Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Heny Pratiknjo
"Semakin kompleks kehidupan manusia, maka semakin kompleks pula bidang pekerjaan yang terspesialisasi dan harus ditangani dengan keahlian khusus. Salah satu bidang pekerjaan yang terspesialisasi secara khusus bagi wanita dalam sektor jasa transportasi udara adalah pramugari.
PT. Garuda Indonesia, yang merupakan salah satu perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dilihat dari jumlah armadanya, memberi kesempatan kepada wanita Indonesia untuk membina karier secara profesional sebagai pramugari. Banyak wan ita Indonesia yang termotivasi untuk memanfaatkan kesempatan tersebut termasuk wan ita asal Manado.
Adapun jaringan informasi yang mereka terima sebelum tahun 1991, bersifat informal yakni melalui kenalan ataupun saudara yang bekerja di PT. Garuda Indonesia. Dengan penambahan pesawat berbadan lebar pada tahun 1992, maka informasi tentang penerimaan pramugari bersifa.t formal (melalui mass media).
Latar belakang sejarah budaya yang berkembang di daerah Minahasa telah menjadikan watak orang Manado pada umumnya dan lebih khusus lagi wanita Manado terbuka, berani, dan luwes dalam pergaulan. Demikian pula hak serta kedudukan wanita tidak berbeda dengan kaum pria. Dengan demikian lingkungan sosial membenarkan wanita melakukan pekerjaan secara profesional di luar rumah.
Adapun faktor faktor yang mendorong mereka menjadi pramugari adalah:
- Ingin mendapatkan status sosial dalam masyarakat, Mereka menganggap pekerjaan pramugari adalah pekerjaan bergengsi, karena hanya wanita yang berpenampilan menarik yang bisa menjadi pramugari.
- Menjadi pramugari memungkinkan mereka dapat jalan-jalan secara gratis, sekaligus menambah pen gal aman .
- Ingin mendapatkan uang (dorongan ekonomi).
Secara keseluruhan dorongan yang menyebabkan prestasi kerja rnereka rata-rata baik adalah sistem nilai Raai Paar Katilau dan Raai Paar Makdit-Kiit Werert, Sistem nilai tersebut merupakan tradisi lisan yang telah telah berkembang di daerah Minahasa dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi kegenerasi selanjutnya.
Dalam penelitian lapangan yang dilaksanakan di PT. Garuda Indonesia Jakarta, ditemukan bahwa wanita Manado yang melamar pekerjaan pramugari setiap waktu penerimaan berjurnlah rata-rata di atas 20 orang. Tetapi yang terjaring tes masuk hanya berjumlah rata-rata dua sampai tiga orang. Secara kuantitas mereka hanya sedikit, namun berdasarkan temuan data di lapangan, prestasi kerja mereka rata-rata baik. Sebagai contoh jenjang kepangkatan tertinggi dalam profesi pramugari pertama-tama diraih oleh pramugari asal Manado. Dalam lembaga Chief terdapat beberapa pramugari Manado yang berpangkat asisten purser."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Putri Mahdiyyah
"Penelitian ini membahas mengenai penerapan kebijakan proteksi terhadap Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) pada masa Orde Baru. IPTN merupakan salah satu industri strategis pengembangan teknologi maju yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dengan dikeluarkannya kebijakan proteksi. Kebijakan proteksi ini merupakan kebijakan untuk melindungi produksi pesawat IPTN sebagai industri yang sedang tumbuh dari persaingan industri-industri pesawat asing yang sudah besar. Penelitian sebelumnya dalam “Upaya Anak Bangsa Menciptakan Pesawat Terbang N-250 Tahun 1976-1995” milik Raedi Fadil hanya membahas mengenai perkembangan teknologi dibidang industri dirgantara di Indonesia pada masa tersebut. Melalui penelitian ini, maka dapat khusus menjelaskan mengenai upaya pemerintah untuk mengembangkan industri dirgantara melalui kebijakan proteksi dengan dikeluarkannya Surat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1980 Tentang Larangan Pemasukan dan Pemberian Ijin Pengoperasian Pesawat Terbang. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan mengumpulkan sumber dan selanjutnya akan diproses melalui tahapan kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Upaya tersebut menunjukkan bahwa kebijakan proteksi memberikan kemajuan bagi IPTN. Kemajuan terdapat pada kenaikan intensitas penjualan pesawat-pesawat tertentu dan peningkatan SDM. Namun, kemajuan hanya bertahan hingga tahun 1996, hal ini disebabkan Indonesia memasuki krisis moneter mulai tahun 1997.

