Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161345 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Bonjol Bernandus
"Baja tahan karat Austenitik type 316L adalah material yang sangat banyak digunakan terutama untuk bidang industri dan alai transportasi, mempunyai sifat mekanik dan fisik serta ketahanan korosi yang baik. Penggunaan pada kapal laut antara lain untuk poros baling-baling, bila poros cacat/rusak dibagian tertentu selalu diganti dengan dalih tidak dapat direkondisi demi faktor keamanan. Dari keadaan tersebut timbul pemikiran kami bagaimana bila diadakan pengelasan pada bagian yang rusak kemudian diadakan pemesinan bubut, frais dan lainnya. Baja tahan karat austenitik mempunyai sifat mampu las yang balk dan tidak mengalami perubahan fasa selama pengelasan. Guna memecahkan tersebut maka mencoba menerapkan pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) untuk material baja tahan karat tipe 316L. Untuk lebih mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap hasil las maka dibuat 3 variabel arcs yaitu 120 A, 130 A, 140 A 0 dan benda uji mengalami perlakuan panas 800 C dan tidak mendapat pelakuan panas. Dari pengelasan TIG ini dilaksanakan beberapa pengujian yang berkaitan dengan sifat mekanis dan mikro antara lain : pengujian tarik, lengkung, kekerasan, metalografi, SEM dan x-ray. Material tipe 316L sesuai dengan bahan poros kapal hasilnya setelah pengujian memenuhi persyaratan dari sifat mekanis dan struktur mikro. Setelah melaksanakan penelitian di aplikasikan pengelasan las Tig pada poros kapal, poros yang direkondisi digunakan tanpa ada laporan kegagalan fungsi."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refnaldi
"Tujuan dari studi ini adalah mengevaluasi perubahan-perubahan dalam struktur mikro dan sifat mekanis dari baja tahan karat 304L dan 3l6L dibawah pengelasan perbaikan berulang. Perubahan-perubahan dari kedua material tersebut kemudian diperbandingkan satu sama lain. Pengelasan dan pengelasan perbaikan dilaksanakan dengan GTAW. Proses pengelasan GTAW dilaksanakan menggunakan logam pengisi ER308L untuk baja tahan karat 304L dan ER3l6L untuk baja tahan karat 316L. Spesimen dari logam dasar dan kondisi berbeda dari perbaikan GTAW dipelajari dengan melihat perubahan struktur mikro, komposisi kimia dari fase-fase, ukuran butir dalam daerah terpengaruh panas dan efek terhadap sifat mekanis. Struktur miko diinvestigasi menggunakan mikroskop optik dan scanning electron microscopy (SEM). Komposisi kimia dari base material ditentukan dengat optical emission specffometer. Komposisi kimia dari inti las, daerah terpengaruh panas dan logam induk ditentukan dengan XRF Analyzer. Komposisi kimia dari fase-fase ditentukan dengan Energt Dispersive X' ray Analysis (EDAX). Pengujian mekanik yang dilakukan uji tarik, kekuatan impak Charpy-V, dan uji keras mito Vickers. Permttkaan patahan diamati dengan foto makro dan detail morfologi permukaan patahan pada awal dan tengah atau ujung permukaan patahan diinvestigasi dengan scanning electron microscopy (SEM). Kekerasan dari daerah terpengaruh panas menunrn sesuai dengan peningkatan jumlah perbaikan. Secara umum peningkatan dalam kekuatan tarik (UTS) terjadi dalam pengelasan. Pada perbaikan pertama suatu penurunan bertahap dalam kekuatan Tarik (UTS) terjadi tetapi nilai kekuatan tarik (UTS) tidak kurang dat', base metal. Pengxangan signifikan dalam kekuatan impak charpy-V dengan jumlah perbaikan las diamati dengan lokasi takikan di daerah terpengaruh panas. Perubahan-perubahan yang sama terhadap struktur miko dan sifat mekanis terjadi pada kedua tipe baja tahan karat tersebut. Perbedaannya adalah untuk kekuatan tarik dan kekuatan impak pada hasil pengelasan baja tahan karat 304L lebih baik daripada 316L.

