Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178725 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Elvita
"Rendahnya status gizi masyarakat menjadi perhatian utama dalam program pembangunan nasional 1999-2004, meskipun terdapat kemajuan tetapi prevalensi berbagai masalah gizi khususnya gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia masih tinggi.
Upaya percepatan penurunan prevalensi berbagai masalah gizi masyarakat, salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan perhatian yang besar terhadap data status gizi masyarakat kemudian menjadikannya sebagai dasar dalam penyusunan program gizi masyarakat.
Tetapi berbagai data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas belum dapat berperan banyak oleh karena berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem tersebut dan kapasitas sumber daya yang terbatas di Puskesmas.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang mekanisme sistem pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas di Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau Tahun 2003.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara secara mendalam, observasi dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencatatan dan pelaporan hanya dibutuhkan bagi pengelola SP2TP sebagai pelaporan kegiatan petugas dan justru posisinya kurang berperan bagi pengelola program, kebijakan pemanfaatan data belum dikembangkan, instrumen pencatatan masih sangat kurang, belum tersedianya tenaga struktural ataupun fungsional pengelola data serta kurangnya pelatihan bagi petugas, alokasi dana dan fasilitas belum memadai serta tidak tersedianya pedoman pelaksanaan.
Komponen proses menunjukkan belum adanya struktur atau bagian pengelola data dan informasi di Puskesmas, belum berfungsinya struktur tersebut di tingkat Kabupaten, belum jelasnya uraian togas, pengumpulan data tidak lengkap dan tepat waktu, instrumen pengumpulan data yang digunakan belum tepat, tidak dilakukannya kegiatan rekapitulasi pencatatan, kurangnya koordinasi pengelola dengan pengguna data serta belum dilakukannya pengolahan, penyajian dan interpretasi data.
Komponen luaran diketahui bahwa data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas belum memadai untuk digunakan bagi pembuatan laporan di Puskesmas, perencanaan, operasional, pemantauan dan penilaian.
Saran-saran adalah peningkatan pemahaman petugas tentang pentingnya data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan Puskesmas dan pengembangan kebijakannya, tersedianya instrumen pencatatan dan pelaporan serta pemantapan dan pengembangannya, tersedianya tenaga pelaksana serta memberikan pelatihan yang mendukung tugasnya, alokasi dana secara memadai, meningkatkan fasilitas penunjang, tersedianya pedoman pelaksanaan, pengembangan dan pemantapan struktur atau bagian pengelola data dan informasi, pengumpulan data berasal dan sumber yang lengkap, penggunaan instrumen pencatatan sesuai dengan kebutuhan dan melakukan rekapitulasi, meningkatkan koordinasi antara pengelola data dan pengguna, melakukan pengolahan, penyajian dan interpretasi data serta meningkatkan pemanfaatannya sebagai laporan, perencanaan, operasional, pemantauan dan penilaian.
Daftar bacaan : 31 (1982-2002)

Analysis of Recording Data and Reporting of Puskesmas Nutrient Program in Rokan Hilir Regency, Riau Province in 2003The low of people nutrient becomes the main focus for national development program 1999-2004, although there is a progress but in general the bad and the low nutrient is still high in Indonesia.
The accelerating effort to reducing the number of social nutrient problem, one of them can be done by giving more or serious attention to the data of people nutrient status and it is taken as a pattern or basic for arranging people nutrient program.
But the various or the number of data and information gained from the recording and the reporting of Puskesmas health program hasn't had any great role due to the various things that redated to the plan system and the capacity of resources which is limited in Puskesmas.
This research is aimed to get the illustration of the mechanism system of recording and reporting nutrient Puskesmas Program in Rokan Hilir regency, Province Riau in 2003.
The research method used is qualitative approach and collecting data by using the interview technique, observation and document research.
The result of research shows that the mechanism system of recording and reporting nutrient Puskesmas program is still low. The input resources such as the need of recording and reporting nutrient Puskesmas program is still considered as reporting project that fully becomes official responsibility, the policy to make use of data region has not been expanded yet, the recording and reporting instrument availability is insufficient, the lack of officials' quality and quantity in Puskesmas, the insufficient matters pertaining to funds allocation, supporting facilities and guidelines for work as well.
The component process shows that the recording and reporting organizing of Puskesmas is still poor, the making of reporting mechanism is not correct yet, the preparation, presentation and data interpretation has not been done.
The external component is detected that information and data gained from recording and reporting of nutrient Puskesmas program is insufficient to make use of report, plan, operational, observe and value making.
