Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Farida
"ABSTRAK
Sampai saat ini amalgam masih banyak digunakan di Kedokteran Gigi sebagai bahan tumpatan, mengingat harganya yang relatif murah, cara penggunaannya sederhana dan cukup kuat untuk menerima daya kunyah. Tetapi akhir-akhir ini dilaporkan bahwa amalgam dapat menyebabkan keracunan. Uap merkuri dari amalgam yang terhisap secara langsung dapat menyebabkan antara lain kegelisahan, kehilangan konsentrasi, ketakutan, depresi, pusing, lelah, lemah, kehilangan daya ingat, sulit tidur, gejala penyakit ginjal, tremor, bahkan dapat mengenai susunan saraf pusat. Dari aspek imunologik, juga dilaporkan adanya pengaruh merkuri tersebut terhadap proses tanggap kebal. Merkuri-protein yang terbentuk dalam rongga mulut dilaporkan dapat bertindak sebagai imunogen yang dapat menimbulkan respons imun. Mengingat bahaya merkuri seperti yang telah dilaporkan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tumpatan amalgam yang mengandung merkuri tersebut berpengaruh terhadap proses tanggap kebal dalam rongga mulut dengan mengukur kadar IgA dalam saliva individu dengan tumpatan amalgam dengan alat turbitimer. Hasil kadar IgA dari masing masing grup dibedakan dengan Anova. Penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kadar IgA (x=99.25 IU/ml) dalam saliva individu dengan 1-4 tumpatan amalgam dan telah berada dalam rongga mulut kurang dari 5 tahun lamanya dibandingkan dengan kadar IgA dalam saliva kelompok individu tanpa tumpatan amalgam (x=59.88 IU/ml). Sedangkan grup individu dengan tumpatan amalgam lebih dari 5 tahun mempunyai kadar IgA yang lebih rendah (x=42.47 IU/ml) dibandingkan dengan grup kontrol maupun grup dengan tumpatan yang berada dalam rongga mulut lebih dari 5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tumpatan amalgam dalam rongga mulut dapat bersifat imunogenik yang menimbulkan respons imun berupa peningkatan kadar IgA dalam saliva. Selain itu, tumpatan amalgam akan menekan proses tanggap kebal yang berupa penurunan jumlah kadar Ig-A dalam saliva apabila tumpatan ini dibiarkan lebih lama berada dalam rongga mulut (lebih 5 tahun). Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa tumpatan amalgam yang mengandung merkuri dapat mempengaruhi proses tanggap kebal terutama dalam rongga mulut sehingga kita perlu waspada dalam pemakaiannya sebagai bahan tumpatan gigi."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sherlen Elysia
"Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman. Dengan adanya interaksi, maka keberagaman ini dapat menciptakan hubungan yang mampu mewujudkan terjadinya amalgamasi. Salah satu etnis yang ada di Indonesia adalah etnis Tionghoa yang cukup dikenal dengan tradisi menikah satu etnis. Menurut penelitian terdahulu, salah satu alasannya adalah untuk mempertahankan budaya dan mengukuhkan identitas. Namun, adanya globalisasi membuat beberapa masyarakat etnis Tionghoa mulai mendukung dan melakukan amalgamasi. Hal ini menciptakan pertanyaan bagaimana keluarga amalgamasi antara individu etnis Tionghoa dengan etnis lain mewariskan nilai budaya dan tradisinya. Salah satu budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat etnis Tionghoa adalah Imlek, yang lebih kerap dikenal juga sebagai perayaan tahun baru Cina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan sumber informasi melalui wawancara dan menganalisis catatan dan jurnal yang berkaitan. Hasil yang ingin dicapai adalah jawaban mengenai cara keluarga amalgamasi mewariskan nilai budaya dan tradisi Imlek kepada keturunannya menghadapi adanya dinamika komunikasi antar budaya.

