Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126750 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dasmiwarita
"Pemerintah telah melekukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dengan tujuan mewujudkan derajad kesehatan yang optimal. Berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya program Quality Assurance (QA) yang dilaporkan telah berhasil meningkatan kepuasan pasien dan kepatuhan petugas dalam pnatalaksanaan penderita sampat 90 %. Namun dengan berakhimya program QA dipenghujung tahun 2000, berdampak pada penurunan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien.
Menurunnya jumlah pengunjung puskesmas di Kabupaten Padang Panaman beberapa tahun terakhir int mungkin disebabkan rendahnya kepuasan pasien terhadap pelayanan di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kepuasan pasien puskesmas dan hubungannya dengan karaktenstik umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kualitas pemenksaan. Jenis penelitian adalah cross sectional. Responden yang diwawancarai adalah 100 pasien Puskesmas Kabupaten Padang Pariaman, menggunakan analisa univariate, bivariate dan multivariate. Penelitian dilaksanakan pada 9 Februari sampai 19 Maret 2004. Pengukuran kepuasan dilakukan dengan mengeunakan median sebagai cui of point.
Hasil penelitian memperlihatkan pasien yang puas terhadap pelayanan puskesmas sebesar 57,0 % sedangkan yang tidak puas 47 %. Kepuasan paling tinggi ditemukan terhadap kondisi lingkungan (82%), paling rendah terhadap pelayanan di poliklinik (55,0%) dengan kualitas pemeriksaan yang baik di poliklinik hanya sebesar 28 %. Dengan demikian kepuasan tersebut lebih banyak di tunjang oleh kondisi lingkungan, bukan oleh pelayanan di poliklinik.
Dari analisis bivariat didapatkan faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kepuasan adalah pendidikan dan kualitas pemeriksaan. Namun analisis multivariat menunjukan faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kepuasan adalah pendidikan, jenis kelamin dan kualitas pemeriksaan masing-masing dengan odds ratio 4,531 ; 0,327 dan 3,889.
Disarankan agar program Qualify Assurance kembali dijalankan mulai dari kegiatan pelatihan ulang / penyegaran QA untuk seluruh puskesmas, sampai kepada pembentukan tim supervisor di kabupaten.

Analysis of Out-Patient's Satisfaction in Regency of Padang Pariaman Year 2004 The government has performed various efforts to increase the health service to realize an optimum health level Various efforts have been done. One of them is Quality Assurance (QA) program which is reported as successful in increasing the patients' satisfaction and obedience of the person in charge in administration of the patients up to 90%. However, with the end of QAA program at the end of the year 2000, it caused the decrease of the service quality and patients' satisfaction.
The decreasing number of patients in Regency of Padang Pariaman in the past several years is probably due to the low patients' satisfaction towards the services in the community health center. This research is intended to obtain the description about the satisfaction of the community health center's patients and its relationship with the characteristics such as age, sex, education, occupation, and quality of examination. Type of the research is cross sectional. The respondents interviewed is 1 00 patients of Puskesmas of Padang Pariamman Regency, by using univariate, bivariate and multivariate analysis. This research was conducted on February 9 to March, 2004. The satisfaction measurement is done by using median as cut of point.
The result of research shown that the patients that are satisfied with the service of the Puskesmas is 57.0%, while the unsatisfied patients is 47%. The highest satisfaction is found towards the environment condition (82%), and the lowest satisfaction is towards the policlinic service (55.0%) and good examination quality is in the policlinic which is only 28%. Therefore, such satisfaction is much supported by the environment condition, not by the service in the policlinic.
From the bivariate analysis it is found out that the factor which is related significantly with the satisfaction is education and quality of examination. However, the multivariate analysis indicates that the factors related significantly with the satisfaction are education, sex, and quality of examination, respectively with odds ration 4,531; 0,327 and 3,889.
It is suggested that the Quality Assurance program needs to be started again from QA retraining activities/ refreshment for all puskesmas, up to the establishment of supervisor team in the regency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jati Berandini Prastiwi
"Rumah sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan dituntut untuk selalu dapat menyediakan pelayanan yang berkualitas, cepat, menyenangkan dan memuaskan pelanggan. Karena banyaknya rumah sakit saat ini, meningkatnya arus informasi dan tingkat pendidikan membuat masyarakat semakin kritis dan memilih rumah sakit yang dapat berkualitas.
Kunjungan pasien di unit rawat jalan RS. Marinir Cilandak pada tahun 2001-2003 yang semakin menurun, di sisi lain adanya keluhan pasien poliklinik yang diterima oleh manajemen dan adanya pasien yang batal berobat karena kecewa terhadap pelayanan di Poliklinik membuat peneliti ingin melihat bagaimana gambaran kepuasan pasien di unit rawat jalan RS.Marinir Cilandak.
Masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya pengukuran kepuasan pasien di Unit Rawat Jalan RS. Marinir Cilandak sehingga tujuan penelitian ini untuk mengukur kepuasan pasien / keluarganya di Unit Rawat Jalan RS.marinir Cilandak dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan. Janis penelitian yang dilakukan adalah cross sectional survey, dengan pendekatan analisa kuantitatif dan kualitatif. Peneliti menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas menggunakan Korelasi Pearson Product Moment (r) dan diuji reliabilitas menggunakan nilai Alpha. Kuesioner diedarkan kepada 400 responden yang berobat di unit rawat jalan RS.Marinir Cilandak pada April - Juni 2004.
