Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halimah Yasmin
"Di era globalisasi setiap industri termasuk industri jasa bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas demikian juga industri jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit. Di Indonesia sendiri dibuktikan dengan keluar pp 122 tahun 2000 tentang perusahaan jawatan rumah sakit. Realisasi aplikasi dari pp ini tidak serempak dilaksanakan di Indonesia seperti RSMH Palembang baru tanggal 4 Januari 2002 berubah status dari RS Umum Pusat Pemerintah berubah jadi Perjan RSMH Palembang yang mandiri. Untuk menutupi biaya operasional rumah sakit maka dibuat beberapa profit unit seperti Poliklinik Swasta Graha Spesialis yang punya peluang besar memasukkan income ke rumah sakit melalui pelayanan spesialis dengan peralatan yang canggih. Dalam usaha memperkenalkan Graha Spesialis kepada msayarakat Palembang dan sekitarnya maka dibuatlah folder Graha Spesialis, yang belum pernah diketahui apakah folder ini sudah mempunyai daya tarik, pemahaman dan keterlibatan serta penerimaan dari khalayak sasaran potensial Graha Spesialis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon khalayak sasaran potensial Graha Spesialis RSMH Palembang terhadap informasi dalam bentuk folder Graha Spesialis di RSMH Palembang tahun 2004, dari aspek daya tarik baikhalaman depan maupun dalam, pemahaman terhadap isi pesan di halaman dalam, keterlibatan diri, merasa isi pesan di halaman dalam ditujukan pada dirinya dan penerimaan isi pesan yang tidak bertentangan dengan sosial dan budaya masyarakat setempat.
Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan pendekatan diskusi kelompok terarah, dengan populasi semua pengunjung dan pasien Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan dan Poliklinik Swasta Graha Spesialis RSMH dengan sampel berjumlah 24 orang terbagi dalam 4 kelompok yaitu 2 kelompok dari poliklinik umum dan 2 kelompok dari poliklinik swasta Graha Spesialis yang mempunyai karakteristik yang telah ditentukan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2004 yaitu tanggal 9 Februari sampai dengan 28 Februari 2004. Adapun variabel penelitian yaitu daya tarik, pemahaman, keterlibatan diri dan penerimaan terhadap folder Graha Spesialis RSMH.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa folder Graha Spesialis yang merupakan media informasi yang dikeluarkan pihak RSMH Palembang sudah mengandung aspek daya tarik (baik dari gambar, kombinasi warna, huruf, kalimat dan susunan informasi), aspek pemahaman, keterlibatan diri dan bisa diterima oleh khalayak sasaran potensial Graha Spesialis RSMH Palembang.
Saran untuk perbaikan folder yaitu; (i) nama dokter dan jam prakteknya; (ii) revisi halaman depan folder; (iii) infomasi biaya pelayanan; (iv) informasi telepon, daftar obat dan apotik; dan (v) keterangan gambar. Kesimpulan yaitu; khalayak sasaran potensial Graha spesialis sudah merespon dengan baik setelah membaca informasi dalam bentuk folder Graha Spesialis di RSMH Palembang. Folder Graha Spesialis sudah mengandung aspek daya tank, rasa keterlibatan din sasaran, dan Isi pesan dihalaman dalam folder Graha Spesialis bisa diterima oleh masyarakat Sumatera Selatan umumnya dan masyarakat Palembang khususnya Akan tetapi tidak semua sasaran memahami isi pesan dihalaman dalam folder Graha Spesialis. Saran sebaiknya folder Graha spesialis RSMH Palembang diperbaiki dan dikembangkan sesuai dengan masukan dan saran dari informan.

Response of Potential Targets of Specialist Ward of RSMH Palembang Regarding Information in Form of Folder of Specialist Ward of RSMH Palembang year 2004.In globalization era, all industries including service industry have to compete to produce quality products. This situation also faced by health care service industry such as hospital. In Indonesia, this is proven by the announcement of PP 122 year 2000 on hospital as corporate. The realization of that decree could not be done simultaneously in all parts of Indonesia, for example RSMH Palembang changed its status to corporate in started in 4 January 2002. To cover operational cost, several profit units such as Specialist Ward was developed to provide extra profit income through specialized services using modern sophisticated equipments. To introduce Specialist Ward to Palembang community and its surroundings, a Specialist Ward folder was then developed. It is unknown whether the folder has attractiveness, understandability, involvement, and acceptance from potential targets of Specialist Ward.
This study aims to understand how public and especially potential targets responds to information contained in the folder in the year 2004, based on its attractiveness of both front cover and contents, understanding about the messages in the content, self involvement, whether the content is perceived as targeted to them, and the acceptance of messages as to whether it is in line with community social and cultural norms and values.
This study is a qualitative study using focus group discussion with population of all visitors and patients of General Ward and Specialist Ward of RSMH Palembang with 24 samples divided into 4 groups, i.e. 2 groups of General Ward and 2 groups of Specialist ward with specified characteristics.
