Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131760 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djono Kudziyono
"ABSTRAK
Angka prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia menurut SKRT 92 masih tinggi (63,50 %), yang penyebab utamanya adalah kekurangan tablet besi. Hal ini sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan tablet Fe secara dini kepada ibu hamil semasa kehamilannya oleh petugas pelaksana distribusi Fe.
Cakupan Fe 3 di Kabupaten Serang masih relatif rendah, yaitu selama 3 tahun terakhir target 80 % dari sasaran ibu hamil tidak pemah tercapai.
Survei cepat cakupan K4 tahun 1996 yang dilaksanakan di Kabupaten Serang menunjukkan 76,5 % ibu hamil yang tidak mendapat tablet Fe sebanyak 90 tablet selama masa kehamilannya. Dalam hubungan ini diperoleh informasi sisi pemberian pelayanan (provider) terutama mengenai manajemen distribusi tablet Fe, selain informasi dari sisi masyarakat/ dan lingkungan.
Penelitian ini melihat manajemen distribusi tablet Fe, cakupan Fe 3 dan hubungan antara keduanya.
Disain penelitian adalah " cross - sectional " dengan sampel 40 puskesmas yang ada di Kabupaten Serang untuk periode 1996/1997. Berdasarkan uji statistik "chi-square" dengan p = 0,05, penelitian menunjukkan ada perbedaan bermakna dalam hal cakupan Fe 3 antara Puskesmas yang mempunyai rencana kerja tahunan Puskesmas (PGA Puskesmas) dengan yang tid,ak mempunyai, antara Puskesmas yang peranan lintas sektoral dalam program distribusi Fe berlangsung baik dengan yang tidak baik dan antara Puskesmas yang mempunyai dana penunjang dengan yang tidak mempunyai dana penunjang.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar setiap Puskesmas di Kabupaten Serang dapat membuat rencana kerja upaya meningkatkan cakupan Fe 3 yang lebih terarah.
Selain itu disarankan pula agar para kepala Puskesmas dapat lebih aktif dalam upaya meningkatkan pesan lintas sektoral dan meningkatkan dana penunjang distribusi Fe dengan memadukan dana-dana yang terdapat dalam program lainnya, seperti program KIA dan Imunisasi, juga bisa menggali, menghimpun dan meningkatkan kemampuan pembiayaan dengan mengembangkan sumber dana dari masyarakat guna meningkatkan pelayanan distribusi tablet Fe.

ABSTRACT
The Management Relation Of Fe Distribution With Percentage Of Fe 3 For Pregnant Woman At The Public Health Centres In The Distric Of'serang In 1996-1997.Recording to Family Health Survey (SKRT 92), prevalence number of anemia for pregnant woman in Indonesia was still high (63,50 %), the main cause was increasing of Fe 3. Actuality, this condition could be prevented; providing Fe for pregnant woman early by the officer of Fe distribution.
The percentage of Fe 3 in Serang is still low, target 80 0/0 of pregnant woman was out of its reach in 3 years. The Rapid Survey K4 in 1996 in Serang showed 76,5 % of pregnant woman weren't able to get 90 Fe tablets.
In this case, we are able to get the information of service provider, especially about the management of Fe distribution, beside of the information from public and environment.
These research showed the management of Fe distribution, the percentage of Fe 3 and the relationship between both of them.
