Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Suprapti Samil
"

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah tercantum dengan jelas cita-cita Bangsa Indonesia, yang sekaligus merupakan tujuan nasional Bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tanah Tumpah Darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Memajukan kesejahteraan umum berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan masyarakat secara optimal, yang memenuhi kebutuhan dasar manusia termasuk kesehatan.

Bila ditinjau secara lebih khusus, pada dasarnya kesehatan menyangkut semua segi kehidupan, baik di masa lalu, sekarang, maupun di masa yang akan datang. Ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas. Dalam sejarahnya, kesehatan telah mengalami perubahan orientasi nilai dan pemikiran mengenai upaya memecahkan masalah. Pada hakekatnya proses perubahan orientasi nilai dan pemikiran itu selalu berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya. Upaya kesehatan yang semula berupa upaya penyembuhan untuk penderita itu sendiri berangsur-angsur berkembang ke arah kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat, dengan peranserta masyarakat, yang mencakup upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif).;Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah tercantum dengan jelas cita-cita Bangsa Indonesia, yang sekaligus merupakan tujuan nasional Bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tanah Tumpah Darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Memajukan kesejahteraan umum berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan masyarakat secara optimal, yang memenuhi kebutuhan dasar manusia termasuk kesehatan.

Bila ditinjau secara lebih khusus, pada dasarnya kesehatan menyangkut semua segi kehidupan, baik di masa lalu, sekarang, maupun di masa yang akan datang. Ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas. Dalam sejarahnya, kesehatan telah mengalami perubahan orientasi nilai dan pemikiran mengenai upaya memecahkan masalah. Pada hakekatnya proses perubahan orientasi nilai dan pemikiran itu selalu berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya. Upaya kesehatan yang semula berupa upaya penyembuhan untuk penderita itu sendiri berangsur-angsur berkembang ke arah kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat, dengan peranserta masyarakat, yang mencakup upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif).

