Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmat W. Adi
"Telah dibuat kapasitor lapisan tipis Ta20s dengan ketebalan 200 - 400 nm. Lapisan dasar Tantalum didepositkan secara deposisi berkas elektron pada kaca prepare setebal 600 nm yang kemudian dioksidasikan secara anodik didalam elektrolit (NH4)3BO3 dengan nilai pH 8. Sisa lapisan yang tak teroksidasi berlaku sebagai elektroda dan sebagai elektroda lainnya didepositkan Tantalum diatas lapisan Ta205 yang telah terbentuk. Karakterisasi dilakukan dengan mengukur besar kapasitansi dan konstanta dielektrik dengan metoda LCR-bridge, lmpedansi AC, dan Penyimpanan muatan. Konstanta dielektrik yang diperoleh 23 sangat mendekati harga literatur (25). Harga kapasitansi pengukuran secara penyimpanan muatan umumnya lebih rendah dari kedua metoda lainnya dan menunjukkan kebocoran muatan yang tersimpan. Mutu yang tidak tinggi ini dikonfirmasi dengan pengujian arus bocor yang mempunyai orde besaran mikroAmpere. Hal ini diperkirakan disebabkan adanya inhomogenitas dan porositas pada lapisan Ta2O5 yang terbentuk pada proses oksidasi anodik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Mbantun
"Telah dibuat kapasitor lapisan tipis Ta205 dengan evaporasi berkas elektron Tantalum, yang dilanjutkan dengan elektrolisa oksidasi anodik secara arus konstan dalam elektrolit Amonium Borat ( 0,25 M, pH 8,2 ). Laju oksidasi pada rapat arus 0,33 mA cm-2 adalah sebesar 0,5 Ås-1. Dibuat beberapa sampel dengan leas berbeda ( 50, 100 dan 150 mm2 ), juga ketebalan yang bervariasi dart 229.67 --414,70 nm.
Pengukuran kapasitansi dilakukan dengan tiga Cara yaitu 1.) RCL Bridge, 2.) Arus AC / Reaktansi Kapasitif dan 3.) Muatan tersimpan. Kapasitansi bervariasi antara 21,88 s/d 151,22 nF dan konstanta dielektrik 23,62 ( ± 5 % ). Faktor disipasi dapat bervariasi antara 0,01 s/d 0,39 dalam interval frekuensi 50 sampai 40.000 Ha. Kuat dielektrik salah satu sampel mencapai 0,6 MV cm-1.
Kemasan kapasitor dalam resin ditemukan mengalami degradasi. Walaupun menunjukan sifat-sifat kapasitor yang baik, masih dapat disempurnakan pada eksperimen mendatang, terutama dalam usaha mengurangi porositas lapisan Tipis yang terbentuk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinuhaji, Ferdinan
"Telah dibuat kapasitor lapisan tipis dengan ketebalan bervariasi antara 3000 - 10.000 A. Pembuatan dilakukan dalam ruang vakum dengan metoda termal evaporasi. Lapisan Aluminium terlebih dahulu didepositkan pada substrat kaca sebagai elektroda bawah, kemudian dengan lapisan tipis Silikon monoksida sebagai bahan dielektrik, dan dilapisi lagi dengan Aluminium sebagai elektroda atas, sehingga terbentuk struktur kapasitor Al-SiO-Al.
Karakterisasi dilakukan terhadap kapasitansi sehingga diperoleh konstanta dielektrik er = 6,2 + 0,4 , dan faktor disipasi sebesar 0,07% pada 1 kHz, Berta nilai kuat dielektrik dari 0,14 - 0,36 10° V cm-4. Harga kuat dielektrik terjadi penurunan dari harga standart, Ed = 1 3 10¢ V hal ini diperkirakan akibat impurity gas residu yang terjebak maupun yang teroksidasi sehingga terbentuk lapisan tipis campuran antara SiO dan SiO2. Peristiwa ini erat hubungannya dengan parameter deposisi seperti tekanan gas 02 dalam ruang vakum dan laju deposisi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
T6727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djati Handoko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana
"Didalam menentukan jumlah sel di dalam suspensi yang berisi sel Aspergillus niger, dapat dilakukan dengan mengukur harga kapasitansi suspensi tersebut. Secara eksperimental dapat dibuktikan bahwa harga kapasitansi berbanding lurus dengan jumlah sel. Fenomena menarik yang lain yaitu, melalui eksperimen sederhana ini dapat ditentukan harga kapasitansi per sel Spora Aspergillus niger. Untuk membuktikan fenomena ini secara eksperimental, pengukuran kapasitansi per sel dilakukan menggunakan kertas saring. Hasil yang diperoleh menunjukkan sel tersusun dominan paralel dengan kapasitansi per sel antara (0,58 ± 0,03) - (2,75 ± 0,1) pF.