Design of research was "cross-sectional° by using sample 40 Public Health Centres in Serang in 199611997. Based on statistic exam "chi-square where p < 0,1; research showed; there was important difference in percentage of Fe 3 between Public Health Centre that had good programme of Fe distribution with it hadn't, and between Public Health Centre that had enough funds and it hadn't. Based on result of the research, the writer suggests each Public Health Centre are able to strive for increase their programs and increase funds of Fe distribution by combining funds in another programs, such as KIA program & immunization program, searching, collecting & increasing capability of fund, also developing source of fund from public to increase service of Fe distribution.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovsyah
"Penelitian ini mengkaji faktor yang berhubungan (berasosiasi) dengan Pengetahuan, Sikap dan Praktek (PSP) yang kurang dari Ibu hamil terhadap Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Ruang lingkup penelitian ini menilai hubungan pada faktor kehadiran dalam Kegiatan Penyuluhan KIA (antara tidak hadir dan hadir), Umur Ibu (antara <19 atau > 35 tahun dan 20 - 35 tahun), Pendidikan (tamat Sekolah Dasar (SD) dan lebih rendah dari SD dengan lebih tinggi dari SD), Pekerjaan (Tidak bekerja dan bekerja), Waktu Pengamatan (sebelum ada program KPKIA dan setelah ada program KPKIA), dan Kabupaten (Kabupaten Serang dan Kabupaten Bogor).
Penelitian ini menggunakan desain kros-seksional (survei) dengan menggunakan kuesioner data sekunder dari "Studi Intervensi Rujukan obstetrik perinatal di Kabupaten Serang dan Kabupaten di Bogor, Jawa Barat, 1996 - 1998". Survei dilaksanakan dua kali yaitu pada tahun 1996 dan tahun 1998. Analisis didasarkan pada data percontoh 804 ibu hamil yang diwawancara. Analisis data akhir menggunakan analisis multivariat.
Kajian data menunjukkan proporsi ibu hamil yang tidak hadir dalam Kegiatan penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak 19,3%; berumur < 20 atau >35 tahun 19,0%; berpendidikan tamat SD dan lebih rendah dari SD 76,5%; yang tidak bekerja Bogor 52,2%. Proporsi ibu hamil yang berpengetahuan kurang 72,4%; yang bersikap kurang 39,9% dan yang berpraktek kurang 25,7% berpraktek kurang terhadap kesehatan Ibu dan Anak. Pada variabel kehadiran, Ibu yang tidak hadir pada KPKIA dan berada dalam Kabupaten Serang mempunyai rasio odds (RO) sebesar 6,65 [95% IK (interval konfidens) 2,98 - 14,86] untuk berpengetahuan kurang; Ibu yang tidak hadir pada KPKIA dan berada dalam Kabupaten Bogor mempunyai RO =1,36 (95% IK 0,61 - 3,04); pada variabel Waktu pengamatan RO = 1,73 (95% IK: 1,17 - 2,56); pada variabel Kabupaten Serang dan tidak hadir RO 4,16 (95% IK: 2,60 - 6,66) setelah dikontrol variabel lainnya. Tidak ada variabel independen yang signifikan berhubungan dengan Sikap. Pada variabel kehadiran, ibu hamil yang tidak hadir pada KPKIA mempunyai rasio odds (RO) = 2,45 (95% IK: 1,46 - 4,13) untuk berpraktek kurang; pada variabel Umur, RD = 0,49 (95% IK: 0,31 -0,78); pada Pendidikan RO = 1,63 (95% IK: 1,07 - 2,49); pada Kabupaten RO 0,49 (95% IK: 0,35 - 0,68), setelah dikontrol variabel lainnya.
Kesimpulannya faktor kehadiran dalam KPKIA dan Kabupaten,adalah yang berhubungan dengan Pengetahuan yang kurang dan Praktek yang kurang dari ibu hamil terhadap kesehatan ibu dan anak.
Perlu dilakukan studi lanjut dengan rancangan studi kohort dengan melakukan pengamatan awal kemudian dilakukan pengamatan akhir. Kehadiran ibu hamil dalam KPKIA dan Kabupaten perlu menjadi perhatian, dan pihak penyuluh kesehatan dapat menggunakan masukan kegiatan penyuluhan KIA dengan tujuan dapat meningkatkan proporsi jumlah ibu-ibu hamil yang memahami tentang kesehatan ibu dan anak.

