Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nia Afriana
"Prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia cenderung menurun dari tahun ke tahun. Data SDKI tahun 1986 terdapat 86%, tahun 1991 menjadi 53,8% tahun 1997 tinggal 52% dan tahun 2002 hanya 39,5%. Keadaan ini sangat memprihatinkan dan semakin kompleks karena angkatan kerja wanita yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Keadaan ini tidak dapat dihindari karena kesempatan dibidang pendidikan yang diperoleh kaum wanita semakin terbuka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola menyusui di kalangan ibu-ibu yang bekerja di Instansi Pemerintah di DKI Jakarta tahun 2004 yang mempunyai anak umur 4 bulan s/d 2 tahun dan faktor-faktor apa yang berhubungan.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, pengumpulan data dilakukan dari data primer di 7 departemen terpilih melalui random sampling. Yaitu Departemen Agama, Departemen Luar Negeri, Departemen Perhubungan, Departemen Kehakiman dan HAM, Departemen Pertanian, Departemen Sosial dan Departemen Kehutanan. Dengan jumlah sampel 218 responden, dilaksanakan pada bulan Juni 2004. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur meliputi variabel umur, pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan atasan, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, sarana di tempat kerja, keterpaparan informasi, keterpaparan terhadap susu formula dan peraturan di tempat kerja. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan Chi Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian ini menyimpulkan proporsi ibu yang memberikan ASI eksklusif pada ibu bekerja hanya 28 %. Presentase ini sangat jauh dari angka target nasional yaitu 80%. Hasil uji bivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan pola menyusui pada ibu bekerja adalah pendidikan, pengetahuan, sikap. dukungan keluarga, dan keterpaparan terhadap informasi tentang ASI.
Dari hasil uji analisis multivariat terdapat tiga variabel yang berhubungan bermakna dengan pola menyusui pada ibu bekerja yaitu pengetahuan (OR = 2,478), keterpaparan terhadap informasi tentang ASI (OR = 3,737) dan dukungan keluarga (OR= 2,986). Dari ketiga variabel tersebut dapat disimpulkan variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan pola menyusui pada ibu bekerja adalah faktor keterpaparan terhadap informasi mengenai ASI.
Mengingat sangat rendahnya proporsi menyusui eksklusif di kalangan ibu bekerja disarankan agar perlu adanya dukungan dari tempat kerja agar pemberian ASI eksklusif dapat terlaksana di kalangan ibu bekerja misalnya peraturan TPA harus dirubah, yang tadinya hanya menerima bayi usia 8 bulan ke atas sekarang dipertimbangkan untuk dapat menerima bayi usia 3 bulan ke atas. Selain hal tersebut perlu dikaji ulang sistem cuti yang berlaku saat ini, peran petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenai ASI eksklusif agar ditingkatkan, perlu dukungan dan tindakan yang nyata dari pemerintah khusus Departemen Kesehatan mengenai kebijakan tentang promosi susu formula dan susu lanjutan di fasilitas pelayanan kesehatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraini
"ASI eksklusif merupakan makanan utama bagi bayi yang mengandung banyak nutrisi yang cocok untuk tumbuh kembang bayi. Banyak factor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif diantaranya adalah factor inter yaitu pengetahuan dan motivasi. Meskipun banyak manfaat ASI namun masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif bagi bayinya. Menurut data dari SDKI tahun 2002 hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama, sedangkan pada bayi kurang 2 bulan sebsar 64%, antara 2-3 bulan 45%, antara 4-5 bulan 13,9% dan antara 6-7 bulan sebesar 7,8%, dan sisanya tidak memberikan ASI eksklusif.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sejauh mana factor-faktor yang mendukung pemberian ASI eksklusif membuat ibu membetikan ASI secara eksklusiff Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mémpunyai bayi berumur 6-12 bulan dan bekerja di Rumah Sakit Haji Jakarta, dan dipilih secara purposive sampling Sampel bedumlah 56 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif dengan p value=0,033, sedangkan untuk motivasi juga mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif dengan p value = 0,006."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5758
