Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gaizi Nisma
"Dengan adanya konsep pharmaceutical care, pelayanan kefarmasian sudah bergeser orientasinya dari komoditi ke pelayanan yang komprehensif, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup dari pasien. Dari basil uji coba pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian khususnya dalam pelayanan resep pads 45 apotek di Jawa Barat, diketahui bahwa proporsi apoteker yang memberikan informasi obat dalam rangka pelayanan resep yaitu sebesar 38%.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja apoteker dalam pelayanan resep di apotek Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2003 dan faktor determinannya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan sampel total populasi sebanyak 72 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan menggunakan Iembaran checklist. Untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen digunakan analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square, dan untuk menentukan faktor paling dominan berhubungan dengan kinerja dilakukan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan nilai median kinetja apoteker dalam pelayanan resep di apotek Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah sebesar 18,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bennakna antara pengalaman kerja, imbalan dan status kepemilikan sarana/prasarana dengan kinerja apoteker. Dari analisis multivariat hanya dua variabel yang berpotensi sebagai determinan yaitu imbalan dan status kepemilikan saranalprasarana Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah status kepemilikan sarana/prasarana.
Disarankan pada Departemen Kesehatan RI untuk mengembangkan suatu standarisasi dalam program monitoring, evaluasi dan supervisi terhadap aktifitas apoteker di apotek dan dalam pelaksanaannya perlu adanya koordinasi antara dinas kesehatan dan organisasi profesi. Selanjutnya untuk pemberian izin apotek, hanya diberikan kepada apoteker dan dalam jangka waktu tertentu. Izin apotek dapat diperpanjang dengan suatu kiteria dan persyaratan tertentu. Dinas Kesehatan bersama organisasi profesi untuk mengembangkan suatu standarisasi bagi aktifitas apoteker di apotek dalam rangka pelayanan kefarmasian dan selanj utnya melaksanakan pendidikan berkeianjutan serta pelatihan yang tents menerus bagi apoteker.
Kepada apoteker yang mempunyai dukungan finansil dalam pengembangan profesi untuk dapat membuka sendiri praktek profesi di apotek tapi apabila bekerjasama dengan orang lain, sebaiknya dikembangkan suatu sistem yang dapat membuka peluang untuk menanamkan modal. Selanjutnya bagi penelitian lanjutan, untuk mengkaji lebih dalam mengenai hubungan antara status kepemilikan apotek dengan profesionalitas apoteker dan juga perlu dikembangkan suatu penelitian yang mengarah kepada mutu dari aktifitas apoteker dalam penyelenggaraan resep khususnya dalam layanan informasi obat.

With the concept of pharmaceutical care, the pharmacy service has shifted its orientation from commodity to comprehensive services, with the objective of life quality enhancement for the patients. From the test result of the pharmaceutical service performance standards especially in the prescription service of 45 pharmacies in West lava, it has been proven that the highest pharmacists' proportion who gives drug information in the prescription service is 38%.
This study is carried out to find out the factors which are related to the pharmacists' performance regarding prescription service of pharmacies in Nanggroe Aceh Darusslam Province in 2003 and the determinant factors. The research plan used is cross sectional with the total population sample of 72 people.
Data collection is undertaken through questionnaire enquires and checklist sheets. To distinguish the relationship the between dependent and independent variable, analysis bivariat is used through chi square statistical test; and to determine the most dominant factor which relates to the performance, analysis multivariate is used through double logistic regression test.
The result of this study shows that the pharmacists performance median value in the prescription service of pharmacies in Aceh Nanggroe Darussalam Province is 18,6%. The bivariat test result shows that there is a significant relationship between job experiences, rewards and facilities/infrastructures ownership status with the pharmacists' performance. From the multivariate analysis, there are only two variables which have the potential as determinants, which are rewards and facilities/infrastructures ownership status. The most dominant variable related to performance is the facilities/infrastructures ownership status.
