Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100085 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Daniel Syahputra
"Sebelum suatu produk akan dipasarkan maka diperlukan suatu penelitian pamasaran agar kegiatan pamasaran yang akan dilakukan menjadi terarah dan efisien serta sejalan dengan peraturan dan etika yang berlaku pada segmen pasar tersebut.
Tulisan ini berupa penelitian pemasaran minyak mentah yang baru akan diproduksikan (minyak mentah OSEIL) serta proses penentuan formula harga dengan melakukan analisa menyeluruh terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan pemasaran minyak mentah tersebut. Aspek-aspek tersebut menyangkut kualitas minyak mentah, perspektif konsumen, situasi Pasar minyak (domestik, regional, dan internasional), permasalahan lingkungan hidup, serta peraturan Pemerintah.
Dari penelitian yang dilakukan dicermati bahwa target Pasar minyak mentah OSEIL diprioritaskan pada negara-negara yang memiliki unit proses asphalt dan Tube base serta unit residue desulfurization. China, Korea Selatan dan Jepang merupakan target pasar yang potensial di regional Asia Pasifik. Untuk pasar dalam negeri, dari 8 kilang minyak Indonesia, kilang minyak Cilacap (Unit Pengolahan IV PERTAMINA) adalah kilang minyak yang paling tepat untuk memproses minyak mentah OSEIL.
Memperhatikan kebijakan Pemerintah dalam penetapan harga minyak mentah Indonesia (ICP-Indonesian Crude Price) disimpulkan bahwa formula harga minyak mentah OSEIL (jenis minyak mentah heavy) menggunakan ICP minyak mentah DURI (ICP/DURI) sebagai referensi. Dari analisa perhitungan GPW (Gross Product Worth) minyak mentah OSEIL didapatkan bahwa formula harga minyak mentah OSEIL adalah ICPIOSEIL = ICP/DURI - US$ 1.85/barrel.
Formula harga tersebut direkomendasikan sebagai introductory price formula minyak mentah OSEIL kepada manajemen Santos Asia Pacific yang selanjutnya diajukan kepada Pemerintah Indonesia untuk diberlakukan sebagai harga resmi. Pengamatan reaksi pasar terhadap minyak mentah OSEIL disarankan agar dilaksanakan secara intensif sehingga introductory price formula tersebut dapat dievaluasi kembali setelah melewati periode pengamatan tertentu dalam mengupayakan formula harga yang mencerminkan harga Pasar (market reflected price formula)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Aman Mulyadi
"ABSTRAK
Tujuan dari thesis ini adalah untuk menginvestigasi efek dari harga minyak
terhadap PDB dan variable makroekonomi lainnya seperti inflasi dan nilai tukar.
Data kuartalan diantara 1999Q1 dan 2011 Q4 digunakan pada thesis ini. Data
yang digunakan adalah data PDB Indonesia, harga minyak dunia, inflasi Indonesia
dan nilai tukar Indonesia. Thesis ini juga menekankan pada efek harga minyak
terhadap PDB dan variable makroekonomi lainnya ketika Indonesia menjadi
Negara eksportir minyak dan importer minyak. Kebanyakan dari penelitian
terdahulu memperlihatkan hubungan positif antara harga minyak dan variable
makroekonomi pada Negara eksportir minyak dan hubungan negative pada
Negara importer minyak.
Dengan menggunakan metode VECM, hasil memperlihatkan bahwa ketika
harga minyak semakin tinggi menyebabkan PDB yang semakin tinggi juga pada
jangka pendek tetapi tidak signifikan. Hasil pada pengaruh harga minyak pada
inflasi dan nilai tukar juga tidak signifikan pada jangka pendek. Pada jangka
panjang harga minyak yang semakin tinggi akan berkontribusi terhadap PDB yang
semakin tinggi. Disisi lain, ketika Indonesia menjadi negara importer minyak efek
dari semakin tingginya harga minyak akan berkontribusi menjadikan PDB lebih
rendah dibandingkan pada periode Indonesia sebgai Negara eksportir minyak.
