Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144886 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Hayati
"Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memenuhi kehutuhan tenaga kesehatan, baik dalam jumlah, jenis dan mutunya sesuai dengan kebutuhan program kesehatan dan kebutuhan pasar kerja.
Pendidikan tenaga kesehatan diarahkan agar lulusannya memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap professional serta sistem nilai yang diperlukan untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya serta mampu bersaing untuk merebut pasar kerja global bahkan menciptakan peluang kerja bagi tenaga kesehatan lainnya.
Agar penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan berlangsung sesuai dengan ketentuan, dan dapat menghasilkan lulusan yang profesional di bidangnya, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan telah berupaya meningkatkan kualitas penyelengaraan pendidikan tenaga kesehatan melalui akreditasi institusi.
Penelitian ini ingin mengetahui tentang hubungan akreditasi dengan mutu lulusan Program Pendidikan Tenaga Kesehatan di Propinsi DKI Jakarta tahun 2002. Metode penelitian crossectional berlokasi di DKI Jakarta, menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Diknakes dan institusi pendidikan, waktu penelitian 7 Juni s/d 7 Juli 2003, populasi penelitian semua institusi pendidikan D III baik milik Depkes, ABRI dan swasta yang menyelenggarakan ujian akhir program (UAP) dan telah terakreditasi.
Hasil penelitian diperoleh gambaran mutu lulusan Program Diploma III Pendidikan Tenaga Kesehatan di Propinsi DKI tahun 2002 adalah sebagai berikut: rata-rata IP Semester lulusan adalah 2,78, rata-rata nilai UAP yaitu 3,052, dan rata-rata nilai IPK adalah 2,936, nilai akhir akreditasi JPT diknakes di DKI adalah 79,59, hubungan antara akreditasi dengan indeks prestasi, UAP, IPK dan hubungan komponen akreditasi dengan program pendidikan tidak menunjukan hubungan yang bermakna pada alfa 5%, namun terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata nilai akreditasi komponen lintas sektoral berdasarkan jenis Diknakes (Kebidanan, keperawatan dan lainnya), rerata nilai komponen sarana prasarana, situasi umum dan nilai akhir akreditasi pada jenis program (program umum dan program khusus), rerata nilai komponen ketenagaan, sarana prasarana dan nilai akhir akreditasi berdasar status kepemilikan (Pemerintah dan Swasta) serta rerata nilai IPS dan IPK berdasar jenis program.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh proses penyelenggaraan pendidikan yang belum sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan, input kurang baik, tenaga dosen yang tidak tepat, materi pengajaran kurang cocok, sarana penunjang yang kurang memadai dan sistim administrasi kurang tepat. Lahan praktek, proses pendidikan dan pengajaran yang masih belum sesuai.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah rata-rata nilai akreditasi secara umum masih rendah, tidak ada hubungan antara komponen-komponen dengan mutu lulusan baik rerata IPS, UAP maupun IPK. Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan perlunya standardisasi IPK, pembenahan dalam berbagai komponen akreditasi, ujian akhir program dan proses penyelenggaraan pendidikan.
Pustaka 36 (1980 - 2003)

Analysis on Relationship between Accreditation Scores to Quality of Graduates from Diploma III of Health Manpower Education in Province of Jakarta, year of 2002Health manpower education is provides health manpower, in terms quantity, type, and quality for health programs and also market demand. Health manpower education directed to graduate health professionals which have good skills and knowledge for competition in global market even to create job opportunity for other health professionals.
In order to ensure health manpower education program as expected, The Center of Health Professional Education continually improve quality of health manpower education program through institutional accreditation system.
This study objective is to find out relation between accreditation and quality of graduate of Health Manpower Education Program in the province of Jakarta, in the year of 2002. This study used cross sectional design and carried out in Jakarta, used secondary data gained from The Center of Health Manpower Education (Pusdiknakes). The time of study is from June 7th to July 7'h, and study population is all Diploma III institutions belong to Department of Health, military owned, and privates which have carried out program's final examination (UAP) and have been accredited.
Based on the results of this study, description of quality of graduate Diploma III program of Health Manpower Education in province of Jakarta is following; average of grade index semester (IP) is 2,78, average of UAP is 3,05, and average of GPA is 2,936, total of JPT accreditation scores of Diknakes in province of Jakarta is 79,59, relation between accreditation with IP,UAP, IPK and relation of accreditation components with education program have no significant relationship in a =5%, but there is a significant relationship on average scores of inter sector accreditation components based of type of Diknakes (midwifery, nursery, etc..), average scores on facility and infrastructure, general situation, and final scores of accreditation on type of programs (general program and special program), average scores on manpower, facility and infrastructure, and final scores of accreditation based on ownership status (government and privates), and average scores on IPS and IPK based on type of programs.
This condition could be caused by educational processes that did not conform norm that has been determined, have no better input, lecturer, inappropriate education material, inadequate infrastructure and administration system non suitable.
