Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sopacua, Harry Julian
"ABSTRAK
Universal Personal Telecommunication (UPT) merupakan salah satu jasa yang dapat disediakan oleh Intelligent Network (IN). Dengan UPT hubungan telepon konvensional yang ada selama ini diubah dengan memberikan mobilitas personal pada pengguna melalui proses registrasi nomor UPT pada suatu terminal.
Tulisan ini menyajikan suatu studi pendahuluan tentang pengaruh permintaan service UPT terhadap unjuk kerja elemen jaringan yang terlibat. Studi dilakukan dengan menggunakan model antrian dengan bantuan tool simulasi EZSIM versi 1.0. Acuan yang digunakan dalam menetapkan proporsi distribusi aksi untuk setiap elemen jaringan adalah aliran informasi yang terdapat pada ITU-T Rec.Q.1541 v.2 dengan asumsi bahwa setiap aliran informasi dari suatu FE ke FE yang lain akan mengakibatkan beban kerja bagi elemen jaringan. Simulasi dilakukan dengan merubah-rubah pola trafik yang merupakan beban bagi setiap elemen jaringan.
Proses validasi model simulasi dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi terhadap hasil perhitungan analitis dengan menggunakan teori sistem antrian. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa prosedur-prosedur UPT membawa beban kerja bagi elemen jaringan. Elemen yang paling besar beban kerjanya adalah SSP dan SCP sedangkan prosedur UPT yang paling signifikan mempengaruhi elemen jaringan adalah prosedur registrasi untuk incoming call.

ABSTRACT
Universal Personal Telecommunication (UPT) is one of the telecommunication services which could be provided by means of intelligent Network (IN) platform. UPT provides people with personal and telecommunication service mobility. Personal mobility is provided by assigning each UPT user a personal telephone number (PTN) that callers dial to reach that user, wherever the user may be.
This paper describes a preliminary study about the impact of the UPT service request on network performance. The study is done by means of simulation tool EZSIM version 1.0 that can represents the system as a queueing model. The information flows (IF) in ITU-T Rec.1541 v.2 is used to determine the distribution of actions that occur on each network element with assumption that every information flow from FE to FE will cause workload on network element. The simulation is done by changing the traffic pattern of UPT request.
To show the validity of the simulation model, the output of the simulation model is compared with the output of analytical method. The conclusion of the study is that the UPT service features will cause some workloads on network elements. SSP and SCP are elements which have the largest workload, whereas registration for incoming call is the service feature which influence network element significantly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sunarto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nji Raden Poespawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Membuat simulasi jaringan penyambungan secara paket pada STATDM dengan menggunakan komputer pribadi.
Simulasi ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Turbo Pascal.
Jaringan penyambungan yang disimulasikan terdiri dari enam simpul dan memiliki enam terminal. Setiap simpul bersifat simpan-teruskan untuk memproses paket-paket yang masuk ke simpul.
Dengan diprosesnya paket-paket tersebut di dalam sistem maka dapat diketahui waktu tunggu dan waktu transmisi paket. Waktu tunggu dan waktu transmisi merupakan delay yang dialami paket dalam simpul. Jumlah delay yang diliasilkan dari seluruh simpul yang ada pada sistem merupakan delay sistem.
Maka hasil dari simulasi adalah analisa delay sistem dan banyaknya paket yang keluar dari sistem."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jasmani
"ABSTRAK
Penelitian ini diilaksanakan terbadap pegawai UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang motivasi kerja pegawai yang berupa : (1) masalah-masalah yang dirasakan dalam memenuhi kebutuhannya , serta (2) unsur pendorong semangat kerja mans yang dirasakan sebagai kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi.
Populasi sebanyak 70 orang pegawai UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca, tersebar di berbagai fakultas/lembaga dan Perpustakaan Pusat. Sampel dipilah secara purposif yaitu pegawai Perpustakan Pusat saja sejumlah 28 orang yang terdiri dari :
1. Kepala Bidang Pengadaan Behan Pustaka dengan 3 orang bawahan
2. Kepala Bidang Pengolahan bahan Pustaka dengan 6 orang bawahan
3. Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan dengan 6 orang bawahan
4. Kepala Bidang Pelayanan Dokumentasi/informasi dengan 3 orang bawahan
5. Kepala Sub Bagian Tama Usaba dengan 5 orang bawahan.
Gambaran tentang masalah-masalah yang dirasakan oleh pegawai dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, dan unsur pendorong semangat kerja yang dirasakan mendesak diperoleh dengan menggunakan teknik kuesioner.