This research explains the application of protection policies to Nurtanio Aircraft Industry (IPTN) during the New Order era. IPTN is one of the strategic industries for developing advanced technology that gets special attention from the government with the issuance of protection policies. This protection policy is a policy to protect IPTN aircraft production as a growing industry from the already big competition foreign aircraft industries. Previous research in Raedi Fadil's "The Nation's Efforts to Build N-250 Airplanes in 1976-1995" only discussed technological developments in Indonesia aerospace industry. Through this research, it is specifically explain the government's efforts to develop the aerospace industry through protection policies with the issuance of Presidential Instruction Letter No. 1 of 1980 concerning the Prohibition of Entry and Granting of Aircraft Operation Permits. This research uses the historical method by collecting sources and next steps through the process of source criticism, interpretation, and historiography. These efforts show that the protection policy is making progress for IPTN. Progress is in increasing human resources and the intensity sales of aircraft. However, this progress only lasted until 1996, its because Indonesia entered a monetary crisis starting in 1997."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Sunan Kalijaga Press , 2001
331.4 WAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lasmini Soedjono
"Apabila ditelusuri segi-segi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Bali, maka tampak kenyataan akan adanya Wanita pencari pasir, penumbuk padi, penggarap pertanian, buruh bangunan, pedagang, penenun, pegawai negeri, karyawati swasta dan lain-lain. Kenyataan seperti ini cukup memberikan gambaran tentang profil Wanita Bali sebagai Wanita yang cinta bekerja. Kerja dan seni adalah merupakan suatu kharakter khas dari kehidupan Wanita Bali. Hal-hal tersebut diatas, dalam penelitian Penawaran Tenaga Kerja Wanita di Propinsi Bali, berdasarkan data SAKERNAS Tahun 1987 didapat temuan.
Bahwa antara jam kerja dan upah yang merupakan fungsi penawaran tenaga kerja mempunyai hubungan negatif, yaitu semakin tinggi upah, semakin rendah jam kerjanya baik di Perkotaan maupun di Perdesaan. Hanya untuk pendidikan SMTA+ di Pedesaan, hubungan jam kerja dan upah bersifat positif, semakin tinggi tingkat upah, jam kerjanya juga semakin tinggi.
Sama dengan penelitian di Daerah lain (Saleh, Penawaran Tenaga Kerja Wanita Berdasarkan Status Atau Peran Dalam Rumah Tangga di Sumatera Selatan, 1987), pengaruh pendidikan yang ditamatkan terhadap jam kerja dan upah, diketahui bahwa pengaruh pendidikan terhadap upah mempunyai pengaruh yang positif, dimana semakin tinggi pendidikan pekerja Wanita makin tinggi penghasilan yang diterimanya. Dan dari segi jam kerja, pekerja Wanita yang berpendidikan SD tamat menawarkan jam kerja yang lebih besar dari pada mereka yang tamat SMTA+.
Untuk daerah tempat tinggal sebagai latar belakang seseorang/tenaga kerja Wanita dalam berpartisipasi di pasar kerja dari hasil estimasi tersebut diketahui bahwa untuk masing-masing pekerja Wanita dengan kelompok pendidikan yang diperhatikan ternyata daerah tempat tinggal mempunyai pengaruh yang berbeda. Misalnya bagi Wanita yang bekerja dan bertempat tinggal di Perkotaan menawarkan jam kerja yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bekerja dan bertempat tinggal di Pedesaan, walaupun mereka mempunyai kelompok pendidikan yang sama."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Kelompok Studi Wanita Fisip UI, 1990
R 331.4 UNI r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Humaira Sentosa
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan di kantor pusat PT Nindya Karya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang berlangsung sejak November 2023 hingga Mei 2024. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui analisis dokumen dan wawancara mendalam dengan sebelas informan yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Tenaga kerja perempuan dalam lingkup perusahaan konstruksi rentan mengalami diskriminasi dalam bentuk tekanan serta ketidaksetaraan dalam pembagian tugas pekerjaan. Hal tersebut membuat mereka rentan terdiskriminasi dalam lingkup pekerjaan, sedangkan semestinya lingkungan kerja dapat menjadi faktor yang mendukung kesejahteraan subjektif mereka. Untuk dapat melihat gambaran pemaknaan kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan di PT Nindya Karya dan faktor pendukung kesejahteraan subjektif, penelitian ini menggunakan teori kesejahteraan subjektif dan faktor-faktor yang mendukung kesejahteraan subjektif yang mengacu pada. Analisis menunjukkan bahwa pemaknaan kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan terbentuk melalui aspek kognitif yang berhubungan dengan kepuasan hidup (life satisfaction) dan aspek afektif yang terdiri dari afek positif dan negatif yang dapat membentuk kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan di PT Nindya Karya. Pemaknaan tersebut dapat terpenuhi melalui 3 faktor pendukung yaitu faktor personal yang terdiri dari dua sub faktor yakni karakteristik diri (usia, pendapatan, status pernikahan, pendidikan, kesehatan, dan tujuan hidup) serta kondisi psikologis (harga diri dan optimisme), faktor lingkungan sosial yang meliputi dukungan sosial keluarga dan dukungan sosial lingkungan kerja, kemudian faktor spiritualitas. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa interaksi positif antara faktor-faktor tersebut dapat membuat kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan di PT Nindya Karya dapat terpenuhi.

