Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hening Pujasari
"Latar belakang: Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) merupakan salah satu kekayaan biodiversitas alam Indonesia khas Papua yang sejak lama dikonsumsi sebagai makanan dan dikenal memiliki khasiat obat antara lain terhadap penyakit keganasan. Namun disisi lain, dasar ilmiah cara pengobatan tersebut belum diketahui secara pasti sehingga perlu dilakukan penelitian bagi pembenaran ilmiah pemakaian tanaman obat tersebut. Minyak Buah Merah diketahui mengandung beta karoten dan tokoferol yang tinggi. Berbagai penelitian menunjukkan tokoferol dapat menghambat pertumbuhan kanker payudara manusia pada kultur melalui induksi berhentinya sintesis DNA, diferensiasi sal, dan apoptosis. Karotenoid menurunkan pertumbuhan tumor payudara, meningkatkan ekspresi gen proapoptosis p53 dan BAX, menurunkan ekspresi gen antiapoptosis Bcl-2, dan meningkatkan rasio BAX:Bcl-2 pada tumor. Gen .repressor p53 dapat menginduksi cell cycle arrest sehingga memungkinkan terjadinya perbaikan DNA dan apoptosis.
Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian MBM per oral sebanyak 0,5ml, Iml, dan 2ml terhadap aktivitas apoptosis dan pertumbuhan tumor kelenjar susu mencit C3H.
Rancangan penelitian: merupakan penelitian in vivo, digunakan 4 kelompok, 3 kelompok uji dan 1 kelompok kontrol, masing-masing 10 ulangan. Aktivitas apoptosis dilihat melalui indeks apoptosis menggunakan uji TUNEL. Perturnbuhan tumor dinilai dengan melihat aktivitas proliferasi menggunakan pulasan histokimia AgNOR. Selanjutnya dicari kemaknaan antara indeks apoptosis dan nilai AgNOR dart kelompok kontrol dan kelompok uji.
Hasil dan Kesimpulan: Analisis varian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara indeks volume, berat, dan indeks apoptosis kelompok kontrol dan kelompok uji (p>0.05) walaupun ada kecnderungan adanya peningkatan aktivitas apoptosis pada mencit yang medapatkan MBM. Sebaliknya terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara nilai AgNOR kelompok kontrol dan kelompok uji. Dan hasil uji multiple comparison untuk menetapkan dosis optimal dart ketiga dosis (0,5m1, 1 ml, 2m1), didapatkan bahwa dosis 2m1 terbukti bermakna secara statistik menurunkan proliferasi. Dengan demikian pada penelitian ini dapat disimpulkan adanya efek penekanan aktivitas proliferasi pada mencit yang mendppatkan MBM per oral dengan dosis optimal 2m1.

Background: Red Papua (RP) is one of the Indonesian natural properties. Originally, RP comes from Papua province. It is consumed by Papua people as daily food since a long time ago. RP is considered to be cancer medicine, particularly for breast cancer treatment. Alternatively, the justification on the use of RP as an anti cancer has not been established yet. Hence, scientific evidence on anticancer effect of RP is necessary. The previous study suggests that Red Papua Oil (RPO) contains a huge amount of carotene and of tocopherol. Some studies indicate that tocopherol can inhibit the growth of human breast cancer cell culture by prohibiting of DNA synthesis, induction of cell differentiation and apoptosis. Carotene reduces the rate of growth of breast tumor, improves gene expression of pro-apoptosis and p53 of BAX, degrades gene expression of anti-apoptosis Bcl-2, and increases the ratio of BAX: BCL-2. P53 gene can induce arrest cycle cell so that it enables cells to repair the DNA and generate apoptosis.
Aims: to identify the influence of RPO intake of 0,5m1, 1m1, and 2ml doses per oral on apoptosis and its effect on tumor growth in mammary gland tumor of C3H strain mouse.