It is advised to the Health Ministry of the Republic of Indonesia to develop standardization in the monitoring, evaluation and, supervision programs towards the activities of pharmacists in the pharmacy; and there is a need for coordination between the health board and professional organizations. Next, providing pharmacies license should only be given to pharmacists and in certain period. The license could be extended through certain criteria and requirements. The health board together with the professional organizations should develop standardizations for the pharmacists activities in the pharmaceutical services, and then to undertake continuous education and training for the pharmacists.
As for the pharmacists who have financial supports in profession development to embark their own profession practice; but if they work together with others, it is better to develop a system which could give opportunities for investments. Subsequently, for further study to examine closely the relationship between pharmacies ownership status with the pharmacists professionalism, and also to develop a study that could lead to the quality of pharmacists activities in the prescription process, especially in the medication information service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Bhaktiar Koe
"Pernbentukan kawasan perdagangan bebas oleh banyak negara, termasuk Indonesia, membuat pexsaingan makin ketat, termasuk induslri rumah sakit. Agar dapat bcrtahan, rumah sakit diharapkan dapat mcningkatkan pendapatan dan menekan biaya. Pendapatan lnstaiasi Farmasi RSAB HK hanya mempunyai ratio pcndapatun sebesar 28 - 29 % giari total pendapatan rumah sakit, sedangkan litcmtur menyatakan sekitar 40-50 %. Dineksi rumah sakit mengharapkan pcndapatan ditingkatkan menjadi 40 %.
Dilakukan penelitian kualitatif selama 2 bulan pada bulan April dan Mei 2007 di Rumah Sakit Anak dan Bunda I-Iarapan Kita untuk mengctahui mengapa banyak resep keluar. Jumlah informan sebanyak 21 orang. Kesesuaian infonnasi didapatkan dari informan petugas Instalasi Farmasi dan petugas lain yang mcngetahui/berhubungan dengan aktivitas instalasi. Kecukupan informasi/inf`o|'man clilakukan dengan snow balling efécr. Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan data/dokumen. Validitas data dijaga dcngan lriangulasi sumber, metode, dan data/analisis.
Hasil penelitian menunjukkan harga obat mahal, obat tidak lengkap, dan waktu tunggu lama berhubungan dengan rendahnyn pcmanfaatan lnstalasi Farmasi RSAB HK. Peneiusuran lebih lanjut, empat faktor diatas disebabkan:
  1. Forrnularium yang out of date dan tidak ditaati;
  2. Pembayaran vendor dan petty cash yang terlambat,
  3. Kurangnya insentif untuk memotivasi pasien rnembeli opal di RS;
  4. Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai yang kurang tepat;
  5. Pengelolaan dan monitoring stok kurang optimum;
  6. SIRS yang tidak dapat digunakan memonitor stok;
  7. Skedul kerja petugas tanpa pcnjadwalan scsuai beban kcrjajam sibuk.
Beberapa hal disarankan untuk mengatasi hal ini berdasarkan kemudahan melakukan, lama waktu pelaksanaan, penggunaan sumbcr daya, dan efektivitas:
  1. Koreksi hai-ga jual obat rajal scsuai aturan PPN;
  2. Mempcrccpal pembayaran vendor dan penggantian petty cash gudang farmasi;
  3. Menerapkan metode stok minimum dan maksimum pada pengelolaan persediaan;
  4. Sosialisasi peian lnstalasi Farmasi dalam memmjang aktivitas RS;
  5. Perbaikan SIRS schingga mampu mcmonitor stok dan melatih petugas menggunakan dengan benar;
  6. Mengatur jadwal masuk petugas sesuai jam sibuk;
  7. Membatalkan rencana penambahan depo ranap;
  8. Penentuan strategi harga dengan super value strategy (kualitas tinggi dan harga murah) untuk jangka pendek (misalnya 1 tahun) dan dilanjutkan dcngan high value strategy (kuaiilus tinggi dengan harga sedang) atau good value strategy (kualitas sedang harga dengan rendah) ditambah pengenaan margin lebih besar untuk obat pasien ranap kelas yang lebih linggi dan obat slow moving, serta perlakuan pembelian obat pasien rawat inap kelas 3 dan intensif sebagai pasien rawat map.

