Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Yanuarif
"Untuk memperkecil resiko dan ketidak pastian suatu proyek konstruksi dapat dilakukan dengan suatu manajemen yang mampu mengendalikan serta mereduksi biaya (cost) dan waktu (time) serta menjamin kualitas (quality) suatu pekerjaan konstruksi agar dapat mencapai sasaran secara efektif dan eflsien.
Mekanisme manajemen konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor ditopang oleh banyak pihak, melibatkan pengorganisasian dan koordinasi dari semua sumber daya untuk proyek konstruksi yang dilakukan. Dalam rangka pelaksanaan proyek agar sesuai dengan standar kualitas dan pelaksanaan/kinerja yang telah dispesifikasikan perancang, maka sumber daya tenaga kerja, peralatan konstruksi, material-material tetap dan sementara, dana, teknologi dan metoda serta periode pelaksanaan perlu diperhatikan agar penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan tepat pada jadwal waktunya dan dalam batas-batas anggarannya.
Material konstruksi merupakan salah satu sumber daya yang terbatas dalam suatu proyek konstruksi, menjadikan procurement sebagai salah satu fungsi utama dari kegiatan konstruksi yang nilainya antara 2540% bahkan dapat mencapai 60% dari anggaran proyek Sehingga penambahan waktu dari pemesanan, pengiriman serta penanganan material konstruksi sebagai kegiatan pengadaan material seringkali berdampak dapat menimbulkan kegiatan kritis baru dari suatu kegiatan pelaksanaan proyek dalam menentukan keberhasilan projek.
Penelitian ini memberikan gambaran kondisi manajemen material yang digunakan kontraktor dalam proses pengadaan dan pengendalian persedian material pada proyek konstruksi bangunan bertingkat saat ini di Jabotabek khususnya di Jakart Serta seberapa besar kontribusi variabel-variabel manajemen material hasil temuan terhadap profitabilitas atau keuntungan perusahaan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi proyek bangunan bertingkat.
Hasil-hasil temuan penelitian ini adalah beberapa variabel-variabel kegiatan manajemen material yang menjadi kunci keberhasilan dalam manajemen material yaitu variabel kegiatan perencanaan pembuatan WBS, kegiatan perencanaan pembuatan SOP, efisiensi manajemen material, kegiatan inspeksi dan monitoring, serta penggunaan paket software manajemen. Sedangkan variabel-variabel yang dapat menggagalkan keberhasilan dalam manajemen material adalah distribusi biaya pembelian material yang tidak terencana dengan detail, keterlibatan site manger terlalu tinggi dalam kegiatan manajemen material, tingginya kejadian change order.
Hasil-hasil penelitian tersebut diperoleh dari 23 sampel yang dapat memenuhi persyaratan statistik, sampel tersebut diperoleh dari 27 angket yang kembali dari 50 angket yang disebar ke perusahaan konstruksi. Metode analisa yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisa multivariant Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, analisa korelasi, analisa regresi berganda (multiple regression), dan analisa faktar. Semua analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan paket Software Statistical for Social Science Release 6.13 atau SPSS Release 6.13 for Windows 95."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T10406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Tisna Permana
"Dalam industri konstruksi, manajemen malarial masih kurang diperhalikan, sehingga menimbulkan pemborosan, baik pada persediaan material yang bcrlebihan maupun fasililas tempat persediaan atau gudang. Persediaan material yang berlebih memerlukan tempat dan pengelolaan yang baik, hal ini akan menambah biaya yang seharusnya tidak perlu, disamprng itu persediaan material yang berlebih akan menimbulkan resiko-resiko seperti kehilangan dan kerusakan pada saat inventaris.
Untuk itu diperlukan suatu metode manajemen material yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan pengelolaan material yamg semakin luas dan rumit. Just in Time merupakan pendekatan metodologi dalam manajemen material yang dapal mengurangi waste dan resiko-resiko yang terjadi.
Penelitian dimaksudkan unluk mengetahui kondisi existing manajemen material industri konstruksi dan mengerahui tingkan kesiapan penerapan manajemen material konsep Just in Time ditinjau dari faklor eksternal.
