Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36632 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idik Djumhali
"Perkembangan rumah sakit di Indonesia berjalan dengan pesat, terutama setelah adanya deregulasi dibidang perumah sakitan, seperti rumah sakit pemerintah menjadi rumah sakit swadana (Kepres 38/1991), pendirian rumah sakit profit oleh badan hukum yang berbentuk PT (Permenkes 84/1990) dan dalam rangka menyongsong era globalisasi. Pertumbuhan ini mengakibatkan persaingan antar rumah sakit menjadi lebih ketat, baik swasta dengan swasta maupun swasta dengan rumah sakit pemerintah,hal ini menyebabkan pentingnya pemasaran agar rumah sakit tetap dapat bertahan.
Rumah sakit umum Cibabat Cimahi adalah rumah sakit kelas C milik pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bandung, yang berlokasi di kota Administratif Cimahi, mempunyai 126 tempat tidur dengan 22 dokter spesialis dan 11 dokter umum, dan telah menjadi unit swadana sejak Agustus 1996. Pemanfaatan tempat tidur (BOR) RSUD Cibabat masih rendah terutama kelas I, oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan pemasarannya melalui analisis pelayanan rawat inap kelas I, yang bertujuan untuk mengetahui kesenjangan antara pelayanan saat ini dengan keinginan pasien atau konsumen. Untuk itu telah dilaksanakan survei konsumen dengan teknik kualitatif, dimana data diperoleh melalui pengisian kuesioner yang berisi tangapan pasien yang dirawat lebih 3 hari terhadap kegiatan rawat inap kelas I, serta wawancara mendalam antara 15 April sampai dengan 15 Juni 1997.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa segmen pasar rawat inap kelas I adalah segmen pasar menengah kebawah, sedangkan penilaian terhadap pelayanan rawat inap kelas I masih adanya, kesenjangan baik sarana ruang perawatan maupun pelayanan oleh dokter, perawat, pelayanan obat, pelayanan administrasi, pelayanan makanan,serta kebersihan umum rumah sakit. Agar supaya pemanfaatan rawat inap kelas I (BOR) meningkat, maka perbaikan pelayanan baik sarana maupun sumber daya manusianya harus segera dilaksanakan yang disesuaikan dengan keinginan pasien yang dikemukakan dalam kuesioner dan wawancara mendalam dan berpedoman pada SK Dirlen Yan medik Dep Kes RI No 0159/1987 tentang standar fasilitas ruang perawatan.

The Marketing Development through the First Class Inpatient Service AnalysisThe development of hospital in Indonesia take the place quickly, it had been, most important after the existence of the regulation in hospitalization field, such as government hospital had became the hospital as an profit oriented organization with take from in company with shares (P.T) as the legal body and in frame of opposed the globalization era. This growth had been resulted the competition among hospital to be more firm, bath among private hospitals and, between private hospital and government hospital, those had caused the importance of marketing in order of the hospital can hold survival.
The General Hospital of Cibabat , Cimahi is a C class of hospital that owned by level II regional government of Bandung Regency, which have location in Cimahi Administrative city, that had installed of 126 bad-room and assigned 22 medical specialist and of 11 general physician. The General Hospital of Cibabat had became the unit of self-funding hospital, since of august 1996. In order to increase the utility and coverage of inpatient service that most important in first class, that had been conducted the analysis for lodged-treatment of first class, which have objective to obtain the understand about discrepancy of among desired. For that reason, it had carried out the survey to consumer and employed a qualitative technique, which most data had obtained thoroughly fill in a questionnaire that had filled with the response of many patients for the activity of first class inpatient, and deeply interview to many patients were nursing in first class in "RSUD Cibabat" that it's period from April 15`h to June 15`h , 1997.
