Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amy Yayuk Sri Rahayu
"PAM JAYA, sebagai Perusahaan Air Minum Milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, saat ini dinilai belum mampu mencapai sasaran pada kedua misinya. Berbagai faktor internal dan ekternal, seperti struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM) dan kepuasan pelanggan, diduga kuat mempengaruhi kinerja PAM JAYA saat ini (sumber : 70 Tahun PAM JAYA).
Menyadari betapa besar peranan faktor-faktor tersebut pada perkembangan PAM JAYA, maka pendekatan dan solusi yang dipandang mampu mengangkat potensi dan mengurangi kelemahan PAM JAYA adalah pendekatan manajemen strategi yang didukung dengan kebijaksanaan publik yang relevan.
Berdasarkan pada asumsi demikian, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengidentifikasi faktor-faktor struktur organisasi, SDM, dan pelanggan sebagai faktor-faktor SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ; 2). Memformulasikan strategi PAM JAYA berdasarkan temuan-temuan SWOT serta membandingkannya dengan strategi PAM JAYA saat ini; 3). Mengevaluasi kebijaksanaan publik yang diduga turut mempengaruhi implementasi strategi yang diformulasikan tersebut; serta 4). Mengetengahkan pendekatan privatisasi sebagai solusi terhadap masalah kebijaksanaan publik yang sulit untuk dipecahkan.
Rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, sebelumnya telah diawali oleh studi literatur terhadap teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian ini. Selanjutnya ditetapkan lima teori utama sebagai logika berpikir pada tahap-tahap penelitian ini, yaitu : 1). Pada tahap analisis SWOT, teori manajemen strategi (Pierce-Robinson, 1991) menjadi kerangka berpikir yang utarna sebelum memformulasikan strategi atas dasar faktor-faktor SWOT. Sedangkan untuk mengukur faktor-faktor SWOT itu sendiri, beberapa teori dipergunakan disini, antara lain teori karakteristik struktur organisasi (Lubis-Huseini, 1987, Robbins, 1990) untuk mengukur derajat formalisasi, sentralisasi dan kompieksitas struktur organisasi PAM JAYA. Kemudian teori atau konsep SERVICE QUALITY/SERVQUAL (Valerie-Parasuraman, 1990) yang secara berturut-turut dipergunakan dalam pengukuran faktor kualitas SDM PAM JAYA, serta faktor kepuasan pelanggan; 2). Pada tahap kedua, yaitu analisis kebijaksanaan publik, kerangka teori yang relevan adalah hirarkhi kebijaksanaan publik (Bromley, 1989). Selain itu beberapa teori pendukung melengkapi analisis tentang kebijaksanaan publik di PAM JAYA; 3). Tahap terakhir adalah tahap preskripsi dengan pendekatan privatisasi. Tentu saja teori-teori privatisasi, utamanya oleh Donahue (1991), Keith Hartley (1191) serta Savas (1987) akan mewarnai analisis pada tahap ini.
Hasil identifikasi faktor-faktor SWOT, menunjukkan bahwa struktur organisasi PAM JAYA berada pada derajat formalisasi dan kompleksitas rendah, namun sentralisasi tinggi. Di lain pihak kualitas SDM yang diukur melalui kualitas pelayanan, mengalami kesenjangan pada kualitas pelayanan tingkat manajerial (gap 1 dan gap 2) yaitu kurang riset pemasaran, lemah pada komitmen pelayanan dan persepsi manajemen terhadap kemampuan perusahaan, dukungan pendidikan formal yang rendah, distribusi pegawai yang tidak merata, serta penghitungan ratio pelayanan yang tidak tepat. Sebaliknya pads kualitas pelayanan di tingkat Cabang/Rayon justru tidak mengalami kesenjangan yang berarti. Hal ini dibuktikan pula dengan temuan pada tingkat kepuasaan pelanggan tentang aspek pelayanan administratif dan aspek tarip. Sedang pada aspek pelayanan kualitas air, kepuasan pelanggan nampak kurang.