Dari hasil wawancara terstruktur dengan para pakar yang memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi, menunjukkan bahwa 2 kondisi existing management material sudah melakukan tahapan-tahapan dengan konsep Just in Time, kesiapan penerapan manajemen material konsep Just in Time ditinjau dari faktor eksternal sudah siap, tetapi pada faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, kebijakan owner, kinerja supplier, dan jasa transportasi perlu perhatian khusus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimbo Ratuk
"ABSTRAK
Tugas akhir ini penyajikan proses pengadaan material dari perusahaan PT. X yang bergerak dibidang perminyakan dari awal pemesanan material sampai dengan tibanya material tersebut ke pemesan (user), perrnasalahan yang terjadi selalu proses tersebut serta langkah-Iangkal yang ditempuh untuk memperbaiki pemiasalalian yang ada sehingga proses pengadaan material dapat lebih efisien.
Pada penulisan tugas akhir ini penulis hanya menitik beratkan pada proses pengadaan untuk barang yang sumbemya didapat dari dalam negeri sendiri. Maksud pembahasan ini adalah untuk mengetahui proses pengadaan material dari awal pemesanan material sampai dengan diterimanya material tersebut oleh pemakai (user) secara global dan juga untuk mengetahui pentingnya peranan material managemen dalam proses pengadaan material dari suatu perusahaan.
Pengadaan material di PT. X dilakukan oleh 4 departemen yang berbeda tapi didalam satu divisi yang disebut dengan Materials and Equipment Division. Ke-empat departemen itu adalah Purchasing and Material Control, Purchasing, Traffic, Warehouse. Masing-masing departemen mempunyai tugas yang spesifik namun saling berhubungan erat satu dengan lainnya, sehingga kerjasama antara tiap-tiap departemen tersebut sangat diperlukan. Dalam proses pengadaan material didapati beberapa hambatan dari tiap-tiap departemen yang menyebabkan tingginya pengeluaran (cost) dari PT. X. Untuk mengurangi biaya (cost) yang tinggi tersebut, langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan managemen material di PT. X.
Hasil akhir dari peningkatan managemen material ternyata terbukti dengan berkurangnya beberapa biaya (cost). Hal tersebut dapat dilihat dari parameter yang digunakan, diantaranya adalah Inveutory Turn Over Ratio, Service Levef, Lead Time, Not In Stock dan Surplus and Write-Off.

"
2000
S37659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Tedjakusnadi
"Penelitian ini dilatar belakangi oleh anggaran belanja logistik yang mengambil porsi terbesar dalam belanja Rumah Sakit Sumber Waras dalam masa krisis ekonomi dan ditengah keluhan masyarakat tentang buruknya pelayanan masyarakat dan pelayanan rumah sakit. Jumlah yang besar tadi, menjadi semakin membengkak akibat anggaran belanja logistik umum yang kurang terkontrol dan masih terdapat duplikasi fungsi logistik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa, membuat kesimpulan dan membuat usulan sistem kontrol logistik Rumah Sakit Sumber Waras untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan Rumah Sakit Sumber Waras.
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kwalitatif. Data dan informasi didapat melalui in-depth interview serta pengamatan di lapangan sejak tanggal 6-24 Mei 2002.
Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak faktor yang telah mempengaruhi fungsi pengendalian logistik di Rumah Sakit Sumber Waras. Ada delapan faktor yang diteliti yaitu :
1. Struktur organisasi.
2. Kebijakan.
3. Sumber Daya Manusia.
4. Prosedur.
5. Perencanaan.
6. Pencatatan.
7. Pelaporan.
8. Pengawasan intern.
Duncan, Soenoesoebroto, Hardjoprawiro berpendapat bahwa banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan fungsi pengawasan dan pengendalian, khususnya dalam bidang logistik. Di samping itu, Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah menjadi acuan untuk pengelolaan barang di rumah sakit.