The Relationship of Some Factors to Knowledge, Attitude, and Practice of Pregnant Women in Maternal and Child Health in Serang District and Bogor district, West Java, Year 1996 ? 1998The objective of this research is to find out relationship between independent factors namely attendance in Maternal and Child Health Promotion or MCHP (absence and presence), Age group (<19 or > 35 and 20 - 35 years), level of Education (elementary school or less than elementary school and higher than elementary school), Occupation (not working and working), Time of Observation (before and after presence activity of MCHP), and District (Serang District and Bogor District) and dependent factors namely Knowledge, Attitude, and Practice (KAP) of Pregnant women in Maternal and Child Health. The scope of the research assessed relationship both them.
Cross-sectional (Survey). Instrument: questionnaire from ?Intervention Study on Obstetric Prenatal Reference in District Serang and District Bogor, West Java, years 1996 - 1998". Conducting of survey in 1996 and 1998. Total samples 804 pregnant women.
The secondary data analysis showed that pregnant women did not attendance in activity of MCHP 19,3%; Age < 20 or > 35 year are 19,0%; level of Education (elementary school or less than elementary school) are 76,5%; working 93,6%; observed after activity of MCHP 50,2%; live in Bogor District 50,2%. There are 72,4% pregnant women with less knowledge, 39,9% less attitude, and 25,7% less practice to Maternal and Child Health. Logistic regression modeling used to estimate the association between KAP and attendance in MCHP and others variables. Subject with not attendance in MCHP and live in Serang District were more likely to less Knowledge [OR = 6,65; 95% Confidence Interval (Cl): 2,98 - 14,86]; subject in Bogor District and not attendance OR = 1,36 (95% CI: 0,61 - 3,04); subject in Time Observation before activity MCHP OR = 1,73 (95% CI: 1,17 - 2,56], subject live in Serang District and not attendance OR 4,16 (95% CI: 2,60 --- 6,66) after adjusting others variables. There is no variables association with Attitude. Subject with not attendance in MCHP were more likely to less Practice [OR = 2,45; 95% CI: 1,46 - 4,13]; level of Education OR = 1,63 (95% CI: 1,07 - 2,49) and District OR = 0,49 (95% CI: 0,35 - 0,68) other variables.
The conclusion is attendance in MCHP and District are closely associated factor with less Knowledge and less Practice of the subject. Attendance of Pregnant women in MCHP is very important to increase proportion good KAP of Pregnant women. Heath Promotion about MCH was held in reserve sustainability."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satryana Devy Pamungkas
"Anemia defisiensi zat besi atau kekurangan zat besi pada ibu hamil dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah < 11gr%. Kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan pada tahun 2019 adalah 12,15% dimana angka tersebut diatas 5% sehingga menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil dan hubungan junlah pemberian tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2020. Metodologi penelitian ini menggunakan potong lintang dengan jumlah populas 1038 ibu hamil dan sample 774 ibu hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel yang memiliki hubungan secara statistik dengan anemia pada ibu hamil adalah umur, paritas, jarak kehamilan, tablet tambah darah, pendidikan, dan pekerjaan. analisis hubungan jumlah pemberian tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan uji Chi Square menunujukkan nilai p = 0,000 dengan nilai OR = 2,969 dengan 95% CI antara 1,9 – 4,5. Analisis multivariat diperoleh hasil dalam penelitian ini tidak didapatkan variabel konfonding. Secara statistik dapat dijelaskan dari nilai OR ibu hamil dengan umur yang resiko rendah dan kurang mendapatkan tablet tambah darah 1,7 kali lebih beresiko menderita anemia, sedangan ibu hamil dengan umur yang resiko tinggi dan kurang mendapatkan tablet tambah darah 4,8 kali lebih beresiko menderita anemia selama masa kehamilan.