Berdasarkan temuan faktor-faktor SWOT tersebut, kemudian diformulasikan empat model strategi berikut kekuatan dan kelemahan pada masing-masing model. Pada dasamya implementasi strategi akan memerlukan dukungan kebijaksanaan baik pada level operasional, organisasional maupun pada level policy (Bromley, 1989). Oleh karena itu analisis terhadap hirarkhi kebijaksanaan publik pada ketiga level itu pun dilakukan. Kenyataan membuktikan bahwa keterikatan kebijaksanaankebijaksanaan operasional PAM JAYA dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pada level diatasnya, sangat tinggi dan rigid. Bahkan terdapat beberapa kebijaksanaan yang sudah tidak relevan untuk kondisi masa kini. Melihat kenyataan ini maka diperkirakan bahwa implementasi strategi operasional akan banyak menemui hambatan pada segi dukungan kebijaksanaan publik di level organisasional dan policy level. Apabila demilaan halnya, maka sulit bagi PAM JAYA untuk dapat mengembangkan dirinya sebagai suatu perusahaan yang juga dibebani misi komersial.
Mengacu pada kondisi temuan tersebut, maka diajukan beberapa model kombinasi privatisasi (Savas, 1987), dengan tema pembagian fungsi dalam perusahaan. Kombinasi public - privat - public merupakan tawaran yang sangat patut untuk dipertimbangkan oleh PAM JAYA Dengan fungsi kepemilikan masih berada ditangan Pemda, sedang fungsi manajemen day-to-day ditangan swasta (bisa sebagian atau keseluruhan) dan operasional ditangan Pemda, maka diharapkan misi sosial PAM JAYA tidak akan hilang, di lain pihak misi komersial mendapatkan perhatian. "
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Yayuk Sri Rahayu
"PAM JAYA, sebagai Perusahaan Air Minum Milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, saat ini dinilai belum mampu mencapai sasaran pada kedua misinya. Berbagai faktor internal dan elcternal, seperti struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM) dan kepuasan pelanggan, diduga kuat mempengaruhi kinerja PAM JAYA saat ini (sumber : 70 Tahun PAM JAYA).
Menyadari betapa besar peranan faktor-faktor tersebut pada perkembangan PAM JAYA, maka pendekatan dan solusi yang dipandang mampu mengangkat potensi dan mengurangi kelemahan PAM JAYA adalah pendekatan manajemen strategi yang didukung dengan kebijaksanaan publik yang relevan.
Berdasarkan pada asumsi demikian, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengidentifikasi faktor-faktor struktur organisasi, SDM, dan pelanggan sebagai faktor-faktor SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ; 2). Memformulasikan strategi PAM JAYA berdasarkan temuan-temuan SWOT serta membandingkannya dengan strategi PAM JAYA saat ini; 3). Mengevaluasi kebijaksanaan publik yang diduga turut mempengaruhi implementasi strategi yang diformulasikan tersebut; serta 4). Mengetengahkan pendekatan privatisasi sebagai solusi terhadap masalah kebijaksanaan publik yang sulit untuk dipecahkan.
Rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, sebelumnya telah diawali oleh studi literatur terhadap teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian ini. Selanjutnya ditetapkan lima teori utama sebagai logika berpikir pada tahap-tahap penelitian ini, yaitu : 1). Pada tahap analisis SWOT, teori manajemen strategi (Pierce-Robinson, 1991) menjadi kerangka berpikir yang utama sebelum memformulasikan strategi atas dasar faktor-faktor SWOT. Sedangkan untuk mengukur faktor-faktor SWOT itu sendiri, beberapa teori dipergunakan disini, antara lain teori karakteristik struktur organisasi (Lubis-Huseini, 1987, Robbins, 1990) untuk mengukur derajat formalisasi, sentralisasi dan kompleksitas struktuk organisasi PAM JAYA. Kemudian teori atau konsep SERVICE QUALITY SERVQUAL (Valerie-Parasuraman, 1990) yang secara berturut-turut dipergunakan dalam pengukuran faktor kualitas SDM PAM JAYA, serta faktor kepuasan pelanggan; 2). Pada tahap kedua, yaitu analisis kebijaksanaan publik, kerangka teori yang relevan adalah hirarkhi kebijaksanaan publik (Bromley, 1989). Selain itu beberapa teori pendukung melengkapi analisis tentang kebijaksanaan publik di PAM JAYA; 3). Tahap terakhir adalah tahap preskripsi dengan pendekatan privatisasi. Tentu saja teori-teori privatisasi, utamanya oleh Donahue (1991), Keith Hartley (119I) serta Savas (1987) akan mewarnai analisis pada tahap ini.