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nelvi
"Prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Data Survei kesehatan Nasional pada bayi usia 0-3 bulan baru mencapai 48,0% dart pada usia 4-5 bulan hanya 14,0%. Kegagalan ASI eksklusif telah dimulai sejak 3 hari kelahiran bayi dengan inisiasi pemberian ASI yang terlambat dan pemberian makanan/minuman dalam tiga hari pertama kelahiran. Keadaan ini sangat memprihatinkan dan berdampak dengan kejadian diare pada bayi berusia kurang 6 bulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inisiasi pemberian ASI pada ibu- ibu yang melahirkan di RB Puskesmas Jakarta Pusat tahun 2004 dan faktor-faktor apa yang berhubungan.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, pengumpulan data dilakukan dari data primer di 8 RB Puskesmas Jakarta Pusat. Yaitu RB Puskesmas Kemayoran,Cempaka Putih, Tanah Abang, Menteng, Sawah Besar, Senen, Gambir, Johar Baru. Jumlah sampel 243 responden, dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus s/d 27 September 2004. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner meliputi variabel umur ibu, pendidikkan, pekerjaan, pengetahuan, paritas, jarak kelahiran, rencana kehamilan, jenis kelamin bayi, berat badan lahir bayi, dukungan keluarga, pengetahuan petugas.
Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi quire dan analisis multivariate menggunakan regresi logistic.
Hasil penelitian ini menyimpulkan inisiasi pemberian ASI lambat cukup tinggi 32,9% seharusnya semua ibu post partum melakukan inisiasi pemberian ASI dini. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan inisiasi pemberian ASI adalah pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan rencana kehamilan.
Dari hasil uji analisis multivariat terdapat dua variabel yng berhubungan bermakna dengan inisiasi pemberian ASI yaitu pekerjaan ibu (OR = 2,068) dan rencana kehamilan (OR = 0,145). Dari kedua variabel tersebut dapat disimpulkan variabel yang paling dominan berhubungan dengan inisiasi pemberian ASI adalah pekerjaan ibu.
Mengingat cukup tingginya proporsi inisiasi pemberian ASI lambat di RB puskesmas Jakarta Pusat disarankan agar lebih meningkatkan peran petugas kesehatan tentang pemberian ASI. Tidak melakukan promosi susu formula untuk bayi. Perlu ditingkatkan ceramah ilmiah secara rutin yang berkesinambungan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin serta dibuat kebijakan tentang keberadaan susu formula.

The Factors that are Related to the Initiation of Breast Feeding at Public Health Center (Puskesmas) RB Jakarta Pusat, 2004The prevalence of exclusive time for breast feeding in Indonesia is still at low level. The result of a National Health Survey shows that infant at age of 0-3 months have achieved 48,0% and only 14,0% at age of 4-5 months. The failings of the exclusive breast feeding has been started at 3 days from the delivery day by the lateness of the initiation time of breast feeding and nutrition giving in the first three days of delivery day. This condition is so sadden and results in diarrhea in babies at age less than 6 months.
The objective of this research is to discover the initiation of breast feeding in mothers who have delivered their babies at Maternal Care Health , Jakarta Pusat in 2004 and the related factors.
The model for this research is Cross Sectional. The compilation of the primary data has been done at 8 different Maternal Care health at Jakarta Pusat; which are: Puskesmas Kemayoran, Cempaka Putih, Tanah Abang, Menteng, Sawah Besar, Senen, Gambir and Johar Baru. The size of the respondents is 243, which has been done from August 14th 2004 until September 27th, 2004. The methods for data compilation were interviews complete with questionnaires about mother's age, education level, occupation, knowledge level, parity, time between delivery, pregnancy planning, babies' sex, babies weight, family support and the knowledge of the health provider.
The data analysis which have been done are univariant, bivariant (Chi Square) and multivariant (logistic regression).