Method: Twenty-four mice were randomly divided into four groups, three groups of RPO-treated groups and one control group. After tumor was transplanted, the three doses of RPO were given to the three groups. By twenty-eight day treatment, apoptosis and proliferation activities were measured_ TUNEL essay was used to detect apoptotic activity_ The tumor growth, which was determined by proliferation activity, was assessed by a histochemical technique, AgNOR (silver-staining nucleolar organizer regions). Statistical significance of Apoptosis Index (AI) and AgNOR value in control and groups treated with varied doses of RPO were calculated
Results and Conclusion: Variant analysis indicated that there was no significant difference of volume, weight and AI among control group and treated groups (p>0.05). However, there was a tendency to an increased apoptotic activity on the treated groups. On the contrary, AgNOR values were significantly different (p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T 17684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Eka Wuyung
"Di Indonesia kenaikan angka kematian karena kanker mencapai 4,3% pada tahun 1986. Dari studi prospektif dan retrospektif diketahui bahwa karotenoid mengurangi risiko timbulnya kanker payudara. Beta-karoten adalah salah satu karotenoid yang dikandung oleh minyak kelapa sawit (600.000 ug/kg) karena cara pengobatan kanker payudara yang berlaku selama ini (dengan pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi) cukup mahal, dan acapkali tidak terjangkau oleh sebagian golongan masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan beta-karoten yang ada dalam minyak kelapa sawit, namun perlu diteliti dosis ekstrak minyak kelapa sawit yang tepat.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak kelapa sawit sebesar 120 ug/0,1 ml dan 500 ug/0,1 ml per hari terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar susu mencit C3. Penelitian ini menggunakan 42 ekor mencit C3H, dengan berat badan berkisar antara 18 - 20 gram. Mencit tersebut dibagi menjadi 7 kelompok dengan masing-masing 6 ulangan yang terdiri atas 3 kelompok kontrol dan 4 kelompok uji. Dua kelompok uji masing-masing dicekok dengan dosis 1.20 ug dan 500 ug ekstrak per hari selama penelitian, sedangkan kepada 2 kelompok uji lainnya pemberian ekstrak hanya sampai pada hari ke-14. Facia hari ke 14 semua mencit diinokulasi dengan bubur tumor yang diambil dari mencit donor dengan menggunakan trokar secara subkutis di aksila kanan sebanyak 0,2 ml/ekor.
Dengan melakukan analisis varian diketahui hasil pada ketujuh kelompok tidak berbeda bermakna secara statistik, baik pengaruhnya terhadap volume tumor, berat akhir tumor maupun lama bertahan hidup mencit. Namun demikian hasil pengamatan sediaan mikroskopis menuniukkan adanya pengaruh pemberian ekstrak walaupun tidak terlalu menyolok, berupa penambahan fibrosis/kepadatan jaringan stromanya. Ketiadaan pangaruh pemberian ekstrak minyak kelapa sawit mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu masih kurang tingginya dosis yang diberikan, tingkat oksidasi menjadi asam retinoat cukup tinggi, terjadinya autooksidasi nonbiologik betakaroten sebelum digunakan dan kekurang cukupan Zn sebagai pembentuk REP."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sudarto Pringgoutomo
"Di Indonesia angka kematian karena kanker terus meningkat dari 1,4% tahun 1972 menjadi 4,4% tahun 1992. Dari studi orospektif dan retrospektif diketahui bahwa karotenoid mengurangi risiko mendapatkan kanker payudara. Beta-karoten adalah salah satu karotenoid yang dikandung oleh minyak kelapa sawit (600.000 ug/Kg). Karena cara pengobatan kanker payudara yang berlaku selama ini (dengan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi) cukup mahal, dan acapkali tidak terjangkau oleh sebagian golongan masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan beta-karoten yang ada dalam minyak kelapa sawit, namun perlu diteliti dosis ekstrak minyak kelapa sawit yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak kelapa sawit yang mengandung beta-karoten sebanyak 0,02 ug/ml, 0,1 ug/ml dan 0,5 ug/m1 terhadap pertumbuhan in vitro sel tumor kelenjar susu mencit C3H, menggunakan 5 kelompok masing-masing 7 ulangan dan terdiri atas 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol.