Dari penghitungan distribusi frekuensi didapatkan karakteristik responden yang paling banyak datang berobat adalah wanita, usia 21-35 tahun, tidak bekerja/ibu rumah tangga, pendidikan SMA, dengan gaji 1-2 juta per bulan, status pasien militer/keluarganya, tempat tinggal di jakarta selatan, cara pembayaran dengan biaya dinas dan datang ke rumah sakit dengan alasan rumah sakit dinas. Untuk mengetahui gambaran kepuasan digunakan metode servqual dengan menghitung servqual score. Hasilnya adalah pada dimensi reliability (- 0,92), kemudian dimensi responsiveness (-0,80), dimensi tangible (-0,62), dimensi assurance (-0,56) dan terakhir dimensi empathy (-0,51). Dui 400 orang responden yang puas terhadap terhadap dimensi tangible 19%, Reliability 13.5%, Responsivenes 19.8%, assurance 23,5% dan empathy 33%.
Kemudian dilakukan uji chi square untuk melihat kemaknaan perbedaan proporsi antara karakterisitik responden dengan kepuasan. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan signifikan hanya tingkat pendidikan dengan kepuasan responden dimensi assurance dengan nilai p = 0,012. Rata-rata nilai persepsi dan harapan pasien kemudian dipetakan kedalam diagram kartesius yang terdiri dari 4 kuadran dimana masing-masing kuadran dapat menggambarkan harapan dan persepsi responden terhadap pelayanan serta prioritas perbaikannya. Ketepatan waktu dimulainya pelayanan, kecekatan perawat dan penjelasan dokter tentang penyakit merupakan atribut yang terletak di kuadran A dan merupakan prioritas utama untuk segera diperbaiki. Untuk mencari akar masalah dari faktor pada kuadran A dilakukan pengamatan dan wawancara.
Dengan menggunakan diagram fishbone didapatkan penyebab terjadinya faktor-faktor yang terletak di kuadran A adalah keterlambatan dokter, sarana belum memadai, berkas status terlambat masuk poli, kurangnya waktu tatap muka antara dokter dan pasien, tidak ada SOP perawat di poli, kurangnya ketrampilan komunikasi pada perawat dan kurangnya fungsi pengawasan. Diakhir penelitian disarankan menunjuk koordinator unit rawat jalan, membuat komitmen dengan dokter, membenahi medical record, mengoptimalkan fungsi Kepala Sub Departemen Perawatan, membuat SOP dan alur proses di poliklinik, menjadwalkan pelatihan dan melengkapi kebutuhan yang belum tersedia.

Hospital as the public health service is required to always provide a quick, qualified, comfort and satisfied services to the public. As today, there already many hospital existing and increasing in the information field as well as education, making people are getting critical in choosing a good and qualified hospital.
Outpatient visiting to the Marinir Hospital Cilandak during year 2001 - 2003 are getting decreased, and on the other side there have been complaining of the patient to the hospital and been accepted by the management, also some patient have been cancelled their treatment at the hospital due to the unsatisfaction toward the hospital services and this has become a reason for the surveyor to see the description of how is the satisfaction of the patient in having the services at the Marinir Hospital Cilandak.
The main problem in this survey is that there is no certain measurement of the patient satisfaction at the Marinir Hospital, so that the aim of this survey is to make certain satisfaction measurement of the patient and their family in having services in this hospital and to upgrade the quality of the services as well. The type of the survey that will be doing in this hospital is cross sectional survey, by analyzing quantitative and qualitative approach. The surveyor is using questioner that has been tested its validity using Pearson Product Moment r correlation and reliability tested using Alpha value. The questionnaire were circulated to 400 respondent that have their treatment at the Mariner Hospital Cilandak during April - June 2004.
From the frequent distribution calculation, the most characteristic respondent is coming from women by age of 21 - 35, jobless 1 house maker, senior high school that earn 1-2 million per month, patient status military / the family, living in south Jakarta, term of payment by military service and visiting hospital as to military service hospital.
To find out of satisfaction description, there will be using servqual method by calculate servqual score. Which in result at the reliability dimension (- 0,92), then responsiveness dimension (-0,80) tangible dimension (-0,62), assurance dimension (-0,56) and latest empathy dimension (-0,51). From 400 respondent those who satisfied with tangible dimension is 19%, Reliability 13,5%, Responsiveness 19,8%, Assurance 23,5% and empathy 33%. Following is chi square test to find out the proportional different between respondent characteristic and satisfaction. The significant relation is only showed on the education grade with respondent satisfaction at the assurance dimension with value p = 0,012. The average perception and patient desire will be mapped into kartesius diagram which is consist of 4 quadrant where in each quadrant describe wishes and perception respondent toward the service and its priority mending. Punctuality in servicing, nurses alertness and doctor's explanation / diagnosis in regard with its disease are all in the A quadrant and are main priority to have its mend immediately. To find out the main reason from the A quadrant there has been a surveyed and interviewed.
