Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Burhanuddin
"Rencana pengembangan sistem tenaga listrik dimulai dengan suatu peramalan untuk mengetahui lehih dulu kebutuhan tenaga listrik dan beban dimasa yang akan datang. Peramalan dari keduanya diperlukan saat memutuskan perencanaan yang etektif.
Peramalan yang dimaksud disini adalah merupakan pernyataan apa yang akan terjadi bila kondisi tertentu atau kecenderungan terus menerus dengan anggapan bahwa penyebab kejadian tersebut dapat diatur oleh manusia, sehingga bila hasil ramalan tidak seperti yang diinginkan masih mungkin dengan kemampuan manusia untuk merubahnya.
Peramalan kebutuhan tenaga listrik untuk setiap sektor pelanggan menggunakan metode hasilnya diuji secara statistik. Variabel-variabel bebas sepeti jumlah pelanggan, produk domestik regional bruto dan harga listrik diramalkan juga dengan metode ekonometrik baik dengan penyelesaian regresi berganda ataupun sederhana serta di uji secara statistik.
Jumlah penduduk diramalkan dengan trend eksponensial dan ratio elektrifikasi diramalkan dengan metode Gompertz. Data skunder yang digunakan adalah data tahun 1989 sampai dengan tahun 1997 kecuali tjntuk produk domestik regional bruto menggunakan data tahun 1989 sampai dengan tahun 1996. Data primer yang digunakan dianggap berlaku selama selang waktu peramalan. Peramalan yang diperoleh adalah peramalan kebutuhan tenaga listrik dan beban puncaknya dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2007."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T9372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oey, Sian Lie
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trinaldy Konnery
"Saat ini rasio elektrifikasi Indonesia baru mencapai 67,15% yang berarti sekitar 33% lagi penduduk Indonesia belum menikmati listrik. Salah satu faktor kendalanya adalah topografi Indonesia dan sebaran penduduk yang sulit dijangkau jaringan tenaga listrik. Mengingat Indonesia merupakan wilayah tropis yang hampir seluruh pelosok Indonesia mendapat sinar surya, maka salah satu solusi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dapat menggunakan energi surya (Pembangkit Listrik Tenaga Surya - PLTS). Saat ini teknologi PLTS sudah semakin membaik dan berkembang. Dengan memperhatikan target roadmap perkembangan PLTS di dunia dan proyeksi pemanfaatan PLTS hingga tahun 2025 pada Rancangan Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2010-2050, penelitian ini akan merumuskan strategi-strategi dalam upaya peningkatan rasio elektrifikasi dan pencapaian kapasitas pemanfaatan PLTS sesuai dengan yang diprakirakan tersebut.

Currently Indonesia electrification ratio has just reached 67,15%, it means about 33% of Indonesia's population has not enjoyed more power. One of the problems is the topographic factor of Indonesia and hard to reach population by distribution grid. Given Indonesia is a tropical region that almost all corners of Indonesia got the sun, then one solution to increase the electrification ratio to use solar energy (Photovoltaic Power System-PPS). Currently, solar technology is getting better and growing. By considering the development roadmap targets PPS in the world and the utilization of solar projection until 2025 on Draft National Energy Policy (KEN) 2010 to 2050, this study will formulate strategies in order to increase the electrification ratio and the achievement of capacity utilization in accordance with the forecasted PLTS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30250
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sunandar
"Tesis ini disusun dengan tujuan untuk mendapatkan model permintaan tenaga listrik kelompok rumah tangga dan memperkirakan besarnya konsumsi tenaga listrik, produksi dan kapasitas tenaga listrik yang akan dihasilkan, serta kebutuhan dana yang diperlukan sampai dengan tahun 2010.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, digunakan analisis ekonometrika model permintaan tenaga listrik kelompok rumah tangga. Sementara perkiraan produksl dan kapasitas tenaga listrik serta kebutuhan dana akan diperoleh berdasarkan perkiraan kebutuhan tenaga listrik kelompok rumah tangga yang dihasilkan dart model permintaan yang terbentuk.