Dengan melakukan analisis Ovarian diketahui tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan dosis 0,02 ug/ml. Kemaknaan terjadi pada dosis 0,1 ug/ml dan 0,5 pug/ml. Ditemukan bahwa makin besar dosis yang diberikan makin kecil rasio pertumbuhan biakan sel tumor. Selain itu dari hasil analisa varian indek label BUdR diketahui bahwa pemberian EMKS memperkecil nilai indek labelnya sesuai dengan dosis yang diberikan. Dengan demikian terlihat adanya pengaruh betakaroten dalam ekstrak minyak kelapa sawit terhadap pertumbuhan biakan in vitro sel tumor kelenjar susu mencit C3H, dalam wujud menurunnya rasio pertumbuhan dan indek label BUdR yang berarti dihambat sel yang memasuki fase s, sehingga laju pertumbuhan sel dihambat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmardi
"Banyak penelitian mengenal upaya pengobatan kanker yang telah dilakukan, namun cara pengobatan dengan bedah, radioterapi dan kemoterapi dewasa ini masih memerlukan biaya tinggi yang sering tidak terjangkau oleh penderita dari galongan masyarakat menengah dan bawah. Walaupun berbagai kemajuan telah dicapai, namun hasil pengobatan umumnya kebanyakan kasus di Indonesia, sudah ada pada stadium lanjut, masih kurang memuaskan yang ditunjukkan dengan survival rate yang masih rendah. Oleh karena itu senantiasa dicari cara yang lebih baru untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan biaya yang secara ekonomis lebih rendah. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan jalan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam nabati.
- karoten merupakan salah satu pilihan yang bisa diambil.
- karoten banyak terdapat sebagai pigmen oranye yang ada pada tumbuhan dan hewan terutama pada mentega, telur, ubi merah, wortel, keiapa sawit, dan sebagainya. Kandungan - karoten di dalam minyak kelapa sawit sekitar 600.000 µg/kg, Ekstrak minyak kelapa sawit (EMKS) selain mengandung karoten yang sangat tinggi juga mengandung vitamin E.
Latar belakang
Walaupun penyebab timbulnya kanker sampai saat ini masih banyak lagi yang belum diketahui secara pasti, namun menurut beberapa peneliti kebiasaan makan atau diet dapat menyebabkan timbulnya kanker, seperti di Amerika Serikat yang golongan makanannya hanya bahan nabati (vegetarian) ternyata menunjukkan insides kanker payudara lebih rendah bila dibandingkan dengan golongan lain yang banyak makan daging.
Hal itu juga didukung oleh peneliti lain yang menyatakan bahwa rendahnya pemakaian (jumlah yang masuk ke dalam tubuh) sayuran, buah-buahan, β -karoten secara kansisten berkaitan dengan risiko mendapatkan kanker paru, baik yang dibuktikan melalui studi retrospektif maupun prospektif. Juga dibuktikan bahwa rendahnya kadar β -karaten dalam plasma atau serum selalu berkaitan dengan timbulnya kanker paru. Hai ini terjadi karena β -karoten bersifat protektif dan agaknya tidak perlu dikonversi ke vitamin A."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
LP 1998 65
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Eka Wuyung
"Dari studi Epidemiologi diketahui bahwa karotenoid cenderung mengurai risiko timbulnya kanker. Karena pengobatan kanker cukup mahal sehingga tidak terjangkau sebagian masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan β -karoten dalam EMKS, namun perlu dicari dosis yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian EMKS dapat menghambat laju pertumbuhan sel tumor.
Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit yang telah diinokulasi dengan bubur tumor dibagi kedalam 2 kelompok kelola dan 2 kelompok perlakuan yang dicekok EMKS dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1 m1/hari selama 21 hari. Pengukuran volume tumor dilakukan satu minggu sekali . Setelah 21 hari semua mencit dimatikan, lalu diukur volume akhir tumor, berat tumor dan dibuat sediaan mikroskopik yang diwarnai secara imunoperoksidase dengan anti BUdR, lalu dihitung IL (sel yang berada pada fase S).