From the results of research can concluded that market segment of first class inpatient is involve middle and downward segment, where as at the base of evaluation for first class inpatient service, there needs to increase, both facility of treatment room or treatment service by doctors or physicians, nurses, medicine service, administration service, dietary service, and cleanliness. In order of occupation of first class inpatient (BOR) to be increased, those services improved must be carry out immediately that suitable with patients or consumen desired that had proposed in questionnaire and deeply interviews.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T1405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Prawira Kautsar
"Alat dasar yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan komunikasi perusahaan sering disebut sebagai bauran promosi dan temasuk di dalamnya advertising, sales promotion, public relation, personal selling dan direct marketing. Sedangkan purchase decision adalah keputusan membeli suatu merk. Dengan terpengaruhnya purchase decision dari pelanggan maka pembelian berulang akan terjadi. Semakin baik bauran promosi dilakukan, semakin sering pembelian berulang dari pasien RSIA HERMINA Pasteur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metoda deskriptif analitik. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 100 orang dengan kriteria merupakan pasien anak (sesuai dengan WHO bahwa usia anak adalah dari umur 1 bulan sampai 17 tahun), dirawat pada periode awal Desember 2006-akhir Februari 2007, memiliki alat telekomunikasi. dan responden adalah ibu kandung atau tiri dari
pasien. Data diperoleh melalui alat ukur berupa kuesioner yang disebarkan atau melalui hubungan telepon dengan responden. Ukuran data diperoleh dari pembobotan setiap penanyaan untuk masing-masing variabel dalam penelitian. Analisis statistika
yang digunakan adalah analisis univarial menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson dan analisis multivariat menggunakan analisis jalur. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang positif
antara bauran promosi dengan purchase decision pasien rawat inap anak RSIA HERMINA Pasteur. Besar kontribusi untuk masing-masing bauran promosi pengaruh langsung dan tidak Iangsung yaitu advertising sebesar 0,27%, sales promotion sebesar 4.6S%, public relation sebesar 20.44%. dan direct marketing sebesar 0,04%.

Basic tools that used to accomplish company communication objectives known as promotion mix and include within advertising, sales promotion, public relation, and direct marketing. Purchase decision is a consumer's decision to buy a brand. Purchase decision influenced will lead customer to purchase frequently. Better promotion mix will affect the frequent purchase to RSIA HERMINA Pasteur. The thesis use quantitative method and descriptive analysis. Sample expected about 100 person that have requirement as child (based on WHO parameter that child is baby age on 1 month to boy age on 17), as a patient within period December 2006-last February 2007, have telecommunication tools, and respondents are mother or mother in law of patient. Data is obtained by instrument-a questioner have been given directly or by telephone dialed to the respondent. Data measurement is obtained by giving score to each question for each variable in thesis. Statistical analysis have been used are univariate analysis through frequency distribution, bivariate analysis through Pearson correlation and multivariate analysis through path analysis. In conclusion is
found that promotion mix had a positive influenced on purchase decision in bed patient of RSIA HERMINA Pasteur. Contribution of each promotion mix directly and indirectly for advertising about 0,27%, sales promotion about 4,68%, public relation about 20,44%, and direct marketing about 0,04%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Prawira Kautsar
"Alat dasar yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan komunikasi perusahaan sering disebut sebagai bauran promosi dan termasuk di dalamnya advertising, sales promotion, public relation, personal selling clan direct marketing. Sedangkan purchase decision adalah keputusan membeli suatu merk. Dengan terpengaruhnya purchase decision dari pelanggan maka pembelian berulang akan terjadi. Semakin baik bauran promosi dilakukan, semakin sering pembelian berulang dari pasien RS1A HERMINA Pasteur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metoda deskriptif analitik. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 100 orang dengan kriteria mcrupakan pasien anak (sesuai dengan WHO bahwa usia anak adaIah dari umur 1 bulan sampai 17 tahun), dirawat pada pariotie awal Desember 2006—akhir Februari 2007, memiliki alat telekomunikasi, dan responden adalah ibu kandung atau tiri dari pasien. Data diperoleh melalui alat ukur berupa kuesioner yang disebarkan atau melalui hubungan telepon dengan responden. Ukuran data diperoleh dari pembobotan setiap pertanyaan untuk masing-masing variabel dalam penelitian. Analisis statistika yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson dan analisis multivariat menggunakan analisis jalur. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang positif antara bauran promosi dengan purchase decision pasien rawat inap anak RSIA IIERMINA Pasteur. Besar kontribusi untuk masing-masing bauran promosi pengaruh langsung dan tidak Iangsung yaitu advertising sebesar 0,27%, sales promotion sebesar 4,68%, public relation sebesar 20,44%, dan direct marketing sebesar 0,04%.