Conclusion of this study is average scores of accreditation in general is still low, no relationship between components with quality of graduates in terms of IPS, UAP, or IPK. Based on the results, it is recommends that there should be IPK standardization, restructuring the components of accreditation, final examination of program and educational processes.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryanah
"Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan diselenggarakan berbagai upaya kesehatan yang didukung oleh sumberdaya manusia kesehatan yang memadai. Salah satu sumber daya manusia yang berperan adalah tenaga bidan yang dapat menerapkan peran fungsinya di pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang mutu lulusan D III Kebidanan Cipto Mangunkusuko Poltekes Depkes Jakarta III Tahun 2004. Penelitian dilakukan di Prodi Kebidanan Cipto Mangunkusumo karena Prodi ini merupakan institusi yang pertama kali menyelenggarakan D III Kebidanan. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif dan data diperoleh dari hasil wawancara mendalam (indepth interview) serta Diskusi Kelompok Terarah. Dengan informan dalam penelitian ini sebanyak 24 orang yang terdiri dari 14 orang lulusan yang sudah bekerja, 5 orang lulusan yang tidak bekerja, 2 orang dari institusi pendidikan dan 2 orang dari provider.
Dari hasil penelitian untuk komponen masukan didapatkan peserta didik sesuai ketentuan yang berlaku, SDM dari segi kuantitas dan kualitas dirasakan masih kurang, kurikulum sudah mengacu kepada kurikulum nasional, fasilitas sudah memadai, biaya sudah sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan; dari komponen proses terlihat belum semua dosen membuat perencanaan pengajaran khususnya SAP, pelaksanaan pembelajaran sudah cukup baik, evaluasi yang dilaksanakan meliputi UTS, UAS dan UAP sesuai dengan ketentuan; komponen luaran didapatkan hampir seluruh lulusan terserap/bekerja, yang tidak bekerja karena melanjutkan pendidikan, dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama yang bekerja di puskesmas dan rumah bersalin swasta sedangkan yang di rumah sakit kurang kontribusinya.
Kesimpulan yang dapat diambil: mutu lulusan DIII Kebidanan Cipto Mangunkusumo cukup baik, dimana banyak diserap di layanan kesehatan dan dapat menerapkan peran dan fungsinya secara maksimal khususnya di puskesmas dan rumah bersalin swasta. Untuk lebih meningkatkan mutu lulusan, maka perlu meningkatkan secara kualitas SDM (pengajar) baik institusi maupun Clinical instructure (CI) dengan mengikutkan pendidikan lebih tinggi dan menambah jumlah serta mengikutsertakan pelatihan.

In order to achieve health development objectives, a varied activities and efforts are conducted supported by adequate human resources in health sector. One of the important human resources in health is midwife who can apply her function in health appropriately. The objective of this study was to obtain information on quality of graduates from diploma on midwifery produced by Cipto Mangunkusumo Midwifery Study Program, Jakarta Health Polytechnics III year 2004. This study was conducted in Cipto Mangunkusumo Study Program since this institution was the first institution that provided midwifery diploma. Qualitative approach was employed and data were collected through in-depth interview and FGD with 24 informants consisted of 14 working graduates, 5 non-working graduates, 2 from the institution, and 2 from health provider.
The study result on input show proper students in accordance to the rule, quantity and quality of human resources were felt as lacking, curricula was already referred to national curricula, facility was felt adequate, cost was in accordance to regulation and needs; result on process shows that not all of lecturers prepared teaching plan, particularly SAP, implementation of teaching was good, evaluation (mid-exam, final exam, and practical exam) was in accordance to the regulation; result on output shows that almost all graduates were absorbed in workplace, those who were not absorbed were continuing their study, regarding duty and function, the graduates who work in public health centers and private maternity clinics contributed better than those who worked in hospitals.
The study concludes that quality of graduates were considerably good reflected by the high absorption in work place and could apply their role and function in an optimal way particularly among those who worked in public health centers and private maternity clinics. To improve more the graduates quality, there is a need to improve human resources quality (lecturers) both academic and clinical instructors by attending higher level of education and adding the number of lecturers as well as increasing attendance of training."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfanny Anwar
"ABSTRAK
Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan program D III Gizi, selain memperbaiki manajemen institusi pendidikan, juga perlu diketahui hal-hal lain yang berhubungan dengan mutu, antara lain karakteristik lulusan (jenis kelamin, status mahasiswa, status perkawinan, hasil ujian masuk, umur, cara belajar, dana, tempat tinggal, NEM, minat dan persepsi lulusan terhadap proses belajar mengajar). Dalam penelitian ini dilihat hubungan antara karakteristik lulusan dengan penguasaan pengetahuan gizi standar (mutu dari aspek kognitif) berdasarkan kemampuan lulusan menjawab pertanyaan-pertanyaan pengetahuan dimana pertanyaan yang diajukan adalah hal-hal standar yang hendaknya dikuasai oleh seorang ahli gizi.
