Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herry Kuswita
"ABSTRAK
Program pendidikan melalui televisi merupakan suatu bentuk aplikasi teknologi pendidikan dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan jika diiihat dari segi teknologi pendidikan dan merupakan bentuk dan wujud dari proses komunikasi massa jika ditinjau dari segi komunikasi massa.
Tesis ini membahas format sajian bagaimana yang menjadi pilihan warga belajar Paket B yang akan menggunakan program televisi sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar pada tahun anggaran 1998.
Direncanakan untuk tahap pertama akan dibuat 48 buah program meliputi 4 jenis mata pelajaran yaitu Fisika, Matematika, Biologi dan Bahasa Inggris masing-masing 12 program untuk setiap mata pelajaran. Teori-teori dan konsep yang digunakan dalam tesis ini antara lain konsep teknologi pendidikan, media televisi pendidikan komunikasi massa dan teknologi instruksional:
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Data primer diperoleh dengan tehnik survai yaitu melakukan pengumpulan data dari para responden dengan menyebarkan daftar pernyataan tertulis, bersifat tertutup yang telah disiapkan, untuk mengetahui preferensi responden terhadap format sajian program televisi pendidikan luar sekolah untuk mata pelajaran fisika. Responden adalah Warga Belajar Paket B Cilandak Jakarta Selatan.
Dari hasil penelitian diketahui format sajian yang menurut Warga Belajar Paket B Cilandak menjadi preferensi mereka, untuk program televisi pendidikan, mata pelajaran fisika.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran dan masukan kepada pembuat program-program pendidikan melalui televisi, sehingga bisa membuat format sajian yang tepat untuk mata pelajaran fisika, dengan target audience, Warga Belajar Paket B (setara SLTP)."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wieke Ridhawaty
"[ABSTRAK
Penyajian program pendidikan tidak semudah menyajikan program televisi lainnya, seperti program televisi komersial. Diperlukan keakuratan terutama untuk menentukan format yang sesuai dengan mata pelajaran, agar bisa memberikan edukasi, informasi, tetapi menghibur. Ada tiga tahap yang harus dilalui untuk menghasilkan program pendidikan, yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Untuk mengetahui hal itu, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian studi kasus tunggal dengan pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan teknik in-depth interview atau wawancara mendalam dengan informan Program Director, Technical Director, key informan Eksekutive Producer. Penulis juga melakukan pengumpulan data. Kemudian dari keseluruhan data yang diperoleh dilakukan kategorisasi, diinterpretasikan dan ditarik kesimpulan.

ABSTRACT
Presentation of educational programs is not as easy as presenting other television programs, such as commercial television programs. Accuracy is required primarily to determine the appropriate format to the subjects, in order to provide education, information, but still entertaining. There are three stages to go through to produce educational programs, there are pre-production, production and post- production. To know it, the authors conducted a study using single case study methodology with a qualitative approach. The authors use the technique of in- depth interviews with informants such as Program Director, Technical Director, and the Executive Producer as the key informants as well as data collection., Presentation of educational programs is not as easy as presenting other television programs, such as commercial television programs. Accuracy is required primarily to determine the appropriate format to the subjects, in order to provide education, information, but still entertaining. There are three stages to go through to produce educational programs, there are pre-production, production and post- production. To know it, the authors conducted a study using single case study methodology with a qualitative approach. The authors use the technique of in- depth interviews with informants such as Program Director, Technical Director, and the Executive Producer as the key informants as well as data collection.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onong Uchjana Effendy
Bandung: Mandar Maju, 1993
371. 335 8 ONO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Onong Uchjana Effendy
Bandung: Alumni, 1984
371.335 8 ONO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
JPK 16:3(2010 )edkkusus
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Setiawan
"ABSTRAK
Tujuan dari skripsi yang berjudul Pembangunan Pendidikan Dasar dan Kesehatan Melalui Film Serial Si Unyil (1981 ? 1993) adalah mengkaji usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan standar pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia dengan menggunakan media film Si Unyil. Selain itu, penelitian ini juga berusaha mengkaji respon yang timbul di masyarakat akan penayangan film Si Unyil yang disisipkan pesan-pesan pembangunan. Akibat perubahan mata acara pada TVRI, Si Unyil pun lahir untuk memenuhi kebutuhan akan tayangan yang cocok ditonton oleh keluarga.
Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber sehingga didapatkan fakta sejarah yang benar-benar mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Selanjutnya dilakukan tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa sumber arsip film yang diperoleh di Perusahaan Film Nasional, koran dan majalah sezaman, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha-usaha pembangunan yang tertuang dalam Pembanguan Jangka Panjang I (PJP I) telah mendorong untuk dilakukan perbaikan pada bidang pendidikan dasar dan kesehatan. Dua aspek ini menjadi aspek penting dalam usaha pembangunan tersebut sebab keduanya dianggap sebagai modal utama pembangunan. Maka dari itu, pemerintah pun mendukung segala usaha untuk meningkatkan dua aspek tersebut, salah satunya dengan mendanai pembuatan film serial Si Unyil. Sehingga pada beberapa episode Si Unyil dapat ditemukan pesan-pesan yang mendukung usaha pembangunan pendidikan dasar dan kesehatan.

ABSTRACT
The purposes of this thesis titled The Development of Basic Education and Health Through Unyil Movies (1981 - 1993) is to assess the efforts that conducted by the government to improve the standard of education and public health in Indonesia using the Unyil movies as the media. In addition, this study also examined the response about development messages in the Unyil movies that arose in society whom be the main audience of this movie. Since there was a change in the TVRI broadcasting schedule, Unyil was born to meet the demand an impression that was proper to be watched by every member of family.
Methods and sources used in this study is the historical method, namely: through the stages of heuristic, criticism of sources to obtain historical facts are really close to the reality of events written. Furthermore, the data interpretation stage, and the last stage is historiography. Sources used by the author in this study are movies which gained from National Film Company, newspaper and contemporary magazines, interviews, and books as a supportive source.
This research was aimed to show that every establishment that is included in the Long-Term Development I has encouraged many improvements in Education and Health aspects. These aspects became the most important aspect in the delepoments because both of them was considered as the main assets of development. Therefore, the government also supported every efforts commited to increase the development of those aspects. One of the efforts was to fund the making process of Si Unyil series. Thus, several episodes of the series were contained by values that support the development of education and health itself."
2016
S65204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sari Indrayani
"Maraknya program acara anak di televisi swasta yang tidak aman untuk anak-anak usia 5-14 tahun menjadi kekhawatiran orang tua, pakar pendidikan. Kekhawatiran ini siapa yang harus bertanggung jawab, televisi, pemerintah, atau kembali lagi kepada orang tua, keluarga dan lingkungan?
Anak-anak suka sekali menonton televisi, dalam tiap harinya anak-anak dapat menghabiskan waktu untuk menonton televisi selama 3-7 jam dalam sehari. Anak-anak menonton televisi selama 3-7 jam bukan acara khusus untuk anak-anak, karena khusus untuk mereka sangat kurang terutama untuk program acara anak lokal.
Dalam seharinya televisi swasta dapat memberikan program acara anak lebih dari dua jam, dimana anak-anak menjadi penonton setia dan anak-anak tidak mengetahui apa yang anak-anak tonton aman untuk anak-anak atau tontonan untuk orang dewasa. Setelah anak-anak menonton apa yang mereka tonton seharian, sikap anak akan seperti apa yang baru saja mereka lihat, jika mereka melihat tontonan kekerasan, anak-anak akan melakukan tindakan kekerasan dan jika anak-anak melihat yang bukan program acara untuk anak-anak, maka anak-anak akan bersikap j auh dari usia mereka.
Dengan adanya sebuah kebijakan pada kebijakan siaran khusus kebijakan siaran untuk televisi diharapkan para pengelola televise dapat melihat dan mengikuti aturan yang berlaku. Pada Undang-Undang No 32 tahun 2002 pasal 36 ayat 3 mengatakan Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib mencantumkan dan atau menyebutkan klasifkasi khalayak sesuai dengan isi siaran.