Hasil analisis varian tidak ada perbedaan baik pada volume akhir tumor minggu ke dua, ketiga, setelah mencit dimatikan, berat tumor maupun IL BUdR antara kelompok kelola dan perlakuan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian β-karoten dalam EMKS dosis 1000 µg10,1 ml dan 2000 µg/0,1 m1/hari beium dapat menghambat laju pertumbuhan sel."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lies K. Wibisono
"ABSTRAK
Calophyllum biflorum Hend. & WS. merupakan tanaman hutan tropis dari keluarga Guttiferae yang banyak terdapat di Indonesia dan di Malaysia. Berbagai jenis Calophyllum digunakan sebagai obat tradisional, antara lain sebagai obat penyakit kulit, rematik, dan kanker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa derivat kumarin dari kulit batang Calophyllum biflorum, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan in vivo tumor transplantabel kelenjar susu mencit C3H.
Isolasi senyawa dilakukan dengan cara maserasi serbuk kulit batang Calophyllum biflorum dengan menggunakan pelarut petroleum eter. Senyawa yang dikandung dalam ekstrak petroleum eter dipisahkan dengan kromatografi kolom dengan silika gel sebagai fase diam, campuran petroleum eter dan etil-asetat, sebagai fase geraknya. Pemurnian dilakukan dengan Cara rekristalisasi. Senyawa yang berhasil diisolasi, diidentifikasi menggunakan spektrofotometer ultra ungu dan infra merah, spektrometer 1H-NMR dan '3C-NMR, spektrometer massa, dan diffraksi sinar-X. Berdasarkan data spektrometri, analisis diffraksi sinar-X, dan pustaka, diketahui senyawa tersebut mempunyai kerangka kumarin dan dikenal sebagai senyawa kalanon.
Untuk mengetahui pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan in vivo tumor transplantabel kelenjar susu, digunakan mencit C3H yang dibagi dalam kelompok kontrol tanpa perlakuan, kelompok kontrol pelarut yang disuntik 0,1 mL pelarut PEG 400, dan 4 kelompok perlakuan masing-masing disuntik 0,1 mL larutan kalanon dalam PEG 400 dengan dosis 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL, dan 8 mg/mL. Penyuntikan secara subkutis di sekitar tumor dilakukan tiga kali seminggu selama 4 minggu. Dari hasil uji statistik non parametrik menurut metode Friedman terhadap besar tumor dan dari grafik pertumbuhan besar tumor rata-rata setiap minggu, terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok dosis 4 mg/mL dibandingkan dengan kedua kelompok kontrol dan kelompok dosis lainnya. Hal ini didukung oleh gambaran morfologis sediaan mikroskopis dengan pewarnaan hematoksilin-eosin.

ABSTRACT
Calophyllum biflorum belongs to the Guttiferae family, found in tropical rain forests in Indonesia and Malaysia. Many of the calophyllum species are used as traditional medicine by local people, among other things for treatment of skin disease, rheumatism, and cancer.
The aim of this study was to isolate and determine the molecular structure of coumarin derivate from the stem bark of C. biflorum and it's effect on the in vivo growth of a transplantable C3H mammary tumor cells.
Isolation of the compounds were done by maceration of stem bark powder of C. bifiorum in petroleum ether. The compounds in petroleum ether extract were separated by column chromatography using silica gel as the stationary phase, petroleum ether and ethyl acetate mixture as the mobile phase. Purification of this compound was done by recrystallization. The pure compound was identified by using UV and IR. spectrophotometers, IH-NMI and 13C-NMR, mass spectrometer, and x-ray diffraction spectroscopy. Based on the data obtained, it was concluded that the compound has a coumarin skeleton and was known as calanone.
