Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diki Gita Purnama
"ABSTRAK
Saat ini Teknologi Informasi semakin berkembang dan semakin kompleks, sulit untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan dan keuntungan yang akan diperoleh dari investasi teknologi inforrnasi. Analisis cost-benefit tradisional tidak cukup akurat untuk mengevaluasi dampak dari investasi teknologi informasi karena ada intangible benefit yang harus dipertimbangkan. Manajemen perusahaan harus membuat keputusan investasi Teknologi Informasi yang dipilih dan diprioritaskan yang akan memberikan dampak bagi kemampuan bisnis perusahaan.
Information Economics merupakan suatu alat (tool) dan konsep yang dapat membantu menilai dampak finansial dari investasi teknologi informasi terhadap perusahaan. Information Economics merupakan suatu struktur untuk mengevaluasi nilai (value), biaya, dan risiko dari investasi Teknologi Informasi. Benefit dari investasi Teknologi Informasi dikuantifikasi dan dikembangkan menjadi konsep nilai (value), dengan memperluas evaluasi ekonomi dari Teknologi Informasi melalui penambahan business domain dan technology domain.
Tesis ini menerapkan konsep Information Economics yang diperkenalkan oleh Marilyn M. Parker untuk mengevaluasi investasi Teknologi Infomasi yaitu proyek Jaringan Sistem Informasi di Garuda Maintenance Facility. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner untuk menerapkan nilai korporat (corporate value) serta mendapatkan nilai business domain dan technology domain yang akan dipakai menilai kelayakan dari pmyek tersebut. Nilai korporat tersebut dapat dijadikan acuan oleh Garuda Maintenance Facility untuk mengevaluasi investasi Teknologi Informasi lainnya.

ABSTRACT
Information technology is growing and becoming more complex nowadays that makes it also difficult to calculate the costs and benefits of the information technology. Traditional Cost-Benefit Analysis does not accurately evaluate the effect of information technology investments because other benefits, like intangible benefits, are rarely considered. Management has to make a decision and priority on information technology investments that gives the best result on the company business performance.
Information Economics is a computational tool for evaluating values, costs and risks of information technology investments. The cost and benefit of information technology investments are quantified and developed into value concept, enlarging Economic Evaluation from information technology by providing business and technology domains.
This thesis applies Information Economics concept, introduced by Marilyn M. Parker, to evaluate information technology' investments on information system network project at Garuda Maintenance Facility (GMF). Data collection is managed by interviewing and giving questionnaires to define corporate value and business and technology domains. The result is the feasibility valuation of the project and corporate value that can be used as the GMF reference to evaluate other information technology investments.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goeroeh Andhi Djaja
"Teknologi Informasi saat ini telah menjadi bagian panting dalam strategi bisnis perusahaan-perusahaan, khususnya dunia perbankan. Banyak dari perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan peningkatan keuntungan dan keunggulan bersaing akibat pemakaian TI di perusahaannya. Disadari juga bahwa investasi TI sangatlah mahal, sehingga proses justifikasi yang tepat sangat diperlukan.
Untuk mencapai hasil yang terbaik, analisa manfaat-biaya (cost-benefit) harus dilakukan untuk mengukur hasil yang diharapkan dibanding dengan biaya yang dikeluarkan. Ada dua jenis manfaat, yaitu intangible benefit atau manfaat tidak terukur dan tangible benefit atau manfaat terukur. Kesulitan timbul saat melakukan justifikasi intangible benefit, karena dengan metode tradisional sukar untuk mengevaluasinya.
Metode Information Economics (IE digunakan untuk mengatasi masalah ini. Metode IE menambahkan perhitungan ROI dengan analisa business domain and technology domain. Kedua domain ini adalah kuantifikasi dari nilai-nilai aspek bisnis perusahaan, biaya investasi TI, dan resiko.
Thesis ini berdasarkan studi kasus pada proyek Centralized Operation di Bank "U". Tujuannya adalah justifikasi investasi proyek yang tidak hanya berlandaskan perhitungan ROl semata, tapi melibatkan pengkajian intangible benefit.

Information Technology (IT) has now become an integral part of business strategies in many companies, especially in banking industries. Most companies gain benefit and achieve competitive advantage through the implementation of IT. There is no disagreement that IT investment is very expensive, so a proper justification is needed.
