Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurbaity
"Penelitian efek hipoglikemik ekstrak daun tapak dara, biji petai cina dalam bentuk tunggal telah dilakukan pada hewan percobaan. Akan tetapi uji efek hipoglikemik dalam ramuan daun tapak dara dengan biji petal cina belum dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun ramuan tapak dara (Catharanthus roseus (L) G. Don) dengan biji petai cina (Leucaena leucocephala (Link) de Wit) dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus dan mengetahui karakteristik bahan yang digunakan.
Penelitian dilakukan menggunakan metode percobaan faktorial 5 x 5 x 6, dengan rancangan acak kelompok. Ada 3 faktor yang menjadi variabel bebas yaitu : faktor daun tapak data, biji petai cina masing-masing dengan 5 variasi konsentrasi, dan faktor interval waktu pengambilan darah dengan 6 x pengambilan. Sebagai variabel tidak bebas adalah kadar glukosa darah tikus. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak ramuan daun tapak dara dengan biji petai cina terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus, digunakan kelompok kontrol ( diberi air suling ), 24 kelompok perlakuan yang masing-masing diberi ekstrak etanol ramuan yang bervariasi, dan kelompok pembanding yang diberi suspensi tolbutamid 250 mg / kg berat badan. Perlakuan pada tikus percobaan digunakan metode uji toleransi glukosa secara oral. kadar glukosa darah dihitung pada interval waktu tertentu yaitu sebelum pemberian bahan uji sampai dengan 4 jam setelah pemberian bahan uji, analisis kadar glukosa darah ditentukan dengan metode orto-toluidin dan diukur dengan spektrofotometer pada k 630 nm. Untuk mengetahui karakteristik pola kromatogram ekstrak etanol daun tapak dara dengan biji petal cina digunakan kromatografi gas/spektrometer massa.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa tidak semua variasi kombinasi larutan uji dapat menurunkan kadar glukosa darah yang berbeda secara statistik dengan kelompok kontrol. Perlakuan yang berbeda secara statistik dengan kelompok kontrol adalah perlakuan t2p1 dan t2p4 (p<0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol ramuan pada perlakuan tzpi ( 0,10 g serbuk daun tapak dara + 1,04 g serbuk biji petal cina) dan perlakuan t2p4 ( 0,10 g serbuk daun tapak data + 4,16 g serbuk biji petai cina ) 1 kg berat badan dapat menurunkan kadar glukosa darah yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Hasil analisis ekstrak dengan kromatografi gas terlihat bahwa tidak semua puncak-puncak yang ada pada kromatogram tunggal muncul pada kromatogram ramuan, dan puncak-puncak yang ada pada kromatogram ramuan tidak sama dengan gabungan puncak yang- ada pada kromatogram tunggalnya. Hal ini terlihat adanya puncak-puncak yang hilang dan munculnya puncak-puncak baru pada kromatogram ramuan.

The hypoglycemic effect of single form extract of Catharanthus roseus (L) G. Don leaves and Leucaena leucocephala (Lmk) de Wit seeds have been studied on nondiabetic and diabetic rats. So far there is not any report on the treatment of extract combination of the plants on rats yet.
The aim of this study was to determine the hypoglycemic effect of the ethanolic extract from a combined Catharanthus roseus (L) G. Don and Leucaena leucocephala (Lmk) de Wit seeds in non diabetic rats.
To find out the effect of combined extract ethanolic in hypoglycemic activity the normal rats, are devided into 26 group : one group of untreated control ; 24 are treated groups, each of which were administrated orally with different doses of these combined extract; and one group was fed 250 mg/kg of tolbutamid as a reference compound. Blood glucose was determined by using ortotoluidin method and the characteristic of ethanolic extract was analized by using gas chromatography 1 mass Spectrometry.
By statistical analysis it was shown a significant decrease of blood glucose of the t2p1 and t2p4 groups compared to the control group, and the other treated groups. Gas chromatography analysis shown that some of peaks were missing and some new peaks appeared in the chromatogram of the extract."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Septi Hirnanda
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanny Widjaja
"Telah dilakukan penelitian pengaruh sari buah L9omordica
charantia Linn yang segar dan yang dila yukan terhadap kadar glukosa
darah kelinci. Sari buah segar maupun sari buah layu memperlihatkan
efek penurunan kadar glukosa darah yang bermakna ( signifikan
) pada takaran pemakaian 260 g / kg BB, tetapi efek mi lebih
kecil dibandingkan dengan efek penurunan kadar glukosa darah
yang disebabkan oleh tolbutamid ( signifikan ). Walaupun tidak
bermakna, efek penurunan kadar glukosa darah sari buah segar
lebih kecil dibandingkan efek penurunan kadar glukosa darah yang
disebabkan oleh sari buah la yu pada takaran pemakaian yang sama.
