Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nana Mulyana
"Pemasaran sosial untuk program kesehatan telah banyak dilakukan, namun pemasaran sosial tentang program antenatal di Indonesia belum banyak dilakukan.
Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen yang berlokasi di Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat dengan jumlah responden 122 ibu hamil melalui total sampling, Daerah intervensi adalah Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Cikajang sebagai daerah kontrol dengan jumlah responden masing-masing 61 ibu hamil. Intervensi yang dilakukan adalah Pemasaran Sosial program antenatal dengan sasaran primer ibu hamil dan sasaran snit-under; suami, mertua, kader Posyandu, dukun beranak dan ulama.
Uji t pengetahuan antenatal dan sikap terhadap pelayanan antenatal pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah Pemasaran Sosial menunjukan adanya peningkatan yang bermakna dengan p = 0,0001. Uji t peningkatan pengetahuan antenatal dan sikap pelayanan antenatal antara kelompok intervensi dan kontrol menunjukan terdapat perbedaan yang bermakna dengan p = 0,0001. Selain itu peningkatan pengetahuan antenatal berpengaruh terhadap peningkatan sikap pelayanan antenatal dan memiliki hubungan yang bermakna dengan p 0,000001.
Pada kelompok intervensi setelah dilakukan Pemasaran Sosial antenatal terjadi perilaku pemeriksaan antenatal dengan nilai rata-rata 3,5 kali sedangkan kelompok kontrol nilai rata-rata 1,9 dan berdasarkan uji t terdapat perbedaan yang bcrmakna dengan p=0,0001. Untuk mcngetahui variabel-variabel yang berpcngaruh terhadap terjadinya perilaku dilakukan uji Regresi Logistic, dan diperoich hasil bahwa variabel daerah intervensi berhubungan bcrmakna dengan perilaku pemeriksaan antenatal (p<0,05) sedangkan variabel lain; pcngctahuan antenatal, sikap terhadap pelayanan antenatal, pekerjaan suami dan umur responden tidak memberikan efek terhadap perilaku pemeriksaan antenatal (p>0,05).
Dapat disimpulkan bahwa Pemasaran Sosial antenatal dapat meningkatkan pengetahuan antenatal, meningkatkan sikap terhadap pelayanan antenatal dan mendorong terjadinya perilaku pemeriksaan antenatal. Pendekatan Pemasaran Sosial antenatal sangat efektifuntuk meningkatkan pengetahuan antenatal dan sikap terhadap pelayanan antenatal, juga memberikan dampak terhadap perilaku pemeriksaan antenatal, Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang peranan kelompok sekunder terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku antenatal serta unsur kelompok sekunder yang paling dominan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang antenatal serta terjadinya perubahan perilaku antenatal.

Operational Research of Antenatal Check in Posyandu by using Social Marketing Strategy in Garut Regency, West-JavaSocial marketing for health program has been conducted many times, but special social marketing for antenatal program in Indonesia has not been conducted as many as for health program.
This research used quasi-exsperiment design, located in Garut Regency West-lava Province with 122 pregnant mothers as total sample. Intervention area was Kadungora Health Centre and Cikajang Health Center was control area, each 61 pregnant mother as respondents. Intervention held was social marketing about antenatal program with pregnant mothers as the primary target and the secondary target was husband, father/mother in law, Posyandu caller, traditional birth attendant and religious leader.
The t-test of knowledge and attitude about antenatal care in intervention group, before and after social marketing, showed that there was significant increase with p-0,0001. The t-test konwledge and attitude increase , between intervention and control group, showed that there was a significant difference with p = 0,0001. Besides that, the increase of antenatal knowledge influenced the increase of attitude about antenatal care and there was a significant relationship berween knowledge and attitude about antenatal (p=0,000001).