The study was conducted at 9-28 February 2004. Variables included in this study were attractiveness, understandability, self-involvement, and acceptance of RSMH Specialist Ward folder.
Results of the study shows that Specialist Ward folder as information media launched by RSMH Palembang was attractive (in terms of graphics, color combination, font, sentences, and message composition), understandable, good self involvement, and well accepted by potential targets of Specialist Ward of RSMH Palembang.
Recommendation to improve the folder includes (i) doctors' name and their schedules; (ii) revise folder's front page; (iii) information on service fee; (iv) information on phone, list of medicine, and dispensaries; and (v) caption on graphics. It is concluded that the potential targets of Specialist Ward RSMH Palembang had responded well after reading the folder. The folder had attractiveness, self-involvement, and acceptance by South Sumatera community. However, not all targets understand messages in the folder. It is then suggested to improve and develop the folder in accordance to the informant's inputs.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 12838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Romauli
"Penyakit maupun kecelakaan kerja pada tenaga kerja dapat menimbulkan kematian, minimal kecacatan yang tak ternilai mahal harganya. Oleh karena itu, Pemerintah RI menerbitkan Undang-undang nomor 3/1992 tentang perlindungan tenaga kerja melalui program Jamsostek. PT Jamsostek sebagai penyelenggaranya diwajibkan Pemerintah untuk mengadakan RS tempat pelayanan kecelakaan kerja bagi peserta Jamsostek atau Unit Trauma Centre (UTC). Untuk Sumsel, yang terpilih adalah RSMH Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana penerapan bauran promosi terhadap pemanfaatan UTC PT Jamsostek Palembang tahun 2004 dan permasalahan yang terjadi yang terkait dengan pemanfaatan UTC tersebut.
Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif karena dapat menggali dan mengeksplorasi data melalui sumber-sumber informan. Informan yang dipilih adalah pasien rawat inap dengan kasus JKK-Jamsostek, perusahaan tempat pasien bekerja, RSMH Palembang dan staf, dan PT Jamsostek Cabang Palembang dan staf.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2004, pemasaran RS khususnya promosi mengalami kemunduran. Penerapan bauran promosi melalui periklanan, promosi penjualan, human & publisitas, dan penjualan tatap muka terhadap pemanfaatan UTC masih sangat minim sekali, sedangkan pemasaran langsung belum sama sekali dilakukan. Kendalanya sangat kompleks sekali antara lain perangkapan togas manajer atas & menengah, program yang belum didukung penuh oleh bagian lain, ketenagaan yang ada saat ini masih sedikit, didukung Urusan Kehumasan RS terpisah dari Divisi Pemasaran. Pengetahuan pemasaran masih sangat terbatas dilevel pelaksana, keterlupaan terapan evaluasi dan penerapan promosi yang telah dilakukan. Hal ini dapat terlihat dari seberapa banyak perusahaan memanfaatkan UTC tersebut, dan ditemukan baru satu orang pada tahun 2002, dan pada tahun 2003 tidak ada sama sekali, dan kemungkinan akan tidak ada juga di tahun 2004. Alasan perusahaan & karyawan memilih UTC tersebut antara lain: karena informasi/promosi UTC yang belum sampai, bila sudah diterima disebabkan procedural UTC yang belum jelas, pelayanan RSMH yang masih menggaung lambat, kebijakan yang diterapkan dari perusahaan yang bersangkutan dalam memilih RS dan kelas perawatan, dan lebih diperburuk lagi dari faktor ketidak tahuan karyawan terhadap hak-hak peserta UTC-Jamsostek
Dengan hal tersebut diatas; sebaiknya promosi UTC harus pro aktif. Gunakan bauran promosi melalui cara yang bervariasi, berkesinambungan, dan kontinyu. Sementara promosi UTC diolah tersendiri dulu untuk meraih pasar dan mepertahankan pasar yang ada melalui program yang terencana, dan dilaksanakan dengan baik, dievaluasi dan ditindak lanjuti dengan serius. Yang mengelola pemasaran RS sebaiknya tidak merangkap fungsi dan tugas, terutama pads level manajerial; baik level atas maupun menengah. Berikan wawasan/penyegaran ilmu/wawasan tentang yang terkait dengan pemasaran jasa kepada para pelaksana. Karena permasalahan ini tidak sepenuhnya tanggung jawab Bagian Pemasaran RS, jadi sebaiknya program ini harus benar-benar didukung oleh bagian lain.
Bahan bacaan 26 : (1995-2004)

Mixed Promotion Role in Optimizing Traumatic Centre Unit of PT JAMSOSTEK in dr. Moh. Hoesin Palembang Hospital in 2004.Disease and work accident on laborer may cause death, invaluable deformity minimally. Furthermore, Indonesia Republic's Government publishes protection for labor by law number 311992. Government suggests-PT Jamsostek, as the executor, to perform a hospital for serving JAMSOSTEK's member by Traumatic Centre Unit (CTU). They selected RSMH Palembang for South Sumatera Province. The goals of this research are to examine how far mixed promotion has been implemented (advertising, sales promotion, publicity & public relation, direct marketing, and personal selling) in optimizing CTU of PT Jamsostek in RSMH Palembang in 2004 and the relevant problems that occurred.