Suggestion are, the improvement of officials' comprehension regarding to data usage the policy, instrument availability the quantity and quality of human resources (officials) and its development well allocated fund, supporting facilities, work guidelines, stabilization organization of data processing unit, information, mechanism of report making and coordination, processing activities, presentation and interpretation of data and the usage of recording and reporting of nutrient Puskesmas program, beside for reporting it's also for planning, operating , observing and value making.
Bibliography, 31 (1982-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Budiman
"ABSTRAK
Manajemen Rawat Nginap yang baik memerlukan sistem informasi yang tepat dan memadai. Untuk itu diperlukan data yang jumlahnya cukup banyak, selain itu data ini harus benar dan betul. Karena kompleks dan banyaknya data tersebut maka diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan yang baik.
Dan analisa pencatatan pelaporan di unit Rawat Nginap maka didapatkan bahwa pencatatan dan pelaporan Rawat Nginap tersebut belum disusun secara sistem, hal ini terjadi terutama pada data yang bersumber penderita.
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem pencatatan dan pelaporan Rawat Nginap bersumber penderita.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan pemecahan masalah.
Dengan tehnik "Critical Success Factor" dapat diidentifikasi kebutuhan informasi unit Rawat Nginap dan Direktur yang berhubungan dengan Rawat Nginap.
Sesudah itu dapat ditetapkan data bersumber penderita yang dibutuhkan dan kemudian dikembangkan format laporan yang dibutuhkan serta pedoman sistemnya.
Sistem pencatatan dan pelaporan ini diuji coba dengan suatu tehnik penelitian lapangan yang dinamakan "Reflection-In-Action" serta pengujian keluaran uji coba secara "One Group Pretest - Fastest".
Hasil dari uji coba ini adalah terdapatnya perubahan dari format pada rancangan awal yang terdiri dari 5 (lima) jenis laporan harian menjadi, 3 (tiga) jenis laporan harian dan 1 (satu) laporan bulanan. Selain itu terdapat peningkatan mutu data bila dibandingkan antara cara pencatatan pelaporan lama dengan sistem pencatatan pelaporan baru.
Juga terdapat penurunan dari beban kerja petugas unit Rawat Nginap dan biaya yang dibutuhkan untuk pencatatan dan pelaporan bila dibandingkan antara cara lama dengan sistem baru.
Berdasarkan hasil uji coba di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencatatan dan pelaporan Rawat Nginap bersumber penderita ini merupakan sistem yang tepat untuk dilaksanakan di R.S.U. Sumedang karena dengan sistem ini masalah pencatatan pelaporan lama dapat ditanggulangi.
Oleh karena itu disarankan agar sistem pencatatan dan pelaporan Rawat Nginap bersumber penderita ini dilaksanakan di seluruh unit Rawat Nginap dan secara bertahap dikembangkan menjadi sistem informasi Rawat Nginap yang lengkap."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Ryta
"Memasuki era persaingan babas, tuntutan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat (bermutu), sudah menjadi prioritas utama, baik dani aspek pelayanan medis maupun terhadap mutu informasi yang dihasilkan. Salah satu sumber informasi di Rumah Sakit adalah isi rekam medis. Mutu rekam medis tergantung dari kelengkapan pengisiannya, keakuratan datanya, ketepatan waktu serta pemenuhan terhadap aspek hukum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pencatatan rekam medis rawat inap stroke di Pusat Pengembangan Penanggulangan Stroke Nasional, Rumah Sakit Umum Bukittinggi Tahun 2004, juga untuk mengetahui mutu rekam medis yang dihasilkan serta masalah yang berkaitan dengan mutu rekam medis yang dihasilkan.
Metode penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan system. Pendekatan sistem bertujuan untuk pemecahan masalah, dan memandang organisasi sebagai suatu sistem. Unsur input terdiri dari format rekam medis, prosedur tetap, uraian tugas, sumber daya manusia, panitia rekam medis serta dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan terhadap penyelenggaraan rekam medis. Unsur proses terdiri dari pelaksanaan pengisian rekam medis; pemeriksaan kelengkapan rekam medis serta umpan balik pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dengan beberapa informan disertai pengamatan terhadap pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kuantitatif diperoleh dengan melakukan telaah terhadap isi rekam medis.