To know the effect of calanone on the in vivo growth of transplantable C3H mammary tumor cells, C3H mice were used which were divided into : one group of untreated control, one group of solvent control (injected with 0,1 mL PEG 400) and four treated groups, each of which were injected subcutaneously nearby the tumor with 0,1 mL of 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL, and 8 mglmL of calanone in PEG 400 solvent respectively. The injection were given three times a week, for four weeks. By using Friedman test, for non parametric statistical analysis of the weekly observed tumor volume, and from the graphic of the weekly mean tumor volume of each group , it was shown that there was a significant decrease in the tumor growth of the group treated with calanone solution of 4 mg/mL dosage, compared to the control or other groups. This effect can also be seen histopathologically on the hematoxylin-eosin microscopic specimens.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Dyah Kusumo
"Berdasarkan beberapa hasil penelitian di Jepang ' teh hijau diketahui mempunyai efek anti kanker, oleh karenanya potensi tersebut perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak air teh hijau {Camelia sinensis . Kuntze terhadap proliferasi sel tumor kelenjar susu mencit {Mus musculus L.) galur C3H. Bubur tumor kelenjar susu mencit donor ditransplantasikan pada mencit resipien dan setelah masa laten, mencit resipien dicekok ekstrak air teh hijau dengan dosis 250 mg/kg berat badan mencit, 500 mg/kg berat badan mencit dan 1000 mg/kg berat badan mencit setiap hari selama tiga minggu. Sebagai kontrol pelarut digunakan akuades. Pengamatan dilakukan setiap hari, meliputi perubahan besar volume tumor dan berat akhir tumor. Hasil analisis secara statistik menunjukkan adanya pengaruh bermakna daya hambat ekstrak air teh hijau terhadap proliferasi sel tumor kelenjar susu mencit {Mus musculus L. ) galur C3H pada = 0,05. Daya hambat ini dapat disimpulkan dari perbedaan persentasi pertambahan volume antara mencit kontrol positif dan kontrol pelarut dibandingkan dengan mencit yang diberikan perlakuan dosis 500 mg/kg berat badan mencit dan dosis 1000 mg/kg berat badan mencit. Daya hambat terbesar didapat pada mencit yang diberi perlakuan dosis 500 mg/kg berat badan mencit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lies K. Wibisono
"Kalanon merupakan derivat kumarin yang diisolasi dari kulit batang Caliphyllum biflorum. Untuk mengetahui pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan in vivo tumor transplantabel kelenjar susu, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan mencit C3H. Mencit dibagi dalam enam kelompok yaitu kelompok kontrol tanpa perlakukan, kelompok kontrol pelarut yang disuntik 0.1 mL pelaurt PEG 400 dan 4 kelompok perlakukan masing-masing disuntik 0.1 mL larutan kalanon dalam PEG 400 dengan dosis 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL dan 8 mg/mL. Penyunrikan secara subkutis di sekitar tumor dilakukan tiga kali seminggu selama 4 minggu. Dari hasil uji statistik non parametrik menurut metode Friedman terhadap besar tumor, terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok dosis 4 mg/mL dibandingkan dengan kedua kelompok kontrol dan kelompok dosis lainnya.
The effect of coumarin derivate from the stem bark of Calophyllum biflorum on the in vivo growth of transplantable C3H
mammary tumor cells. Calanone, is a coumarin derivate which was isolated from the stem bark of Calophyllum biflorum.To
know the effect of calanone on the in vivo growth of transplantable C3H mammary tumor cells, C3H mice were used which
were divided into : one group of untreated control, one group of solvent control (injected with 0,1 mL PEG 400) and four
treated groups, each of which were injected subcutaneously near the tumor with 0,1 mL of 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL, and
8 mg/mL of calanone in PEG 400 solvent respectively. The injections were given three times a week, for four weeks. By
using Friedman test, for non parametric statistical analysis of the weekly observed tumor volume, it was shown that there
was a significant decrease in the tumor growth of the group treated with calanone solution of 4 mg/mL dosage, compared
to the control or other groups."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Rahmawati
"Latar Belakang: Mahkota dewa, [Phaleria macrocarpa (Schaff.) Boerl.] merupakan tumbuhan asli Indonesia yang berasal dari Papua. Tumbuhan ini dikenal di Indonesia, secara empiris banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Uji in vitro menunjukkan bahwa mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan set HeLa dan leukemia.