The research uses qualitative method because in a no longer time data can be observed and explored through information sources, which are taken from the patient of JKK JAMSOSTEK's member who are in patient, the companies where the patients work, RSMH Palembang and staffs, and PT Jamsostek Brach of Palembang and staffs.
The research found during 2004 year, in this Hospital Marketing Division, especially promotion is in degradation. Implementation of mixed promotion in optimizing the used of CTU Le advertising, sales promotion, publicity & public relation, and personal selling; have been still low in its standard, while direct marketing has not been conducted yet. The constraints of them are still very complex, i.e, double duties of the top and the middle managers, the programs which have not been fully supported by other division, few human power, while the matters done by hospital's public relation are separated from marketing division_ Knowledge of marketing are still limited in the level of executor, the oblivious of evaluation applying to the promotion that have been conducted. The matters can be seen from how many companies optimizing the CTU and is found that one company was in 2002, and there was none in 2003, and probably there would be none too in 2004. The reason why companies & employees choose the CTU are: lack of information and promotion of the CTU, CTU's unclear procedure, image of RSMH's service which is still bad, policy applied by company in choosing hospital treatment class. The worst by the unawareness factors of employees' rights are as the participants of ]KK-Jamsostek.
According to the matter, promotion of CTU should be conducted actively. Using mixed promotion through varietically, synergically, and continuously. For time being, it is processed separately first to reach market and maintain the existing market through planned program, well implementation, and evaluation seriously. Individual who's managed of this department not be allow to have double functions and duties, especially top and middle management. To develop the knowledges/skill/perception about marketing can be implemented by short training, seminar, or formal educative for the staffs, because this matter is not fully responsibility of the Marketing Department Other department must support this program.
References: 26 (1995-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslim Sudirman
"Dengan semakin bertambahnya jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang (RSMH), beban kerja perawat pelaksana dirasakan semakin besar, Tenaga perawat di RSMH berjumlah 634 orang sedangkan jumlah kapasitas tempat tidur berjumlah 660 tempat tidur: Di instalasi Penyakit Dalam RSMH Palembang, jumlah tempat tidur (162 TT) dengan jumlah tenaga perawat (65 orang), atau rasio 2 : 5 menunjukkan bahwa RSMH Palembang sepertinya belum mencapai standar RS Tipe A dan B. Menurut Departemen Kesehatan ratio antara perawat dengan TT adalah 3 perawat : 2 tempat tidur. Hal ini salah satu penyebabnya adalah kurang meratanya pendistribusian tenaga perawat, disisi lain masih banyaknya tenaga perawat yang ditempatkan pada unit-unit non keperawatan. Tenaga perawat yang dipekerjakan di unit rawat jalan mencapai lebih dari 100 orang. Hal ini diduga rnerupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perawat.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat. Sampel dari penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja pada Ruang Rawat inap Instalasi Penyakit Dalam RSMH Palembang berjumlah 58 orang. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner tanpa dilakukan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kinerja perawat (p=0,000), dengan subvariabel yang dominan dalam mempengaruhi kinerja perawat adalah sistem penugasan.
Peneliti memberikan saran kepada RSMH Palembang, yang meliputi perbaikan dalam hal pendistribusian tenaga perawat, perlunya dilakukan supervisi yang terus menerus, perlunya evaluasi kinerja secara berkala dan pemberian penghargaan (reward). Selain itu peneliti juga menyararankan agar setiap perawat memahami Standard Operating Procedure (Protap) sebagai bentuk operasional dari sistem penugasan yang jelas dan terukur.

The Relationship of Job Responsibility and the Task of Nursing Staff at in Patient Wards of Internal Deasease Unit in RSMH Palembang in 2003The more patients treated in RSMH Palembang, the bigger job responsibility the nursing staffs have. The nurse working load get larges, the totality of whole nurses in Dr. Mohammad Hoesin Hospital now are 634 man, and total of capacity of hospital's bed are 660 beds. In the Department of Interns the ratio of the beds (165 beds) compared with numbers of nursing staff (65 nurses) or in the ratio of l to 2,5 shows that RSMH Palembang nursing staff is 3 nurses to 2 beds. One of the reason is unspread about distribution of a nursing staff, on the other side, still a lot of a nursing staff to get position in non-nursing units, beside that about 100 nursing staff does at out patient unit. This is supposed to have affected the tasks of a nursing staff. On the other side, a nursing staff does a lot more administrative work than does her nursing routine tasks. This is supposed to have affected the tasks of a nursing staff.
This research is aimed to observe the relationship between the job responsibility with the task of nursing staff. The samples of this research are 58 nurses working at the in patient wards of Internal Disease Unit in RSMH Palembang.