Selain itu, selama periode sebagai negara pengimpor minyak, kenaikan harga
minyak memicu kenaikan inflasi dan nilai tukar namun tidak signifikan

ABSTRACT
The aims of this paper is to investigate the effect of oil price to the GDP and
other macroeconomics variable such as inflation and exchange rate. Quarterly
time series data between 1999 Q1 and 2011 Q4 are employed in this paper. The
data used are Indonesia’s gross domestic product, world’s oil price, Indonesia’s
inflation, and Indonesia’s real exchange rate. In addition, this paper also
emphasizes to examine the effect of oil price to GDP and macoreconomic variable
when Indonesia experiences as a net oil exporter country and as a net oil importer
country. Most of previous studies show the positive relationship between oil price
and macroeconomic variables in the oil exporter countries and negative
relationship in the oil importer countries.
Using VECM methodology, the findings reveal that higher oil price leads to
higher GDP in the short run but insignificant.The result for the influence of oil
price in inflation and exchange rate also insignificant in the short run. In the long
run, higher oil price will contribute to higher GDP. On the other when indonesia
experience as a net oil importer country, the the effect of higher oil price will
contribute to lower GDP than that during period net oil exporter. In addition,
during period as a net oil importer country, the increase of oil price triggers the
increase of inflation and exchange rate but insignificant."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh pentingnya analisis permintaan energi bagi pengambil kebijakan (policy makers). Hal ini disebabkan shock harga minyak dunia memiliki pengaruh yang signifikan bagi perekonomian. Ditambah Iagi, status negara yang menjadi objek Studi (Indonesia, Filipina dan Thailand) pada periode 1973-2003 adalah net oil exporter (kecuali Indonesia); dan selanjutnya Indonesia menjadi net oil importer sejak tahun 2004.
Tesis ini meneliti kepekaan permintaan minyak terhadap perubahan harga dan pendapatan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Permintaan minyak secara spesifik mengacu pada mogas, kerosene, dan diesel. Hipotesis awal adalah permintaan minyak tidak peka terhadap perubahan harga dan peka terhadap penambahan pendapatan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan teknik kointegrasi Pesaran-Sims dan Model ARDL (Autoregressive Distributed Lag).
Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan permintaan minyak tidak peka terhadap perubahan harga dan pendapatan kecuali permintaan mogas di Filipina dan permintaan kerosene di Thailand. Beberapa faktor yang bisa menjelaskan hasil studi tersebut adalah: (i) kebijakan harga minyak yang ditetapkan di setiap negara, (ii) dampak pembebanan pajak atau subsidi pada harga minyak, (iii) struktur harga minyak sebelum dan sesudah regulusi, (iv) status awal (initial condition) di setiap negara (net oil importer vs net oil exporter), (v) posisi minyak dalam keuangan negara, dan (vi) diversifikasi energi.
lmplikasi kebijakan bagi Indonesia adalah: (i) harga minyak harus dinaikkan setinggi mungkin untuk mempengaruhi poia pemlintaan minyak (akan tetapi, pilihan kebijakun ini tidak feasible), (ii) diversifikasi energi dari mogas ke gas bagi sektor rumah tangga dan transponasi, (iii) diversifikasi energi dari diesel ke biofuel bagi sektor Industri, dan (iv) pembenahan di sektor transportasi untuk menurunkan permintaan mogas. Sedangkan di Filipina dan Thailand, implikasi kebijakannya adalah keleluasaan dalam penetapan harga karena penetapan harga mengacu pada automatic price mechanism.
Saran yang diajukan untuk studi lebih lanjut adalah cakupan objek studi yang lebih luas, tidak hanya tiga negara tetapi mencakup permintaan minyak di ASEAN ataupun ASIA PASIFIK. Selain itu, cakupan studi mencakup energi alternatif (seperti: gas, batubara, dll) untuk menggali upaya alih energi antar negara dalam region.
