Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Santoso
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pH pertumbuhan optimum dari 3 strain Acetobacter xylinum yang dimiliki oleh Universitas Indonesia Culture Collection, yaitu strain UICC-B,UICC-P, dan UICC-T.
Substrat fermentasi berupa limbah cair tahu yang ditambahkan dengan 12,5% sukrosa (gala pasir) dan 0,5% NH4H2PO4 yang disterilisasi pada suhu 115°C selama 5 menit. Substrat dibagi atas 4 kelompok yang masing-masing diatur sehingga mempunyai pH awal 4,5 ; 5,0 ; 5,5 ; atau 6,0. Ke dalam setiap kalompok substrat fermentasi diinokulasikan dengan 105 (vlv) Axylinum UICC-B, UICC-P, atau UICC-T. Biakan diinkubasi pada suhu ruang selama 14 hari untuk strain UICC-P dan UICC-T sedangakan strain MCCB diperpanjang hingga 21 hari.. Pertumbuhan diukur melalui ketebalan nata yang terbentuk. Pada akhir fermentasi dilakukan juga pengukuran pH substrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan rata rata strain UICC-P (1,384 -1,514cm) dan. UICC-T (0,910 - 1,132 cm) lebih besar dari ketebalan rata rata UICC-B (0,420 - 0,978 cm), walaupun waktu inkubasi UICC-B telah diperpanjang. Hal tersebut menunjukkan bahwa strain UICC-P merupakan strain terunggul dan berpotensi untuk dikembangkan dalarn industri fermentasi nata. Pertumbuhan ke dua strain, UICC-P dan UICC-T, tidak dipengaruhi oleh pH awal substrat fermentasi sedangkan strain UICC-B walaupun pertumbuhannya lambat, tampak akan tumbuh lebih baik pada pH di atas pH 5, 0."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Elida Manalaksak
"ABSTRAK
Asperglllus clavatus UICC 312 merupakan salah satu kapang
penghasil senyawa antiBiotik, Balam suatu proses fermentasi
antiBiotik, sumBer nitrogen dapat mempengaruhi dan menentukan
hasil akhir proses tersebut. Penelitian ini Bertujuan meneliti
pengaruh sumber nitrogen, yaitu amonium sulfat, urea,
dan natrium nitrat terhadap aktivitas antibiotik Asp, clavatus
UICC 312, dan menguji sumBer nitrogen mana yang menghasilkan
aktivitas antiBiotik paling kuat.
Asp, clavatus UICC 312 dipelihara pada tiga macam me
dium fermen;basi Czapek Dox Broth roodifikasi dengan sumBer
nitrogen BerBeda, tanpa pengoookan, selama 7 hari (30°C).
Aktivitas an.tiBiotiknya diuji terhadap Bakteri gram negatif
Alcaligenes faecalis dan Bakteri gram positif Micrococcus
luteus. Pengujian dilakukan dengan "cylinder assay method"
Dari hasil penelitian ini, terhukti Bahwa ke tiga sum
Ber nitrogen Berpengaruh sangat nyata terhadap aktivitas
antiBiotik Asp, clavatus UICC 312. Natrium nitrat menghasil
kan aktivitas antiBiotik paling kuat.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwasto Saroprayogi
"Aspergillus terreus merupakan salah satu kapang penghasil senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibiotik. terreus UICC 317 adalah kapang yang belum banyak diteliti kemampuannya dalam menghaailkan senyawa metabolit' sekunder yang bereifat antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan A, terreus UICC 317 terhadap bakteri penguji Escherichia coJi ATCC 25922, Pseudowonas aeruginosa ATCC 27853, Staphylococcus aureus ATCC 25923, serta khamir Candida albicans UICC Y-29. Fermentasi antibiotik A. terreus UICC 317 dilakukan dalam medium CDB modifikasi tanpa pengocokan. Inkubasi o dilakukan selama 10 hari pada suhu 30 C. Pengujian aktivitas antibiotik senyawa metabolit sekunder A^ terrens UICC 317 menggunakan "Cylinder Plate Assay Method". Hasil penelitian menunjukkan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan A, terreus UICC 317 mempunyai aktivitas antibiotik terhadap E^ coli, aureus, C- albicansf kecuali terhadap P- aer ug inosa. Aktivitas tersebut paling kuat terhadap C, albicans lebih kuat terhadap bakteri Bram positiT daripada bakteri Gram negatif yang diteliti."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sulfate reducing bacteria utilize sulfate as their terminal electron acceptor and reduce it to sulphide. acid mine drainage, by-products of mining activities, is an acidic sulfate - rich wastewater suitable habitat for sulfate reducing bacteria. Isolation and identification of sulfate reducing bacteria collected from Muara Enim coal mining, South Sumatera was carried out at Laboratory of Environmental Biotechnology, Indonesian center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB), Bogor and Laboratory of Microbiology, Faculty of Veterinary, Bogor Agricultural University...