The results of this research conclude that the late initiation of breast feeding is relatively low (32.9%), where all post partum mothers should have early initiation of breast feeding. Bivariant analysis shows that the factors that are significantly related to the initiation of breast feeding are mother's education, occupation and pregnancy planning.
Multivariant analysis shows that there are 2 variables that are significantly related to the initiation of breast feeding, which are mother's occupation (OR=2.068) and pregnancy planning (OR=0.145). Based on those 2 variables, it can be concluded that the most dominant variable is mother's occupation.
In relation with the proportion of initiation of late breast feeding at Puskesmas RB, Jakarta Pusat, these following points are suggested: to empower the role of Puskesmas' officer, to hold the promotion of formulas for babies, to support the regular public oration and to formulate a policy on formulas for babies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tampa tambahan makanan Iain sampai bayi berusia 4 bulan. lklan susu merupakan media atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak untuk memperkenalkan produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berapa besar pengaruh iklan susu terhadap pendapat ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi korelasi dengan perhitungan statistik menggunakan Fisher Exact Probabilily Test. Data diperoleh dari 36 responden ibu-ibu yang mempunyai anak umur 4 bulan-24 bulan di RW 07 Kel. Abadi Jaya, Kec. Sukma Jaya, Depok Timur yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desembcr 2003 - 27 Desember 2003. Hasil penelitian menyatakan bahwa iklan susu tidak berpengaruh terhadap pendapat ibu tentang pemberian ASI ekslusif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5345
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ramawati
"Diare persisten adalah pengeluaran tinja secara terus-menerus selama lebih dari 7-14 hari yang dapat menyebabkan dehidrasi, malnutrisi, bahkan kematian pada anak Angka kejadian diare persisten pada anak balita cukup tinggi, yaitu sekitar sepersepuluh persen dari angka kejadian diare akut di Indonesia dikarenakan masih banyak ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif atau rnenghentikan sama sekali pemberian ASI kepada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap angka kejadian diare persisten pada anak balita.
Metode penelitian yang digunakan adalah koreIasi deskriptif. Data diperoleh dari responden atau ibu dengan anak balita yang menderita diare di Kel. Pisangan Timur yang memenuhi kriteria dan bersedia menjadi rexponden. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu fisher exact probability rest.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif terhadap angka kejadian diare persisten pada anak balita."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5016
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Mutia Yuliandarin
"Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah UPTD Puskesmas Kelurahan Kotabaru kecamatan Bekasi Barat tahun 2009. Penelitian ini dengan desain potong lintang, pada 187 ibu bayi 7-24 bulan, data dikumpulkan dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Ditemukan 29,7% ibu yang memberikan ASI Eksklusif. Pengetahuan ibu, pekerjaan ibu dan dukungan suami berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, dimana dukungan suami merupakan faktor yang paling dominan. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Puskesmas Kota Baru dapat lebih mensosialisasikan manfaat pemberian ASI Eksklusif didukung oleh tenaga kesehatan terlatih.

This objective of this reseacrh to determine factors related to Exclusive breastfeeding at Puskesmas Kelurahan KotaBaru, Bekasi Barat in 2009. Cross sectional design was used on 187 mothers with baby 7-24 months as a sample. Data was collected through interview using questionnaire. This research revealed that 29,7% mothers gave exclusive breastfeeding, occupational and husband support related to exclusive breastfeeding, whereas husbands support was the most dominant factors. It is suggested to District health office of Bekasi and Puskesmas KotaBaru to do over socialized exclusive breastfeeding by trained health officials."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Maharani Rahmawati
"Sebagai salah satu upaya ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, ibu bekerja menggunakan jasa kurir ASI sebagai fasilitas penunjang terlaksanakannya program ASI eksklusif oleh ibu bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku pengguna jasa kurir ASI dalam upaya memberikan ASI eksklusif di Jakarta. Penelitian kualitatif dilakukan pada bulan April hingga Juli 2014 melalui metode wawancara mendalam kepada ibu bekerja, dan salah satu anggota keluarga yang aktif membantu ibu merawat anak. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh faktor predisposisi yaitu umur serta tingkat pendidikan ibu, pengetahuan, sikap dan keterpaparan informasi berpengaruh dalam penggunaan kurir ASI. Adapun faktor pemungkin yang berpengaruh adalah ketersediaan peralatan memerah berpengaruh pada penyedian ASIP oleh ibu sehingga ibu menggunakan kurir ASI untuk mengirim ASIP kepada bayi. Selain itu faktor penguat yang berpengaruh adalah dukungan dari teman maupun dari keluarga mengakibatkan ibu bebas dalam menggunakan fasilitas yang pemberian ASI eksklusif. Disarankan agar perusahan kurir ASI bekerja sama dengan AIMI untuk mengadakan kelas edukasi, sehingga memacu ibu untuk memberikan ASI pada bayi ketika kembali bekerja.