Tujuan : Meneliti aktivitas antikanker ekstrak etanol daging buah mahkota dewa [Phaleria macrocarpa (Schaff) Hoed.] terhadap tumor kelenjar susu mencit C3H, yang diinduksi dengan cara transplant.
Rancangan penelitian : 32 mencit C3H dibagi secara acak dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan ketiga kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol 70 % daging buah mahkota dewa dengan dosis Di (20 kali dosis manusia), D2 (40 kali dosis manusia), dan D3 (80 kali dosis manusia) per oral selama 30 hari berturut-turut, setelah transplantasi tumor. Pertumbuhan tumor diamati dengan mengukur volume dan berat tumor. Proliferasi set tumor diketahui dengan menghitung butir-butir AgNOR setelah dipulas dengan perak nitrat koloidal. Set yang mengalami apoptosis diketahui dengan menghitung indeks apoptosis setelah dipulas dengan Tunel. Luas area nekrosis dianalisis dari pulasan FEE.
Hasil dan Kesimpulan : Hasil analisis varian menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna pada volume tumor, berat tumor, nilai AgNOR, dan area nekrosis antara kelompok kontrol dengan ketiga kelompok uji (p>O,OS) kecuali pada indeks apoptosis, menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok 80 kali dosis manusia dibandingkan kontrol (p<0,05).
Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol daging buah mahkota dewa dengan dosis 20 kali, 40 kali dan 80 kali dosis manusia selama 30 hari berturut-turut setelah transplantasi tumor, tidak menghambat pertumbuhan tumor kelenjar susu mencit C3H yang diinduksi dengan cara transplant (p>0,05) namun terjadi peningkatan apoptosis secara bermakna (p<0,05) pada dosis 80 kali dosis manusia.

Background: Mahkota dewa, [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.] is an Indonesian indigenous plant from Papua. This plant is famous in Indonesia, empirically used to treat many diseases. In vitro study indicated that mahkota dewa could inhibit the growth of HeLa and leukaemic cells.
Aims : The present study was designed to investigate the anticancer activity of ethanol extract of mahkota dewa mesocarp fruit [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.] , using in vivo experiment model of C3H mouse mammary tumor induced by transplantation.
Design :Thirty two C3H mice were randomly devided into 4 groups i.e. control and 3 groups of mice orally treated with 70 % ethanol extract of mahkota dewa mesocarp fruit, Dl (equivalent to 20 times human dose), D2 (equivalent to 40 times human dose) and D3 (equivalent to 80 times human dose) for 30 consecutive days, after tumor transplantation. Body weight and tumor volume periodically measured every week. Tumor weight was measured after the animal was sacrificed, fixed in formaldehyde and embedded in paraffin for histological preparation. The proliferation activity of tumor cell was examined by counting the AgNOR deposits detected after colloidal AgNOR staining. Index apoptosis was assessed by mean of Tunel method, and the width of necrotic area was identified by hematoxyllen eosin of the histological specimen.
Result and Conclusion : The result of analysis of variants showed that there were no statistical differences in tumor volume, tumor weights, AgNOR values and in the necrotic area among control and the three treated groups (p>0,05), except in the index apoptosis between control and D3 groups (p<0,05).
It can be concluded that oral administration of 3 doses of ethanol extract of mahkota dewa mesocarp fruit [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.] 20, 40 and 80 times human dose for 30 consecutive days did not prevent the C3H mouse mammary tumor growth induced by transplantation (p>0,05) but there was the increased apoptosis in the group of receiving the fruit extract of 80 times human dose (p<0,05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T17670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>