Studi terkait adalah: (i) studi kointegrasi antara harga minyak domestik di masing-masing negara dengan harga minyak dunia untuk melihat apakah pergerakan harga minyak domestik "seirama? dengan harga minyak dunia dalam jangka panjang; (ii) potensi pengembangan LPG sebagai energi substitusi; (iii) dampak fluktuasi harga minyak internasional terhadap variabel-variabel makroekonomi karena hampir seluruh negara di ASEAN ataupun ASIA PASIFIC berstatus sebagai net oil imporier, artinya ketergantungan terhadap minyak yang besar akan berdampak secara langsung atau tidak langsung terhadap perekonomian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tehupuring, Dan
"Pertamina adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk berdasarkan UU No. 81 1971, bergerak dibidang usaha pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Dalam menjalankan kegiatan usaha disektor hilir yang berupa kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan produksi dari minyak dan gas bumi pada suatu wilayah kerja pertambangan tertentu, Pertamina mengadakan kerjasama dengan mitra usaha baik asing maupun nasional (Kontraktor Production Sharing 1 KPS) dalam bentuk Production Sharing Contract (PSC). Semua biaya pengembangan lapangan migas (investasi maupun operasi) oleh KPS yang telah mendapat persetujuan Pertamina, selalu dibebankan sebagai cost recovery sesuai ketentuan PSC yang telah disepakati bersama.
Dalam menjalankan kegiatan operasinya, pengadaan dan pengelolaan material memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan operasi perusahaan. Kondisi saat ini memberikan indikasi adanya material surplus yang cukup signifikan baik dalam jumlah item maupun dalam jumlah nilai US $, sehingga diperlukan terobosan-terobosan baru untuk penghematan dan pemanfaatannya.
Penelitian dilakukan untuk 5 KPS yang mewakili 27 KPS yang kini beroperasi di Indonesia dengan dasar Surplus Ratio yang tinggi dan kelengkapan data material surplus yang dimiliki. Data-data dikumpulkan berdasarkan data historis selama 5 tahun terakhir dibantu dengan kuesioner yang dirancang untuk keperluan ini. Analisa diadakan atas data-data yang ada dengan mempergunakan diagram sebab-akibat dikaitkan dengan teori pengendalian persediaan (inventory control). Peninjauan dilakukan atas aspek Metode, Material, Peralatan, Sumber Daya Manusia, Finansial, dan Lingkungan.
Hasil kajian, menghasilkan usulan strategi dalam pengelolaan material surplus yang secara garis besarnya meliputi perbaikan dari sistem pengadaan dengan memperkenalkan beberapa metode pemesanan baru dalam menghadapi era persaingan global, menggalakkan pemanfaatan material surplus dengan menggunakan transfer material antar KPS, pembuatan data base material surplus, dan substitusi. Disamping itu mengusulkan percepatan serta penyederhanaan prosedur dari proses penghapusan dan penyisihan material surplus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febby Kristantri
"Sejak diberlakukannya liberalisasi di sektor hilir Industri Bahan Bakar Minyak (BBM), jumlah operator atau pelaku usaha yang aktif melaksanakan bisnis hanya 4 (empat) yaitu Pertamina, Petronas, Shell, dan Total. Terlihat bahwa harga jual bahan bakar minyak non subsidi khususnya RON 92 dari SPBU pelaku usaha tersebut di atas ketika harga input crude oil mengalami kenaikan segera direspon namun ketika terjadi kondisi sebaliknya dimana harga input crude oil mengalami penurunan direspon lambat.
Tujuan tesis ini adalah untuk melakukan analisis pergerakan harga jual BBM non subsidi RON 92 di SPBU berdasarkan teori asymmetric price transmission dengan cara membandingkan harga jual di SPBU terhadap harga input crude oil serta menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga jual eceran BBM non subsidi RON 92 di SPBU.