Basic tools that used to accomplish company communication objectives known as promotion mix and include within advertising, sales promotion, public relation, and direct marketing. Purchase decision is a consumer's decision to buy a brand. Purchase decision influenced will lead customer to purchase frequently. Better promotion mix will affect the frequent purchase to RSIA HERMINA Pasteur. The thesis use quantitative method and descriptive analysis. Sample expected about 100 person that have requirement as child (based on WHO parameter that child is baby age on I month to boy age on 17), as a patient within period December 2006—last February 2007, have telecommunication tools, and respondents are mother or mother in law of patient. Data is obtained by instrument-a questioner have been given directly or by telephone dialed to the respondent. Data measurement is obtained by giving score to each question for each variable in thesis. Statistical analysis have been used are univariate analysis through frequency distribution, bivariate analysis through Pearson correlation and multivariate analysis through path analysis. In conclusion is found that promotion mix had a positive influenced on purchase decision in bed patient of RSIA HERMINA Pasteur. Contribution of each promotion mix directly and indirectly for advertising about 0,27%, sales promotion about 4,68%, public relation about 20,44%, and direct marketing about 0,04%.;Basic tools that used to accomplish company communication objectives known as promotion mix and include within advertising, sales promotion, public relation, and direct marketing. Purchase decision is a consumer's decision to buy a brand. Purchase decision influenced will lead customer to purchase frequently. Better promotion mix will affect the frequent purchase to RSIA HERMINA Pasteur. The thesis use quantitative method and descriptive analysis. Sample expected about 100 person that have requirement as child (based on WHO parameter that child is baby age on I month to boy age on 17), as a patient within period December 2006—last February 2007, have telecommunication tools, and respondents are mother or mother in law of patient. Data is obtained by instrument-a questioner have been given directly or by telephone dialed to the respondent. Data measurement is obtained by giving score to each question for each variable in thesis. Statistical analysis have been used are univariate analysis through frequency distribution, bivariate analysis through Pearson correlation and multivariate analysis through path analysis. In conclusion is found that promotion mix had a positive influenced on purchase decision in bed patient of RSIA HERMINA Pasteur. Contribution of each promotion mix directly and indirectly for advertising about 0,27%, sales promotion about 4,68%, public relation about 20,44%, and direct marketing about 0,04%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T33905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wisnubroto
"Pelayanan pembedahan rawat sehari (One Day Surgery) di Rumah Sakit Umum Tangerang sudah dijalankan selama 4 tahun sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan fungsional sebagai konsekuensi sebuah rumah sakit unit swadana daerah. Hasil selama ini menunjukkan kecenderungan jumlah pasien yang memanfaatkan pelayanan ini meningkat dari tahun ke tahun, tetapi dari segi pendapatan rumah sakit, kontribusi pelayanan ini kepada seluruh pendapatan swadana rumah sakit masih rendah.
Selama ini belum ada upaya pemasaran yang dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan pelayanan ini. Pasien yang memanfaatkan pelayanan Pembedahan Rawat Sehari ini kebanyakan datang atas arahan dokter spesialis yang menanganinya pada tingkatan konsultasi di Poliklinik Rawat Jalan.
Penelitian ini dilakukan secara eksploratif untuk menganalisa faktor -- faktor pada lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang berpengaruh terhadap pelayanan Pembedahan Rawat Sehari di Rumah Sakit Umum Tangerang."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Figlia Gracia Wijaya
"Kunjungan layanan MCU di Klinik Medika Occupational Health Center mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir. Jumlah perusahaan/instansi yang bekerjasama untuk melakukan MCU karyawan cenderung stagnan, juga banyak ditemukan perusahaan/instansi tidak melanjutkan kerjasama di tahun berikutnya. Menurunya jumlah kunjungan menjadi salah satu tanda bahwa strategi pemasaran bermasalah. Bauran pemasaran menjadi alat pemasaran yang terdiri dari kombinasi variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahun gambaran bauran pemasaran pada layanan Medical Check Up di Klinik Medika Occupational Health Center tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2023. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran penasaran product: paket layanan MCU dikategorikan menjadi MCU umum non massal, MCU persyaratan khusus non massal, dan MCU massal. Place: letak klinik cukup strategis, mudah diakses, dan tidak berdekatan dengan kompetitor, ruangan layanan pemeriksaan MCU cukup strategis dan memiliki akses yang mudah, namun lahan parkir kurang memadai. Price: tarif layanan MCU tergolong standar, tidak murah namun relatif juga tidak mahal. Promotion: Promosi dilakukan melalui melalui website, media sosial, brosur, serta Whatssapp dan e-mail untuk melalukan broadcast messages. Promosi dan pemasaran kurang optimal dan belum efektif, tenaga SDM marketing kurang kompeten di bidangnya. Professional: terdiri dari dokter umum, perawat, analis, radiographer, dan dokter spesialis, ketetersediaannya cukup memadai. People: terdiri dari resepsionis, kasir, bagian marketing, dan petugas kebersihan, ketersediannya memadai. Public: masyarakatnya memiliki kelas sosial menengah, baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah, sedangkan pasien MCU umum di klinik umumnya berada di kelas sosial mengengah ke atas. Power: cukup baik, sudah memiliki dokumen-dokumen legalitas dan sertifikasi tambahan, namun belum melakukan akreditasi. Pressure: klinik bertanggungjawab terhadap pelaksanaan MCU sampai hasil MCU diterima. Performance: cukup baik, pasien cukup puas terhadap layanan yang diberikan, umumnya pasien memberikan nilai 4 dan 5 pada survei kepuasan. Disimpulkan bahwa melalui variabel 10P, bauran pemasaran klinik dapat tergambar dengan baik. Saran pada penelitian ini dibagi menjadi saran yang ditujukan untuk manajemen klinik, bagian pemasaran, dan bagian kepegawaian. Saran yang diberikan peneliti diharapkan dapat bermanfaat bagi klinik untuk mengambil kebijakan dan mengembangkan strategi pemasaran yang optimal dan efektif.

