Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112835 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suparman
"Kepuasan pasien dalam suatu rumah sakit merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan. Apabila pelayanan yang di terima sesuai dengan harapan, maka mutu layanan yang diberikan dipersepsikan baik atau memuaskan, dan sebaliknya, jika pelayanan. yang di terima tidak sesuai harapan, maka pelayanan tersehut dipersepsikan buruk dan tidak memuaskan.
Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan pasien yang di rawat di Pal. Melati dan ruang MPKP, dengan metode Serqual terhadap pelayanan rawat inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 120 responden, 60 pasien yang di rawat di Pav. Melati dan 60 pasien yang di rawat MPKP. Penelitian ini adalah cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan variabel yang digunakan untuk mengukur mutu layanan, menggunakan lima dimensi mutu, yaitu : tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien di ruang MPKP ternyata lebih tinggi dari pada di Pav. Melati, untuk semua dimensi (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy). Sedangkan karakteristik responder yang berhubungan dengan tingkat kepuasan ternyata hanya pekerjaan di Pav. Melati sedang umur dan pendidikan tidak ada hubungan, baik di Pav. Melati maupun ruang MPKP. Menyarankan kepada pihak manajemen Perjan, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo untuk menerapkan secara optimal MPKP di seluruh ruang rawat, khususnya Paviliun Swadana (VIP), sehingga mutu pelayanan akan lebih berkualitas.

Patient satisfaction in the hospital is one of the indicators of the quality of hospital-health care that have been given to patients, as clients.
If the hospital-healthcare received is equal to that expected by the patients, the quality health insurance would be considered good-and satisfy the patients. On the contrary, if the hospital-healthcare received is not as expected by or satisfy the patients, the healthcare will be of bad perception and disappointment.
The aim of this study is to find the description of in-patient satisfaction level at "Melati" Pavilion and the "Professional Nursing Practice Model" (PNPM) ward or "Ruang Rawat Model Praktik Keperawatan Profesional"(MPKP), using the Serqual Method towards ward-healthcare. Data used in this study was a primary data using univariate and bivariate analysis.
It is a quantitative cross sectional study, conducted to 120 respondents consisted of 60 in-patients at "Melati" pavilion and 60 in-patients at PNPM ward. The variable used to measure the quality health insurance were by the five quality dimensions: tangibility, reliability, responsiveness, assurance, and empathy.
The results of this study showed that the respondent satisfaction levels in all of the quality dimensions (tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy) in the PNPM ward was higher than that of "Melati" pavilion. There were no associations between the characteristics of the respondents (age and educational background) and the level of satisfaction in both types of wards, but there was relationship between job and the level of satisfaction of the respondents at "Melati" pavilion.
It is recommended that in order to increase the in-patient satisfaction, to apply the Professional Nursing Practice Model (PNPM) at all of the wards in RSCM optimally, especially the VIP pavilions, as a result the health quality insurance will be qualified.
References : 45 (1988-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Komala Dewi
"Unit rawat jalan merupakan pintu gerbang dan revenue center Rumah Sakit. Sudah selayaknya layanan rawat jalan memiliki kinerja yang baik dan layanan yang prima, sehingga rumah sakit mempunyai citra yang baik di masyarakat dan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan tehnologi kesehatan yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan yang menyebabkan penurunan kunjungan dalam 4 tahun terakhir. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional pada 110 pasien rawat jalan. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat
Hasil analisis didapatkan tingkat kepuasan pasien 50.0%. Dan analisis bivariat, kepuasan pasien berhubungan dengan karakteristik pasien yang bermakna adalah pendidikan dan penghasilan, untuk dimensi mutu layanan kepuasan pasien berhubungan dengan kebersihan toilet dan ruang tunggu, pada dimensi tangible, dan dimensi reliability meliputi ketepatan waktu layanan dan waktu tunggu yang lama dan dimensi empathy seperti kurang mendengarkan keluhan pasien dengan sabar/sungguh-sungguh dan kurang memberikan tanggapan atas keluhan pasien.
Dari uji regresi logistik untuk mendapatkan Faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah vanabel penghasilan. Dari Penelitian ini disarankan agar manajemen rumah sakit memperbaiki kinerjanya dan memperhatikan layanan pada pasien, terutama pada kebersihan toilet dan ruang tunggu, ketepatan waktu dan waktu tunggu yang lama, serta dapat mendengarkan dan memberikan tanggapan yang baik pada keluhan pasien.

Ambulatory (Out-Patient) unit is a "front gate" and revenue center for the hospital. It is important that this unit has a good performance and serves the customer excellently in order to get a better image to the customers and anticipate the improvement of the health technology.
The objective of this research is to get more information about patient satisfaction and factors that associates in ambulatory unit at Lubuk Linggau General Hospital Musi Rawas. There was a decreasing coverage in this last 4 years. This study was a quantitative with a cross sectional approach that performed in 110 out-patients Data analysis were univariate, bivariate, and multivariate. The patient satisfaction was 50 % . Bivariate analysis shows that the satisfied patient significantly related to the patient's education and income. In tangible and reliability aspects. the satisfaction was correlated to the toilet, time waiting and time schedule and in empathy aspect the satisfaction was related to unrenponded of medical-nursing officers and staffs to the patient and lack of human relationship.
The result of logistic regression also stated that the dominant factor or variable correlated to the patient satisfaction was income.
