Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Ratman
"ABSTRAK
Untuk bisa mewujudkan misi dan objektifnya, setiap organisasi memerlukan strategi. Strategi dirumuskan dengan Manajemen Strategi. Manajemen Strategi memiliki empat elemen dasar yaitu : analisa situasi, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi serta kontrol. Penelitian ini hanya fokus pada dua elemen pertama yaitu analisa situasi dan formulasi strategi.
Metode analisa situasi dan strategi yang banyak dijelaskan dalam berbagai literatur cenderung untuk industri manufaktur, Pekerjaan jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari pekerjaan manufaktur seperti : intangabilitiy, inseparability, perishability, variability, ownership dan consumer as a participant in the service process. Jika perbedaan ini diabaikan maka dapat terjadi kesalahan dalam menangani pekerjaan jasa.
Pada kesempatan ini, telah dibuat metode analisa situasi dan formulasi strategi khusus untuk industri jasa. Metode ini dikembangkan dari metode yang sudah ada dengan memasukkan karakteristik unik pekerjaan jasa padanya, Akibatnya adalah terjadi perubahan pada beberapa bagian dari metode yang ada. Karakter intangability memiliki implikasi pada industry environment yaitu dengan perlunya penambahan elemen baru ' Pengakuan'. Elemen baru ini juga ditambahkan pada Basic Competitive Forces. Karakter inseparability memiliki implikasi pada value chain, yaitu fungsi outbond logistic menjadi tidak diperlukan, serta fungsi produksi dan fungsi marketing disatukan. Akhirnya, pada kesempatan ini dibuat Strategy Formulator, yaitu berupa satu paket pertanyaan-pertanyaan dan arahan-arahan yang akan menghantarkan pengguna merumuskan strategi yang sesuai bagi organisasi jasanya.
Strategy formulator ini telah dicobakan pada suatu industri jasa, tempat penulis bekerja yaitu UPT XYZ.

ABSTRACT
Strategy is needed by an organization to accomplish its mission and objectives. The strategy has to be formulated by Strategic Management. Strategic Management consist of four basic elements, that are : situation analysis (environmental scanning), strategy formulation, strategy implementation and evaluation/control. This research was focused on the first two elements, i.e situation analysis and strategy formulation.
Situation analysis and strategy formulation method which is explained in many references is more suitable for manufacturing or processing industry. Services sector has a number of distinctive characteristics which differentiate them from manufacturing, such as : intangability, inseparability, perishability, variability, ownership and consumer as participant in the service process. ignoring the differences will result in failure in managing service organizations.
By this research, a method for situation analysis and strategy formulation specifically for service sector had been created. This method was developed from the already presence method which is good for manufacturing, by introducing the distinctive characteristics of service sector to the method. It had consequences of change in the already presence method. The intangabilily character had implication on industry environment that need new additional element Pengakuan=Registered'. This new element is also added into Basic Competitive Forces. The inseparability character had implication on value chain analysis, that is the outbond logistic function is not needed anymore, and production function is united with marketing function. Finally, by this research had been created a Strategy Formulator that is a package of questions and directions which will drive the user easily to formulate strategy for its service organization.
This Strategy Formulator had been tested on a service organization, UPT XYZ, where researcher is working.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Muhammad Ridha
"ABSTRAK
Sektor jasa memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan GDP di
Indonesia, terutama sektor jasa industri. Namun persaingan antara sektor asing dan
domestik mendorong jasa industri di Indonesia terutama Professional Service Firm
(PSF) untuk meningkatkan daya saing mereka. PSF merupakan perusahaan yang
berkerja secara internal bersama organisasi dan secara eksternal bersama klien.
Oleh karena itu PSF membutuhkan pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi
untuk menyampaikan produk dan jasa mereka, dan juga membutuhkan tingkat
engagement yang tinggi untuk menghasilkan output yang luar biasa melebihi
kompetitor lainnya. Penelitian lebih dalam dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor
yang mempengaruhi work engagement yaitu psychological contract breach
(PCB) dan job satisfaction. Selain itu penelitian juga melakukan analisis mengenai
dampak work engagement pada employee commitment foci seperti organizational
commitment, team commitment, profession commitment, dan client commitment.
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada faktorfaktor
yang mempengaruhi work engagement dan tiga dimensi work engagement
memiliki pengaruh signifikan masing kepada employee commitment foci