Penelitian ini dilakukan di ruangan perawatan stroke dan di Instalasi Rekam Medis P3SN RSUP Bukittinggi, dengan jadwal pelaksanaan mulai 1 Juni sampai dengan 17 Juli 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kelemahan pada pencatatan rekam medis, sehingga mutu rekam medis yang dihasilkan sangat rendah. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah kelemahan pada semua unsur input yaitu sebagai berikut:
1. Format rekam medis yang belum sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. Belum adanya prosedur tetap tentang pencatatan rekam medis.
3. Uraian tugas pada petugas penerimaan pasien rawat inap masih tumpang tindih.
4. Sumber daya manusia yang masih kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
5. Tidak aktifnya panitia rekam medis.
6. Kurangnya dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan yang mengatur tentang penyelenggaraan rekam medis.
Untuk itu diperlukan upaya-upaya guna perbaikan system penyelenggaraan system rekam medis khususnya tentang pencatatan rekam medis, dengan memenuhi kebutuhan sumber daya yang optimal serta pemberian sanksi terhadap petugas terkait yang tidak melakukan pencatatan rekam medis dengan lengkap dan benar.
Daftar Bacaan : 33 (1982-2004)

Entering the global era, community demand to health service that provides fast, accessible, and qualified services, become a major priority, viewed from the point of medical service and also the point of informative quality output. One of information sources in hospital is medical record. The quality of medical record depends on comprehensive enrollment, accuracy of the data, accuracy of time, and law aspect providing.
The objective of this research is for abstraction examining about medical record recording in stroke inpatient nursing in the Center of National Stroke Anticipating Developing (P3 SN), Public Hospital Bukittinggi in 2004. It has aim to examine medical record quality as an output, and also examining the problem that is connected to medical record quality as an output.
The research methods are quantitative and qualitative with system approaching. System approaching was used for problem solving, and organization previewing as a system. Input substances consist of medical record format, fixed procedure, task explanation, human resources, medical record committee, and organization support in form of medical record implementation policies. Process substances consist of medical record recording implementation, comprehensive medical record checking, feed back and medical record recording implementation. Qualitative data have been got by deeply interview to a number of informant with monitoring and observation to medical recording implementation. Quantitative datas have been got by studying to medical record substances.
This research was executed in stroke nursing room and in the medical record installation P3SN RSUP Bukittingi; with implementation schedule at 1 June until 17 July 2004. The research result showed that there is some disadvantages found in medical record recording, with the result that the quality of medical record outcame is very low. The problems that found at this research as the disadvantages for following all input substances:
1. Inappropriate medical record format to information necessary
2. There is no fixed procedure for medical record recording
3. Task explanation to inpatient receiver staffs is still unformed.
4. Low quality and quantity for human resources
5. Inactive medical record committee
6. There are insufficient organization supports in form of medical record implementation policies.
For all those purposes above, that is needed some efforts for better medical record system implementation especially about medical record recording, by fulfilling optimal resources necessaries and punishment executing to connected staff that do not implement medical record recording completely and accurately.
Bibliographies : 33 (1982-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Munir
"Resume medis merupakan inti dari Rekam Medis yang dapat memberikan gambaran secara keseluruhan, lengkap, ringkas, tepat tentang pasien yang nantinya digunakan untuk berobat kembali. Resume medis adalah bukti otentik jika terjadi tuntutan di Pengadilan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Karakteristik Dokter dalam kelengkapan dan pencatatan resume medis, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional dengan menggunakan check list resume medis dari Maret - Mei 2000 sebanyak 473 resume medis yang diisi oleh 27 dokter dari 4 bagian spesialisasi. Untuk menambah informasi tentang karakteristik dokter ditambah dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 70,4% responden mengisi tidak lengkap resume medis dan 29,6% mengisi dengan lengkap resume medis, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku kelengkapan dan pencatatan resume medis dengan spesialisasi ilmu dan tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan (umur, jenis kelamin, status perkawinan, status kepegawaian, pangkat/golongan, masa kerja, sarana dan jabatan.
Saran: Meningkatkan manajemen kontrol komite medik dan komite rekam medik, terhadap resume medik yang diisi oleh dokter RSPAD Gatot Soebroto. Memberikan asupan kepada rumah sakit, bahwa dengan meningkatnya kemajuan dan berkembangnya ilmu kedokteran saat ini perlu adanya perubahan bentuk-bentuk formulir resume medis dalam menyesuaikan dengan kedisiplinan masing-masing ilmu kedokteran.