Disain penelitian merupakan survei dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian adalah di DKI Jakarta dan Jawa Barat meliputi 3 institusi DIII Gizi yang terdiri dari 2 institusi D III Gizi Negeri dan 1 institusi D III Gizi swasta, dengan total populasi 212 orang dan sampel sebanyak 150 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden sedangkan data sekunder yang diperlukan diperoleh dari masing-masing institusi dan Pusdiknakes.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa nilai rata-rata penguaaaan pengetahuan gizi lulusan adalah 59.67 (nilai mutu D), sedangkan bila dilihat berdasarkan institusi, maka lulusan DIII negeri mempunyai rata rata yang lebih baik (61.36 atau nilai mutu C) dibanding D III Gizi swasta (49.89 atau nilai mutu E).
Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bemakna (p<0.05) antara penguasaan pengetahuan gizi standar dengan jenis kelamin (laki-laki 62.61, perempuan 58.21), hasil ujian masuk (calon utama 63.47, calon cadangan 52.93), cara belajar (belajar teratur sesuai sistem SKS 66.15, belajar tidak teratur 53.54), NEM (semakin tinggi NEM, semakin tinggi skor mutu lulusan dengan r = 0.688), persepsi terhadap proses belajar mengajar (semakin tinggi nilai persepsi, semakin tinggi skor mutu lulusan, dengan r = 0.642). dan status institusi (institusi negeri institusi 63.66, dan institusi swasta 49.89 )
Dari analisis multivariat terlihat adanya hubungan bermakna antara penguasaan pengetahuan gizi dengan lima variabel bebas, masing-masing ( diurut sesuai keeratan hubungan) adalah cara belajar, status institusi, hasil ujian mosaic, persepsi terhadap proses belajar mengajar , dan NEM.
Disimpulkan bahwa kelima variabel tersebut dapat menjelaskan variabilitas nilai penguasaan gizi standar sebesar 75.3 %, sehingga perlu mendapat perhatian dalam usaha menghasilkan lulusan yang bermutu Sedangkan saran untuk perbaikan diberikan pada institusi D III Gizi, Pusdiknakes DepKes RI dan peneliti lain.

Relationship Between Characteristics Of D III Gizi Graduates in DKI Jakarta and West Java 1998 and The Mastering of Basic Nutrition Knowledge
To increase the quality of D III Gizi graduates, besides improving the management of the institutions it is important to know the other problems inparticular the student characteristics. This research aims to examine the relationship between students' characteristic and the quality of graduates which is measured through the score of the mastering basic nutrition knowledge, i.e from their answers to the questions on the standard knowledge about matters that they have to know as a nutritionist.
The research design is a cross sectional survey. It is carried out in 3 institutions of DIII Gizi i_e in DKI Jakarta and West Java with the total population of 212 students and the number sampel of 150 students. The collection of primary data is conducted by distributing questionaires to the respondents, while other data are taken from the respective institutions and Pusdiknakes.
From the univariat analysis it reveals that the mean score of the mastering basic nutrition knowledge is 59.67 (D). The comparison between government and private institusion showed that the government intitusion gets higher score than the private institusion. The mean score in the government institusion is 63.66 (C) while the mean score in private institusion is 49.89 (E).
The result of bivariate analysis showed that variables which have significant relationship with the mastering basic nutrition knowledge are sex, admission test, method of study, NEM, perception of learning and teaching process, and institution status ( with the value of p < 0.05). The different mean score is caused by sex ( male students 62.61 and female students 58.21 ), admission test (prime candidate 63.47 and reserve candidate 52.93), method of study ( good method of study 66.15 and bad method of study 53.54), NEM ( r 0.633), the perception of' learning and teaching process ( r = 0.642), and institution status ( government institution 63.66 and private institution 49.89).
The multivariate analysis shows that five variables are proved to be significantly related with mastering basic nutrition knowledge. They are method of study, institution status, admission test, perception of learning and teaching process, and NEM.
It is concluded that five variabels give contribution of 75.3 % to increase the mastering basic nutrition knowledge, and have to be considered in the efforts to produce the high quality graduates. It is suggested that to improve the basic knowledge of the students of D III Gizi some measures should be taken by teaching institutions, Pusdiknakes DepKes RI and also interested researchers.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tugiman Atmasumarta
"Tenaga Ahli Madya Gizi lulusan Akademi Gizi dididik dengan biaya bersumber dari pemerintah dan partisipasi masyarakat. Kebijakan pemerintah "zero growth personal", Departemen Kesehatan hanya menyerap lulusan Akademi Gizi 26,8 %, sisanya 73,2 % bekerja di sektor lain baik di pemerintah maupiun swasta.