Based on this study, it is recommended to the manager, staffs and medical-nursing officers to enhance the quality of services as what this study founded.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anah Sasmita
"Memberikan kepuasan kepada klien merupakan salah sate kiat untuk memenangkan kompetisi, selain untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan merupakan kewajiban profesi. Salah sate cars untuk mengukur kepimsan klien sebagai pelanggan yaitu dengan metoda Importance-Performance Analysis atau analisis tingkat kepentingan dan kepuasan peianggan dan Manila dan lames (Supranto, 1997).
Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit Immanuel (RSI) Bandung mempunyai kelemahan balk dalam somber daya manusia maupun metoda penugasannya (Dokumentasi RSI, 2000). Berdasarkan fakta tersebut, kemungkinan terjadi ketidakpuasan pads klien, maka dirumuskan masalah penelitian: Bagaimanakah kesesuaian tingkat kepentingan dan kepuasan Mien terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan di Ruang Rawat snap Pusat Medik RSI Bandung. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian tingkat kepentingan dan kepuasan klien.
Penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif Variabel independen adalah karakteristik klien, dan variabel dependennya yaitu: tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan kesesuaian tingkat kepentingan dengan kepuasan. Sampel penelitian ini adalah seluruh Mien yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 109 Idien. Instrumen penelitian terdiri dua bagian. Bagian A tentang karakteristik klien terdiri dart delapan pertanyaan. Bagian B untuk mengukur tingkat kepentingan dan kepuasan klien dengan menggunakan skala Likert terdiri dart 41 pemyataan. Uji coba iinstrumen penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kebonjati Bandung, terhadap 31 klien. Uji reliabilitas instrwnen dengan AriphaCronbach dan didapatkan nilai alpha 0.895. Analisis data mencakup analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian: rata-rata tindakan keperawatan dinilai penting rata-rata tindakan keperawatan dinilai twang memuaskan ; ada perbedaan yang signifikan rata-rata tingkat kepuasan dengan rata-rata tingkat kepentingan (p - 0.0001); terdapat 17 tindakan keperawatan yang dianggap belum sesuai; terjadi hubungan negatif antara umur dengan kesesuaian namun tidak signifikan (rr- -0.177, p= 0.66); tidak ada perbedaan kesesuaian pada pria dan wanita (per.744); terdapat_ perbedaan rata: rata kesesuaian pads pendidikan dasar, menengah dan tinggi namun tidak signifikan (p.-.107); ada perbedaan yang signifikan rata-rata kesesuaian pads tiga kelompok pekerjaan (p= 0.414); terdapat hubungan negatif antara penghasilan dengan kesesuaian (p=-0.026, r= -0.211); rata-rata kesesuaian dikelas III lebih tinggi dibandingkan di kelas II dan kelas I walau tidak signifikan (p~.101); tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata kesesuaian diantara lima kelompok keadaan penyakit (p-A:1.849); dan terdapat hubungan negatif antara lama rawat dengan kesesuaian namun tidak signifikan (p -0A2, r=-0.080). Penghasilan, pendidikan, pekerjaan, dan pilihan ruang rawat menjelaskan variasi sebesar 12.7% terhadap kesesuaian.
Berdasarkan basil penelitian di atas, maka disampaikan beberapa saran yaitu: perlu memperbaiki 17 tindakan keperawatan yang dianggap belum sesuai oleh klien, mensosialisasikan standar asuhan keperawatan , penetapan uraian tugas secara jelas untuk setiap jenjang tenaga keperawatan, peningkatan pendidikan formal dan non formal, perubahan sistem penugasan dari fungsional menjadi tim, memelihara meningkatkan budaya 5R, dan meningkatkan mutu secara terpadu. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan klien.
Daftar Pustaka 61 (1983 - 2001)

Analysis on COompatibility of Patient's Interest and Satisfaction Rate on the Implementation of Nursing Care at In-House Treatment Room of Bandung Immanuel HospitalMeeting satisfaction for the clients constitutes is one of ways intended to win a competition, besides to provide a good quality service. It was also one of professional duties. One among several methods of measuring the satisfaction rate of clients as customers was by applying Importance-Performance Analysis or analysis of client's interest and satisfaction rate of Manila and James (Supranto, 1997)
Bandung Immanuel Hospital (RSI) is one of private hospitals existing in West Java. Based on nursing analysis, nursing management has some weaknesses, either its human resources or assignment method (RSI Documentation, 2000). Owing to this fact, there was a possibility of client's dissatisfaction. It was therefore formulated the research problem : How was the compatibility of client's interest and satisfaction rate on the implementation of nursing care at in-house treatment room of Medical Center of Bandung Immanuel Hospital. The objective of this research was to identify: client's characteristics, interest rate, satisfaction rate, compatibility between interest and satisfaction rate, difference between average interest and satisfaction rate and the most dominant client's characteristics in relation to compatibility.
The type of research was non-experimental by applying descriptive approach. The independent variable in this research was the client's characteristics, and the dependent variables are the interest rate, the satisfaction rate and the compatibility between interest and satisfaction. The sample of this research was all clients meeting the inclusive criteria totaling 109 clients. The research instrument comprises two pans. Part A related to client's characteristics consisting of eight questions, Part B was to measure the client's interest and satisfaction rate by applying Likert-scale consisting of 41 questions. Instrument experiment of this research was carried out on 31 clients at Bandung Kebonjati Hospital. Instrument reliability test applies Alpha Cron/melt and obtained the alpha value of 0,895. Data analysis comprises univariate, bivariate and multivariate analysis.
