Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26675 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Suharto
"Sistem Evaluasi Keamanan (Safety) Instalasi Pengolahan Gas Bumi ini merupakan sistem yang disusun untuk digunakan sebagai alat evaluasi tingkat keamanan instalasi pengolahan gas bumi. Tinjauan yang digunakan dalam sistem evaluasi ini diambil secara makro, dengah harapan dapat merangkum sistem secara menyeluruh.
Pada sistem ini penilaian dilakukan atas 4 (empat) faktor utama yaitu :
1. Faktor instalasi.
2. Faktor Operasi dan Perawatan.
3. Faktor Korosi.
4. Faktor Lain.
Dari masing-masing faktor tersebut selanjutnya diuraikan menjadi beberapa komponen yang masing-masing dianggap memiliki pengaruh terhadap tingkat keamanan instalasi.
Evaluasi ini dilakukan dengan melakukan penilaian (skoring) terhadap masing-masing komponen sesuai dengan kondisinya. Semakin tinggi nilai yang diberikan berarti komponen dianggap semakin aman, dan sebaliknya semakin rendah nilai yang diberikan berarti komponen tersebut dianggap semakin tidak aman. Untuk lebih efektifnya penilaian, diharapkan team evaluasi terdiri dari personil yang telah memiliki pengalaman lapangan, sehingga selain memiliki kemampuan yang cukup juga memilikl sense yang baik terhadap obyek penilaian.
Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui apakah instalasi dalam kondisi AMAN, CUKUP AMAN atau TIDAK AMAN berdasarkan nilai yang diperoleh. Batasan kriteria penilaian AMAN atau TIDAK untuk masing-masing komponen didasarkan pada batasan yang umum/lazim dipergunakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T8465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata Jaya
"Indeks Keamanan Informasi KAMI adalah alat bantu untuk mengukur tingkat kepatuhan sistem berdasarkan SNI/ISO 27001, standar ini diwajibkan pada sistem yang bersifat strategis sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 tahun 2016. Akan tetapi untuk organisasi yang sangat bergantung pada sistem kendali industri, seperti pada industri migas, sistem ketenagalistrikan ataupun industri manufacturing, best practice yang disarankan yaitu menggunakan kerangka NIST SP 800-82. Penelitian ini mencoba mengajukan suatu metode pendekatan agar sistem dapat patuh terhadap kedua standar tersebut sekaligus. Adapun metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan audit berdasarkan standar NIST SP 800-82 sehingga didapatkan rekomendasi kontrol berdasarkan analisis risiko yang ditemukan. Selanjutnya rekomendasi kontrol tersebut akan dijadikan referensi untuk menjawab checklist Indeks KAMI. Melalui metode ini didapatkan tingkat kepatuhan sistem terhadap Indeks KAMI meningkat sebesar 81,2 sehingga sistem tidak hanya patuh berdasarkan SNI 27001 tetapi juga berdasarkan NIST SP 800-82.

Indeks Keamanan Informasi KAMI is a tool for measuring system compliance based on SNI ISO 27001, where based on the Regulation of the Minister of Communication and Information Technology Number 4 of 2016 states all strategic systems must comply with this standard. However, for the organizations that rely on industrial control systems, such as the oil and gas industry, electricity systems or manufacturing industries, the best practice is to use the NIST SP 800 82 framework. Therefore, this research tries to propose an approach method so that the system will comply with both of standards. The approach is done by conducting an audit based on the NIST SP 800 82 framework to obtain controls recommendation based on the risk analysis that found on the system. Furthermore, such control recommendations will be used as a reference to answer the checklist of Indeks KAMI. Through this approach method, the system compliance level on Indeks KAMI increased by 81.2 so that the system does not only complies with SNI 27001 but also based on NIST SP 800 82.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Tanama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ibtida Prasetyaningtyas
"CNOOC SES Ltd. yang merupakan perusahaan minyak lepas pantai dengan pusat produksi di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu memanfaatkan desalinasi air laut sebagai sumber air bersih dengan teknologi reverse osmosis. Peningkatan kebutuhan air secara pesat dan penurunan kualitas sumber menuntut adanya usaha untuk mendukung penyediaan air bersih yang berkelanjutan dan salah satunya adalah dengan daur ulang air limbah domestik. Alternatif ini dapat menjadi pemenuhan kebutuhan air di lokasi tersebut untuk mensubstitusi penggunaan air laut dengan tujuan mencegah pencemaran, konservasi air serta menghemat biaya pengolahan. Dari neraca air diperoleh masing-masing konsumsi sebesar 59,3 m3/hari, 144 m3/hari, dan 34,3 m3/hari. Dari hasil pemeriksaan di laboratorium diperoleh kulitas efluen IPAL eksisting untuk beberapa parameter seperti BOD5 21,0 mg/l; TDS 243 mg/l; TSS 12,3 mg/l; COD 42,5 mg/l; amonia 6,87 mg/l dan fecal coliform lebih dari 1600 MPN/100 ml. Beberapa potensi daur ulang limbah cair domestik di Pulau Pabelokan diantaranya untuk penggelontoran toilet, penyiraman taman, serta tower pendingin (cooling tower). Target kualitas air daur ulang mengacu pada kualitas air kelas dua berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, sehingga parameter yang harus diturunkan adalah BOD5, COD dan amonia. Untuk mencapai target kualitas tersebut dibutuhkan pengolahan lanjutan sebagai pengolahan daur ulang dengan alternatif unit ultrafiltrasi dan reverse osmosis. Berdasarkan metode pembobotan dengan aspek teknis dan biaya unit yang dipilih adalah ultrafiltrasi dengan pretreatment filter karbon aktif serta ultraviolet sebagai unit disinfeksi.