MCU service visits at Medika Occupational Health Center Clinic have decreased in the last three years. The number of companies that cooperate tends to be stagnant, it is also found that many companies do not continue cooperation in the following year. Decreased number of visits is a sign that the marketing strategy is problematic. The marketing mix as a marketing tool consists of a combination of variables that can be controlled by the company to influence the reactions of buyers or consumers. This study aims to find out the description of the marketing mix for Medical Check Up services at Medika Occupational Health Center Clinic in 2023. This research was conducted from March to June 2023. The research conducted in this study is qualitative research with in-depth interview methods, document review, and observation. The results, product: service package MCUs are categorized into non-mass general MCUs, non-mass specific requirements MCUs, and mass MCU. Place: the location of the clinic is quite strategic, easy to access, and not close to competitors, the MCU examination service room is quite strategic and has easy access. Price: MCU service rates are standard, not cheap but relatively inexpensive too. Promotion: promotion and marketing are not optimal and not yet effective, marketing staff are less competent in their fields. Professional: consisting of doctors, nurses, analysts, radiographers, and specialist doctors, the availability is sufficient but needs additional analysts staff. People: consisting of receptionists, cashiers and cleaners, the availability is sufficient. Public: the public has a middle social class, both upper middle and lower middle class, while general MCU patients in clinics are generally in the upper middle social class. Power: quite good, already has additional legality and certification documents, but has not yet carried out accreditation. Pressure: the clinic is responsible for implementing the MCU until the MCU results are received. Performance: quite good, patients are quite satisfied with the services provided, generally patients give scores of 4 and 5 on the satisfaction survey. It is concluded that through the 10P variable, the marketing mix of Medika Occupational Health Center Clinic can be described well. Reccomendations in this study are divided into recommendations addressed to the management, marketing division, and human resources division of Medika Occupational Health Center Clinic. The recommendation given is expected to be useful for clinic to make policies and develop optimal and effective marketing strategies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Urip Suprihadi
"Salah satu kegiatan pokok promosi kesehatan yaitu bina suasana. menggunakan media dan sarana pendukung sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan agar lebih meresap dalam tata nilai masyarakat untuk mewujudkan salah satu visi promosi kesehatan yaitu mensosialisasikan pesan-pesan kesehatan menuju tercapainya visi promosi kesehatan yaitu tumbuhnya gerakan-gerakan hidup sehat di masyarakat yang didasari oleh kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta kepedulian untuk berperan dalam upaya kesehatan (Dachroni, 2001)
Dalam menjamin akuntabilitas dan ketersediaan media yang terkendali, media promosi kesehatan sebagai unsur logistik perlu diatur pengelolaannya. Pengembangan sistem informasi logistik media promosi kesehatan tingkat kabupaten merupakan sarana untuk mengetahui informasi logistik secara akurat, relevan dan tepat waktu. Pengembangan dilakukan di Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Social Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan waktu pengesnbangan pasca hujan Nopemher - Desember 2002.
Pengembangan sistem informasi logistik media promosi kesehatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam pengumpulan data, melalui metode wawancara mendalam, analisis dokumen dan observasi. Data yang didapat dianalisis untuk menentukan deskripsi sistem, permasalahan sistem, dan penetapan kehutuhan informasi. Penetapan strategis pengembangan dianalisis melalui metode analisis SWOT. Fakta-fakta dibedakan menjadi kekuatan (srrenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) sistem. Prototipe perangkat lunak aplikasi yang dihasilkan dirancang berdasar kebutuhan infonmasi yang diletapkan dengan memperhatikan indikator informasi logistik yang ada.
