Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudirman Bungi
"Pembangunan sektor pertanian, khususnya sub sektor tanarnan pangan mempunyai nilai strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan, antara lain karena menghasilkan bahan kebutuhan pokok, dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar, serta adanya potensi sumber daya alam (endowment factor) yang mendukung. Tetapi tidak sedikit pula kendala yang dihadapi, baik kendala yang bersifat biologic maupun kendala sosial. Ada yang dapat dikendalikan dan adapula yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia.
Karena demikian luasnya kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam upaya pengembangan sub sektor pertanian tanaman pangan, maka dalam penelitian yang berjudul "efisiensi penggunaan faktor produksi dalam usahatani padi di kabupaten Sidenreng Rappang" ini, permasalahan yang dibahas dibatasi pada : (1) Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap tingkat produksi dalam usahatani padi di Kabupaten Sidenreng Rappang; (2) Apakah tingkat kombinasi penggunaan input dalam proses produksi telah memenuhi syarat efisiensi secara teknis; (3) Apakah pengelolaan ushatani padi telah efsien secara ekonomis, dan sejauh mans tingkat efisiensi yang telah dicapai; dan (4) Bagaimana peluang pengembangan usahatani padi di kabupaten Sidenreng Rappang dimasa mendatang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang nyata berpengaruh terhadap jumlah produksi padi yang dicapai, efisiensi penggunaan faktor produksi oleh petani baik secara teknis rnaupun ekonomis, dan prospek ,pengembangannya di masa mendatang. Model uji berbentuk linier logaritma ganda yang ditransformasi dan fungsi produksi Cobb-Douglas. Menggunakan data sekunder time series tahun 1990 s/d 2001, metode analisis kuantitatif regresi liner berganda, dan pengolahan data dengan Eviews-3.
Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut ;
LOG(PROD) = 23.75937013 + 1.21269099*LOG(AREA) - 0.4389402362'LOG(BBT) (4.008002) (7.645312) (-1.620833)
- 0.75061717*LOG(PPK). - 0.240895965'LOG(IRGTK) + 0,795428310*LOG(TRD) (-2.551838) (-2.940776) (2.918406)
-0.2119911043*LOG(HSP) - 0.1128901411*D1 (-2.922826) (-3.459366) R2 = 0.992934 D.W = 1.952241 F-statistik = 80.29882
Angka dalam kurung adalah nilai t-statistik
Dimana :
PROD = adalah perubah tak bebas, dalam hal ini adalah jumlah produksi gabah kering panen (dalam Kg)
AREA = adalah perubah bebas lahan berupa luas areal panen (dalam Ha) BST = adalah variabel bebas modal berupa jumlah benih yang digunakan (dalam kg)
PPK = adalah perubah bebas modal berupa jumlah pupuk urea yang dipakai (dalam Kg)
IRGTK= adalah perubah babas luas lahan yang terjangkau irigasi teknis (dalam l la)
TRD = adalah perubah babas modal berupa jumlah Traktor roda dua yang kondisinyabaik (unit)
HSP = adalah perubah babas modal berupa jumlah Hand Sprayer yang kondisinya baik (dalam unit) diasumsikan dapat menggambarkan pengunaan pestisida.
D= variabel dummy (bencana alam musim kemarau akibat badai elnino pada tahun 1998)
Dari sepuluh variabel yang diduga berpengaruh pada tingkat produksi padi dalam usahatani padi di kabupaten Sidenreng Rappang, ternyata hanya ada tujuh yang nyata berpengaruh atau signifikan (Luas lahan, benih, pupuk, irigasi teknis, traktor roda dua, pestisida, dan Perubahan kondisi alam sebagai variabel dummy). Sedangkan tiga variabel lainnya (Tenaga kerja, lntensifikasi supra insus, dan Lahan Puso) tidak signifikan dan multikolinear antara tenaga kerja dengan traktor roda dua (koefisien korelasi 0,9102) dan dengan hansprayer (koefisien korelasi 0,9677), sehingga dikeluarkan dari model. Hubungan antara variabel independen dengan ketujuh variabel babas yang signifikan tersebut tidak semuanya sesuai dengan yang dihipotesakan sejak awal. Hanya ada tiga yang sesuai (Luas lahan, dan Traktor roda dua secara positif, serta variabel dummy secara negatif). Sementara empat lainnya (benih, pupuk urea, irigasi teknis, dan handsprayer dihipotesakan positif tapi muncul dengan nilai negatif), artinya penggunaan benih, pupuk urea dan pestisida relatif berlebih.