This research discusses subjective well-being among women workers at the head office of PT Nindya Karya. This research uses a qualitative approach with a descriptive research design, conducted from November 2023 to May 2024. The data in this study were obtained through document analysis and in-depth interviews with eleven informants selected using purposive sampling techniques. Women workers in the construction sector are vulnerable to discrimination in the form of pressure and inequality in task distribution. This makes them susceptible to discrimination within the workplace, although ideally, the work environment should support their subjective well-being. To identify and to understand the meaning of subjective well-being among women workers at PT Nindya Karya, the study utilizes theory of subjective well-being and the supporting factors of subjective well-being. The analysis reveals that the meaning of subjective well-being for women workers are shaped through cognitive aspects related to life satisfaction and affective aspects comprising positive and negative affect. These aspects together contribute to the subjective well-being of women workers at PT Nindya Karya. The fulfillment of this perception can be achieved through three supporting factors: personal factors, which include two sub-factors—self-characteristics (age, income, marital status, education, health, and life goals) and psychological conditions (self-esteem and optimism); social environmental factors, which encompass family social support and workplace social support; and spirituality factors. The results of this study reveal that positive interactions among these factors can fulfill the subjective well-being of female workers at PT Nindya Karya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Dewanto
"Dalam menjalankan usahanya, PT Garuda Indonesia sebagai flag carrier industri penerbangan di Indonesia dituntut untuk terus menerus mengadakan inovasi dan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan di industri penerbangan internasional maupun domestik yang semakin ketat. Salah satu upaya Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan tersebut ialah dengan menyusun fleet plan yang merupakan perencanaan armada yang sekiranya sesuai dengan rute yang dilayani serta kemampuan finansial Garuda indonesia sendiri. Untuk itu Garuda Indonesia membeli 4 jenis pesawat bare yang akan dioperasikan untuk rute internasional maupun rute domestik yang gemuk. Tindak lanjut dari pembelian pesawat tersebut ialah melakukan program komunikasi pemasaran yang salah satunya ialah dalam bentuk iklan (advertising) yang meliputi pembuatan copy iklan dan alokasi media dan vehicle untuk mengkomunikasikan iklan tersebut. Dalam melaksanakan aktivitas advertising, Garuda Indonesia bekerjasama dengan Fortune Indonesia yang membantu dalam pembuatan copy iklan dan pemilihan media dan vehicle yang karakteristik pembacanya dianggap sesuai dengan segmen pasar yang hendak di penetrasi oleh Garuda Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan ialah metode deskriptif analitis dari data-data yang diperoleh mengenai alokasi media yang digunakan oleh Garuda Indonesia yang diperoleh dari Fortune advertising serta Garuda Indonesia sendiri. Penelitian meliputi evaluasi atas aktivitas alokasi media untuk metnperkenalkan 4 jenis pesawat baru yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Dari pemilihan media dan vehicle yang telah dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan dapat dilihat adanya beberapa kelethahan-kelemahan dalatn pemilihan vehicle.Oleh karena itu disarankan agar Garuda Indonesia sebagai klien dari Fortune Indonesia seharusnya dapat bertindak lebih selektif dalam menyaring usulan- usulan yang diajukan oleh Fortune Indonesia sebagai advertising agency. Hal ini diperlukan agar promosi yang dilakukan oleh Garuda Indonesia dapat menjangkau target marketnya secara efektif dan efisien."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmaina Lenggogeni
"IPTN sebagai ujung tombak industri strategis di Indonesia ternyata tidak menunjukkan kinerja yang memuaskan. Fasilitas proteksi yang diberikan pemerintah, yang tentu saja menimbulkan distorsi dalam perekonomian, tidak memacu IPTN untuk berkembang secara internasional. Karena itu skripsi ini mencoba menganalisis keberadaan IPTN sebagai salah satu industri strategis di Indonesia, apakah industri ini memang feasible untuk didirikan di Indonesia dan apakah proteksi yang diberikan penierintah memang layak. Untuk itu, penulis menggunakan beberapa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan Direktorat Komersial, Direktorat Teknologi dan Bagian Humas IPTN, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang ada. Untuk mengnalisis permasalahan ini, maka penulis menggunakan kerangka teori industri strategis yang disusun oleh Paul Krugman dan Barbara J. Spencer, serta didukung oleh teori persaingan kompetitif dari Michael Poater. Dari basil penelitian yang dilakukan, terdapat tiga point penting. Pertama, dari