Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170518 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunung Mintarsih
"Dalam negara Jerman Timur dengan sistem Komunis-Sosialisnya yang digambarkan dalam Roman Flugasche ternyata telah menekan, mendominasi, membatasi dan mematikan hak individu. Kenyataan ini juga diperburuk dengan kondisi ekonomi yang buruk.
Pembatasan hak individu tercermin dalam bidang pers, hal ini disebabkan pers yang berfungsi sebagai propaganda partai. Josefa Nadler, tokoh utama dalam Roman Flugasche mendapat tekanan dari partai dan rekan-rekannya, ketika ia memutuskan untuk menyampaikan kenyataan yang sebenarnya; kota B adalah kota terkotor di Eropa Sehingga ia akhirnya terpojok, terasing dan keberadaannya tereliminasi dari sekitarnya
Keputusan Josefa untuk menyampaikan kebenaran yang berarti dengan jelas telah melanggar doktrin partai merupakan salah satu bentuk penentangannya terhadap sistem. Disamping itu Josefa juga menyampaikan laporan tersebut kepada pimpinan partai. Josefa juga melontarkan kritik terhadap stuktur kehidupan yang telah di bentuk, sehingga melahirkan kehidupan yang monoton dan tanpa makna. Josefa menggugat individu-individu yang diarahkan dan di bentuk agar menjadi individu-individu yang satu, yang berkepribadian dan berfikir sesuai dengan doktrin partai.
Di samping melalui kritik kritiknya. Josefa, yang dalam kehidupan telah disingkirkan. banyak melampiaskannya dalam mimpi, fantasi dan halusinasi yang seringkali berupa simbol-simbol dan bersifat mencerdaskan (unheimlich).
Kenyataan-kenyataan yang tergambar dalam narasi merupakan refleksi dari kehidupan Monika Maron. Seperti halnya Josefa, Maron menginginkan terdapat perubahan dalam negerinya, yang ia sebut sebagai revolusi yang romantis. Maron juga mengalami permasalahan ketika ia ingin menerbitkan karyanya yang menurut pemerintah tidak mencerminkan nilai-nilai positif tentang partai. Namum berbeda dengan Josefa, yang memutuskan untuk menarik diri dari kehidupan, Maron yang pernah menjadi wartawati menemukan sastra sebagai media untuk menyampaikan penentangan-penentangannya.
Selain itu, jika Josefa gagal menerbitkan laporannya, maka Maron yang mendapatkan beberapa kemudahan dari Stasi berhasil menerbitkan karya-karyanya di Jerman Barat. Karya-karya Maron banyak diminati publik, khususnya karena unsur sukbyektifiktas yang ia tonjolkan. Subyektifitas merupakan salah satu ciri roman yang diminati dan berkembang di jerman Barat pada masa itu, yaitu tahun 1980-an. Subyektifitas dalam roman Flugasche adalah penojolan konflik keberadaan aku, yang akhirnya terasing dan tereliminasi dari sekitarnya.
Karya-karya Maron menjadi perhatian publik, karena dengan tajam dan transparan mengungkap kehidupan di Jerman Timur. Selain itu pihak Jerman Barat juga memanfaatkannya sebagai propaganda sistem kapitalis, yaitu dengan menujukkan keburukan sistem komunis-sosialisme."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. P. Basuki Ismael
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi pemikiran demokrasi sosial Hatta. Rekonstruksi itu menunjuk adanya pengaruh pemikiran demokrasi sosialnya Hatta dari tradisi kolektif masyarakat Minangkabau, ajaran Islam, dan sosialisme religius.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptifeksplanatif. Objek studi adalah seluruh gagasan Hatta tentang demokrasi sosial. Sedang titik tolak pembahasan penulis mengacu pada Pidato Hatta pada tanggal 27 November 1958 dimana Hatta menolak konsepsi demokrasi terpimpinnya Sukarno. Pidato Hatta ini kemudian disempurnakan dalam teks kecil yang diterbitkan dengan judul Demokrasi Kita. Dan dokumen resmi inilah ditemukan konsepsi Hatta tentang demokrasi sosial.