By using fishbone diagram they can find out the reason of the factors which are in the A quadrant such as doctor who come late, inadequate service, file /medical record that is being late to reach the poll, lack of time between doctor and patient, no SOP at the poll, lack of communication among nurses and lack of supervision. At the end of the survey, it is suggested to appoint the coordinator for outpatient unit, making commitment with doctor, organize medical record, optimal the function of head of nursing dept, preparing SOP, making regulation at the poli, scheduling the training and completing the necessary things that has not been provided.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharmadji
"Pada era globalisasi dan persaingan bebas kebutuhan pelayanan kesehatan yang berrnutu menjadi tuntutan masyarakat. Salah satu indikator mengukur pelayanan yang bermutu adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan ketidak sesuaian antara persepsi pasien dengan penyelenggara pelayanan.
Menurunnya jumlah kunjungan puskesmas di kota Pekanbaru dalam tiga tahun terakhir dan hasil jajak pendapat harian Riau Pos tahun 2003 dirasa perlu untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien dan melihat hubungan dengan karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengalaman berobat dan proses pelayanan oleh petugas. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross-sectional menggunakan data primer dari 227 pasien rawat jalan umum puskesmas di kota Pekanbaru dengan analisa univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian dilaksanakan dari minggu pertama bulan 24 April 2003 sampai minggu pertama bulan Juni 2003 dengan median sebagai cut of point untuk tingkat kepuasan.
Hasil penelitian ini mendapatkan tingkat kepuasan pasien sebesar 61,97%. Berdasarkan nilai median proporsi pasien yang puas sebanyak 39,6%. Faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah umur, pengalaman berobat, dan proses pemeriksaan. Selain itu kepuasan juga berhubungan dengan minat beli ulang. Dan analisis multivariat didapat variabel umur dan proses pemeriksaan sebagai varlabel paling berhubungan dengan kepuasan.
Didapatkan tujuh faktor menjadi prioritas utama (kuadran A) yang menjadi kelemahan dalam pelayanan meliputi keamanan lingkungan; kenyamanan ruang tunggu; kebersihan ruang periksa; pencahayaan ruang periksa; bantuan mengatasi masalah; kesempatan bertanya dan kejelasan informasi yang diiterima pasien. Disarankan kepada puskesmas mengembangkan kegiatan puma jual, kepada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan pihak terkait untuk mengkaji ulang kondisi fisik gedung puskesmas serta membantu melengkapi sarana, merehabilitasi ruang yang kurang nyaman, melakukan evaluasi tingkat kepuasan pasien setiap 1-3 bulan, melakukan pelatihan komunikasi hubungan antara manusia, quality assurance, penerapan standar prosedur pelayanan secara konsekuen.

Analysis of General Ambulatory Patients' Satisfaction Level on the Health Centers in Pekanbaru, Year 2003 In the globalization and free market era, the need for an excellent health service becomes the demand of the public. One of the indicators to measure the excellent service is patients' satisfaction. Low patients' satisfaction reflects inappropriateness between patients' perceptions and service suppliers.
The decline of health centers visit in Pekanbaru in the last three years and 2003 survey results by the Riau Pos daily needs to be studied. The objective of this study is to obtain a description of the patients' satisfaction level and to see the relationship among age characteristics, sex, education, employment, medical experiences, and the service process by the workers. The type of study used is cross sectional using primary data from 227 general ambulatory patients on health centers in Pekanbaru through univariat, bivariat, and multivariat analysis. The study is undertaken since the first week of April 2003 to the first week of June 2003 using median as the cut of point for satisfaction level.
The result of study obtain that the satisfaction level is 61,97%. Based on the median value the satisfied patients proportion is 39,6%. The factors, which are related to the patient?s satisfaction is, age, medication experiences, and check up process. Beside that, satisfaction also relates to repurchasing interest from the multivariate analysis, the age and check up process are acquired as the most related variables with satisfaction.
There are seven factors which become the main priority (quadroon A) which are the weakness in health service that consist of neighborhood security; waiting room comfort; check up room sanitation; check up room brightness; problem solving aid; consultation opportunity; and the comprehensible information received by the patients. It is advised to the health canters to develop post selling activities, to the Pekanbaru Health Board and related parts to reexamine the health centers physical condition, and to help complete the facilities, rehabilitate uncomfortable rooms, undertake patients' satisfaction level evaluation every 1-3 months, carry out human relation training, quality assurance, and establish service procedure standards consequently.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anggraini
"Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini yang memudahkan masyarakat mengakses informasi yang diinginkan dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat atas pelayanan kesehatan, maka semakin besar pula tuntutan masyarakat atas tuntutan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit. Karena sebagian besar pasien tidak mengerti bagaimana sistem pelayanan kesehatan, cara kerja teknologi kedokteran, dan cara intervensi medis, maka penilaian kinerja rumah sakit dilakukan tidak dengan seharusnya. Penilaian kinerja rumah sakit didasarkan pada keadaan fisik rumah sakit, kenyamanan, keramahan, dan lain-lain yang sebetulnya bukan merupakan penilaian kinerja rumah sakit yang sesungguhnya Oleh karena itu, RS hendaknya memperhatikan aspek lain yang akan mempengaruhi kepuasan pasien.
Penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Parasuraman dkk, yaitu Lima Dimensi Servqual yang terdiri atas Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy yang merupakan dimensi kepuasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai kepuasan pasien berdasarkan lima Dimensi Servqual terhadap layanan kesehatan polibagian Rumah Sakit Atmajaya, dan mendapatkan informasi perbaikan yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan kepuasan pasien di sana yang dilakukan dari bulan April sampai Mei 2004 dengan 60 sampel. Instrumen yang digunakan adalah instrumen pengembangan kelima Dimensi Servqual pada layanan rawat jalan polibagian Rumah Sakit Atmajaya yang telah diujicoba sebelumnya dengan hasil yang valid dan reliable.
Sebagian besar pasien (65%) ternyata merasa tidak puas dengan pelayanan di polibagian RSA. Dengan meneliti kelima Dimensi Servqual, maka didapatkan prioritas perbaikan yang harus dilakukan.
Hasil penelitian adalah dimensi Tangible dan Reliability merupakan dimensi yang dianggap penting oleh pasien namun belum dilaksanakan dengan baik oleh pihak manajemen. Prioritas permasalahan pada Dimensi Tangible adalah kebersihan di pendaftaran, ruang tunggu, ruang dokter dan kamar kecil, kenyamanan tempat duduk, keharuman kamar kecil, dan kesejukan apotik, sedangkan prioritas permasalahan pada dimensi Reliability adalah waktu menunggu dokter dan menunggu obat. Sedangkan dimensi yang sudah baik dan harus dipertahankan adalah Dimensi Assurance.
Berdasarkan temuan diatas, maka usulan penelitian ini adalah dengan meningkatkan sarana fisik yang menjadi permasalahan, diantaranya yaitu melakukan patroli tambahan di antara jam buka poliklinik dan melakukan tindakan kebersihan ekstra di tempat pendaftaran, ruang tunggu, ruang dokter dan kamar kecil. Saran untuk dimensi Reliability adalah dengan mencari akar permasalahannya. Komitmen dokter perlu dibangun apabila masalah keterlambatan dokter bersumber dari sini. Penjadwalan ulang praktek dokter yang disesuaikan dengan jadwal mengajar harus dilakukan jika permasalahannya adalah dokter harus mengajar di FK pada saat yang bersamaan dengan jadwal praktek. Untuk mengatasi permasalahan waktu tunggu di apotik yang lama juga harus dicari akar permasalahannya. Penelitian mengenai beban kerja petugas apotik perlu dilakukan untuk memastikan penyebab permasalahan.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit Atmajaya.
Daftar bacaan: 30 (1984-2004)

The Satisfaction Analysis of Out Patient Health Care Patient at Atmajaya Hospital, May-June 2004With the growing development of information technology, it is now easier for people to access information. This combined with the increasing rate of people's awareness about Health Care facility brings an escalating amount of demand for a better quality of Health Care Services by the hospitals.
Generally, patients do not understand how health care system works, not to mention medical technology procedure, and medical intervention procedure. Therefore any judgments given by the patients on the medical service performed by the hospital may not truly reflect its original value. Normally, patients evaluate the performance of a hospital service based on the physical building of the hospital, comfort level given, staff friendliness, etc. which actually are not relevant factors of a hospital performance review. Therefore, Hospitals are recommended to focus on issues that really matters to patients in terms of health care service.
This analysis was prepared with the purpose of gathering information about patients' satisfaction and giving Atmajaya hospital suggestions of priority improvement needed to be carried out in order to deliver better service to the patients. The analysis was conducted based on the theory of Parasuraman and Friends; Five Servqual Dimension which concentrates on the topics of Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. These five dimensions formed the satisfaction dimension. Research was carried out using the development instrument of five servqual dimension at the out patient health care unit of Atmajaya Hospital on April 2004 - May 2004 with 60 samples acquired. The instrument was tested prior to the analysis which delivers valid and reliable result.
Most of the respondent (65%) unsatisfied with Atmajaya hospital's health care service. Through Five Servqual Dimension research, improvement priority can be gained.
The result is that Tangible and Reliability dimension are the two most important dimensions according to the patients. However, these dimensions have not been well conducted by the management. The main concerns of Tangible dimension are the cleanliness at the reception desk, waiting room, doctors' room, and toilets. Furthermore, patients are not satisfied with the coziness level of the seats at the waiting room, toilets' aroma, and level of air coolness at pharmacy counter. Whereas the main issues of reliability dimension are doctor waiting time and medicine waiting time. The only good news is that patients stated the hospital's Assurance Dimension is well performed and that must be maintained in the future.
Based on the findings above, this analysis suggests the hospital to improve its physical facility by scheduling more janitor patrols in between the opening hours of the clinic and improve its cleanliness at the reception desk, waiting room, doctors' room and toilets. As for the reliability dimension, the analyst suggests the hospital to find the root of the problem. Doctors' commitment need to be questioned and rebuilt, in relation to lateness problem. Doctors' opening hours must be scheduled in conjunction to their teaching hours, in relation to issues of clashing between teaching and practice schedule. In order to overcome problem of long waiting time at the pharmacy counter, the hospital need to find the root cause of the problem. Further research on the work load of the pharmacy staff need to be done to find the source of the problem.