Berdasarkan pengujian dan analisis data, didapatkan bahwa terdapat fenomena asymmetric price transmission pada industri BBM RON 92. Harga jual eceran BBM non subsidi RON 92 di SPBU lebih terkorelasi dalam jangka panjang dengan harga input crude oil ICP dibandingkan dengan harga input crude oil MOPS.
Faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena asymmetic price transmission-selain harga input crude oil ICP yang berpengaruh sekitar 68.79% terhadap harga Pertamax-adalah komponen lain dalam harga impor yang membentuk total biaya aktual (landed cost) yaitu iuran-iuran pasar, ongkos pengangkutan, asuransi, aditif, kehilangan di laut, bea dan cukai, serta biaya surveyor. Kondisi ini setidaknya dapat dijelaskan oleh beberapa kondisi seperti pembelian bahan bakar minyak RON 92 pada periode sebelumnya (kontrak harga, nilai tukar, dan biaya distribusi), penetapan harga pesaing, serta struktur pasar industri bahan bakar minyak RON 92.

Since liberalization takes place in downstream fuel industries, the number of operators or business actors that actively conduct business are only 4 (four). There are Pertamina, Petronas, Shell, and Total. It appears that the selling price of non-subsidized fuel prices of RON 92 at petrol stations business actors mentioned above is when the crude oil input prices rose, the business actors quickly responded, but when it happens the opposite where the price of crude oil inputs decreased the business actors response are slow.
The purpose of this thesis is to analyze the movement of non-subsidized price of RON 92 fuel at the petrol stations based on the theory of asymmetric price transmission by comparing the sales price at the petrol stations to the price of crude oil input and explain the factors that influence the retail price of non-subsidized fuel RON 92 at the petrol stations.
Based on the testing and analysis of the data, it was found that there is a phenomenon of asymmetric price transmission on RON 92 fuel industry. Retail price of non-subsidized RON 92 fuel at the petrol stations over the long term correlated with the price of crude oil inputs ICP compared to the price of crude oil inputs MOPS.
Factors that led to the phenomenon of asymmetric price transmission-other than the price of crude oil inputs ICP that affect approximately 68.79% to the price of Pertamax-are another component in the price of imports that make up the total actual cost (landed cost). There are the market dues, freight, insurance, additive, lost at sea, customs and excise, and surveyors fees. This condition can at least be explained by a number of conditions such as purchasing fuel RON 92 in the previous period (the contract price, exchange rate, and distribution costs), competitor pricing, and industry market structure of fuel RON 92."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Harumsari
"Untuk mensukseskan pelaksanaan program diversifikasi energi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas diperlukan perumusan strategi yang tepat oleh Pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi implementasi program tersebut di empat kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat dengan pendekatan analisis SWOT Kuantitatif (Chang, H.H., Huang, W.C.,2006) yang dapat menghasilkan analisis SWOT pada beberapa wilayah secara bersamaan. Setelah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, diperoleh hasil analisis bahwa Depok dan Bekasi berada di Kuadran I, strategi yang disarankankan SO (Strength-Opportunity); Cibinong berada di Kuadran III, strategi yang disarankan WT (Weakness-Threatment) dan Kota Bogor berada di Kuadran IV, strategi yang disarankan ST (Strength-Threatment).