ABSTRACT
The experiment has been done to know the effect of the fresh
and faded juice of Momordica charantia Linn to the blood glucose
level of the rabbit. The fresh and the faded juice indicated
the effect of the declining of the blood glucose level which
was significant at the dose of 260 g / kg BB but this effect
was smaller compared with the effect of tolbutamid (significant).
The effect of the declining of the blood glucose level of the
fresh juice was smaller compared with the effect of the faded
juice at the same dose, but non significant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murtiwi
"Ruang Lingkup dan Cara penelitian : Selama kehamilan, untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin yang optimal diperlukan adaptasi ibu. Salah satu di antaranya terjadi perubahan kadar hormon pertumbuhan plasenta (hPGH), diduga akan menyebabkan kadar glukosa dan asam amino ibu meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan kadar glukosa dan asam amino ibu dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan berat lahir normal (BBLN). Penelitian ini berupa studi eksploratif pada dua kelompok ibu hamil aterm (38 - 40 minggu). Kelompok I, 15 ibu hamil yang mempunyai taksiran berat janin antara 2000 - 2500 g. Kelompok II, ibu hamil yang mempunyai taksiran berat janin antara 2501 - 3500 g. Pengambilan percontoh darah dari vena kubiti ibu dan darah talipusat untuk pemeriksaan kadar glukosa dan asam amino total. Selain itu juga diukur berat plasenta. Dilakukan perbandingan nilai rata-rata antara dua kelompok dengan batas kemaknaan α = 5%.
Hasil dan Kesimpulan : Kadar glukosa serum ibu kelompok BBLR = 112,4 mg/dl. Kelompok BBLN = 110,93 mg/dl. Kadar asam amino serum ibu kelompok BBLR = 5,62 mg/dl. Kelompok BBLN = 4,45 mg/dl. Kadar glukosa serum talipusat (bayi) kelompok BBLR = 97,13 mg/dl, kelompok BBLN = 107,33 mg/dl. Kadar asam amino serum talipusat kelompok BBLR = 6,33 mg/dl, kelompok BBLN = 4,79 mg/dl. Berat plasenta BBLR = 416,66 g. Berat plasenta BBLN = 483,33 g. Kadar glukosa dan asam amino ibu dan bayi dengan berat lahir rendah tidak berbeda dengan berat normal.

Serum Levels Of Glucose And Amino Acids Of Mothers And Babies Of Low Birth Weight And NormalScope and Method of Study : During pregnancy, the mother supplies all essential nutrients for fetal growth and development. Maternal adaptations occur to meet the need of optimal fetal growth. Metabolic function changes represent one of the remarkable maternal adaptations. Maternal serum levels of glucose and amino acids increase as a result of the increasing serum levels of human placenta growth hormone (hPGH). The purpose of this study was to compare the glucose and amino acids levels in the serum of mothers with low birth weight (LBW) and normal birth weight (NBW) babies and the cord blood serum of the LBW and NBW babies. The method used in this study was exploration on two pregnant women groups of 38 - 40 weeks of pregnancy. The first group consisted of 15 pregnant women with LBW babies (2000 - 2500 g), and the second group was a group of 15 pregnant women who have NBW babies (2501 - 3500 g). Placenta weight were also taken.