Finally, the analyst hopes this research can contribute a constructive idea to Atmajaya Hospital to improve its service quality.
References: 30 (1984-2004)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Komala Dewi
"Unit rawat jalan merupakan pintu gerbang dan revenue center Rumah Sakit. Sudah selayaknya layanan rawat jalan memiliki kinerja yang baik dan layanan yang prima, sehingga rumah sakit mempunyai citra yang baik di masyarakat dan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan tehnologi kesehatan yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan yang menyebabkan penurunan kunjungan dalam 4 tahun terakhir. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional pada 110 pasien rawat jalan. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat
Hasil analisis didapatkan tingkat kepuasan pasien 50.0%. Dan analisis bivariat, kepuasan pasien berhubungan dengan karakteristik pasien yang bermakna adalah pendidikan dan penghasilan, untuk dimensi mutu layanan kepuasan pasien berhubungan dengan kebersihan toilet dan ruang tunggu, pada dimensi tangible, dan dimensi reliability meliputi ketepatan waktu layanan dan waktu tunggu yang lama dan dimensi empathy seperti kurang mendengarkan keluhan pasien dengan sabar/sungguh-sungguh dan kurang memberikan tanggapan atas keluhan pasien.
Dari uji regresi logistik untuk mendapatkan Faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah vanabel penghasilan. Dari Penelitian ini disarankan agar manajemen rumah sakit memperbaiki kinerjanya dan memperhatikan layanan pada pasien, terutama pada kebersihan toilet dan ruang tunggu, ketepatan waktu dan waktu tunggu yang lama, serta dapat mendengarkan dan memberikan tanggapan yang baik pada keluhan pasien.

Ambulatory (Out-Patient) unit is a "front gate" and revenue center for the hospital. It is important that this unit has a good performance and serves the customer excellently in order to get a better image to the customers and anticipate the improvement of the health technology.
The objective of this research is to get more information about patient satisfaction and factors that associates in ambulatory unit at Lubuk Linggau General Hospital Musi Rawas. There was a decreasing coverage in this last 4 years. This study was a quantitative with a cross sectional approach that performed in 110 out-patients Data analysis were univariate, bivariate, and multivariate. The patient satisfaction was 50 % . Bivariate analysis shows that the satisfied patient significantly related to the patient's education and income. In tangible and reliability aspects. the satisfaction was correlated to the toilet, time waiting and time schedule and in empathy aspect the satisfaction was related to unrenponded of medical-nursing officers and staffs to the patient and lack of human relationship.
The result of logistic regression also stated that the dominant factor or variable correlated to the patient satisfaction was income.
Based on this study, it is recommended to the manager, staffs and medical-nursing officers to enhance the quality of services as what this study founded.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Nanda
"Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pemberi layanan kesehatan tingkat petama milik pemerintah di Indonesia. Pada tahun 2016 sampai 2019 terdapat penurunan jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas di Kota Pariaman sebesar 29,4%. Kepuasan atau ketidakpuasan pasien terhadap layanan puskesmas akan memengaruhi perilaku pasien berikutnya seperti pembelian kembali layanan atau minat untuk melakukan kunjungan ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan kualitas layanan pada minat kunjungan ulang pasien ke puskesmas di Kota Pariaman tahun 2019. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan data dikumpulkan dari 156 orang yang pernah berkunjung ke puskesmas di Pariaman dalam waktu 3 (tiga) minggu terakhir. Analisis statistik menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 88,5% responden menyatakan akan melakukan kunjungan ulang kunjungan ulang; rata- rata kepuasan tertinggi responden berada pada dimensi emphaty yaitu sebesar 88,05%, dan terendah pada dimensi reliability yaitu sebesar 84,22%; terdapat perbedaan kepuasan dimensi responsivenes, dan assurance pada minat kunjungan ulang responden ke puskesmas; umur, jenis kelamin, pendidikan, dan aksesibilitas merupakan confounding pada dimensi responsiveness dan assurance. Pekerjaan hanya confounding pada dimensi assurance. Puskesmas diharapkan Puskesmas diharapkan melakukan prioritas pada peningkatan pelayanan perawat yang responsive serta menjamin obat tersedia dengan cukup dan lengkap serta mempertahankan hal-hal yang dianggap pelanggan yang baik.

Puskesmas is one of the first-level types of governments health care services in Indonesia. In 2016 and 2019, occurred a decrease in outpatient visits to the puskesmas by 29,4% in Pariaman. Patiens satisfaction or dissatisfaction with a service will affect subsequent patiens behavior such as product repurchase or revisit interest. This research aims to determine differences in service quality satisfaction in the interest of patients to revisit puskesmas in the Pariaman in 2019. This study design is a cross-sectional and the data was collected from 156 people who had visited the last 3 (three) weeks to the puskesmas in Pariaman. Statistical analysis using chi-square. The research results obtained 88.5% of respondents said they would make a revisit; the highest average satisfaction of respondents is in the empathy dimension that is equal to 88.05%, and the lowest in the reliability dimension that is equal to 84.22%; there are differences in the satisfaction dimensions of responsiveness, and assurance on the respondents' interest in visiting the puskesmas; age, gender, education, and accessibility are confounding on responsiveness and assurance dimensions. The work is only confounding on the assurance dimension.puskesmas is expected to prioritize efforts for improving the pharmacy service, nurse services and and to maintain things that are considered good customers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Lizarni
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dimiliki pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat juga digunakan sebagai umpan balik bagi pihak pemberi pelayanan (manajemen). Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor diantaranya faktor sosiodemografi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kesehatan yang dihubungkan dengan faktorfaktor sosiodemografi pasien. Faktor sosiodemografi yang akan diteliti adalah pendidikan, penghasilan, umur, jenis kelamin dan pekerjaan pasien.