In intervention group, after social marketing had been conducted, there was 3,5 times for antenatal check practice compare to control group which was only 1,9 times. Based on the t-test, there was a significant difference (p = 0,0001). To understand the variables influenced practice, logistic regression analysis was used, and the result was that intervention area variable related significantly with the practice on antenatal check (p<0,05) while the other variables like knowledge, attitude, husband's occupation and respondent age did not influence the practice of antenatal check (p>0,05),
It can be concluded that social marketing about antenatal can increase knowledge, attitude and motivate antenatal check. Antenatal social marketing approach is very effective to increase knowledge and attitude about antenatal, also influences practise about antenatal.
Further research about the role of secondary group is needed to increase knowledge, attitude and practice about antenatal and to understand the secondary group element which is very dominant in increasing knowledge, attitude and practice about antenatal.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Shita Listya Dewi
"ABSTRAK
Pemasaran sosial adalah suatu strategi menyampaikan suatu produk
sosial kepada masyarakat yang ditujukan untuk menghasilkan perubahan
menuju pemahaman yang lebih baik mengenai suatu masaiah, sehingga
mendorong tindakan yang diharapkan, dan memotivasi masyarakat untuk
mengadopsinya sebagal suatu perilaku yang baru. Produk soslal tersebut
biasanya merupakan solusi dari suatu permasalahan sosial, dan memenuhi needs
and wants dari masyarakat.
Namun, pelaksanaan pemasaran sosial tidak mudah, dan sering
menghadapi berbagal kendala dan tantangan. Penulis menerapkan pendekatan
pemasaran sosial di dalam kampanye ?Kepedulian AIDS? yang dilakukan
Yayasan Peita IImu (YPI) untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan yang
dihadapinya. Dalam penelitian ini, penulis melakukan dua jenis metode
penelitian, yaitu penelitian kepustakaan, dan penelitian lapangan.
AIDS adalah suatu penyakit yang fatal, belum ada obatnya, namun
Sebenarnya dapat dicegah. Pencegahannya hanya dimungkinkan jika masyarakat
memiliki informasi yang benar mengenal HIV/AIDS. Oleh karena itu, YPI
memasarkan ?Kepedulian AIDS? sebagal suatu produk sosial.
Setelah melakukan analisis dan evaluasi, penulis menarlk kesimpulan
Bahwa YPI telah berupaya menjalankan manajemen pemasaran soslal dengan
penulis menemukan beberapa kendala YPI, misalnya keterbatasan dana dan
sumber daya manusia, pernyataan misi yang kurang jelas, tidak menetapkan
tujuan organisasi yang konkrit, dan sebagainya. Selain itu, YPI menemui
tantangan birokratis dari Pemerintah, serta sikap diskriminatif dari masyarakat.
Mengingat semakin mendesaknya kebutuhan untuk membagikan
informasi yang benar mengenai HIV/AIDS kepada masyarakat, maka penulis
memberi saran agar YPI membuat suatu pemyataan misi yang jelas, serta tujuan
organisasi yang terarah; melakukan analisa SWOT yang komprehensif;
mengupayakan efisiensi melakukan promosi yang Iebih gencar melalui sarana
yang memungkinkan melaksanakan riset secara Iebih mendalam; meningkatkan
hubungan komitmen dan jangka-panjang dengan pihak-pihak yang terkait
dengan YPI; mendayagunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi kendala;
Serta proaktif menyiapkan alternatif strategi untuk menghadapi tantangan
Eksternal.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzul`afifah Arifin
"Penelitian ini membahas strategi pemasaran sosial yang diterapkan oleh Yayasan DeTara dalam melaksanakan pendidikan lingkungan. Pendekatan penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan jenis deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan strategi yang digunakan oleh Yayasan DeTara dalam memasarkan produk pendidikan lingkungannya adalah melalui strategi dalam pengembangan produk, media promosi, membangun kemitraan dengan stakeholder terkait, mengembangkan personil di internal organisasi, menentukan tempat dan target adopter berdasarkan visi organisasi, menentukan harga Berdasarkan perencanaan biaya operasional kegiatan, dan membuat presentasi produk sebagai pendukung kegiatan dengan bahan ramah lingkungan. Namun demikian, strategi pemasaran sosial dalam kegiatan pendidikan lingkungan oleh Yayasan DeTara digunakan sebagai pendekatan langsung kepada penerima manfaat atau target sasaran, dan juga merupakan digambarkan sebagai pendekatan strategi secara tidak langsung terhadap keberlangsungan lembaga. Yayasan DeTara juga menemukan hambatan. Hambatan tersebut datang dari internal organisasi berupa kekurangan sumberdaya baik manusia maupun materi. Selain itu, Hambatan dari eksternal organisasi juga muncul yaitu adanya konflik kepentingan antar lembaga. Agar pelaksanaan pemasaran sosial yang dilakukan efektif, maka diharapkan Yayasan DeTara dapat lebih merinci bentuk segmentasi target adopter lebih spesifik.