Desain penelitian adalah penelitian deskriptif, dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui data restrospektif dengan menueiusuri laporan yang ada. Analisis dilakukan terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan tahun ajaran 199811999, mencakup biaya bersumber dari DIP, DIK, dan BP3 yang dikelola oleh Akademi Gizi Jakarta. Komponen biaya yang menjadi variabe] adalah biaya investasi gedung, peralatan, kendaraan, pegawai, barang dan jasa, perjalanan, pemeliharaan dan bantuan beserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan biaya penyelenggaraan pendidikan tahun ajaran 19981] 999 sebesar Rp 1.275.526.000,-. Sumber biaya pemerintah sebesar 77,6 % dan non pemerintah 22,6 %. Biaya pegawai merupakan komponen terbesar dalam penyelenggaraan pendidikan Ahli Madya Gizi. Biaya satuan untuk menghasilkan seorang Ahli Madya Gizi pada kelas regular sebesar Rp 12.941.460,- dan kelas khusus sebesar Rp 11.932.960,-. Subsidi yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu orang ahli gizi pada tahun 1998/1999 sebesar Rp 10.055.515,-. Perhitungan tarif tanpa subsidi Rp 1.857.155,- permahasiswalpersemester pada kapasitas 120 orang perangkatan. Perhitungan dengan tarif subsidi Rp 751.560,- permahasiswalpersemester pada kapasitas 120 orang perangkatan.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga Ahli Madya Gizi, disarankan pengambil kebijakan di Departemen Kesehatan, hendaknya meningkatkan pendidikan tenaga iulusan Sekolah Pembantu Ahli Gizi, daripada mendidik keias reguler.

Cost analysis and tariff policy for Diploma III program for education of Nutrition Academy at "Akademi Gizi" Jakarta Ministry of Health period 1998/1999Now, the manpower of nutrition graduated from the academy of nutrition is funded by government and non government cost. The purpose of the study was to know the total of study budget, unit cost, and tariff policy. In accordance with government policy that there is " zero growth personnel ", the Ministry of Health only absorb 26.8 % of graduated as government employ and 73.2 % is absorbed by non government as private employ.
The design of research was descriptive study based on case study. The data was collected by using the annual academy report. The analysis of data was held in order to know the related thing of the academy nutrition budget on 1998/1999 especially which based on DIP, D1K, and BP3. The variables research consists of investment on building, equipment, vehicle, employed expenses, supplies and services, maintenance and loan cost student.
The result of the research indicates that the educational cost for the year 1998/1999 was Rp 1.275.526.000,- .Most of the budged is spent for the operational activity at the academy of nutrition. The actual of unit cost for completing study one of nutritionist in the academy of nutrition was Rp, 12. 941.400 for regular class and Rp, 11.932.960 for special class. In the year of 1998 the government was subsidies Rp. 10.055.515 for one person of nutritionist. Calculation of tariff without subsidies was Rp. 1.857.155 per student /semester if total of student is 120 people per batch. The total cost with subsidies was Rp. 751.650 per student/semesters.
According to this result it is suggested to decision maker of ministry of health to develop the graduated of school of assistance nutritionist (SPAG) rather than regular student."
Universitas Indonesia, 2000
T496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Vermona
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mutu lulusan Program Diploma III Kebidanan Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia Periode Tahun 2005-2008. Dalam upaya perbaikan mutu yang berkelanjutan diperlukan kajian terhadap mutu lulusan program Diploma III Kebidanan Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia dari sisi pengguna lulusan dalam aspek kompetensi pendukung dan utama.
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mendapatkan gambaran mutu lulusan. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif pada karakteristik, tingkat penilaian dan harapan pengguna lulusan serta mutu lulusan melalui perhitungan persen kesesuaian. Selanjutnya dilakukan uji hubungan karakteristik dan dilakukan uji multivariat untuk mendapatkan informasi mengenai variabel penentu mutu lulusan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan memiliki nilai ujian saringan masuk yang tinggi, berasal dari sekolah menengah swasta, memiliki IPK yang tinggi, lulus tepat waktu dan tidak aktif dalam kegiatan organisasi. Dalam aspek kompetensi pendukung sebagian besar (59,8%) memiliki mutu yang baik, dengan rata-rata sebesar 82,17%, dimana nilai terendah adalah untuk atribut kepercayaan diri (67,02%) dan tertinggi pada atribut kemampuan sosialisasi (88,29%). Dalam aspek kompetensi utama, sebagian besar (66,0%) memiliki mutu yang baik. Dalam kompetensi utama, rata-rata mutu lulusan sebesar 83,23%. Persen kesesuaian tertinggi (89,42%) adalah pada kemampuan identifikasi data kesehatan ibu nifas dan terendah (69,49%) pada kemampuan melakukan konseling pada ibu hamil. Pada aspek kompetensi pendukung, semua karakteristik individu lulusan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap mutu lulusan, demikian juga pada aspek kompetensi utama. Hasil Uji multivariat menunjukkan bahwa tidak yang variabel yang menentukan secara dominan terhadap mutu lulusan dalam kedua aspek kompetensi.