Hasil identifikasi faktor-faktor SWOT, menunjukkan bahwa struktur organisasi PAM JAYA berada pada derajat formalisasi dan kompleksitas rendah, namun sentralisasi tinggi. Di lain pihak kualitas SDM yang diukur melalui kualitas pelayanan, mengalami kesenjangan pada kualitas pelayanan tingkat manajerial (gap 1 dan gap 2) yaitu kurang riset pemasaran, lemah pada komitmen pelayanan dan persepsi manajemen terhadap kemampuan perusahaan, dukungan pendidikan formal yang rendah, distribusi pegawai yang tidak merata, serta penghitungan ratio pelayanan yang tidak tepat. Sebaliknya pada kualitas pelayanan di tingkat CabanglRayon justru tidak mengalami kesenjangan yang berarti. Hal ini dibuktikan pula dengan temuan pada tingkat kepuasaan pelanggan tentang aspek pelayanan administratif dan aspek tarip. Sedang pada aspek pelayanan kualitas air, kepuasan pelanggan nampak kurang.
Berdasarkan temuan faktor-faktor SWOT tersebut, kemudian diformulasikan empat model strategi berikut kekuatan dan kelemahan pada masing-masing model. Pada dasarnya implementasi strategi akan memerlukan dukungan kebijaksanaan baik pada level operasional, organisasional maupun pada level policy (Bromley, 1989). Oleh karena itu analisis terhadap hirarkhi kebijaksanaan publik pada ketiga level itu pun dilakukan. Kenyataan membuktikan bahwa keterikatan kebijaksanaankebijaksanaan operasional PAM JAYA dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pada level diatasnya, sangat tinggi dan rigid. Bahkan terdapat beberapa kebijaksanaan yang sudah tidak relevan untuk kondisi masa kini. Melihat kenyataan ini maka diperkirakan bahwa implementasi strategi operasional akan banyak menemui hambatan pada segi dukungan kebijaksanaan publik di level organisasional dan policy level. Apabila demikian halnya, maka sulit bagi PAM JAYA untuk dapat mengembangkan dirinya sebagai suatu perusahaan yang juga dibebani misi komersial.
Mengacu pada kondisi temuan tersebut, maka diajukan beberapa model kombinasi privatisasi (Savas, 1987), dengan tema pembagian fungsi dalam perusahaan. Kombinasi public - privat - public merupakan tawaran yang sangat patut untuk dipertimbangkan oleh PAM JAYA. Dengan fungsi kepemilikan masih berada ditangan Pemda, sedang fungsi manajemen day-to day ditangan swasta (bisa sebagian atau keseluruhan) dan operasional ditangan Pemda, maka diharapkan misi sosial PAM JAYA tidak akan hilang, di lain pihak misi komersial mendapatkan perhatian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Dita
"Penelitian ini mengeksplorasi dampak kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) serta sentimen investor terhadap kinerja keuangan perusahaan menggunakan indikator kinerja keuangan berbasis akuntansi dan pasar. Selain itu, penelitian ini menganalisis pengaruh moderasi sentimen investor pada hubungan antara ESG dan kinerja keuangan menggunakan data panel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 2018 hingga 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG memiliki dampak negatif terhadap nilai perusahaan dan tidak mempengaruhi secara signifikan profitabilitas perusahaan. Sentimen investor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas, tetapi memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa sentimen investor tidak memoderasi hubungan antara kinerja ESG dan kinerja keuangan perusahaan. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan kompleks antara kinerja ESG, sentimen investor, dan kinerja keuangan perusahaan, yang dapat digunakan oleh praktisi dan pengambil keputusan dalam merumuskan strategi keuangan dan kebijakan berkelanjutan yang efektif untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.