The Relationship between Doctors?s Characteristics and Organizational Factors, and the Completeness of the Medical Resume Recording at RSPAD Gatot Soebroto
Medical Resume is the core part of the Medical Records which can provide a comprehensive, complete, brief and accurate description about the patient when he/she needs further medical treatment in the future. The medical resume could be used serves as authentic evidence in case of any lawsuit.
The objective of this research is to identify the completeness of medical resume as well as its affecting factors.
This research complies a cross sectional design by using the back up instruments such as check lists of the medical resumes issued from March through May 2000 which total 473 medical resumes filled out by 27 doctors of 4 specializations. To achieve a has been developed complete the information about the doctor's characteristics, questionnaires. The result of the research reveals that 70.4% respondents do not fill out the medical resume completely and 29.6% fills it out completely. The study also reviled there is a significant relationship between the completeness of the filling-out and the recording of the medical resumes with the specializations and no significant relationship with age, sex, marital status, employee status, grade / classification, period of service, facilities and position.
Suggestion: to improve the control management by the medical committee and medical recording committee on the medical resumes filled out by the doctors of the RSPAD Gatot Soebroto. To provide contribution to the hospital that in line with the advancement and growth of the medical sciences at present, it is required a revision of the types of the forms of the medical resumes according to its respective discipline."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Hasani
"Saat ini rumah sakit dan tenaga kesehatan rawan akan tuntutan-tuntutan yaitu tuntutan mutu pelayanan, tuntutan kesejahteraan karyawan, tuntutan hukum dari pasien dan banyak pesaing dalam bidang perumahsakitan. Atas dasar itu diperlukan upaya perbaikan mutu dan menjaga mutu.
Penelitian Departemen Kesehatan tahun 1989 di rumah sakit kelas B, C, D pads enam provinsi rekam medis belum dapat digunakan sebagai alat ukur mutu pelayanan kesehatan dimana - pengisian rekam medis tak lengkap dan data-datanya disangsikan. Kejadian serupa terjadi di RSUD Tarakan Jakarta, dimana dari penelitian bulan Juni 2002 dan wawancara prapenelitian dengan kepala sub bagian rekam medis RSUD Tarakan Jakarta pada bulan Desember 2002, pengisian rekam medis tak lengkap dan pengembalian 100% terlambat.
Untuk itu diperlukan penelitian kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap serta faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian pada rekam medis rawat inap bulan Oktober 2002 didapat rekam medis, yang lengkap hanya 4,7% dan tak lengkap 95,3% sedangkan tepat waktu pengembalian 18% dan tak tepat waktu 82%. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelengkapan adalah lingkungan kerja kurang menyenangkan, kompensasi belum memadai, ketidakdisiplin waktu kerja, monitoring (supervisi) tak berjalan, belum ada penghargaan yang memadai, peran dan fungsi panitia rekam medis tak berjalan, urgensi terhadap rekam medis masih rendah, sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis sangat kurang sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan pengembalian adalah resume medis belum diisi, pengetahuan dan pemahaman petugas administrasi ruang perawatan sangat kurang dan fungsi monitoring ( supervise) tak berjalan.
Atas dasar temuan itu disarankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan staff sub bagian rekam medis, peningkatan fungsi dan peran panitia rekam medis, peningkatan kompensasi, peningkatan disiplin waktu kerja, peningkatan sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis, peningkatan prasarana fisik dan sarana, dilaksanakan sistim pemberian penghargaan dan teguran terhadap petugas yang telah melaksanakan pengelolaan dengan baik dan tidak baik serta untuk masa akan datang digunakan sistim komputerisasi rekam medis dimana bila salah satu petugas tidak mengisi rekam medis maka secara otomatis jasa produksi tak keluar.
Daftar Pustaka : 29 ( 1983-2003 )

Recently, the hospital and health personnel are troubled by claims that are the claim of service quality, the claim of employee's welfare, criminal procedure by the patient and other competitors in hospitalization aspects. Base on those facts, so some effort of improving and maintaining the quality is needed.
The study by Department of Health on 1989 in the hospitals class B, C, D, in six provinces reveals that the medical record is can not be used yet as a measurement device to the quality of health services because the filling up of medical record is still incomplete and the data are doubted.
Similar things happen in RSUD Tarakan Jakarta; where from the study in June 2002 and the pre-study interview with the chief of medical record sub department in RSUD Tarakan Jakarta in the month of December 2002, the filling up of medical record was incomplete and the returns was 100% delayed.