Dalam pembahasan diulas tentang kondisi Rumah Sakit Sumber Waras saat ini melalui wawancara, meneliti data sekunder serta pengamatan di lapangan dibandingkan dengan teori manajemen rumah sakit. Pembahasan mengurai tentang alur proses, struktur yang lebih baik, tim pengendalian, serta analisa pekerjaan, uraian jabatan, dan persyaratan jabatan di bagian logistik.
Pengaturan barang di rumah sakit ini bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Sistem kontrol logistik sangat diperlukan di Rumah Sakit Sumber Waras. Saat ini logistik rumah sakit ini masih dijalankan dengan cara yang sederhana, sehingga banyak terjadi inefisiensi.
Penelitian ini mencoba mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sistem kontrol pengendalian logistik dan mencari alternatif pemecahannya dengan cara yang dapat ditempuh dengan biaya seefisien mungkin.
Akhir penelitian ini menghasilkan sebuah sistem kontrol logistik yang diharapkan dapat berguna bagi Rumah Sakit Sumber Waras khususnya, serta bagi institusi pendidikan dan masyarakat pada umumnya.

The Analysis of Control System of Logistics in Sumber Waras HospitalThis research was formed by the background of the logistics purchasing budget which took the largest portion in the whole purchasing budget of Sumber Waras Hospital amidst the economic crisis and the complaints of the public on the poor public service, including the service of hospital.
The large sum of the budget increased as the result of the lack of control in the general logistic purchasing budget and duplication of function in logistics procedures.
The targets of this research were to analyze the logistics process of Somber Waras Hospital, to assume and to propose a logistic control system, which can promote the health care services of Sumber Waras Hospital.
The type of this research is a case study with a qualitative approach. Data and information regarding the service process were obtained from in-depth interviews, and from field observation during May 6 to 24, 2002.
The result of the research showed that there were many factors influencing the logistics control system of Sumber Waras Hospital. There were eight factors to be observed:
1. Organizational structures.
2. Policies.
3. Human resources.
4. Procedures
5. Planning.
6. Recording.
7. Reporting.
8. Internal Auditing.
Duncan, Soenoesoebroto, Hardjoprawiro wrote that many factors had to be observed for developing the logistics control system. On the other hand, the government regulation issued by The Internal Affair and Regional Autonomy Minister No. 1112001, regarding regional logistics managing policy could be adopted as a reference to Sumber Waras Hospital Logistics Department.
The nowadays condition of Sumber Waras Hospital was observed, discussed, in-depth interviewed, and compared with some theory of Hospital Management.
This research tried to fmd some factors that influenced the logistics control system and tried the alternative resolve in an efficient and effective way.
At last, this research gave and outcome a logistics control system and hopefully it would be useful especially for Surnber Waras Hospital, and also for the educational institution, and most of all for the community."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 9444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diarsa Dwipayana
"Di dalam persaingan bisnis dewasa ini, Industri konstruksi dihadapkan pada tiga pilihan yang dapat dilakukan; pertama, tetap mempertahankan cara-cara lama yang telah usang, kedua, menghindari pasar, dan ketiga, mengadaptasi teknologi untuk menaikkan produktivitas dan keuntungan. Sistem informasi yang tepat guna merupakan alat yang sangat esensial didalam menaikkan produktivitas dan menumbuh-kembangkan perusahaan di dalam persaingan.
Penulisan ini akan meneliti pengaruh dari penerapan sistem informasi manajemen proyek dengan pengadaan material, pada sebuah perencanaan proyek konstruksi, dengan kinerja waktu pelaksanaan sebagai target sasaran. Dalam hal ini, SIMP menolong untuk me -"manage" dan meningkatkan kualitas produksi informasi dengan melebur sistem informasi tersebut ke dalam proses alur-kerja pelaksanaan dan pengandaan proyek konstruksi.