The focus of this research is to describe implementation of social marketing strategy in environmental education by DeTara Foundation.This researsch uses a qualitative approach with descriptive type. The result shows that the strategy impelemented by DeTara Foundation are produk development, media promotions, build a partenership with related stakeholder, perseonnel developement in internal orgaization, focusing target adopter based on vision of organization, determining price of product based on operational budget estimation, provide a material presentation from environmental product. However, through this research, the social marketing stragety on environmental education used as direct approach towards beneficieries target and give indirect impact to sustainability of institution itself. In implementation of social marketing, DeTara Foundation also facing some challenges which came from internal and external organization. In order to make an effective implementation of social marketing, DeTara Foundation suggested to maximilize the fungtion of communication between related stakeholder and arrange a specific target adopter based on organization vision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sedyastuti
"Krisis moneter yang berkepanjangan telah menyebabkan makin sulitnya ekonomi rakyat terutama dari golongan ekonomi rendah. Untuk mengantisipasi makin rendahnya kualitas pendidikan masyarakatnya, pemerintah bersama dengan Unicef mencoba melakukan suatu gebrakan. Gebrakan tersebut dibentuk dalam suatu kegiatan kampanye pemasaran sosial yang mencoba memotivasi keluarga yang kurang mampu yang memiliki anak usia sekolah (7-15 tahun ) untuk tetap menyekolahkan anaknya. Pelaksanaan kampanye dilakukan dengan dua cara yakni periklanan di media massa dan mobilisasi sosial.
Tesis ini mencoba untuk menganalisis perencanaan konsep kreatif khususnya pesan-pesan yang dikembangkan melalui program perikalanan maupun mobilisasi sosial dengan metode evaluasi. Studi evaluasi ini pada dasarnya adalah menggunakan konsep penelitian sosial untuk menilai penyusunan konsep dan desain, implementasi dan manfaat program. Dalam pengumpulan datanya studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni dengan melakukan wawancara dengan para tokoh yang terlibat dengan kegiatan tersebut yaitu pihak Unicef. Hotline Adv dan Fortune Adv.
Kampanye Pemasaran Sosial Aku Anak Sekolah sebagai suatu kampanye dapat dikatakan kurang fokus dalam perancangan pesan dan penetapan target sasaran. Hal ini disebabkan karena pembatasan problem periklanan dan tujuan kampanye yang kurang tepat. Hal lain adalah penggunaan banyak pesan (versi I dan Versi 11 ) dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama menjadikan program ini kelihatan tidak memiliki suatu persiapan yang matang. Perubahan versi I dan versi it menggambarkan telah terjadi pemborosan untuk biaya produksi film iklan dan penayangan. Waktu yang efektif untuk penayangan sebaiknya dilakukan pada masa liburan sekolah sehingga perubahan sikap dan tingkah laku masyarakat diharapkan terjadi bulan Juli yaitu pada masa pendaftaran sekolah dan tidak berlarut-larut sampai bulan Januari.