The result of research revealed : average nursing care was considered significant, average nursing care was considered less satisfied, there was a significant difference between average satisfaction rate and average interest rate (p = 0.0001). There are 17 nursing care considered incompatible. Negative relation occurred between age and compatibility but not significant (r = -0.177, p = 0.66); there was no compatibility difference on male and female (p = 0,7444)); there was a compatibility average difference on elementary, high and higher education but not significant (p = 0.107); there was significant compatibility in average on the three occupation groups ( p --0.014); the average in the III class was higher than in the lI and I class although it was not significant (p = 0.101); there was no significant difference among the condition the five disease group(p = 0.849); and there was no negative between length of care and common compatibility but not significant ( p = -0.42, r_= -0.80) Income, education, occupation, and preference of nursing room revealed variation of 12.7 % to the compatibility of interest and satisfaction rate .
Based on the above result of research, it was suggested that: There are some needs, a need to improve 17 nursing cares considered incompatible by the clients, and a need of socialization of nursing care standard in order that every nurse can clearly understand the definition of job description for each level of nurses, improvement of formal and non-formal education, change of assignment system from functional into team work, maintain and improve the "5R" culture. And improvement of integratedly total quality. It was also necessary to carry out a further research on the factors related to the client's satisfaction.
Literature 61 (1983 - 2001)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T8224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"Kepuasan pasien adalah dasar suatu ukuran mutu pelayanan keperawatan dan merupakan alat yang dipercaya dan sahih dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pengelolaan rumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan mutu layanan yang berada di bawah standar. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya karakteristik pasien.
Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kepuasan pasien serta karakteristik pasien yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap mutu layanan rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru dari tanggal 12 Mei -- 10 Juni 2003. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 200 pasien rawat jalan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian didapat bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap mutu layanan rumah sakit sebesar 41 %. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur, pendidikan, jumlah kunjungan dan akses/kemudahan. Sedangkan hasil uji regresi logistik didapat bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur dan jumlah kunjungan.
Dari hasil penelitian disarankan bagi pihak rumah sakit untuk lebih meningkatkan mutu layanan di instalasi rawat jalan terutama pada dimensi mutu yang berada pada kuadran 1 dan 2. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan secara menyeluruh disarankan perlu dilakukan Total Management Quality secara terpadu dengan mengikutsertakan seluruh staf atau karyawan sebagai tim kerja melalui Gugus Kendali Mutu. Perlu ditingkatkan upaya kearah pengenalan rumah sakit mengingat bahwa selain informasi yang berasal dari pasien atau keluarga yang merasa puas terhadap pelayanan rumah sakit, juga dibutuhkan informasi' dalam bentuk lain guna meningkatkan minat pembelian jasa rumah sakit seperti pembuatan brosur, leaflet, interaktif di RRI maupun di RTV, membuka website RSUD Pekanbaru dan sosialisasi program rumah sakit. Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang mendukung penelitian ini, seperti penelitian tentang kepuasan provider (petugas pelayanan) di Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru.

Patients Characteristics which Relates to the Satisfactions of Cheek Up Patients in General Hospital of Pekanbaru District in 2003Patients' satisfaction is the base for the measurements of nursing service quality and is valid and reliable approach developing plan executing, operations and conducting evaluations of hospital business. Low patients' satisfaction illustrates the service quality which is below standards. Low patients' satisfaction could result to the hospital image. Patients' satisfaction is influenced by many factors, one of them is the patients characteristics.
The objective of this study is to acquire a description of patients' satisfaction and the patients' characteristics which relates to the patients satisfaction degree toward the service quality of hospitals. This study is undertaken at the General Hospital of Pekanbaru District from 12 May-10 June 2003. The study type used is cross sectional of 200 outpatients. The analyses used are univariate, bivariate, and multivariate analysis. The statistical tests used are chi square and logistic regression. The acquired result of the study shows that patients who testify to be satisfied toward the hospital service quality are 41. The result of bivariate test shows that the factors related patients satisfactions are variables of age, education, number of visits, and access. While the logistic regression test presents that the dominant factors in determining the patients satisfactory are variables of age and number of visits.
From the result of the study it is advised that the hospital component should improve more service quality in the check up installation especially on the dimension of quadran one and two. With the intention of improving the service quality in general, it is advised that Total Quality Management needs to be achieved integratedly, through engaging every staffs or employees as a team work by Quality Improvement Circle, Efforts needs to be improved toward hospital familiarization remembering that besides information from the patients or families who feels satisfied toward the hospital service, but also a need for information in other forms to improve the desire to purchase the hospital service such as brochures, leaflet, interactive in RRI or RTV, design a website of Pekanbaru General Hospital, and socialization of the hospital programs. There is a need for further study which supports this study, such study as work/staff satisfactions of the General Hospital of Pekanbaru District.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggono Johanes Baptista
"ABSTRAK
Peningkatan keadaan sosial ekonomi masyarakat serta makin ketatnya kompetisi yang juga melanda dunia perumah-sakitan menuntut peningkatan mulu layanan dari rumah sakit Salah salu ukuran mutu pelayanan rumah sakit adalah kepuasan penderita, dan kepuasan penderita atas layanan keperawatan meski bukan satu-satunya pertimbangan, merupakan hal yang sangat penting mengingat kedudukan perawat yang sangat erat dalam berhubungan dengan penderita; yang oleh beberapa penulis dikalakan sebagai the major caring profesion.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tingkat kepuasan penderita atas layanan keperawatan yang menyangkut :
- Profesionalisme perawat : menyangkut ketrampilan media-teknis keperawatan.