The result of this research shows that there is a significant relationship between the job responsibility with the task of nursing staff and the dominant variable which influence the nursing staffs task is the system of order.
The researches suggests that increase i.e. nurse distribution, continuous supervision, periodic evaluation of the tasks, and reward given. The other case the researches suggest that every nursing staff at RSMH Palembang should understand Standard Operating Procedure (Protap) as an operational form a distinct and measurable order system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdjani
"Masyarakat makin memahami pentingnya arti kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan, dan menjadi semakin kritis terutama dalam mendapatkan jasa pelayanan Rumah Sakit yang bermutu Pelayanan Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit yang menjadi ujung tombak dan cermin utama dari keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Gaung profesionalisme keperawatan di Indonesia sudah terdengar sejak tahun 1983, ketika dikumandangkan Pencanangan Pemenuhan Kebutuhan dasar Bio-psiko-sosio-spiritual pasien melalui Pelayanan Asuhan keperawatan (Asleep) dengan metoda pendekatan Proses Keperawatan.
Permasalahan dalam pelaksanaan standar praktek asuhan keperawatan dapat dilihat dari catatan kegiatan askep yang lebih dikenal dengan istilah pendokumentasian yang merupakan standar VI dari Standar asuhan keperawatan. Perawat perlu meningkatkan kesadarannya bahwa proses keperawatan yang bermutu harus terdokumentasi dan adanya suatu landasan resmi pendokumentasian yang teliti.
Rendahnya cakupan rekam medik dan catatan kegiatan askep di RSMH Palembang dikarenakan kompleksitas dari form yang tidak efektif (24 form). Bersamaan dengan upaya panitia rekam medik untuk merevisi form rekam medik dan catatan keperawatan. Bidang Keperawatan mencoba mengembangkan model dokumentasi yang dimodifikasi untuk mengefektifkan formulir catatan asuhan keperawatan dalam meningkatkan mutu pencatatan kegiatan askep di RSMH Palembang.
Sebelum dioperasionalkannya model dokumentasi yang dimodifikasi perlu didesiminasikan terlebih dahulu sekaligus sebagai uji coba model maka dilaksanakan suatu pelatihan klinik.
Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas pelatihan klinik terhadap perawat dalam meningkatkan mutu pencatatan kegiatan asuhan keperawatan dengan menggunakan model dokumentasi yang dimodifikasi dengan mengetahui tingkat pengetahuan tentang pendokumentasian asuhan keperawatan, persepsi tentang model dokumentasi modifikasi serta keterampilan dalam memenuhi kelengkapan, keakuratan dan aspek hukum pengisian model dokumentasi modifikasi.
Penelitian ini merupakan eksperimen kuasi dengan rancangan eksperimental ulang non random. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan atau manipulasi pada subjek tanpa melakukan teknik random.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berhubungan dengan peningkatan tingkat pengetahuan tentang pendokumentasian asuhan keperawatan, serta berhubungan dengan peningkatan mutu pendokumentasian meliputi kelengkapan, keakuratan dan aspek hukum pengisian dengan model dokumentasi modifikasi, namun tidak berhubungan dengan persepsi mengenai model tersebut.
Untuk menjamin kesinambungan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yang bermutu, diperlukan pelaksanaan pelatihan klinik secara berkelanjutan dengan materi-materi yang selalu diperbaharui sesuai permasalahan yang ada serta evaluasi secara periodik tentang masalah-masalah pencatatan kegiatan asuhan keperawatan untuk mencapai pendokumentasian yang makin bermutu dan merata di RSMH Palembang.
Daftar bacaan 47 ( 1982 - 2000)

Effectiveness of Clinic Training in Recording Activity Nursing Guidance in RSMH Palembang, 2001People understand more about the importance of health and health services, and become more critical especially on gaining health services from qualified hospital. Nursing services constitute an integral part of hospital services, which become the frontiers and the main refection of health success as overall The echo of nursing professionalism in Indonesia has been heard since 1983. In that year it was announced the Proclamation of Fulfilling Patients' Bio-psycho-socio-spiritual Basic Needs through Nursing Guidance Services by applying method of Nursing Process.
The problems in carrying out practice standards of nursing guidance can be seen from the recordings of Nursing Guidance Services which is more generally known as documentation which is itself standard VI of Nursing Guidance Standard. Nurses necessarily enhance their awareness that qualified nursing process must be documented and there must be a formal base for such thorough documentation.
The low extent of medical recording coverage and Nursing Guidance Service recording in MH hospital Palembang is due to the complexity of the ineffective forms (24 forms). Together with the medical-recordings committee' efforts to revise the forms of medical recordings and nursing process, Nursing field attempts to develop documentation model, which is modified to make the recording form of nursing guidance in improving the quality of Nursing Guidance Services recordings in MR Hospital, Palembang.
Before the operation of documentation model, which is to be modified, it is required to be tested first and so a clinic training is required.