In order to achieve best result, a cost benefit analysis has to be done by comparing benefits to its cost. There are two different kind of benefits, the intangible benefit and tangible benefit. Problem arises when justifying intangible benefit. With traditional cost benefit analysis method, it is difficult to justify intangible benefit.
The method of Information Economics (IE) by Marilyn. M. Parker is used to overcome those problems. The IE method enhance ROI calculation by analyzing the business domain and technology domain. These domain are quantified value of business performance, IT investment cost, and risk factors.
This thesis was based on case study and focused on implementation of Centralized Operations project in Bank "LT. The aim of this case study is to justify project investment, not only based on the ROI calculation but also on intangible benefit calculation in particular.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T1563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Lutfi
"Sistem Rekonsiliasi pada bank merupakan representasi bagaimana sebuah bank mengontrol transaksi keuangannya. Kontrol transaksi keuangan yang baik harus bisa menghasilkan pos terbuka seminimal mungkin. Ini hanya bisa dihasilkan jika diantaranya bank mempunyai sistem Rekonsiliasi yang baik dan terpadu. Pada dasarnya nilai ekonomis suatu sistem informasi bisa dievaluasi dengan dengan melihat dampak ekonomisnya. Demikian pula Sistem Rekonsiliasi pada sebuah bank ataupun institusi keuangan lainnya. Metode tradisional biasanya berdasar pada model ROI (Return On Investment). Perhitungan dampak ekonomis dengan ROI, IRR (Interest Rate of Return), maupun NPV (Net Present Value) dipakai untuk membandingkan nilai dan kontribusi suatu sistem informasi. Pemilihan kelanjutan suatu proyek sistem informasi dengan metode tradisional diputuskan dengan melihat dampak ekonomisnya.
Metodologi Information Economics menawarkan konsep baru untuk mengevaluasi suatu sistem informasi. Hal-hal yang tidak terperhatikan oleh metode tradisional, biasanya bernilai jangka panjang bagi perusahaan, akan diperhitungkan sebagai komponen dalam rnengukur dan mengevaluasi nilai ekonomis suatu sistem informasi. Nilai ekonomis sebuah sistem informasi menurut metodologi Information Economics dicerminkan oleh tiga struktur utama yang menopangnya, yakni kuantifikasi dampak ekonomis, penilaian domain bisnis, dan penilaian domain teknologi. Metodologi Information Economics ini akan diterapkan untuk mengukur nilai ekonomis Sistem Rekonsiliasi Bank XYZ.

Bank's Reconciliation System can be assumed as representation on how the bank controls and manages its financial transactions. Controlling financial transaction is done to reduce and minimize the open item/transaction. This has to be done accurately to avoid financial loss. Because of that, an integrated and good bank's reconciliation system is a must. Basically, economic value of the information system can be evaluated through the economic impact result. This is applied to the Reconciliation System of the bank or other financial institutions. Traditional methods are based onthe ROI (Return On Investment) model. Economic impact calculation through ROI, IRR (Interest Rate of Return), or NPV (Net Present Value) method is used to compare the value and contribution of the information system.
By the traditional methods, the decision whether to invest or not is done by seeing the economic impact ofthe information system project solely. Information Economics offers a set of tools and concepts to evaluate the information system project. Information Economics structure encompasses three categories of factors: economic impact quantification, business domain assessment, and technology domain assessment. These factors combine to portray a true economic value of the project. This methodology will be applied to assess the economic value of Bank XYZs Reconciliation System.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hendra Setya
"Dewasa ini Teknologi Informasi adalah salah satu hal penting yang menentukan kinerja suatu organisasi, sehingga setiap perusahaan yang berhubungan dengan pasar berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.
Kelayakan proyek Teknologi Informasi perlu ditinjau keuntungan dan kerugiannya bagi perusahaan tersebut. Peninjauan ini bisa berdasarkan nilai ekonomisnya atau keuntungan lain yang tidak langsung berupa uang.
Perhitungan nilai uang dari keuntungan yang tidak langsung tersebut diperoleh dengan cara merubah berbagai nilai yang ada, misalnya percepatan waktu operasi pada bagian yang terkena langsung akibat penggunaan tknologi informasi (Value Acceleration), atau percepatan waktu pada bagian lain (Value Linking), atau peningkatan kinerja sistem manajemen keseluruhan (Value Restructuring).