Dalam penelitian ini penulis hendak menjelaskan bagaimana Hatta sampai pada paham demokrasi sosial. Hatta berpendapat bahwa demokrasi sosial merupakan jembatan atas kemutlakan demokrasi politik di satu pihak dan demokrasi ekonomi di pihak lain. Pernyataan Hatta sendiri: di sebelah demokrasi politik berlakulah demokrasi ekonomi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paham demokrasi sosialnya Hatta merupakan sintesis antara demokrasi ekonomi dan demokrasi politik. Arti sintesis adalah bahwa unsur-unsur demokrasi sosialnya Hatta mengandung nilai demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Hatta antara lain menunjuk perwujudan demokrasi sosial di bidang politik pada asas kedaulatan rakyat dan asas otonomi daerah, sedang perwujudan demokrasi sosial di bidang ekonomi tampak dalam asas koperasi dan asas penyelenggaraan sistem perekonomian negara di mana sektor-sektor kepemilikan yang akan membawa kemakmuran seluruh masyarakat harus dikuasai dan dikontrol oleh negara.
Kita lebih mudah menyatakan paham demokrasi sosialnya Hatta merupakan paham sosialisme religiusnya. Artinya konsepsi sosialismenya Hatta tidak berciri khusus marxis, tetapi marxisme hanya digunakan Hatta sebagai alat analisis untuk melihat sejarah bangsanya yang pernah dijajah ratusan tahun. Sosialisme Hatta menolak kapitalisme dalam arti yang sangat kasar, yakni kapitalisme yang hanya menguntungkan kelas penjajah dan kelas bermodal. Sedang unsur-unsur kolektif dalam masyarakat Indonesia dan ajaran Islam turut serta mempengaruhi gagasan sosialisme religiusnya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Hatta tidak hanya menggunakan kebiasaan-kebiasaan di dalam masyarakat Minangkabau saja untuk membentuk konsepsi demokrasi sosialnya. Secara implisit dapat dikatakan bahwa kebiasaan gotong-royong dan hak untuk menyatakan protes juga ditemukan di luar Minangkabau, seperti di tanah Jawa sewaktu sistem-sistem kerajaan masih berlaku.
Informasi paling banyak tentang sumber-sumber pemikiran wawancara yang penulis lakukan terbatas kepada hal-hal yang tidak penulis kuasai. Untuk itu nara sumber yang dipilih juga sangat terbatas dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terstruktur.
Konsep-konsep dasar yang merupakan pembatasan studi ini tetap terbuka untuk suatu evaluasi di kemudian hari. Soalnya adalah apa yang dikemukakan tentang tradisi kolektivitas masyarakat Minangkabau, ajaran Islain, sosialisme religius tidak terdeskripsikan secara jelas. Mereka hanya mengatakan bahwa pemikiran Mohammad Hatta mendapat pengaruh dari ketiga unsur tersebut. Tetapi apa isi tradisi kolektif masyarakat Minangkabau, ajaran Islam, dan sosialisme religius tidak disistematisasikan, sehingga penulis perlu mencari dan membangun kerangka kosep itu sendiri.
Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk memberi isi kepada wadah yang sudah disiapkan oleh ilmuwan politik dan ekonomi yang sudah membahas pemikiran Mohammad Hatta, seperti dikemukakan oleh Deliar Noer, Mavis Roes, Sri-Edi Swasono. "
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sona Pribady
"ABSTRAK
Politik sebagai salah satu dimensi realitas memberikan sebuah tempat bagi
berlangsungnya proses pengelolaan terhadap sistem kehidupan bersama. Politik
tidak dapat lagi dipandang sebagai dimensi yang berlandaskan pada sebuah
fondasi yang utuh dan tetap, yang mengatasi berbagai dimensi kehidupan lainnya,
sehingga mengucilkan posisi politik sebagai sub-sistem. Pengucilan ini membuat
politik kehilangan otonominya karena ia harus selalu berbasiskan fondasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Melalui pemikiran politik Ernesto Laclau, skripsi ini
mencoba menunjukan bahwa betapa politik adalah sebuah dimensi yang memiliki
otonomi relatif, yang berlandaskan pada fondasi yang tidak tetap. Posisi ini
membuat model pemikiran politik kontemporer lebih bercorak disensual daripada
konsensual, dan lebih memberikan tempat terhadap pluralitas di dalam sistem
kehidupan bersama. Dengan membedakan antara The Politic dan The Political,
ketidakmungkinan dari totalitas politik dalam mengelola sistem kehidupan
bersama menjadi dapat ditunjukan. Paradoks antara kedua hal tersebut adalah
sebuah ketegangan yang berdiri sebagai batas terluar dari antara masing-masing
mereka. Pemikiran politik kontemporer yang bercorak post-foundastionalist
dalam mengatasi permasalahan pluralitas pada sistem kehidupan bersama, tidak
menghilangkan dimensi etis dalam proses konstitusinya. Keberadaan dimensi etis
ini, sebagai sebuah momen etis, tidak mengurangi otonomi dari politik melainkan
justru berdiri sebagai batas terluar dari politik. Momen etis disini memungkinkan
proses aktivasi dimensi The Political, yang kemudian memiliki potensi dalam
mengintervensi The Politic.