This research explores the impact of environmental, social, and governance (ESG) performance and investor sentiment on firm's financial performance using accounting and market-based financial performance indicators. The study also analyzes the moderating effect of investor sentiment on the relationship between ESG and financial performance. Panel data from companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2018-2022 are used in this research. The results show that ESG performance has a negative impact on firm value and does not significantly affect profitability. Additionally, investor sentiment does not have a significant influence on profitability but has a positive impact on firm value. Furthermore, investor sentiment does not moderate the relationship between ESG performance and financial performance. Overall, this research provides a better understanding of the complex relationship between ESG performance, investor sentiment, and firm's financial performance, which can be valuable for practitioners and decision-makers in formulating effective financial strategies and sustainable policies to achieve long-term company goals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Sabaruddin
"Analisa strategi manajemen pengusahaan pertambangan mineral dalam pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Musi Rawas" ini, merupakan satu kajian manajemen strategi terhadap Dinas Pertambangan dan Energi yang dibentuk berdasarkan Perda No 2 Tahun 2001 sebagai unit pelaksana teknis Pemerintah Kabupaten dalam menyusun strategi dan peraturan daerahnya guna melaksanakan otonomi daerah kegiatan pengusahaan pertambangan kontrak karya diwilayahnya.
Melalui wawancara, diskusi dan kuesioner serta analisa terhadap lingkungan eksternal Dinas tersebut penulis mendapatkan 5 faktor strategis peluangnya dan 5 faktor strategis ancamannya. Selanjutnya dari analisa lingkungan internal didapatkan 5 faktor strategis kekuatan dan 5 faktor strategis kelemahannya.
Dari hasil pengolahan data-data Dinas Pertambangan dan Energi tersebut sesuai hasil analisa matrik SPACE posisi Dinas ada pada kuadran Competitive, sehingga alternatif strateginya adalah strategi Market Penetration dan dari analisa matrik TOWS posisi Dinas berada di kuadran WT dengan alternatif strateginya adalah Joint Venture / Kerjasama. Pada tahap keputusan yang didasarkan analisa matrik QSPM didapatkan nilai strategi Joint Venture 22,29 dan nilai strategi Market Penetration 21,84.
Dalam penetapan keputusan strategi dalam Dinas Pertambangan dan Energi yang merupakan organisasi pemerintahan, maka berdasarkan pertimbangan faktor-faktor efektivitas dan efisiensi desentralisasi kewenangan [6] (Dr. Ir. Dharma Setyawan Salam, Manajemen Pemerintahan Indonesia 2002, Jakarta hal 119), strategi yang tepat dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan pengusahaan pertambangan kontrak karya adalah strategi kombinasi antara strategi Market Penetration dan strategi Kerjasama dengan Dep. Energi dan Sumberdaya Mineral. Sesuai hasil analisa faktor-faktor strategis di atas, maka di usulkan materi Perda Pengusahaan Pertambangan di kabupaten Musi Rawas meliputi hal-hal; Peranan pemerintah (regulasi); iklim pengusahaan (teknologi dan finansial); kepemilikan dan sistem perijinan; kepentingan masyarakat dan pengelolaan lingkungan.

The Analysis of the Management Strategy for Mining Enterprise in Implementing the Local Autonomy in Musi Rawas Regency"The Analysis of the management strategy for Mining Enterprise in implementing the local autonomy in Musi Rawas Regency" constitutes a strategic management study on the District of Mining and Energy which was established based on the Local Regulation No. 2 of 2001 as a technical implementer unit of Regional Government in drafting its local regulation in order to implement the local autonomy on the exploitation activity of mining contract of work around its area.
Through interview, discussion and questioner and analysis for its external environment, writer has found 5 (five) opportunity factors and 5 (five) strategic threat factors. Therefore, in the internal environment analysis has been found 5 (five) strategic strengths and 5 (five) strategic weaknesses. Of the data processing of the District of Mining and Energy in accordance with the SPACE matrix analysis, District position is on the Competitive Quadrant, so its strategy alternative is Market Penetration Strategy, and based on the TOWS matrix analysis, Department position is on the WT quadrant with its alternative strategy is a Joint Venture. On the decision stage based on the QSPM matrix analysis has been found that the value of Joint Venture Strategy is approximately 22.29 and Market Penetration strategy is 21.84.