Thus, there is a need to study about the completeness and accuracy of the medical record return in the hospitalized patient and those factors, which affect the completeness, and accuracy in returning time. This study was using the qualitative and quantitative descriptive method.
The study result about the medical record of hospitalized patient in October 2002 revealing only 4,7% of complete medical record and the incomplete of 95,3%, where as the medical record with on time returning of 18% and not on time of 82%. The factors that affect completeness are inconvenient of working environment, insufficient compensation, indiscipline of working hours, stuck monitoring (supervision), insufficient reward, interference in the role and function of medical record committee, low urgency of medical record, the lack of medical record management guiding books socialization. Whereas the factors that affect returns are no filling up of resume of medical record, knowledge and understanding of the health care room administrative officer and the stuck in monitoring (supervision) function.
Based on those findings, it is suggested to improve the quality of human resources and make the staff of the medical record sub department to be efficient, enhance the function and role of the medical record committee, improve compensation, improve the discipline of working hours, enhance the socialization of the guiding book of medical record management, improve the physical utility and pre-utility, do the reward and punishment system for the officer who had done good and bad management respectively, and for the future, it will be used computerization system, where if there is an officer who does not fill up the medical record, then automatically there will be no production services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Rasjid
"Incomplete and late medical record is a constraint in producing good and valuable information, in which in patient medical record is data resource to produce information about in patient. Medical information is inseparable from hospital information system, which is usefull for decision making and hospital planning as a whole. The objectives of this research is to obtain the picture of recording and colecting data process of medical data and how optimal is its use. The research is carried out by using case study method with the problem solving approach.
From the result of this research, the researchers find out that recording is the first priority that should be developed among the five medical record procedures of inpatient medical record. Recording process involves people who are responsible for medical record, improving process to do this, fist of all, the quality of human resource as the agent of the recording process should be improved. Good and accurate recording is a very important aspect in creating good management of inpatient medical record in Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Training is one alternative to improve the quality of human resource towards the changing attitude and improving knowledge and skill. Long term planning in filling staff formation in the medical record section and nursing administration by medical record dipl. or health information is the answer to produce medical information needed.

Rekam medik yang tidak lengkap dan tidak tepat waktu, merupakan kendala dalam menghasilkan informasi yang bermutu, di mana rekam medik rawat map merupakan sumber data untuk dapat menghasilkan informasi pasien rawat Inap. Informasi medik merupakan bagian tak terpisahkan dari Sistem Informasi Rumah sakit, yang berguna sebagai bahan dalam pengambilan keputusan serta dalam perencanaan rumah sakit secara menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran proses pencatatan serta proses pengumpulan data medik serta sejauh mana optimalisasi pemanfaatannya. Penelitian dilakukan dengan metode telaah kasus dengan pendekatan pemecahan masalah.
Hasil penelitian adalah kelompok berpendapat bahwa, pencatatan merupakan prioritas yang perlu dikembangkan dari lima prosedur penyelenggaraan rekam medik rawat inap. Proses pencatatan melibatkan petugas terkait dengan perekaman medik, perbaikan terhadap proses dengan terlebih dahulu harus merubah kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku dalam proses pencatatan. Pencatatan yang baik dan benar merupakan aspek penting dalam menciptakan tertib tata-laksana perekaman medik pasien rawat inap di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Pelatihan merupakan salah satu alternatif dalam memberdayakan sumber daya manusia ke arah perubahan sikap dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan kerja. Perencanaan jangka panjang dalam pengisian formasi pegawai pada bagian rekam medik dan tata-usaha perawatan oleh ahli madya perekam medik dan atau informasi kesehatan merupakan jawaban untuk dapat menghasilkan informasi medik yang sesuai kebutuhan."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kambuaya, Mavkren J.