Iron deficiency anemia or iron deficiency in pregnant women is happen when the haemoglobin (Hb) level in the blood is <11gr%. The incidence of anemia in pregnant women in the work area of the Pesanggrahan District Health Center in 2019 was 12.15%, where the figure is above 5% so that it is become one of the public health problems. This study aims to see the prevalence of anemia in pregnant women and the correlation between giving blood-supplemented tablets and the incidence of anemia in pregnant women at the Pesanggrahan District Health Center in 2020. The research methodology used a cross-sectional study with a population of 1038 pregnant women and a sample of 774 pregnant women. The results of this study indicate that the variables that have a statistical relationship with anemia in pregnant women are age, parity, pregnancy, blood supplement tablets, education, and occupation. Analysis of the relationship between the number of tablets offering added blood with the incidence of anemia in pregnant women based on the Chi Square test showed a value of p = 0.000 with an OR = 2.969 with a 95% CI between 1.9 - 4.5. Multivariate analysis showed that the results of the study were not confounding variables. Statistically, it can be explained from the OR value of pregnant women with a low risk age and less getting a blood supplement tablet 1.7 times more likely to suffer from anemia, while pregnant women with a high risk age and less getting a blood supplement tablet are 4.8 times more likely to suffer from anemia during pregnancy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risha Melissa
"Inisiasi Menyusu Dini merupakan gerbang utama menyukseskan pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan ibu tentang menyusui menjadi faktor penting untuk membentuk perilaku menyusui ibu. Ibu hamil mulai mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif dalam pelayanan Antenatal Care, sehingga terbentuk motivasi ibu untuk dapat memberikan ASI pada satu jam pertama. Penelitian deskriptif korelatif cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini dengan motivasi ibu untuk melakukan inisiasi menyusu dini di RS Tugu Ibu, Depok. Teknik purposive sampling digunakan pada 48 responden dengan kriteria ibu hamil berusia 18 sampai 40 tahun dan usia kehamilan pada trimester II dan III. Hasil penelitian berdasarkan uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini dengan motivasi ibu untuk melakukan inisiasi menyusu dini (r: 0,136, p value: 0,356, α: 0,05). Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada tenaga kesehatan agar mampu memberikan konseling antenatal termasuk edukasi tentang inisiasi menyusu dini pada ibu hamil.

Early breastfeeding initiation is a success gateway for mother to provide an exclusive breastfeeding. Maternal knowledge about breastfeeds was an important factor to maternal breastfeeding behavior. Pregnant woman begins to get the information about early breastfeeding initiation in Antenatal Care (ANC), it will form a motivation to provide breastfeeding started within the first hour. The purpose of this descriptive correlation cross sectional research was to identify the correlation between pregnant women’s knowledge about early breastfeeding initiation and her motivation to initiate breastfeeding early in Tugu Ibu Hospital, Depok. Purposive sampling technique was being used that including a total of 48 participants, which characteristics are pregnant women around 18 until 40 years, and pregnancy stage II and III. The result of this study using Spearman correlation test showed there was no significant correlation between pregnant women's knowledge about early breastfeeding initiation and her motivation to initiate breastfeeding early (r: 0,136, p value: 0,356, α: 0,05). This study provided recommendations to the health care provider to give antenatal counseling that including an education about early breastfeeding initiation for pregnant woman.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummu Maratul Udzma
"Penyebab bayi dengan HIV sebagian besar terjadi karena penularan dari ibunya. Ibu hamil dengan HIV dapat menularkan virus kepada bayinya selama proses kehamilan, persalinan atau saat menyusui. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) merupakan intervensi yang sangat efektif untuk mencegah penularan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami implementasi program pencegahan penularan penyakit HIV dari ibu ke anak (PPIA) di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dan Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara dan telaahan dokumen. Hasil dari penelitian ini yaitu perlu adanya komitmen dalam menanggulangi masalah HIV dalam pelaksanaan program pencegahan penularan penyakit HIV dari ibu ke anak dengan meningkatkan sosialisasi kepada sasaran program yakni ibu hamil, pelatihan untuk SDM pelaksana program, peningkatan kualitas kegiatan konseling pra-tes dan pasca tes tentang HIV/AIDS, pengintegrasian pencatatan dan pelaporan serta penjadwalan monitoring dan evalusi yang lebih jelas. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu komunikasi, dana, standar operasional prosedur, sumber daya manusia, dan fasilitas mempengaruhi pelaksanaan proses pelayanan PPIA yang meliputi kegiatan konseling pra-tes dan pasca tes tentang HIV/AIDS, skrining HIV pada Ibu hamil, mekanisme rujukan, pencatatan dan pelaporan, serta kegiatan monitoring dan evaluasi. Seluruh proses tersebut memberikan pengaruh terhadap ketercapaian cakupan tes HIV kepada semua Ibu hamil.