Indonesia is a country full of diversity. With interaction, this diversity can create relationships that are capable of realizing amalgamation. One of the ethnic groups in Indonesia is the Chinese ethnicity, which is well known for its tradition of marrying someone from the same ethnic group. According to previous research, one of the reasons is to maintain culture and strengthen identity. However, the existence of globalization has made some Chinese-ethnic communities begin to support and carry out amalgamations. This raises the question of how amalgamated families between Chinese ethnic individuals and other ethnic groups pass on their cultural values and traditions. One of the cultures and traditions owned by the Chinese ethnic community is Chinese New Year, which is more commonly known as the celebration period of Chinese’s new year. This study used a qualitative method by collecting sources of information through interviews and analyzing related records and journals. The results to be achieved are answers regarding how amalgamated families pass on Chinese New Year cultural and traditional values to their descendants facing the existence of dynamics of intercultural communication."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Eka Nurvazly
"ABSTRAK
Pada tahun 2009 Lu menggunakan notasi graf ? yang merupakan graf amalgamasi sisi lingkaran yang dibangun oleh buah lingkaran dimana satu busur merupakan busur tetap. Graf ? ini bisa pula disebut sebagai graf buku dengan merupakan banyaknya lembaran dan merupakan banyaknya simpul pada setiap lembaran. Pada tesis ini dibahas mengenai pelabelan graceful, pelabelan , dan pelabelan graceful ganjil-genap pada graf serta pelabelan graceful pada graf untuk .

ABSTRACT
In 2009 Lu used to denote the graph that made from copies of cycle that has vertices that share an edge. We can call graph as book graph that has pages and is the total of vertices in each page. In this thesis we discuss about graceful labeling, labeling, and odd even graceful labeling of graph and graceful labeling of graph for ."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih
"This research was carried out to study the difference in the antibacterial capacity of two kinds of filling materials, namely amalgam and composite resin, on S. mutans KPSK2 bacteria with different times of treatment. In total, 48 amalgam and composite resin samples each were prepared and then divided into four groups of treatment. Of each group, 6 samples were used to count the number of bacterial colonies and 6 samples to count the right obstacle zone. The results show that the best antibacterial capacity of composite resin occured within one week, while for amalgam the best performance appears within one day. The antibacterial capacity of flourine containing composites is stronger than that of amalgam for a time of 1 to 2 weeks."
Jakarta: Journal of Dentistry Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vani Natasha
"Kebocoran mikro resin komposit proksimal seringkali terjadi pada dinding gingiva. Tujuan studi ini mengevaluasi efek komposit flowable sebagai lapisan antara untuk mengurangi kebocoran mikro pada dinding ginigva. Metode: 30 gigi premolar RA dipreparasi berbentuk boks, restorasi dilakukan pada kelompok 1 dengan resin komposit packable saja (kontrol). Kelompok 2 dengan RK flowable sebagai lapisan antara, setebal 1 mm dan komposit packable di atasnya. Kelompok 3, seperti kelompok 2 namun RK flowable sebagai lapisan antara setebal 2 mm. Setelah dilakukan siklus termal, kebocoran mikro diukur dari penetrasi zat warna metilen biru 1%. Analisis statistik dengan uji Kolmogorov-smirnov. Hasil: Kebocoran mikro pada kelompok 1 berbeda bermakna dengan kelompok 2 dan 3. Namun tidak terdapat perbedaan bermakna pada kelompok 2 dan 3 (p<0.05). Kesimpulan : Tingkat kebocoran mikro dinding gingiva paling sedikit pada restorasi RK proksimal dengan aplikasi RK flowable pengganti dentin setebal 1 mm namun, ketebalannya tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat kebocoran mikro secara statistik.