ABSTRACT
Service sector has an important role in the growth of GDP in Indonesia,
especially industrial service sector. However, competition between foreign sector
and domestic sector encouges industrial service sector in Indonesia, especially
Professional Service Firm (PSF) to increase their competitiveness. PSF is a
company that works internally with their organization and externally with their
client. Therefore, PSF needs the commitmen of their employees to deliver products
and service, and they also need a high engagement level on their employee to
produce exceptional output to outperform their competitors. This study conducted
for knowing factors that affect work engagement such as psychological contract
breach (PCB) and job satisfaction. Furthermore, this study also did an analysis
about work engagement?s effects on employee commitment foci like
organizational, team, profession and client commitment. Results find that there are
significant relations between work engagement and its factors and three dimensions
of work engagement have siginificants effect on each employee commitment foci."
2016
S62987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Wahyuningsih
"ABSTRAK<>br>
Laporan ini akan mengevaluasi eksternal dan internal dari pada lingkungan fisik jasa sebuah perusahaan bernamakan Vigorous, dengan menggunakan model Bitner 1992 sebagai acuan utama. Laporan ini akan berisikan Analisa tentang lingkungan fisik jasa eksternal yang dimana lokasi, dan lingkungan sekelilingnya menjadi focus daripada hal ini. Kedua, factor internal daripada lingkungan fisik jasa Vigorous akan dibahas pula dengan focus utama pada lingkungan sekitar internal, ruang dan kegunaannya, simbol, tanda, dan benda-benda lainnya. Kemudian, laporan ini juga akan mencangkup tentang konsistensi perusahaan jasa Vigorous tentang memposisikan dirinya sebagai brand terhadap komponen-komponen perusahaan lainnya. Penemuan dari laporan ini akan dijelaskan lebih rinci dan merupakan hasil dari observasi terhadap konsumen juga dari wawancara terhadap beberapa karyawan perusahaan. Diakhir laporan ini akan dijelaskan pula tentang rekomendasi yang relevan untuk perusahaan agar dapat meningkatkan performa secara keseluruhan.

ABSTRACT<>br>
This report will evaluate Vigorous both external and internal servicescape by using Bitner 1992 servicescape model as a primary framework. The report will firstly contain an analysis about Vigorous external servicescape along with its location and surrounding environment. Secondly, a detailed analysis of its internal servicescape will be touching on several environmental dimensions, which consists of ambient conditions, space functionality, and sign, symbols artifacts. Thus, the report will be analyzing the consistency of Vigorous positioning compared to these servicescape elements. The findings of this report will be derived from a consumer observation and a small interview with some of the employees and staff. Furthermore, detailed recommendations that are proposed in this report are directed towards Vigorous in order to improve their performance which can be achieved through its servicescape."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwitiyandaru Basuki
"ABSTRAK
Tujuan penelitian terhadap kegiatan pelayanan ini adalah untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang terdapat dalam standar pelayanan dapat digunakan untuk pelaksanaan pelayanan jasa laboratorium minyak dan gas bumi pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "Lemigas".
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan maksud untuk memberi gambaran mengenai situasi atau kejadian yang sedang berlangsung terhadap pelayanan jasa laboratorium minyak dan gas bumi.
Teknis analisis pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang didasarkan pada data primer yang berhasil dikumpulkan dan diolah dari Iingkungan Laboratorium Proses, serta didukung dengan hasil wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kepustakaan maupun informasi Iainnya yang terkait dengan penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 'faktor-faktor yang ada dalam standar pelayanan terdiri dari 2 aspek yaitu prosedur dan tenaga kerja. Aspek prosedur terdiri dari organisasi dan prosedur, serta sarana dan prasarana laboratorium. Sedangkan untuk aspek tenaga kerja meliputi kemampuan dan ketrampilan, sikap dalam bekerja, dan penghargaan yang diterima pegawai dalam rangka pemberian pelayanan jasa laboratorium.
Faktor-faktor yang ada dalam standar pelayanan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh manajemen dan pegawai laboratorium untuk menilai keberhasilan pelayanan yang telah dilaksanakan. Sedangkan untuk pelanggan merupakan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pemberian pelayanan dilaksanakan sehingga harapan pelanggan dapat terpenuhi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madi Sumardi
"Mengetahui lembaga Keuangan yang memberikan KPR yang lebih agresif, untuk dapat menghasilkan produk KPR baru yang lebih menarik dalam arti menguntungkan kedua belah pihak. Studi Kepustakaan dengan membaca buku-buku, harian serta majalah-majalah yang berhubungan dengan skripsi ini dan mengumpulkan data dan informasi baik berupa prosedur maupun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkan oleh lembaga Keuangan tersebut serta wawancara dengan pihakpihak yang memahami masalah KPR. Masing-masing Bank atau Lembaga Keuangan menggunakan metode-metode angsuran yang berbeda yang disesuaikan dengan sumber dana dan sistim yang digunakan. Pada hakekatnya dalam memilih lembaga keuangan untuk KPR adalah yang memiliki real interest yang terkecil dan yang memberikan pelayanan yang terbaik dalam hal ini adalah metode Annuitas bulanan atau yang sering disebut effective rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maria Sukmawati Rahardjo
"Tesis ini membahas mengenai analisa efektivitas kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terhadap perusahaan Penanaman Modal Asing di sektor perdagangan penjualan langsung. Dengan adanya kebijakan tersebut, perusahaan melewati 5 (lima) tahapan perizinan dan melalui 4 (empat) institusi untuk dapat memulai kegiatan usahanya di Indonesia secara komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan tersebut belum efektif karena walaupun terjadi penurunan biaya dan waktu namun penurunan tersebut tidak signifikan dan persepsi pelaku usaha bernilai cukup. Untuk mendukung kebijakan tersebut harusnya dilakukan pelimpahan kewenangan dari berbagai macam instansi dan didirikannya lembaga pemantau kebijakan.