Result and Conclusion : The result of the study showed that, the mean serum glucose level of mothers with LBW babies was 112.4 mg/dl, while that of mothers with NBW babies was 110,93 mg/dl. The mean serum amino acids level of mothers with LBW babies was 5.62 mg/dl, and that of mothers with NBW was 4.45 mg/dl. The mean glucose value in placental cord of LBW babies was 97.13 mg/dl, while that of NBW babies was 107.33 mg/dl. While the mean serum amino acids levels of LBW babies were 6.33 mg/dl, and that of NEW babies was 4.79 mg/dl, The mean placenta weights of LBW babies was 416.66 g and that of NBW babies was 483.33 mg/dl. There was no significant difference in serum levels of glucose and amino acids in both low birth weight and normal.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The aim of this research is to determine the optimal conditions of pressure and time operation of glucose content as hydrplysis product of sweet corn starch (Zea Mays Saccharata) and acid. Glucose content (%) converted to value by using luff scrhool method. Research variables were pressure (10.15.20.25.30 psi) and time operation (30,60,90,120,180 minutes). The maize particle used is 120 mesh at pH 3. The syrup content from the treatments varied from 24,5% to 49, 87%. Optimal conditions of research variables at pressure 30 psi and time operation 180 minutes. Pearson Product Moment (PPM) coefficient was used as statistical tets to identify research correlation variables to glucosse content. Range of PPM coefficient on time variation was rxy 0,8693-0,9742, and pressure variation was rxy 0,9814 - 0, 9985."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irsham Vilia
"Uji toksisitas subkronis ramuan ekstrak etanol daun tapak dara
{Catharanthus roseus (L).G.Don) dan biji petai cina {Leucaena
leuchochephala (Lmk) de Wit) mempakan salah satu tahapan tata lalcsana uji
klinik daiam rangka pengembangan obat tradisional termasuk fitofarmaka
untuk dapat digunakan pada pelayanan kesehatan di Indonesia. Uji ini
bertujuan untuk inenentukan tingkat keamanan obat jika diberikan beruiang
kali dengan jangka waktu tertentu. Pembuatan ramuan ekstrak etanol daun
tapak dara dan biji petai cina dilakukan dengan cara maserasi menggunakan
pelarul etanol. Uji toksisitas subkronis dengan mencit menggunakan
Randomized Complete Block Design dengan faktorial 5x5. Dosis uji
diberikan kepada mencit selama 21 had, kemudian diamati respon dan
mencit-mencit tersebut. Respon mencit terhadap ramuan yang diberikan
tidak menunjukkan adanya gejala toksik. Hasil uji histologi jaringan hati dan
ginjal tidak menunjukkan kerusakan. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka
disimpulkan ramuan ekstrak etanol daun tapak dara dan biji petai cina aman
untuk digunakan sebagai anti-hipoglikemik pada hewan uji."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Chryseabacterium indolognes ID6004 has ability to produce protease.Its growth and activiyi of proteolytic enzyme are influenced by carbon source (sugar) and notrogen source (Yeats extract0 which presumably to be repressor
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andita Junia Mulyadi
"Glukosa merupakan monosakarida yang paling melimpah keberadaannya di alam. Melalui reaksi katalitik, glukosa dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan senyawa asam 2,5-furandikarboksilat (FDCA). FDCA yang bernilai guna tinggi karena potensinya sebagai material substitusi pembuatan plastik berbahan dasar fosil. Pada penelitian ini, konversi glukosa menjadi FDCA dilakukan menggunakan katalis NiO dengan support zeolit ZSM-5. ZSM-5 sebagai support disintesis terlebih dahulu menggunakan metode double template dan diimpregnasi dengan NiO dengan metode spray. Katalis NiO/ZSM-5 hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan berbagai metode karakterisasi seperti FTIR, XRD, SEM, dan SAA-BET. NiO/ZSM-5 yang diperoleh kemudian diuji aktivitas katalitiknya dalam reaksi konversi glukosa menjadi FDCA. Pelarut yang digunakan dalam reaksi ini adalah gamma-valerolakton (GVL) dan air. GVL merupakan pelarut ramah lingkungan dengan titik didih tinggi, yaitu 207 °C sehingga dipilih pada penelitian ini. Variasi kondisi reaksi yang dilakukan berupa suhu dan rasio pelarut GVL : air. Hasil uji katalitik menunjukkan kondisi optimum reaksi pada suhu 150 °C dan rasio pelarut GVL : air 1 : 1, dimana hasil yang diperoleh berupa persentase yield FDCA sebesar 2,27%.

Glucose is the most abundant monosaccharide in nature. Through catalytic reaction, glucose can be utilized as a raw material to produce a high-use-value compounds, Furandicarboxyluc acid (FDCA) as a subtitute of fossil-based plastics. In this study, the conversion of glucose to FDCA was carried out using double template method and was impregnated with NiO using spray method.  The as-synthesized NiO/ZSM-5 catalyst were then characterized using a various variation of characterization methods such as FTIR, XRD, SEM, and BET. The NiO/ZSM-5 were then tested for catalytic activity in the conversion reaction of glucose to FDCA. The solvents used in this reaction were gamma-valerolactone (GVL) and water. GVL is an environmentally friendly solvent with a high boiling point, which is 207 °C so it was chosen in this study.The factors tests in this study were temperature and the ratio of GVL : water. The catalytic reaction showed the optimum condition at 150 °C and ratio of GVL : water was 3 : 1, in which the yield of FDCA were 2,27%. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrine Permata Leoni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar gula darah puasa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada Satlantas dan Sumda di Polresta Depok. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada 143 responden. Penelitian dilakukan pada April sampai Mei 2012. Data yang dikumpulkan adalah kadar gula darah puasa, pendidikan terakhir, suku, riwayat diabetes melitus, umur, IMT, RLPP, asupan karbohidrat, asupan serat, asupan protein, asupan lemak, pengetahuan, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dengan cara pengukuran kadar gula darah puasa, pengukuran antropometri, pengisian kuesioner, dan wawancara (food recall).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara umur, suku, RLPP, dan asupan protein dengan kadar gula darah puasa (nilai p < 0,05). Disarankan untuk melakukan intervensi melalui program pencegahan penyakit degeneratif berupa penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan konsultasi gizi terutama tentang kadar gula darah.

