Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lenny Setiawati
"Tujuan penelitian ilmiah ini adalah untuk mempelajari hubungan antara kompetensi yang dimiliki oleh sales konsultan dan produktivitas penjualannya. Penelitian ini merupakan studi kasus di PT. XYZ, Jakarta. Populasi penelitian ini adalah para sales konsultan yang bekerja di jaringan penjualan PT. XYZ di wilayah Jakarta yang berjumlah 81 orang. Kriteria populasi adalah sales konsultan yang mempunyai masa kerja lebih dari enam bulan serta karakteristik pekerjaan yang sama yaitu tidak hanya bekerja dengan menjaga showroom saja.
Pengumpulan data primer, yaitu data kompetensi penjualan dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan perilaku responden dalam beberapa simulasi penjualan yaitu dalam aktivitas assessment centre. Dimensi kompetensi penjualan yang diamati ada empat kelompok besar yaitu ketrampilan bersosialisasi, ketrampilan metodikal, kemampuan personal dan pengetahuan umum. Sedangkan data sekunder berupa data produktivitas penjualan diperoleh dari data perusahaan. Data produktivitas penjualan ini diperoleh dari basil bagi antara total basil penjualan setiap orang dengan masa kerja total sejak bulan Januari 2002 sampai Mei 2003 dengan satuan unit mobil/bulan.
SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11,5 digunakan untuk menganalisis data. Hubungan antara dua variabel yang sedang diteliti (produktivitas penjualan dan kompetensi penjualan) dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Kendal Tau (τ). Sedangkan analisis kesenjangan produktivitas penjualan dan kompetensi penjualan dilakukan dengan cara memadukan kedua data dalam sebuah matriks yang terdiri dari sumbu X (data produktivitas penjualan) dan sumbu Y (data kompetensi penjualan). Matriks ini dibagi menjadi empat kuadran oleh angka rata-rata produktivitas penjualan serta angka batas bawah kompetensi penjualan.
Karakteristik sosio demografis responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, lama bekerja serta latar belakang pendidikan. Komposisi karakteristik jenis kelamin responden adalah 86,4 % laki-laki dan 13,6 % perempuan. Karakteristik usia responden adalah 3,7% berusia kurang dari 25 tahun; 56,8 % berusia antara 25 sampai 30 tahun; 23,5 % berusia antara 31 sampai 35 tahun; 14,8 % berusia antara 36 sampai 40 tahun; dan 1,2 % yang berusia lebih dari 41 tahun. Karakteristik mass kerja responden adalah 38,3% kurang dari satu tahun; 21% bermasa kerja antara 1 sampai 2 tahun; 27,2% dengan masa kerja 2 sampai 3 tahun; 6,2 % dengan masa kerja 3 sampai 4 tahun; serta 7,4 % dengan masa kerja lebih dari 4 tahun. Sedangkan karakteristik pendidikan responden adalah 13,6 % berpendidikan SLTA; 21 % berpendidikan setingkat diploma; dan 65,4% berpendidikan setingkat Sarjana (S1).
Angka probabilitas signifikansi pada uji Kendal Tau menunjukkan nilai + 0,251. Nilai ini menunjukkan bahwa korelasi antara kompetensi dengan produktivitas kurang begitu kuat. Tanda korelasi yang positif menunjukkan arah yang sama, yaitu semakin tinggi kompetensi penjualan maka produktivitas penjualan akan semakin besar. Sedangkan hasil pemetaan posisi responden dalam matriks produktivitas penjualan di sumbu X (rata-rata = 0,82 unit mobil/bulan) dan kompetensi penjualan di sumbu Y (angka minimal = 60%) adalah 19% responden dalam kelompok STAR (produktivitas tinggi, kompetensi tinggi); 15% dalam kelompok Problem Employee / Potential Candidate (produktivitas rendah, kompetensi tinggi); 38% Deadwood (produktivitas rendah, kompetensi rendah); dan 28% Common Sales Person (produktivitas tinggi, kompetensi rendah).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang kuat antara kompetensi penjualan dan produktivitas penjualan. Tetapi tanda korelasi yang positif menunjukkan arah yang sama, yaitu semakin tinggi kompetensi penjualan maka produktivitas penjualan akan semalan besar. Altematif tindakan untuk rreningkatkan produktivitas penjualan perlu didasarkan pada analisis pemetaan posisi responden dalam matriks yang menghubungkan produktivitas penjualan dan kompetensi penjualan agar diperoleh solusi yang tepat dan efektif. Responden kelompok STAR perlu disediakan pelatihan dan pengembangan tingkat advance serta program insentif yang lebih memotivasi. Kelompok Problem Employee / Potential Candidate perlu diberi motivasi, coaching dan counselling yang tepat. Kelompok Deadwood perlu dicarikan posisi yang tepat dalam perusahaan sesuai dengan kompetensinya. Kelompok Common Sales Person perlu disediakan program pelatihan dan pengembangan dari dasar. Dengan memberikan altematif solusi yang tepat, diharapkan efektivitas dan produktivitas kerj a akan meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanti Sukmaningsih