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh pada bulan April 2000. Cara pengambilan sampel dengan Purposive Sample Size. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas dan yang terpilih sebagai sampel sebanyak 100 pasien rawat jalan. Jenis penelitian yang digunakan Cross Sectional. Analisis yang digunakan analisis Univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien rawat jalan yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kuta Alam adalah 71% dan yang tidak puas 29%. Secara statistik dengan analisis uji chi-square diperoleh yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan adalah faktor umur, p=0,028 (p<0,05) dengan level of significant pada a 5% dengan uji t-test juga faktor umur yang berhubungan secara bermakna t=0,026 (t<0,05) pada Level of Significant a 5% dan yang tidak berhubungan secara bermakna adalah pendidikan, penghasilan, jenis kelamin dan pekerjaan dengan p>0,05.
Daftar bacaan: 42 (1979-1999)

The Factors are Related with Satisfaction Out Patient in Health Center of Kuta Alam Banda Aceh in 1999
Patient satisfactions are need, willingness, expectation and which can be fulfilled by health service provider. It is called satisfied if patients got and felt everything exceeded their needs, willingness and expectation everything.
Patient satisfaction is also one of indicator that measures service quality and used to give feedback to service provider. Patient satisfaction is influenced by many factors, such as social demography factors.
The objective of this study is to know the description of out patient's satisfaction toward health services, and its relationship with then social demography condition, such as education, earnings, ages, sex and job as well.
This study was conducted in the Health Center of Kuta Alam Banda Aceh in April 2000. Samples when taken by purposive method. The populations is out patient of the Health Center, from which they are chosen 100 to be respondent. The design of this study was a cross sectional approach. The analyses used univariate and bivariate, those were chi-square and t-tests.
This study resealed that 71% of out patient were satisfied by health service in Health Center of Kuta Alarn. Either by chi-square test or t-test, it shown these there are a significant relationship between satisfaction level and age at 95% confidence level. While there were not significant relationship between satisfaction level with education, income, sex and job as well.
Reference: 42 (1979 - 1999)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T 3970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairati
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator pelayanan yang bermutu. Tingkat kepuasan pasien di puskesmas, khususnya di Poli Umum Puskesmas Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten masih rendah yakni pada pengukuran awal sebesar 67% pasien yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan, sehingga perlu ditingkatkan.
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pemaparan hasil survei awal dalam peningkatan kepuasan pasien di Poli Umum Puskesmas Tigaraksa Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan model kuasi eksperimen ulang non random yang menggunakan tempat penelitian di Poli Umum Puskesmas Tigaraksa sebagai puskesmas eksperimen dan Poli Umum Puskesmas Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten sebagai puskesmas kontrol.
Pada penelitian ini dilakukan analisis kepuasan pasien berdasarkan tingkat kesesuaian antara harapan dan pelaksanaan pelayanan yang diterima pasien berdasarkan dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Pasien dikatakan puas apabila tingkat pelaksanaan pelayanan yang diterima minimal 90% dari tingkat harapan pasien. Untuk melihat unsur-unsur dimensi mutu yang menjadi prioritas dilakukan analisis diagram kartesius.
Penelitian ini berlangsung dari tangal 9 Februari sampai dengan 16 Mei 2004. Data diperoleh melalui kuesioner terstruktur dari 480 pasien yang terbagi dalam dua puskesmas, masing-masing puskesmas dilakukan dua kali survei (pre dan post-test). lnformasi dari Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab Poli Umum dan staf puskesmas diperoleh melalui wawancara mendalam tak terstrukur dan diskusi.
Observasi juga dilakukan terhadap fenomena kondisi dan lingkungan puskesmas. Hasil survei awal kepuasan pasien diumpanbalikkan ke Puskesmas Tigaraksa dalam forum resmi dalam bentuk pemaparan sebagai wujud intervensi dalam penelitian Sekitar dua bulan kemudian dilakukan survei ulang di kedua puskesmas untuk melihat pengaruh pemaparan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proporsi tingkat kepuasan pasien di Poli Umum Puskesmas Tigaraksa (eksperimen) pada survei awal sebesar 27,5% dan pada survei akhir sebesar 35,0%. Sedangkan proporsi tingkat kepuasan pasien di Poli Umum Puskesmas Cikupa (kontrol) pada survei awal sebesar 39,17% dan pada survei akhir sebesar 37,5%. Dengan demikian terlihat bahwa jumlah pasien yang merasa tidak puas lebih banyak dibanding pasien yang puas, baik di puskesmas eksperimen maupun di puskesmas kontrol. Hal ini berarti bahwa pelayanan yang dirasakan pasien di poli umum kedua puskesmas lebih rendah dari harapan pasien.