Dari temuan berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia untuk melakukan perbaikan internal untuk lebih meningkatkan mutu lulusan menjadi lebih baik lagi dan melakukan evaluasi secara periodik terhadap mutu lulusannya.

ABSTRACT
This thesis explores the quality of graduates of the Midwifery Diploma Program of Medistra Health Sciences Institute of Indonesia Period 2005 to 2008. Continuous study is need to be done in order to improve and develop to the quality of graduates of the Midwifery Diploma Program of Medistra Health Sciences Institute of Indonesia graduates from the user point of view in the main and supporting aspects of competencies.
This study used a descriptive survey with cross sectional approach to obtain the quality of graduates. The collected data were analyzed descriptively on the characteristics, level of assessment and user expectations of quality graduates and graduates through the calculation of percent compliance. More further testing of the relationship characteristics and multivariate testing to obtain information about the variable quality of graduates? determinants.
The result has presented that most graduates have entrance test scores are high, came from private secondary schools, have a high GPA, graduating on time and not active in organized activities. In supporting the competence aspect of most (59.8%) had good quality, with an average of 82.17%, which was the lowest value for the attribute of self-esteem (67.02%) and highest on the ability of socialization (88, 29%). In the aspect of core competencies, most (66.0%) had good quality. In the main competencies, the average quality of graduates is 83.23%. The highest suitability percentage (89.42%) is on the ability to identify data and the lowest puerperal women (69.49%) on the ability to do counseling in pregnant women. In the aspect of supporting competence, all the individual characteristics of graduates did not show any significant correlation to the quality of graduates, as well as on aspects of the core competencies. Multivariate test results has presented that there is a dominant variable that determines the quality of graduates in these two aspects of competence.
From the discovering result of this study is recommended to the Midwifery Diploma Program of Medistra Health Sciences Institute of Indonesia to make internal improvements for improving the quality of graduates and conduct periodically evaluations of quality of its graduates.
"
2010
T29378
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ristiyani Yuliyantari
"Dari berbagai pendapat dan analisis para pengelola pendidikan maupun pemakai tenaga kesehatan di pelayanan, ada simpulan dan benang merah yang sama yaitu "Mutu lulusan yang berkualitas masih menjadi harapan yang belum jadi kenyataan". Banyak faktor yang mempengaruhi mutu lulusan dan belum pernah diteliti. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu lulusan Akper di Propinsi kalimantan Barat dan faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu lulusan Akper di Propinsi Kalimantan Barat tahun 2000.
Disain penelitian ini menggunakan pendekatan dua studi yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pada studi kuantitatif menggunakan. rancangan penelitian potong lintang dengan jumlah sampel 83 orang, sementara studi kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dengan 8 informan. Pengolahan data dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat, sedang untuk kualitatif dengan menggunakan analisis isi.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa nilai rerata mutu lulusan Akper adalah 2,57 dengan range 1,01. Sementara hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kemampuan kualitatif (r= 0,404 ; p<0,05) dan kemampuan kuantitatif (r= 0,321; p<0, 05) dengan mutu lulusan Akper. Hasil analisis mutivariat terlihat bahwa kemampuan kualitatif dan kemampuan kuantitatif merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan mutu lulusan Akper.
Saran untuk meningkatkan mutu lulusan Akper di Propinsi Kalimantan Barat agar Sipensimaru dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, serta informasi tentang penerimaan Sipensimaru Diknakes, khususnya D-III Keperawatan lebih optimal lagi untuk menjaring calon pendaftar sebanyak-banyak.
Daftar Bacaan : 36 (1976-1999)

Analysis of the Quality of Nurse Academy Graduates and Factors that Correlate with the Quality of the Graduates in West Kalimantan Province in Year 2000Referring to comments and analyses obtained from the management of various nurse academies and from users of health workers in health services, it may be concluded that "Excellent graduates of nurse academies are still far from reality". There may he various factors that influence the quality of the graduates. However, these factors have not been revealed much in existing studies. Therefore, this study is aimed at investigating the quality of nurse academy graduates in West Kalimantan Province as well as investigating factors that correlate with quality of the nurse academy graduates in West Kalimantan Province in year 2000.
This study employed two research approaches, namely quantitative and qualitative. In term of quantitative approach, the design of study was cross sectional with 83 people as study sample while the quantitative one employed an in-depth interview method with 8 informants. Quantitative data gathered were analyzed using univariate, bivariate and multivariate techniques while qualitative data obtained from the informants were analyzed by using content analysis technique.
Results from univariate analysis show that the mean of the quality score of nurse academy graduates is 2, 57 with 1, 02 range while results from bivariate analysis show that there is a significant correlation between qualitative competence (r= 0,404; p<0, 05) and quantitative competence (r= 0,321; p<0, 05) with the quality score. The multivariate analysis revealed that both qualitative and quantitative competences are dominant factors that correlate with the quality of nurse academy graduates.