"Dibahas suatu model koordinasi antara pemasok dan pembeli dengan permintaan tahunan pembeli tetap, dan dapat digunakan oleh pemasok yang memakai Multiple Lot Strategy dalam proses persediaan awalnya. Masalah utama disini ialah penetapan harga barang dalam persaingan pasar sempurna, yang dilakukan oleh pemasok dengan mempertimbangkan keuntungan pembeli. Hal ini dapat dipandang sebagai permainan tawar-menawar antara dua orang dengan pola penawaran tetap (two-person fixed threat bargaining game). Masalah diselesaikan dengan Nash Bargaining. Harga dicari dengan menggunakan cara iteratif dan terdapat dua cara mencari harga yaitu optimasi terhadap harga dan optimasi terhadap keuntungan. Selain harga, akan dicari pula ukuran lot pemasok dan pembeli yang akan memaksimumkan keuntungan bersama. Dari beberapa perhitungan ternyata diperoleh hasil yang sama. Selanjutnya dibuat daftar oleh pemasok yang memuat harga, ukuran lot dan keuntungan untuk diajukan kepada pembeli. Tawar menawar dapat dilakukan berdasarkan daftar tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The potential land of Indonesia that serves its function as agriculture is about 162.40 million hectares. It consists of 33.4 hectares of swamp area is scatteres in several big island , among them are 9.37 million hectares of swamp area...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000
338.06 PRO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J. Ravianto
Jakarta: LSIUP, 1986
331.111 RAV p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"ABSTRAK
Peningkatan produktivilas merupakan salah satu pokok bahasan strategis, mengingat bahwa kita hanya memiliki tenggang waktu sekitar tujuh tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi era perdagangan bebas dalam rangka pemberlakuan AFTA, APEC dan WTO.
Pengukuran produktivitas sebagai elemen dalam daur produktivitas karenanya menjadi penting, sebab tanpa pengukuran akan sulit untuk mengetahui keberhasilan usaha­ usalm peningkatan produktivitas yang dilaksanakan. Pengukuran produktivitas dengan kasus bidang usaha realti PT X ini dilakukan dengan menggunakan model penilaian komprehensif dengan menggunakan model kinerja penilaian perusahaan dengan mempertimbangkan misi, tujuan dan sasaran Renstra, RKAP dan sasaran ISO 9001 series yang menjadi target klnerja menyeluruh perusabaan ini. Model pengukuran produktivitas ini dipilih karena kesesuaiannya dengan data yang tersedia, dan karena beberapa kelebihan yang dimllikinya, antara lain : lenggkap serta mudah untuk dianalisis dan dimengerti hasilnya.
Melalui pengukuran produktivitas ini diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang kondisi produkttvitas PT X, serta faktor-faktor apa yang paling berpengaruh terhadap produktivitasnya, untuk kemudian melakukan setiap kriteria produktivitas substitusi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
I.B. Denny Ary Djodhi
"Tenaga kerja memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas. Banyaknya kemerosotan produksi disebabkan oleh tenaga kerja yang kurang termotivasi. Hal ini dikarenakan oleh faktor pemberian kompensasi yang tidak memadai. Salah satu cara untuk menggerakkan karyawan agar bersedia aktif melaksanakan tugasnya adalah dengan pemberian kompensasi berbentuk materi maupun non materi dan cenderung diterima secara tepat sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan di PT. X merasa adanya ketidakadilan pada sistem pemberian kompensasi, dimana karyawan yang memiliki produktivitas tinggi merasa disamakan dengan karyawan yang produktivitasnya biasa-biasa saja. Selain itu juga adanya pengurangan fasilitas kantor yang diberikan kepada para pekerja. Dari adanya permasalahan tersebut maka dalam tesis ini dibuat penelitian dengan mengambil judul : ? Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ( Studi Kasus pada PT. X ) ?.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat gambaran kompensasi dan produktivitas di PT. X dan juga pengaruh kompensasi terhadap produktivitas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang item-item pertanyaan didasarkan pada beberapa referensi tentang pengukuran kompensasi dan produktivitas. Analisa dilakukan secara deskriptif untuk melihat gambaran kompensasi dan produktivitas, sedang untuk melihat pengaruh kompensasi terhadap produktivitas dilakukan dengan uji korelasi Kanonik.