Suatu kampanye pemasaran sosial akan berhasil dengan baik jika komunikasi interpersonal berperan. Dalam kampanye ini peran interpersonal digantikan dengan mobilisasi sosial yang lebih difokuskan pada publisitas dan pelayanan di sekolah-sekolah. Peran komunikasi interpersonal diharapkan dapat diperankan oleh para petugas lapangan dalam upaya untuk mendapatkan informasi yang diberikan lewat media massa sehingga perubahan sikap dan tingkah laku atau pemantapan dapat terlaksana."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T9051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Sakti Andarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia di era New Wave Marketing, dengan memperhatikan social media marketing dan model adopsi yang sesuai, sehingga diharapkan proses adopsi produk sosial semakin besar. Menggunakan metode kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini menunjukkan elemen social media marketing yang diterapkan yaitu communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, dan collaboration. Jenis media sosial yang dimanfaatkan dan sesuai dengan model adopsi learn-feel-do yaitu website, facebook dan mailing list; model do-feel-learn yaitu facebook, website, mailing list, twitter dan youtube; dan model adopsi learn-do-feel yaitu facebook.

This research conducted to understand social media utilisation in social marketing campaign by Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia in New Wave Marketing Era, using social media marketing and adoption model of social product. The study was conducted with qualitative methods using a case study as strategy. Research shows that social media marketing which is used by organization are communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, and collaboration. Social media types which is used learn-feeldo model are website, facebook, and mailing list; learn-feel-do model is used by facebook, website, mailing list, twitter and youtube; and learn-feel-do model is used by facebook."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Widjanarty
"Indonesia kini menghadapi tingkat epidemi HIV/AIDS yang sangat tinggi di Asia. Pencegahan paling efektif adalah pemakaian kondom secara konsisten. Departemen Kesehatan meluncurkan program sosialisasi kondom beberapa tahun yang lalu namun faktor budaya diakui menjadi kendala utama sehingga program tersebut tidak efektif. Akhirnya program ini di-outsource-kan kepada DKT, sebuah organisasi non profit yang berbasis di Amerika Serikat, untuk dilanjutkan.
Sejak beroperasi tahun 1996, DKT Indonesia telah berhasil memperluas pasar kondom melalui program pemasaran sosial yang komponen utamanya adalah perubahan perilaku. Meluasnya pasar kondom dalam konteks ini berarti bahwa kondom dapat diakses secara luas dalam masyarakat umum maupun khalayak konsumen yang dituju. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengkaji penerapan pemasaran sosial yang dilakukan oleh DKT Indonesia dalam mengubah perilaku khalayak konsumen guna memperluas pasar kondom dan mengkaji strateginya dalam menanggapi tantangan budaya yang dihadapinya dalam merubah perilaku guna memperluas pasar kondom.
Berdasarkan sifat dari tujuan penelitian ini, yaitu mengkaji proses pemasaran sosial, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, termasuk browsing terhadap sejumlah situs internet, dan kliping koran. untuk mendapatkan data primer penelitian ini, penulis menggunakan teknik wawancara dengan pihak-pihak terkait dari DKT Indonesia yaitu Country Director, Communication Manager dan Safes & Distribution Advisor.
Keberhasilan DKT terletak pada strategi aplikasi bauran pemasaran komersil yang dipadukan dengan beberapa bauran pemasaran sosial, serta kekuatan distribusi non-konvensionalnya yang berhasil menjangkau khalayak konsumen yang tidak terjangkau oleh jalur distribusi resmi. Kegiatan kampanye perubahan sosial dilakukan dengan bekerjasama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tersebar di seluruh Indonesia, melakukan koordinasi dengan lembaga nasional dan asing yang bergerak dalam bidang yang sama, serta penerapan harga yang berpatokan pada pendapatan khalayak konsumen yang dituju. Strategi ini berhasil memperluas pasar kondom. Tetapi Survei Surveilans Perilaku yang dilakukan oleh Depkes dan BPS membuktikan bahwa tingkat perubahan perilaku, terutama pada kelompok yang berisiko masih belum memenuhi harapan sebagaimana ditargetkan dalam program pemasaran DKT.
Tantangan budaya dan kesadaran yang rendah dalam khalayak konsumen yang telah ditanggapi dengan menggiatkan kegiatan kampanye sosial dan pendekatan personal oleh task force yang direkrut bersama dengan LSM masih perlu ditingkatkan lagi. DKT Indonesia perlu mengkaji kembali aplikasi pemasaran sosialnya dengan mempertimbangkan penerapan bauran politics dan policy guna memperkuat dukungan makro bagi programnya.