The purpose of this study is to evaluate changes in the micro structural and mechanical properties of stainless steel 304L and 3l6L under repeated repair welding. The changes of both of material then will be in comparation to each other. The welding and the repair welding were conducted by gas tungsten arc welding (GTAW). The GTAW welding process w.rs performed using ER308L filler metals for stainless steel 304L and ER3I6L filler metals for stainless steel 316L. Specimen of the base metal and different conditions of gas tungsten arc welding repairs were studied by looking in the micro structural changes, the chemical composition of the phases, the grarn size (in the heat affected zone) and the effect on the mechanical properties. The microstructure was investigated using optical microscopy (OM) and scanning electron microscopy (SEM). The chemical composition of the base material was determined using optical emission spectrometer. The chemical composition of weld metal, heat affected zone and base metal was determined using XRF Analyzer. The chemical composition of the phases was determined using energy dispersive X-ray Analysis (EDAX). Mechanical testing consist of tensile tests, Charpy-V impact resistance and Vickers hardness tests were conducted. Detail of fracture surface morphologies in beginning and centre or end of fracture was investigated using scanning electron microscopy (SEM). Hardness of the heat affected zone decreased as the number of repairs increased. Generally an increase in the ultimate tensile strength (UTS) occuned with welding. At the first repair, a gradual decrease in UTS occurred but the values of UTS were not less than values of the base metal. Signif,rcant reduction in Charpy-V impact resistance with the number of weld repairs were observed when the notch location was in the HAZ. T"be similar changes in the micro structural and mechanical properties occured in both of type of stainless steel. The difference were for the values ofUTS and Charpy-V impact resistance of welding specimen of stainless steel 304L more tlan values of stainless steel 316L."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Supriadi
"Baja tahan karat austenistik merupakan jenis yang terluas pemakaiannya di antara keempal kelas baja tahan karat yang ada, yaitu sekitar 65 - 70% dari total kebutuhan baja tahan karat. Begitu Iuasnya pemakaian baja jenis ini tak lain karena ketahanan terhadap korosi yang baik, mampu fabnkasi serta mampu cor yang baik sekali, serla mampu las yang relatif baik. Kekuatan, ketangguhan, dan keulctannya pada temperatur rendah maupun tinggi juga baik. Pengelasan baja tahan karat austentik tidak mengalami kesulitan karena memiliki mampu las (weldabillity) yang baik.
Hasil pengelasan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti: besar arus pengelasan, jenis logam pengisi, persiapan material yang dilas, perlakuan sebelum dan sesudah dilas, dan Iain-Iain. Penelitian ini mencoba mclihat pengaruh berbagai jenis Iogam pengisi yang berbeda komposisinya dan pengaruh temperatur anil penghilangan regangan sisa terhadap sifal mekanis dan struklur mikro pada pengelasan TIG baja tahan karat austenitik (AISI 347).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan logam pengisi ER 347 baik pada kondisi tanpa anil maupun pada kondisi anil penghilangan legangan sisa memberikan kekuatan larik maksimum yang lebih tinggi Pada kondisi anil penghilangan tegangan sisa pada temperatur 700℃ dengan waktu tahan konstan sebesar 90 menit, kekuatan tarik maksimum logam las dengan Iogam pengisi ER 347 memberikan nilai optimum (rata-rata 68,09 kg/mm2). Sedangkan penggunaan logam pengisi ER 316L. memberikan nilai distribusi kekerasan yang Iebih tinggi pada kondisi tanpa anil dan anil penghilangan tegangan sisa. Untuk tiap jenis logam pengisi, meningkalnya temperatur anil penghilangan tegangan sisa akan menurunkan jumlah delta ferit pada deposit las dan memperbesar ukuran butir pada Daerah Terpengaruh Panas (DTP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnoe Milan Prayoga
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Isabella
"Tesis ini membahas tentang pengaruh proses ani1 hasil dari canai dingin pada baja tahan karat AISI 316L menggunakan Bright Annealing Line yang bertujuan untuk mengetahui perubahan struktur mikro yang terjadi karena proses canai dingin dengan variasi persen reduksi 50% dan 75% . Struktur mikro dari hasil canai dingin reduksi 50% dan 75% terjadi deformasi butir dari bentuk persegi menjadi memanjang dan tampak butir yang terbagi menjadi beberapa butir. Selain itu, mengetahui perubahan struktur mikro yang terjadi pada proses ani1 dari hasil canai dingin setiap variasi reduksi dengan variasi temperatur 950, 1050, 1150°C yang ditandai dengan pertumbuhan butir baru dan bentuk butir menjadi bentuk persegi serta hasil optimal baik secara struktur mikro, nilai kekerasan dan uilai kuat tarik terjadi pada proses ani1 dengan waktu 27 detik dan temperatur 1150°C dari hasil 75% reduksi canai dingin dengan pencapaian nilai kekerasan 153.6 Hv, kuat tarik sebesar 646.95 MPa, kuat luluh sebesar 327.27 MPa dan elongasi 56%.

