Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Iskandar
"Paduan AIMg9 dan AIMg5 dilebur dalam dapur krusibel lift out kapasitas 80 kg dengan variabel Fe 0,5 %, 1 % 1,5 %. Pengujian sifat mekanis kecuali pada kondisi as-cast, juga dilakukan setelah hasil solution treatment 430 ºC selama 12 jam yang diquench di dalam air. Proses penuaan buatan dilakukan pada 150 ºC dan 175 ºC selama 2 dan 4 jam. Bertambahnya kadar Fe pada AIMg5 menunjukkan tidak ada kenaikan sifat mekanis yang berarti, sedangkan untuk paduan AIMg9 dengan bertambahnya kadar Fe menunjukkan kenaikan sifat mekanis, walaupun pada beberapa kondisi kenaikan sifat mekanis tidak begitu menyolok yaitu berkisar antara 76,5 - 79 HB.
Dari hasil penelitian ternyata pengaruh penambahan Mg dan Fe meningkatkan sifat mekanis paduan Al-Mg-Fe. Kemudian juga didapatkan komposisi ideal untuk paduan Al-Mg-Fe yaitu dengan AIMg9 dengan proses perlakuan panas pelarutan 430 ºC diikuti proses penuaan buatan pada temperatur aging 175 derajat C dengan waktu aging 4 jam. Setelah dilakukan proses perlakuan pelarutan pada temperatur 430 ºC dilanjuti dengan proses penuaan buatan (artificial aging) pada temperatur 150 ºC dan 175 ºC didapatkan nilai kekerasan maksimum pada kondisi Quench dan pada kondisi temperatur aging 175 ºC waktu 4 jam untuk komposisi 9 % Mg, dan 1,5 % Fe yaitu sebesar 105,5 HB dan 107 HB. Dari data ini berarti untuk komposisi 9 % Mg, dan 1,5 % Fe termasuk paduan dapat dilaku panaskan (Heat treatable)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Subekti Widianto
"Paduan tuang Al-Mg sering digunakan untuk aplikasi kelauicn, omcmen orsifeldurol. dan lugo untuk kemcscn mokonon. Penlngkatun sifcn dur! puducn A|»3%Mg dllakukon dengan penambohon Fe serto dengcn perlakucn panda. Penambchon Fe aebaclr 0.5% hingga l,5%. Peleburan dilukukan dengun dapur krueibel dan pembucrran scmpel dilckukon dengon menggunokon oetukon logam standar .l\S Z 2201 (sesucl ISO 2378) yang sudoh berupa eampel ull Torlk. Proses perlakuan panas yang dilakukan berupa perlakucn pelarufan pads tempefmur 4ao°c selama 12 lam dilaniutkan dengon penuaan buotan pads 1empero1ur 15D°C dengon wakiu penuacn 2, 4, dan 6 lam. Dari hash yang dldopcrlkcn dlkefluhul bohwa penambahon Fe menlngkaikan slfut mekanls paduan Al-3%Mg sebelum dan seleloh perlckuan panes. Proses perlakuan puma yang dllukukan pcda paduan meningalkan sifat mekonis paduon woloupun iidok beeur penlngkatunnyc. Hasil yang optimum dldapct podu waldu penuoon 4 lam pcdc komposlsl dengcn penambchcn Fe l,5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Kristiawan
"Paduan tuang aluminium-magnesium (seri 5XX.X) banyak digunakan untuk apiikasi industri dan kebutuhan sehari-hari karena sifatnya yang menguntungkan seperti kekuatan yang tinggi, berat jenis ringan dan ketahanan korosinya yang baik. Dari penelitian ini diharapkan diketahui pengaruh variabel komposisi Mg serto proses pertakuan panes terhadap kekuatan mekanis. Pembuatan sampel menggunakan dapur krusibel tlpe clduk sedongkan cetakon logam yang digunakan menggunakan standar JIS Z 2201. Proses perlakuan ponas yang dilakukan ada!ah proses perlakuon pelorutan pada temperatur 430oC selama 12 jam dan diikuti proses penuaon buotan pada temperatur 150oC selama 2, 6. dan 10 jam. Pada paduan AIMg ini ditambahkan Fe sebesar 0.5% untuk memperbaiki sifat mekanis. Dati hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh penambohan komposisi Mg lebih berarti jika dibondingkan dengan pengaruh proses perlakuan panas. Secara umum semakin besar komposisi Mg dan semakin lama waktu tahan pada proses penuaan buatan akan didapatkan peningkatan sifat mekanis yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Patrianto
"Ditengah-tengah kebutuhan akan material pengganti besi dan baja, Aluminium merupakan altematif pengganti yang paling banyak cligunalcan. Hali ini didukung oleh sifat Aluminium yang kuat, ringan, ulet dan tahan korosi. Peningkatan sifat mekanis material ini dapat dilakuan dengan penambahan unsur paduan dan perlakuan penuaan buatan.