Hasil yang dicapai adalah SIMP menjadikan keseluruhan proses kerja menjadi transparan dan mempunyai prosedur kerja yang jelas, sehingga sangat membantu Manajer Proyek mengambil keputusan dalam menangani suatu permasalahaan (delay) karena ketersediaan informasi yang tepat dan akurat, serta dengan sendirinya akan meminimumkan "konflik" yang dapat terjadi antara pengadaan material dengan tindakan koreksi yang dilakukan, karena ha! tersebut merugakan waste yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri. Maka, kinerja waktu (on schedule) sebagai sasaran dari penelitian ini akan dapat tercapai dengan baik. Selain itu terdapat kegunaan dari adanya penelitian ini, yaitu dapat dipergunakan sebagai template dalam melakukan tindakan koreksi pelaksanaan pekerjaan (feedback correction)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manafe, Yacobus
"Metode pengendalian pengadaan material ditujukan untuk penyelesaian pelaksanaan proyek agar tepat waktu sesuai dengan anggaran biaya yang direncanakan. Pengendalian material mencakup kemampuan untuk mengantisipasi hal - hal yang akan terjadi pada masa awal pelaksanaan hingga akhir pelaksanaan. Sistem pengendalian pengadaan material , merupakan bagian dari manajemen logistik yang memonitor serta mengendalikan tingkat persediaan yang diperlukan , sesuai waktu dan biaya yang direncanakan.
Metode ini manfaatnya untuk pengendalian biaya pengadaan dan waktu di lapangan sehingga waktu penyelesaian proyek dapat tepat dan biaya tidak melonjak melebihi anggaran . Pembuatan model untuk mengantisipasi berikut keterlambatan pengendalian pengadaan material secara umum di dasarkan atas penelitian terhadap pola serta dampak dari keterlambatan material pada waktu dan keuntungan pelaksanaan suatu proyek Pasar Klender di Jakarta timur .
Data primer melalui questionaire telah diperoleh dari para ahli manajemen material di pihak pemilik proyek , kontraktor dan konsultan M.K yang terkait dalam pembangunan proyek tersebut , digunakan untuk memberi informasi tambahan perihal penyebab ? penyebab keterlambatan pengadaan material dan tindakan - tindakan yang dilakukan dalam mengatasi keterlambatan tersebut.
Penelitian pada akhirnya mengembangkan metode yang didukung oleh model pengendalian berikut tindakan yang diperlukan untuk mengarahkan kondisi keterlambatan, keinbali pada rencana pelaksanaan proyek yang ditetapkan termasuk memperkirakan potensi kerugian yang perlu diperhatikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Isran
"Pengendalian biaya proyek dimaksudkan untuk mengusahakan agar kemajuan proyek yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya atau kegiatan di kantor pusat di lapangan yang telah direncanakan harus dipantau dan dikendalikan implementasinya agar hasilnya sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Masalah yang sering dihadapi oleh sebuah proyek adalah biaya yang telah direncanakan dalam pengadaan material pada tahap perencanaan tidak selaras dengan tahap implementasi atau dengan kata lain actual cost dalam pengadaan material jauh lebih besar dibandingkan rencana biaya material. Masalah ini bisa muncul, karena kurangnya informasi/pengetahuan pihak kontraktor terhadap kegiatan-kegiatan apa saja pada manajemen material yang memiliki resiko yang tinggi dan kegiatan-kegiatan apa saja pada manajemen material yang dapat menurunkan kinerja biaya material. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibutuhkan suatu pengetahuan mengenai identifikasi faktor resiko pada manajemen material dan diperlukan suatu tindakan koreksi (corrective action) yang tepat dalam mengatasi ketidakselarasan ini agar penyimpangan yang terjadi dapat diminimisasi. Skripsi ini mengkaji berbagai faktor resiko serta dampaknya yang mungkin muncul dan juga tindakan koreksi yang diambil kontraktor dalam mengantisipasi berbagai penyimpangan yang terjadi pada biaya material. Dari analisa faktor resiko dapat kita tentukan faktor yang mempunyai tingkat pengaruh tinggi serta pengaruhnya terhadap kinerja biaya. akhirnya dengan semakin efektif dan efisiennya pengendalian biaya material maka tujuan dan sasaran akhir proyek yang ditetapkan sebelumnya akan dapat tercapai sesuai dengan rencana.