The cause of babies with HIV is mostly due to transmission from their mother. Pregnant women with HIV can pass the virus to their babies during pregnancy, childbirth or while breastfeeding. Prevention of mother-to-child transmission of HIV (PMTCT) is a very effective intervention to prevent such transmission. This study aims to understand the implementation of the prevention program of mother-to-child transmission (PMTCT) of HIV in Puskesmas Cempaka Putih and Puskesmas Johar Baru Central Jakarta 2020. This study uses a qualitative approach by interviewing and reviewing documents. The results of this study are that there needs to be a commitment to tackling the problem of HIV in the implementation of prevention programs for HIV transmission from mother to child by increasing socialization to program targets, namely pregnant women, training for program implementing human resources, improving the quality of pre-test and post-test counseling activities about HIV/AIDS, the integration of recording and reporting as well as a clearer scheduling of monitoring and evaluation. The conclusion of this study is that communication, funds, standard operating procedures, human resources, and facilities affect the implementation of the PMTCT service process which includes pre-test and post-test counseling activities about HIV/AIDS, HIV screening for pregnant women, referral mechanisms, recording and reporting, as well as monitoring and evaluation activities. The entire process has an impact on the achievement of HIV testing coverage for all pregnant women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Khasanah
"Secara persentase, alokasi anggaran di Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada tahun 2021 yang bersumber dari APBD Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2020. Pada tahun 2021 jumlahnya13,83% dari total APBD Kota Tangerang sementara pada tahun 2020 sebesar 15,04% dari total APBD. Jumlah kematian ibu hamil di Kota Tangerang pada tahun 2021 adalah sebanyak 15,47/100.000 kelahiran hidup dimana meningkat dari tahun 2020 yang sebesar 12,92/100.000 kelahiran hidup dimana 50% penyebab kematian adalah karena COVID-19. Pandemi COVID-19 turut mempengaruhi jumlah kematian ibu hamil di Kota Tangerang, selain itu dari sisi anggaran terdapat perubahan kebijakan terkait alokasi anggaran dalam rangka penanganan COVID-19. Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian pembiayaan kesehatan dengan perencanaan anggaran oleh pemerintah daerah dalam program pelayanan kesehatan ibu hamil di Kota Tangerang, maka perlu dilakukan analisis pembiayaan kesehatan yang bersumber Pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian belanja program pelayanan kesehatan ibu hamil di Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2020-2022 dengan perencanaan pada awal tahun anggaran. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional dengan menganalisis data pembiayaan kesehatan program pelayanan kesehatan ibu hamil bersumber pemerintah di Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2020-2022. Hasil penelitian adalah pembiayaan program pelayanan kesehatan ibu hamil bersumber pemerintah di Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga tahun 2022. Dimensi sumber pembiayaan program pelayanan kesehatan ibu hamil bersumber pemerintah di Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang terbesar adalah bersumber dari APBN Kementerian Kesehatan berupa innatura. Berdasarkan jenis kegiatan, belanja untuk kegiatan tidak langsung proporsinya lebih besar dibandingkan belanja kegiatan langsung, sehingga belum mencerminkan adanya penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting). Menurut dimensi mata anggaran, jenis input yang dibeli dengan proporsi terbesar yaitu belanja operasional untuk peningkatan kinerja pelayanan kesehatan. Belanja pada program pelayanan kesehatan ibu hamil untuk tahun 2020-2022 tidak sesuai dengan perencanaan pada awal tahun anggaran karena terjadi refocusing anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19, selain itu juga terdapat pembatasan kegiatan tatap muka sehingga beberapa jenis belanja kegiatan tidak dapat terserap. Penelitian ini menyarankan bahwa Dinas Kesehatan Kota Tangerang perlu meningkatkan pembiayaan program pelayanan kesehatan ibu hamil dari pemerintah daerah; memperkuat kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta dan organisasi profesi; dan membuat kebijakan yang mengarah kepada kegiatan-kegiatan langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan meningkatkan cakupan program baik di tingkat Dinas Kesehatan maupun puskesmas. Sementara itu, puskesmas diharapkan perlu mengoptimalkan pendapatan BLUD baik dari pendapatan kapitasi maupun non kapitasi JKN dan meningkatkan pembiayaan kegiatan-kegiatan langsung yang bersentuhan dengan masyarakat.