Sesuai dengan hasil pendugaan dan pengujian model, model permintaan tenaga listrik kelompok rumah tangga yang terbentuk adalah D = -254,991 + 0,002Y - 21,435P + 38.815,916R. Dari model ini diperkirakan pertumbuhan permintaan tenaga listrik rumah tangga sampai dengan tahun 2010 akan meningkat sebesar 8,3%-9,8% per tahun. Peningkatan pertumbuhan permintaan tersebut, dapat dipenuhi dengan meningkatkan kapasitas daya terpasang tenaga listrik sebesar 5.018,1 MW-5.782,9 MW dengan jumlah blaya sebesar Rp. 45 trllyun-Rp. 51,8 trilyun.
Pembangunan kapasitas baru sebesar 5.018,1 MW-5.782,9 MW diperkirakan tidak dapat diblayai sepenuhnya oleh PT Pt N (Persero) karena perkiraan pendapatan dart penjualan tenaga listrik belum cukup untuk memenuhinya dlmana per tahunnya diperkirakan mengalami defisit rata-rata 19,4%-30,2%. Namun apablla terjadi efislensi program PT PLN (Persero) sebesar 3% per tahun defisit rata-ratanya akan menjadi 14,7%-25,7%.
Mengingat pendapatan dari penjualan tenaga listrik belum cukup untuk membiayai sepenuhnya penyediaan tenaga listrik, maka perlu dilakukan upaya antara lain: (I) restrukturisasi dan efisiensi usaha di pembangkitan, transmisi, dan distribusi; (ii) penghematan tenaga listrik; (iii) pencegahan pencurian tenaga listrik; dan (iv) menarik minat investor balk dari dalam maupun Iuar negeri. Kesemua upaya tersebut harus diiringi dengan konsistensi kebijakan dan kepastian hukum demi terselenggaranya kesinambungan penyediaan tenaga listrik."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003
T12585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Herawaty
"ABSTRAK
Dalam upaya mewujudkan perilaku hidup sehat melalui pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan jamban keluarga dan sarana air bersih yang diikuti penggunaannya secara umum serta penerapan kebiasaan hidup bersih sesuai nilai agama dan budaya sehat, telah dicanangkan Gerakan Jumat Bersih (GM) secara Nasional pada tahun 1994.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mensukseskan GJB yang keseluruhannya memerlukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral. Wadah untuk melaksanakan kerjasama lintas sektoral adalah Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) GJB, mulai tingkat Pusat sampai dengan tingkat Kecamatan. Akan tempi cakupan jamban dan sarana air bersih sampai saat ini masih belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah kualitas perencanaan Tim Pokjanal GJB Kecamatan yang masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komponen faktor input (pengetahuan, struktur organisasi, informasi, anggaran), faktor proses (koordinasi, metoda) dan faktor eksternal (bimbingan teknis, supervisi Tim Pokjanal GJB Kotamadya) terhadap kualitas perencanaan yang dihasilkan oleh Tim Pokjanal GJB Kecamatan
Metoda penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan informasi 1 data melalui Diskusi Kelompok Terarah ( DKT ), wawancara mendalam dan talaahan dokumen. Responden penelitian adalah anggota Tim Pokjanal GJB Kecamatan dari 6 Kecamatan yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel yaitu pengetahuan, struktur organisasi, informasi, anggaran, koordinasi, metoda, bimbingan teknis serta supervisi mempunyai hubungan dengan kualitas perencanaan Tim Pokjanal GJB Kecamatan .
Dare seluruh variabel yang berhubungan dengan kualitas perencanaan Tim Pokjanal GJB Kecamatan, faktor yang lebih dominan adalah masalah bimbingan teknis, anggaran dan supervisi.
Dengan demikian saran yang diajukan adalah peningkatan fungsi Tim Pokjanal GJB Kecamatan dengan memperjelas uraian tugas dan mekanisme kerja Tim dan menerbitkan Surat Keputusan Camat tentang Pembentukan Tim Pokjanal GJB Kecamatan serta Petunjuk teknis GJB.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Tim dalam membuat perencanaan kegiatan GJB, perlu pelatihan khusus perencanaan GJB bagi Tim Pokjanal GJB Kecamatan atau bimbingan teknis intensif perencanaan GJB yang diselenggarakan oleh Tim Pokjanal GJB Kotamadya. Agar memudahkan dalarn pembuatan perencanaan GJB perlu disusun pedoman tata laksana Perencanaan GJB tingkat Kotamadya dan Kecamatan.