It is recommended that to increase the quality of nurse academy graduates in West Kalimantan Province, the Sipensimaru (freshmen recruitment system) should be executed in compliance with the prevailing standards furthermore information regarding the opening of freshmen recruitment for health workers education (Diknakes), particularly for D-11I Nursing Program, should be disseminated widely to recruit as many enrollers as possible.
Reference List: 36 (1976-1999)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Maysa
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Turdja`i
"Seperti diketahui, prestasi belajar mahasiswa khususnya pada mata kuliah Keperawatan Kesehatan Komuniti masih tergolong rendah. lni dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang mendapat nilai C yaitu sekitar 75%. Bila prestasi yang kurang baik tersebut dibiarkan dan tidak diperhatikan secara serius, maka hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan lulusan/tenaga perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan, dan khususnya terhadap citra penyelenggaraan pendidikan tenaga keperawatan itu sendiri Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan karakteristik mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Keperawatan Kesehatan Komuniti.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi atau gambaran tentang prestasi belajar mata kuliah Keperawatan Kesehatan Komuniti dan hubungannya dengan karakteristik mahasiswa.
Disain studi adalah kross seksional dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara terhadap responden yang terpilih jadi sampel penelitian. Jumlah sampel adalah 217 mahasiswa tingkat III (semester VI) yang telah menyelesaikan perkuliahan mata kuliah Keperawatan Kesehatan Komuniti (M.A. 213).
Dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi logistik. Prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Keperawatan Kesehatan Komuniti dengan kategori tinggi sebesar 55,3%. Dari hasil analisis bivariat, faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah nilai ujian masuk (p=0,400), tempat tinggal (p=0,034), sosial ekonomi (p=4,014), motivasi belajar (p=0,039), serta hasil ini bermakna secara statistic. Dari hasil analisis multivariat, faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah keperawatan kesehatan komuniti adalah nilai ujian masuk (OR= 18,81 ; 95% CI = 9,19 - 38,46).
Dalam rangka peningkatan mutu lulusan pendidikan tenaga D III kesehatan maka nilai ujian masuk perlu mendapat perhatian dalam kebijakan penerimaan calon mahasiswa baru. Nilai ujian masuk perlu diperhatikan karena pada lembaga pendidikan tinggi tujuannya antara lain untuk memilih mahasiswa yang terbaik kemampuannya.

Correlation between Characteristic of Student Diploma III Program with Study Performance on Subject Health Community NursingAs we know, study performance especially on subject health community nursing is generally low. 75 % of students get "C" score for this subject. If this condition not taken seriously, it can impacted to quality of alumni of this institution on doing their jobs in health service after graduate from their school, it also impact to performance of education institution. According to this situation, it should be studied: Correlation between Characteristic of student Diploma III Program with Study Performance on Subject Health Community Nursing.
This study is to find out the information or description of study performance on subject community health nursing and the correlation with student characteristic.
Study design of this research is cross sectional, the data is primary and getting from questioner of respondent of the sample study. The numbers of sample are 217 students on (III) third grade or Semester VI that has finished subject community health nursing (Code 213). This study statistically using uaivariate, bivariate and multivariate analysis with logistic regression.
Study performance on community health nursing with high level gets 55,3 %. Bivariate analysis; variable which is connection with study performance is examination grade score (p=0,000), living place (p=0,034), socio-economic (p=0,014), study motivation (p=0,039), and this result is statistically significant. The result from multivariate analysis; the dominant variable that correlate with study performance on subject community health nursing is examination grade score (OR = 18,81;95 % CI = 9,19 - 38,46).
According to develop the quality of graduate from diploma III of Nursing, this study gives recommendation to the regulation of application process for new student. Examination grade score is important on every education institution to choose the eligible student on their best performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T9339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denawati Edwiza
"Semenjak tahun 1999 Departemen Kesehatan telah menetapkan berlakunya Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK) yang dikembangkan dengan komputerisasi. Kegiatan pencatatan dan pelaporan itu dilaksanakan oleh institusi pendidikan Depkes, Pemda, ABM, POLRI dan Swasta dengan koordinasi dengan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Menurut laporan dari Sidang Tenaga Kesehatan Kanwil Depkes Sumbar tahun 2000, hanya 10 (37 %) institusi yang mengirimkan laporan dan dari yang masuk hanya 80 % komponen laporan yang dapat diisi.
Adapun tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi penyebab tidak tepat waktu dan tidak lengkapnya pelaporan SIPTK di Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Propinsi Sumbar tahun 2000, yang dilihat dengan pendekatan sistem, yang terdiri dari komponen masukan, proses dan keluaran. Sebagai komponen masukan adalah tenaga pengelola laporan yang dilihat dan (pengetahuan, lama sebagai pengelola, beban kerja), sarana dan biaya. Komponen proses dilihat melalui gambaran pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi, sedangkan komponen keluaran adalah laporan yang tepat waktu dan lengkap.