In percentage terms, the budget allocation at the Tangerang City Health Office in 2021 sourced from the Tangerang City APBD has decreased from 2020. In 2021 the amount is 13.83% of the total Tangerang City APBD while in 2020 it is 15.04% of the total APBD. The number of deaths of pregnant women in Tangerang City in 2021 is 15.47/100,000 live births which has increased from 2020 which was 12.92/100,000 live births where 50% of the causes of death were due to OVID-19. The COVID-19 pandemic has also affected the number of pregnant women deaths in Tangerang City, apart from a budget perspective, there have been policy changes related to budget allocations in the context of handling COVID-19. In order to find out how the suitability of health financing is with the budget planning by the local government in the health service program for pregnant women in Tangerang City, it is necessary to analyze government-sourced health financing. The purpose of this study was to determine the suitability of program spending on pregnant women’s health services at the Tangerang City Health Office in 2020-2022 with planning at the beginning of the fiscal year. This study used a cross-sectional design by analyzing data on government-sourced health financing for pregnant women’s health service programs at the Tangerang City Health Office in 2020-2022. The results of the study are that government-sourced financing for pregnant women's health services at the Tangerang City Health Office has increased from 2020 to 2022. The largest dimension of government-sourced maternity health service program financing at the Tangerang City Health Office is sourced from the State Budget of the Ministry of Health in the form of innatura. Based on the type of activity, spending on indirect activities has a larger proportion than spending on direct activities, so it does not yet reflect performance-based budgeting. According to the dimensions of the budget line, the type of input purchased with the largest proportion is operational expenditure for improving the performance of health services. Expenditure on the health care program for pregnant women in 2020- 2022 is not in accordance with the planning at the beginning of the fiscal year due to budget refocusing for handling the COVID-19 pandemic, besides that there are also restrictions on face-to-face activities so that several types of activity spending cannot be absorbed. This study suggests that the Tangerang City Health Office needs to increase the financing of the maternal health service program from the local government; strengthening cooperation with private health care facilities and professional organizations; and make policies that lead to direct activities that can be felt by the community and increase program coverage at both the Health Office and puskesmas levels. Meanwhile, it is hoped that the puskesmas will need to optimize the BLUD's income, both from capitation and non-capitation JKN income; and increase the financing of activites directly in contact with the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqya Giajeng Kartika
"ABSTRAK
Kasus HIV pada ibu hamil di Indonesia diperkirakan meningkat dari 0.38 pada
tahun 2012 menjadi 0.49 pada tahun 2016. Hal ini dapat meningkatkan
kemungkinan penularan HIV dari ibu ke anak. Penularan HIV dari ibu ke anak
dapat dicegah dengan pemeriksaan dini dan pemberian ARV pada ibu hamil.