Hasil dari analisa menunjukan bahwa gambaran kompensasi yang dipandang kurang oleh karyawan PT. X adalah masalah kompensasi langsung. Untuk pengaruh kompensasi terhadap kinerja, hanya jenis kompensasi non-finansial yang berpengaruh positif terhadap kinerja pada level staff biasa. Namun pada level senior staff kompensasi tidak berpengaruh terhadap produktivitas. Untuk kompensasi finansial dalam penelitian ini tidak berpengaruh tehadap produktivitas, baik di level staff maupun di level senior staff.

Employee hold important factor in increasing productivity in the company. Many decreasing productivity in the company related to employee that have less motivation. One of this factor is compensation that is given by company to the employee is not appropriate. Solution to make the employee active in doing their jobs is by giving material and inmaterial compensation. This compensation will motivate the employee in doing their jobs and increasing their working spirit.
Employee in PT. X feel company treat them unfair related to compensation matter, the employee has high productivity is treated the same as the employee has low productivity. Besides that, the company decreasing their office facility. From that matter, this thesis research take " The Impact of Compensation to Employee Productivity ( Case Studies in PT. X ) as its title.
The purpose of this research is to get know about compensation system and productivity in PT. X and to find the impact of compensation to employee productivity. This research use quantitative methode with questioner as a tool that the item questions base on some references about compensation and productivity. We use descriptive analysis to see compensation and productivity matter, and for relation between compensation and productivity is examined by canonic correlation. Besides that, the human resources data from PT. X. is use as reference in analysis.
The result of hyphoteses examine is used as resource to develop framework compensation model that could increase productivity. The analyst result show that, according to the employee, the problem of compensation in PT. X is direct compensation. Only non-financial compensation that has positive impact to lower level staff productivity. In spite of that, in senior level, compensation has no impact in their productivity. This research show that financial compensation have no impact to lower level staff and even to senior staff productivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1992
R 658.5 PRO t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soewono
"Produktivitas bagi suatu organisasi sangatlah terkait pada dua unsur yaitu unsur teknis dan unsur manusia. Oleh karena itu, maka pembinaan dan pengembangan pegawai yang dilakukan tidak hanya meliputi aspek teknis saja akan tetapi juga meliputi pembinaan terhadap aspek-aspek psikologis seperti peningkatan motivasi dan budaya organisasi.
Motivasi dan budaya organisasi sangat penting dalam hubungannya dengan produktivitas kerja. Motivasi yang tinggi akan mendorong pegawai untuk bekerja secara disiplin dan budaya organisasi merupakan falsafah yang mendasari kerja untuk mencapai keberhasilan yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan produktivitas kerja. Dalam kaitan inilah, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kondisi motivasi, budaya organisasi dan produktivitas kerja pegawai.
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan korelasi antara motivasi dan budaya organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai.
Populasi ponelitian adalah seluruh pegawai Biro Keuangan dan Tata Usaha BUMN yang berjumlah 121 orang, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuisioner dalam bentuk angket berjumlah 44 orang sampel dan diperoleh hasil bahwa kondisi motivasi pegawai di Biro Keuangan dan Tata Usaha BUMN cenderung baik, didasarkan pada indikator faktor motivator dan faktor hygienes . Kondisi budaya organisasi secara keseluruhan cenderung baik didasarkan dari seluruh indikator yaitu orientasi kualitas, keterbukaan, sistem imbalan, pembelajaran, dan kebersamaan. Kondisi produktivitas kerja berdasarkan pengukuran keseluruhan aspek indikator yaitu tindakan konstruktif, percaya pada din sendiri, bertanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan, mempunyai pandangan kedepan, mampu mengatasi persoalan, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah, mempunyai kontribusi positip terhadap lingkungannya, dan memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya cenderung baik. Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara faktor motivator dan faktor hygienes dengan produktivitas kerja pegawai, demikian juga dengan budaya organisasi hubungan yang positip dan sangat signifikan dari seluruh indikator budaya organisasi dengan produktivitas kerja pegawai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 10802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>