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sedimen salah satu factor yang dapat mempengaruhi kualitas air tambak udang. Pada sedimen terjadi akumulasi dan perombakan bahan organik oleh bakteri. Kelimpahan dan aktivitas bakteri di sediment berpengaruh terhadap konsentrasi senyawa toksik di tambak yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelimpahan bakteri penghasil senyawa nitrit dan amonium pada sedimen tambak udang sistem semi intensif, dan hubungannya dengan konsentrasi amonium, nitrit yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Tambak Pandu Karawang, DKP Karawang- Jawa Barat, pada Bulan April sampai september 2009. Sampel sedimen diambil pada 3 tambak semi intensif pada kedalaman berbeda, yaitu : 0-5 cm, dan 10-15 cm, yaitu pada tahap persiapan, 0 hari, 30 hari, 60 hari,90 hari,120 hari. Sampel diambil secara acak menggunakan core sampler.Analisis kelimpahan bakteri dengan metode MPN (Most Probable Number). Kelimpahan bakteri penghasil senyawa nitrit terbanyak pada sedimen berumur 120 hari di kedalaman 0-5 cm, yaitu sebanyak 9x10(pangkat 22)sel/g dan paling sedikit pada sedimen berumur 30 hari di kedalaman 10-15 cm,yaitu sebanyak 1,5x10(pangkat 6) sel/g. Kelimpahan bakteri penghasil amonium terbanyak pada sedimen berumur 120 hari di kedalaman 10-15 cm, yaitu sebesar 1,2x10(pangkat 20) sel/g dan paling sedikit pada sedimen berumur 0 hari di kedalaman 0-5 cm, yaitu sebanyak 4,3x10(pangkat 5) sel/g. Terlihat adanya korelasi positif antara kelimpahan bakteri dengan konsentrasi amonia dan nitrit yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan kelimpahan bakteri berpengaruh terhadap proses perombakan bahan organik dan senyawa nitrit dan amonium yang dihasilkan pada sedimen tambak "
2010
551 LIMNO 17:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fitria
"Kontaminan yang paling sering dijumpai pada makanan adalah bakteri. Bakteri dapat berasal dari berbagai sumber di lingkungan, termasuk dari tinja manusia dan hewan yang tertular ke dalam makanan karena perilaku penjamah makanan, pencucian peralatan yang tidak bersih, dan penggunaan air pencuci yang berulang kali. Salah satu tempat pengolahan makanan yang mendapat perhatian adalah Kantin FKM UI, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa air bilasan dan piring makan yang tersedia di kantin tersebut telah terkontaminasi bakteri Coliform dan Faecal Coliform. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menurunkan jumlah bakteri kontaminan pada air bilasan dan piring makan dari kantin tersebut dengan cara penambahan asam cuka dengan volume tertentu ke dalam air bilasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asam cuka sebanyak 9 ml pada 2 liter air bilasan hingga mencapai pH 4 berhasil menurunkan jumlah bakteri selain E. coli pada air bilasan dan pada piring makan. Sedangkan penurunan jumlah bakteri E. coli baru tampak setelah penambahan asam cuka sebanyak 90 ml pada 2 liter air bilasan hingga mencapai pH 3. Namun hal tersebut dianggap bias, karena keterbatasan teknik pemeriksaan bakteri dengan Total Plate Count yang sangat mengandalkan kemampuan penaamatan visual.
Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengamati efek penambahan asam cuka dalam air bilasan terhadap penurunan E. coli dengan menggunakan metode pemeriksaan laboratorium yang lebih khusus (menggunakan media selektif untuk pertumbuhan E. coli)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yulika Harniza
"Resistensi bakteri terhadap antibiotik sudah menjadi masalah di rumah sakit Indonesia dan dunia. Banyaknya penggunaan antibiotik dengan dosis yang tidak adekuat, dan pemakaian antibiotik dalam jangka waktu lama memberikan andil besar pada peningkatan resistensi antibiotik. Bangsal Bedah RSUPN CM merupakan salah satu unit kesehatan yang memiliki insiden tinggi terjadinya infeksi. Pola bakteri beserta pola resistensi penting diketahui sebagai pertimbangan dalam penatalaksanaan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi bakteri yang diisolasi dari bangsal bedah. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang; data merupakan data sekunder hasil uji kepekaan bakteri yang diisolasi dari bangsal bedah RSUPN CM pada tahun 2003-2006 yang didapat dari Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI. Data dibagi dua berdasarkan kurun waktu 2003-2004 dan 2005-2006. Dari data didapatkan tujuh bakteri terbanyak yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, dan Streptococcus viridans. Staphylococcus aureus mempunyai nilai resistensi terbesar pada Chloramphenicol. Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa mempunyai nilai resistensi yang besar pada Amoxicillin dan Trimethoprim-Sulfamethoxazole. Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae juga mempunyai nilai resistensi besar pada Ciprofloxacin. Terjadi peningkatan persentase resistensi beberapa antibiotik uji pada 2003-2004 ke 2005-2006. Namun ada pula uji yang menurun atau menetap. Perbedaan ini dapat terjadi karena berbagai hal dan dipengaruhi bebagai faktor. Harus dilakukan upaya-upaya pengendalian dalam penggunaan antibiotika dan pencegahan resistensi dengan berbagai strategi.