Puskesmas Ciracas merupakan Puskesmas di daerah Jakarta Timur yang memiliki
kasus HIV terbanyak di DKI jakarta yaitu 1177 kasus serta merupakan puskesmas
Pilot project untuk penanggulangan HIV di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji hubungan antara video ajakan ?Pemeriksaan HIV pada ibu hamil?
dengan penerimaan ibu hamil terhadap pemeriksaan HIV di Puskesmas
Kecamatan Ciracas Tahun 2016. Desain penelitian ini adalah cross sectional
dengan jumlah sampe 61 orang ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan total skor
penerimaan pemeriksaan HIV pada ibu hamil sebesar 39.3 dari 50 poin. Terdapat
hubugan yang signifikan antara taggapan ibu hamil terhadap video ajakan dengan
penerimaan pemeriksaan HIV (r = 0.537, p value 0.0001), meliputi isi pesan (r =
0.561, p value 0.0001) , sumber pesan (r = 0.442, p value 0.0001), dan eksekusi
video ajakan (r = 0.430, p value 0.001).

ABSTRACT
Cases of HIV in pregnant women in Indonesia is expected to increase from 0:38
in 2012 to 0:49 in 2016. This could increase the likelihood of HIV transmission
from mother to child. Transmission of HIV from mother to child can be prevented
with early examination and provision of ARV to the pregnant woman. a health
center in East Jakarta who has HIV cases in DKI Jakarta are 1177 cases as well as
a health center for HIV pilot project in Jakarta. This study aims to examine the
relationship between the health promotion video to "Examination of HIV in
pregnant women" with reception of pregnant women to HIV testing in sub-district
Puskesmas Ciracas Year 2016. his study was cross sectional with the number of
pregnant women until 61. The results showed a total score of acceptance of HIV
testing of pregnant women for 39.3 of 50 points. There are ties significantly
between taggapan pregnant women towards video invitation to the reception HIV
test (r = 0537, p value 0.0001), includes the message content (r = 0561, p value
0.0001), the source of the message (r = 0.442, p value 0.0001), and execution
video (r = 0.430, p value 0.001)"
2016
S64353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herie Firmaningsih
"ABSTRAK
Cakupan keluarga rawan dibina yang hanya mencapai 30 % dengan frekuensi kunjungan rata- rata 0,58 serta belum dilaksanakannya tugas formal perawat dibidang promotif dan preventif, menunjukkan belum efektifnya pelaksanaan manajemen Puskesmas terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan keluarga rawan.
Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mendalam tentang pelaksanaan fungsi manajemen kegiatan pembinaan keluarga ibu hamil risiko tinggi secara faktual, serta komponen pengetahuan petugas Puskesmas, pengetahuan kader dan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan keluarga bumil risti di Puskesmas.
Menggunakan metoda kualitatif dengan unit analisis petugas Puskesmas, serta kader dasawismal posyandu. Sumber data: 2 orang kepala Puskesmas, 2 orang seksi Perkesmas, 4 orang tenaga keperawatan Puskesmas, 6 orang bidan desa, 16 orang leader posyandu serta informasi dari dokumen Puskesmas. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan kajian dokumen. Analisis data menggunakan content analysis, dibantu dengan matrix data kualitatif. Sedang penafsiran data dilakukan dengan tujuan dekriptif analitik melalui cara menemukan hubungan yang muncul dari data. Keterbatasan- penelitian; karena keabsahan data hanya menggunakan triangulasi sumber data dan metoda, kemungkinan terjadinya recall bias serta hasil penelitian yang tidak dapat digeneralisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petugas termasuk kepala Puskesmas tentang pembinaan keluarga bumil risti- masih bervariasi, pengetahuan kader masih terbatas untuk mendukung keterlibatan aktif dalam pembinaan keluarga bumil risti, pelaksanaan kegiatan Puskesmas sangat tergantung gebrakan yang bersifat instruksi Nasional serta penyebarluasan pedoman Purkesmas yang terhambat sampai ke Puskesmas, tidak dibuatnya perencanaan pembinaan- keluarga sesuai dengan PTP karena dianggap kegiatan rutin dan bukan prioritas, pengorganisasian pembinaan keluarga bumil risti yang tidak efektif, kepermimpinan kepala-Puskesmas-yang kurang efektif; pengendalian pembinaan keluarga bumil risti yang belum seragam dan hambatan biaya pembinaan- keluarga rawan.