Penelitian ini dilakukan dengan memakai metoda kualitaif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan diskusi kelompok terarah (DKT), pada kelompok tenaga pengelola laporan SIPTK institusi, dan wawancara mendalam (WM) dengan Direktur dan Ka. Tata Usaha institusi serta Kepala Bidang Tenaga Kesehatan dan Ka. Seksi Kebutuhan dan Informasi Tenaga Kesehatan Kanwil Depkes Propinsi Sumbar.
Dan hasil penelitian ini terlihat tingkat pengetahuan tenaga pengelola masih dirasakan kurang, serta lama bekerja sangat bervariasi dan semua tenaga pengelola mempunyai beban kerja yang rangkap. Sarana komputer dan data yang akan dientri belum tersedia sesuai yang dibutuhkan. Biaya untuk pelaporan SIPTK tersedia dalam dana rutin institusi masing-masing. Pembinaan dan evaluasi belum terlaksana dengan baik.
Untuk terlaksananya laporan SIPTK yang tepat waktu dan Iengkap perlu disosialisasikan tentang laporan SIPTK kepada para penanggung jawab laporan seperti, direktur dan Ka. Tata Usaha Institusi, dan tenaga pengelola sendiri serta pembinaan dan evaluasi yang terstruktur dari direktur institusi. Untuk pihak kanwil diharapkan dapat selalu memberikan umpan balik laporan dan juga diharapkan ada pembinaan yang terjadwal.

Analysis of Information System Reporting of Health Manpower Education in Health Manpower Education Institution in West Sumatra Province, 2000 Since 1999 the Health Department have enacted the Information System of Health Manpower Education (ISHME) developed with computerized system. The recording and reporting are performed by the education institution of Health Department, Local Government, Armed Forces, Police of Republic of Indonesia and Private sector with coordination Center For Health Manpower Education.
According to a report from Regional Office of Health Department of West Sumatra in year 2000, only 10 institutions (37 %) of the institution that sent report and only 80 % of the reports component that can be filled.
While the purpose of this research is to obtain information regarding what cause of the lack of punctuality and incompleteness of ISHME reporting in the l Health Manpower Education Institution in West Sumatra Province, 2000 in terms of system approach, that consist of input component, process and output As input component is the personnel that manage thr report in terms of (knowledge, tenure manager, work load), facilities and expance. The process component is seen thorugh description of implementation, guidance and evaluation, while the output component is the timely and complete report
This research is done by using qualitative method, in which the data collection is done by Focused Group Discussion (FGD), within the group of personnel that manage the report of ISHME institution, and in-depth interview (II) with Director and Head of Administration of the institution and head Health Manpower and Head Section of Manpower Vacancy and Information of Regional office of Health Department of West Sumatra.
From this research it can be seen the knowledge level of administration personnel is still lack, and their tenure varried and all of the administration personnel multiple work load. Computer facilities and the enrty of data to are not available according the requirement. The expense for reporting of ISHME is available in the routine fund of each institution. Guidance and evaluation have not implemented properly.
In order to implement the ISHME reporting in timely and complete manner the reporting of ISHME needs to be socialized tar the to people in charge such as director and Head of the Administration Institution, and management, guidance and evaluation personal of the institution. It is expected that the regional office will always provide feedback report and scheduled guidance."
2000
T1724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutiany
"Mutu merupakan fokus sentral dari setiap upaya pelayanan kesehatan. Untuk menjamin bahwa pelayanan telah bermutu atau sesuai standar maka perlu dilakukan evaluasi, diantaranya dengan audit akreditasi rumah sakit. Perawat manajer adalah orang yang terlibat dalam akreditasi dan bertanggung jawab atas pengelolaan pelayanan keperawatan, sehingga tujuan pelayanan keperawatan yang bermutu tercapai. Banyak faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat manajer. Gibson (1985), Ilyas (1999), dan Robbins (1996) mengemukakan bahwa kinerja berhubungan dengan pemahaman tentang tugasnya. Pengalaman tentang akreditasi merupakan stimulus untuk pemahaman dan perilaku (Thoha, 2000). Maka diasumsikan pemahaman tentang akreditasi dapat menyebabkan perilaku perawat manajer untuk melaksanakan tugasnya sesuai standar.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional yang bersifat cross sectional, yang bertujuan mendapatkan gambaran bubungan antara pemahaman tentang akreditasi rumah sakit: bidang pelayanan keperawatan dengan kinerja perawat manajer. Populasi penelitian ini adalah semua perawat manajer fungsional (lower or first level managers), yang meliputi kepala ruangan 22 orang, wakil kepala ruangan 20 orang, kepala rawat jaga 13 orang, dan ketua tim keperawatan 141 orang. Sampel penelitian adalah total populasi, yaitu 193 orang. Data yang diperoleh adalah data primer, dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner penelitian, yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji sebelum penelitian di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.