"
Jakarta: UI-Press, 1984
PGB 0130
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Yusran
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tercatat 3 - 6 kali lebih tinggi daripada AKI di negara-negara ASEAN yaitu lebih kurang 390/100.000 kelahiran hidup. Penyebab AKI selain yang bersifat klinis juga diduga karena 3 keterlambatan yaitu terlambat mengenali bahaya dan mengambil keputusan merujuk (Ease 1); terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan (fase 2); dan terlambat memperoleh pertolongan yang memadai di fasilitas kesehatan (fase 3), Keterlambatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial budaya antara lain adalah bahwa profil "calon almarhumah ibu" memiliki ciri kurang disayang suami (studi kasus kematian ibu di Jateng tahun 1985 dan di Jabar tahun 1995 dalam Depkes 1998). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran pengetahuan, persepsi dan perilaku suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istrinya dan diketahuinya gambaran pengetahuan, persepsi dan perilaku suami dalam menjaga persalinan istrinya.
Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan metode crosss sectional survey dengan analisa deskriptif. Populasi adalah seluruh suami pasangan usia subur (suami yang istrinya berusia 15-45 tahun) yang masih mempunyai balita, Sampel diambil secara random dengan jumlah responden minimal 40 orang di Desa Putatnutug, Kecamatan Parung yang mewakili daerah pedesaan dan 40 orang di Desa Padasuka, Kecamatan Ciomas sebagai daerah yang mewakili perkotaan.
Dari penelitian ini diketahui peran suami dalam menjaga kesehatan kehamilan dan persalinan telah cukup disadari oleh suami baik yang berdomisili di desa maupun di kota di Kabupaten Bogor. Peran tersebut disadari sebagai tanggung jawab suami untuk menjaga keseiamatan dan kesejahteraan keluarganya yaitu istri dan anak. Walaupun peran tersebut telah disadari, namun dari penelitian ini masih terlihat rendahnya pengetahuan suami, terutama di desa, terhadap tanda bahaya kehamilan dan kondisi ibu hamil risiko tinggi. Rendahnya pengetahuan suami tampaknya mempengaruhi sikap terhadap keinginan punya anak pada kondisi ibu risiko tinggi.
Dari penelitian ini juga terungkap masih kurang sesuainya beberapa sikap terhadap upaya menjaga kesehatan, yaitu pengetahuan suami terhadap perlunya antenatal care (ANC) bagi ibu hamil terlihat tinggi namun masih ada sikap "keberatan" bila ibu hamil mendapat ANC; juga masih ada ibu hamil yang tidak melakukan ANC. Hal lain, suami di pedesaan lebih memilih "dukun" sebagai penolong persalinan dan "rumah sendiri" sebagai tempat persalinan karena alasan kebiasaan setempat dan biaya. Juga terlihat masih kurang konsisten antara sikap dan tindakan suami di desa dimana suami menganggap "mencuci baju" sebagai pekerjaan rumah tangga yang berat bagi ibu hamil namun membiarkan saja istrinya mencuci baju pada kehamilan terakhir. Beberapa tindakan suami, terutama suami di desa, tercatat kurang aktif yaitu suami di pedesaan cenderung menyerahkan keputusan (apakah akan disuntik TT atau tidak; minum TTD atau tidak) pada istri karena menganggap istri lebih tabu yang dibutuhkannya. Suami di pedesaan juga jarang yang mengantarkan istrinya periksa hamil karena pemeriksaan kehamilan oleh bidan desa dilakukan di posyandu yang cukup dekat dari tempat tinggal ibu hamil tersebut. Sebaliknya dalam persentase yang relatif kecil (5-10%) suami (baik desa maupun kota) merasa perlu "memaksa" istri minum TTD atau suntik TT demi kebaikan ibu dan janinnya.
Seluruh suami kota dan 90% suami desa menyatakan bersedia segera membawa istri ke tempat rujukan bila saat persalinan terjadi kesulitan; sementara 7,5% suami desa menyatakan akan berpikir-pikir dulu karena masalah biaya. Biaya persalinan tampaknya menjadi masalah bagi suami pedesaan yang mayoritas bekerja di sektor informal; sementara hal sebaliknya yang terjadi pada suami kota yang mayoritas bekerja sebagai pegawai negeri atau swasta."
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
York Hunt GN
"ABSTRAK
Suksesnya kehamilan sangat tergantung pada ketepatan dan sistematika proses implatasi dan plasentasi. Implantasi embrio membutuhkan sinkronisasi pada perkembangan trofoblas dan lapisan rahim. Ketidakmampuan embrio untuk menempel dan berimplantasi dengan baik adalah alasan utama kegagalan fertilisasi in vitro (IVF) atau Assisted Reproductive Technology (ART), serta infertilitas wanita, pre-eklampsia, intrauterine growth restriction (IUGR) atau lahir mati. Eksplan dapat menggambarkan proses in vivo secara mirip walaupun tidak dapat digunakan untuk meneliti tahap sel dan fungsional individu. Pada studi ini, kami ingin mengidentifikasi model sel untuk invasi trofoblas manusia. Kami melakukan pencarian literatur melalui PubMed search dan koleksi pribadi untuk menemukan berbagai jenis sel tropoblastic untuk membandingkan karakteristik utama dan umur untuk implantasi manusia dan plasentasi. Sebanyak 5 artikel dari 108 terpenuhi kriteria seleksi ini dipilih dari Pubmed dan 8 artikel tambahan dari koleksi pribadi kami.. Karena model eksplan sulit digunakan untuk mempelajari fungsi sel individu, kami menyimpulkan bahwa penggunaan HTR-8/ SVneo akan lebih unggul dari EVTs, karena EVTs bukan hanya sel invasif, tetapi abadi, murni dan mudah tersedia. Disarankan untuk menggunakan EVTs saat studi regulasi trofoblas dengan TGF. Kami berharap dalam jangka panjang, ulasan ini dapat membantu untuk meningkatkan angka kesuksesan kehamilan di Asia dan Indonesia.