Keberadaan sistem informasi logistik media promosi kesehatan masih belum ada, hal ini menyebahkan informasi LogisLik media tidak dapat diketahui dengar akurat. Untuk itu pengembangan sistem informasi logistik media promosi kesehatan adalah jawaban alternatif tepat. Perancangan prototipe setelah diuji kelayakan operasionalnya dalam skala uji laboratorium diusulkan untuk diuji pada tingkat uji lapangan di masa mendatang. Pengujian keluaran indikator informasi dan indikator logistik yang dihasilkan diharapkan lebih berkembang dalam tingkat uji berikutnya (uji lapangan)
Pengembangan sistem informasi logistik media promosi kesehatan dengan sistem konversi, otomasi, berbasis komputer dengan penggunaan manajemen basis data diharapkan dapat menghasilkan informasi logistik media promosi kesehatan yang akurat, relevan dan tepat waktu- Keluaran dari laporan, laporan analisa, laporan saring dan katalog media promosi dapat dimanfaatkan untuk identifikasi, pengambilan keputusan, perencanaan, monitoring, dan evaluasi. Keterbatasan kelayakan operasional dalam tingkat uji laboratorium dan indikator informasi logistik yang dihasilkan, diharapkan dapat lebih dikembangkan dalam uji lapangan yang diharapkan. Rekomendasi perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, dan organisasi/manajemen sistem yang diusulkan dalam implemenlasi sistem diharapkan dapat terpenuhi untuk kesempurnaan pemanfaatan perangkat lunak aplikasi yang dibuat dan untuk kepentingan pengujian berikutnya (uji lapangan).

The one of main activity health promotion is milieu building . has applying media and media support as tool to extending some health messages so that more absorbed in the social order of society to concrete the one of health promotion mission that is socialization health messages to reach health promotion vision that is growing of the clean and healthy live activity and attention to participate in health effort (Dachroni, 2001 ).
In guarantee of media accountability and availability that restrained, health promotion media as a part of the logistic element is needed to manage .Development of Health Promotion Media Logistic Information System in district level is a tool to know logistic information accurately, relevant, and timely. This is done in Health and Social Prosperity Department, on Central Ruin Sungai District, at November to December 2002.
Development of Health Promotion Media Logistic Information System is viewed the qualitative approachment to collect data, through in depth interview method, documents analysis and observation. The result is analyzed to determine system description. The act of determining development strategy is analyzed through SWOT analysis method. The facts is separated to the strengths, weaknesses, opportunities, and system threats. The application software prototype result is designed based to the needs of the information that selected with the pay attention to the logistic information indicators.
The existence of the Health Promotion Media Logistic Inti3rmation System isn't did yet, that is resulted media logistic information is not known accurately I n order, the development of Health Education Promotion Logistic information System is the right alternate answer. Design of prototype after tested in the laboratory level is proposed to tested in the field test level in the next time. The test of information indicators and logistic indicators output was resulted is hoped can growing up in the next level (field level test).
The development of Health Promotion Media Logistic Information System with the convection system, automation, computer based, using database management is hoped can increase the quality of Health Promotion Media Logistic Information become accurately, relevant. and timely. The output of the report. analyzed report, filtered form, and catalogues can used for identification, decision making, planning, monitoring and evaluation. The limitation of the suitable operation in the laboratory test level and logistic information indicators that resulted, is hoped can more developed in the field level that proposed_ The recommendation of the hardware, software, brain ware and system management or system organization that proposed in the system implementation is hoped filled to the completeness using application software prototype that resulted and for the importance of next test (field test level).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Nugraha Febriana
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara karakteristik ibu dengan tingkat pengetahuan ibu melalui penyuluhan menggunakan media audiovisual yang dilakukan kepada kelompok ibu yang memiliki balita di Puskesmas Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat gizi kurang pada balita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan One Group Pretest Posttest Design dan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisi dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia p=0,036; 0,05 tingkat pendidikan p=0,000;0,05 dan jumlah anak p=0,009;0,05 dengan tingkat pengetahuan melalui penyuluhan menggunakan media audiovisual.