Jumlahh koefisien elastistas semua variabel bebas yang signifikan kecuali variabel dummy, diperoleh 0,365675 < 1, artinya bahwa secara teknis kombinasi penggunaan faktor produksi oleh petani belum efisien, dengan kondisi Decreasing Return to Scale yaitu pertambahan hasil yang sudah menurun, tetapi masih dianggap rasional, karena masih dapat memberikan keuntungan.
Dan hasil perniitungan perbandingan Nilai Produksi Marjinal (NPM) dengan l3iaya Haktor Marjinal (13FM) semua variabel babas yang signifikan kecuali variabel dummy, tidak seragam satu sama lain dengan jumlah total nilai NPM/BFM 13,98469 > 1, berarti secara ekonomis kombinasi input dalam proses produksi usahatani padi di Kabupaten Sidenreng Rappang belum efisien.
Prospek pengembangan usahatani padi di Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki peluang yang cukup baik, terutarna melalui penambahan luas lahan dan peningkatan penggunaan alat mekanisasi pertanian disertai rasionalisasi penggunaan jaringan irigasi teknis dan input benih, pupuk dan perstisida.
Berkaitan dengan hasil penelitian, disampaikan beberapa saran yaitu :
(a) Perlu dilakukan rasionalisasi penggunaan faktor produksi, berupa upaya perluasan lahan, peningkatan jumlah traktor rodak dua., dan mengurangi benih, pupuk urea, pestisida, serta perbaikan jaringan irigasi teknis dan penglolaannya
(b) Perlu dilakukan penelitian berkelanjutan berkaitan dengan pengembangan teknologi, khususnya kombinasi penggunaan pupuk yang tepat dan varietas yang lebih baik agar dapat menghasilkan beras berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar dengan daya beli lebih tinggi, sehingga dengan jumlah produksi yang sama dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar.
(c) Dalam jangka panjang pemerintah perlu memikirkan .program pemberian "income support to the farmer" yaitu memberikan transfer uang secara langsung kepada para petani berdasarkan jumlah produksi yang dijual ke Bulog. lni dimaksudkan untuk meningkatkan mini( petani untuk tetap berproduksi dan dapat meningkatkan kesejahteraannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T12588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkas Saputra
"Pelembagaan petani ke dalam organisasi formal seperti kelompok tani merupakan bentuk dari pembangunan pertanian yang dilaksanakan pemerintah saat ini. Petani diisyaratkan untuk berkelompok oleh pemerintah. Hal tersebut dapat dilihat dari pembagian bantuan serta distribusi pupuk bersubsidi yang harus melalui mekanisme kelompok. Kelompok tani kian banyak dibentuk sebagai sebuah tuntutan secara tidak langsung dari pemerintah. Keberhasilan kelompok tani sebagai wadah kerjasama diantara petani kian dipertanyakan karena banyaknya kelompok yang tidak lagi aktif menjalankan perannya. Meskipun demikian masih ada juga kelompok tani yang aktif menjalankan kegiatan kolektifnya sebagai sebuah wadah kerjasama petani. Skripsi ini membahas bagaimana kelompok tani mampu menjadi basis ekonomi bagi para anggotanya. Metode yang digunakan adalah menggunakan Soft Systems Methodology. Melalui metode tersebut didapatkan beberapa aktivitas yang terdapat dalam kelompok tani yang digunakan dalam analisa sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Instituting farmers into formal organizations like farmer groups is government's mean to develop farmings. The governments suggest farmers to group. This appears in the distributing aids and subsidized fertilizers through the groups? mechanisms. It seems as though these farmer groups are indirect demand from the government. The success of farmer groups as a form of cooperation among farmers is still questioned because there are many inactive farmer groups nowadays, which functions ineffectively. Even so, there are others which functions their collective activities as a form of cooperation among farmers. This study aims to see how the farmer groups function as economic bases for their members. The method used to collect data is Soft Systems Methodology. By using this method, the results show that there are several human activities in the farmer groups which are employed in the analysis to answer the research question."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ance G. Kartasapoetra
Jakarta : Bina Aksara, 1988
338.1 KAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rosandri Chandra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemanfaatan lahan pertanian di Kawasan Perbatasan Kabupaten Sintang pada tahun 2002 dan untuk mengetahui keuntungan maksimal yang diperoleh petani di Kawasan Perbatasan Kabupaten Sintang melalui optimisasi pemanfaatan lahan pertanian.
Metode analisis yang digunakan adalah Linear Programming atau Pemograman Linier dengan fungsi tujuan memaksimalkan keuntungan petani dengan fungsi kendala terdiri dari luas lahan, tenaga kerja dan modal.