analisis keuangan yang dilakukan ternyata kemampuan IPTN untuk menciptakan keuangan sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rasio Return On Investment yang hanya sebesar 0,23%. Yang kedua merupakan analisis pengembangan sumber daya manusia. Sebagai industri strategis, ternyata IPTN tidak cukup didukung oleh tenaga-tenaga trampil yang dibutuhkan. Pegawainya, sampai September 1994, masih didominasi oleh lulusan SMA (58%). Untuk memecahkan masalah itu, IPTN banyak melakukan program pelatihan ke luar negri maupun program pendidikan dan latihan di dalam negri. Selain itu, juga diadakan technical assistance dari perusahaan-perusahaan besar seperti Boeing. Sedangkan analisis yang ketiga, yaitu analisis pengalihan teknologi, IPTN berusaha mengembangkan sektor penelitian dan pengembangannya. Selain itu, juga diadakan program technical assistance Bari perusahaan-perusahaan internasional. Namun pengembangan teknologi di IPTN belum sempurna selama tidak didukung oleh pengembangan sumber daya yang tidak optimal. Karena pengalihan teknologi yang bait: membutuhkan kesiapan sumber daya manusia di negara pengimpor teknologi untuk menerima, menyesuaikan dan kemudian mengimplementasikannya sesuai dengan kondisi di dalam negeri. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa IPTN belum feasible dilaksanakan di Indonesia. Ada beberapa saran penulis sehubungan dengan hal tersebut. Pertama, membuka keran impor bagi industri pesawat di dalam negri. Kedua, melibatkan pihak swasta dalam pengembangan IPTN selanjutnya sehingga perkembangan komersial IPTN lebih terpacu. Yang terakhir adalah membatasi kegiatan IPTN sebagai suatu proyek penelitian dan pengembangan, sehingga apabila IPTN ingin berkembang selangkah lebih maju lagi, paling tidak dukungan infrastruktur teknologi dan sumber daya manusianya lebih kuat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtar Ibrahim
"Industri pesawat tempur termasuk industri strategis untuk menjaga pertahanan Indonesia sebagai negara maritim. Terdapat kendala, seperti teknologi terbatas, pendanaan kecil, dan prosedur pengadaan yang tidak jelas. Sehingga pengembangan yang berlandaskan pada strategi harus diimplementasikan pada industri strategis pesawat tempur agar dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi bisa tertata rapi dan mencapai hasil yang maksimal demi kemandirian industri strategis pesawat tempur. Studi ini bertujuan menjelaskan pengembangan industri strategis pesawat tempur guna mendukung TNI angkatan laut terhadap pertahanan negara di perbatasan maritim. Penelitian ini termasuk studi kualitatif dengan model explanatory. Temuan pertama, tahap perencanaan dan pelaksanaan pengembangan industri pesawat tempur dalam negeri dapat mendukung TNI AL dalam menjaga pertahanan negara di perbatasan maritim. Dalam tahap perencanaan, TNI AL dapat terlibat secara langsung dalam setiap aktivitas seperti: memasang target industri, menyiapkan SDM, menyiapkan anggaran, dan menyediakan bahan baku. Pada tahap pengembangan, TNI AL dapat dilibatkan secara langsung dalam kegiatan seperti penerapan kedisiplinan waktu dan kualitas produk, penanganan masalah selama produksi, dan melakukan pengawasan selama produksi. Temuan kedua, upaya strategi yang perlu dilakukan agar dapat memproduksi pesawat tempur secara mandiri adalah perlu adanya keputusan strategis dari elite, perlu adanya kajian mendalam mengenai jenis pesawat tempur yang akan disasar.

The fighter aircraft industry is a strategic industry to maintain Indonesia's defense as a maritime country. There are obstacles, such as limited technology, low costs, and unclear procurement procedures. So that development based on strategy must be implemented in the fighter aircraft industry strategy so that planning, implementation, and evaluation can be neatly arranged and achieve maximum results for the sake of the independence of the fighter industry. This study aims to explain the development of a fighter aircraft industry strategy to support the Indonesian Navy for national defense on maritime borders. This study is qualitative and employs an explanation model. The first finding is that the planning and development stages of the domestic fighter aircraft industry can support the Indonesian Navy in maintaining national defense on maritime borders. In the planning stage, the TNI AL can be directly involved in every activity such as: setting up target industries, preparing human resources, preparing budgets, and providing raw materials. At the development stage, the Indonesian Navy can be directly involved in activities such as applying time discipline and product quality, handling problems during production, and conducting supervision during production. The second finding, the strategic effort that needs to be carried out in order to be able to produce fighter aircraft independently is the need for strategic decisions from the elite, the need for in-depth studies regarding the type of fighter aircraft to be targeted"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>