Microleakage of composite restoration in proximal often occurs on gingival wall. The purpose of this study is to evaluate the influence of flowable composite as intermediate layer to reduce microleakage on gingival wall. Materials and Method: Thirty whole-extracted upper premolars were devided into 3 groups. Within a box-like cavities, the first group is restored with packable composite only. Group 2 were restored with flowable composite with 1 mm thickness then restored with incrementally packable composite. Group 3 were restored like group two with flowable composite thickness were 2mm. After thermocycling, the penetration of 1% methylene blue was investigated along the gingival wall. The data were analyzed with Kolmogorov-smirnov test. Results: There were significant difference between group 1 with group 2 and 3. No significant difference found between Group 2 and Group 3. Conclusion: Flowable composite as intermediate layer has influence in reducing the microleakage of gingival wall on proximal composite restoration. Nonetheless the thickness of flowable composite has no influence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aliyah Pradono
"Stomatitis aftosa rekuren (SAR), disebabkan oleh multifaktor. Salah satu faktor yang berperan dalam timbulnya SAR adalah defisiensi zat besi. Keadaan defisiensi zat besi dapat diketahui dengan melihat kadar serum iron (SI) penderita. Hasil dari berbagai penelitian dari berbagai negara tentang hal tersebut masih terdapat banyak perbedaan. Sehubungan dengan itu perlu kita ketahui keadaan kadar SI pada penderita SAR yang datang ke klinik penyakit mulut RSCM. Dari tiga puluh satu pasien SAR yang datang pada periode Juni 1992 - Juni 1993, dilakukan pemeriksaan SI, total iron binding capacity (TIBC), hemoglobin (Hb). Hasilnya terdapat 6 (19.35%) pasien SAR dengan nilai SI di bawah normal dan tidak satupun dari grup kontrol. Secara statistik nilai rata-rata kadar SI tidak berbeda bermakna dibanding dengan kontrol. Dari 6 pasien dengan SI di bawah normal, 1 pasien dengan TIBC tinggi, 1 pasien dengan TIBC rendah, 4 pasien dengan TIBC normal dan 3 pasien dengan Hb rendah. Jadi pada penderita SAR perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin, SI dan TIBC."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1993
T5375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audiawati
"Cases of oral candidiasis are commonly found, both in healthy individuals and immunecompromise patients, however publications of Candida carrier in the oral cavity of healthy population and risk factors for colonization in Indonesia are hardly available. Objective : This study was aimed to analyze the type and number of Candida colonies and identify risk factors in the oral cavity of apparenthly health FKG UI students. Material and methods : the specimens were taken from 195 subjects with oral rinse technique for identification using culture medium CHROMagar® and Sabaraoud dextrose agar. Results and discussion : Candida species were found in the 107 subjects oral cavity (54.87%), being Candida albicans was is the predominant species (52.33%). Some 88 subjects (82.24%) was dominant in the number of colonies <400 CFU/ml, while the rest had colony of >400 CFU/ml (17.76%). Candida colony grew dominantly in single colony (90.65%), and the others showed multi-species colonies (9.34%). Risk factors identified included age; gender; hormonal; blood type O; denture; orthodontic appliances; unstimulated salivary flow; pH of saliva; smoking, alcohol and oral cleaning habit; and oral health status. By using a statistical Pearson chi-square test, no significant relationship was found between risk factors and number of Candida colonies in the oral cavity p<0.05. Conclusion : there was no one single risk factor for Candida colonization, but combination of various risk factors for demographis, local and systemic was observed."
Jakarta: Universitas Yarsi, 2015
362 STK 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Anggraeni Wibawaningsasi
"Penggunaan sudut ANB dan Wits di klinik sebagai metode pengukuran diplasia dentokraniofasial jurusan anteroposterior adakalanya memberikan hasil yang berbeda. Hal ini disebabkan adanya pengaruh antara lain variasi posisi Nasion dan kemiringan garis oklusi. Dengan dasar pemikiran bahwa pemakaian lebih dari dua parameter akan memberikan hasil yang lebih baik dan lebih jelas, maka sudut SGn AB yang diperkenalkan oleh Sarhan, dipakai sebagai alat bantu mendiagnosa hubungan mandibula dan maksila ke kranium dalam jurusan anteroposterior.