Project control is intended to make the project progress on project planned or the activity m Home office and field that lias been planned must be examined and controlled to make the result fit with the aim that has been decided. Problem that often associated with a project are the cost which have been planned in material procurement on planning phase, not compatible with those implementation phase, or in other word the actual costs in material procurement are far above than those in material cost planning. These problem can occur because contractors have lack of information about any high risk activities on material management and activities that can decrease the material cost performance. It is needed sufficient knowledge about material procurement risk factor identification, followed by corrective action to overcome the incompatible in order to minimize the deviation between actual cost and plan cost. This thesis tries to analyze various risk factor, the impacts that may occur, and corrective action taken by contractor to anticipate various deviations which happen in material cost. By analyzing risk factor, we can determined factor that has high effect and impact to cost performance. Finally, as material cost control are becoming more effective and efficient, thus the aim and project final target that has been established before can be achieved as planned. Keyword : Control Problem, Impacts, Corrective Action."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi
"Durasi waktu pelaksanaan proyek konstruksi yang semakin sngkat memerlukan jadwal aktifitas proyek konstruksi yang tepat waktu, dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dinilai dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja jadwal proyek konstruksi. Penerapan SIM pada perencanaan dan pengendalian jadwal proyek konstruksi akan efektif dan efisien, apabila data yang dibutuhkan oleh sistem tersebut terfokus pada elemen (variable) karakteristik SIM yang utama. Satu set spektrum elemen karakteristik SIM yang potensial mempengaruhi kinerja SIM, dianalisa kekuatan hubungannya terhadap kinerja jadwal proyek konstruksi secara statistika. Tingkat kekuatan hubungan ini digunakan untuk mengidentifi kasikan elemen karakteristik SIM yang utama. Didapatkan kesimpulan bahwa 7 elemen karakteristik SIM, yang berupa : sistem integrasi, cara mengendalikan perubahan, hubungan sistem informasi antara unit kerja, sistem network, cara menyediakan informasi eksternal pada saat perencanaan jadwal, keterlibatan project engineer, dan cara melaporkan progres, mempunyai pengaruh positif lebih kuat dibandingkan elemen karakteristik SIM lainnya, terhadap kinerja jadwal proyek pada konstruksi bangunan bertingkat di Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Aryani
"Pengadaan dan pengelolaan bahan baku merupakan bagian penting dari manajemen rantai pasok. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen operasional untuk mengelola persediaan bahan baku. Material Requirement Planning (MRP) merupakan satu set teknik pengelolaan persediaan menggunakan data bill of material (BOM), data persediaan, dan jadwal induk produksi untuk menghitung kebutuhan bahan baku. Berdasarkan MRP juga dapat dijadikan patokan untuk menjadwalkan waktu pemesanan bahan baku. Laporan ini disusun untuk mengupayakan terwujudnya perencanaan dan pengelolaan bahan baku yang baik sehingga dapat melancarkan proses produksi. Penyusunan laporan dilakukan melakukan studi literatur dari berbagai referensi dan observasi dokumen-dokumen terkait MRP yang digunakan di PT. Forsta Kalmedic Global. Selain itu, pembaruan database bill of material juga dilakukan terkait dengan adanya penambahan SKU pada produk alat kesehatan yang diproduksi. Penerapan sistem MRP berbasis komputer dan pembaruan database bill of material diharapkan dapat memudahkan perancangan jumlah kebutuhan bahan baku dan waktu pemesanan sesuai dengan permintaan pembeli maupun rencana produksi.

Raw material procurement and control is an important part of supply chain management. Therefore, operational management is needed to manage raw material inventory. Material Requirement Planning (MRP) is a set of inventory management techniques using bill of material (BOM), inventory data, and master production schedules (MPS) to calculate raw material requirements. Based on MRP, it can also be used as a benchmark for scheduling the time to order raw materials. This report was written to strive for the realization of good planning and management of raw materials to launch the production process. The preparation of the report was carried out by conducting literature studies from various references and observing documents related to MRP which are used at PT Forsta Kalmedic Global. In addition, an update of the bill of materials database was also conducted related to the addition of SKUs to the medical device products being manufactured. The application of a computer based MRP system and updating the bill of materials database is expected to facilitate the planning of the number of raw material requirements and order times following buyer requests and production plans."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>