ABSTRACT
A sucessful pregnancy highly determined by proper and systematic process of implatation and placentation. Embryo implantation requires careful synchrony of development between the trophoblast and the lining of uterine. Inability of the embryo to attached and implant properly is a major reason for in vitro fertilization (IVF) or Assisted Reproductive Technology (ART) failure and female infertility, pre-eclampsia, intrauterine growth restriction (IUGR) or stillbirth. Explants would closely mimic in vivo, but it cannot be use to study at individual cellular and functional level. In this study, we want to identify the cell model for human trophoblastic invasion. A literatures review using pubmed search engine along with our personal collection on various tropoblastic cell types to compare the main characteristics and lifespan of trophoblastic cell models for human implantation and placentation have been done. 5 out of 108 in total number articles were scutinized and selected from Pubmed along with 8 more articles from personal collection. Since explant model will be difficult to study the individual cell function, we concluded using HTR-8/SVneo will be more superior than primary EVTs, because they are not only an invasive cell line, but they are immortalized, pure and are easily available. It is recommended to use EVTs when study on the regulation of trophoblastic with TGF. We hope in the long term, this review can help to improved successful pregnancy rates in Asia and Indonesia."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Widya Kemala
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran dari Shulamith Firestone dalam The Dialectic of Sex dan bertujuan untuk untuk mengeksplorasi gagasan di balik cinta romantis dan kehamilan dalam novel Gone Girl karya Gillian Flynn. Analisis hubungan antara karakter utama wanita dan dua pria sebagai pasangannya dalam novel ini menunjukkan bagaimana cinta tidak sehat menjadi bentuk opresi bagi wanita. Budaya romansa dalam novel mendemistifikasi cinta romantis dengan menunjukkan sisi cinta romantis yang merusak. Analisis atas persepsi media dan Nick Dunne mengenai kehamilan menunjukkan pentingnya fungsi reproduktif wanita untuk mempertahankan berdirinya keluarga nuklir patriarkal. Akan tetapi, cara karakter wanita Amy Dunne menggunakan kehamilan tradisional dibantu reproduksi buatan membalikkan kehamilan menjadi sumber kekuatan baginya. Dengan demikan, reproduksi buatan dalam teks memberi kekuatan bagi wanita tanpa menghapus ikatan keluarga nuklir. Seiring dengan wanita mendapatkan kontrol atas kondisi biologis tubuh mereka, keluarga nuklir tidak lagi menjadi sebuah bentuk opresi untuk wanita.
ABSTRACT
Using Shulamith Firestone’s theoretical framework of The Dialectic of Sex, the focus of this research is to explore the underlying notions of romantic love and pregnancy in the novel Gone Girl by Gillian Flynn. Analysis of the relationships between the heroine and the love interests reveal how unhealthy love becomes a form of oppression for women. The culture of romance in the novel demystifies romantic love as the novel reveals the destructive side of romantic love. Further analysis on the perceptions from media and Nick Dunne toward pregnancy shows the importance of women’s reproductive function to withstand the establishment of the patriarchal nuclear family. However, the way the female character, Amy Dunne, uses traditional pregnancy aided with artificial reproduction turns pregnancy as a source of power for her. Thus, artificial reproduction in the text enables women to gain power without diminishing the bond of nuclear family. As women gain power through control of their biological conditions, nuclear family is no longer viewed as a form of women’s oppression."
2014
S61230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mawarni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perilaku terlibat antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan dengan menggunakan metode observasi pada 60 pasang partisipan ibu berusia 16-22 tahun dan anak toddler berusia 12-36 bulan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku terlibat dalam interaksi ibu-anak antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan pada anak usia toddler (t(58) = 0,761, p < 0,05). Diduga, pendidikan dan usia ibu lebih memberikan pengaruh terhadap perilaku terlibat antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan pada anak usia toddler. Sekalipun hasil penelitian ini tidak signifikan, diketahui perilaku terlibat ibu baik pada kelompok kehamilan terencana maupun kehamilan di luar pernikahan masih rendah sehingga perilaku terlibat ibu perlu ditingkatkan.