This thesis discusses about the analysis of the effectiveness of One Stop Service Policy towards foreign investment in direct selling sector. With this policy, the company through 5 (five) stages of licensing and through the 4 (four) institutions to be able to start its business in Indonesia. The results showed that the policy is not effective because the decreasing of cost and time was not significant and the perception of the business is worth enough. To support this policy should be total delegation of authority from various agencies and the establishment of a policy monitoring agency."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Restuadi
"Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek) menggunakan kerangka Manajemen Layanan TIK atau Information Technology Service Management (ITSM) dan mengimplementasikan ISO 20000 sebagai standar dalam sistem manajemen layanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan implementasi ISO 20000 proses service delivery yang telah berjalan di Pusintek sekaligus mengetahui apakah implementasi tersebut telah berjalan dengan efektif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus.  Cakupan pembahasan pada penelitian ini adalah identifikasi sistem manajemen layanan TIK, pemetaan klausul standar sistem manajemen layanan, analisis proses Plan-Do-Check- pada proses service delivery, serta analisis hambatan yang dihadapi dalam rangka implementasi ISO 20000 pada proses service delivery.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan implementasi ISO 20000 proses service delivery yang berjalan di Pusintek saat ini telah memenuhi klausul-klausul yang terdapat pada persyaratan standar ISO 20000-1:2011 – Part 1 Service Management System Requirements melalui struktur organisasi kelompok kerja ITSM. Implementasi ISO 20000 proses service delivery juga telah berjalan efektif di Pusintek mengikuti deming cycle dengan penerapan Plan-Do-Check-Act pada masing-masing peran yang ada. Sementara itu, hambatan yang dihadapi oleh dalam ISO 20000 proses service delivery terdapat pada area sumber daya manusia (SDM), hambatan terkait perencanaan dan user engagement.

Center for Financial Information System and Technology (Pusintek) uses Information Technology Service Management (ITSM) and applies ISO 20000 as a standard in its service management system. This study aims to evaluate the implementation of ISO 20000 service delivery process that has been running in Pusintek and also to discuss whether or not it has been implemented effectively.
This study is a qualitative research with case study approach. The scope of the discussion in this study is the identification of IT service management systems, mapping of service management system standard clauses, the Plan-Do-Check-Act analysis process in the service delivery process, and the analysis of the barriers in implementing ISO 20000 in the service delivery process.
Results of this study shows that the implementation of ISO 20000 service delivery processes at Pusintek has already met the clauses complying with the requirements of the ISO 20000-1: 2011 standard - Part 1 Service Management System Requirements. The implementation of the ISO 20000 service delivery process has also been effective in Pusintek following the deming cycle with the implementation of Plan-Do-Check-Act in each of the existing roles. Meanwhile, barriers related to ISO 20000 service delivery process are human resources (HR), planning and user engagement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filbert Angelo
"ABSTRAK
Metode balance scorecard digunakan untuk mengukur performa sebuah perusahaan. Empat aspek yang diperhatikan adalah finansial, klien, proses internal, dan juga pembelajaran dan perkembangan. Setiap aspek memiliki objektif masing-masing dan pengukuran performa perusahaan terhadap objektif ini dilakukan dengan beberapa metode hitung baik kuantitatif dan juga kualitatif untuk tiap aspek.

ABSTRACT
Balance Scorecard method is being used as a tool for performance measurement in a firm. Four aspects to be considered are Financial, Client, Internal business process, and Learning & Growth. Each aspect has its own objectives and to measure the performance in each aspect measurements both quantitative and qualitative is being used.
;"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>