Perbedaan proporsi kepuasan pasien di Poli Umum Puskesmas Tigaraksa sebesar 7,5% (02-01) dan perbedaan proporsi kepuasan pasien di Poli Umum Puskesmas Cikupa sebesar -1,67% (O4-03). Dengan demikian pengaruh pemaparan hasil survei kepuasan awal di Poli Umum Puskesmas eksperimen dibanding puskesmas kontrol sebesar 9,17%. Berdasarkan analisis statistik untuk rata rata peningkatan tingkat kepuasan puskesmas eksperimen (0,1832) dibanding puskesmas kontrol (-0,1070) dengan p=0,072, pada α=0,05 menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai pengaruh pemaparan hasil survei kepuasan awal di Poli Umum Puskesmas eksperimen dibanding puskesmas kontrol. Adanya peningkatan proporsi kepuasan akibat pengaruh pemaparan hasil survei kepuasaan awal secara absolut (9,17%) perlu dijadikan masukan yang positif baik untuk puskesmas atau peneliti lain.
Unsur-unsur dimensi mutu yang tidak memuaskan pada survei awal di Poli Umum Puskesmas Tigaraksa terdapat 4 unsur dan pads survei akhir terdapat 5 unsur. Sedangkan di Poli Umum Puskesmas Cikupa terdapat 5 unsur dimensi mutu yang tidak memuaskan pasien baik pada survei awal maupun pada survei akhir.

Influence of Survey Result Exposure In Enhancing Patient Satisfaction At Public Clinic In Tigaraksa Sub-District Community Health Center (Puskesmas), Tangerang Banten, year 2004Patiens satisfaction is one of indicator of the qualified community health center (puskesmas). The patient satisfaction level in the clinic especially at public clinic is generally low. The preliminary survey at public clinic in Tigaraksa Tangerang community health center founded up to 67% patients stated dissatisfied with the services.
The aim of this research was to produce the influence of initial survey result exposure at public clinic in Tigaraksa community health center. This kind of research was non-random quasi experiment model, located at public clinic in Tigaraksa Tangerang community health center as experiment and in Cikupa Tangerang community health center as control.
This research analyzed the patient satisfaction based on appropriateness level between the expectation and the service performance among it's five quality dimensions of tangibles, reliability, responsiveness, assurance and emphaty. The satisfaction was fulfilled if the minimal gain of the service implementation level is 90% to the expected. Cartesius diagram analysis was done to see the priority elements.
The research was conducted form February 96 up to May 16th, 2004. Data were collected from the structured questionnaire given to 480 patients in two community health center with in two periods of surveys (pre and post-test). The information from the clinic head and the responsible person from public clinic through unstructure indepht interview and discussion. The observation was done to see the environment phenomena.
The first survey results was feedbacked to Tigaraksa community health center, mainly the public clinic officers in formal meeting forum as intervention. To see the influence of the exposure, the re-survey was held about two months later.
The research results show that, patients satisfaction level at public clinic in Tigaraksa community health center from intial and last survey are 27,5% and 35,0% respectively. Patient satisfaction levels at public clinic in Cikupa community health center from intial and last survey are 39,17% and 37,5% respectively. So, more patients are dissatisfacted at public clinic in both of experiment and control community health center. That means that the service performances at public clinic in both of community health center are still lower than patient expectations.
Difference of patient satisfaction proportion at public clinic in Tigaraksa community health center is 7.5% (02-01) and difference of patient satisfaction proportion at public clinic in Cikupa community health center is -1.67% (04-03). The influence of initial survey results exposure at public clinic in experiment compared to control community health center is 9.17%. Based on statistical analysis, there is no significant meaning of influence of initial results exposure for average of satisfaction level increment in experiment community health center (0.1832) compared to control community health center (-0.1070) with p=0.072 at α=0,05. That 9.17% increment of patient satisfaction proportion due to initial survey results exposure is used as positive input for the community health center and other researcher.
Four elements were dissatisfying the patients in initial survey and five elements were dissatisfying the patients in last survey at public clinic in Tigaraksa community health center. Meanwhile, five elements were dissatisfying the patients in initial and last survey at public clinic in Cikupa community health center.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Konstantinus Konsep
"Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Di dalam pembangunan kesehatan khususnya pada pokok program upaya kesehatan, puskesmas merupakan pelaksana kesehatan dasar. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, maka puskesmas harus dapat memantapkan, mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta meningkatkan mutu pelayanan.
Pelayanan balai pengobatan umum merupakan salah satu kegiatan pokok di puskesmas yang memberikan pelayanan konsultasi, pengobatan, tindakan, periksa kesehatan sederhana atau kir dan rujukan. Kunjungan yang terbanyak di puskesmas adalah kunjungan ke pelayanan balai pengobatan umum, maka sudah selayaknya memberikan mutu pelayanan yang balk untuk memuaskan pasien. Mengingat bahwa pelayanan balai pengobatan umum Puskesmas Padang Bulan belum pemah dilakukan penelitian mengenai kepuasan sehingga mendorong penulis untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan balai pengobatan umum Puskesmas Padang Bulan Medan.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan sampel penelitian adalah pasien berumur > 15 tahun yang berobat ke pelayanan balai pengobatan umum Puskesmas Padang Bulan berjumlah 106 orang pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 65,1 % responden menyatakan puas terhadap pelayanan balai pengobatan umum Puskesmas Padang Bulan Medan.