Abstract
As one sphere in reality, politic gives a place for the process of maintaining the
social system. Politics can not be assumed as a dimension which founded by a
single totalized sphere of life, which has the supreme power to solve every social
problems, and makes politic inferior as a subsystem. It makes the politic loss its
autonomy caused it must following the pattern of its foundation which have been
taken place before. Through Ernesto Laclau?s political thought, the author try to
showing the politic as a dimension which always having its relative autonomy and
founded by unstable foundation. This position make the contemporary political
thought?s model tends to form a dissentient conception instead of consentient, and
giving a place for plurality in social system. By separating The Politic and The
Political, the impossibility of politic as totality in maintaining the social system
can be showed. The paradoxal relation between them is a tension which makes a
conceptual frontier for each of them. Post-Foundational political thought, when
trying to solve the problem of plurality, was not dismiss ethical dimension in their
process of constitution. The presence of ethical dimension, as ethical moment,
does not diminish political?s autonomy, but take a stand as its frontier. Ethical
moment gives the activation process of The Political possible, whereupon make it
potent to interventing The Politic."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43571
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seny Lewi
"Skripsi ini membahas mengenai Teori 'Tiga Perwakilan' yang dibuat oleh Jiang Zemin dan disahkan pada November 2002, dalam sosialisme berkarakteristik Cina. Sejak berdirinya RRC pada tahun 1949, PKC merupakan pemegang otoritas tunggal di Cina. Sejak berdirinya sampai saat ini, PKC menggunakan ajaran Marxisme-Leninisme, Pemikiran Mao dan Teori Deng Xiaoping sebagai pedomannya. Pemikiran Mao dan Teori Deng merupakan bentuk sinifikasi dan pengembangan Teori Marxis-Leninis terhadap situasi Cina. Partai Komunis Cina merupakan partai pelopor kelas petani dan buruh. Pada tahun 2000-2002, Jiang Zemin membuat Teori Tiga Perwakilan untuk mengakomodir kepentingan pengusaha swasta di dalam PKC dan juga masyarakat. Teori ini juga adalah bentuk sinifikasi teori-teori sebelumnya terhadap kondisi Cina dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini. Pengusaha swasta merupakan salah satu komponen pembangun sosialisme berkarakteristik Cina, dimana bersama dengan petani, buruh dan elemen lainnya mewujudkan cita-cita sosialisme Cina yang makmur dan sejahtera.

This thesis would like to analyze the Theory of 'Three Represents' of Jiang Zemin, which is initiated in November 2002 within socialism with Chinese characteristics. Since its establishment in 1949, CCP as the sole authority of China uses Marxism- Leninism of Chairman Mao and Deng Xiaoping's theory as the guidance in policy making. Mao's thoughts and Deng's theory are the development and manifestation of Leninism and Marxism in Chinese contexts. CCP was originally created to accommodate the interests of two classes the labors and the farmers. In 2000- 2002, Chairman Jiang, the 3rd generation of Chinese leader, initiated a theory of 'Three Represents', to accommodate the interest of private entrepreneurs (the new class) within CCP and the nation. This theory is a form of Chinese adjustments toward globalization nowadays. Private entrepreneur is one of the components of development in socialism with Chinese characteristics together with the farmers, the labors and other elements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12999
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angelica Giovanni Gunarto
"Pada tahun 1976 dimulailah era kepemimpinan Deng Xiaoping sebagai tokoh sentral Cina. Deng menggagas “Reformasi dan Kebijakan Pintu Terbuka” sebagai cara untuk memulihkan krisis dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu kebijakannya adalah menetapkan sejumlah kawasan menjadi Zona Ekonomi Khusus (ZEK) sebagai daerah percobaan untuk menerapkan Ekonomi Pasar sekaligus menjadi pintu masuk bagi investasi asing yang dapat menopang reformasi ekonomi Cina. Shenzhen merupakan ZEK pertama, terbesar, dan paling berhasil di Cina. Sejatinya, ideologi sosialis menjadikan negara sebagai pusat komando dalam politik dan ekonomi. Namun, masuknya berbagai perusahaan asing membuat ideologi Cina seperti mundur dari masyarakat sosialis ke kapitalis. Oleh karena itu, masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah implementasi sosialisme di Shenzhen. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dasar negara Cina tetap sosialisme. Deng Xiaoping mengimplementasikan teori sosialisme ke dalam situasi nyata Cina, sehingga terbentuklah konsep Sosialisme dengan Karakteristik Cina. Konsep ini melegitimasi tindakan Cina untuk tetap memberlakukan Ekonomi Sosialis di daerah lain, tetapi memberi pengecualian pada Zona Ekonomi Khusus dengan menerapkan Ekonomi Pasar Sosialis.