Untuk mempermudah penghitungan maka peninjauan dapat dikelompokkan dalam dua lingkup yaitu business domain dan technology domain.
Buku ini melaporkan hasil penelitian konsep di atas yang merupakan elemenelemen dari metodologi Information Economics dengan mengambil kasus pada perencanaan penerapan Teknologi Informasi di lingkungan Divisi KOMLEK PERTAMINA. Adapun hasil tersebut dapat dipergunakan untuk acuan proyek sejenis di lingkungan Divisi KOMLEK.

Information System is a key factor to determine performance of an organization. That is why all of customer-oriented companies tend to increase their productivity through information technology.
An IS project feasibility study always considers cost and benefit for the company. Cost and benefit are determined using economic values and indirect economic values (some of them can be converted to economic value and some can 't).
Convertion of indirect economic value to economic value can be done using Information Economic Concept, such as value acceleration, value linking and value restructuring.
Values that can't be converted to economic values are measured valued using weighting concept in business and technology domains.
This thesis implements those concepts to the case study, which is information technology implementation planning in Divisi Komlek PERTAMINA. Hopefully this analysis can be used as a reference for similar projects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsu Dhuha
"ABSTRAK
Pada penelitian dirancang sebuah sistem manajemen Informasi untuk mendukung sistem Balanced Scorecard yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Unit Engine Maintenance - Garuda Maintenance Facility.
Dengan sistem informasi yang dikembangkan untuk sistem Balanced Scorecard Unit Engine Maintenance-GMF, diharapkan dapat membantu kerja operasional manajemen seperti percepatan prosedur penyampaiaan laporan, penyampaian laporan dalam bentuk jaringan intranet, penyampaian hasil kinerja dalam rapat-rapat yang otomatis langsung dapat diambil dari home page dan lain sebagainya.
Langkah awal yang dilakukan adalah pencarian dan pengumpulan data mulai dari visi, misi, dan strategi untuk tingkat SBU dan Unit Engine Maintenance. Setelah dijabarkan proses perancangan Balanced Scorecard yang dilakukan Unit Engine maintenance - GMP, langkah selanjutnya adalah pengembangan sistim informasi dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk mempermudah dalam pemasukan data ( pembuatan desain Tabel dan desain Form ), pemrosesan data ( desain Query, desain Pivot Tabel dan desain Diagram Batang ) dan penampilan hasil data ( desain Report dalam bentuk Home Page). Tidak terdapatnya data tentang target kinerja untuk setiap ukuran performa perusahaan menyebabkan data yang dimasukkan kedalam sistem infonnasi adalah berupa data simulasi. Namun tujuan akhirnya akan tetap tercapai yakni untuk melihat bagaimana sistem informasi yang dikembangkan dapat berfungsi dengan baik
Dan hasil dari skripsi ini adalah, didapatnya suatu contoh nyata rancangan Sistem Informasi untuk mendukung sistem Balanced Scorecad pada Unit Engine Maintenance - Garuda Maintenance Facility. Diharapkan dengan adanya contoh rancangan ini, dapat dijadikan suatu acuan untuk pembuatan rancangan-rancangan Balanced Scorecard yang berbaaiskan tel-mologi informasi.

"
2001
S49964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery
"ABSTRAK
Teknologi informasi merupakan salah satu alat untuk meningkatkan produktivitas perusahaan serta meningkatkan daya saing perusahaan. Tetapi tidak jarang investasi teknologi informasi malah menjadi pengeluaran yang sia-sia. Untuk itu perlu dilakukan justifikasi finansial. Penghitungan justifikasi tradisional seperti traditional cost-benefit analysis masih beluin optimal. Pada penghitungan traditional cost-benefit analysis ada manfaat yang tidak bisa dikuantifikasi secara finansial, karena banyak manfaat penerapan TI dalam perusahaan bersifat intangible.
Information economics yang diperkenalkan oleh Marylin M. Parker menjawab masalah tersebut. Melalui teori ini maka manfaat dan biaya proyek TI dapat dikuantifikasi, dengan menambahkan nilai-nilai yang diperoleh misalnya peningkatan kinerja sebuah fungsi, percepatan perolehan hasil suatu fungsi, peningkatan produktivitas dan sebagainya kedalam manfaat. Disamping itu juga dapat dilakukan pengkajian terhadap faktor-faktor business domain dan technology domain.