Hasil analisis univariat menunjukkan 49,7% perawat manajer di Rumah Sakit Fatmawati menilai kinerja mereka dengan kategori kurang, dan 50,8% mempunyai pemahaman tentang akreditasi dengan kategori kurang. Hasil analisis bivariat dengan uji Kai Kudrat, diketahui bahwa dari enam sub variabel pemahaman tentang akreditasi, dengan alpha 0,05 hanya satu variabel pemahaman yang berhubungan secara signifikan dengan kinerja perawat manajer, yaitu pemahaman tentang falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan (p=0,011). Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda diketahui bahwa 69,95% variasi kinerja perawat manajer di Rumah Sakit Fatmawati secara signifikan dapat dijelaskan oleh variabel pemahaman tentang falsafah dan tujuan; jabatan; dan unit kerja, dengan nilai G= 48,569 dan nilai p = 0,0001. Dan variabel yang paling dominan berkontribusi dengan kinerja perawat manajer, adalah unit kerja, setelah dikoreksi variabel pemahaman tentang falsafah - tujuan, dan jabatan.
Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi yang ditujukan kepada Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan, serta Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Fatmawati, adalah meningkatkan kinerja perawat manajer melalui peningkatan pemahaman dan keterampilan, serta sikap perawat manajer sesuai standar yang ditetapkan. Upaya yang dapat dilaksanakan diantaranya adalah melakukan pelatihan tentang akreditasi rumah sakit, khususnya tentang falsafah pelayanan keperawatan, visi, misi, dan tujuan pelayanan keperawatan, serta standar dan indikator pelayanan keperawatan bermutu. Rekomendasi kedua adalah agar diadakan lokakarya dan kerja kelompok keperawatan dalam rangka penyempurnaan uraian tugas, tanggung jawab, kewenangan, dan standar operasional prosedur untuk perawat manajer, sesuai falsafah, dan tujuan pelayanan keperawatan, terutama di Instalasi Rawat Jalan (IRJ), Instalasi Rawat Darurat (IRD), dan Instalasi Bedah Sentral (IBS).

The Relationship between Understanding of Accreditation of Hospital and Nurse Managers Performance in Nursing Services at Fatmawati Jakarta Hospital in 2002"Quality is a central focus of each effort of health services. Evaluation, such as accreditation of hospital, has to be done to guarantee that the effort is qualified or in accordance with standard. A nurse as a manager is a person who is involved in accreditation and is responsible for nursing services so that objectives of qualified nursing services can be achieved. There are many factors that relate to managers performance. Gibson (1955), Ilyas (1999), and Robbins (1996) suggested that the performance related to the understanding of the duty. The experience of accreditation could be stimulus to understanding and behavior (Thoha, 2000). Then, it has been assumed that the understanding of accreditation encourage the managers to do the job based on the standard.
This research is descriptive correlation design, which is cross sectional. It aims to obtain an illustration of the relationship between understanding of accreditation of hospital and nurse managers performance. Population of the research is all lower or first level managers that include 22 head nurses, 20 charge nurses, 13 nurse supervisors, and 141 heads of nursing team. Samples for this research are 193 persons (all of the population). The data obtained is primary data, which is gathered through distributing questionnaires. The validity and reliability of the questionnaires have been tested before the research at Persahabatan Jakarta Hospital.
The result of univariat analysis shows that 49.7% nurse managers at Fatmawati Hospital evaluate that their performance is categorized less, and 50.8% managers have less understanding of accreditation. From the result of bivariat analysis with Chi-square test, it can be seen that among six sub variables of understanding of accreditation, with α =0.05 there is only one variable that deeply relates to nurse managers' performance. That is the understanding of philosophies and objectives of nursing services (p-0.011). The result of multivariate analysis with double logistic regression test shows that 69.95% variation of nurse managers? performance at Fatmawati Hospital can be explained significantly by variable understanding of philosophies and objectives; position; and units of work. The results are G=48.569 and p=0.0001. The variable that dominantly contributes to nurse managers' performance is unit of work after correcting variable of understanding of philosophies, objectives, and positions.
Based on the results of the research, recommendations addressed to Director of Medical and Nursing Services along with Head of Nursing Department of Fatmawati Hospital are to increase nurse managers' performance through raising the understanding and skill, and standardizing managers' attitude. The efforts that can be done are training in accreditation of hospital, specifically about the philosophies of nursing services, vision, missions. The second recommendation is to perform workshops and team works of nursing in order to complete the details of duty, responsibility, authority, standard operational procedure of nurse managers, based on the philosophies and objectives of nursing services especially at out-patient clinics department, emergency and acute care department, and operating room department."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>