This study aimed to see differences in engagement behavior between the planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother by using the method of observation on 60 pairs of participants consist of 16-22 years old mother and toddler children aged 12-36 months. Measuring instruments used in this study is Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS). The results of this study showed that there was no significant difference in engagement behaviors in mother-child interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother who owns child aged toddler (t(58) = 0,761, p = 0,449, p < 0,05). It was assumed that mother’s age and education have more effect toward engagement behavior between premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother who had toddler/s. Although the results show that there’s no significant differences, it shows that mother’s engagement behavior in both premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother is low, therefore mothers need to increase engagement behaviors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Biliater
"Sepuluh tahun terakhir ini di Indonesia jumlah pemakai AKDR meningkat dengan pesat. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBNYZ meiaporkan bahwa hingga bulan Juni 1987 tercatat 3,9 juta pemakai AKDR. Jumlah ini merupakan 23,796 dari seluruh peserta Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Dalam kurun waktu 1989-1990 jumlah peserta KB aktif di Indonesia adalah 18,5 juta orang, yang 26,99%. Penelitian ini akan menititikberatkan perhatian pada pemakaian AKDR, dan faktor PRP yang turut mempengaruhinya.
Tujuan umum : Meningkatkan mum pengayoman Keluarga Berencana di Indonesia, terutama kepada pemakai AKDR.
Tujuan khusus :
a. Menentukan besar risiko kehamilan ektopik pada pemakai AKDR, dibandingkan dengan pemakai kontrasepsi Iain.
b. Menentukan daya lindung alat-alat kontrasepsi non AKDR terhadap kehamjlan ektopik.
c. Menentukan faktor-faktor risiko non kontrasepsi terhadap timbulnya kehamilan ektopik."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi dimana 90% terjadi saat dan setelah persalinan. Tahun 2007-2009 AKI Kabupaten Gorontalo Utara lebih tinggi dari nasional. Upaya untuk penurunan AKI khususnya pada fase antenatal telah dilakukan oleh tenaga kesehatan. Upaya lain dapat dilakukan secara tradisional melalui pendekatan budaya setempat. Upacara adat Molontalo dikenal di Provinsi Gorontalo. Tujuan penelitian meningkatnya pengetahuan KIA dukun kampong (hulango) dan imam kampong (hatibi) dalam upaya meningkatkan kunjungan ibu hamil ke petugas dan fasilitas kesehatan. Metode: Penelitian operasional diawali intervensi, pengumpulan data, menganalisis objek dan situasi kemudian digambarkan secara deskriptif. Hasil: saat pretes pengetahuan hulango dan hatibi kurang, namun sesudah pretes ada peningkatan. Peran hulango dan hatibi dalam usaha penyampaian pesan KIA pada masyarakat khususnya pada ibu hamil dan keluarganya dapat dilanjutkan, sehingga dapat dilibatkan dalam bidang kesehatan. Hulango menyampaiakan sebelum atau sesudah pelaksanaan tondalo pada ibu hamil. Untuk hatibi intervensi yang dilakukan sudah baik hanya perlu dilakukan lagi pada setiap kegiatan molontalo. Kesimpulan: Upacara ini dapat membantu penyampaian promosi program KIA. Diharapkan terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi terutama ibu, keluarga, kerabat, karena mereka mendapat kesempatan mendengarkan program KIA. Saran: Evaluasi perlu dilakukan terhadap pemahaman masyarakat akan upacara Molontalo agar dipahami program KIA. Setiap upacara Molontalo diharapkan dilakukan penyampaian pesan kesehatan KIA terus menerus dan konsisten. "
BULHSR 17:4 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan , 2001
618.2 IND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saparinah Sadli
Jakarta: Kelompok Kerja Convention Watch, UI, 2006
612.63 SAP i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Mutmainnah
"Kehamilan merupakan periode kritis dalam tahap kehidupan perempuan. Perubahan fisik dan psikologisdapat menyebabkan gangguan keseimbangan dalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model integrasi spiritual pada perawatan prenatal untuk meningkatkan adaptasi maternal dan kualitas luaran persalinan. Kemampuan ibu beradaptasi dapat terlihat dari maternal fetal attachment, maternal distress, prenatal symptomsdan luaran persalinan.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yang meliputi tahap identifikasi, tahap pengembangan model dan tahap uji model. Hasil analisis dari wawancara dengan tujuh partisipan pada penelitian tahap I ditemukan lima tema terkait pengaruh spiritual selama kehamilan. Model ini berupa intervensi edukasi yang berbasis spiritual dengan perspektif islam. Intervensi ini terdiri dari sepuluh materi pembelajaran yang dibagi dalam lima sesi pertemuan. Pertemuan dilakukan setiap minggu secara berkelompok di puskesmas atau di wilayah kerja puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre-post test dengan kelompok kontrol, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling terhadap 124 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model integrasi spiritual perspektif islam pada perawatan prenatal efektif dalam meningkatkan adaptasi kehamilan (aspek spiritual, maternal fetal attachment, maternal distress, prenatal symptoms) dan luaran persalinan (berat badan bayi dan nyeri persalinan). Dukungan sosial merupakan variabel perancu yangberpengaruh terhadap spiritual dan status gravidamerupakan variabel perncu yang berpengaruh pada kecemasan.

Pregnancy is a critical period in the stage of women's lives. Physical and psychological changes are stimuli that can cause disruption of balance in her life. The purpose of this study is to develop a model of spiritual integration in prenatal care to improve maternal adaptation and obstetric outcomes. The ability of the mother to adapt can be seen from the maternal fetal attachment, maternal distress, prenatal symptoms and labor outcomes.
This study consisted of three stages which included the identification phase, the model development stage and the model test phase. The results of the first stage based on the analysis from interviews with seven participants in the first stage of this study found five themes related to spiritual influence during pregnancy. This model is the form of educational interventions that are spiritually based on Islamic perspectives. This intervention consists of ten learning materials which are divided into five meeting sessions. The meeting is conduct every week in groups at the puskesmas or in the puskesmas working area.This study useda quasi experiment design pre-post test with a control group, sampling was done by consecutive sampling technique on 124 respondents.
The results showed that the Islamic perspective spiritual integration model on prenatal care was effective and significant in improving pregnancy adaptation (spiritual aspects, maternal fetal attachment, maternal distress, prenatal symptoms) and labor outcomes (infant weight and labor pain). Social support is a confounding variable that has a significant effect on the spiritual and the number of deliveries is a significant variable that significantly affects anxiety in pregnancy."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2662
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>