This study aims to know the description of fasting blood glucose levels and the factors that influence in Employees of Satlantas and Sumda Polresta Depok. The design study is a cross sectional study conducted on 143 respondents.The study was conducted from April to May 2012. Data collected were fasting blood glucose levels, the latest education, ethnicity, history of diabetes mellitus, age, BMI, WHR, carbohydrate intake, fiber intake, protein intake, fat intake, knowledge, physical activity, and smoking habits by measuring fasting blood glucose levels, anthropometric measurements, filling questionnaires, and interview (food recall).
The results of this study showed significant correlations between age, ethnicity, WHR, and protein intake with fasting blood glucose levels (p value < 0.05). It is recommended to intervene through programs of prevention of degenerative diseases of education, health, and nutrition consultation, especially on blood glucose levels.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardika Raydhi Pradipta
"Ester asam lemak glukosa dapat disintesis secara enzimatis menggunakan katalis lipase Candida rugosa E.C. 3.1.1.3 yang terimobilisasi pada nanopartikel Fe3O4- kitosan. Nanopartikel Fe3O4-kitosan disintesis menggunakan metode kopresipitasi, kemudian dikarakterisasi menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red), TEM (Transmission Electron Microscopy), dan VSM (Vibrating Sample Magnetometer), dan FESEM (Field Emission Scanning Electron Microscopy). Sintesis ester dilakukan dalam pelarut organik berbeda, yaitu metil isobutil keton dan t-butanol. Proses imobilisasi lipase dilakukan dengan menggunakan bantuan agen pengikat silang glutaraldehida. Persen loading imobilisasi lipase diperoleh sebesar 68,15%. Aktivitas hidrolisis lipase terimobilisasi didapat sebesar 4,87 U/mg, dengan aktivitas spesifik lipase sebesar 1,39 U/mg dan efisiensi imobilisasi sebesar 3,52%. Pada penelitian dilakukan variasi rasio substrat dan waktu reaksi untuk mengetahui kondisi reaksi yang menghasilkan persen konversi tertinggi. Diperoleh kondisi reaksi terbaik pada rasio substrat 1:30 dan waktu reaksi selama 16 jam untuk kedua pelarut. Reaksi esterifikasi menggunakan pelarut metal isobutyl keton (MIBK) relatif menghasilkan persen konversi lebih besar dari tbutanol. Pada kondisi optimum, diperoleh hasil sebesar 12,83% untuk MIBK dan 12,03% untuk t-butanol menggunakan enzim terimobilisasi. Pada pengunaan lipase bebas diperoleh persen konversi sebesar 17,62% untuk pelarut t-butanol, dan 18,07% untuk MIBK.
Glucose fatty acid esters can be synthesized enzimatically using immobilized Candida Rugosa lipase E.C. 3.1.1.3 on nanoparticle Fe3O4-chitosan. Nanoparticle Fe3O4-chitosan were synthesized using co-presipitation method, and then characterized using FTIR (Fourier Transform Infra Red), TEM (Transmission Electron Microscopy), dan VSM (Vibrating Sample Magnetometer), dan FESEM (Field Emission Scanning Electron Microscopy). Different organic solvents was used for esterification, which was t-butanol and Methyl isobutyl ketone. Glutaraldehyde was used as cross linking agent to aid the process of lipase immobilization. Lipase was successfully immobilized with loading capacity of 68.15%. The obtained lipase hydrolysis activity was 4,87 U/mg, with immobilization efficiency value of 3.52%. In this research, substrate ratio and incubation time parameters were variated. The best condition of reaction was obtained with substrate ratio of 1:30 and 16 hours of incubation time with both solvents. Esterification using methyl isobutyl ketone (MIBK) as solvents was found relatively has higher conversion rather than using t-butanol. The obtained result for MIBK was 12.83% and 12,03% for t-butanol in esterificarion using immobilized enzyme at the optimum conditions. The conversion percentage value obtained for esterification using free lipase was 17,62% in t-butanol and 18,07% in MIBK."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>