Dari penelitian ini ditemukan masalah-masalah yang dirasakan oleh para pegawai adalah :
1. Penghasilan yang diterima dirasakan masih sangat rendah, walaupun selain gaji masih diterima pendapatan lain seperti lembur jaga sore.
2. Kondisi kerja dirasakan. belum mendukung kelancaran kerja. Ada pegawai yang merasakan : (a) keadaan ruang kerja kurang menyenangkan, (b) perlengkapan kerja kurang tersedia, (c) kurangnya bahan yang dikerjakan, dan (d) kurang amannya harts milik kantor dan milik pengunjung.
3. Kebutuhan sosial belum terpenuhi. Pegawai merasakan : (a) hubungan antar pegawai kurang menyenangkan, (b) atasan kurang melaksanakan fungsi supervise, (c) penerapan peraturan serta kebijakan yang kurang adil.
4. Kebutuhan status dan pengharagaan belum terpenuhi. Ada pegawai yang merasakan : (a) kenaikan status dari honorer menjadi calon pegawai dirasakan terlalu lama, dan (b) atasan belum ada usaha yang disengaja untuk menghargai kerja bawahannya.
5. Kebutuhan realisasi diri belum terpenuhi. Ada pegawai yang merasakan : (a) keinginan untuk mengembangkan kemampuan kurang diperhatikan, (b) kurang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, (c) pekerjaannya tidak menantang, dan (d) tidak didorong membuat rencana kerja yaitu menetapkan tujuan dan target pekerjaannya.
Berdasarkan masalah-masalah yang dirasakan, guna mendorang semangat kerja, keaenderungan umum bagi seluruh pegawai UPT Perpustakaan menunjukkan :
1. Kebutuhan yang dirasakan sangat mendesak, mencakup : (1) penerimaan lain ditingkatkan (2) 'tata ruang yang lebih menyenangkan, (3) adanya hubungan pegawai yang lebih menyenangkan, (4) atasan yang lebih membimbing, mengarahkan, dan membantu memecahkan masalah, (5) peraturan dan kebijakan yang lebih memberi rasa sejahtera dan adil, dan (6) mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan kerja.
2. Kebutuhan yang dirasakan mendesak , mencakup : (1) ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan, dan (2) mandiri dalam pekerjaan.
3. Kebutuhan yang dirasakan kurang mendesak, mencakup : (I) pimpinan lebih memperhatikan keinginan untuk naik golongan atau jabatan
4. Kebutuhan yang dirasakan tidak mendesak, mencakup : (1) status yang lebih
tinggi, (2) penghargaan prestasi kerja, dan (3) pekerjaan yang lebih menantang.
Kecenderungan umum kebutuhan yang diinginkan guna mendorong semangat kerja juga dilaporkan menurut : (1) bagian /tempat kerja, (2) kelompok yang menduduki jabatan struktural, (3) kelompok berdasarkan latar belakang pendidikan, dan (4) kelompok yang berstatus honorer.
Berdasarkan hasil penelitian ini, selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran untuk Kepala UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca guna mendorong semangat keija bawahannya.

This research was carried out to the staff of the UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca. The objective of this research was to get the description of the staff work motivation, includes: (1) the problems felt by the staff in the fulfillment of their needs, and (2) which work motivation felt as urgent needs.
The population in this research was 70 persons, all were the staff of the UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca, spread in several faculties/institutions and the Central Library.
Purposive sampling was applied to do this research. The total 28 staff members of the Central Library were chosen as the sample, consists of :
1. The Head of the Acquisition Department, with 3 staff.
2. The Head of the Technical Processing Department, with 6 staff
3. The head of the Readers Services, with 6 staff
4. The Head of the DocumenUlnformation Service Department, with 3 staff.
5. The Head of the Administration Sub Section, with 5 staff.
6. The problems felt by the staff were collected by using the interview technique, and the component of the work motivation that felt as urgent needs collected by using the questionnaire technique.