Di dalam penelitian ini, ada dua hipotesis yang diajukan, yaitu: (1) bahwa pemanfaatan lahan pertanian di Kawasan Perbatasan Kabupaten Sintang diduga belum optimal, dan (2) diduga sumber daya lahan pertanian dan modal di Kawasan Perbatasan Kabupaten Sintang merupakan sumber daya yang terbatas (langka), sedangkan tenaga kerja bukan merupakan sumber daya yang terbatas.
Berdasarkan analisis usaha tani pada tahun 2002, ternyata keuntungan maksimal yang diperoleh dari tanaman padi sawah, padi ladang, jagung. kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar, karet, kelapa sawit dan lada yang ditanam pada lahan pertanian seluas 29.719 hektar di kawasan perbatasan tersebut adalah sebesar Rp.34.060.577.199,-. Sedangkan tenaga kerja dan modal yang digunakan masing-masing sebanyak 3.059.713 HOK dan Rp.88.952.291.926, -.
Setelah optimisasi pemanfaatan lahan pertanian di kawasan perbatasan ternyata keuntungan maksimal yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan sebelum dilakukannya optimisasi pemanfaatan lahan pertanian. Pada model 1, keuntungan usaha tani dapat dimaksimalkan menjadi Rp.35.344.458.290,- atau meningkat sebesar Rp.1.283.881.091,-(3,74%), sedangkan pada model 2, keuntungan usahatani dapat dimaksimalkan menjadi Rp.35.344.458.334,- atau meningkat sebesar Rp.1.283.881.135,- (3,74%).
Setelah optimisasi lahan pertanian di kawasan perbatasan, masih terdapat sisa tenaga kerja sebanyak 51.308 HOK yang tidak atau belum dimanfaatkan untuk memaksimalkan keuntungan, sedangkan seluruh sumber daya lahan pertanian dan modal habis dipakai untuk memaksimalkan keuntungan.
Hasil solusi optimal merekomendasikan 5 jenis tanaman yang sebaiknya ditanam dan dikembangkan di masing-masing kecamatan di kawasan perbatasan, yaitu padi sawah, padi ladang, jagung, karet dan lada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli
"Aktivitas pembukaan dan pengelolaan hutan yang dilakukan oleh warga komuniti lokal atau penduduk yang berdiam di dalam dan sekitar hutan tidak selalu berakhir pada terjadinya deforestasi. Orang Krui yang bermukim di belahan barat pegunungan Bukit Barisan, Provinsi Lampung, adalah para aktor yang mampu membangun keselarasan fungsi ekonomis dari hutan dengan fungsi ekologis, bahkan juga fungsi sosial dan kultur al. Mereka bukanlah para peramu atau perambah hutan, melainkan para aktor yang secara sadar membuka dan menanami petak demi petak hutan alam dengan berbagai tanaman produktif; tapi yang secara sadar Pula menempatkan sistem wanatani repong damor sebagai fase final dalam pengelolaan lahan hutan. Apa yang menyebabkan sebagian dari mereka mempertahankan pengelolaan lahan dengan sistem repong damor sementara sebagian yang lain pemah mengkonversinya ?
Kajian ini berusaha menjelaskan bagaimana petani Krui mengambil keputusan dalam menentukan pengelolaan lahan hutan dan mengungkapkan insentif-insentif yang mendasari keputusan mereka dalam pengelolaan lahan hutan. Penelitian lapangan yang menjadi acuan bagi penulisan tesis ini difokuskan di dua desa di daerah pesisir Krui Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung selama 4 bulan (Juli aid Nopember 1995). Dengan menggunakan pendekatan prosesual dan kombinasi beberapa metode konvensional dalam antropologi, kajian ini kemudian sampai pada kesimpulan bahwa proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh petani Krui dalam hat mempertahankan atau mengkonversi sistem repong domar didasari oleh paling sedikit empat macam insentif. Keempat macam insentif tersebut adalah insentif ekonomis, ekologis, sosial dan kultural. Keberlarijutan pengelolaan lahan hutan dengan sistem wanatani repong damor akan ditentukan oleh keseimbangan peran keempat insentiftersebut dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh petani Krui."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2008
630.6 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Joko Juliantono
Jakarta: Banana, 2007
338.1 FER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Memed Gunawan
Jakarta: Kosa Kata Kita, 2010
630.967.6 MEM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Salim
Bogor: Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Balitbang Pertanian , 1994
631 FAR u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Salim
Bogor: Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Balitbang Pertanian , 1994
631 FAR u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>