In 1976 began the era of Deng Xiaoping's leadership as the central figure of China. Deng initiated "Reform and Open Door Policy" to recover from the crisis and promote economic growth. One of the policies is to create Special Economic Zones (SEZs) as experimental areas to implement the Market Economy and become entry points for foreign investment that can support China's economic reforms. Shenzhen is China's first, largest, and most successful SEZ. In socialism, the country holds a command center in politics and the economy. However, the influx of various foreign companies made China's ideology seem to retreat from a socialist to a capitalist society. Therefore, the problem discussed in this study is the implementation of socialism in Shenzhen. This study is qualitative research with a historical approach. The results of this study indicate that China's ideology remains socialist. Deng Xiaoping implemented the theory of socialism into the actual situation of China, thus forming the concept of Socialism with Chinese Characteristics. This concept legitimizes China's action to keep the Socialist Economy in other areas but exceptions to the Special Economic Zones by implementing a Socialist Market Economy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lenin, Vladimir I.
"Perang telah berlangsung selama satu tahun. Pada saat ini, Rusia tumbuh dari gelora revolusioner dikalangan massa, Di negera-negara lain gejala yang sama terasa dimana-mana. Keadaan tersebut menjadikan buku ini terbit yang menjelaskan taktik proletar dalam rapat-rapat partai sosial demokrat berhubungan dengan perang. Dilengkapi dengan cara pemulihan internasional setelah perang. Dan terakhir, dibahas tentang sejarah perpecahan dan keadaan sosial demokrasi di Rusia saat itu."
Djakarta: Jajasan Pembaruan, 1958
K 335 LEN s
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Syaila Rizal
"Skripsi ini meneliti Keberadaan kelompok Baalwi dan Masaikh dalam komunitas Etnis Arab di Surakarta serta hubungan kedua kelompok tersebut dalam kehidupan sosialnnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian ethnografi, dimana peneliti melakukan observasi langsung terhadap subjek yang ditelitinya dan mencoba mengkaji pengalaman-pengalaman subjektif dari subjek tersebut secara sosiologis.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa upaya produksi dan reproduksi identitas antara kelompok Baalwi dan Masayikh dilanggengkan melalui institusi pendidikan, pernikahan endogami, serta ritual keagamaan. Hal tersebut membawa pengaruh pada relasi sosial kedua kelompok dalam kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosialya. Upaya-upaya regenerasi ideologi kedua kelompok, mencerminkan adanya jarak sosial yang terjalin di antara kedua kelompok.

This Study attempts to explain the identity of Baalwi and Masayikh existence and how the social dynamic relation between that two group within Arab community in Surakarta. The approach was used in this study is qualitatve with ethnographic method.
The result show us that the construction of identity between them was formed in educational institution, pernikahan sekufu, and religi ritual. Those are bring influence of dynamic relationship betwen them. There are several efforts to regenerate the ideology of them which show there social distance in their dynamic relationship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Eka Putri Eliandy
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pengalaman perempuan bernama Wina, Sari, Dina, dan Lisa, sebagai perempuan yang terlibat dalam kejahatan korupsi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat konteks sosial pelanggaran perempuan yang dipengaruhi oleh dominasi laki-laki di ruang private dan ruang publik, yang dapat menyebabkan perempuan mengalami kriminalisasi sebagai koruptor. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan perspektif feminis kriminologi (Feminis Sosialis dan Hukum Feminis), dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus feminis yang berfokus pada pengalaman perempuan. Peneltian ini menemukan bahwa perempuan terlibat dalam kejahatan korupsi disebabkan oleh hubungan yang menindas dengan memanfaatkan jabatan strategis perempuan dalam pekerjaannya dan menyebabkan perempuan mengalami kriminalisasi oleh sistem peradilan pidana.