The research has the objective to find out the effectiveness of clinic trainings towards nurses in increasing the quality of recording activities of nursing guidance by using documentation model, which is modified by knowing the knowledge levels of nursing guidance documentation. This research is a quasi experiment applying non-random re-experimentation design. In this research, manipulation is carried out on subject without applying random technique.
The outcomes of the research show that training has relationship with the increase of knowledge level concerning documentation of nursing guidance, and also with the increase of documentation quality, which include completeness, accuracy, and legal aspect of filling up with documentation model of modification, but has nothing to do with the perception about the model.
To ensure the continuity of making qualified nursing guidance documentation, continual clinic trainings, which are provided with always-revised materials based on the issues, is required to be held, and so is the evaluation of problems in recording nursing guidance activities in order to have more qualified and impartial documentation in MR Hospital Palembang.
Bibliography ; 47 readings (1982 -- 2000)"
2001
T5140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusbi Azhar
"Belum adanya gambaran kepuasan klien merupakan masalah di Poliklinik Penyakit Dalam lnstalasi Rawat Jalan RSMH Palembang. Kepuasan klien yang rendah akan berdampak kunjungan pasien pada rumah sakit, sehingga pada akhirnya akan menurunkan pendapatan rumah sakit.
Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan klien dan Faktor yang diduga herhubungan dengan kepuasan klien yaitu interaksi perawat-klien dan karakteristik klien. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan RSMH Palembang dari tanggal 12 Maret sampai 17 Maret 2001 dengan pendekatan kuantitatif, crossc sectional pada 114 klien rawat jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan klien sebesar 55,3 % yang merupakan gambaran komposit dari respon perawat, kecepatan pelayanan, keramahan dan kejelasan informasi yang dilakukan oleh perawat. interaksi perawat-klien dicerminkan dengan 4 komponen yaitu perilaku, tampilan emosional, waktu dan tahapan interaksi. Keempat komponen ini seluruhnya berhubungan dengan kepuasan klien dan salah satu diantaranya yaitu perilaku merupakan faktor yang paling dominan.
Dengan hasil penelitian ini disarankan kepada Kepala lnstalasi Rawat Jalan untuk lebih meningkatkan layanan kepada masyarakat melalui petugas kesehatan untuk dapat memperhatikan klien yang mempunyai harapan yang tinggi terhadap perilaku perawat dan cenderung tidak puas terhadap layanan perawat. Perlu penelitian lebih lanjut tentang kepuasan ini terutama menyangkut tentang kepuasan klien diruang-ruang rawat inap dan kualitas pelayanan keperawatan di Instalasi Rawat Jalan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kisdaryeti
"Peran Inslalasi Farmasi RS Dr. M. Hoesin Palembang dalam menunjang pelayanan kesehatan antara lain pelayanan obat-obalan yang merupakan salah satu faktor penting dalam penyembuhan pasien, sehingga harus dikelola secara professional. Rendahnya jumlah pasien yang mengambil obat di Tempat Pelayanan Obat (TPO) rawat jalan merupakan salah satu indikator yang menyangkut kualitas pelayanan obat di rumah sakit. Untuk itu dilakukan penelitian tentang alternatif cara untuk meningkatkan jumlah pasien yang mengambil obat di Tempat Pelayanan Obat (TPO) rawat jalan RSMH Palembang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem secara deskriptif dengan observasi data resep yang dilayani di TPO rawat jalan dan data kunjungan pasien umum poliklinik rawat jalan dua tahun terakhir (2000 dan 2001). Penelitian secara kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam kepada Direktur Pelayanan Medik, Kepala. Instalasi Farmasi, Apoteker penanggung jawab pelayanan di TPO rawat jalan, dan Asisten apoteker pelaksanan di TPO rawat jalan serta pasien umum.
Hasil penelitian menunjukan bahwa alternatif cara yang harus diambil untuk meningkatkan jumlah pasien yang mengambil obat di TPO rawat jalan RSMH Palembang adalah, melengkapi ketersediaan obat di TPO rawat jalan dengan cara menginventarisasi obat-obat yang digunakan oleh dokter-dokter poliklinik rawat jalan., menurunkan harga obat di TPO rawat jalan yang disamakan atau lebih murah dari harga obat di apotik sekitar RSMH Palembang agar bersaing, dan memindahkati lokasi TPO rawat jalan kedepan (pintu masuk rumah sakit) dekat Ruang Informasi agar dikenal masyarakat.
Berdasarkan basil penelitian disarankan kepada pihak manajemen rumah sakit Dr. M. Hoesin Palembang untuk menentukan alternatif mana yang lebih menguntungkan bagi rumah sakit dalam meningkatkan jumlah pasien yang mengambil obat di TPO rawat jalan RSMH Palembang.