Penelitian yang merupakan suatu studi awal ini dilakukan pada pasien dewasa yang datang ke klinik ortodontik FKGUI dari bulan Januari 1990 sampai dengan bulan Desember 1993. Tujuannya membuktikan bahwa parameter SGn AB bersama-sama metode sudut ANB dan Wits dapat dipergunakan untuk identifikasi adanya displasia dentokraniofasial jurusan anteroposterior secara lebih baik.
Subjek yang diteliti berupa 70 sefalogram yang terdiri dari 45 wanita dan 25 pria berusia 19-25 tahun, bangsa Indonesia, belum pernah mendapat perawatan ortodontik. Dari setiap subjek diukur sudut SNA, sudut SNB, sudut ANB, sudut SGn AB dan Wits.
Untuk mendapatkan klsifikasi maloklusi, sudut ANB diukur memakai ukuran Steiner yaitu 2° dengan SD ± 2°. Sudut SGn AB diukur menurut norma ukuran Sarhan dan Wits diukur sesuai ukuran Jacobson yaitu 0 mm dengan SD ± 1 mm. Dilakukan pengelompokan klasifikasi maloklusi antara sudut ANB dan Wits, antara sudut SGn AB dan ANB maupun antara sudut SGn AB dan Wits.Kemudian dilihat tingkat ketidakselarasan antara sudut ANB dan Wits, antara sudut SGn AB dan sudut ANB, serta antara sudut SGn AB dan Wits.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat ketidakselarasan antara sudut ANB dan Wits sebesar 24.2 %, dengan kelompok klasifikasi maloklusi yang berbeda sebesar 17 sampel. Pengukuran memakai sudut SGn AB menghasilkan koreksi sudut ANB sebesar 11 sampel, Wits sebesar 6 sampel. Ketidak selarasan antara sudut SGn AB dan sudut ANB sebesar 14 %, dan ketidak selarasan antara sudut SGn AB dan Wits sebesar 10 %.Terlihat bahwa ketidakselarasan antara sudut ANB dan Wits adalah lebih besar dari pada ketidakselarasan antara sudut SGn AB dan sudut ANB maupun antara sudut SGn AB dan Wits.
Secara umum dapat disimpulkan posisi nilai sudut SGn AB yang terletak ditengah-tengah sudut ANB dan Wits, menunjukkan bahwa sudut SGn AB dapat digunakan untuk mengoreksi sudut ANB dan Wits secara seimbang. Dengan dernikian sudut SGn AB dapat digunakan sebagai alat bantu yang menunjang keakuratan pengukuran displasia dentokraniofasial jurusan anteroposterior, disamping metode sudut ANB dan Wits."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1994
T10027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutadi Heriandi
"ABSTRAK
Mutans streptococci are considered as major bacteria in human dental caries, and S. mutans and S. sobrinus are the ones most commonly found in humans. It has been shown from previous study that the numbers of S. sobrinus in oral samples are usually underestimated, and the S. sobrinus colonies are often misidentified as S. mutans. The aim of this study was to identify S. mutans and S. sobrinus from dental plaque of children. Dental plaque samples were collected using sterile cotton swabs from first and second upper deciduous molars from 3 children. Samples of dental plaque were inoculated onto MSB-0.5% yeast extract-20% sucrose. Identification of S. mutans and S. sobrinus was performed using examination of colony morphology and biochemical analysis with inulin and rafinose. Identification results were then documented as digital images with Olympus Digital BX 51. S. mutans form convex, translucent colonies with rough margins, while the S. sobrinus colonies are translucent, circular, with pinpoints are smooth margins. Aglisining bubble often accumulates on top of the colony when excessive glucan is synthesized from sucrose. Biochemical analysis had showed positive reaction on S. mutans, and negative on S. sobrinus. From this study it can be concluded that S. mutans and S. sobrinus could be identified clearly with examination of colony morphology and biochemical analysis."
Journal of Dentistry Indonesia, 2004
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Preiskel, H. W.
Jakarta: Erlangga, 1981
617.692 PRE kt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>