Selanjutnya perlu peningkatan komunikasi kegiatan Tim Pokjanal GJB Kecamatan dengan Tim Pokjanal GJB Kotamadya dalam perencanaan kegiatan lintas program dan lintas sektoral dengan iebih memfungsikan forum koordinasi yang sudah ada.

ABSTRACT
The Factors Related To The Planning Quality Of Sub District Of Team Operational Working Of Clean Friday Movement At Bogor In 1998The clean Friday Movement is developed to repair and maintanance of the privacy and facility for clean water that is followed up to utilizing in a manner the general public with application clean live appropriate value of religious and healty culture which has been propagandized by Clean Friday Movement (CFM) as a manner National in 1994.
Any effort has done for succesing the CFM that its whole required by coorporate beetwen pass program and sectoral. Team Work Operational Of CFM is made as coordinating institution to bring about coorporation to pass sectoral that is exist from district to sub-district but the privacy scope and facility of clean water have not been expected yet. The one reason is the quality of Sub District of Team Operational Working of CFM still low.
The aimed of this research is to find out the relation beetwen input factor component (knowledge, organization structure, information and budget), process factor (coordination, method) and external factor ( technical guidance, supervision of District of Team Operational Working or CFM) into the planning quality that resulted by Sub District of Team Operational Working of CFM).
The method of research that used is the qualitative research, the collecting data/information is performed beside throught Focus Group Discussion (FGD) with document research. The responden of research is all members of Sub District of Team Operational Working of CFM from the exist 6 Sub District.
The result of research indicates that whole variables, they are knowledge, organization structure, information, budget, coordination, method, technical guidance, and supervision have to do with the planning quality of Sub District of the Team Operational Working of Clean Friday Movement.
The dominant factor of whole variables that related with planning quality of Sub District of theTeam Operational Working of CFM that is discussed in the Focus Group Discussion and depth interview are technical guidance, cost and supervision.
The suggestion that requred is the improvement of function beetwen Sub District of Team Operational Working of Clean Friday Movement with explained the jobs and Sub District of Team Work mechanism and published the Sub District of letter of Major Decrec about how to built up the team operational working of CFM and technical directed of CFM.
To increase the knowledge and the skill of team in order to make the planning activity of CFM, it is needed the special training about planning of CFM or intensify technical guidance about planning of CFM that is hold by District of Team Operational Working of CFM. To make the planning of CFM easly it is needed arrangement of the characteristic order at District and Sub District.
Further more it is needed to increase the communication beetwen Sub District of Team Operational Working and District of team Operational Working at pass program and sectoral's planning with make the functionalixed of the exist coordination.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsumsi listrik sektor rumah tangga di Pulau Jawa-Bali merupakan tingkat
konsumsi tertinggi di bandingkan dengan wilayah lainya di Indonesia pada tahun
2005. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan
konsumsi listrik sektor rumah tangga di Jawa-Bali dari tahun dasar 2000 hingga tahun
2015. Adanya perbedaan tingkat konsumsi listrik sektor rumah tangga di Jawa-Bali,
antara konsumsi di wilayah urban dan konsumsi listrik di wilayah rural, menjadi
dasar tinjauan dalam penelitian ini. Analisa secara keruangan dengan metode
deskripsi dalam melihat pola konsumsi listrik di wilayah urban dan pola konsumsi
listrik di wilayah rural yang dikaitkan dengan variabel jumlah PDRB penggunaan
listrik, jumlah pelanggan, rasio elektfikasi dan kepadatan penduduk. Hasil analisis
menunjukan pola konsumsi dengan daya beli listrik tinggi dan daya beli listrik
menegah bawah,yang kemudian dianalisakan dengan kecenderungan kebutuhan
konsumsi listrik sektor rumah tangga, yang didapat dari hasil proyeksi kebutuhan
tenaga listrik 2000-2015. Hasil analisis menunjukan pertumbuhan yang linear pada
region yang didominasi pola konsumsi dengan daya beli listrik tinggi maupaun
dengan daya beli listrik menengah bawah."