- Kepribadian perawat : yang tercermin dalam perilaku perawat.
- Amenities : kenyamanan, keamanan layanan dari fasilitas/lingkungan keperawatan yang menyenangkan; serta akan dicari faktor mana yang menentukan/berhubungan paling erat dengan kepuasan umum penderita.
Teknik analisa yang dipakai adalah ANOVA dan Analisa Korelasi dari PEARSON untuk melihat perbedaan rata rata tingkat kepuasan alas faktor-faktor layanan keperawatan dari penderita- penderita yang berbeda kelas dan bagaimana hubungaanya dengan kepuasan umum.
Hasil penolitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan maupun pada tiap-tiap kelas perawatan didapatkan tingkat kepuasan pada umumnya baik serta tidak ada perbedaan tingkat kepuasan pada kelas-kelas yang barbeda Perilaku perawat mempunyai hubungan paling erat dengan kepuasan umum, disusul dengan fasilitas/linglamgan keperawatan; keduanya pada tingkat sangat erat, sehingga dapat dianggap sebagai faktor penentu tingkat kepuasan umum atas layanan keperawatan. Sedangkan kepuasan atas ketrampilan perawat yang lebih rendah pada kelas yang lebih tinggi, sangat mungkin berhubungan dengan perbedaan tingkat sosial ekonomi/pendidikan pada kelas yang lebih tinggi sehingga mempunyai tuntutan yang lebih tinggi pula. Ditemukan pula bahwa hubungan dengan kepuasan umum ternyata kurang begitu erat dibandingkan dengan perilaku umum maupun fasilitas/lingkungan keperawatan.
Kepada Rumah Sakit St. Elisabeth disarankan untuk meningkatkan ketrampilan perawat-perawatnya, sedangkan kepada rumah sakit-rumah sakit lain, Departemen Kesehatan Republik Indonesia; adalah masalah perilaku perawat yang sangat erat / menentukan tingkat kepuasan penderita terutama dalam memenuhi kaidah-kaidah pelayanan keperawatan yang berdimensi : bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.

ABSTRACT
Determinant Factors Affecting The Degree Of Satisfaction On Nursing Care At St. Elisabeth Hospital, Semarang.Improvements in the socio-economic condition of the population and tough competition exist in health care business, stimulate marry hospitals to increase quality of its health care services. One indicator to measure the quality of health care in hospital is patient's satisfaction related to nursing care; which is also term as "major caring profession" by several authors.
In this study, nursing care is categorized into 3 aspects :
1. The skill /"professionalism" of nurses
2. The personality /behavior of nurses
3. The amenities from health care facilities / environment
The objectives of the study are : 1). to identify the degree of patient's satisfaction on nursing care ; 2). to determine factors affecting level of patient's overall satisfaction.
This study was conducted in St Elisabeth Hospital, Semarang in 1996, interviewing adult conscious patients which were already hospitalized for 3 - 29 days. A questioner was developed to guide the interview based on "STANDARDS OF NURSING CARE? HEALTH DEPARTMENT of Republic of Indonesia (1994). Analysis was done using ANOVA and PEARSON'S Correlation; grouping patients into I/VIP; II, III/IV Classes.
The result shows that in general, regardless of the class, the degree of patient's satisfaction is stated good. The factor that has the greatest effect on patient's satisfaction is the nursing behavior which is also represent personality of nurses (r = 0.88); followed by nursing facilities/environment (r = 0.84) and the least affecting factor is the skill of nurses (r = 0.73). It is also found that the lower degree of patient's satisfaction on the skill of nurses in higher hospital class of nursing (VIP, class I and II); is possibly due to socio-economics deference of the patients.
Based on these findings, the study suggests St. Elisabeth Hospital to increase the skill of nurses. For Ministry of Health, and other hospitals, are advised to maintain and improve the nurse behavior that closely related with the degree of satisfaction , mainly in fulfilling the norms of nursing care that has the dimension of : bio - psycho - socio - cultural - spiritual.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riksa Wibawa Resna
"Perubahan tekanan ekonomi, situasi politik, arus informasi yang berkembang pesat, peningkatan kesadaran pengguna jasa pelayanan akan kebutuhan kesehatan dan berdirinya rumah sakit swasta dengan kepemilikan baik lokal maupun asing menuntut perubahan yang besar dalam layanan kesehatan.
Rumah sakit sebagai sarana rujukan dan pusat pelayanan kesehatan yang cukup lengkap diharapkan mampu bersaing dalam rneningkatkan mutu layanan yang diberikan kepada pengguna jasa rumah sakit. Secara umum diakui bahwa mutu berkaitan dengan kepuasan pasien/masyarakat profesional, manajemen dan pemilik rumah sakit itu sendiri. Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, handal dan berkompeten. Sumber daya manusia dirumah sakit terdiri dari berbagai macam unsur yang terkait didalamnya yang berperan dalam pemberian layanan yang komprehensif.
Unit rawat inap merupakan salah satu pelayanan yang bersifat revenue center yang disediakan rumah sakit sehingga tingkat kepuasan pasien yang dirawat di unit tersebut bisa digunakan sebagai salah satu indikator mutu pelayanan. Evaluasi pasien rawat inap yang dilakukan di RS Honoris memperlihatkan bahwa daya tanggap dan keahlian perawat sering menjadi sumber keluhan pasien yang disampaikan oleh pasien terhadap pelayanan di ruang rawat inap, baik lisan maupun tulisan.