ABSTRACT
This thesis discusses the experience of women named Wina, Sari, Dina, and Lisa, as women who involved in corruption. This study was done to see the social contextualization of women’s offend, which are affected by male dominance in the private sphere and public sphere, it causes women to experience criminalization as corruptors. This study was authored by using feminist perspective in criminology (socialist feminist and feminist law), and used qualitative approach to the type of feminist case study that focuses on the experiences of women. This study found that women who involved in corruption caused by oppressive relationships which utilizing the women’s strategic positions in their jobs and leadswomen to experience criminalization as corruptors by criminal justice system."
2016
S63268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Djody Gondokusumo
"Pada kesempatan ini penults ingin menampilkan seorang tokoh pemikir bangsa Indonesia. Sutan Sjahrir penulis pilih karena selain ia seorang negarawan, politikus dan pahlawan nasional ia dapat dikategorikan sebagai seorang pemikir bangsa Indonesia dengan melihat karya-karya tulisnya di mana diantaranya yang cukup dikenal ialah Renungan Indonesia dan Perdjoangan Kita, serta hal-hal yang diperjuangkannya. Pada bab satu merupakan uraian pendahuluan skripsi. Bab dua ialah uraian riwayat hidup dan karya-karya Sutan Sjahrir. Bab tiga penulis menguraian arti, latar belakang dan aliran-aliran dari paham sosialisme. Bab empat menjelaskan bagaimana masuknya paham sosialisme Barat ke Indonesia dan mempengaruhi tokoh-tokoh Indonesia siapa saja. Bab lima khusus tentang pendapat - pendapat dan ajaran - ajaran Sutan Sjahrir. Bab enam merupakan evaluasi tentang Sutan Sjahrir dan pembahasan filsafat Politik yang dikaitkan dengan sosialime kerakyatan ajaran Sutan Sjahrir. Kemudian ditutup dengan kesimpulan-kesimpulan. Setelah mempelajari banyak hal mengenai Sutan Sjahrir penulis berkesimpulan bahwa sosialisme kerakyatan ajaran Sutan Sjahrir berakar pada socialism democracy Barat. Di mana bila melihat sejarahnya, paham sosialisme muncul sebagai reaksi terhadap ekses kapitalisme awal di mana kelas buruh tenggelam dalam kemiskinan materi maupun mental sedangkan kelas majikan justru makin kaya. Ide sosialisme berasal dari cita-cita demokrasi yaitu hak yang sama bagi semua penduduk dalam masyarakat untuk berusaha membangun diri sendiri hingga mencapai perkembangan sepenuhnya. Dengan demikian pemikiran pemikiran Sutan Sjahrir tentang Sosialisme berkaitan dengan filsafat politik. Masalah pokok Skripsi ini ialah mencari segi filsafat dari ajaran-ajaran Sutan Sjahrir, sedangkan batasan penulisan skripsi ini adalah sosialisme kerakyatan yang diajarkan oleh Sutan Sjahrir. Metode pembahasan penulisannya berdasarkan penelitian pustaka, tanpa melihat kepada gejala-gejala individual maupun kenyataan empiris dari pengaruh ajaran Sutan Sjahrir. Metode filsafatnya Historis Factual yaitu tekanan pada gagasan Sutan Sjahrir. Obyek materialnya menyelidiki sejarah dan latar belakang gagasan Sutan Sjahrir tentang Sosialisme kerakyatan. Obyek formalnya mencari segi filsafat dari gagasan dan ajaran Sutan Sjahrir. Terlepas dari kekurangan maupun kelebihannya, pada dasarnya pikiran dan perjuangan Sutan Sjahrir mengenai demokrasi, kesamaan, keadilan, kemakmuran yang adil dan merata untuk seluruh rakyat, perlindungan dan jaminan hukum yang serupa dan merata bagi semua orang, cita-cita kemanusiaannya serta hak-hak asasi manusia dan pelbagai hal untuk kemajuan bangsa dan manusia Indonesia, ternyata masih tetap berlaku di Indonesia hingga kini."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S16103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soediman Kartohadiprodjo
Jakarta: Pembangunan, 1962
300 SOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>