Alternative Methods Of Increasing The Number Of Patients Who Choose To Purchase Their Medications At The Outpatient Pharmacy (TPO) Of Dr. M. Hoesin Hospital (RSMH), Palembang 2003The role of the Pharmacy Installation at Dr. M, Hoesin Hospital, Palembang (RSMH), in contributing to healthcare is through the dispensing of medications which is an important factor contributing to the recovery of patients, and must be carried out in a professional manner. The low number of patients who choose to receive medications at the Outpatient Pharmacy (TPO) are one indicator of the quality of the medications available at the hospital. Because of this fact, this research was undertaken to explore alternative methods for increasing the number of patients who choose to purchase their medications at the TPO of RSMH, Palembang.
This research was carried out using a systematic approach in a descriptive manner. The data was compiled from prescriptions, which were supplied by TPO, and from patients? visits to the general outpatient clinic over the past two years (2000 and 2001). Additionally, qualitative data was gathered through interviews with the Director of Medical Care, the Head of the Pharmacy Installation, the Pharmacist who answered as one who serves patients at TPO, and the Assistant Pharmacist who is in charge of implementation at TPO with general patients.
The results of this research indicate that the alternative methods, which must be adopted for increasing the number of patents choosing to purchase their medications at TPO of RSMH, Palembang, should include the following: (l) supplementing the availability of medication at TPO by taking inventory of the medications used by outpatient clinic doctors, (2) lowering the prices of medications at TPO to make them competitive with the prices of pharmacies nearby RSMH Palembang, and (3) moving the location of TPO to the front (entrace of the hospital) near the Information Center which is known by the community.
Based on the results of this research, it is proposed to the management of Dr. M. Hoesin Hospital, Palembang to establish an alternative way of increasing the number of patients who receive treatment at TPO of RSMH Palembang, which is more profitable for the hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Al Basil
"Selain menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara medis rumah sakit juga sebagai sumber informasi kesehatan. Salah satu sistem informasi kesehatan yang ada di rumah sakit adalah sistem pelaporan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), sistem ini mempunyai peranan membantu pihak manajemen dalam mengatasi masalah penyakit DBD. Untuk menjamin ketersediaan sistem informasi yang baik, maka sistem pelaporan penderita DBD sebagai saran penghasil laporan perlu dikembangkan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana pengembangan sistem pelaporan penderita DBD, berdasarkan data dan sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan kaidah pengembangan sistem informasi yang memenuhi syarat, sehingga akan dihasilkan sistem pelaporan yang akurat, relevan dan tepat waktu.
Metodologi yang digunakan adalah operational research dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan pada saat sistem masih beroperasi, yang akan mengidentifikasi masalah operasional, mengevaluasi beroperasinya sistem lama dan memberikan alternatif pemecahan masalah.
Dengan menerapkan metode ini dalam penelitian di RSMH Palembang, diperoleh data untuk menentukan identifikasi masalah, peluang pengembangan dan penetapan kebutuhan informasi.
Dari hasil penelitian diketahui permasalahan yang terjadi pada sistem pelaporan penderita DBD, yang salah satu penyebabnya adalah mekanisme penyampaian laporan masih dilakukan secara manual (konvensional). Dengan pertimbangan mekanisme laporan tersebut maka dibuatlah suatu rancangan sistem dengan menggunakan pendekatan metode SDLC (system development life cycle). Dengan menerapkan metode ini diperoleh keunggulan dari sistem yang dikembangkan yaitu, mempercepat proses pembuatan laporan dan ketepatan informasi.

Development of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Reporting System in Dr. Mohamad Hoesin Hospital (RSMH) Palembang Year 2003Besides implementing medical health care, hospital also serves as source of health information. One type of health information system in hospital is DHF reporting system. This system helps management to overcome DHF cases. To ensure the availability of good information system, there is a need to develop DHF reporting system as base for report.
This study aims to obtain description on the development of DHF reporting system based on data and existing system using the principles of good development of information system, thus it will produce an accurate, relevant, and timely reporting system.
Method used in this study was operational research through qualitative approach. Study was conducted at the time when the system was still operating, to identify operational problems, to evaluate the operation of old system, and to provide problem solution alternatives.
By implementing this method in the study at RSMH Palembang, data was obtained to further identify the problem, opportunity for development, and to determine information needs.