To make a success implementation of the Energy Diversification Program From Fuel Oil to Gas Fuel, it is necessary to formulate an appropriate strategies by the Government. The purpose of this research is to formulate strategy implementation of the mentioned programme in four city/regency at West Java Province with the SWOT Analysis Quantitative approach (Chang, H.H., Huang, W.C.,2006) which can produce a SWOT analysis in some regions simultaneously. The analysis result that obtained after identifying the internal and external factors shows that Depok and Bekasi located in the quadrant I, strategies suggested is SO (Strength-Opportunity); Cibinong located in the quadrant III, strategies suggested is WT (Weakness-Threatment) Strategy; and Bogor city is located in the quadrant IV, strategies suggested ST (Strength-Threatment) Strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31040
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Penerangan, 1976
338.272 8 IND o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ekananda
"Industri pengolahan minyak bumi merupakan industri yang sangat kompetitif dimana margin produksi yang sangat ketat memaksanya untuk selalu berupaya meminimalkan produksi produk yang bernilai rendah. Petroleum coke atau sering pula disebut sebagai green coke merupakan produk yang dihasilkan oleh unit delayed coker di dalam suatu kompleks pengolahan minyak bumi. Isu lingkungan yang terkait dengan pemanfaatannya menjadikan produk ini memiliki nilai jual yang relatif rendah. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai jualnya, salah satunya adalah dengan memanfaatkan proses gasifikasi. Di dalam penelitian ini, dilakukan analisa keekonomian pemanfaatan petroleum coke melalui proses gasifikasi autotermis dan alotermis untuk menghasilkan metanol.
Dari hasil studi yang telah dilakukan, diperoleh perbandingan indikator keekonomian dari kedua konfigurasi tersebut yakni untuk autotermis dan alotermis secara berurutan, NPV 239,93 juta US$, 220,59 juta US$; IRR 19,11%, 20,07%; PBP 8,74, 8,21 tahun. Disamping itu, dari hasil analisa sensitifitas diperoleh kesimpulan bahwa nilai keekonomian proyek akan sangat bergantung pada variasi harga jual produk metanol.

Petroleum processing industry is a highly competitive industry where margins are very tight production forced him to always seek to minimize the production of low-value products. Petroleum coke or sometimes referred to as green coke is a product produced by a delayed coker unit in petroleum refinery complex. Environmental issues associated with their use has a direct impact on the low economic value of this product. Several ways can be done to increase the economic value, one of which is to utilize the gasification process. In this study, an economic analysis is conducted for the use of petroleum coke autothermic and allothermic gasification process to produce methanol.
From the study, the economic indicator is concluded for the autohtermic and allothermic configuration subsequently, NPV 239.93 million US$, 220.59 million US$, IRR 19.11%, 20.07%, PBP 8.74, 8.21 years. From the sensitivity anlaysis, it is also conluded that both project are sensitive to the price of the methanol.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pariangan, Oksen
"Bahaya psikososial berpengaruh terhadap kesehatan kerja melalui persepsi dan pengalaman yang dialami pekerja. Bahaya psikososial tak hanya berkaitan dari individu pekerja, melainkan konteks pekerjaan, sosial dan perusahaan atau organisasinya. Peneliti melihat bagaimana tingkat risiko psikososial yang dihadapi oleh para pekerja di sektor migas dengan menggunakan HSE Management Standard Indicator Tool dari HSE UK yan bertujuan untuk menghasilkan gambaran sesuai dengan tingkatan dan kategori, yaitu demand, control, manager support, peer support, relationship, role, dan change. Penelitian berhasil mendapatkan 63 responden pengisi kuesioner dengan sebelumnya menggunakan pendekatan rumus besar sampel jenuh dari data sekunder dan secara umum, gambaran kondisi psikososial di PT X berada pada level 4.

Psychososial hazards affect occupational health through perceptions and experiences experienced by workers. Psychososial hazards are not only related to individual workers, but also to the work, sosial and corporate context or organization. Researchers see how the level of psychososial risk faced by workers in the oil and gas sector by using the HSE Management Standard Indicator Tool from HSE UK which aims to produce a picture according to levels and categories, namely demand, control, manager support, peer support, relationship, role, and change. The study succeeded in getting 63 respondents to fill out the questionnaire by previously using a saturated sample size formula approach from secondary data and in general, the description of psychososial conditions at PT X was at level 4."
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Chairani
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24448
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>