"ABSTRAK
Menjelang diterapkannya Sistem Jaminan Sosial Nasional tahun 2014,rumah sakit wajib menyelenggarakan administrasi rekam medis yang tertib yakni rekam medis lengkap,dan akurat sesuai dengan pelayanan yang telah diberikan. Selain itu, ketidaklengkapan dalam pengisian rekam medis akan sangat mempengaruhi mutu rekam medis dan mencerminkan mutu pelayanan di suatu rumah sakit (Depkes,2006). Dari hasil pengamatan pendahuluan, masih ada keluhan dari pasien,perawat dan dokter terhadap sistem rekam medis rawat jalan di unit RSU Bhakti Yudha Depok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem rekam medis rawat jalan (input, process, output, feedback, dan control) di Unit Rekam Medik RSU Bhakti Yudha Depok tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian Mix Methods dengan pendekatan studi kasus. Cara pengumpulan data melalui observasi partisipatif moderat, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil: sistem rekam medis rawat jalan belum berjalan secara optimal sehingga berpengaruh pada output yakni rekam medis rawat jalan tidak akurat,tidak lengkap dan tidak aman secara fisik. Ini disebabkan oleh tidak dilakukannya analisis kelengkapan rekam medis rawat jalan, serta proses pengiriman rekam medis yang tidak aman. Saran : supervisor rekam medis menunjuk seorang petugas rekam medis yang khusus menangani penaataan berkas rekam medis rawat jalan, sekaligus melakukan analisis kelengkapan rekam medis dan kepada manajemen rumah sakit agar mempertimbangkan metode alternatif untuk mengirimkan rekam medis.

ABSTRACT
Towards the implementation of the National Social Security System (SJSN) in 2014, hospital must conduct an orderly administration of the medical record namely medical records complete, accurate and in accordance with the service provided. Moreover, the incompleteness of the charging medical records will greatly affect the quality of medical records and reflect the quality of care in a hospital (Depkes, 2006). From preliminary observations, there were still complaints from patients, nurses and doctors about the outpatient medical record systems in Bhakti Yudha Hospital. This study aims to analyze the outpatient medical record system (input, process, output, feedback, and control) at the Medical Records Unit of Bhakti Yudha Hospital in 2013. The method used was Mix Methods with a case study approach. The data collected through participant observation moderate, in-depth interviews, and documentation. Result : The outpatient medical record system was not running optimally, so that the effect on the output of the outpatient medical record are inaccurate, incomplete and not secure. This is due to the completeness analysis of outpatient medical records was never had been assessed, as well as the delivery method of medical records that is not safe. Advice for the Medical Record Supervisor is appoint a medical record officer who specializes in assembling the outpatient medical record, as well as to analyze the completeness of the medical records and suggest to hospital management to consider alternative methods to delivery the medical records.
Key words : system analysis, medical record, outpatient."
Universitas Indonesia, 2013
T35898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alghifari Taufan Nugroho
"Rekam medis merupakan dokumen penting yang menyimpan informasi dan riwayat pemeriksaan pasien. Electronic Medical Record (EMR) atau rekam medis elektronik memiliki kelebihan yang dapat mempermudah tenaga kesehatan mengelola rekam medis pasien, namun penggunaan sistem EMR di klinik Dr. Hartoyo Sp.OG masih memiliki beberapa kendala seperti pencarian data yang memakan waktu lama, memerlukan banyak aplikasi yang tidak saling terintegrasi, dan pekerjaan yang repetitif. Target penelitian ini adalah klinik kebidanan dan kandungan Dr. Hartoyo Sp.OG yang merupakan klinik pratama non-BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh klinik Dr. Hartoyo Sp.OG yang menyebabkan kinerja rekam medis klinik menjadi tidak maksimal, mengidentifikasi faktor permasalahan yang menyebabkan masalah tersebut, dan membuat desain serta membangun sistem penyimpanan rekam medis yang terintegrasi antara data pasien dan hasil pemeriksaan pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Design Science Research (DSR). Untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dilakukan wawancara, studi literatur, observasi, dan analisis proses bisnis saat ini. Permasalahan yang diidentifikasi dibagi menjadi tiga variabel penelitian yaitu perceived usefulness (kebermanfaatan), perceived ease of use (kemudahan penggunaan), dan perceived efficiency (efisiensi). Melalui temuan masalah, penelitian ini melakukan pemetaan serta pembuatan usulan solusi berupa sebuah sistem EMR yang bernama Al-Falah MR. Pengembangan Al-Falah MR dilakukan dengan menggunakan metode prototyping, yang setelah selesai dikembangkan dilanjutkan dengan evaluasi User Acceptance Test (UAT), kuesioner Usability Testing, dan wawancara. Evaluasi dilakukan pada empat orang yang merupakan keseluruhan pegawai klinik yang terlibat dengan proses bisnis utama klinik. Hasil dari penelitian menghasilkan UAT dengan dua skenario yang tidak sukses dari total 30 skenario di mana terdapat 30 skenario untuk dokter dan 28 skenario untuk karyawan. Kegagalan dari dua skenario tersebut berhasil diperbaiki sebelum melanjutkan proses UAT. Evaluasi kuesioner juga memberikan hasil nilai rata-rata PSSUQ 1.90. Hasil penelitian membuktikan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived efficiency penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan EMR.