Penambahan unsur Mg sebagai unsur pemadu dilakukan sebesar 396, 5%, 7%, 9% dan unsur Fe 1%. Perlakuan penuaan buatan yang dilalculcan terdiri dari perlakuan pelarutan (solution treatment) pada suhu 43D°C selama 12 jam, disusul pendinginan cepat dengan media pencelup air, diakhiri penuaan pada suhu 150°C dan 175°C selama 2 jam dan 4 jam.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa baik penambahan Magnesium, peningkatan suhu aging ataupun penambahan waktu aging akan memberikan peningkatan sifal: mekanis dimana sifat mekanis tertinggi diperoleh pada penambahan Mg sebesax 9% dengan kombinasi penuaan buatan pada suhu 43O°C selama 4 jam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tejo Bawono
"Dari penelitian ini diharapkan diketahui pengaruh variabel komposisi persen berat Mg dari 3% hingga 9% serta perlakuan perlarytan dan proses penuaan buatan terhadap kekuatan mekanis, dengan pengamatan struktur mikro sebagai penghubung.Komposisi luangan paduan dihasilkan dengan peleburan menggunakan dapur krusibel tipe ciduk. Sedangkan cetakan yang digunakan adalah cetakan logam, menggunakan standar JIS Z 2201 yang mana hasilnya sudah merupakan sampel uji tarik. Hasil pengujian tarik dan kekerasan as-cost kemudian dibandingkan dengan sampel yang dilakukan pelarutan pada temperatur 430' C selama 12 jam, juga dengan hasil proses penuaan buatan yang dilakukan setelah lakupanas pelarutan pada temperatur 150' C selama panahanan 2, 4, 6, 8, dan 10 jam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zain Saidy
"ABSTRAK
Paduan Aluminium-Seng (Al-Zn) dikenal sebagai paduan yang
banyak digunakan pada Romponen-komponen otomotif, konstruksi,
dehorasi, peranghai penerbangan maupun peralatan tranportasi
lainnya. Paduan AL-Zn bila ditambahan unsur Mg dikenal
mempunyai respon yang tinggi terhadap perlakuan panas.
Penelitian ini dilakuhan untuh mengetahui sejauhmana
pengaruh penambahan kadar Mg hingga 2 % terhadap sifat-sifat
mekanis yang meliputi uji carik dan uji keherasan maupun
struktur mikro paduan. Perlakuan yang dilakukan terdiri dari
kondisi as-cast, perlakuan pelarusan pada temperatur 480 OC,
500°C dan 520 °C selama f2 jam kemudian diquench serta penuaan
buatan pada temperaaur 175 °C selama 10 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan
kadar Mg akan meningkathan sifat-sifat mekanis paduan pada
hampir seluruh kondisi. Peningkatan tersebut juga terjadi pada
perlakuan penuaan buatan secara lebih nyata bila dibandingkan
kondisi as-cast maupun perlakuan pelarutan yang dilakukan. Hasil
kekerasan dan kekuatan tarik tertinggi didapat pada penambahan
kadar Hg 2 % dengan hondisi perlakuan pelarutan pada temperatur
500 OC disertai penuaan buatan. Pada kondisi tersebut
dihasilkan kekerasan 106 BHN dan UTS sebesar 36 kg/mm2.

"
1996
S41181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Wicaksono
"Aluminum magnesium seri 5083 H112 banyak diaplikasikan untuk industri perkapalan. Hal tersebut dikarenakan aluminum memiliki kekuatan spesifik yang tinggi serta ketahanan korosi yang baik. Namun pada proses penyambungan berupa pengelasan banyak terjadi permasalahan berupa porositas serta menurunnya sifat mekanis terutama daerah terpengaruh panas. Mengacu kepada pengecoran, pemberian getaran pun diaplikasikan pada penelitian pengelasan dengan menggunakan kawat las ER 4043 ini. Sumber getaran berasal dari sebuah meja getar dan diatur getarannya sebesar 30 Hz. Pengujian yang dilakukan yakni pengujian tarik, metalografi, kekerasan mikro, radiografi-visual, dan image analysis. Dari hasil penggetaran nilai kekerasan daerah las dan juga kekuatan tarik meningkat dengan butir dari lasan yang halus pada tiap kecepatan las, 300 mm/menit dan 400 mm/menit. Jumlah porositas pun berkurang dengan dilakukannya penggetaran sebesar 30 Hz.

5083 series aluminum magnesium is widely used for marine industrial. It is caused aluminum has high spesific strength and good corrosion resistance. However, at process of welding many of porosity occured in the aluminum and it decrease the mechanical properties especially in HAZ (Heat Affected Zone). At casting process of aluminum, there is one method that can reduce the porosity by giving vibration while casting is performed. So this method is tried to be aplicated at this research which is using ER 4043 as welding wire. Vibration that used is around 30 Hz. Tensile test, metallography, micro hardness, radiography-visual test, and image analysis was used for characterize mechanical properties and porosity content at weldment. The higher average result of tensile test and microhardness for ER 4043 filler weldment for vibrated specimen and porosity content decreased for specimen with welding speed 300 mm/minute and 400 mm/minute. And finer grain has found at microstructure of weldment after welded with vibration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>