Indonesia is facing a crisis of concentrated HIV/AIDS epidemic at the highest level in Asia. The most effective prevention, consistent condom use, has been practiced worldwide and Indonesian Ministry of Health had initiated condom socialization programs couples of years ago with least success. The main impeding factor appeared to be cultural barriers, which adversely affected the program success. The government out sources the program to DKT, a non-profit organization based in the United States to take over the effort.
Since its operation in Indonesia in 1996, the organization, assuming local name DKT Indonesia has been successfully expanding condoms' market through a social marketing program. The main component is behavior change. Expanded condoms' market means that everybody can access the product with ease. The objective of this thesis was to analyze DKT Indonesia's Social Marketing Implementation in changing behavior and expanding condoms' market, and to review its strategies in addressing the very cultural challenges in making those happen.
Given such nature, for the objective of this thesis, the writer used qualitative approach. Secondary data was obtained through desk research, including browsing of a number of articles from the internet, and newspaper clipping. The primary data for the study was obtained from interviews with key persons of the organization in question namely the Country Director, Communication Manager and Sales & Distribution Advisor.
The research proved that DKT's success lies on its strategies for applying the commercial marketing mix, combined with social marketing mix, strengthening the non-conventional distribution channel that managed to reach the unreachable. This turned to be fruitful. Condoms' market expanded. Social change campaign activities were matters of sustaining and expanding cooperation and coordination with Hugh number of NGOs nation-wide, maintaining coordination with foreign institutions that share the same concern, and consumers-based pricing. The strategies turned out to be effective in expanding condoms market. However, the Behavioral Surveillance Survey conducted by the Ministry of Health in cooperation with the National Bureau of Statistics and with the support of donors revealed that expected behaviors have not been fully adopted by target consumers of the Social Marketing Program.
Cultural challenge and public low perception of risk have been addressed by promoting social campaign. At the same time, personal approach by task forces which have been recruited with focal NGOs need to be prioritized and intensified. On top of that, DKT as a social agent needs to review its social marketing application, with the inclusion of politics and policy in the marketing mix to gain macro-level support to the whole program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
"Penelitian ini bertitik tolak dari suatu asumsi bahwa penyusunan strategi pemasaran sosial yang cermat sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang berkembang di masyarakat. Disamping itu, berhasil tidaknya pemasaran tersebut sangat tergantung pada masyarakat sebagai sasaran utama program. Karenanya tanpa adanya partisipasi dan dukungan dari masyarakat tujuan pemasaran sosial tidak akan bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.
Mencermati hal di atas maka perlu kiranya diketahui berbagai faktor yang berpengaruh pada tinggi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap produk sosial, khususnya bidang kesehatan dan lingkungan hidup. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun suatu strategi pemasaran produk sosial yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang ada. Faktor-faktor yang diperkirakan berpengaruh pada partisipasi masyarakat adalah (1). Kharakteristik sosiai ekonomi; (2). Aktivitas komunikasi; (3). Tingkat pemahaman akan produk sosial dan (4), Tingkat pelayanan lembaga terkait.
Untuk mengetahui keterkaitan antara faktor-faktor yang berpengaruh dengan faktor yang dipengaruhi, maka penelitian ini didesain sebagai penelitian korelational yang analisisnya menggunakan metoda regresi berganda dengan program Microsta dan SPSS. Dengan metoda ini akan dapat diketahui bagaimana faktor-faktor tersebut berpengaruh, apakah pengaruhnya nyata atau tidak nyata, apakah arahnya positif atau negatif serta seberapa besar pengaruhnya terhadap partisipasi masyarakat.
Faktor-faktor yang berpengaruh kemudian dapat dipertimbangkan untuk diperbaiki supaya dapat mendukung pemasaran produk sosial yang disampaikan. Selanjutnya penemuan-penemuan di atas dapat dipertimbangkan untuk menyusun suatu strategi pemasaran sosial yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan hidup masyarakat di daerah penelitian.
Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metoda survei dan FGD. Sampel diambil secara acak dari tiga wilayah kumuh terpilih, yaitu bantaran sungai (RW 10 Kelurahan Manggarai), gang sempit (RW 06 Kelurahan Galur) dan tepian rel kereta api (RW 02 Kelurahan Manggarai). Jumlah sampel yang diambil untuk masing-masing lokasi adalah 10 kepala keluarga, 10 ibu rumah tangga dan 10 remaja, sehingga jumlah seluruhnya 90 sampel. Sedangkan untuk FGD masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang.
Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : Karakteristik sosial ekonomi responden sebagian besar kepala keluarga berumur 40 < 50 tahun, ibu rumah tangga 30 < 40 tahun dan remaja 10 < 20 tahun; dengan tingkat pendidikan SD (kepala keluarga dan ibu rumah tangga) dan SLA (remaja); rata-rata jumlah tanggungan keluarga sebanyak 4-7 orang dengan jumlah belanja keluarga per bulan sebesar Rp. 374.400,﷓
Ukuran rumah tinggal responden amat kecil, rata-rata 22,82 meter persegi, yang sebagian besar berstatus tanah milik, berdinding bata atau triplek, atap terbuat dari seng, lantai dari ubin, sudah berventilasi, tidak memiliki halaman maupun tanaman.
Ditinjau dari sisi kesehatan umumnya mereka sudah memperhatikan dengan baik, umumnya mereka akan pergi ke Puskesmas setelah terlebih dahulu mencoba mengobati sendiri sakitnya. Aktivitas komunikasi responden umumnya cukup tinggi, terutama pada media televisi dan umumnya dilakukan pada sore dan malam hari. Sedangkan acara favorit mereka berkisar antara sinetron dan telenovela (para wanita) dan sinetron laga, berita, olah raga dan film luar (kepala keluarga dan remaja). Pengetahuan responden akan produk sosial relatif sangat kecil, demikian juga dengan peranan aparat terkait dan tingkat partisipasinya pada produk sosial.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada partisipasi responden adalah tingkat pendidikan, besar belanja keluarga per bulan, lama responden tinggal di daerah penelitian, aktivitas komunikasi, pengetahuan responden tentang produk sosial serta lokasi tempat tinggal responden.
Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas kemudian disusun suatu strategi pemasaran sosial masalah kesehatan dan lingkungan hidup yang diharapkan akan mampu mengubah sikap dan perilaku sasaran kearah yang diinginkan. Strategi disusun berdasarkan tinjauan marketing mix, social marketing mix, distribusi produk, kampanye produk lewat media massa dan interpersonal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
"Penelitian ini bertitik tolak dari asumsi bahwa penyusunan strategi pemasaran sosial yang cermat sangat diperlukan
untuk mengatasi berbagai masalah sosial kesehatan dan lingkungan hidup yang berkembang di pemukiman kumuh di
DKI Jakarta. Strategi harus mempertimbangkan kondisi wilayah sasaran, target adopters serta faktor-faktor yang
berpengaruh pada partisipasi masyarakat akan berbagai produk sosial. Penelitian dilaksanakan di tiga kategori wilayah
kumuh, yaitu gang sempit, bantaran sungai dan tepian rel kereta api. Penelitian didesain sebagai penelitian deskriptif
korelational yang analisisnya menggunakan regresi berganda dan tabel distribusi frekwensi. Hasil penelitian yang
diperoleh kemudian dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun strategi pemasaran sosial. Komponen
strateginya terdiri dari tinjauan marketing mix dan unsur-unsur komunikasi.