This thesis discusses the influence of the annealing process on the outcomes of cold rolled stainless steel AISI 316L using Bright Annealing Line that aims to identify changes in microstructure that occur due to process variations percent cold rolled with a reduction of 50% and 75%. Microstructure of cold rolled result of reduction of 50% and 75% deformation point of a equiaxed shape becomes elongated and looks grain split into several grains. In addition, knowing the changes in microstructure that occur in the annealing process from the cold rolled every variation reduction with temperature variation of 950, 1050, 1150°C characterized by the growth of new grains and grain shape into a equiaxed shape and optimum results both in the microstructure, hardness and tensile strength values occur in the annealing process with a time of 27 seconds and a temperature of 1150°C from the 75% reduction cold rolled with hardness 153.6 Hv, tensile strength of 646.95 MPa, yield strength of 327.27 MPa and elongation 56%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dana Yasa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pudji Hertanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fathin Ginanjar Ganeswara
"Pada penelitian ini dilakukan pengelasan pipa orbital dengan pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) tanpa logam pengisi (autogenous) pada pipa baja tahan karat tipe 316L. Dimensi dari material uji adalah diameter luar 114.3 mm dan ketebalan 3 mm. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh arus pengelasan dan sequence terhadap karakteristik geometri las, distorsi, sifat mekanik dan struktur makro. Variasi parameter dalam penelitian ini yaitu arus 100, 110, 120 ampere dan variasi sequence, yaitu 1 sequence (360˚), 2 sequence (180˚), 3 sequence (120˚), 4 sequence (90˚). Kecepatan pengelasan yang digunakan adalah 1,4 mm/detik. Hasil menunjukkan bahwa meningkatkan arus las dapat menaikkan rata-rata lebar manik luar dan variasi sequence pada pengelasan dapat membatasi temperatur kerja. Pada distorsi pengelasan, menaikan sequence dapat menurunkan kekuatan distorsi dan menambah nilai arus dapat menaikkan kekuatan distorsi. Untuk hasil uji tarik, menambahkan nilai arus dapat meningkatkan nilai UTS dan menambah sequence pengelasan akan membuat nilai UTS nya semakin rendah. Pada pengamatan makro, meningkatkan nilai arus pengelasan akan membuat hasil penetrasi las semakin baik. Namun pada perbedaan sequence tidak terlalu signifikan hasilnya, hanya dilihat dari penambahan jumlah sequence akan membuat trend penetrasi nya menurun.

Orbital pipe welding was carried out in this research by current Tungsten Inert Gas (TIG) welding without metal filler (autogenous) of 316L stainless steel pipes. The dimensions of the specimens were 114.3 mm outside diameter and the thickness of 3 mm. The purpose of this study was to determine the effect of current parameters and welding sequence on the characteristics of weld geometry, distortion, mechanical properties and macrostructure. Variation of welding current in this research were (100,110,120) ampere and sequence welding variation were 1 sequence (360˚), 2 sequence (180˚), 3 sequence (120˚), 4 sequence (90)˚.The welding speed used was 1,4 mm/s. Results indicated that the average outer bead width increases with increase in current value and sequence variations limit the working temperatur. Upon welding distortion, increasing the amount of sequence decreases the distortion strength, while adding current value increases the distortion strength. Tension test results indicated that with the increase in welding current the UTS will increase until an optimum value, while increase in welding sequence decreased the UTS value. Macro observation data shows that welding current is of primary importance to penetration where weld penetration increases as welding current increases. Variations of welding sequence results in no significant changes, whereas increasing the number of sequence will reduce welding penetration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>