Free trade zone among countries, including Indonesia, create tight competitions in hospital industry. To survive, hospital has to increase revenues and decrease costs. As a government hospital, the ratio of pharmacy installation revenues compared to total revenues is 28 - 29 %. Some literatures indicate higher number reaching 40-50 % for industry average. The management of the hospital is targeting and demanding increased ratio to 40 %.
A qualitative research was conducted in April and May 2007 at the Children and Women Hospital Harapan Kita to detemtine why many prescriptions failed to be used inside and were outside. 21 persons were used as informants. Informations appropriateness was got by using employees of Instalation and other persons who knew lnstalation activity. Snow balling effect in deciding the adequacy of the informants and information was used. Information and data collection was conducted using interviews, observation, and documents/data study. Triangulation of sources, methods and data/analysis were used to maintain the validity of data.
The results of the study show that high price ofthe drugs/medicines, unavailability of some arrays of the medicines, and long queues are the prominent causes of internal prescription leakage. Further investigation reveal above problems were caused by:
  1. Outdated formularium;
  2. Dcllaycd payment lo vendor and reimbursement of the petty cash;
  3. Not enough incentives to motivate patient to buy inside;
  4. In-appropriate application of value added tax;
  5. Not optimized inventory management;
  6. Hospital Information system is unable to monitored drugs stocks;
  7. Evenly distributed staffs allocation, without considering the needs to assign more people at busy hours.
Seven issues are suggested to solve the problems based on feasibility, effcetivity, duration of the afford, and usages of the resources:
  1. Price correction due to in-appropriate of value added tax;
  2. Expedite faster payment to vendors, and expedite reimbursement petty cash;
  3. Apply minimum and maximum stock system to inventory management;
  4. Sosialize the iinance role of thc instalation to Hospital activity;
  5. Upgrade computer program systems and train staffs in better using it;
  6. Reschedule work force so that more staffs are on duty at peak hours;
  7. Abort the plan to establish second In-patient depo;
  8. Rocalculating thc selling price in terms super value strategy (high quality low price) for I year, then to high value strategy (high quality normal price) for good value strategy (normal quality low price), higher margin for higher class of in-patient and slow moving drug, and sell medicine without VA tax to class 3 and intensive in-patient.
    1. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Adani Koppa
"Praktik kerja profesi di Apotek Atrika Periode Bulan Februari Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Rancangan Pendirian Klinik Pratama dengan Kapitasi 10.000 Pasien dan Waktu Pelayanan 12 Jam rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat membuat rancangan klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS yang layak dan dapat diimplementasikan.

Internship at Atrika Pharmacy Period February 2018 Internship at Atrika Pharmacy Period February 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies, can also have the insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. This internship at was conducted for four weeks with special assignment Design of Pratama Clinic Establishment with a Capitation of 10.000 Patients and 12 Hours of Service Time . The purpose of this special assignment is that the prospective pharmacist is able to design an establishment of pratama clinic in cooperation with BPJS that is suitable and implementable. Keyword : Internship, apothecary, Atrika, pharmacy, clinicGeneral assignment : xi 43 pages, 12 appendicesSpecial assignment : ii 22 pagesBibliography of general assignment : 11 1990 - 2016 Bibliography of special assignment : 8 2011 ndash; 2015 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfitriyana
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Apotek Kimia Farma Periode Bulan September Tahun 2017 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian. Praktik kerja profesi di Apotek Kimia Farma No.352 Depok dilakukan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu Kegiatan Pelayanan Kefarmasian di Rumah Pasien dengan Hiperkolesterolimia, Diabetes, Hipertensi dan Jantung Koroner. Tujuan dari tugas khusus ini agar apoteker dapat memberikan informasi terkait terapi dengan penyakit hiperkolesterolimia, diabetes, hipertensi, dan jantung koroner melalui pelayanan kefarmasian di rumah agar keberhasilan terapi dan kepatuhan terapi pasien meningkat.