The research has a starting point from assumption that compose accurate social marketing strategy is being needed to
overcome social health and environmental problems in the sleim settlement area in Jakarta. The strategy should
consider the condition of target area, target adopters and some factors that influence in the community participation to
some social products. The research was done in three sleims area, (i) narrow street, (ii) flood plain river and along the
railway track. The research was designed as descriptive research correlation which is analyzed by multiple regression
and distribution frequency table. The result of the research is being used as material for compilling social marketing
strategy. The component strategy consist of consideration of marketing mix and communication elements."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Esrom
"Pertanian Indonesia menghadapi berbagai problema yang cukup mengkhawatirkan, salah satunya adalah menurunnya minat kaum muda pedesaan untuk menekuni pertanian. Kaum muda menganggap pertanian identik dengan keterbelakangan, kekumuhan, kemiskinan, dan berbagai pencitraan negatif dan atribut inferior lainnya. Pada sisi lain, mayoritas petani terutama di Pulau Jawa sudah berusia tua di atas 50 tahun. Mayoritas rumahtangga petani hanya memiliki lahan di bawah 0,5 ha.
Regenerasi pertanian perlu dilakukan dengan Cara melakukan pemasaran sosial pertanian bagi kaum muda pedesaan. Metode pertanian yang dipasarkan adalah pertanian alamiah yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di desa. Metode ini membuat biaya produksi pertanian lebih murah dibandingkan pupuk dan pestisida. Pertanian alamiah juga produktif di lahan sempit. Pertanian alamiah mempunyai keunggulan untuk dipasarkan dan diadopsi.
Tulisan ini meneliti kelompok petani di Desa Paseh, Kecamatan Banjarmangu, Kabupateri Banjarnegara, Jawa Tengah. Kelompok petani ini sudah memulai mempraktikkan pertanian alamiah. Berdasarkan hasil penelitian itu, penulis merancang strategi pemasaran sosial yang dikombinasikan dengan strategi pengembangan komunitas (community development- CD) dan kewirausahaan bagi generasi muda pedesaan.
Pertanian alamiah ini merupakan inovasi yang praktis, murah, produktivitas tinggi, ramah lingkungan, dan dapat diterapkan pada usaha petemakan, perikanan, dan tanaman. Dengan menggabungkan usaha pertanian alamiah dan kewirausahaan, kaum muda diharapkan tertarik menekuni dan memulai usaha bisnis pertaniannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranny Surya Maharani Soeharnis
"Tesis ini membahas tentang upaya pengembangan implementasi Kebijakan Kota/ Kabupaten Layak Anak KLA di Kabupaten Bogor melalui pemasaran sosial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian tindakan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa untuk mengembangkan strategi pemasaran sosial dalam implementasi kebijakan KLA, perlu diketahui potensi dan kendala yang dimiliki Kabupaten Bogor. Pendistribusian informasi terkait kebijakan, program, kegiatan, dan layanan dapat dilakukan melalui pendekatan pemasaran sosial. Penggunaan strategi pemasaran sosial dalam penelitian ini bertujuan agar penyampaian informasi dari pemerintah ke kelompok sasarannya dalam upaya peningkatan kesejahteraan anak dapat menjadi efektif dan efisien. Penelitian ini juga mengisi kesenjangan yang belum dilakukan pada kajian-kajian sebelumnya, dimana pendekatan pemasaran sosial dapat menjadi dalam pengembangan implementasi Kebijakan KLA. Kontribusi kajian ini secara konseptual dapat diabstraksikan pada konteks pengembangan strategi pemasaran sosial dalam Kebijakan KLA yang berkelanjutan.

This thesis discusses the efforts of developing the implementation of the Child Friendly City Policy CFC in Kabupaten Bogor through social marketing. This research is a qualitative research with action research design. The results of this study show that to develop social marketing strategies in CFC policy implementation, please note the potential and constraints of Kabupaten Bogor. The distribution of information related to policies, programs, activities, and services can be done through a social marketing approach. The use of social marketing strategy in this study aims to deliver the information from the government to the target group in an effort to improve the welfare of children can be effective and efficient. This study also fills the gaps that have not been done in previous studies, whereby the social marketing approach may be in the development of CFC policy implementation. The contribution of this study can be conceptually abstracted in the context of developing social marketing strategies in a sustainable CFC policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>