As one of the efforts in working mothers exclusively breastfed their babies, mothers work using a courier service facilities to support breastfeeding exclusively. This study aims to analyze behavior of courier breastfeeding user in effort breastfeed exclusively in Jakarta. Qualitative research conducted in April through July 2014 through in-depth interviews to working mothers, and one of the family members who actively help the mother care for the child. The results indicate that there are significant predisposing factors are age and maternal education level, knowledge, attitudes and information exposure effect in the use of breast milk couriers. The enabling factors that influence the availability of equipment reddening effect on the provision of ASIP by the mother so that the mother use a courier to send ASIP breast milk to the baby. Besides reinforcing factors that influence the support of friends and family resulting from maternal smoking in using the facilities of exclusive breastfeeding. It is recommended that breast milk courier company working with the AIMI to hold educational classes, thus spurring the mother to breast feed the baby when returning to work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmijati
"Untuk mendapatkan gizi yang baik pada bayi baru lahir, ibu harus segera menyusui bayinya karena ASI sangat berperan penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi. Oleh karena itu, bayi yang berurnur 0-4 bulan dianjurkan hanya diberi ASI tanpa pengganti ASI ataupun makanan pendamping.
Berdasarkan laporan Profil Kesehatan di Tangerang target pemberian ASI eksklusif 47% pada tahun 2000. Mengingat pentingnya pemberian ASI eksklusif dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka perlu adanya usaha yang keras melalui penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat luas.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tiga Raksa Dati II Tangerang pads tahun 2000.
Adapun rancangan penelitian ini menggunakan Cross Sectional dengan populasi ibu-ibu yang melahirkan bayi hidup dalam kurun waktu bulan Maret s/d Desember 2000 yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tiga Raksa Tangerang.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung, kemudian diolah secara statistik dengan teknik analisis Chi Square dan Multiple Regression Logistic. Dari analisis bivariat diketahui ada 2 variabel yang mempunyai hubungan yang bennakna dengan pemberian ASI eksklusif yaitu variabel dukungan petugas dan dukungan keluarga atau masyarakat. Variabel pengetahuan, pekerjaan pokok, sikap, kemampuan petugas, dukungan petugas, dan dukungan keluargalmasyarakat masuk dalam model karena p value < 0,25.
Analisis multivariat dengari Regresi Logistik diketahui bahwa pengetahuan dan dukungan keluargalmasyarakat merupakan variabel yang berhubungan dalam pemberian ASI eksklusif. Sedangkan pengetahuan merupakan vanabel paling berhubungan: pemberian ASI eksklusif dengan Odds Ratio terbesar yaitu 6,7941 (CI 95%1,2955--35,6309) yang berarti ibu berpengetahuan balk kemungkinan memberikan ASI eksklusif 6,7941 kali lebih besar daripada ibu dengan pengetahuan kurang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina
"Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan pemberian ASI eksklusif sebesar 53,7% pada tahun 1991, 47,3% tahun 1994, dan 52,2% tahun 1997. Pemberian ASI eksklusif berdasarkan hasil analisis data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) adalah 63,2% tahun 1995 dan 72,1% tahun 1998. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif 0 sampai 4 bulan di Indonesia berdasarkan data Kor Susenas 2001.