The result of this research indicated that there were several problems felt by the staff in the fulfillment of their needs, include:
1. Lack of salary for the fulfillment of their life needs.
2. Work conditions did not support them to the work effectively and efficiently, in the aspects of: (a) the place or room situation, (b) lack of the supplies and equipment, (c) lack of the raw materials, and (d) lack of the security.
3. Unsatisfied to the social needs, in the aspects of: (a) the inconvenience of the interpersonal relationship among the staff, (b) lack of the supervision, and (c) injustice to the application of the rules and regulations, and also policies.
4. Unsatisfied to the status and esteem needs, in the aspects of: (a) the length of the contract period, and (b) unconsciousness of the supervisor to appreciate to the work of subordinates.
5. Unsatisfied to the self actualization, in the aspect of : (a) lack of the attention by the superior to the subordinates who want to develop their skill through the non formal educational program, (b) lack of the opportunity to participate in the decision making process, (c) lack of the challenge to their job, and (d) lack of the direction by the superior to the subordinates to participate in the planning activities for their job.
Based on the summarized problems felt by the staff above, it was shown the following need ranking trend:
1. The needs felt by the staff considered as very urgent, include: (1) the hope to get the increasing income, (2) to have more convenient work room, (3) the interpersonal relationship among the staff should be more convenience, (4) the need to get more guidance, direction, and helping to the problems solving for the job, (5) the rules and regulations application and policies should be more fair, and (6) the opportunity to develop their skill through the educational program should be available.
2. The need felt by the staff considered as urgent, include: (1) the desire to participate in the decision making process, and (2) to get more autonomy to do their job.
3. The need felt by the staff considered as less urgent, include: (1) to get more attention from the superior to have a higher occupation or position.
4. The need felt by the staff considered as not urgent, include: (1) to get the higher status, (2) to get the work appreciation, and (3) to get the more challenge job.
The need rankng trends were reported also based on: (I) the department/sub section, (2) the group of the head of the department/sub section, (3) the group of the educational background, and (4) the group of the contract status.
Based on the result of this research, than the writer gave several recommendations to the Head of the UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca, to motivate the staff in order to increase the work spirit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Benyamin Parulian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhadi Prasetyo
"Salah satu parameter unjuk kerja suatu jaringan distribusi tenaga listrik adalah kualitas tegangan dan rugi-rugi daya yang terjadi dalam sistem. Biasanya batas toleransi yang diperbolehkan untuk tegangan adalah 5 % dari kondisi normal sedangkan rugi-rugi daya diusahakan sekecil mungkin karena berkaitan dengan kerugian finansial dari suatu perusahan listrik. Kualitas tegangan yang baik akan menjamin kerja peralatan yang ada pada konsumen akan bekerja sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki sedangkan rugi-rugi daya yang kecil akan mengurangi kerugian perusahaan listrik.
Dalam skripsi ini akan dilakukan perbaikan terhadap kualitas tegangan serta rugi-rugi daya dari jaringan distribusi tegangan menengah, khususnya pada penyulang Jangka di Area Pelayanan Jaringan Kramatjati, melalui tiga metode yaitu rekonfigurasi, pemasangan bank kapasitor, serta rekonfigurasi disertai pemasangan bank kapasitor. Ketiga metode perbaikan tersebut akan disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 4.0.0 C.
Dari hasil simulasi, metode rekonfigurasi disertai pemasangan bank kapasitor ternyata memberikan perbaikan profil tegangan dan rugi-rugi daya yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode rekonfigurasi atau penambahan bank kapasitor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Prakoso
"Kontrol kongesti merupakan hal yang mendasar dalam jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) untuk mendukung layanan `best-effort' atau Available Bit Rate (ABR). Dengan kontrol kongesti yang memadai kita dapat memakai jaringan yang ada tanpa harus menegosiasikan kontrak terlebih dahulu dengan jaringan tersebut. Kongesti terjadi bila jumlah kecepatan masukan lebih besar dibandingkan dengan kapasitas keluaran saluran. Pemilihan kontrol kongesti yang tepat memungkinkan setiap kelas layanan dalam ATM berfungsi secara efektif, untuk itu dalam jaringan ATM dikenal dua macam kontrol kongesti `closed loop', yaitu rate-based dan credit-based.