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa pengetahuan petugas maupun kader belum memadai untuk dapat dilaksanakannya pembinaan-keluarga- bumil risti- secara. optimal, serta fungsi manajamen yang berkaitan dengan pembinaan keluarga bumil risti belum dilaksanakan seeara konsisten-oleh- kepala Ptrskesmas.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, saran yang diajukan adalah Puskesmas lebih proaktif dalam ; memperkenalkan fungsi Puskesmas, ldustrinya dalam upaya promotif dan preventif termasuk kegiatan pembinaan keluarga bumil risti ; Dinas kesehatan Dati II lebih konsisten dalam mengaplikasikan kebijakan Depkes .yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan termasuk pembinaan- keluarga bumil- risti; Departemem kesehatan lebih mengoperasionalkan model pembinaan keluarga rawan dan mengupayakan forum keperawatan di berbagai tingkat administraf yang bertanggung jawab secara teknis peningkatan kualitas pelayanan keperawatan di Puskesmas serta dilakukannya penelitian lanjutan untuk kualitas pelayan keperawatan kesehatan masyarakat khususnya pembinaan keluarga bumil risti.

ABSTRACT
Management Analysis for Family Health Nursing Activity of High Risk Pregnant Mother in Karawang Health Center, West Java, 1998 The coverage of the risk family that is taken care, which only 30 % with the family visit frequency only 0, 58 ( average )-and nurses formal task in promotive and preventive program not yet implemented, indicate that the management of the health center in effectively implemented- especially is related to family health- nursing activity.
The objective of this study is to get the factual information regarding the implementation of helath center management function for family health nursing activity of high-risk pregnant mother. Also to have knowledge component of health center personel, the knowledge of cadre and the policies that are related to family health nursing activity of high-risk pregnant mother in-health center.
The design of the study is a qualitative research with analysis unit of health center personel and posyandul dasawisma- cadre Resource data : 2 head- of health centers, 2 Community Health Nursing Section, 4 health center nurses/ midwives, 6 villages midwives, 16 posyandu cadre- and- information from health center's documents. Data collection using interviews technique, group discussion and documents analysis. In analysis data uses content analysis, with the qualitative-matrix data. Data interpretation is done by analytic descriptive objective through the inter relation which appears from the- data. The-limitation- of this study are since validity of the data has just using triangulation of data source and method, therein possibility of recall bias and also the result of this study that can not be generalized.
The. result of this study shows that knowledge of health personel including the head of health center regarding the family halt}]- nursing activity of high-risk pregnant mother still_ vary. The. knowledge of cadre still limited in order to support actively in family health nursing activity of high risk pregnant mother. The implementation of health center activities depend entirely on the policies that have national capacity and also depend on the spread distribution of community health nursing manuals, which are late arrived to health center. There is no planning for family health nursing in the- health center planning (PTP), because the program]- is assumed as routine activity and not priority one. The management of family health nursing is still not effective. The leadership of head of health center is also not effective. The management of family health nursing still not uniform and there is many obstacles in supporting the budget for that activity.
The results of the study above showed that knowledge of health- personnel and cadre not sufficient in order to support optimally the implementation of family' health nursing of high-risk pregnant mother. Also the management functions that related to the family health nursing have not been implemented consistently by the head of helath center.
To overcome the problem, the- suggestion for health center is to- be more promotive in implement the health center function, especially in promotive and preventive including the program-in family health-nursing of high risk pregnant mother. District health office must be more consistent in applying the MOH policy, which related to implementation of nurse- service quality including the family health nursing. MOH also has operationatise more on the model of family health nursing for risk family and promote nursing forum in administrative level, which responsible- technically in improving the quality of nurse service in health center. It is also necessary to implement the next study in order to improve the- quality of community health musing service especially for family health nursing of high risk pregnant mother.
Bibliography : 38 (1979 -1995)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The effort made by group of women to increase the number of women in parliament by democratic electoral mechanism wil collide with obstacles derived from political parties,both at leadership and parliament members'level...."
JUILPEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>