ABSTRACT
Internship at Kimia Farma Pharmacy month period September 2017 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable legislation and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies, have a clear picture of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in order to develop pharmaceutical practices. Internship at Kimia Farma Pharmacy No.352 Depok was conducted for four weeks with a special task that is Pharmaceutical Services Activities at Home Patients with Hypercholesterolemia, Diabetes, Hypertension and Coronary Heart. The purpose of this particular task is for pharmacists to provide information related to therapy with hypercholesterolemia, diabetes, hypertension, and coronary heart disease through home pharmacy services in order to improve the therapeutic efficacy and patient therapy adherence"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasna Sushmita Sari
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Apotek Kimia Farma Nomor 366 Depok periode bulan Oktober Tahun 2017 dilakukan dengan tujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang undangan dan etika yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek; serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian. Mahasiswa melakukan praktik kerja profesi di Kimia Farma Nomor 366 Depok selama empat minggu, yaitu dari tanggal 2-31 Oktober 2017. Kegiatan yang dilakukan diantaranya Pelayanan Informasi Obat (PIO), telefarma, uji petik, membantu pelayanan resep, penerimaan barang, pembuatan booklet, stock opname, serta homecare. Selain kegiatan tersebut, mahasiswa juga mengerjakan tugas khusus yaitu Analisis Kajian Resep untuk Penderita Vertigo Bulan Oktober 2017. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui kesesuaian pengobatan bagi penderita vertigo melalui analisis pengkajian resep. Berdasarkan hasil analisa resep yang dilakukan didapatkan bahwa terdapat ketidaksesuaian terhadap kajian administratif, kajian kesesuaian farmasetik, serta ketidaksesuaian dalam pertimbangan klinis resep.

ABSTRACT
The internship at Kimia Farma Pharmacy Number 366 Depok period in October 2017 has aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics; have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies and can also have the insight of pharmaceutical practice issues; and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. Student had internship at Kimia Farma Pharmacy Number 366 Depok for four weeks, from October 2nd, 2017 until October 31th, 2017. The activities were include Drug Information Service, telefarma, sampling stock, helped the prescriptions service, receive the drugs from distributor, make a booklet, stock opname, and homecare. In addition, the student also doing the additional task, that was doing an analysis with the title Prescription Analysis of Vertigo Patient in October 2017. The purpose of this task was to know the appropriateness of the vertigo treatment that patient received through prescription analysis. As a result, there were a problems on administrative review, pharmaceutic review, and clinical review"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitri Rukmana
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Apotek Kimia Farma No 375 Depok Periode Bulan Oktober Tahun 2017. bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian. Praktik kerja profesi di Apotek Prima Sehat dilakukan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu Analisis Resep Pasien Hipertensi di Apotek Kimia Farma No 375 Depok. Tujuan dari tugas khusus ini agar mampu memahami peran apoteker dalam melakukan praktek pelayanan kefarmasian terutama pengkajian dan pelayanan resep dan memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pengkajian dan pelayanan resep

ABSTRACT
Internship at Kimia Farma Pharmacy No 375 Depok Month Period October 2017
aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies, can also have the insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. Internship at Prima Sehat Pharmacy was conducted for four weeks with special assignment Analysis of Hypertension Patient Prescription at Kimia Farma Pharmacy No 375 Depok . The purpose of this particular task is to be able to understand the role of pharmacists in performing pharmaceutical service practices, especially the assessment and prescribing services and have the insight, knowledge, skills, and practical experience for conducting prescriptions and services."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Lutfiah
"ABSTRAK
Kesehatan merupakan bagian penting untuk dapat mewujudkan sumber daya manusia
berkualitas. Dalam penyelenggaraan usaha kesehatan di bidang farmasi diperlukan
pelayanan kesehatan yang bermutu aman dan terjangkau yang dilakukan oleh Apoteker
Apoteker harus memiliki keahlian dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian oleh
karena itu dilakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker bagi mahasiswa calon apoteker di
Apotek Kimia Farma No. 143. Praktik Kerja Profesi Apoteker di apotek bertujuan agar
mahasiswa profesi apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam
pengelolaan Apotek serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku. Selain itu, kegiatan Praktik Kerja
Profesi juga memfasilitasi mahasiswa agar memiliki gambaran nyata permasalahan praktek
kefarmasian di apotek. Tugas khusus yang diberikan berjudul Kegiatan Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah (Home Pharmacy Care) pada Pasien di Apotek Kimia Farma No.
143. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan farmasi
di rumah dan peran dari Apoteker pada kegiatan tersebut

ABSTRACT
Health is an essential thing for making the good quality of human resources. In order to
manage the health establishment in pharmaceutical the safe good quality, and affordable
health service by pharmacist is needed. Pharmacist must have an ability to performing
pharmaceutical work therefore Internship at Apotek Kimia Farma No. 143 is held.
Internship at Apotek Kimia Farma No. 143 aims to let the pharmacists professional
students know and understand the duties, roles and responsibilities of pharmacists in
managing and practicing pharmaceutical services in pharmacies. In addition, internship
activities also facilitate students in understanding the real picture of pharmacy problems in
pharmacies. Specific assignment given entitled Home Pharmacy Care of Kimia Farma
No.143 pharmacys patient. The paim of this specific assignment is to know the
implementation of the home pharmacy care and the role of the Pharmacist in home
pharmacy care."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Maryori
"Salah satu sarana penyaluran sediaan farmasi dan tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian adalah Apotek. Acuan yang menjadi pedoman dalam pengelolaan pelayanan kefarmasian di Apotek selama ini adalah Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor1332/Menkes/SK/X/2002.
Data hasil pemeriksaan pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek Kota Depok tahun 2004 - 2006 menunjukkan lebih banyak Apotek yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) daripada yang Memenuhi Syarat (MS) berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1332 / Menkes / SK I X / 2002 sehingga perlu diteliti dan dianalisis faktor yang menjadi penyebabnya.
Rancangan penelitian ini merupakan kombinasi studi kuantitatif dan kualitatif. Desain cross sectional dipakai untuk studi kuantitatif sedangkan untuk studi kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan interpretasi data dalam bentuk matrik hasil wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan pengamatan langsung di Apotek. Responden adalah 96 orang Apoteker Pengelola Apotek di Kota Depok yang izinnya telah dikeluarkan sebelum tahun 2006. Penilaian pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek berpedoman pada pertanyaan yang ada pada bagian pengelolaan pelayanan lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1332 / Menkes/ SK/ X / 2002 dan dicocokkan dengan pengamatan di Apotek. Uji statistik digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek berdasarkan variabel pengetahuan, umur, pekerjaan lain, alamat Apoteker, jasa profesi, jumlah Asisten Apoteker, kepemilikan Apotek, lama kerja, kehadiran Apoteker dan supervisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek Kota Depok tahun 2006 Iebih banyak Tidak Memenuhi Syarat (TMS) daripada Memenuhi Syarat (MS). Dari sepuluh variabel yang diteliti dengan menggunakan uji t independen dan didukung dengan wawancara mendalam terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek yaitu umur, jumlah Asisten Apoteker, kehadiran Apoteker dan supervisi.