CNOOC SES Ltd, which is an offshore oil company with production center location in Pabelokan Island, uses seawater as the source of clean water by desalination water using reverse osmosis technology. The rapid increase in water demand and water resource degradation require efforts to support sustainable provision of clean water and one of them is domestic waste water reuse. Water reuse is an alternative to provide the water needs to substitute the use of sea water in order to prevent pollution, water conservation and save on processing costs. Effluent wastewater qualities from laboratory tests for several parameters such as BOD5 is 21,0 mg/l; TDS is 242 mg/l; TSS is 12,3 mg/l; COD is 42,5 mg/l; ammonia is 6,87 mg/l; and fecal coliform is over 1600 MPN/ 100 ml. The potential of water reuse in Pabelokan Island are for toilets flushing, gardens watering, and cooling water. Consumptions of water reuse obtained from water balance are 59,3 m3/day, 144 m3/day, and 34,3 m3/day. The quality target of water reuse refers to water quality class two based on Government Regulation No. 82 of 2001, so the parameter should be derived are BOD5, COD and ammonia. Ultrafiltration and reverse osmosis are tertiary treatments alternatives used as water reuse treatment. Weighting parameter consists of technical and cost aspects, the unit chosen as water reuse treatment is ultrafiltration with activated carbon filter as pretreatment and ultraviolet as disinfection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1964
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
T. Riza Maulana
"Penerapan Sistem Manajemen K3LL sangat diperlukan pada kegiatan hulu migas, karena didalam elemen-elemen yang umumnya terdapat dalam satu standar sistem manajemen K3LL antara lain ; Kebijakan, Perencanaan, Penerapan dan Operasi, Pemeriksaan dan tindakan perbaikan serta Tinjauan manajemen,dapat digunakan sebagai salah satu alat dalam mengelola potensi bahaya dan resiko K3 serta aspek dan dampak lingkungan secara berkelanjutan. Kondisi saat ini pada kegiatan hulu migas, dalam penerapan SMK3LL, terlihat adanya beberapa kendala-kendala antara lain:
- Acuan SMK3LL yang berbeda-beda
- Tidak ada koordinasi antar bagian dalam struktur organisasi Perusahaan
- Untuk menerapkan dua atau lebih standar Internasional suatu perusahaan akan menemukan kendala dalam penerapan dan dokumentasinya.
Oleh karena itu perlu ditetapkan suatu model SMK3LL, yang dapat digunakan sebagai acuan oleh perusahaan-perusahaan migas pada kegiatan hulu. Model SMK3LL ditetapkan dengan cara memadukan ISO 14001 dan OHSAS 18001 dengan penelaahan klausul-klausul, pendekatan proses dan sistem serta validasi basil audit dari beberapa K3S. Model yang dihasilkan akan dijadikan acuan kebutuhan minimum bagi perusahaan migas pada kegiatan hulu yang akan menerapkan SMK3LL.

It is necessary to implement Safety and Health Environmental Management System (HSEMS) due to its general element in management system such as policy, planning, application (implementation) and operation, corrective action until management review can be used as a tool for managing potential hazard, safety and health risk environmental aspect and impact continuously.