Konsep penelitian ini didasarkan atas modifikasi konsep dari Krowinski W.J. dan Steiber S.R., 1996. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 200 orang pasien yang dirawat untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara persepsi pasien atas layanan keperawatan terhadap minat beli ulang layanan keperawatan di instalasi rawat inap rumah sakit Honoris.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari jumlah responden 200 orang 63.5 % diantaranya menyatakan puas terhadap layanan keperawatan rawat inap RS Honoris walaupun masih ada beberapa hal seperti kemampuan perawat menyiapkan lingkungan kerja sebelum bekerja seperti menutup kain gorden sebelum memandikan pasien, menyebut nama pasien sebelum melakukan tindakan, menjaga kebersihan WC dan kemampuan perawat untuk sering datang mengontrol keadaan pasien yang masih dipersepsikan kurang oleh pasien dan perlu mendapatkan perhatian oleh pihak manajemen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 91.5 % responden menyatakan akan kembali membeli layanan keperawatan di RS Honoris. Terdapat 2 dimensi mutu layanan keperawatan yang mempengaruhi minat beli ulang layanan keperawatan di rumah sakit yaitu: komunikasi dan respon perawat terhadap panggilan. Rata-rata minat beli ulang jasa pelayanan rawat inap di RS Honoris paling tinggi setelah melihat kemampuan komunikasi perawat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh rumah sakit sebagai salah satu alat untuk menyusun strategi perbaikan mutu pelayanan keperawatan khususnya pada instalasi rawat inap RS Honoris Tangerang.

Relation between Patient Perceptions for Treatment Service to Enthusiasm Buy To Repeat Treatment Service in Installation at Hospital Honoris Tangerang Year 2003Changes in the economic pressure, political situation, information current which rapidly grow, improvement awareness service user of health requirement service will and hospital of private sector with the ownership of foreign and also local goodness claim big change in health service.
Hospital as reference and center health service which complete enough expected able to compete in upgrading service which is passed to a service user hospital. Is in general confessed that quality go together professional or patient satisfaction, ill pawnbroker and management itself. Certifiable Health service requires to be supported by adequate human resource, rely on and have the competence. Ill human resource at home consisted of assorted related or relevant element in it which the playing a part in comprehensive service gift.
Ward as one of service having the character of revenue center provided by a hospital so that mount patient satisfaction which is taken care of the unit can be used as one of indicator on quality service. Evaluate patient in ward conducted in Honoris Hospital show that energy listen carefully and the nurse membership often become patient sigh source submitted or sent by patient to service in ward, oral goodness and also the article.
Concept of this research based by modification conception from Krowinski W.J. and Steiber S.R, 1996. This research represent research having the character of analytic quantitative with approach of cross sectional to 200 people of patient which is taken care of to get picture [of] about relation between perception of patient for service of treatment to enthusiasm buy to repeat service of treatment in ward installation at Honoris hospital.
Result of research show that from amount of responder 200 people 63.5 % among other things express to satisfy to service of treatment take care of to lodge Honoris Hospital although the several things there still like ability of nurse prepare environment work before working like closing cloth of Borden before bathing patient, mentioning name of patient before conducting action, keep cleaning of WC and ability of nurse to often come to control circumstance of patient which the perception still less by patient and require to get attention by management party.
Result of research show that 91.5 % responder express will return to buy treatment service in Honoris hospital. There are 2 dimension of quality of treatment service influencing enthusiasm buy to repeat ill treatment service at home that is: and response nurse communications to call. Enthusiasm mean buy to repeat service take care of to lodge [in] highest RS Honoris after seeing the nurse communications ability.
Result of this research expected can be used by hospital as one of appliance to compile repair strategy of quality of treatment service especially at ward installation Honoris Hospital Tangerang.
Bibliografi 35 (1983 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anggraini
"Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini yang memudahkan masyarakat mengakses informasi yang diinginkan dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat atas pelayanan kesehatan, maka semakin besar pula tuntutan masyarakat atas tuntutan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit. Karena sebagian besar pasien tidak mengerti bagaimana sistem pelayanan kesehatan, cara kerja teknologi kedokteran, dan cara intervensi medis, maka penilaian kinerja rumah sakit dilakukan tidak dengan seharusnya. Penilaian kinerja rumah sakit didasarkan pada keadaan fisik rumah sakit, kenyamanan, keramahan, dan lain-lain yang sebetulnya bukan merupakan penilaian kinerja rumah sakit yang sesungguhnya Oleh karena itu, RS hendaknya memperhatikan aspek lain yang akan mempengaruhi kepuasan pasien.
Penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Parasuraman dkk, yaitu Lima Dimensi Servqual yang terdiri atas Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy yang merupakan dimensi kepuasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai kepuasan pasien berdasarkan lima Dimensi Servqual terhadap layanan kesehatan polibagian Rumah Sakit Atmajaya, dan mendapatkan informasi perbaikan yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan kepuasan pasien di sana yang dilakukan dari bulan April sampai Mei 2004 dengan 60 sampel. Instrumen yang digunakan adalah instrumen pengembangan kelima Dimensi Servqual pada layanan rawat jalan polibagian Rumah Sakit Atmajaya yang telah diujicoba sebelumnya dengan hasil yang valid dan reliable.
Sebagian besar pasien (65%) ternyata merasa tidak puas dengan pelayanan di polibagian RSA. Dengan meneliti kelima Dimensi Servqual, maka didapatkan prioritas perbaikan yang harus dilakukan.