Tesis ini menerapkan konsep information economics dalam mengevaluasi proyek penerapan Intranet di BTN. Hasil dari pengamatan dapat diketahui bahwa proyek Intranet BTN memiliki nilai yang strategis bagi BTN dalam menghadapi pesaingnya. Dan juga merupakan proyek yang strategis bagi pengembangan bisnis di STN.

ABSTRACT
The information technology is one of the instruments to increase the business productivity and business competition. However, the investment of information technology sometimes can become worthless. Therefore, we must make a financial justification. The traditional justification such as traditional cost-benefit analysis is not yet optimal because there exists a benefit which cannot he financially quantified or intangible.
The information economics introduced by Marylin M. Parker solves this problem. Using her theory the benefit and cost of the information technology project can be quantified, by adding the values that we have got such as the intensification performance of a function, the product acceleration of a function, increasing the productivity, et cetera into benefit. Besides, we can also study about the factors of the business domain and technology domain.
In this thesis we report the application of the information economics concept to evaluate the use of the Intranet in BTN. The result of this application shows that the Intranet project yields a competitive advantage for BTN to face its competitors and this project is strategic to develop business in BTN.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwards, Chris
Yogyakarta: Andi, 2001
658.4 EDW e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Saryanto
"Dari pembahasan pada bab 4 dapat disimpulkan bahwa konsep restrukturisasi organisasi tidak hanya sekedar melakukan perampingan, penataan kembali dan menyusun kembali konfigurasi organisasi menjadi lebih kecil.
Tujuan konsep yang lebih penting disini adalah untuk merancang ulang proses-proses bisnisnya sehingga organisasi dapat lebih efisien, efektif dan meningkatkan nilai tambah serta membangun daya saing perusahaan. Untuk memenuhi konsep ini, Dinas PIMPD juga dituntut untuk memperbaiki kinerja layanannya untuk mendukung strategi perusahaan.
Dinas PIMPD sebagai fungsi S/I di Pertamina korporat akan menjadi lebih kecil, baik ukurannya maupun jumlah stafnya dimana stafnya sarat akan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan di bidang teknologi dan proses bisnis untuk mendukung sebagai konsultan internal. Kesemuanya ini adalah untuk mendukung strategi Pertamina.
Karena fungsi S/I di masa mendatang jumlah stafnya menjadi lebih kecil, kegiatan outsourcing tentunya akan menjadi bertambah. Hal ini merupakan tantangan bagi manajemen S/I, Eksekutif S/I akan mefokuskan waktu dan energinya kepada tanggung-jawabnya untuk meningkatkan nilai tambah setinggi-tingginya untuk perusahaan, seperti membantu top management mengidentifikasi peluang-peluang strategi dan memperkembangkan blueprint (perencanaan) untuk infrastruktur T/I.
Fungsi S/I dimasa mendatang, meskipun Iebih kecil, akan menjadi lebih kritis terhadap operasi Pertamina. Fungsi S/I secara efektif akan membantu Pertamina melalui pemanfaatan T/I untuk merancang-ulang proses-proses dan mengakses informasi yang diperlukan pada anggaran yang ketat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Nur Utomo
"ABSTRAK
Dengan adanya kebijakan deregulasi, semakin pintarnya para investor dalam mencari peluang-peluang keuntungan dan berkembangnya teori "modern finance" membuat domain problem yang dihadapi oleh perbankan semakin rumit dan meluas, sehingga ada keinginan untuk memiliki sistem informasi yang baik, dapat diandalkan baik dalam akurasi dan ketepatan waktunya untuk segala aspek yang berkenaan dengan kebijakan dan sistem prosedur operasional perbankan guna menekan biaya operasional, kesalahan dalam pelaksanaan sistem prosedur dan lain sebagainya.
Salah satu keberhasilan agar proses rekayasa penciptaan sistem informasi sesuai dengan keinginan dan persepsi pemakai adalah penggunaan modeling yang baik untuk mengabstraksikan domain problem dunia nyata yang kompleks tersebut agar pemahaman yang didapat terhadap sistem yang dimaksud maksimal.