Current condition/situation in oil and gas upstream activities there are several barriers to implement (in implementing) Safety and Health Environmental Management System such as : different standard of HSEMS, no coordination between activities in the company.
Implementing 2 (two) or more international standard will be making more difficult and more complicated in its application and documentation.
Therefore it is required to establish one model HSEMS as a guideline for oil and gas companies in upstream activities. HSEMS model is established by integrating ISO 14001 and OHSAS 18001 using clausal evaluation, process and system approach, and validated by audit result. Output of the model itself will be used as minimum requirement for oil and gas company in the upstream activity.
"
2006
T19120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romanus Anugrah Jalil Budipatmana
"Industri penyamakan kulit ( tannery ) cukup berkembang di Indonesia. Industri ini merupakan penghasil bahan baku bagi industri yang mengolah kulit menjadi bahan jadi seperti: sepatu, koper, tas, jaket, kerajinan tangan dan lain-lain.
Perkembangan industri penyamakan kulit harus diimbangi dengan perkembangan teknologi pengolahan limbah, terutama limbah cairnya. Hal ini disebabkan karena limbah cair yang dihasilkan oleh industri penyamakan kulit mempunyai beban pengolahan yang besar, yaitu: 144,9 kg/ton BOD, 351,9 kg/ton COD, 48,3 kg/ton TSS; 3,45 kg/ton krom total, 3,45 minyak dan 12,42 kg/ton amoniak serta debit limbah cair sebesar 191,3 m / hari.
Berdasarkan data kualitas limbah cair industri penyamakan kulit di atas, maka unit pengolahan limbah cair disarankan agar limbah cair tersebut memenuhi baku mutu yang ditetapkan adalah : pengolahan fisik (oil-catcher, fine-screen, comminutor, bak ekualisasi), pengolahan kimia (presipitasi krom.oksidasi sulfida, netralisasi, koagulasi-flokulasi-sedimentasi) dan pengolahan biologi (activated-sludge).
Dengan menggunakan unit pengolahan tersebut diharapkan kualitas limbah yang keluar dari unit pengolahan ini adalah : BOD = 60 mg/L, COD = 204 mg/L dan TSS = 42 mg/L. Industri PT. Budi Makmur Jayamumi yang dievaluasi pada prinsipnya juga menggunakan unit pengolahan limbah cair seperti di atas. Limbah cair yang dihasilkan instalasi pengolahan limbah cair juga masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan, sehingga instalasi pengolahan limbah cair tersebut layak digunakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Gas bumi merupakan sumber daya alam yang tidak terbaharui, karena itu diperlukan suatu kebijakan yang tepat agar pemanfaatan gas burni bisa dilakukan semaksimal mungkin bagi kebaikan bangsa Indonesia. Pemodelan yang dilakukan dalam skripsi ini bertujuan untuk membantu membuat kebijakan yang baik untuk gas bumi.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah system dynamic, karena system dynamic mempunyai kelebihan yaitu memasukan kebijakan sebagai bagian dalam model sehingga lebih mudah menentukan kebijakan dan system dynamic juga mampu menjelaskan struktur masalah dan mekanisme sebab akibat yang dapat memprediksi dan memproyeksikan kemungkinan yang terjadi. Diharapkan menggunakan metode ini model bisa mewakili sistem umpan balik dan kedinamisan
dalam sistern energi gas bumi . Uji sensitivitas dilakukan untuk mencari variable-variabel yang berpengaruh pada model terutama produksi gas bumi. Dengan mengetahui variabel variabel sensitif diharapkan bisa. ditemukan kebijakan yang paling baik bagi sistem energi gas bumi di Indonesia.
Ada 5 jenis skenario yang terdapat dalam model yaitu skenario untuk
Ekspor, skenario pertumbuhan PDB, skenario perubahan harga minyak, skenario…
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yety Yanutriastuti
"Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bogor merupakan instansi yang mempunyai kewenangan dalam hal penyediaan air bersih sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri nomar 5 tahun 1977 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 28/KPTS/1984. Berdasarkan SK tersebut target cakupan pelayanan PDAM Kota Bogor (termasuk kota sedang) adalah 80 % pelayanan. Sebelum terjadi perkembangan wilayah dan pertumbuhan penduduk target tersebut telah terpenuhi, namun dengan perkembangan yang teljadi cakupan pelayanan PDAM saat ini sebesar 53 %.
