediasi AAT adalah karateristik dari
air limbah yang membatasi pertumbuhan mikroalga, dimana air asam tambang memiliki
kandungan logam yang tinggi, serta pH rendah. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui potensi pertumbuhan mikroalga Botryococcus braunii sebagai agen
fikoremediasi AAT. Eksperimen dilakukan dengan melakukan kultivasi mikroalga
Botryococcus braunii pada AAT pada 5 photobioreactor (PBR) dengan variasi
konsentrasi AAT (v v) 0, 2,5, 3, 3,5, 4, dan dilakukan kajian hubungan antara
pertumbuhan mikroalga dengan konsentrasi logam Fe dan Mn, serta pH pada AAT.
Botryococcus braunii menunjukkan laju pertumbuhan berbeda, dengan nilai berurutan
dari konsentrasi AAT terendah sebesar 0,0862 hari, 1,403 hari, 1,374 /hari, 0,0738 hari,
dan 0,0616 hari, dengan variasi fase pertumbuhan. Penyisihan logam Fe dengan nilai
berurutan dari konsentrasi AAT terendah sebesar 27,96, 6,98, 51,42, 79,45 dan
84,29, dan penyisihan logam Mn sebesar 27,96, 6,98, 51,42, 79,45 dan 84,29.
Diketahui pula pH masing-masing media dengan dengan nilai berurutan dari konsentrasi
AAT terendah sebesar 8,0, 7,7, 7,7, 7,5, dan 7,5. Hasil penelitian ini menunjukkan
mikroalga Botryococcus braunii yang teraklimatisasi pada media AAT memiliki potensi
sebagai bahan yang ekonomis dan berkelanjutan untuk menjadi agen remediasi AAT.

ABSTRACT
Acid mine drainage (AMD) is one of negative impact on the mining industry, which can
cause an environmental problem and requires an efficient and effective treatment system.
Utilization of microalgae for remediation, or phycoremediation, is an alternative for
AMD treatment, but it has limited applications. Limitation in phycoremediation is the
characteristics of AMD that are not suitable for microalgae cultivation, due to its high
metal concentration and low pH. This research was conducted by cultivating
Botryococcus braunii microalgae on AMD with 5 photobioreactors (PBR) with variation
in AMD concentration of (v v) 0, 2,5, 3, 3,5, 4, and the relationship between
microalgae growth with Fe and Mn concentration and pH on AMD was conducted.
Botryococcus braunii showed different growth rate with values sequentially from the
lowest AMD concentration is 0,0862 day, 1,403 day, 1,374 day, 0,0738 day, and
0,0616 /day, with variations on growth phase. Removal efficiency of Fe with values
sequentially from the lowest AMD concentration is 27,96, 6,98, 51,42, 79,45 and
84,29 and removal efficiency of Mn is 27,96, 6,98, 51,42, 79,45 and 84,29.
It is also known pH value sequentially from the lowest AMD concentration is 8,0, 7,7,
7,7, 7,5, and 7,5. This research shows that Botryococcus braunii acclimatized on AMD
media has the potential to become an economical and sustainable material for AMD
remediation.
"
2020
T55196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsia Gustina
"Kebijakan sektor pertambangan umum mengupayakan menarik minat investor dalam mengalokasikan modal usahanya dalam bidang pertambangan mineral dan batubara baik bagi PMA dan swasta nasional. Dengan ketersediaan prospek potensi bahan galian yang terdapat di wilayah Negara Indonesia inilah yang akan diharapkan untuk dikelola oleh investor di dalam melaksanakan pembangunan.
Kebijakan sektor pertambangan umum adalah suatu kontrak berupa perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan para investor di dalam mengembangkan potensi sumber daya alam. Namun kebijakan tersebut kemungkinan mengalami hambatan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 25 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Oleh karena itu, analisis dari pelaksanaan kebijakan sektor pertambangan umum dipengaruhi oleh faktor kebijakan itu sendiri, pelaku Kebijakan dan lingkungan dari pada kebijakan itu.
Penelitian yang dilakukan adalah mendasarkan pada pendekatan kualitatif dengan studi lapangan yang menggambarkan permasalahan yang terjadi dengan memanfaatkan pelaku kebijakan sektor pertambangan umum di daerah Propinsi Sumatera Barat dan sumber lainya yang turut mempengaruhi pelaksanaan kebijakan itu.
Tujuan dari penelitian ini adalah berupaya melihat sejauh mana kepastian hukum dapat menjamin kebijakan sektor pertambangn umum yang diwujudkan dalam kontrak dapat berjalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masa depan.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa pelaksanaan kebijakan itu masih dijalankan namun perlu dibenahi karena terdapat beberapa kebijakan yang sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan masyarakat saat ini dan kebutuhan terhadap kemajuan dan kemunduran dari pada kegiatan usaha pertambangan itu. Selain itu kondisi sumber daya manusia, ekonomi setempat dan lingkungan di daerah Propinsi Sumatera Barat menyebabkan pelaksanaan kebijakan itu mengalami hambatan.
Sehubungan dengan.hal di atas maka penelitian Kebijakan Sektor Pertambangan Umum menyimpulkan bahwa kebijakan sektor pertambangan umum tetap mendukung pelaksanaan otonomi daerah melalui sosialisasi di daerah-daerah dan perlu persiapan masa transisi untuk transformasi ke daerahdaerah secara bertahap untuk lebih memantapkan beban kerja.
Hal di atas berkaitan dengan visi dan misi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum tahun 2000 sampai tahun 2004 bahwa salah satu misinya adalah menyusun dan mengembangkan perangkat regulasi bidang pertambangan umum, sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Pada periode mendatang untuk meningkatkan pelaksana kebijakan sektor pertambangan umum perlu dipersiapkan program yang sesuai dengan kondisi daerah itu sehingga tidak banyak mengalami hambatan di lapangan. Namun hasil dari pada kebijakan itu diupayakan dapat mendatangkan peningkatan penerimaan yang maksimal bagi pemerintah pusat maupun daerah yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan bangsa dalam rangka mensejahterakan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>