Hasil penelitian adalah dimensi Tangible dan Reliability merupakan dimensi yang dianggap penting oleh pasien namun belum dilaksanakan dengan baik oleh pihak manajemen. Prioritas permasalahan pada Dimensi Tangible adalah kebersihan di pendaftaran, ruang tunggu, ruang dokter dan kamar kecil, kenyamanan tempat duduk, keharuman kamar kecil, dan kesejukan apotik, sedangkan prioritas permasalahan pada dimensi Reliability adalah waktu menunggu dokter dan menunggu obat. Sedangkan dimensi yang sudah baik dan harus dipertahankan adalah Dimensi Assurance.
Berdasarkan temuan diatas, maka usulan penelitian ini adalah dengan meningkatkan sarana fisik yang menjadi permasalahan, diantaranya yaitu melakukan patroli tambahan di antara jam buka poliklinik dan melakukan tindakan kebersihan ekstra di tempat pendaftaran, ruang tunggu, ruang dokter dan kamar kecil. Saran untuk dimensi Reliability adalah dengan mencari akar permasalahannya. Komitmen dokter perlu dibangun apabila masalah keterlambatan dokter bersumber dari sini. Penjadwalan ulang praktek dokter yang disesuaikan dengan jadwal mengajar harus dilakukan jika permasalahannya adalah dokter harus mengajar di FK pada saat yang bersamaan dengan jadwal praktek. Untuk mengatasi permasalahan waktu tunggu di apotik yang lama juga harus dicari akar permasalahannya. Penelitian mengenai beban kerja petugas apotik perlu dilakukan untuk memastikan penyebab permasalahan.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit Atmajaya.
Daftar bacaan: 30 (1984-2004)

The Satisfaction Analysis of Out Patient Health Care Patient at Atmajaya Hospital, May-June 2004With the growing development of information technology, it is now easier for people to access information. This combined with the increasing rate of people's awareness about Health Care facility brings an escalating amount of demand for a better quality of Health Care Services by the hospitals.
Generally, patients do not understand how health care system works, not to mention medical technology procedure, and medical intervention procedure. Therefore any judgments given by the patients on the medical service performed by the hospital may not truly reflect its original value. Normally, patients evaluate the performance of a hospital service based on the physical building of the hospital, comfort level given, staff friendliness, etc. which actually are not relevant factors of a hospital performance review. Therefore, Hospitals are recommended to focus on issues that really matters to patients in terms of health care service.
This analysis was prepared with the purpose of gathering information about patients' satisfaction and giving Atmajaya hospital suggestions of priority improvement needed to be carried out in order to deliver better service to the patients. The analysis was conducted based on the theory of Parasuraman and Friends; Five Servqual Dimension which concentrates on the topics of Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. These five dimensions formed the satisfaction dimension. Research was carried out using the development instrument of five servqual dimension at the out patient health care unit of Atmajaya Hospital on April 2004 - May 2004 with 60 samples acquired. The instrument was tested prior to the analysis which delivers valid and reliable result.
Most of the respondent (65%) unsatisfied with Atmajaya hospital's health care service. Through Five Servqual Dimension research, improvement priority can be gained.
The result is that Tangible and Reliability dimension are the two most important dimensions according to the patients. However, these dimensions have not been well conducted by the management. The main concerns of Tangible dimension are the cleanliness at the reception desk, waiting room, doctors' room, and toilets. Furthermore, patients are not satisfied with the coziness level of the seats at the waiting room, toilets' aroma, and level of air coolness at pharmacy counter. Whereas the main issues of reliability dimension are doctor waiting time and medicine waiting time. The only good news is that patients stated the hospital's Assurance Dimension is well performed and that must be maintained in the future.
Based on the findings above, this analysis suggests the hospital to improve its physical facility by scheduling more janitor patrols in between the opening hours of the clinic and improve its cleanliness at the reception desk, waiting room, doctors' room and toilets. As for the reliability dimension, the analyst suggests the hospital to find the root of the problem. Doctors' commitment need to be questioned and rebuilt, in relation to lateness problem. Doctors' opening hours must be scheduled in conjunction to their teaching hours, in relation to issues of clashing between teaching and practice schedule. In order to overcome problem of long waiting time at the pharmacy counter, the hospital need to find the root cause of the problem. Further research on the work load of the pharmacy staff need to be done to find the source of the problem.
Finally, the analyst hopes this research can contribute a constructive idea to Atmajaya Hospital to improve its service quality.
References: 30 (1984-2004)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arip Rahman Hakim
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan dan dapat digunakan sebagai tolok ukur bagi rumah sakit, hal ini penting karena dari hasil pengukuran tingkat kepuasan pasien dapat diperoleh Karakteristik, Dimensi dan Indikator apa dari jasa rumah sakit yang membuat pasien tidak puas. Sehingga pihak manajemen atau pimpinan harus melakukan koreksi atau perbaikan, karena tanpa adanya perbaikan, basil pengukuran tingkat kepuasan pasien menjadi tidak bermanfaat.
Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya gambaran kepuasan, karakteristik pasien yang berhubungan dengan tingkat kepuasan serta diperolehnya gambaran kepuasan dari servqual yaitu faktor tampilan fisik (Tangibel}, empati (Emphaty), ketanggapan (Responsiveness), keandalan (Reliability) dan jaminan (Assurance) pelayanan kesehatan pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Tasikmalaya. Penelitian ini sifatnya deskriptif anaiitik sedangkan metodenya adalah longitudinal survey terhadap 140 sampel pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Tasikmalaya. Analisis yang digunakan adalah univariate, bivariate dan multivariate, sedangkan uji statistik yang digunakan adalah chi square.
Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kepuasan pasien berdasarkan rata-rata dimensi adalah sangat puas yang nilainya sebesar 97,9%. Hasil uji bivariate menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepuasan adalah umur, jenis keiamin, pekerjaan dan pendidikan, sedangkan hasil uji regresi logistik diperoleh bahwa faktor yang dorninan dalam menentukan kepuasan adalah faktor pekerjaan.
Dari Diagram Kartesius diperoleh bahwa Dimensi Assurance yaitu tenaga medic harus mempunyai pengetahuan sehingga mampu menjawab pertanyaan pasien dengan meyakinkan, menyediakan obat-obatan darurat, sikap cekatan, sikap meyakinkan sehingga pasien merasa aman dan harus mempunyai catatan medis dan indikator tenaga medis dan petugas lainnya hares membantu jika ada permasalahan pada pasien dan tenaga medis harus mempunyai catatan medis harus menjadi prioritas utama yang harus segera dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan pasien oleh pihak manajemen.
Saran yang diberikan oleh peneliti kepada pihak rumah sakit adalah harus lebih memperhatikan karakteristik pasien yang berumur muda, jenis kelamin perempuan, bekerja dan pendidikan sedang, karena pada kelompok ini merupakan jumlah terbanyak yang menggambarkan ketidakpuasan, memperbaiki Dimensi dan indikator yang menjadi prioritas utama serta perlu adarya penelitian Iebih lanjut yang mendukung penelitian seperti penelitian tentang kepuasan terhadap pemberi pelayanan baik medis maupun paramedis.

Patient's satisfaction is the first indicator to a measurement of health quality service and as the hospital standard, and that is an important because the measurement result of patient satisfaction degree shows Characteristic, Dimension and hospital Indicator service that make patient felt dissatisfied. The Hospital management has to conduct a correction because without reparation the result measurement patient is unused.
This research aims to know the discription of patient satisfaction rate and patient characteristics that correlates with patient satisfaction and to get the discription of satisfaction from servqual factors like physical factor or Tangible, Emphathy, Responsiveness, Reliability and Assurance health service to the patient who take care of stay in Rumah Sakit Islam Tasikmalaya. The research used descriptive analytic while the research method used is longitude survey to 140 samples patient who take care of stay in Rumah Sakit Islam Tasikmalaya. The Analysis used are univariate, bivariate and multivariate, the statistical test used chi square.
Result of the research obtained that patient of satisfaction degree to patient who take care of stay according to Dimension rates about 97,9%. Result of bivariate test shows the factor correlates with the rate of satisfaction are the variable of age, sex, work and education, while the test result of logistic regression obtained that dominant factors in determining the patients satisfaction is work factor.
We will find Assurances Dimension In Kartesius Diagram that are medical officer must have knowledge to answer all patient's question, to prepare the emergency medicine, responsiveness, medical officer can make patient comfortable and must have medical record and assisted each other to the patient and medical record as a mayor priority to executed patient expectation by hospital management.
Suggested of the researcher to the hospital itself needs to give more attention to the patients characteristic who are young enough, female sex, have an occupation and high education, as in this group is the most quantity which illustrate the dissstisfaction in the service quality of the hospital, repair the majoring Dimension and major priority Indicator in quality services, it is also necessary a further research that support this research, also the research about medics or paramedics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Kawinda
"Mutu pelayanan sebuah rumah sakit merupakan produk akhir dari suatu integrasi dan ketergantungan yang paling terkait antara berbagai komponen atau aspek sebagai sebuah sistem.
Salah satu cara untuk dapat selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit adalah dengan cara melakukan penilaian kepuasan pasien secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui kekurangan rumah sakit, sehingga pihak manajemen dapat segera mengeluarkan kebijakan untuk melakukan perbaikan.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit khususnya unit rawat inap. Faktor-faktor yang diteliti meliputi pelayanan dibagian admisi atau penerimaan pasien, pelayanan perawat, pelayanan dokter, fasilitas penunjang medis, lingkungan fisik rawat inap dan pelayanan di bagian administrasi/keuangan.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan disain penelitian cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 115 responden yang diambil dengan metode Probability; Proportional to Size (PPS).
Analisis univariat berupa analisis proporsi, sedangkan analisis bivariat menggunakan chi-square untuk melihat hubungan antara 6 variabel independen dengan variabel dependennya yaitu kepuasan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada pasien yang menyatakan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan diunit rawat inap yaitu sebesar 32,2%, sedangan sisanya sebesar 67,8% menyatakan puas. Untuk uji bivariat terlihat bahwa dari 6 variabel yang dilakukan uji hubungan hanya 4 variabel independen yang secara signifikan berhubungan dengan variabel dependen, ke empat variabel tersebut adalah pelayanan dibagian informasi, pelayanan dokter, lingkungan fisik rawat inap dan pelayanan di bagian administrasi atau keuangan. Sedangkan untuk 2 variabel independen lainnya yaitu fasilitas penunjang medik dan pelayanan perawat tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat beberapa hal yang dapat disarankan antara lain meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan, penambahan fasilitas serta melakukan upaya-upaya peningkatan terhadap semua kelas perawatan.

Patient Satisfaction to the In - Patient Service at Koja Jakarta Hospital, Within Period of June 1 until June 30, 2003As a system, hospital quality is a final product from an integrated element which has interdependency in it.
One of the ways to always keep and improve a hospital quality is to conduct an assessment periodically, so that the management can make new policy to fix the problem regarding to hospital service quality.