The purpose of this research is to seek about the correlation between mother characteristic with mother 39 s level of knowledge by health promotion with audiovisual media to mothers of under five children group in Health Community Center of Cilandak Jakarta Selatan that attempts to reduce under five children rsquo s level of malnutrition. This research using quantitative method with One Group Pretest Posttest Design and questionnaire data collecting that is analyzed by Chi Square test. The result shows that there is correlation between age p=0,036; 0,05 level of education p=0,000; 0,05 and number of children p= 0,009; 0,05 with level of knowledge by health promotion with audiovisual media Keywords Mother characteristic health promotion with audiovisual media mother's level of knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Malahayati
"Investasi yang ditanamkan untuk fasilitas rawat inap kelas I dan VIP (segmen kelas atas) cukup besar, sehingga bila utilisasinya rendah ditambah dengan tidak tercapainya target pendapatan dari segmen ini maka rurnah sakit tidak dapat melaksanakan kebijakan subsidi silang secara optimal kepada kelas rawatan yang lebih rendah, terlebih bila pendapatan dari kelas rawatan yang lebih rendah juga tidak tercapai. Rumah Sakit perlu memprioritaskan peningkatan utilisasi dan pendapatan dari kelas rawat inap ini sehingga dapat membantu menutupi pendapatan ruang rawat inap secara keseluruhan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh infomasi besarnya pasar potensial produk pelayanan rawat inap kelas I dan VIP di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang yang merupakan salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey dan telaah data dan datanya dianalisa secara kualitataif.
Untuk memperoleh informasi besarnya pasar potensial yang akan akan menyerap pengembangan dan peningkatan utilisasi produk pelayanan rawat inap segmen atas ini, peneliti melakukan analisa terhadap hal-hal yang mempengaruhi besarnya pasar potensial tersebut yaitu :
1. Analisa hasil penjualan seperti karakteristik demogragik, geografik dan psikografik dari pasien yang telah menjalani rawat inap (penetrated market) serta menilai daerah potensial dari penetrated market tersebut.
2. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan seperti keadaan umum masyarakat Kabupaten Karawang yang diproleh melalui gambaran geodemografiknya, menganalisa minat dan daya beli masyarakat terhadap produk pelayanan rawat inap segmen atas.
3. Analisa akses terhadap lokasi rumah sakit dari wilayah/ kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang untuk menentukan daerah potensialnya.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa pangsa pasar untuk produk pelayanan rawat inap segmen atas di Kabupaten Karawang masih cukup besar sehingga dengan strategi pemasaran yang tepat, program rumah sakit untuk meningkatkan utlisasi dan pendapatan dari segmen ini dapat direalisasikan. Dari penelitian ini pula diperoleh informasi bahwa pasar potensial untuk produk pelayanan rawat inap kelas I dan VIP ini adalah konsumen yang bertempat tinggal dalam radius 10 - 15 km dari lokasi rumah sakit, merupakan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertinggi , berpendidikan tinggi serta bekerja pada sektor perdagangan dan industri.
Hasil penelitian dan saran- saran yang diajukan diharapkan dapat memberi masukan bagi RS. Dewi Sri Karawang untuk meningkatkan utilisasai dan pendapatan dari rawat inap kelas I dan VIP.

Big investment has been put into providing In Patient Departement facilities for first and VIP class aimed for upper class segment In the case of low utilization of this facility, and or the target income from this segment cannot be reched. The hospital need to put the priority on increasing utilization and income from this first and VIP class In Patient Departement to cover the income from In Patient Departement facility overall.
The research aimed to have information on potential market of first and VIP class In Patent Departement facilities, conducted at Dewi Sri Hospital - a private hospital in Karawang Regency. This descriptive research use method of survey and data prediction, then the data is qualitatively analyzed.
The analyses were on :
1. The influencing aspects of potential market, such as characteristic on demographic, geographic and psycographic aspect from penetrated market, and then judgment on potential market area from this penetrated market.
2. Factors influencing the market based on general condition of people in Karawang Regency, which coming from geo-demographic view, analyzing interest and capability to buy this upper class segment In Patient Departement Services.
3. Acses to hospital compare to surrounding area I districts to determine potential market for the hospital.
As the result, it was found that the market for upper class segment In Patient Departement market still widely open, and by using a proper marketing strategy, the hospital program to increase utilization and income from this segment will be able to reach. It was found also that potential customer which live within radius fifteen kilometers from the hospital has highest income in the regency, with high education and work in industry and trade sector.
The research result and suggestions can be use as an input for Dewi Sri Hospital to increase utilization and income from first and VIP class In Patient Departement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: JAI Press, 1986
607.1 ADV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>