Di dalam teori ekonomi politik mengatakan bahwa ekonomi-politik merupakan studi mengenai relasi-relasi sosial terutama relasi kekuasaan yang secara bersama-sama mendasari produksi, distribusi dan konsumsi sumber daya. Pada ekonomi politik liberal mengatakan bahwa, liberal political economy mengartikan ekonomi-politik dalam perubahan seosial dan transformasi sejarah tadi, sebagai suatu doktrin dan seperangkat prinsip untuk mengorganisir dan menangani ekonomi pasar, guna tercapainya suatu efisiensi yang maximum, pertumbuhan ekonomi dan kesehjateraan individu
Ekonomi politik media yang dijalankan televisi swasta untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Televisi menayangkan program yang menjadi kebutuhan pasar tanpa memperhatikan aturan siaran dan etika pertelevisian. Program yang banyak ditonton oleh banyak orang, maka rating dan sharenya altar tinggi, rating dan share tinggi mengakibatkan pengiklan, memasang iklan-iklan pada acara tersebut, iklan yang banyak menghasilkan keuntungan yang menjadi keinginan dan tujuan dari televisi bisnis untuk dapat hidup.
Penelitian ini menggunakan paradigma postivistik yang berpendapat bahwa asumsi adalah suatu realitas sosial yang objektif. Karena itu suatu peneliti juga harus objektif, yakni untuk memperoleh pengetahuan tentang suatu objek atau realitas sosial sebagaimana adanya. Untuk itu seorang peneliti harus menjaga jarak dengan objek yang diteliti, mencegah agar tidak terjadi interaksi antara subjektivitas dirinya dengan objek yang diteliti dan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang sebenarnya menunjuk dan menekankan pada proses dimana realitas yang diteliti dipahami dengan pendekatan meyeluruh, melakukan pengamatan menyeluruh dan mendalam dari sebuah keadaan nyata.
Yang menjadi penelitian pada tesis ini adalah tiga stasiun televis swasta yaitu pada RCTI, Trans TV dan TV7. Alasan dari pemilihan ketiga stasiun swasta tersebut dikarenakan, RCTI merupakan televisi swasta pertama dengan sembilan program acara, Trans TV dengan dua program acara lokal dan TV7 dua belas program acara anak yang terdiri dari program acara lokal dan dari luar. Dari hasil penelitian yang didapatkan dari peneliti maka RCTI menjadi peringkat satu, Trans TV peringkat dua dan TV7 menjadi peringkat tiga."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Ambarwati
"Penelitian ini membahas tentang fungsi ruang publik pada stasiun televisi swasta Rajawali Citra Televisi Indonesia. Ruang publik merupakan suatu konsep yang digagas oleh Jurgen Habermas. Ruang publik merupakan suatu celah yang terletak antara komunitas ekonomi dan negara, di mana publik melakukan diskusi yang rasional, membentuk opini mereka, serta menjalankan pengawasan terhadap pemerintah. Konsepsi public sphere pada intinya juga menunjuk kepada suatu kawasan atau ruang yang "netral" di mana publik memiliki akses yang sama dan berpartisipasi dalam wacana publik dalam kedudukan yang sejajar pula, bebas dari dominasi negara ataupun pasar. Dalam konsep ruang publik terdapat tiga kondisi ideal, yakni pertama ialah akses yang sama terhadap informasi; kedua, tidak ada perlakuan istimewa terhadap peserta diskusi dan prinsip ketiga, mengemukakan alasan-alasan yang rasional dalam berdiskusi dan juga dalam mencari konsensus. Usaha-usaha untuk mencari norma bersama tersebut dilakukan dengan partisipasi bebas dalam diskusi. Memang validitas historis empirik keberadaan ruang publik ataupun kelayakannya masih banyak dipertanyakan namun setidaknya konsep ruang publik amat relevan ditempatkan sebagai sebuah konsepsi normatif yang bisa dijadikan acuan sejauh mana suatu masyarakat telah mampu memenuhi salah satu dimensi kehidupan bernegara yang demokratis.
Kajian ini merupakan kajian yang menggunakan pendekatan kritis, sedangkan metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Untuk pengumpulan data digunakan tiga metode, yakni wawancara mendalam, analisis isi, dan studi pustaka. Sebagai konsekuensi,penelitian yang bercorak kritis, penelitian ini melakukan analisis pada tiga level, yakni level mikro atau level teks, level meso, dan level makro. Pada level teks, analisis dilakukan dengan menggunakan sebuah kerangka evaluasi. Kerangka evaluasi tersebut disusun berdasarkan konsep ruang publik Habermas. Keseluruhan analisis dilakukan dengan berpedoman pada konsep ruang publik yang diajukan oleh Habermas.