The study results shows that there were problems identified in DGF reporting system, one of the causes was manual report mechanism (conventional). Considering the problem, a system design was developed through SDLC (system development life cycle) method. By applying this method the making of report several benefits could be obtained, such as process and information accuracy were improved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrimelda Syafarudin
"Jumlah kunjungan ulang pasien di Poliklinik Graha Eksekutif RSMH sebelum dan saat masa pandemi COVID-19 belum mencapai target 90% pada tahun 2019, 2020 dan 2021. RSMH perlu mencari tahu apa harapan pasien dengan melakukan pemasaran efektif dan optimal dalam upaya meningkatkan minat kunjungan ulang pasien melalui konsep bauran pemasaran. Bauran Pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran untuk mempengaruhi permintaan produknya. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan dan pengaruh bauran pemasaran 7P meliputi: produk (product), harga/tarif (price),tempat (place), promosi (promotion), profesional (professional), karyawan (people), kekuatan pemerintah (power) dengan minat kunjungan ulang pasien, serta penyusunan rekomendasi alternatif strategi pemasaran yang tepat. Penelitian dilaksanakan di Poliklinik Graha Eksekutif RSMH dengan mix method. Metode pengumpulan data kuesioner terhadap 215 responden selama tiga (3) bulan, wawancara terhadap 5 informan selama dua (2) bulan, FGD, dan telaah dokumen. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan seluruh variabel 7P berhubungan dengan minat kunjungan ulang, variabel signifikan berpengaruh yaitu variabel harga/tarif, karyawan, promosi, kekuatan pemerintah dan yang paling dominan berpengaruh yaitu variabel tarif. Hasil penelitian kualitatif didapatkan rekomendasi alternatif strategi pemasaran jangka pendek >1 tahun meliputi : pelatihan public speaking dan service excellent, pengembangan SDM Unggul, memperluas networking untuk promosi, digitisasi tenaga kesehatan, promosi rutin, perbaikan interior eksterior, PKS pihak potensial, paket potongan 10%, diskon administrasi 50% dan mengoptimalkan Daftarinaja, telemedicine, Sijo, Sijadok dan jangka menengah >5 tahun meliputi : revisi tarif, penempatan karyawan right man on the right place, kebijakan remunerasi, pembuatan kios, menciptakan aplikasi RSMHClub, membuka brand produk, penerapan company branding, dan melakukan seminar pengampuan.
.....The number of revisits patients in Executive Hall Polyclinic of the RSMH Palembang prior to and during COVID19 pandemic had not reached the designated target of 90% in 2019, 2020, and 2021. The RSMH needs to identify expectations from the patients by undertaking effective through the concept of mixed marketing. Mixed marketing is a set of marketing tools to influence demands toward a product. This research intended to acknowledge the relationships and influences from Mixed Marketing which the 7P; price; place; promotion; professionalism; people (staffing) and power government, toward revisiting interests among patients, and accordingly the composing of proper alternative marketing strategy for recommendation. The research was undertaken within Executive Hall Polyclinic of the RSMH Palembang by way of mixed methods comprising the method of questionnaire data gathering from 215 respondents within 3 (three) months; interviewing of five informants for 2 (two) months, FGD and literature review. Quantitative results from the research yielded that throughout all the 7P variables related to revisiting interests, the most significantlyinfluencing variables are pricing; people; promotion, and the power of government, whereas the most dominant variable is pricing. While qualitative results from research yielded a short term alternative marketing strategy for recommendation within the time span >1 year, namely public speaking and service excellence trainings; development of superior human resources, expansion of networking for promotion; digitalization of health workers; routine promotions; enhancements of interiors and exteriors; PKS of potential; 10% discount packages; 50% discount; along with optimization of the applications Daftarinaja; telemedicine; Sijo and Sijadok. For the medium term of >5 years the recommendations obtained are tariff revision; “right man on the right place ”staffing; remunerative policies; establishments of kiosks; creation of the RSMHClub app; setting up product branding; applying company branding and the organizing of remedial seminars."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Restiyanti
"Dokter spesialis dan perawat merupakan inti dari pelayanan kesehatan. Krisis SDM Kesehatan khususnya dokter spesialis dan perawat, tingkat persaingan antar rumah sakit yang tinggi, adanya perubahan kebijakan baik dari pemerintah maupun organisasi membuat RS perlu mengantisipasi dan membuat strategi untuk mengatasi hal tersebut. Tesis ini membahas tentang rencana aksi pengembangan SDM dokter spesialis dan perawat di RS Graha Juanda Bekasi tahun 2014- 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan analisis konten melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, dan CDMG (Consensus Decision Making Group). Kerangka konsep menggunakan analisis SWOT meliputi input stage yaitu dengan matriks EFE dan IFE, tahap kedua adalah mathcing stage dengan pencocokan menggunakan TOWS matriks dan penentuan posisi menggunakan IE matriks, serta tahap ketiga adalah desicion stage yaitu penentuan alternatif dan prioritas strategi dengan menggunakan QSPM. Hasil penelitian didapatkan RS Graha Juanda berada pada posisi sel V yaitu hold and maintain dengan alternatif strategi market penetration dan product development dengan prioritas strategi product development. Pengembangan pelayanan dan optimalisasi kinerja pelayanan RS serta SDM dokter spesialis dan perawat dalam jumlah, jenis, pengelolaan dan diklat adalah usulan yang diterjemahkan dalam bentuk rencana aksi.