Konsep metode pemodelan yang berkembang saat ini adalah metode pemodelan obyek atau Object Modeling Technique. Dimana menyediakan pemahaman yang lebih baik untuk membuat model sebuah sistem yang dipandang dari titik pandang (lien point) yang berbeda dan saling berkaitan yang menggambarkan aspek-aspek penting dari sistem, sehingga memberikan gambaran yang lengkap dari sistem yang dimaksud.
Pada proyek akhir ini dilakukan studi dan pembahasan Object Modeling Technique yang diimplementasikan pada domain problem sistem manajemen pemantauan perkreditan cabang. yang ditujukan sebagai dokumentasi analisis dan disain awal guna memberikan usulan mengenai arsitektur system inFormasi untuk manajemen pemantauan kredit di PT. "X". Meskipun banyak versi yang berkembang dari metode modeling berorientasi obyek ini penulis hanya mengambil beberapa bagian yang disesuaikan dengan domain problem yang ada.

ABSTRACT
With in deregulation policies, the investor more smart to look for benefit opportunity and evolvement of modern finance teary make the problem faces by bankers more complex and widespread that it is desire to have good information system, could he tousled either in acuration and time to overall of banking polices and system procedures operation in order to pressure operation cost, to avoid blunder operation procedur, etc.
One of successfull of reengineering process to create information system according with user need and user perception is utilizing best modeling technique In abstraction complex real world domain problem in order to 'capture best understanding about that system.
The concept of modeling methode evolving recently is object modeling methode or Object Modeling Technique, Which provide good understanding from any different view point and interrelatedness among view point that describe. important aspects of system to create a system model, so provide complete explanation of -that system.
in this tests performed study and discussion about Object Modeling Technique that implemented to domain problem of branch credit management monitoring. -i'Iie purpose of this lesis is to provide an analysis documentation and pre design to give suggestion about management information archiitecture or credit management monitoring in PT. X. Although there are a lot of version object modeling methode, the writer just put some of part from this methode according to this domain problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Sistem informasi, infrastruktur, jaringan dan perangkat keras merupakan aset teknologi informasi di Pusdatin BKPM yang perlu dikelola dan dipelihara dengan baik untuk mengurangi terjadinya permasalahan di kemudian hari. Pemeliharaan aset TI, bukan hanya tentang bagaimana memperpanjang jangka hidup aset dan memastikan bahwa aset tersebut beroperasi secara efisien dan ekonomis tetapi juga mempertimbangkan aspek perencanaan dan strategi pengelolaan aset TI. Ketiadaan informasi mengenai aset-aset TI berdampak pada pengelolaan aset-aset TI yang kurang baik sehingga perlu dilakukan suatu pendataan aset TI yang terstruktur, terjadwal dan rutin.
Sistem Informasi Manajemen Aset TI (SMATI) digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan data dan informasi yang berkaitan aset TI. SMATI juga menyediakan kapabilitas pendukung keputusan melalui analisis data aset TI sebagai bahan pendukung keputusan pimpinan (bottom-up) dalam melakukan pengawasan, melakukan penilaian efektivitas pengelolaan aset, dan pemilihan teknologi di masa depan.
Penelitian ini melakukan perancangan spesifikasi kebutuhan sistem informasi dengan menggunakan Rational Unified Process (RUP) dengan disiplin Requirement pada Fase Inception dan Elaboration. Hasil dari penelitian ini adalah berupa dokumen artifak kebutuhan yang merepresentasikan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Aset TI di Pusdatin.

Information system, infrastructure, network, and hardware are information technology asset (IT Asset)s which have to be maintained and to be managed by Data and Information Center (Pusdatin) in order to minimize problems in the future. IT asset management, is not only about how to extend the lifecycle and to operate efficiently but also to consider in strategic aspect. The absence of IT assets information results poor IT asset management. Pusdatin requires a structured, scheduled, routine asset inventory to overcome this problem.
IT Asset Mangement System (SMATI) used by Pusdatin to collect and to reserve IT asset information. SMATI also provides decision support capability through analytical data. It can be used as a management decision support (bottom-up) in monitoring, assessing the effectiveness of asset management, and technology selection in the future.
This research is designing the system requirements specification information system using the Rational Unified Process (RUP) with Requirement discipline in Inception and Elaboration phase. The results of this study are in the form of a document artifacts that represent the needs of IT Asset Management Information System.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>