Agar dapat terpenuhi target raihan, PDAM hams melakukan pengembangan jaringan pipa air bersih di wilayah baru. Untuk itu sisa kapasitas produksi yang ada (idle capacity) perlu dievaluasi dengan pertambahan pelanggan yang dapat dilayani.
Total kapasitas produksi sebanyak 1102 liter/detik. Jumlah yang didistribusikan sebanyak 954 liter/detik. Sisa produksi = 1102 lt/det - 974 lt/det = 128 lt/det.
Dengan kondisi sisa produksi tersebut diatas dan pertumbuhan penduduk pada saat ini serta untuk memenuhi kebuluhan di masa mendatang jaringan sistem yang ada perlu dievaluasi, apakah masih diperlukan penambahan unit-unit pengolahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidi Viciyandrie
"ABSTRAK
Gas alam merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah di
Indonesia. Gas alam menjadi alternatif baru sebagai penghasil sumber energi
karena sudah mulai terbatasnya minyak bumi. Keterbatasan tersedianya
infrastruktur dalam hal ini adalah kilangpengolahan gas alam itu sendiri, jaringan
pipa yang digunakan untuk distribusi gas, dan juga teknologi yang diterapkan
belum dilakukan secara optimal, sehingga pemanfaatan gas alam masih jauh di
bawah pemanfaatan bahan bakar minyak yang menjadi sumber energi minyak
bumi yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Prediksi kebutuhan bahan bakar semakin lama semakin meningkat. Pada
bagian analisis pasar di prediksi peningkatan kebutuhan bahan bakar gas di Jawa
Barat mencapai shortage 400-820 MMSCFD hingga tahun 2015. Berdasarkan
ketersediaan gas di Lapangan Gas Suban yang mencapai 8.4 tcfg maka kilangini
akan di rancang dengan kapasitas 600 MMSCFD terdiri dari 2 train unit
pengolahan dan diperkirakan akan berproduksi selama 40 tahun.
Untuk dasar perhitungan dalam perancangan kilang ini, akan dibantu
dengan simulasi menggunakan software HYSYS 3.1. Gas jual dan kondensat
dihasilkan melalui proses awal dan proses utama. Proses awal adalah proses
pendinginan dan pemisahan bertujuan untuk mendinginkan gas umpan dan
memisahkan fraksi berat secara fisik berdasarkan efek tumbukan dan perbedaan
berat jenis. Selanjutnya akan dilanjutkan pada proses utama penghilangan
pengotor yang terkandung di dalam gas.
Proses sweetening dan refrigerasi merupakan proses utama yang akan
memisahkan gas alam menjadi produk gas jual dan kondensat. Pada proses
sweetening akan menggunakan absorbsi larutan amin untuk menyerap kandungan
H2S dan CO2 dalam gas dan absorbsi larutan glikol untuk menyerap kandungan
air dalam gas. Sedangkan pada proses refrigerasi berfungsi untuk mendinginkan
gas sampai titik embun sehingga fraksi berat akan terkondensasi, komponen
pendingin pada refrigerasi menggunakan propana. Produk gas jual dan kondensat
direncanakan akan didistribusikan menggunakan jalur perpipaan sebagai media
transportasi.
Hasil neraca massa dan energi berdasarkan running HYSYS didapatkan
efisiensi proses sebesar 97,43 % dan 97,246 %, dimana semua data ini
menunjukkan bahwa proses yang berlangsung didalamnya sudah berjalan baik
dan mempunyai efisensi proses yang besar. Selain itu didapatkan juga desain alat
dengan semua dimensi atau ukuran berdasarkan hasil sizing yang didapatkan pada
hasil running HYSYS. Semua data tersebutkan didapat berdasarkan jenis proses,
kegunaan serta nilai parameter yang digunakan untuk dapat menghasilkan produk
sesuai dengan standar.
Selain aspek teknis diatas, untuk penentuan kelayakan suatu kilangmaka
perlu ditinjau dari segi ekonomi. Parameter tinjauan kelayakan tersebut
didasarkan pada 3 hal yaitu Net Present Value (NPV) lebih besar dari 0, Internal
Rate Return lebih besar dari tingkat suku bunga yaitu 11 dan Payback Period
kurang dari 8 tahun. Pada tinjauan ini didapatkan data NPV = $76.185.320,
IRR = 12,42 % dan PBP = 7 tahun. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa kilangpengolahan gas alam ini layak untuk dibangun.
Kata Kunci : Gas Alam, Sweetening, Suban"
2008
S49725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>