Untuk meningkatkan pelaksanaan pelayanan pengelolaan di Apotek berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bagi Depanemen Kesehatan untuk mengkaji ulang aturan pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek khususnya Keputusan Menteri Kesehatan Rf Nomor 1332 / Menkes / SK / X / 2002 dan membuat petunjuk pelaksanaan. Bagi Dinas Kesehatan disarankan menambahkan syarat untuk perizinan Apotek yaitu Apoteker Pengelola Apotek sebaiknya berusia di atas 35 tahun, jumlah minimal Asisten Apoteker 2 orang, dan Apoteker harus hadir setiap hari di Apotek. Perlu peningkatan kualitas supervisi, menindak lanjuti hasil supenfisi, sosiaiisasi kembali aturan pengelolaan pelayanan di Apotek kepada Apoteker Pengelola Apotek, Asisten Apoteker dan Pemilik Sarana Apotek, dan pembekalan kepada Apoteker Pengeloia Apotek baru khususnya tentang aturan di Apotek. Bagi Apoteker disarankan menindaklanjuti hasil supervisi, menambah pengetahuan dan ilmu terutama aturan-aturan baru yang berhubungan dengan profesinya sebagai Apoteker."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipit Sulistiyani
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi di industri farmasi dilaksanakan di Departemen Process Development PT Kalbe Farma, Tbk. pada bulan Juli - Agustus 2015. PKP bertujuan agar mahasiswa apoteker mengerti peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker, memiliki wawasan tentang pelaksanaan pekerjaan kefarmasian, memahami penerapan CPOB, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Agar lebih memahami tetang peran apoteker maka mahasiswa di berikan tugas khusus untuk membantu menyempurnakan dokumen Prosedur Pengemasan Induk sediaan solida agar tetap sesuai dengan ketentuan CPOB. Berdasarkan kegiatan PKP yang dilakukan, dapat diketahui dan disimpulkan bahwa peran apoteker tidak hanya menjadi personil kunci namun berperan disetiap bagian yang berhubungan dengan kualitas produk baik secara langsung maupun tidak langsung seperti peran apoteker di Departemen Process Development. kemampuan dan ketrampilan yang harus dimiliki seorang apoteker khsusnya dibagian pengembangan pengemasan yaitu mampu menerapkan ketentuan CPOB kedalam Prosedur Pengemasan Induk. Permasalahan pekerjaan kefarmasian yang dihadapi khususnya dibagian pengembangan kemasan adalah menentukan jenis bahan kemasan primer dan sekunder dalam penyesuaiannya terhadap stabilitas dari produk yang akan dikemas. Di dalam penyemprunaan dokumen Prosedur Pengemasan Induk hal-hal yang perlu ditambahkan berupa penambahan kolom ?pelaksana dan pemeriksa?, instruksi serah terima saat proses tertentu, instruksi rekonsiliasi, instruksi pemeriksaan kesesuaian seting mesin, dan layout coding area.
ABSTRACT Profession Internship at pharmaceutical industry was held at Process Development Department of PT Kalbe Farma, Tbk. This activity was held from July until August 2015. Profession internship at pharmaceutical industry was intended to make apothecary student understand the role of pharmacist, have insight into the implementation of pharmaceutical practice, understand the implementation of Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), and know the issues in pharmaceutical practice in pharmaceutical industry. To imporve the knowledge of apothecary student about play role of pharmacist, they gave task to help imporvement packaging procedure document solid dosage form. Based on the activities, role of pharmacists in industry not only as key person but also as pharmacist who work at process development departement. the ability that should apothecary have especially in packaging development can implement CPOB in packaging procedure document. The issues that faced by apothecary in packaging development are to determine kind of primary and secondary packaging material that suitable their subtance stability. To improve the packaging procedur document can add several point, such as adding column of operator and inspector, instruction of certain handover, instruction of reconciliation, instruction of setting machine conformity and lay out of coding area.
"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Natalia Rahmantari
"Praktik Kerja Profesi di Apotek Axia dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami peran apoteker di apotek, baik dalam bidang manajemen apotek maupun dalam hal pelayanan farmasi klinik. Peran apoteker dalam manajemen apotek meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Sedangkan pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat, dan konseling. Tugas khusus yang diberikan adalah mengenai penerapan praktek pelayanan farmasi klinik yang bertanggung jawab beserta tinjauan mengenai beberapa permasalahan yang mungkin timbul dalam pelayanan farmasi klinik di apotek. Selama pengamatan praktek kerja dapat diketahui bahwa pelayanan farmasi klinik di apotek-apotek belum banyak dilakukan seluruhnya.

Profession Internship at Apotek Axia was held to learn and understand the role of pharmacist in Pharmacy, especially to manage a pharmacy or to deliver pharmaceutical care. Pharmacist has role to manage the pharmacy, such as planning, supplying, receipt, saving, annihilation, controlling, and reporting. On the other hand, pharmacist also has to deliver a pharmaceutical care, such as receipt assessment, dispensing, drug information, and patient counseling. Specific assignment that been given is about the application of clinical pharmacy services and some problems that related on clinical pharmacy services. As the conclusion, many apotek have not implemented cilical pharmacy services."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>