Medical records are important documents storing information and patient history. Electronic Medical Records (EMR) have advantages that can make it easier for health workers to manage patient medical records, but the use of EMR in Dr.Hartoyo Sp.OG still has some problems, such as data search takes a long time, requires many applications that are not integrated with each other, and repetitive work. The target of this research is the obstetrics and gynecology clinic of Dr. Hartoyo Sp.OG which is a non-BPJS primary clinic. This study aims to identify the problems faced by Dr. Hartoyo Sp.OG which causes the clinical medical record performance to be not optimal, identify the factors that cause the problem, also design and build an integrated medical record storage system between patient data and the results of patient examinations in a clinic. This study uses a qualitative approach with Design Science Research (DSR) method. To identify problems and needs, interviews, literature studies, observations, and analyses of current business processes were conducted. The problems identified were divided into three research variables, namely perceived usefulness, perceived ease of use, and perceived efficiency. The problem finding then mapped and made to a proposed solution in the form of an EMR system called Al-Falah MR. he development of Al-Falah MR was carried out using the prototyping method, which then followed by evaluations using User Acceptance Test (UAT), a Usability Testing Questionnaire, and interviews. The evaluation is carried out on four people who are all clinical employees that are involved in the main business processes. The results shows passing the UAT with two unsuccessful scenarios out of a total of 30 scenarios where there were 30 scenarios for doctors and 28 scenarios for employees. The failure of the two scenarios is corrected before continuing with the UAT process. The evaluation of the questionnaire also gives an average PSSUQ score of 1.90. The results of this study prove that perceived usefulness, ease of use, and perceived efficiency are important to consider in EMR Development."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nazhifa Afdhal
"Penelitian ini membahas hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak serta hubungannya dengan karakteristik dokter pengisi rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel yang tidak lengkap diisi adalah tanggal dan waktu, nama dan tanda tangan dokter, informed consent, dan resume medis. Sementara itu diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan dan status kepegawaian dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak.

This study discusses the relationship between characteristics of doctor and the completeness of hospitalized infants and children medical records in RSIA Budi Kemuliaan Years 2014. This study aims to describe the completeness of hospitalized infants and children medical records as well as its relationship with the characteristics of doctor as a filler medical records. This is a quantitative study with cross-sectional study design. Based on the results of the study, it is known that variables incomplete filled are date and time, name and signature of the doctor, informed consent, and medical resume. Beside that, it is known that there are significant differences between levels of education and employment status with the completeness of hospitalized infants and children medical records.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Sutandyo
"Perubahan paradigma perumahsakitan di dunia juga membuat rumah sakit di Indonesia dapat sebagai subyek hukum, khususnya mulai tahun 2003 yang menandai kesepakatan pemberlakuan perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN (AFTA).
RS Mitra Kemayoran adalah rumah sakit swasta yang penyelenggaraan rekam medisnya telah menggunakan sistem kearsipan sentralisasi dan tahun 2002 ini mendapat sekitar 130 komplain medis pasien, yang terdiri dari berbagai macam kasus. Semua komplain tersebut cepat atau lambat akan berujung pada tuntutan hukum terhadap rumah sakit. Untuk mengantisipasi hal ini maka hal yang berkaitan dengan legal aspek dari komplain tersebut hams sudah tersusun dengan baik, Berkaitan dengan itu peneliti mengangkat masalah penelitian berupa belum diketahuinya tingkat kelengkapan berkas rekam medis di RS Mitra Kemayoran tahun 2002.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RS Mitra Kemayoran 'tahun 2002, dalam hal ini diukur dengan kelengkapan pengisian rekam medis, keakuratan, ketepatan waktu dan pemenuhan pengisian aspek legal rekam medis. Kerangka pikir penelitian ini adalah sistem untuk menggali informasi pengisian berkas rekam medis mulai dari komponen Input, Proses dan Output, tetapi yang diteliti disini komponen Proses dan Output.
Penggalian data diambil secara sekunder yaitu dari rekam medis yang sudah selesai diisi oleh dokter dan sudah dikembalikan ke bagian rekam medik.