The main object of this study is to assess patient satisfaction for hospital services especially in patient service. Independent variable in this study contains six variables, which are the services in the admission, nurse, doctor, medical and support facilities, physical environment and administration.
This study uses a primary data with cross sectional design. Sample size contain 115 respondent which taken with Probability Proportional to Size (PPS) method. The analysis including proportion analysis and chi-square analysis to see correlation between 6 dependent and independent variable.
We can see in the result of this study that 32,2 % patient unsatisfied with the services and the rest 67,8 % satisfied. For the chi-square test we find that from six variables tested only four variables significantly correlated with dependent variables, which are services in the admission, doctor, physical environment and administration. In the mean time there is no significant correlation between nurse and medical support with the patient satisfaction.
Based on the result of this study, there is several recommendations: improving coordination in every units, adding the facilities and also make an action to improve the service quality in every class.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 10926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmi Wirni
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kontribusi antara penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan pasien. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien ruangan gawat darurat yang diijinkan oleh perawat dan dokter yang bertanggung jawab, dengan jumlah berdasarkan rumus yakni berjumlah 100 responden. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert dengan hasil uji reliabilitas 0, 8700 untuk pelayanan dan 0,8956 untuk kepuasan menggunakan uji Cronbach alpha.
Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, multivariat. Analisis univariat adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi pelayanan gawat darurat dan kepuasan pasien terhadap pelayanan tersebut, sedangkan bivariat tujuannya adalah untuk mengetahui kontribusi penampilan upaya pelayanan gawat darurat (pelayanan medis, keperawatan, administrasi, sarana dan pra-pelayanan gawat darurat) terhadap kepuasan pasien. Analisis multivariat ditujukan untuk mengetahui pelayanan yang paling berkontribusi dengan kepuasan pasien.
Penelitian menunjukkan lebih banyak pasien laki-laki dari pada perempuan, umur muda lebih banyak dari pada tua, pendidikan tinggi lebih banyak dari pendidikan rendah dan lebih banyak bekerja dari pada tidak bekerja. Rata-rata skor penampilan upaya untuk pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas, dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurut adalah 3.90, 3.77, 3.62, 3.79, dan 3.66. Skor rata rata kepuasan pasien terhadap pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurutan adalah 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, dan 2.76. Total rata-rata dari kepuasan pasien adalah 2.83 dengan SD 0.34.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square adalah adanya kontribusi bermakna dari kelima penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan umum pasien dengan p-value <0,05. Sedangkan hasil analisis multivariat dengan uji multiple regretion dapat menunjukkan penampilan upaya pelayanan gawat darurat yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien, yakni penampilan upaya pra-pelayanan gawat darurat dengan nilai beta 0,382 dan nilai p = 0,0001.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hanya sebagian pasien yang merasakan puas terhadap penampilan upaya pelayanan gawat darurat. Penampilan upaya pelayanan gawat darurat, secara bermakna berkontribusi terhadap kepuasan umum pasien khususnya adalah upaya penampilan pra-pelayanan gawat darurat. Ketidakpuasan pasien terbesar adalah pada pra-pelayanan gawat darurat dan pelayanan administrasi keuangan.Oleh karena itu saran yang diutamakan adalah perlunya peningkatan pada pra-pelayanan dan administrasi keuangan. Peningkatan yang disarankan adalah dilengkapinya tenaga pemandu dan alat yang dibutuhkan pemandu, demikian juga pelatihan menghadapi pasien dan keluarganya sebagai mitra, bagi tenaga administrasi keuangan.

Contribution Analysis for Service Performance of Emergency Department and Patient Satisfaction in Emergency Department of Dr. Ciptomangunkusumo, JakartaThe purpose of this research study was to analyze the contribution of emergency services towards patient satisfaction. This study used the descriptive analytic with quantitative research method and cross sectional. The research population was the patients treated in emergency unit permitted by the nurse and physician in charge, and the total samples were 100 respondents. The primary data was collected using Likert scale questionnaire with tested reliability of 0.8700 for service and 0.8956 for satisfaction using Cronbach alpha.
Data was analyzed utilizing univariate, bivariate and multivariate statistical treatments. Univariate analysis used to find out frequency distribution of emergency services and patient satisfaction on its service. Analysis bivariate was used to identify the contribution of emergency services (medical, nursing, administration, facility, and pre-emergency services) towards patient satisfaction. Multivariate analysis was aimed to identify the most determinant factor contributed to patient satisfaction.
The research study revealed that more male than female patients, more younger and more educated as well as more working patients characteristics as respondents. The average (mean) scores of medical, nursing, administrative, facility and pre-emergency services - subsequently were 3.90, 177, 3.62, 3.79, and 3,66. The mean scores of patient satisfaction towards medical, nursing, administrative, facility, and pre-emergency services, subsequently were 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, and 2.76. The total average of patient satisfaction was 2.83 and SD of 0.34
The result of bivariate analysis result using Chi Square was the significant contribution of the whole five emergency services towards patient satisfaction with p-value of < 0.05. While, multivariate analysis and multiple regression proved the most determinant emergency service contributed to patient satisfaction was the pre-emergency service with the Beta value = 0.382 and p = 0.0001.
The conclusions of this study that only half of the respondent were satisfied with the emergency services and that services has a significant contribution to patient satisfaction in general, particularly pre-emergency service. The patient most dissatisfaction is on the pre-emergency service and financial administrative service. The recommendations are the improvement of pre-emergency service and financial administration, as well as training for the employees responsible for pre-emergency services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>