Hasil anasis bivariat di dapat hubungan yang bermakna antara pelayanan loket pendaftaran dengan kepuasan, pelayanan ruang tunggu dengan kepuasan, pelayanan pemeriksaan pasien dengan kepuasan, petunjuk petugas pemeriksa balai pengobatan umum dengan kepuasan, pelayanan loket obat dengan kepuasan, jenis kelamin dengan kepuasan, umur dengan kepuasan, pendidikan dengan kepuasan dan status perkawinan dengan kepuasan.
Hasil analisis multivariat dengan regress logislik ganda, di dapat tiga variabel berhubungan dengan kepuasan yaitu pelayanan loket obat, pelayanan pemeriksaan pasien dan pelayanan petunjuk petugas pemeriksa. Dari ketiga variabel tersebut ternyata pelayanan pemeriksaan pasien yang paling berhubungan dengan kepuasan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pelayanan loket pendaftaran dengan kepuasan, antara pelayanan ruang tunggu dengan kepuasan, antara pelayanan pemeriksaan pasien dengan kepuasan, antara petunjuk petugas pemeriksa balai pengobatan umum dengan kepuasan, antara pelayanan loket obat dengan kepuasan, antara jenis kelamin dengan kepuasan, antara umur dengan kepuasan, antara pendidikan dengan kepuasan dan antara status perkawinan dengan kepuasan.
Penelitian ini menyarankan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan balai pengobatan umum. Pada loket pendaftaran dibuat pembagian tugas untuk pelayanan yang berbeda. Membuat petunjuk untuk menuju ruang tunggu balai pengobatan umum. Petugas pemeriksa pasien datang tepat waktu, murah senyum dan sabar menghadapi pasien. Saran yang dibeiikan kepada pasien singkat dan jelas. Petugas loket obat ditambah serta perlu kotak saran.

Analysis of Patient Satisfaction to Health Service at General Polyclinic of Padang Bulan Health Center, Medan, 2002Health Center is one of spear points in giving health service to the community. In health development especially on health services, Health Center is implementers of primary health care. In order to improve the optimal community health degree, the Health Center should be able to maintain the coverage and to improve the equity and quality of care.
General polyclinic service is one of the main activities at the Health Center that gives consultation service, treatment, action, simple health controlling or screening and referral. General polyclinic service is the biggest visit at the Health Center, so it receives the most attention. I conducted a survey on patient satisfaction in Padang Bulan, because such study has never been conducted
The study design was cross sectional. The sample of study was patient whose age ? 15 years that visiting to the Health Center for treatment on general polyclinic service of Padang Bulan. The sample size, according to calculation was 106. The result of study showed that 65.1% respondents explain satisfaction to general polyclinic service at Padang Bulan Health Center of Medan.
The result of bivariate analysis showed that patient satisfaction was significantly related to ticketing service for registration, service at the wailing room, the service of patient controlling, the guidance of health worker at general polyclinic, locket of drug service, sex, age and satisfaction, education and satisfaction and marital status.
A multivariate logistic regression obtained three variables that related to satisfaction, i.e. quality service in the locket of drug, patient examination in courtesy service. From those three variables, a quality service of patient examination was the most significant relation.
This study is suggested to improve the quality on general polyclinic service. On locket of registration there should be specialization of locket according to services. There should clear guidance to the waiting room. The health worker should arrive on time, easy to smile and patient in handling the patient. The suggestion that given to patient should be shorts and clears. The officer of drug locket should be added. Finally there should be a suggestion box.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T3679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Darwis
"Dalam menghadapi era globalisasi dan kompetisi yang ketat rumah sakit harus menyusun strategi yang tepat untuk dapat mengembangkan diri dan menjaga citra rumah sakit, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik dan bermutu . Salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan adalah dengan kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit bersalin Lenggogeni Padang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisa statistik yang dipakai adalah uji chi-square untuk melihat hubungan kepuasan pasien dengan faktor-faktor yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik serta tabel uji silang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan tingkat kepuasan pasien baik, kecuali pada faktor lingkungan yang didapatkan perbedaan yang bermakna. Berdasarkan penelitian ini disarankan perlunya melakukan pengukuran tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSB.Lenggogeni Padang secara berkesinambungan.

The Study on patient Satisfaction with Hospital Services at Lenggogeni Maternity Hospital, Year Padang 2001In the presence of globalization and tight competition, hospitals need to establish a meticulous strategy in developing itself and safeguard the image of good hospital, because more and more people will demand a better and more qualified service. One of the indicators in measuring the quality of health service is the satisfaction of its patients.
This study aims at obtaining the degree of inpatient satisfaction at Lenggogeni Maternity Hospital in Padang, carried out quantitatively with cross-sectional approach. Primary data was collected using the completion of questionnaire by patients. Chi-square analysis was applied to evaluate the relationship between satisfaction factor with researched variables, and the result was presented in frequency distribution tables and cross-analysis tables.
The result showed that in general the satisfactory rate was good, except in the environmental factor which significantly different from other factors in generating the overall satisfaction outcome. We suggest that the service in this area to be improved and further study on the same factors be carried out regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>