Melihat dari tujuannya, penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian ini adalah dari 130 rekam medis didapatkan pada lembar harian dan instruksi dokter tanda tangan/paraf dokter 63% lengkap, nama dokter hanya 12%-lengkap, sedang jam pemeriksaan pasien 18% lengkap,. Pada informed refusal didapatkan 40% lengkap, pulang paksa 62% lengkap, anamnesis dan pemeriksaan fisik 77% lengkap sedangkan informed consent operasi 92% lengkap. Dari in-depth interview baik pada kelengkapan pengisian rekam medis, keakuratan, ketepatan waktu dan aspek legalnya memang masih ada kekurangan dalam pengisian/pendokumantasian rekam medis.
Kesimpulan penelitian ini adalah dari analisis kelengkapan rekam medis yang telah dilakukan serta in-depth interview pada para informan dapat disimpulkan bahwa para dokter di RS Mitra Kemayoran cukup patuh dalam mengisi rekam medis, namun memang masih banyak ketidak lengkapan pada berkas rekam medis tertentu. Hal ini dikarenakan kesadaran dokter akan pentingnya kegunaan rekam medis bagi dokter sendiri masih kurang, sehingga perlu pihak management RS Mitra Kemayoran mensosialisasikan pada dokter untuk mengisi rekam medis dengan lengkap dan pelaksanaannya perlu mendapat kontrol secara terus menerus oleh panitia rekam medik. Belum adanya No Blame Culture di RS Mitra Kemayoran.
Saran yang diberikan oleh peneliti: Perlu ditinjau kembali isi informed consent, karena tampaknya hanya seperti surat persetujuan saja, yang sebenarnya harus ditulis pula apa yang sudah dijelaskan/diterangkan keterangan yang sudah diberikan pada pasien. Perlu dipikirkan pembuatan cap nama dokter yang spesifik dan sangat khas serta dipegang oleh dokter sendiri, yang dibuat oleh pihak rumah sakit untuk memecahkan salah satu masalah ketidaklengkapan rekam medis.
Daftar Pustaka : 30 buah ( 1985- 2003)

Completeness Analysis of Medical Record on Complain Cases During the Year 2002 at Mitra Kemayoran HospitalHospital paradigm shift in the world has placed the present hospitals in Indonesia as a legal subject, especially starting the year 2003 which indicates the agreement of world free trade between ASEAN countries (AFTA).
Mitra Kemayoran Hospital is a private hospital that used Medical Record Centralized Document System. In the year 2002 this hospital has accepted 130 patient complains which consist of variety cases. All complains whether fast or slowly will end on law suit to the hospital. To anticipate this matter, all the connected legal aspect of that complains must be in a good arrangement. In connection with the complains researcher takes the research problem as the level of completeness of medical record is not yet known at Mitra Kemayoran Hospital in the year 2002.
The goal of this research is to get the information about doctor's compliance in completeness of writing medical record at Mitra Kemayoran Hospital in the year 2002, at this point to be measured with completeness of medical records, aquracy, punctuality and fulfillment medical record with fill in legal aspect. The framework of this research is system to dig information about the fill in medical record starting from Input, process and output component, however the process and output component to be researched in this study.
Data collection from secondary data which were finished medical record where the doctors already written and the already returned to the medical record department.
To see the goal of this research, this study is qualitative study with in-depth interview and cross sectional approach.
The result of this research was from 130 medical records can be found in loose paper daily report and doctor's instruction, doctor's signature 63% complete, doctor's name 12 % complete, while hours patient's examination 18% complete. In informed refusal can be found 40% complete. force discharged 62% complete, assessment and physical examination 77%' complete, informed consent for an operation 92% complete. From in-depth interview whether in completeness of medical records, aquracy, punctuality in time and legal aspect are still there are lacking in writing medical records documentation.
The conclusion of this research is from the analysis of completeness of medical records which has been done and with in-depth interview to the informant and can be concluded that the doctors at Mitra Kemayoran Hospital fair compliance in writing medical records, but there are many uncompleted medical records at certain parts. Perhaps this is due to the lack of awareness of the important of medical records and the use of them for the doctors themselves. It is needed for the management of Mitra Kemayoran Hospital to socialized to the doctors to write medical records and the implementation can be controlled continuously from the medical record's committee. At Mitra Kemayoran Hospital there is not yet established "No Blame Culture".
Suggestion given to the hospital there is a need to make an informed consent because it seems only as an agreement letter_ It must be written also what the doctor?s explanation, the information given to the patient. There is a need to be concerned about to have a medical doctor's name stamp that are specific and given to the doctor's him or herself. This stamp is made by the hospital to solve among others the problem of not complete medical records.
Bibliography: 30 ( 1985-2003).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>