Universitas Indonesia, 2010
S34159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdi Kurnia D
"Tesis ini membahas politik hukum kerukunan umat beragama oleh rezim-rezim yang berkuasa di Indonesia sejak Tahun 1998 sampai dengan 2008. Pengamatan terhadap model-model politik hukum yang digunakan oleh setiap rezim tersebut dilakukan untuk mengukur sampai sejauh mana proses demokratisasi menyentuh persoalan yang lebih esensial di dalam kehidupan masyarakat, yaitu persoalan kerukunan umat beragama. Sebagaimana dikemukakan oleh Hussein Umar, mantan Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia, kerukunan umat beragama merupakan salah satu pilar penting dalam memelihara keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Pemeliharaan kerukunan umat beragama sangat bergantung kepada sikap tegas Negara, di dalam kaitan ini terutama Pemerintah atau Rezim Politik yang berkuasa. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian ini menyarankan agar pemerintah mendorong segera diterbitkannya sebuah undang-undang yang mengatur kerukunan umat beragama, yang dengannya umat beragama benar-benar memperoleh jaminan kemerdekaan di dalam melaksanakan kegiatan keagamaan.

This thesis studies legal policy of religious harmony amongst believers by the ruling regimes in Indonesia since the year 1998 until 2008. Observation of the legal political models used by each regime was performed to measure the extent of the democratization process which is more essential matters touched on in the life of society, namely the issue of religious harmony. As stated by Hussein Umar, a former Chairman of the Board of Da'wa Islamiyya Indonesia, religious harmony is one of important pillars in maintaining the integrity of the nation and the country of Indonesia. Such effort is depend on the State assertiveness, in this connection especially the government or the ruling political regime. This research is a normative law research. The result of this study suggested that the government should encourage the immediate issuance of a law regulating religious harmony, by which religious people actually obtain assurance of independence in carrying out religious activities."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27957
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Supartini
"Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Namun kebutuhan manusia akan scmakin meningkat seiring berkembangnya jumlah penduduk setiap tahunnya. Sclain itu sumber air bersih _iuga semakin terbatas akibat dari perkembangan industri dan kawasan pemukiman lerutama di daerah perkotaan_ Depok sebagai salah satu daerah penyangga kota Jakarta semakin tahun jumlah penduduk scmakin bertambah. Selain itu daerah industri di sepanjang sungai Ciliwung akan menimbulkan pengaruh kepada air baku yang akan digunakan PDAM Legong.
Pengolahan air sungai hingga menjadi air bcrsih yang dilakukan di inslalasi PDAM Legong Depok melalui tahapan seperti koagulasi, flokulasi, sedimcntasi, filterisasi dan penambahan disinfektan yang dimaksudkan untuk membunuh bakteri yang merugikan bagi kesehatan manusia, sebelum air tersebut di distribusikan ke konsurnen. Instalasi pengolahan air bersih yang dibangun pada awalnya dengan kurun waktu tertentu dan direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu melayani kebutuhan air bersih untuk 10 - 15 tahun mendatang. Penelitian ini menitikberatkan kepada evaluasi instalasi pengolahan air bersih PDAM Tirta Kahuripan cabang Legong Depok apakah masih dapat memenuhi kebutuhan air bersih hingga tahun 2020. Adapun evaluasi yang dilakukan adalah kapasitas dan kualitas air olahan yang dihasilkan. Dari analisa perhitungan dan survey, ternyata dari segi kualitas air produksi sudah memenuhi persyaratan pemerintah yang berlaku pada saat ini yaitu Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES RI/SK/VII/2002 sedangkan dari kapasitas, temyata pada tahun 2020 instalasi sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sehingga diperlukan penambahan kapasitas dan penambahan dari unit pengolahan yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Nur
"Kotamdaya Tanggerang merupakan daerah perkotaan yang memiliki angka kejadian curanmor yang relatif tinggi, karena kasus curanmor menempati peringkat teratas sebagai kasus yang paling banyak terjadi di Kotamdaya Tangerang pada periode 1995-1998. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran curanmor sehubungan dengan struktur kota di Kotamdaya Tangerang tahun 1994, 1996, dan 1998. Variabel yang digunakan adalah variabel terikat yaitu jumlah curanmor dan lokasi kejadian curanmor, dan variable bebas yaitu deliniasi struktur kota yang meliputi daerah urban, daerah peralihan dan daerah non urban."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S65334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>