Dalam tesis ini akan dianalisa unjuk kerja dua macam skema kontrol kongesti dalam trafik ABR, yaitu skema ERICA dan MIST (rate-based), serta skema QFC (credit-based). Secara umum skema QFC mempunyai throughput keluaran dan Fairness Index yang lebih baik (82 % dan 1) dibandingkan dua skema lainnya pada aplikasi Metropolitan Area Network (MAN), sedangkan kebutuhan bufer ketiga skema relatif kecil. Pada aplikasi Wide Area Network (WAN), nilai throughput dan fairness index skema QFC sebesar 79% dan 0,999 juga merupakan yang terbaik diantara ketiga skema tersebut.

Congestion control is essential for Asynchronous Transfer Mode (ATM) network in providing 'best-effort' service, or Available Bit Rate (ABR). With proper congestion control, we can use the network at any time without first negotiating a traffic contract with the network. Congestion will occur when total input rate is larger than the output link capacity. To enable each service class to function effectively two closed loop congestion control, rate-based and credit-based have been introduced for ATM network.
This thesis will analyzes performance of two congestion control in ABR traffic, that is ERICA and NIST scheme (rate-based), also QFC scheme (credit-based). As a result, QFC scheme has better throughput and fairness index (82 % and I) than the other scheme in the Metropolitan Area Network (MAN) application. Buffer requirement is relatively small for all schemes. In the Wide Area Network (WAN), QFC scheme is still the best with 79 % of throughput and 0,999 of fairness index.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Saleh
"Video Streaming merupakan sebuah aplikasi yang sangat bergantung pada kondisi jaringan, saat ini dapat dilakukan oleh user tidak saja hanya dari komputer PC, tetapi juga dengan perangkat mobile yang lain. Hal ini ditunjang oleh teknologi jaringan wireless sehingga video streaming dapat dilakukan dalam kondisi mobile.
Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan dan pengukuran terhadap parameter-parameter kualitas layanan jaringan dan parameter-parameter data multimedia selama user melakukan streaming Hasil pengukuran akan digunakan untuk menganalisa kinerja jaringan wireless untuk aplikasi video streaming.
Pengukuran dilakukan terhadap aktifitas video streaming menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic pada sisi server dan Microsoft Embedded Visual Basic pada sisi client. Pengukuran juga dilakukan terhadap parameter-parameter kualitas layanan menggunakan Program Sniffer Pro 4.5 dan Bandwidth Controller. Kedua pengukuran di atas dilakukan pada indoor dan outdoor. Pengaruh mobilitas user terhadap unjuk kerja streaming juga diuji dalam penelitian ini.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa kapasitas bandwidth dari server harus lebih besar dari bit rate file yang akan di stream. Packet loss dan Delay sebagai akibat dari adanya keterbatasan bandwidth sangat mengganggu aktifitas streaming yang sedang berjalan. Mobilitas user selama dalam daerah jangkauan dengan kualitas link lebih besar dari 10% dan kecepatan mobilitas kurang dari 5 km/jam tidak mengganggu proses streaming.

Video Streaming is an application that has strong dependency on the network condition, which now can be accessed by the user not only from a PC, but also can be done from another mobile devices. This purposed is supported by wireless network technology so that video streaming application can be access in mobile condition in this research, the application of video streaming than is accessed from mobile terminal will be designed and some parameters of the network services such as the network quality will be measured. The results will be used to analyze the performance of the video streaming application in wireless network.
The measurement is proposed for video streaming activity using Microsoft Visual Basic at server and Microsoft Embedded Visual Basic at client. The parameter of the service quality is also measured using Snifter Pro 4.5 and Bandwidth Controller. Both of the above measuring is proposed at indoor and outdoor environment. User mobility effect for the performance of streaming is evaluated in this research.
As the result, bandwidth capacity of the system should be greater than bit rate of the streamed file. The packet loss and the delay as the effect of the limited bandwidth disturbed the running streaming activity. From the experiment, the experiment, the link quality is 10% greater when the position of the user is in coverage area and if the velocity of user less than 5 km/hours, if is no effect for the streaming process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>