In taking strategy decision at the District of Mining and Energy as a government organization, therefore in consideration with the effective factors and authority efficiency [6] (Dr. Ir. Dharma Setyawan Salam, Manajemen Pemerintahan Indonesia 2002, Jakarta p. 119), the precise strategy used in implementing the exploitation activity of mining contract of work is a Combination between Market Strategic Penetration and Joint Venture Strategic with the Department of Energy and Mineral Resources. In accordance with analysis for such strategic factors mentioned above, it is proposed the draft of local regulation for Mining Efforts in Musi Rawas including the following matters: the government role (regulation), condition of exploitation (technology and financial); the ownership and license system, the interest of public and environment preservation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufiqul Yakin
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak koneksi militer terhadap risiko perusahaan publik di Indonesia, dengan Peran Komite Pemantau Risiko sebagai variabel moderasi. Data dianalisis dari perusahaan publik di Indonesia pada periode 2019-2022 menggunakan regresi data panel. Penelitian ini menemukan bahwa koneksi militer berpengaruh positif terhadap risiko perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa para eksekutif dengan pengalaman militer mampu mengendalikan risiko perusahaan dengan mengedepankan kedisiplinan sehingga mampu menurunkan risiko perusahaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa Komite Pemantau Risiko (KPR) mampu memperkuat hubungan antara koneksi militer dan risiko perusahaan. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman kompleksitas hubungan antara koneksi militer, tata kelola perusahaan yang baik, dan risiko perusahaan di Indonesia, serta menawarkan implikasi penting bagi tata kelola perusahaan dan manajemen strategis di masa depan.


This study aims to analyze the impact of military connections on the risk of publicly traded companies in Indonesia, with the role of the Risk Oversight Committee as a moderating variable. The data, covering the period from 2019 to 2022, were analyzed using panel data regression. The findings show that military connections have a positive effect on firm risk. This indicates that executives with military experience can effectively control firm risk by emphasizing discipline, thereby reducing overall risk. Additionally, the study finds that the Risk Oversight Committee (KPR) can strengthen the relationship between military connections and firm risk. This research contributes to the understanding of the complex relationship between military connections, good corporate governance, and firm risk in Indonesia, offering significant implications for corporate governance and strategic management in the future."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Putri Anisti
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji aspek dinamis dalam keputusan struktur modal perusahaan manufaktur di Indonesia, sebagai lanjutan dari literatur yang ada di Indonesia dengan menggunakan model dinamis, termasuk keberadaan struktur modal yang optimal, faktor penentu, kecepatan penyesuaian, dan teori-teori yang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur Indonesia mempraktikkan struktur modal yang optimal dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bervariasi seiring dengan berjalannya waktu. Karena data yang digunakan relatif baru dan sampel yang digunakan lebih spesifik (hanya satu industri), hasil penelitian ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Karena sampel yang dipilih adalah sejumlah perusahaan yang terdaftar di BEI, maka hasilnya tidak dapat digeneralisasi ke semua perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini diharapkan memiliki implikasi mendalam untuk studi masa depan struktur modal dan suatu hari nanti dapat membantu perusahaan, investor, dan otoritas dalam membuat keputusan yang efektif, serta analis dalam mengamati korelasi antara teori struktur modal dan praktik pembiayaan perusahaan manufaktur di Indonesia.

This study aims to examine the dynamic aspects in the capital structure decisions of manufacturing firms in Indonesia, offering a continuation to the existing literature on Indonesia by using a dynamic model, including the existence of optimal capital structure, the determining factors, the speed of adjustments, and the aiding theories to explain the findings. The findings show that Indonesian manufacturing firms do practice optimal capital structure and are altered by firm-specific and time-varying factors. Despite relatively recent data and more specific sample firms (one industry only), the results of this study still need to be further developed. The sample chosen focused on listed firms, hence the results may not be generalized to all Indonesian manufacturing firms. This research is expected to have profound implications for future studies of capital structure and might one day be able to help firms, investors, and authorities in making effective decisions, as well as analysts in observing the correlation between the capital structure theories and the financing practice of manufacturing firms in Indonesia."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaid Naqy Robbani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana jenis motivasi kegiatan merger dan/atau akuisisi perusahaan mempengaruhi performa keuangan perusahaan (price earning ratio dan return on asset) pada perusahaan di Indonesia periode tahun 2010 hingga 2019. Penelitian ini menggunakan sampel yang terdiri dari 72 perusahaan yang tercatan pada Bursa Efek Indonesia pada saat dilakukannya kegiatan merger dan/atau akuisisi oleh perusahaan tersebut, dari 72 perusahaan itu, didapatkan 137 titik observasi berupa kegiatan M&A. Metode penelitian yang digunakan adalah metode regresi data panel dengan metode feasible generalized least square. Penelitian ini menemukan bahwa dari tiga jenis kegiatan merger dan/atau akuisisi yang dilakukan, hanya kegiatan merger dan/atau akuisisi tipe campuran memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap performa perusahaan.