Rancangan penelitian adalah survei dengan menganalisis data sekunder, data Kor Susenas 2001. Susenas merupakan survei rumah tangga yang diselenggarakan setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Populasi penelitian adalah bayi yang berumur 0 sampai 4 bulan dan yang menjadi sampel dan penelitian ini adalah seluruh populasi, sebanyak 4.610 bayi.
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan cara univariat, bivanat dan multivariate dengan menggunakan program SPSS 10.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 sampai 4 bulan adalah 34,6% dan tidak eksklusif adalah 65,4%. Berdasarkan kelompok umur pemberian ASI eksklusif paling tinggi pada kelompok umur <1 bulan yaitu 43,2%. Hasil tersebut masih jauh di bawah target nasional yaitu pemberian ASI eksklusif sebesar 80% pada tahun 2000. Faktor yang berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif adalah kegiatan ibu, keluarga berencana, pendidikan suami dan pengeluaran makan keluarga dalam sebulan sedangkan variabel umur ibu, pendidikan ibu, tempat tinggal, baca/tulis huruf latin, jumlah paritas, penolong persalinan terakhir tidak berpengaruh dengan pemberian ASI eksklusif.
Tidak ada interaksi antara kegiatan ibu, keluarga berencana, pendidikan suami dan pengeluaran makan keluarga dalam bulan. Ibu yang mempunyai kegiatan utama mengurus rumah tangga berpeluang 1,552 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang bekerja di luar rumah; ibu yang tidak memakai alat keluarga berencana berpeluang 1,513 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang memakai alat KB; ibu yang mempunyai suami pendidikan tamat SMU-S2/S3 berpeluang 1,321 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang mempunyai suami tidak sekolah-SMP; dan ibu yang pengeluaran makan keluarga dalam sebulan lebih dari 60% berpeluang 1,367 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang pengeluaran makan keluarga sebulan kurang atau sama dengan 60%.

Exclusive Breastfeeding among Infants 0 To 4 Months Old and Its Influencing Factors In Indonesia (Data Analysis on Susenas 2001 Core Data)The Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI) showed the prevalence of exclusive breastfeeding of 53.7% in 1991, 47.3% in 1994, and 52.2% in 1997. Based on data analysis on Susenas data, prevalence of exclusive breastfeeding were 63,2% in 1995 and 72.1% in 1998. The aim of this study is to investigate factors influencing exclusive breastfeeding 0-4 months in Indonesia based on Susenas 2001 core data.
Design of this study is survey that is Susenas 2001 core data. Susenas is a household survey conducted yearly by Central Bureau of Statistics (BPS). Population of this study is infant age 0 to 4 months old and the whole population, that is 4610 infants, served as sample in this study. Data analysis was conducted by univariate, bivariates, and multivariates employing SPSS 10.0 software.
The study shows that prevalence of exclusive breastfeeding among infant age 0 to 4 months old was 34.6% and 65.4% of infant was not exclusively breastfed. Based on age group, the highest prevalence was found for age group < 1 months old, that is 43.2%. This is still far from national target of 80% in 2000.
The most influencing factor for exclusive breastfeeding were mother's activity, family planning participation, husband's education, and family monthly expenditure for food, while mother's age, mother's education, location, literacy, parity, and delivery attendant were not influencing exclusive breastfeeding (p>0.05). No interaction was found between mother's activity, family planning participation, husband's education, and family monthly food expenditure. Mothers with main activity of household chore were 1.552 times higher chance to provide exclusive breastfeeding compared to those who work outside house; mothers who did not participate in family planning were 1.513 times higher chance to provide exclusive breastfeeding compared to those who participate; mothers with husband finished high school-university graduates were 1.321 times higher to provide exclusive breastfeeding compared to those with husband not going to school junior high school; and mothers with monthly food expenditure more than 60% were 1.367 times higher chance to provide exclusive breastfeeding compared to those with expenditure equal or less than 60%."
2003
T 3787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>