Temuan pada level mikro menunjukkan bahwa keberadaan ruang publik di RCTI masih sangat minim, hal itu antara lain tercermin dari adanya ketimpangan akses yang diberikan kepada publik cut dan publik yang mewakili masyarakat umum, serta tidak ditayangkannya acara-acara diskusi yang memungkinkan terselenggaranya diskusi publik yang rasional dan kritis, padahal esensi ruang publik terletak pada penyelenggaraan diskusi rasional dan kritis yang melibatkan publik serta membicarakan masalah-masalah yang menyangkut kepentingan publik. Hasil analisis pada level meso menunjukkan bahwa sebagai sebuah institusi yang menggunakan benda publik, yakni gelombang elektromagnetik, RCTI masih belum menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas antara lain karena adanya motif-motif ekonomi. Pada tataran makro, hasil penelitian memperlihatkan bahwa liberalisasi yang muncul dalam industri media selain menimbulkan dampak positif juga memunculkan fundamentalisme pasar. Fundamentalisme pasar ini membuat tayangan-tayangan di layar kaca televisi swasta Indonesia nampak lebih menyiratkan "selera konsumen" dan tuntutan para pengiklan, ketimbang mengakomodasikan apa yang menjadi kepentingan publik.
Sebagai sebuah institusi bisnis memang merupakan hal yang wajar apabila akumulasi modal menjadi tujuan utama televisi swasta, namun karena dalam kegiatan operasionalnya televisi swasta menggunakan public goods, yakni gelombang elektromagnetik, sehingga televisi swasta tetap diharapkan untuk dapat menjadi ruang publik yang sesungguhnya, yang memungkinkan publik menyelenggarakan diskusi yang rasional dan kritis, terbebas dari tekanan pasar maupun penguasa. Sebagai implikasi teoretis dari penelitian ini, apabila melakukan kajian tentang ruang publik pada media televisi hendaknya program-program acara yang akan diteliti merupakan program acara yang memang memungkinkan publik untuk dapat berpartisipasi dan terlibat dalam diskusi-diskusi yang diselenggarakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grob, Bernard
Jakarta: Erlangga , 1999
621.388 GRO bt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elena Zachnas
"Program "Indonesian Idol" adalah program reality show dalam bentuk kontes menyanyi dimana memiliki pesaing terbesar dalam tayangan sejenis yang lebih dulu muncul yaitu program Akademi Fantasi Indosiar (AFI). Pihak stasiun televisi dalam hal ini RCTI dan Fremantle Media sebagai pemilik format "Idol" bekerjasama untuk membuat program 'Indonesian Idol? menjadi program yang dipilih oleh seluruh kalangan pemirsa televisi di Indonesia.
Penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana preferensi khalayak terhadap tayangan Indonesian Idol" dilihat dari perubahan rating yang diperoleh sebagai dasar rujukan sebuah kesuksesan tayangan. Bagaimana strategi komunikasi promosi pemasaran yang telah diiakukan agar membuat program ?Indonesian Idol? ditonton oleh khalayak luas yang dilihat dari kenaikan rating program.
Teori mengenai media khususnya televisi, khalayak dan komunikasi pemasaran digunakan sebagai kerangka pemikiran yang mendasari penelitian dan menjawab permasalahan tesis ini.
Hasil dari penelitian adalah program "Indonesian Idol" menjadi pilihan program yang diminati oleh hampir seluruh kalangan dengan fokus pada usia remaja dan dewasa dengan kelas sosial ekonomi menengah keatas. Program "Indonesian Idol" dipilih karena dianggap mampu memberikan tayangan hiburan yang memiliki kualitas yang bagus baik dari segi kemasan maupun kualitas suara para finalis. Dalam pelaksanaan strategi promosi terdapat perubahan-perubahan yang dilakukan untuk dapat membuat "Indonesian Idol" digemari masyarakat yang lebih luas dengan perolehan rating program yang lebih baik. Rekomendasi akademik untuk penelitian ini adalah dengan melakukan ekplorasi faktor lain yang berpengaruh pada preferensi pemirsa dengan melihat efektifitas promosi dan evaluasi preferensi pemirsa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>