This study aims to analyze the impact of Merger and Acquisitions activities on Firm’s Performance in Indonesia in 2010 to 2019 period. The sample consists of 72 companies that are emitted on the Indonesia Stock Exchange which resulted in 137 observation points. The research method used in this study is panel data regression with the method of feasible generalized least square. This study found that among three different kind of merger and acquisitions activities in the model, there is a positive effect of the Other merger and acquisitions on firm’s performance in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Halintar
"Dalam melakukan penawaran umum perdana, hendaknya perusahaan menetapkan harga tidak jauh berbeda dengan nilai wajarnya. Hal ini guna memaksimalkan potensi dana yang dapat PT. BPD Jabar Banten (BJBR), sebuah perusahaan perbankan, melakukan penawaran dengan harga Rp. 600,- per lembar sahamnya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga saham perdana yang ditawarkan apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari harga wajarnya. Penulis melakukan valuasi dengan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) dengan two- stage model serta metode relative valuation dengan metode P/E ratio. Penelitian ini berkesimpulan bahwa harga saham perdana yang ditawarkan perseroan jauh lebih rendah dari nilai wajarya.

For Initial Public Offering, a company suppose to offering the initial price close to its intrinsic value. Ihe point is to rnaximae fund that can gathered jiom the market. PII BPD Jabar Banten: (BJBR), a local banking company, offered its initial price at Rp. 600,- per share. The purpose of this thesis is to evaluate whether the initial price is over or under its fair value. The author employed Free Cash F low to Equity (F CFE) valuation method with two-stage model and relative valuation method This thesis concluded the initial price is much lower than the fair value of the stock."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31631
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Sarah R.
"Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh manajemen laba akrual dan manajemen laba riil (arus kas operasi abnormal, biaya produksi abnormal, dan biaya diskresioner abnormal) terhadap kinerja perusahaan setelah SEO. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan model regresi dengan total sampel 58 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2000-2009 dengan total observasi 122 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi abnormal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan setahun setelah SEO yaitu semakin rendah arus kas operasi abnormal menunjukkan perusahaan tersebut melakukan manajemen laba riil sehingga mengakibatkan penurunan kinerja perusahan setelah SEO dan biaya produksi abnormal memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan setahun setelah SEO, yaitu semakin tinggi biaya produksi abnormal menunjukkan perusahaan melakukan manajemen laba riil dan mengakibatkan penurunan kinerja perusahan setahun setelah SEO. Selain itu, akrual diskresioner dan biaya produksi abnormal berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan dua tahun setelah SEO. Semakin tinggi akrual diskresioner dan biaya produksi abnormal akan menyebabkan semakin rendah kinerja perusahaan dua tahun setelah SEO. Namun, hasil lainnya menunjukkan bahwa biaya diskresioner abnormal tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan setahun dan dua tahun setelah SEO.

The purpose of this study is to analyze and determine the effect of accrual earnings management and real earnings management (abnormal operating cash flow, abnormal production costs, and abnormal discretionary expenses) on the performance of the company after the SEO. Testing hypotheses using regression models with a total sample of 58 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the years 2000-2009 with a total of 122 firm observations. The results show that abnormal operating cash flows have significant positive effect on the performance of the company one year after the SEO, lower amount of abnormal operating cash flow show real earnings management and result in lower company performance after SEO and abnormal production costs has a significant negative effect on the performance of the company one year after the SEO where the increasing of abnormal production costs show real earnings management and the result in lower company performance after SEO. In addition, discretionary accruals and abnormal production costs has significantly negative effect on the company performance of the two years after the SEO. Increasing discretionary accruals and abnormal production costs result in lower company performance two years after SEO. Nevertheless, the abnormal discretionary expenses does not have effect on the one year and two year company performance after SEO.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Zulmawan
Jakarta: Permata Aksara, 2013
346.066 26 WAW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>