Bacterial resistance to antibiotics has been an issue in hospitals in Indonesia as well as around the world. Inappropriate usage of antibiotics for a long period and errors in prescribing inadequate antibiotics dosages have been the main cause of the resistance. Due of its nature, The Surgery ward of RSUPNCM is one of the medical units that has high infection occurrence rates. The knowledge of bacterial resistence patterns must be studied and understood to successfully execute the right antibiotic for a certain infection. The purpose of this study is to evaluate bacterial resistance patterns which were isolated from the surgical ward of Cipto Mangunkusumo Hospital in 2003-2006. During the study, secondary data of bacterial isolation report from Clinical Microbiology Laboratory FKUI in 2003-2006 are also used. The data are divided into two time spans, 2003-2004 and 2005-2006. From the data gathered, we have found the top seven bacteria quantity wise; they are Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, and Streptococcus viridans. Staphylococcus aureus has the highest resistance to Chloramphenicol. Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, and Pseudomonas aeruginosa have the highest resistance to Amoxicillin and Trimethoprim-Sulfamethoxazole. Escherichia coli and Klebsiella pneumoniae also have the highest resistance to Ciprofloxacin. The Antibiotics resistance tests show an increasing trend of the isolated bacteria resistance to antibiotics in the comparative study of the two years time spans. Nonetheless, we did also find some of the resistances that are decreasing in trend or stayed constant. These alterations are caused by many factors. Correct procedural usage of antibiotics and, management of infection preventions and treatments for controlling the bacterial resistance growth are essentials.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Y. Muliawan
"buku ini berisi tentang penjelasan berbagai kasus yang disebabkan oleh bakteri yang hidup intraselular obligat serta aspek klinisnya."
Jakarta : Erlangga, 2009
579.1 SYL b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The ability of native bacteria to utilize diesel fuel as the sole carbon and energy source was investigated in this research...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ariadna Adisattya Djais
"ABSTRAK
Ruang lingkup dan Cara Penelitian : Umumnya pada masyarakat Indonesia pencabutan gigi masih merupakan pilihan utama untuk pengobatan gigi. Pasca pencabutan gigi seringkali menimbulkan bakteremia, yang dapat melanjut menjadi endokarditis atau infeksi pada organ lain. Profilaksis yang dilakukan berupa pemberian antibiotika dan upaya profilaksis lain yaitu berkumur, untuk mengurangi jumlah bakteri oral yang dapat masuk dalam darah akibat tindakan pencabutan gigi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan Hexetidine 0,1% dalam mereduksi jumlah bakteri oral, dan juga daya Hexetidine 0,1% dalam mencegah kasus bakteremia pasca pencabutan gigi terhadap bakteri aerob maupun anaerob. Telah diteliti empat puluh subyek penelitian yang dibagi dalam dua kelompok. Sebelum pencabutan gigi kelompok kontrol berkumur dengan air garam faal steril dan kelompok perlakuan dengan Hexetidine 0,1%, dilakukan pemeriksaan terhadap hasil kumuran, plak gigi dan darah peserta yang diambil dari vena cubitis.
Hasil dan kesimpulan : Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa besar reduksi bakteri oral setelah berkumur dengan Hexetidine 0,1% dan air garam foal steril, terdapat perbedaan yang bermakna dengan p < 0,05. Pada pemeriksaan darah lima menit, pada kelompok kontrol terdapat kasus bakteremia sebesar 85% dan pada kelompok perlakuan sebesar 50%. Pada pemeriksaan darah sepuluh menit, pada kelompok kontrol terdapat kasus bakteremia 40% dan kelompok perlakuan sebesar 25%. Disimpulkan bahwa dengan berkumur Hexetidine 0,1% sebelum pencabutan gigi, akan mereduksi bakteri oral dengan persentasi tinggi dan menurunkan insidens kasus bakteremia pasca pencabutan gigi. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>