In order to predict the number of cells in suspension containing cell of Aspergillus niger, could be conducted by means of measuring its capacitance. Experimentally could be proved that capacitance of cells is equal to the number of cells itself. Another interesting phenomenon is, through this simple experiments one could be predicted the capacitance of one cell. To prove this phenomenon experimentally, the capacitance of one cell was conducted by measuring capacitance of through filter paper. The final result shown that cells are dominantly arranged in parallel and the prediction values of capacitance per sel antara (0,58 ± 0,03) - (2,75 ± 0,1) pF."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S28164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Paper ini menyajikan suatu metode pendekatan menggunakan metode fuzzy untule penempatan leapasitor pada sistem distribusi tenaga listrik. Masalah penempatan kapasitor yaitu meliputf perhftungan jumlah kapasitor yang optimal, lokasi, clan uleuran dari kapasitor untuk mengoptimalkan suatu tujuan tertentu. Masalah tersebut dapat dirumuskan dengan suatu metode "fuzzy set optimization" yang memiliki tujuan untuk memperkecil rugi daya aktif dan biaya kapasitor selama batas tegangan memuaskan."
537 JIEK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rasha Lattifa
"Flash joule heating (FJH) merupakan proses pemanasan suatu bahan (hingga 3000°K) dengan waktu yang singkat yang umumnya digunakan untuk memproduksi beberapa jenis allotrope karbon yang berbeda. Tetapi parameter pada proses tersebut belum banyak diteliti untuk menghasilkan proses yang optimal. Pada paper seminar ini akan dibahas mengenai optimalisasi dari proses flash joule heating dengan kapasitor pada tiga jenis karbon yaitu karbon aktif, carbon black, dan graphite. Proses FJH dilakukan menggunakan kapasitor dengan kapasitansi sebesar sebesar 6000 μ F, dan voltase maksimum sebesar 450 v. Hasil karbon dari proses FJH kemudian diukur resistansinya dan dianalisis menggunakan SEM. Variable dari proses yaitu perbedaan kabel pada rangkaian FJH, tebal dari bahan karbon dan wool tembaga yang digunakan, flash yang diamati pada proses, dan jenis bahan karbon yang digunakan dianalisis agar didapatkan proses FJH optimal. Bahan karbon dan hasil dari proses kemudian digunakan dalam sebuah rangkaian sebagai bentuk implementasi. Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa parameter-parameter yang digunakan pada percobaan berpengaruh pada proses FJH sehingga dapat dilakukan optimalisasi proses. Dari hasil percobaan didapatkan rata-rata resistansi terendah pada karbon sebesar 1,4 ohm.

Flash Joule Heating or FJH is a process where a material is heated to a very high temperature (3000°K) with a short amount of time and is commonly used for producing some allotropes of carbon. Sadly, there is not much research for the optimization of the process. The optimization of the flash joule heating process utilizing a capacitor with three forms of carbon: active charcoal, carbon black, and graphite will be discussed in this study. The capacitor has a capacitance of 6000 μ F with a maximum voltage of 450 volts. The resistivity of the material treated by the procedure will be tested, and SEM analysis will be performed. Variables of the process, that is the cable differences in the flash circuit, the width of the material and copper wool, the flash that is produced by the process, and the types of FJH carbon material will be analyzed to determine the optimal FJH process. The carbon material and the treated material will be utilized in a circuit as a form of implementation. From the analysis, we can conclude that the parameters of the experiment are correlated to the FJH, and the process can be optimized. From this process a low resistance carbon is achieved, with the lowest resistance being 1.4 ohms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>