Specialist and nurses are the core of health care. The crisis in human resources of health particularly specialist and nurses, the competition levels among hospitals that are also high, and the changing of the policy either from the goverment or from the organization itself makes the hospital needs to anticipate and create their strategies to ovecome this situation. This thesis discusses the action plan for human resources development specialist and nurses at Graha Juanda hospital in Bekasi year 2014 – 2018. The design study is a content analysis of qualitative research through in-depth interviews, document review, and CDMG (Consensus Decision Making Group). The framework uses SWOT analysis by using the input stage includes EFE and IFE matrix, the second stage is the mathcing stage using TOWS matrix and matrix positioning using IE, the third stage is the stage to determinate the alternative decision and priority strategies using QSPM. The results showed Graha Juanda hospital is in the position of the V cells and that means hold and maintain. The alternative strategy is market penetration and product development strategies with the priority of product development. Hospital service development, optimization of hospital services performance and human resources specialist dan nurses in number, type, management, and training is proposed to be translated in the form of the action plan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masnir Alwi
"Kualitas pelayanan rumah sakit merupakan indikator yang menentukan citra rumah sakit yang pada gilirannya akin menentukan kesinambungan rumah sakit baik sebagai lembaga pelayanan kesehatan maupun sebagai bisnis pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan rumah sakit akan meningkat apabila penggunaan obat di rumah sakit dilakukan secara rasional. Kepatuhan dokter menulis resep berdasarkan standar obat yang berlaku akan meningkatkan penggunaan obat yang rasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keparuhan dokter menulis resep berdasarkan Formularium RSMH Palembang. faktor Internal yang diteliti meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetalman, lama kerja, sikap, dan motivasi, sedangkan faktor eksternal yang diteliti meliputi kepemimpinan, imbalan, jabatan, peran Panitia Farmasi dan Terapi, peran Komite medik, dan peran Detailer. Dalam hal ini dilakukan juga penelitian untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kepatuhan. Data diperoleh melalui survey menggunakan kuisioner yang validitas dan reliabilitas telah diuji coba terlebih dahulu. Besar sampel penelitian adalah 100 responden, dilakukan secara cross .yccfional dengan analisis kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dengan "chi square", dan multivariate dengan "regresi logistik".
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata-rata kepatuhan dokter menulis resep berdasarkan Formularium adalah 52,28 %. Faktor internal yang bermakna berhubungan dengan kepatuhan adalah variabel tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dan motivasi, sedangkan faktor eksternal yang bermakna berhubungan dengan kepatuhan adalah variabel kepemimpinan, peran komite medik, dan peran detailer. Faktor-faktor dominan adalah variabel sikap, jenis kelamin, peran detailer, tingkat pendidikan, peran komite medik, dan motivasi.
Dari penelitian ini diharapkan agar pimpinan RSMH beserta jajarannya memperbaiki citra kepemimpinan dengan introspeksi. Dengan citra kepemimpinan yang baik diharapkan pendekatan kepada dokter yang sebenarnya mempunyai sikap dan motivasi tinggi mendukung kebijakan penulisan resep berdasarkan Formularium tidak akan sulit. Perlu dilakukan peningkatan peran Kornite medik dan Panitia Farmasi dan terapi untuk mengeliminasi peran detailer, perlu dilakukan sosialisasi Formularium RSMH, dan meinanfaatkan dokter residen dan dokter umum, beserta dokter wanita untuk meningkatkan kepatuhan dokter.

The Factors that Relate to the Discipline of Doctor for Writing the Prescription Follow the Legal Standard of Medicine in Hospital of RSMH Palembang CityThe quality of service in hospital is an indicator to determine its image, so it can influence its activity not only as social service institution but also as business service institution. The quality of service in hospital will increase influenced by rational using of its medicine The discipline of doctor writes prescription based on the legal standard of medicine will increase the rationality of its medicine usage.
The aim of this research is how to know the factors relate to the discipline of doctor for writing prescription based on formulation of RSMH Palembang. Internal factors that are investigated consist of age, sex, education, knowledge, experience, attitude, and motivation. External factors that are investigated consist of leadership, incentive, job, function of Medicine Committee and Therapy, function of Medical Committee, and function of Detailer. Besides that, in this case, the aim of this research is to know the dominant factors that influence the discipline. Data is collected by survey method, using valid and reliable questionnaire. The total of -samples in this research are 100 respondents, hold by cross sectional, using quantitative analysis. Method of analysis used variant, two variant combination of chi square, and multi variant combination of logistic regression.
Conclusion, the discipline of doctor that writes the prescription following the medicine formulation shows 52,28 percent. The internal factors that determinate relate to the discipline are education, knowledge, attitude, and motivation. So, the external factors determinate it are leadership, function of Medical Committee, and function of Detailer. The dominant factors determinate the discipline are attitude, sex, function of l)etailer, education, function of Medical Committee, and motivation.
Recommendation. The management of RSMH Hospital and their staffs must be improved their image, how to be introspection themselves. The good image of leadership is implied how to persuade the doctors, who have good motivation and good attitude, in order they realize and is not too difficult to write the prescription follow the formulation. So, it is important to increase the function of Medical Committee, and Medicine Committee and Therapy to eliminate the function of Detailer. It needs the socialization of formulation of RSMH join together with candidate physician and physician, and female physician, in order to improve the discipline of doctors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>